SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Klasifikasi penyakit
menurut ICD (InternationalClassification of
Diseases = KlasifikasiPenyakit Internasional)
• Penyakit infeksi dan parasit.
Yang termasuk penyakit infeksi berdasarkan ICD-X antara lain :
penyakit infeksi usus, tuberculosis, penyakit bakteri zoonotik,
penyakit bakteri lainnya, hepatitis virus, infeksi virus pada system
saraf, demam berdarah dengue, mikosis, penyakit protozoa, HIV-
AIDS, dan lain-lain.
Menurut data dari dinas kesehatan pada tahun 2006 berdasarkan ICD
X, penyakit infeksi dan parasit yang paling banyak yaitu demam
berdarah dengue. Penyakit Demam Berdarah Dengue telah menyebar
secara luas ke seluruh kawasan dengan jumlah kabupaten/kota
terjangkit semakin meningkat hingga ke wilayah pedalaman.
Penyakit ini sering muncul sebagai KLB sehingga angka kesakitan
dan kematian yang terjadi dianggap merupakan gambaran penyakit di
masyarakat.
• Neoplasma
Yang termasuk neoplasma berdasarkan ICD-X yaitu
neoplasma ganas, neoplasma in situ, neoplasma jinak, dan
neoplasma sifat tidak tentu.
Menurut ICD X, WHO 1992, neoplasma yang paling banyak
di Indonesia adalah neoplasma sifat tidak tentu. Pada waktu
ini presentasi gambaran klinis maupun patologis kelihatannya
sebagai suatu neoplasma jinak, tetapi perjalanan penyakit
menunjukkan ada sebagian yang dapat berubah sifatnya
menjadi ganas. Tidak ada parameter yang dipakai untuk
menentukan mana yang tetap jinak dan mana yang akan
berubah menjadi ganas, kecuali data epidemiologis
• Penyakit darah dan organ pembentuk darah.
Yang termasuk penyakit darah dan organ pembentuk darah menurut
ICD-X antara lain: anemia defisiensi besi, anemia pernisiosa, anemia
defisiensi asam folat, anemia hemolitik, anemia aplastik, DIC,
purpura, dan beberapa kondisi perdarahan lainnya.
Penyakit darah yang paling banyak di Indonesia adalah anemia
defisiensi besi. Anemia ini umumnya disebabkan oleh perdarahan
kronik. Di Indonesia paling banyak disebabkan oleh infeksi cacing
tambang (ankilostomiasis). Infestasi cacing tambang pada seseorang
dengan makanan yang baik tidak akan menimbulkan anemia. Bila
disertai malnutrisi, baru akan terjadi anemia. Penyebab lain dari
anemia defisiensi adalah : diet yang tidak mencukupi, absorpsi yang
menurun, kebutuhan yang meningkat pada kehamilan, laktasi,
perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah.
• Penyakit endokrin, nutrisi dan gangguan imunitas.
Yang termasuk penyakit endokrin, nutrisi dan gangguan imunitas
menurut ICD-X antara lain: penyakit thyroid, diabetes melitus,
malnutrisi, sindrom metabolik, dan lain-lain.
Penyakit endokrin yang paling banyak diderita yaitu diabetes melitus.
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis
dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya
toleransi karbohidrat. Tingkat prevalensi dari diabetes melitus adalah
tinggi. Diabetes melitus merupakan penyebab kematian ketiga di
Amerika dan merupakan penyebab utama kebutaan akibat neuropati
diabetik. Tujuh puluh lima persen penderita diabetes akhirnya
meninggal karena penyakit vaskular. Komplikasi yang paling utama
adalah serangan jantung, payah ginjal, stroke dan gangren.
• Gangguan mental
Yang termasuk gangguan mental berdasarkan ICD-X antara
lain: gangguan mental organik, gangguan mental dan perilaku
akibat zat psikoaktif, skizofrenia, gangguan skizotipal dan
gangguan waham, gangguan suasana perasaan, perubahan
kepribadian.
Salah satu yang banyak diderita adalah skizofrenia. Pada
umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang
tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran
yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap
terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat
berkembang kemudian.
