SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Kiamat Memang Sudah Dekat
Cerpen Dewi Lestari
Kiamat bagi sebagian orang adalah peristiwa magis cenderung komikal,
melibatkan naga berkepala tujuh atau jembatan dari rambut dibelah tujuh.
Peristiwa ini merupakan intervensi pihak eksternal, yakni Tuhan, yang akan
datang menghakimi manusia di hari yang tak terduga. Lalu, jika tiba peristiwa
alam yang meluluhlantakkan sebagian besar Bumi sebelah utara, melenyapkan
sebagian besar Eropa, menihilkan kehidupan di Rusia, menyusutkan populasi AS
hingga separuh, merusak berat Australia, Jepang, dan menenggelamkan pesisir
pantai dunia hingga enam meter, menciutkan populasi Bumi sekurangnya
duapuluh persen, lalu membiarkan sisanya dicengkeram iklim ekstrem dan
kekacauan global, akankah ini cukup untuk sebuah definisi hari kiamat? Saya
terusik ketika membaca buku Graham Hancock "Fingerprints of the Gods".
Dengan buktibukti yang ia kompilasi dari peradaban kuno Aztec, Maya, Hopi,
dan Mesir, Hancock menemukan jejak peradaban yang kecanggihannya melebihi
peradaban modern hari ini, tapi hilang sekitar 10,000 tahun SM oleh sebuah
bencana katastrofik yang mengempaskan ras manusia kembali ke Zaman Batu.
Bukti geologis pun mendukung bahwa Bumi telah beberapa kali mengalami
climate shift.
Suku Maya dikenal sangat obsesif terhadap hari kiamat. Mereka percaya lima
siklus kehidupan (atau 'matahari') telah terjadi. Dan sistem canggih kalendar
mereka (Hancock meyakininya sebagai warisan dan bukan temuan)
menghasilkan perhitungan bahwa matahari ke-5 (Tonatiuh), yakni zaman kita
sekarang, berlangsung 5125 tahun dan berakhir pada tanggal 23 Desember 2012
AD. Sementara itu, peradaban Mesir Kuno menghitung siklus axial Bumi
terhadap kedua belas rasi bintang. Siklus yang totalnya 25,920 tahun ini
bergeser teratur, masing-masing 2160 tahun untuk tiap rasi. Posisi kita
sekarang, rasi Pisces, telah menuju penghabisan, bertransisi ke Aquarius
dengan pergolakan dahsyat. Dengan pendekatan yang lebih esoterik, Gregg
Braden dalam bukunya "Awakening to Zero Point" meninjau fenomena polar
shifting, yakni bertukarnya Kutub Utara dan Kutub Selatan yang ditandai oleh
melemahnya intensitas medan magnet Bumi tercatat sudah turun sebanyak
tigapulu delapan persen dibandingkan 2000 tahun lalu dan dipercaya akan
sampai ke titik nol sekitar tahun 2030 AD. Fenomena alam ini sudah 14 kali
terjadi dalam kurun waktu 4,5 juta tahun. Di luar dari kontroversi saintifik soal
teori Hancock dan Braden, sukar untuk disangkal bahwa Bumi kita memang tak
lagi sama. Tahun 1998 tercatat sebagai salah satu puncak perilaku alam yang
luar biasa. El Nino, disusul oleh La Nina, lalu Tibet dan Afrika Selatan masing-
masing mengalami musim dingin dan banjir terburuk dalam limapuluh tahun
terakhir. Memasuki tahun 2005, tsunami memporak-porandakan Asia, lalu
Katrina menghantam Amerika Serikat. Entah apa lagi yang akan kita hadapi.
Namun pemahaman kita merangkak lamban seperti siput dibandingkan alam
yang bagai kuda mengamuk. Isu pemanasan global membutuhkan satu dekade
lebih untuk diakui para skeptis dan birokrat. Di Indonesia, sumber energi
alternatif baru ramai dibahas setelah harga BBM melonjak, setelah bangsa ini
terlanjur ketergantungan minyak. Isu pengolahan sampah dapur hanya sampai
taraf bisik-bisik, itu pun setelah gunung sampah longsor dan memakan korban.
Selain upaya kalangan industri yang dirugikan oleh turunnya konsumsi energi
fosil, lambannya respons kita juga disebabkan perkembangan sains ke pecahan-
pecahan spesialiasi hingga fenomena yang tersebar acak jarang diintegrasikan
menjadi satu gambaran utuh, dan tanpa sebuah model analisa yang sanggup
menunjuk satu tanggal pasti, bencana katastrofik ini hanya menjadi wacana
spekulatif. Sekarang ini bisa dibilang kita dibanjiri data dan gejala tanpa sebuah
kerangka diagnosa.
Pengetahuan kita tentang akhir dunia pun stagnan dalam kerangka mitos
biblikal yang sulit dikorelasikan dengan efek panjang kebakaran hutan atau
eksploitasi alam, hingga lazimlah jika orang beribadah jungkir-balik demi
mengantasipasi hari penghakiman tetapi terus membuang sampahnya
sembarangan. Untuk itu dibutuhkan pemahaman akan bahaya dari pemanasan
global, dan tindakan nyata untuk meresponsnya dengan urgensi skala hari
kiamat. Ada tidaknya hubungan knalpot mobil kita dengan cairnya es di kutub,
bukankah kualitas udara yang baik berefek positif bagi semua? Lupakan plang
'Sayangilah Lingkungan'. Kita telah sampai pada era tindakan nyata. Banyak hal
kecil yang bisa kita lakukan dari rumah tanpa perlu menunggu siapa-siapa.
Perubahan gaya hidup adalah tabungan waktu kita, demi peradaban, demi yang
kita cinta. Angkot kita satu dan sama: Bumi. Tarif yang kita bayar juga sama,
mau kiamat jauh atau dekat. Tidak ada angkot lain yang menampung kita jika
yang satu ini mogok. Penumpang yang baik akan memelihara dan membantu
kendaraan satu-satunya ini. Sekuat tenaga.

