SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
*) Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Kupang
KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG PADA DEPOT AIR MINUM (DAMIU) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS OEPOI KOTA KUPANG
Albina Bare Telan1
,Agustina2
,Olga M. Dukabain3
ABSTRAK
Air merupakan bagian dari lingkungan fisik yang mutlak harus ada untuk
kelangsungan kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Namun selain berguna bagi
kehidupan, air juga dapat merugikan apabila terjadi pencemaran pada air. Pencemaran air
dapat terjadi karena adanya cemaran secara fisik,cemaran dari bahan-bahan kimia baik
berupa bahan kimia organik dan anorganik serta adanya cemaran biologis yang berupa
mikroorganisme seperti bakteri pathogen,yang menyimpang dari standar persyaratan
kesehatan yang ditentukan. Dalam beberapa tahun terakhir ini usaha air minum isi ulang
telah berkembang pesat di beberapa kota di Indonesia termasuk Kota Kupang. Kebutuhan
masyarakat akan air minum yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk,tidak
diimbangi dengan ketersediaan air bersih yang ada. Air minum isi ulang adalah salah satu
jawaban pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat Indonesia yang murah dan praktis.
Hal ini yang menjadi alasan mengapa masyarakat memilih air minum isi ulang untuk
dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air minum pada depot air
minum isi ulang (DAMIU) wilayah kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang.Jenis penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif,dengan desain penelitiannya adalah cross secsional
study. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah depot air minum yang terdapat di
wilayah kerja Puskesmas Oepoi yang ditentukan oleh Puskesmas wilayah kerja yaitu
sebanyak 25 Depot air minum isi ulang (DAMIU). Hasil penelitian menunjukan bahwa
kualitas fisik air memenuhi syarat yaitu tidak berbau,tidak berasa dan tidak berwarna,
sedangkan kualitas kimia air yaitu tingkat kesadahan juga memenuhi syarat yaitu rata-rata
di bawah 500 mg/liter, serta hasil dari pada kualitas bakteriologisnya tidak memenuhi
syarat oleh karena masih terdapat 10 (40%) DAMIU airnya mengandung bakteri coliform
dan 5 (20%) DAMIU airnya mengandung bakteri e.coli. Disarankan Kepada para pemilik
DAMIU untuk lebih memperhatikan hygiene dan sanitasi pada selama proses produksi
karena sangat berpengaruh terhadap kualitas air minum isi ulang yang diproduksi misalnya
secara rutin melakukan pembersihan minimal sebulan sekali dan pengawasan dari pihak
terkait supaya diperketat.
Kata Kunci : Kualitas air
Z
Albina Bare Telan1
,Agustina2
,Olga M. Dukabain3
, Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum (Damiu) di
Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang
968
PENDAHULUAN
Dalam beberapa tahun terakhir ini
usaha air minum isi ulang telah
berkembang pesat di beberapa kota di
Indonesia termasuk Kota Kupang.
Kebutuhan masyarakat akan air minum
yang terus meningkat seiring
pertumbuhan penduduk,tidak diimbangi
dengan ketersediaan air bersih yang ada.
Air minum isi ulang adalah salah satu
jawaban pemenuhan kebutuhan air
minum masyarakat Indonesia yang murah
dan praktis. Hal ini yang menjadi alasan
mengapa masyarakat memilih air minum
isi ulang untuk dikonsumsi.
Meningkatnya permintaan