• Gangguan sistem saraf
Yang termasuk gangguan system saraf menurut ICD-X antara
lain: penyakit inflamasi pada system saraf pusat, gangguan
pada ekstrapiramidal, penyakit degeneratif pada sistem saraf,
polineuropati, cerebral palsy, penyakit pada sistem saraf
lainnya.
Di pusat-pusat pelayanan neurologi di Indonesia jumlah
penderita gangguan peredaran darah otak (GDPO) selalu
menempati urutan pertama dari seluruh penderita rawat inap.
Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral,
baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung
dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir
dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab selain daripada
gangguan vaskular.
• Penyakit mata dan adnexa
Yang termasuk penyakit mata dan adnexa menurut ICD-X antara
lain: kelainan pada lensa, system lakrimal, konjungtiva, sclera,
kornea, iris, badan ciliar, lensa, koroid dan retina, glaucoma, dan lain
sebagainya.
Yang paling banyak di derita yaitu katarak. Katarak adalah setiap
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya.
Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Penyebabnya
bermacam-macam. Umumnya adalah usia lanjut (senil), tapi dapat
juga terjadi secara kongenital akibat infeksi virus di masa
pertumbuhan janin, genetik, dan gangguan perkembangan; kelainan
sistem metabolik atau sistemik seperti, diabetes melitus.
• Penyakit telinga dan processus mastoideus
Yang termasuk dalam penyakit telinga dan processus
mastoideus menurut ICD-X antara lain: penyakit telinga
bagian luar, penyakit telinga bagian tengah dan mastoid,
penyakit telinga bagian dalam, dan beberapa kelainan pada
telinga.
Yang paling banyak adalah otitis eksterna dan otomikosis.
Penyebab otitis eksterna biasanya Staphylococcus aureus,
Staphylococcus albus. Gejalanya antara lain rasa nyeri yang
hebat, apalagi bila daun telinga disentuh atau dipegang, liang
tampak bengkak pada tempat tertentu, gangguan pendengaran
bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga.
• Penyakit sistem peredaran darah
Yang termasuk dalam penyakit system peredaran darah menurut
ICD-X antara lain: demam rematik akut, penyakit jantung rematik,
hipertensi, penyakit jantung iskemik, penyakit serebrovaskuler dan
lain sebagainya.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan
penanggulangan yang baik. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi prevalensi hipertensi seperti ras, umur, obesitas,
asupan garam yang tinggi dan adanya riwayat hipertensi dalam
keluarga. Dari beberapa penelitian, terlihat adanya kecenderungan
bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi
dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Prevalensi hipertensi
akan meningkat dengan bertambahnya umur. Hipertensi bersifat
penyakit endemik di Indonesia.
• Penyakit sistem pernapasan
Yang termasuk penyakit system pernapasan menurut ICD-X antara
lain: infeksi saluran pernafasan atas, influenza dan pneumonia,
infeksi saluran pernafasan bawah, dan lain-lain.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang
sering berada dalam daftar pola 10 penyakit terbanyak di rumah
sakit. Menurut laporan Ditjen Pelayanan Medik, Departemen
Kesehatan pada tahun 2005, penyakit Sistem Napas menempati
peringkat pertama 10 penyakit utama pada pasien rawat jalan di
Rumah Sakit di Indonesia. pada orang normal tidaklah mudah bagi
kuman patogen untuk dapat masuk sampai ke dalam saluran
pernapasan, mengingat sistem pertahanan paru yang berlapis-lapis
dan bermacam-macam bentuknya.
• Penyakit sistem pencernaan
Yang termasuk penyakit system pencernaan menurut ICD-X antara
lain: penyakit pada esophagus, abdomen, duodenum, dan appendix,
hernia, colitis, penyakit pada peritoneum dan lain-lain.