More Related Content

Similar to Kiamat Memang Sudah Dekat.docx

Similar to Kiamat Memang Sudah Dekat.docx (20)

Candra dino
Candra dinoCandra dino
Candra dino
 
2 kehancuran bumi - planet impact
2  kehancuran bumi - planet impact2  kehancuran bumi - planet impact
2 kehancuran bumi - planet impact
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Ketika Bumi Berhenti Berputar.pptx
Ketika Bumi Berhenti Berputar.pptxKetika Bumi Berhenti Berputar.pptx
Ketika Bumi Berhenti Berputar.pptx
 
X 10 03-annisa tria fadilla
X 10 03-annisa tria fadillaX 10 03-annisa tria fadilla
X 10 03-annisa tria fadilla
 
X 10 03-annisa tria fadilla
X 10 03-annisa tria fadillaX 10 03-annisa tria fadilla
X 10 03-annisa tria fadilla
 
Pemanasan Global Indonesian
Pemanasan Global IndonesianPemanasan Global Indonesian
Pemanasan Global Indonesian
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan
 
essai fadil Lomba PEC 10 besar Nasional
essai fadil Lomba PEC 10 besar Nasionalessai fadil Lomba PEC 10 besar Nasional
essai fadil Lomba PEC 10 besar Nasional
 
global warming
global warmingglobal warming
global warming
 
global warming
global warmingglobal warming
global warming
 
Pemanasan Global
Pemanasan GlobalPemanasan Global
Pemanasan Global
 
Bencana Kebumian dan Mitigasinya materi geografi.ppt
Bencana Kebumian dan Mitigasinya materi geografi.pptBencana Kebumian dan Mitigasinya materi geografi.ppt
Bencana Kebumian dan Mitigasinya materi geografi.ppt
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Kiamat dalam agama buddha
Kiamat dalam agama buddhaKiamat dalam agama buddha
Kiamat dalam agama buddha
 
Minggu 2 Urgensi LCT_Indonesia.pdf
Minggu 2 Urgensi LCT_Indonesia.pdfMinggu 2 Urgensi LCT_Indonesia.pdf
Minggu 2 Urgensi LCT_Indonesia.pdf
 