masyarakat akan air minum isi ulang yang
hemat dan praktis diimbangi dengan
banyaknya usaha depot air minum isi
ulang yang bermunculan. Air minum isi
ulang memang dapat dijadikan salah satu
solusi untuk memenuhi kebutuhan air
minum masyarakat yang semakin tinggi.
Akan tetapi, dikarenakan belum adanya
standarisasi dalam peraturan untuk proses
pengolahan air, maka kualitas air minum
isi ulang ini masih sering diperdebatkan.
Oleh karena itu depot air minum tidak
dapat menjamin bahwa air yang
diproduksinya sesuai kualitas standar air
minum.
Pemilihan depot air minum isi
ulang sebagai alternatif air minum
menjadi resiko yang dapat
membahayakan kesehatan jika kualitas
depot air minum isi ulang masih
diragukan, terlebih jika konsumen tidak
memperhatikan keamanan dan
kehigienisannya. Salah satu penyebab
kontaminasi bakteri pada air minum bisa
disebabkan oleh kontaminasi peralatan
dan pemeliharaan peralatan pengolahan.
Meninjau dari permasalahan tersebut,
maka perlu dilakukan uji kualitas air
minum isi ulang dengan meninjau
perilaku dan pemeliharaan peralatan.
Oleh karena itu, konsep ini dapat
memberikan kontribusi informasi kualitas
air minum isi ulang yang dikonsumsi
masyarakat.
Di Wilayah kerja Puskesmas
Oepoi memiliki Depot air minum
(DAMIU) sebanyak 69 unit yang tersebar
di 4 kelurahan yaitu Kelurahan Oebufu,
Kayu Putih, Tuak daun Merah (TDM)
dan Liliba. Dari ke 69 DAMIU tersebut
ada yang sudah pernah dilakukan
pemeriksaan kualitasnya dan sebagian
besar belum pernah dilakukan, oleh
karena itu penulis ingin melakukan
analisis kualitas air minum pada depot air
minum isi ulang pada wilayah kerja
puskesmas Oepoi tersebut.
METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif,dengan desain penelitiannya
adalah cross secsional study/studi potong
melintang dimana semua variabel diukur
pada saat yang bersamaan. Populasi dan
sampel dalam penelitian adalah semua
depot air minum yang terdapat di wilayah
kerja Puskesmas Oepoi yang ditentukan
oleh Puskesmas wilayah kerja yaitu
sebanyak 25 Depot air minum isi ulang
(DAMIU),dengan variabel-variabel nya
adalah kualitas fisik air (warna,baud an
rasa),kualitas kimia yaitu kesadahan dan
kualitas bakteriologisnya adalah
kandungan bakteri coliform dan e. coli
dalam air isi ulang.
969 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 14, NOMOR 2 DESEMBER 2015
HASIL & PEMBAHASAN
1. Hasil Analisis Kualitas Fisik Air Minun Pada DAMIU di Wilayah Kerja
Puskesmas Oepoi Kota Kupang Tahun 2014.
Hasil analisis atau pemeriksaan kualitas fisik air minum yaitu bau,rasa dan warna pada
Depot air minum Isi Ulang (DAMIU) di wilayah kerja Puskesmas Oepoi Tahun 2014
seperti terlihat pada table 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1. Hasil Analisis Kualitas Fisik (bau,rasa dan warna) Air Minum Pada
Pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Oepoi Kota Kupang 2014.
Berdasarkan tabel 3.1 hasil analisis terhadap kualitas fisik air minum
pada depot air minum isi ulang 100% memenuhi syarat yaitu tidak berbau,tidak
berasa dan tidak berwarna.
2. Hasil Analisis Kualitas Kimia Air Minun Pada DAMIU di Wilayah Kerja
Puskesmas Oepoi Kota Kupang Tahun 2014.
Hasil analisis atau pemeriksaan kualitas kimia air minum yaitu kesadahan pada Depot
air minum Isi Ulang (DAMIU) di wilayah kerja Puskesmas Oepoi Tahun 2014 seperti