Penyakit sistem pencernaan yang paling banyak diderita di Indonesia
adalah diare dan gastoenteritis. Diare adalah penyakit yang ditandai
dengan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya
(3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi
tinja dari penderita. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme termasuk bakteri, virus dan parasit lainnya seperti
jamur, cacing dan protozoa. Salah satu bakteri penyebab diare adalah
bakteri Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC).
• Penyakit kulit dan jaringan.
Yang termasuk penyakit kulit dan jaringan menurut ICD-
X antara lain: infeksi pada kulit dan jaringan subkutan,
dermatitis dan eksema, urtikaria dan eritema dan lain-
lain.
• Penyakit sistem otot rangka dan jaringan
Yang termasuk penyakit sistem otot rangka dan jaringan
menurut ICD-X antara lain: arthropaties, dorsopathies,
kelainan pada jaringan lunak, osteopathies dan
chondropathies, dan lain-lain.
• Penyakit sistem kencing dan kelamin
Yang termasuk penyakit sistem kencing dan kelamin
menurut ICD-X antara lain: penyakit glomerular, gagal
ginjal, urolithiasis, penyakit pada ginjal dan ureter,
infeksi pada organ pelvis, penyakit non-infeksi pada
genital, dan lain-lain.
• Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas
Yang termasuk komplikasi kehamilan, persalinan dan
nifas menurut ICD-X antara lain: kehamilan dengan
abortus, udema, proteinuri, dan hipertensi pada
kehamilan, ketuban pecah dini, infeksi intrapartum, dan
lain-lain.
• Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal.
Yang termasuk keadaan tertentu yang berasal dari masa
perinatal menurut ICD-X antara lain: trauma lahir,
kelainan pada system pernafasan dan kardiovaskuler,
infeksi spesifik pada periode perinatal, dan lain-lain.
• Malformasi kongenital, deformitas dan abnormalitas
kromosom.
Yang termasuk malformasi kongenital, deformitas dan
abnormalitas kromosom menurut ICD-X antara lain:
malformasi kongenital pada sistem saraf, mata, telinga,
wajah, sistem sirkulasi, sistem, pernafasan, organ genital,
malformasi kongenital dan deformitas pada sistem
muskuloskeletal, dan lain-lain.
• Gejala, tanda dan hasil klinik, dan laboratorium
abnormal yang tidak dapat diklasifikasikan.
• Cedera dan keracunan
Yang termasuk cedera dan keracunan menurut ICD-X
antara lain: cedera pada kepala, leher, thorax, abdomen,
tulang belakang, luka bakar, keracunan obat dan lain-lain.
• Penyebab lain yang menyebabkan kecacatan dan
kematian
Yang termasuk penyebab lain yang menyebabkan
kecacatan dan kematian menurut ICD-X antara lain:
kecelakaan transportasi, perbuatan yang disengaja yang
merugikan diri sendiri, komplikasi akibat operasi, dan
lain-lain.
Kode Nama
A00-B99 Penyakit infeksi dan parasit
C00-D48 Neoplasma
D50-D89 Penyakit darah dan organ pembentuk darah termasuk gangguan
sistem imun
E00-E90 Endokrin,nutrisi dan ganggua metabolik
F00-F99 Gangguan jiwa dan gangguan perilaku
G00-G99 Penyait yang mengenai sistem saraf
H00-H59 Penyakit mata dan adnexa
H60-H95 Penyakit telinga dan mastoid
I00-I99 Penyakit pada sirkulasi
J00-J99 Penyakit pada sistem pernafasan
K00-K93 Penyakit pada sistem pencernaan
L00-L99 Penyakit pada kulit dan jaringan subcutaneous
M00-M99 Penyakit pada sistem musculoscletal
N00-N99 Penyakit pada sistem kemih dan genital
O00-O99 Kehamilan dan kelahiran
P00-P96 Keadaan yang berasal dari periode perinatal
Q00-Q99 Malformasi kongenital, diformasi da kelaian kromosom
R00-R99 Gejaa tada kelainan klinik dan kelinan lab yng tdak ditemukan pada
klasifikasi lain
S00-T98 Keracunan, cidera dan beberapa penyebab luar
V01-Y98 Penyebab morbiditas dn kematin eksteral
Z00-Z99 Faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan hubungannya
denga jasa kesehatan
U00-U99 Kode gangguan kusus