Tugas plh global warrming
Tugas plh global warrmingTugas plh global warrming
Tugas plh global warrming
 
20 Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA
20 Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA20 Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA
20 Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA
 
Presentasi Global Warming
Presentasi Global WarmingPresentasi Global Warming
Presentasi Global Warming
 
Global Warming
Global WarmingGlobal Warming
Global Warming
 

More from Sarif Hidayat (20)

ejaan.ppt
ejaan.pptejaan.ppt
ejaan.ppt
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.docEJAAN BAHASA INDONESIA.doc
EJAAN BAHASA INDONESIA.doc
 
Daftar kata baku.doc
Daftar kata baku.docDaftar kata baku.doc
Daftar kata baku.doc
 
contoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.pptcontoh penerapan EYD.ppt
contoh penerapan EYD.ppt
 
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docxBuku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
Buku Praktis Bahasa Indonesia 2.docx
 
bahasa baku.pdf
bahasa baku.pdfbahasa baku.pdf
bahasa baku.pdf
 
Vegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docxVegetus Libertas.docx
Vegetus Libertas.docx
 
Too Late.docx
Too Late.docxToo Late.docx
Too Late.docx
 
Sinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docxSinkronisitas.docx
Sinkronisitas.docx
 
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docxSeorang Gadis di Dalam Senja.docx
Seorang Gadis di Dalam Senja.docx
 
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docxSemangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
Semangkok Acar untuk Tuhan dan Cinta.docx
 
Satu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docxSatu Orang Satu Pohon.docx
Satu Orang Satu Pohon.docx
 
Samsara.docx
Samsara.docxSamsara.docx
Samsara.docx
 
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docxPelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
Pelangi yang Jatuh di Sidareja.docx
 
Paman Don.docx
Paman Don.docxPaman Don.docx
Paman Don.docx
 
PACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docxPACARKU ADA LIMA.docx
PACARKU ADA LIMA.docx
 
Mirror.docx
Mirror.docxMirror.docx
Mirror.docx
 
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docxMenyibak Aku Melalui Kamu.docx
Menyibak Aku Melalui Kamu.docx
 
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docxMengenang Sendok dan Sedotan.docx
Mengenang Sendok dan Sedotan.docx
 
Menembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docxMenembus Tingkap Kaca.docx
Menembus Tingkap Kaca.docx
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Kiamat Memang Sudah Dekat.docx