terlihat pada table 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2. Hasil Analisis Kualitas Kimia (Kesadahan) Air Minum Pada Pada
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Oepoi Kota Kupang 2014.
Kriteria
Parameter Kualitas Fisik
Bau Rasa Warna
n % n % n %
Memenuhi Syarat 25 100 25 100 25 100
Tidak Memenuhi Syarat 0 0 0 0 0 0
Jumlah 25 100 25 100 25 100
Z
Albina Bare Telan1
,Agustina2
,Olga M. Dukabain3
, Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum (Damiu) di
Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang
970
Kesadahan ( mg/l) n % Kriteria
≤ 500 25 100 MS
≥ 500 0 0 TMS
Jumlah 25 100
Ket:
MS = Memenuhi Syarat
TMS = TidakMemenuhi Syarat
Berdasarkan tabel 3.2 hasil analisis terhadap kualitas kimia yaitu kesadahan total
air minum pada depot air minum isi ulang 100% memenuhi syarat yaitu rata-rata nilai
kesadahan totalnya adalah dibawah 500 mg/l.
3. Hasil Analisis Kualitas Bakteriologis Air Minun Pada DAMIU di Wilayah Kerja
Puskesmas Oepoi Kota Kupang Tahun 2014.
Hasil analisis atau pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum yaitu kandungan MPN
Coliform dan E. Coli pada Depot air minum Isi Ulang (DAMIU) di wilayah kerja
Puskesmas Oepoi Tahun 2014 seperti terlihat pada table 3.3 berikut ini:
Tabel 3.3. Hasil Analisis Kualitas Bakteriologis (Coliform & E.Coli) Air Minum
Pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Oepoi Kota Kupang 2014.
Kriteria
Parameter Kualitas Bakteriologis
Coliform E.Coli
n % n %
Memenuhi Syarat 15 60 20 80
Tidak Memenuhi Syarat 10 40 5 20
Jumlah 25 100 25 100
Dari tabel 3.3 menunjukan hasil pemeriksaan kandungan bakteri Coliform yang
telah dilakukan pada 25 sampel, ternyata ada 10 (40%) depot air minum isi ulang
(DAMIU) yang tidak memenuhi syarat, sedangkan kandungan bakteri E. coli ada 5
(20%) depot air minum isi ulang (DAMIU) yang tidak memenuhi syarat.
971 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 14, NOMOR 2 DESEMBER 2015
PEMBAHASAN
Hasil pemerikasaan kualitas air
minum dari 25 sampel Air Minum pada
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
di wilayah kerja Puskesmas Oepoi Kota
Kupang diperoleh hasil bahwa kualitas
fisik air minum 100% memenuhi syarat
karena air tidak berbau,tidak berasa
maupun tidak berwarna. Hal ini
menunjukan bahwa sistem media filter yang
terdapat pada depot air minum isi ulang
(DAMIU) di wilayah kerja Puskesmas Oepoi
masih berfungsi dengan baik, menyaring
seluruh senyawa organik yang dapat membusuk
dan senyawa fenol yang dapat mempengaruhi
bau air. Air sebaiknya tidak berwarna
untuk alasan estetis dan untuk mencegah
keracunan dari berbagai zat kimia
maupun mikroba yang berwarna. Warna
dapat disebabkan adanya tannin dan asam
humat berwarna kuning muda
menyerupai urin yang terdapat secara
alamiah di air rawa (Soekarto,1985)
Untuk kualitas kimia dalam hal ini
kesadahan air minum juga 100 %
memenuhi syarat karena semua sampel
yang diperiksa keseadahannya
menunjukan nilainya dibawah 500
mg/l,karena menurut Permenkes Nomor
492/Menkes/Per/2010, batas kadar
maksimum kesadahan yang
diperbolehkan dalam air minum adalah
500 mg/l.
Hasil pemeriksaan bakteriologis
dari 25 sampel yang diperiksa, terdapat
10 atau 40% Depot air minum isi ulang
(DAMIU) dengan kandungan MPN
Coliform yang terendah pada DAMIU
Cahaya Danil dan A.W. Fresh dan
tertinggi pada DAMIU Risky Qua dan
Grya Qua dengan MPN sebanyak 240 per