More Related Content

Similar to Klasifikasi ICD

CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxCRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxSyauqiFaidhunNiam
 
HIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
HIV/AIDS dalm KewarganegaraanHIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
HIV/AIDS dalm KewarganegaraanM Saidi Basri
 
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)AuliaDwiJuanita
 
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiPatofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiMaulana Sakti
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hivAnggaN7
 
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...imarusdiana
 
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptxInfeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptxRaynoldsGerald
 
424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptxredhabiby
 
Makalah Ulkus Diabetikum
Makalah Ulkus DiabetikumMakalah Ulkus Diabetikum
Makalah Ulkus DiabetikumHeravFebrianto
 
Kelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresiKelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresiVJ Asenk
 

Similar to Klasifikasi ICD (20)

Dt endokarditis infektif
Dt endokarditis infektifDt endokarditis infektif
Dt endokarditis infektif
 
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptxCRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
CRS DHF- Fariz Hidayatullah-dr.iskandar Sp.A(K).pptx
 
HIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
HIV/AIDS dalm KewarganegaraanHIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
HIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
 
Pwr hiv aids AKPER PEMKAB MUNA
Pwr hiv aids AKPER PEMKAB MUNA Pwr hiv aids AKPER PEMKAB MUNA
Pwr hiv aids AKPER PEMKAB MUNA
 
Kelompok 11
Kelompok 11Kelompok 11
Kelompok 11
 
Leaflet Leukimia
Leaflet LeukimiaLeaflet Leukimia
Leaflet Leukimia
 
DM.pptx
DM.pptxDM.pptx
DM.pptx
 
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
 
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan AkomodasiPatofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
Patofisiologi Kelainan Darah dan Gangguan Akomodasi
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hiv
 
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
 
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptxInfeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
 
PPT Hipertensi.pptx
PPT Hipertensi.pptxPPT Hipertensi.pptx
PPT Hipertensi.pptx
 
Lp dan askep hiv
Lp dan askep hivLp dan askep hiv
Lp dan askep hiv
 
Awal mds ( tugas penjaskes
Awal mds ( tugas penjaskesAwal mds ( tugas penjaskes
Awal mds ( tugas penjaskes
 
BAB 1 - BAB 5 AENI.docx
BAB 1 - BAB 5 AENI.docxBAB 1 - BAB 5 AENI.docx
BAB 1 - BAB 5 AENI.docx
 
424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx424603177-Diabetic-Foot.pptx
424603177-Diabetic-Foot.pptx
 
Makalah Ulkus Diabetikum
Makalah Ulkus DiabetikumMakalah Ulkus Diabetikum
Makalah Ulkus Diabetikum
 
PJBL SLE
PJBL SLEPJBL SLE
PJBL SLE
 
Kelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresiKelainan sistem ekskresi
Kelainan sistem ekskresi
 

