Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya sinergi antara pembangunan pedesaan dan pertanian di Indonesia serta tantangan yang dihadapi seperti produktivitas rendah dan keterbatasan modal di pedesaan. Dokumen tersebut juga menyarankan perlunya identifikasi potensi ekonomi pedesaan dan pembentukan struktur lokalitas usahatani guna meningkatkan pembangunan pedesaan.
2. WHAT ?
PEMBANGUNAN PEDESAAN DAN
PERTANIAN D INDONESIA
MERUPAKAN SINERGI YANG PERLU
DICIPTAKAN
KEDUANYA MEMLIKI MULTIPLIER
BERSPEKTRUM LUAS
3. REALITY
Posisi yang lemah dari sector pertanian
menyebabkan pincangnya nilai tukar (term of
trade) antara hasil pertanian dan produk industri
Pembentukan modal dan akumulasi capital
sangat sulit dilakukan di daerah pedesaan yang
pada umumnya hidup dari sector pertanian
Perluasan kegiatan ekonomi tentu sulit dilakukan
4. NEXT REALITY
Pembangunan pertanian dan pedesaan
sesungguhnya mengandung dilema
Produksi dan produktifitas ditingkatkan
teknologi yang lebih efisien Biologis, mekanis,
sosial-kelembagaan Penghematan tenaga
kerja :
Terjadi marjinalisasi di pedesaan
Tidak Terjadi marjinalisasi di pedesaan
Transformasi Tenaga Kerja Pegembangan jenis
usaha pedesaan, pembangunan industri terkait, dll
5. What ought to be ?
Factor penting di sini selain teknologi juga
modal. Sangat penting jika modal ini
ditumbuhkan dari pedesaan itu sendiri.
Pembangunan pedesaan harus dilakukan
secara serentak
6. UPAYA MENGEMBANGKAN POTENSI
EKONOMI PEDESAN
Perlu identifikasi bidang-bidang usaha
di pedesaan baik primer, sekunder dan
tersier.
Klasifikasi petani , untuk melihat
kemungkinan kerjasama antar klas-klas
petani
Identifikasi resources Modal,
fasilitas, keahlian, tanah, dll
7. KEMISKINAN PEDESAAN DAN
MODERNISASI
Kesenjangan ekonomi di pedesaan distribusi
kepemilikan lahan
Secara makro Hipotesis Kuznets. Yaitu, dalam
jangka pendek ada korelasi positip antara pertumbuhan
pendapatan perkapita dengan kesenjangan pendapatan.
Namun dalam jangka panjang hubungan keduanya
menjadi korelasi yang negatip. Artinya dalam jangka
pendek meningkatnya pendapatan akan diikuti dengan
meningkatnya kesenjangan pendapatan, namun dalam
jangka panjang peningkatan pendapatan akan diikuti
dengan penurunan kesenjangan pendapatan.
8. Next
Myrdal dan juga Amarta K. Sen menghendaki
agar petani menggarap tanahnya sendiri agar
lebih efisien, sedangkan Sen mengatakan
bahwa lahan yang sempit ternyata lebih efisien
dariusahatani yang luas
White dan Wiradi mendukung pemikiran itu dan
menyatakan “ Hasil produksi per Ha umumnya
berkorelasi negative dengan luas usahatani
9. STRUKTUR PEDESAAN
PROGRESIF
Lokalitas usahatani (LUT)
Merupakan organisasi usahatani yang
mengurus petani-petani dilingkungannya.
Distrik usahatani
Tujuan pembentukan distrik usahatani :
1.
2.
Memenuhi/ melayani kebutuhan lokalitas.
Menyediakan fasilitas dan jasa-jasa yang
dibutuhkan lokalitas usahatani
Untuk membanntu petani secar efektif
10. UNSUR LOKALITA USAHATANI
1.
2.
3.
4.
5.
Pusat pasar dengan beberapa tempat jual beli
hasil uasahatani, beserta salurannya untuk
memperluas pasaran sampai tingkat pengecer.
Adanya jalan yang menghubungkan pusat
pasar dengan usahatani
Tempat percobaan / pengujian local
Jasa penyuluhan
Kredit produksi
11. GAMBAR MODEL LOKALITA USAHATANI
x
+
x
k
+
k
= Pusat pasar
= Jasa penyuluh
= Jalan penghubung pasar usahatani
= Tempat percobaan lokal
= Tempat perkreditan
= Pemukiman petani
= Lahan pertanian