100 ml sampel. Sedangkan hasil
pemeriksaan Escherichia coli yakni
sebanyak 20 % ( 5 sampel) dinyatakan
positif terkontaminasi atau tidak
memenuhi syarat yaitu pada DAMIU
Cahaya Danil, Sarah Qua,Risky Qua,
Grya Qua dan Ani Qua dengan jumlah
MPN berkisar antara 2 sampai dengan 38
per 100 ml sampel.
Dari hasil tersebut diatas apabila
dirujuk pada Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.
492/MENKES/PER/IV/2010: tentang
kualitas air minum maka air minum yang
aman harus terhindar dari kemungkinan
kontaminasi Total Bakteri Coliform tinja
dan Escherichia Coli dengan standar 0
dalam 100 ml air minum, artinya masih
ada beberapa DAMIU yang secara
kualitas bakteriologisnya belum
memenuhi syarat kesehatan. Terdapatnya
E. coli dalam air minum menandakan
telah terjadi kontaminasi tinja manusia
maupun mamalia berdarah panas, yang
dapat diartikan terdapat mikro organisme
patogen lainnya dalam air minum
tersebut berupa virus, bakteri maupun
protozoa. Banyak strain E.Coli yang
beberapa diantaranya tidak berbahaya
terdapat pada saluran gastrointestinal
pada manusia atau hewan berdarah
panas,akan tetapi ada beberapa kategori
E. Coli yang bersifat racun dan dapat
menyebabkan diare. Misalnya E. Coli
enterotoxigenic (ETEC) yang terdapat di
dalam air kira-kira 2%-8% dapat
menyebabkan radang lambung dan diare
yang hebat disertai dengan kram perut
dan muntah-muntah (Harris,1996).
Bakteri coliform dalam jumlah tinggi
dalam air minum menunjukkan adanya
kemungkinan pertumbuhan Salmonella,
Shigella dan Staphylococcus, dimana
bakteri-bakteri tersebut tergolong bakteri
yang pathogen bagi manusia yang mana
dapat menyebabkan penyakit pada
saluran pencernaan (Bambang 2005).
Z
Albina Bare Telan1
,Agustina2
,Olga M. Dukabain3
, Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum (Damiu) di
Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang
972
Menurut Eulis et al (2008)
keberadaan coliform dalam air
merupakan indikasi dari kondisi
prosessing atau sanitasi yang tidak
memadai. Jadi Higiene dan sanitasi
berpengaruh terhadap ada tidaknya
cemaran bakteri coliform dalam air
minum isi ulang. Higiene dan sanitasi
adalah upaya kesehatan untuk mengurangi
atau menghilangkan faktor yang menjadi
penyebab terjadinya pencemaran
terhadap air minum dan sarana yang
digunakan untuk proses pengolahan,
penyimpanan, dan pemasaran air minum.
Sanitasi lingkungan berpengaruh
terhadap adanya cemaran bakteri
coliform pada air minum isi ulang
(Suprihatin et al 2008). Dengan demikan
maka DAMIU yang hasil pemeriksaan
kaualitas bakteriologisnya tidak
memenuhi syarat karena masih ada yang
melakukan proses pencucian filter dan
peralatan lain yang digunakan dalam
proses pengolahan air dilakukan setiap 3
sekali ada 15 DAMIU atau 60%, setiap 4
bulan ada 2 atau 8 % sedangkan setiap 6
bulan sekali ada 8 atau 32 %.
Oleh karena itu faktor hygiene dan
sanitasi peralatan atau mesin dapat
mempengaruhi adanya kontaminasi
bakteri coliform dalam air minum isi ulang,
karena lamanya waktu pencucian dan
penyimpanan air dalam tempat
penampungan mempengaruhi kualitas
sumber air yang digunakan, tempat
penampungan kurang bersih serta proses
pengolahan yang kurang optimal. Selain
itu lokasi dari bangunan untuk DAMIU
harus berada di lokasi yang bebas dari
pencemaran, seperti tempat pembuangan
kotoran dan sampah atau penumpukan
barang bekas. Konstruksi dari bangunan