Klasifikasi ICD

  • 1. Klasifikasi penyakit menurut ICD (InternationalClassification of Diseases = KlasifikasiPenyakit Internasional)
  • 2. • Penyakit infeksi dan parasit. Yang termasuk penyakit infeksi berdasarkan ICD-X antara lain : penyakit infeksi usus, tuberculosis, penyakit bakteri zoonotik, penyakit bakteri lainnya, hepatitis virus, infeksi virus pada system saraf, demam berdarah dengue, mikosis, penyakit protozoa, HIV- AIDS, dan lain-lain. Menurut data dari dinas kesehatan pada tahun 2006 berdasarkan ICD X, penyakit infeksi dan parasit yang paling banyak yaitu demam berdarah dengue. Penyakit Demam Berdarah Dengue telah menyebar secara luas ke seluruh kawasan dengan jumlah kabupaten/kota terjangkit semakin meningkat hingga ke wilayah pedalaman. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB sehingga angka kesakitan dan kematian yang terjadi dianggap merupakan gambaran penyakit di masyarakat.
  • 3. • Neoplasma Yang termasuk neoplasma berdasarkan ICD-X yaitu neoplasma ganas, neoplasma in situ, neoplasma jinak, dan neoplasma sifat tidak tentu. Menurut ICD X, WHO 1992, neoplasma yang paling banyak di Indonesia adalah neoplasma sifat tidak tentu. Pada waktu ini presentasi gambaran klinis maupun patologis kelihatannya sebagai suatu neoplasma jinak, tetapi perjalanan penyakit menunjukkan ada sebagian yang dapat berubah sifatnya menjadi ganas. Tidak ada parameter yang dipakai untuk menentukan mana yang tetap jinak dan mana yang akan berubah menjadi ganas, kecuali data epidemiologis
  • 4. • Penyakit darah dan organ pembentuk darah. Yang termasuk penyakit darah dan organ pembentuk darah menurut ICD-X antara lain: anemia defisiensi besi, anemia pernisiosa, anemia defisiensi asam folat, anemia hemolitik, anemia aplastik, DIC, purpura, dan beberapa kondisi perdarahan lainnya. Penyakit darah yang paling banyak di Indonesia adalah anemia defisiensi besi. Anemia ini umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Di Indonesia paling banyak disebabkan oleh infeksi cacing tambang (ankilostomiasis). Infestasi cacing tambang pada seseorang dengan makanan yang baik tidak akan menimbulkan anemia. Bila disertai malnutrisi, baru akan terjadi anemia. Penyebab lain dari anemia defisiensi adalah : diet yang tidak mencukupi, absorpsi yang menurun, kebutuhan yang meningkat pada kehamilan, laktasi, perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah.
  • 5. • Penyakit endokrin, nutrisi dan gangguan imunitas. Yang termasuk penyakit endokrin, nutrisi dan gangguan imunitas menurut ICD-X antara lain: penyakit thyroid, diabetes melitus, malnutrisi, sindrom metabolik, dan lain-lain. Penyakit endokrin yang paling banyak diderita yaitu diabetes melitus. Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Tingkat prevalensi dari diabetes melitus adalah tinggi. Diabetes melitus merupakan penyebab kematian ketiga di Amerika dan merupakan penyebab utama kebutaan akibat neuropati diabetik. Tujuh puluh lima persen penderita diabetes akhirnya meninggal karena penyakit vaskular. Komplikasi yang paling utama adalah serangan jantung, payah ginjal, stroke dan gangren.
  • 6. • Gangguan mental Yang termasuk gangguan mental berdasarkan ICD-X antara lain: gangguan mental organik, gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif, skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham, gangguan suasana perasaan, perubahan kepribadian. Salah satu yang banyak diderita adalah skizofrenia. Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
  • 7. • Gangguan sistem saraf Yang termasuk gangguan system saraf menurut ICD-X antara lain: penyakit inflamasi pada system saraf pusat, gangguan pada ekstrapiramidal, penyakit degeneratif pada sistem saraf, polineuropati, cerebral palsy, penyakit pada sistem saraf lainnya. Di pusat-pusat pelayanan neurologi di Indonesia jumlah penderita gangguan peredaran darah otak (GDPO) selalu menempati urutan pertama dari seluruh penderita rawat inap. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vaskular.
  • 8. • Penyakit mata dan adnexa Yang termasuk penyakit mata dan adnexa menurut ICD-X antara lain: kelainan pada lensa, system lakrimal, konjungtiva, sclera, kornea, iris, badan ciliar, lensa, koroid dan retina, glaucoma, dan lain sebagainya. Yang paling banyak di derita yaitu katarak. Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Penyebabnya bermacam-macam. Umumnya adalah usia lanjut (senil), tapi dapat juga terjadi secara kongenital akibat infeksi virus di masa pertumbuhan janin, genetik, dan gangguan perkembangan; kelainan sistem metabolik atau sistemik seperti, diabetes melitus.
  • 9. • Penyakit telinga dan processus mastoideus Yang termasuk dalam penyakit telinga dan processus mastoideus menurut ICD-X antara lain: penyakit telinga bagian luar, penyakit telinga bagian tengah dan mastoid, penyakit telinga bagian dalam, dan beberapa kelainan pada telinga. Yang paling banyak adalah otitis eksterna dan otomikosis. Penyebab otitis eksterna biasanya Staphylococcus aureus, Staphylococcus albus. Gejalanya antara lain rasa nyeri yang hebat, apalagi bila daun telinga disentuh atau dipegang, liang tampak bengkak pada tempat tertentu, gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga.