  • 1. Kiamat Memang Sudah Dekat Cerpen Dewi Lestari Kiamat bagi sebagian orang adalah peristiwa magis cenderung komikal, melibatkan naga berkepala tujuh atau jembatan dari rambut dibelah tujuh. Peristiwa ini merupakan intervensi pihak eksternal, yakni Tuhan, yang akan datang menghakimi manusia di hari yang tak terduga. Lalu, jika tiba peristiwa alam yang meluluhlantakkan sebagian besar Bumi sebelah utara, melenyapkan sebagian besar Eropa, menihilkan kehidupan di Rusia, menyusutkan populasi AS hingga separuh, merusak berat Australia, Jepang, dan menenggelamkan pesisir pantai dunia hingga enam meter, menciutkan populasi Bumi sekurangnya duapuluh persen, lalu membiarkan sisanya dicengkeram iklim ekstrem dan kekacauan global, akankah ini cukup untuk sebuah definisi hari kiamat? Saya terusik ketika membaca buku Graham Hancock "Fingerprints of the Gods". Dengan buktibukti yang ia kompilasi dari peradaban kuno Aztec, Maya, Hopi, dan Mesir, Hancock menemukan jejak peradaban yang kecanggihannya melebihi peradaban modern hari ini, tapi hilang sekitar 10,000 tahun SM oleh sebuah bencana katastrofik yang mengempaskan ras manusia kembali ke Zaman Batu. Bukti geologis pun mendukung bahwa Bumi telah beberapa kali mengalami climate shift. Suku Maya dikenal sangat obsesif terhadap hari kiamat. Mereka percaya lima siklus kehidupan (atau 'matahari') telah terjadi. Dan sistem canggih kalendar mereka (Hancock meyakininya sebagai warisan dan bukan temuan) menghasilkan perhitungan bahwa matahari ke-5 (Tonatiuh), yakni zaman kita sekarang, berlangsung 5125 tahun dan berakhir pada tanggal 23 Desember 2012 AD. Sementara itu, peradaban Mesir Kuno menghitung siklus axial Bumi terhadap kedua belas rasi bintang. Siklus yang totalnya 25,920 tahun ini bergeser teratur, masing-masing 2160 tahun untuk tiap rasi. Posisi kita sekarang, rasi Pisces, telah menuju penghabisan, bertransisi ke Aquarius dengan pergolakan dahsyat. Dengan pendekatan yang lebih esoterik, Gregg Braden dalam bukunya "Awakening to Zero Point" meninjau fenomena polar shifting, yakni bertukarnya Kutub Utara dan Kutub Selatan yang ditandai oleh melemahnya intensitas medan magnet Bumi tercatat sudah turun sebanyak tigapulu delapan persen dibandingkan 2000 tahun lalu dan dipercaya akan sampai ke titik nol sekitar tahun 2030 AD. Fenomena alam ini sudah 14 kali terjadi dalam kurun waktu 4,5 juta tahun. Di luar dari kontroversi saintifik soal teori Hancock dan Braden, sukar untuk disangkal bahwa Bumi kita memang tak lagi sama. Tahun 1998 tercatat sebagai salah satu puncak perilaku alam yang luar biasa. El Nino, disusul oleh La Nina, lalu Tibet dan Afrika Selatan masing- masing mengalami musim dingin dan banjir terburuk dalam limapuluh tahun
  • 2. terakhir. Memasuki tahun 2005, tsunami memporak-porandakan Asia, lalu Katrina menghantam Amerika Serikat. Entah apa lagi yang akan kita hadapi. Namun pemahaman kita merangkak lamban seperti siput dibandingkan alam yang bagai kuda mengamuk. Isu pemanasan global membutuhkan satu dekade lebih untuk diakui para skeptis dan birokrat. Di Indonesia, sumber energi alternatif baru ramai dibahas setelah harga BBM melonjak, setelah bangsa ini terlanjur ketergantungan minyak. Isu pengolahan sampah dapur hanya sampai taraf bisik-bisik, itu pun setelah gunung sampah longsor dan memakan korban. Selain upaya kalangan industri yang dirugikan oleh turunnya konsumsi energi fosil, lambannya respons kita juga disebabkan perkembangan sains ke pecahan- pecahan spesialiasi hingga fenomena yang tersebar acak jarang diintegrasikan menjadi satu gambaran utuh, dan tanpa sebuah model analisa yang sanggup menunjuk satu tanggal pasti, bencana katastrofik ini hanya menjadi wacana spekulatif. Sekarang ini bisa dibilang kita dibanjiri data dan gejala tanpa sebuah kerangka diagnosa. Pengetahuan kita tentang akhir dunia pun stagnan dalam kerangka mitos biblikal yang sulit dikorelasikan dengan efek panjang kebakaran hutan atau eksploitasi alam, hingga lazimlah jika orang beribadah jungkir-balik demi mengantasipasi hari penghakiman tetapi terus membuang sampahnya sembarangan. Untuk itu dibutuhkan pemahaman akan bahaya dari pemanasan global, dan tindakan nyata untuk meresponsnya dengan urgensi skala hari kiamat. Ada tidaknya hubungan knalpot mobil kita dengan cairnya es di kutub, bukankah kualitas udara yang baik berefek positif bagi semua? Lupakan plang 'Sayangilah Lingkungan'. Kita telah sampai pada era tindakan nyata. Banyak hal kecil yang bisa kita lakukan dari rumah tanpa perlu menunggu siapa-siapa. Perubahan gaya hidup adalah tabungan waktu kita, demi peradaban, demi yang kita cinta. Angkot kita satu dan sama: Bumi. Tarif yang kita bayar juga sama, mau kiamat jauh atau dekat. Tidak ada angkot lain yang menampung kita jika yang satu ini mogok. Penumpang yang baik akan memelihara dan membantu kendaraan satu-satunya ini. Sekuat tenaga.