depot air minum isi ulang (DAMIU) juga
harus memenuhi tata ruang dan syarat
fisik, syarat fisik kondisi depo meliputi
kondisi lantai, kondisi dinding, kondisi
atap dan luas ruangan. Syarat fisik
tersebut juga harus memenuhi syarat,
harus kuat, aman dan mudah dibersihkan
serta mudah pemeliharaannya.
Pengusaha atau pengelola DAMIU
harus melakukan pemeliharaan sarana
produksi dan progam sanitasi untuk
menghindari terkontaminasinya air
minum oleh bakteri coliform, yaitu
dengan cara bangunan dan bagiannya
harus dipelihara, dibersihkan secara berkala.
Mencegah masuknya binatang pengerat,
serangga, binatang kecil lainnya ke dalam
bangunan dan tempat pengisian. Harus
berhati-hati dalam penggunaan
desinfektan, insektisida untuk membasmi
jasad renik, serangga dan tikus
(Purwaningsih 2009). Mesin peralatan
harus dirawat secara berkala, jika sudah
habis umur pakai harus diganti sesuai
dengan ketentuan teknisnya. Permukaan
peralatan yang kontak dengan bahan baku
dan air minum harus bersih dan dibersihkan
setiap hari, permukaan yang kontak
dengan air minum harus bebas kerak dan
residu lain. Proses pengisian dan
penutupan dilakukan diruang yang higienis
agar supaya air minum yang dihasilkan
benar-benar memenuhi syarat kesehatan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Kualitas fisik air minum pada Depot
Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di
Wilayah Kerja Oepoi memenuhi
syarat karena tidak berbau,tidak
berasa dan tidak berwarna.
973 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 14, NOMOR 2 DESEMBER 2015
2. Kualitas kimia yaitu tingkat
kesadahan air minum pada Depot Air
Minum Isi Ulang (DAMIU) di
Wilayah Kerja Oepoi memenuhi
syarat karena rata-rata dibawah 500
mg/l.
3. Kualitas bakteriologis air minum pada
Depot Air Minum Isi Ulang
(DAMIU) di Wilayah Kerja Oepoi
tidak memenuhi syarat karena ada
40% (10 DAMIU) terkontaminasi
dengan bakteri coliform dan 20%
(DAMIU) terkontaminasi dengan
bakteri E. Coli.
SARAN
1. Kepada para pemilik DAMIU untuk
lebih memperhatikan hygiene dan
sanitasi selama proses produksi
karena sangat berpengaruh terhadap
kualitas air minum isi ulang yang
diproduksi misalnya secara rutin
melakukan pembersihan minimal
sebulan sekali serta selalu
menggantikan filter minimal setahun
sekali.
2. Kepada instansi terkait untuk
melakukan pengawasan lebih ketat
terhadap depot air minum isi ulang
agar mutu produk yang dihasilkan
terkontrol dengan baik dan sesuai
standar mutu yang telah ditetapkan.
3. Perlu dilakukan penelitian yang
berkelanjutan untuk mengontrol mutu
air minum isi ulang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim,2010. PERMENKES RI Nomor
492/Menkes/PER/IV/2010. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Repoblik
Indonesia
2. Effendi,Hefni.2003. Telaah Kualitas Air.
Yogyakarta:Kanisius
3. Kordi K, Ghufran H dan Tancung Andi
Baso.2010.Pengelolaan Kualitas A ir
Dalam Budidaya Perairan. Jakarta:
Rineka Cipta.
4. Joko,Tri. 2010 . Unit Produksi Dalam
Sistem Penyediaan Air Minum.Yogyakarta
: Graha Ilmu.
5. ----------. 2010 . Unit Air Baku Dalam
Sistem Penyediaan Air Minum.Yogyakarta
: Graha Ilmu.
6. Pitojo,Setijo dan Purwantoyao,Eling.
2003. Deteksi Pencemar Air Minum.
Demak-Semarang: Aneka Ilmu.
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
492/PER/MENKES/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum

More Related Content

Similar to jurnal1.pdf

Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdfAndi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
AndiInna2
 
1 7 25311020_berkas
1 7 25311020_berkas1 7 25311020_berkas
1 7 25311020_berkas
Agus Witono
 
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaBahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Harry
 
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaBahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
OZ Vessalius
 

Similar to jurnal1.pdf (20)

PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Makalah sumber-daya-lahan
Makalah sumber-daya-lahanMakalah sumber-daya-lahan
Makalah sumber-daya-lahan
 
Zaki ppt,
Zaki ppt,Zaki ppt,
Zaki ppt,
 
Seminar iin wahyuni latif
Seminar iin wahyuni latifSeminar iin wahyuni latif
Seminar iin wahyuni latif
 
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAMStudi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
Studi Bauran Air Sebagai Alternatif Sumber Air Baku SPAM
 
S s (291) 1
S s (291) 1S s (291) 1
S s (291) 1
 
S s (291) 1
S s (291) 1S s (291) 1
S s (291) 1
 
Mikro laporan
Mikro laporanMikro laporan
Mikro laporan
 
Air bersih
Air bersihAir bersih
Air bersih
 
Proposal sekolah ( sd )
Proposal sekolah ( sd )Proposal sekolah ( sd )
Proposal sekolah ( sd )
 
Jurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas AirJurnal Manajemen Kualitas Air
Jurnal Manajemen Kualitas Air
 
21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah
21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah
21059749 proposal-karya-tulis-ilmiah
 
limbah
limbahlimbah
limbah
 
Depot air isi ulang
Depot air isi ulangDepot air isi ulang
Depot air isi ulang
 
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdfAndi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
Andi Besse Mutmainnah_Pencemaran Air Sungai Akibat Limbah Pabrik.pdf
 
1 7 25311020_berkas
1 7 25311020_berkas1 7 25311020_berkas
1 7 25311020_berkas
 
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaBahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
 
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaBahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
 
SOP DAMIU.docx
SOP DAMIU.docxSOP DAMIU.docx
SOP DAMIU.docx
 
Jurnal kimia industri
Jurnal kimia industriJurnal kimia industri
Jurnal kimia industri
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