  • 10. • Penyakit sistem peredaran darah Yang termasuk dalam penyakit system peredaran darah menurut ICD-X antara lain: demam rematik akut, penyakit jantung rematik, hipertensi, penyakit jantung iskemik, penyakit serebrovaskuler dan lain sebagainya. Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penanggulangan yang baik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prevalensi hipertensi seperti ras, umur, obesitas, asupan garam yang tinggi dan adanya riwayat hipertensi dalam keluarga. Dari beberapa penelitian, terlihat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan masyarakat pedesaan. Prevalensi hipertensi akan meningkat dengan bertambahnya umur. Hipertensi bersifat penyakit endemik di Indonesia.
  • 11. • Penyakit sistem pernapasan Yang termasuk penyakit system pernapasan menurut ICD-X antara lain: infeksi saluran pernafasan atas, influenza dan pneumonia, infeksi saluran pernafasan bawah, dan lain-lain. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering berada dalam daftar pola 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Menurut laporan Ditjen Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan pada tahun 2005, penyakit Sistem Napas menempati peringkat pertama 10 penyakit utama pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit di Indonesia. pada orang normal tidaklah mudah bagi kuman patogen untuk dapat masuk sampai ke dalam saluran pernapasan, mengingat sistem pertahanan paru yang berlapis-lapis dan bermacam-macam bentuknya.
  • 12. • Penyakit sistem pencernaan Yang termasuk penyakit system pencernaan menurut ICD-X antara lain: penyakit pada esophagus, abdomen, duodenum, dan appendix, hernia, colitis, penyakit pada peritoneum dan lain-lain. Penyakit sistem pencernaan yang paling banyak diderita di Indonesia adalah diare dan gastoenteritis. Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi mikroorganisme termasuk bakteri, virus dan parasit lainnya seperti jamur, cacing dan protozoa. Salah satu bakteri penyebab diare adalah bakteri Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC).
  • 13. • Penyakit kulit dan jaringan. Yang termasuk penyakit kulit dan jaringan menurut ICD- X antara lain: infeksi pada kulit dan jaringan subkutan, dermatitis dan eksema, urtikaria dan eritema dan lain- lain.
  • 14. • Penyakit sistem otot rangka dan jaringan Yang termasuk penyakit sistem otot rangka dan jaringan menurut ICD-X antara lain: arthropaties, dorsopathies, kelainan pada jaringan lunak, osteopathies dan chondropathies, dan lain-lain.
  • 15. • Penyakit sistem kencing dan kelamin Yang termasuk penyakit sistem kencing dan kelamin menurut ICD-X antara lain: penyakit glomerular, gagal ginjal, urolithiasis, penyakit pada ginjal dan ureter, infeksi pada organ pelvis, penyakit non-infeksi pada genital, dan lain-lain.
  • 16. • Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas Yang termasuk komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas menurut ICD-X antara lain: kehamilan dengan abortus, udema, proteinuri, dan hipertensi pada kehamilan, ketuban pecah dini, infeksi intrapartum, dan lain-lain.
  • 17. • Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal. Yang termasuk keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal menurut ICD-X antara lain: trauma lahir, kelainan pada system pernafasan dan kardiovaskuler, infeksi spesifik pada periode perinatal, dan lain-lain.
  • 18. • Malformasi kongenital, deformitas dan abnormalitas kromosom. Yang termasuk malformasi kongenital, deformitas dan abnormalitas kromosom menurut ICD-X antara lain: malformasi kongenital pada sistem saraf, mata, telinga, wajah, sistem sirkulasi, sistem, pernafasan, organ genital, malformasi kongenital dan deformitas pada sistem muskuloskeletal, dan lain-lain.
  • 19. • Gejala, tanda dan hasil klinik, dan laboratorium abnormal yang tidak dapat diklasifikasikan.
  • 20. • Cedera dan keracunan Yang termasuk cedera dan keracunan menurut ICD-X antara lain: cedera pada kepala, leher, thorax, abdomen, tulang belakang, luka bakar, keracunan obat dan lain-lain.
  • 21. • Penyebab lain yang menyebabkan kecacatan dan kematian Yang termasuk penyebab lain yang menyebabkan kecacatan dan kematian menurut ICD-X antara lain: kecelakaan transportasi, perbuatan yang disengaja yang merugikan diri sendiri, komplikasi akibat operasi, dan lain-lain.
  • 22. Kode Nama A00-B99 Penyakit infeksi dan parasit C00-D48 Neoplasma D50-D89 Penyakit darah dan organ pembentuk darah termasuk gangguan sistem imun E00-E90 Endokrin,nutrisi dan ganggua metabolik F00-F99 Gangguan jiwa dan gangguan perilaku G00-G99 Penyait yang mengenai sistem saraf H00-H59 Penyakit mata dan adnexa H60-H95 Penyakit telinga dan mastoid I00-I99 Penyakit pada sirkulasi
  • 23. J00-J99 Penyakit pada sistem pernafasan K00-K93 Penyakit pada sistem pencernaan L00-L99 Penyakit pada kulit dan jaringan subcutaneous M00-M99 Penyakit pada sistem musculoscletal N00-N99 Penyakit pada sistem kemih dan genital O00-O99 Kehamilan dan kelahiran P00-P96 Keadaan yang berasal dari periode perinatal Q00-Q99 Malformasi kongenital, diformasi da kelaian kromosom R00-R99 Gejaa tada kelainan klinik dan kelinan lab yng tdak ditemukan pada klasifikasi lain S00-T98 Keracunan, cidera dan beberapa penyebab luar V01-Y98 Penyebab morbiditas dn kematin eksteral Z00-Z99 Faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan hubungannya denga jasa kesehatan U00-U99 Kode gangguan kusus