jurnal1.pdf

  • 1. *) Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Kupang KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG PADA DEPOT AIR MINUM (DAMIU) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OEPOI KOTA KUPANG Albina Bare Telan1 ,Agustina2 ,Olga M. Dukabain3 ABSTRAK Air merupakan bagian dari lingkungan fisik yang mutlak harus ada untuk kelangsungan kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Namun selain berguna bagi kehidupan, air juga dapat merugikan apabila terjadi pencemaran pada air. Pencemaran air dapat terjadi karena adanya cemaran secara fisik,cemaran dari bahan-bahan kimia baik berupa bahan kimia organik dan anorganik serta adanya cemaran biologis yang berupa mikroorganisme seperti bakteri pathogen,yang menyimpang dari standar persyaratan kesehatan yang ditentukan. Dalam beberapa tahun terakhir ini usaha air minum isi ulang telah berkembang pesat di beberapa kota di Indonesia termasuk Kota Kupang. Kebutuhan masyarakat akan air minum yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk,tidak diimbangi dengan ketersediaan air bersih yang ada. Air minum isi ulang adalah salah satu jawaban pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat Indonesia yang murah dan praktis. Hal ini yang menjadi alasan mengapa masyarakat memilih air minum isi ulang untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air minum pada depot air minum isi ulang (DAMIU) wilayah kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang.Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif,dengan desain penelitiannya adalah cross secsional study. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah depot air minum yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Oepoi yang ditentukan oleh Puskesmas wilayah kerja yaitu sebanyak 25 Depot air minum isi ulang (DAMIU). Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas fisik air memenuhi syarat yaitu tidak berbau,tidak berasa dan tidak berwarna, sedangkan kualitas kimia air yaitu tingkat kesadahan juga memenuhi syarat yaitu rata-rata di bawah 500 mg/liter, serta hasil dari pada kualitas bakteriologisnya tidak memenuhi syarat oleh karena masih terdapat 10 (40%) DAMIU airnya mengandung bakteri coliform dan 5 (20%) DAMIU airnya mengandung bakteri e.coli. Disarankan Kepada para pemilik DAMIU untuk lebih memperhatikan hygiene dan sanitasi pada selama proses produksi karena sangat berpengaruh terhadap kualitas air minum isi ulang yang diproduksi misalnya secara rutin melakukan pembersihan minimal sebulan sekali dan pengawasan dari pihak terkait supaya diperketat. Kata Kunci : Kualitas air
  • 2. Z Albina Bare Telan1 ,Agustina2 ,Olga M. Dukabain3 , Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum (Damiu) di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang 968 PENDAHULUAN Dalam beberapa tahun terakhir ini usaha air minum isi ulang telah berkembang pesat di beberapa kota di Indonesia termasuk Kota Kupang. Kebutuhan masyarakat akan air minum yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk,tidak diimbangi dengan ketersediaan air bersih yang ada. Air minum isi ulang adalah salah satu jawaban pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat Indonesia yang murah dan praktis. Hal ini yang menjadi alasan mengapa masyarakat memilih air minum isi ulang untuk dikonsumsi. Meningkatnya permintaan masyarakat akan air minum isi ulang yang hemat dan praktis diimbangi dengan banyaknya usaha depot air minum isi ulang yang bermunculan. Air minum isi ulang memang dapat dijadikan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat yang semakin tinggi. Akan tetapi, dikarenakan belum adanya standarisasi dalam peraturan untuk proses pengolahan air, maka kualitas air minum isi ulang ini masih sering diperdebatkan. Oleh karena itu depot air minum tidak dapat menjamin bahwa air yang diproduksinya sesuai kualitas standar air minum. Pemilihan depot air minum isi ulang sebagai alternatif air minum menjadi resiko yang dapat membahayakan kesehatan jika kualitas depot air minum isi ulang masih diragukan, terlebih jika konsumen tidak memperhatikan keamanan dan kehigienisannya. Salah satu penyebab kontaminasi bakteri pada air minum bisa disebabkan oleh kontaminasi peralatan dan pemeliharaan peralatan pengolahan. Meninjau dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan uji kualitas air minum isi ulang dengan meninjau perilaku dan pemeliharaan peralatan. Oleh karena itu, konsep ini dapat memberikan kontribusi informasi kualitas air minum isi ulang yang dikonsumsi masyarakat. Di Wilayah kerja Puskesmas Oepoi memiliki Depot air minum (DAMIU) sebanyak 69 unit yang tersebar di 4 kelurahan yaitu Kelurahan Oebufu, Kayu Putih, Tuak daun Merah (TDM) dan Liliba. Dari ke 69 DAMIU tersebut ada yang sudah pernah dilakukan pemeriksaan kualitasnya dan sebagian besar belum pernah dilakukan, oleh karena itu penulis ingin melakukan analisis kualitas air minum pada depot air minum isi ulang pada wilayah kerja puskesmas Oepoi tersebut. METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif,dengan desain penelitiannya adalah cross secsional study/studi potong melintang dimana semua variabel diukur pada saat yang bersamaan. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah semua depot air minum yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Oepoi yang ditentukan oleh Puskesmas wilayah kerja yaitu sebanyak 25 Depot air minum isi ulang (DAMIU),dengan variabel-variabel nya adalah kualitas fisik air (warna,baud an rasa),kualitas kimia yaitu kesadahan dan kualitas bakteriologisnya adalah kandungan bakteri coliform dan e. coli dalam air isi ulang.
  • 3. 969 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 14, NOMOR 2 DESEMBER 2015 HASIL & PEMBAHASAN 1. Hasil Analisis Kualitas Fisik Air Minun Pada DAMIU di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang Tahun 2014. Hasil analisis atau pemeriksaan kualitas fisik air minum yaitu bau,rasa dan warna pada Depot air minum Isi Ulang (DAMIU) di wilayah kerja Puskesmas Oepoi Tahun 2014 seperti terlihat pada table 3.1 berikut ini: Tabel 3.1. Hasil Analisis Kualitas Fisik (bau,rasa dan warna) Air Minum Pada Pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang 2014. Berdasarkan tabel 3.1 hasil analisis terhadap kualitas fisik air minum pada depot air minum isi ulang 100% memenuhi syarat yaitu tidak berbau,tidak berasa dan tidak berwarna. 2. Hasil Analisis Kualitas Kimia Air Minun Pada DAMIU di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang Tahun 2014. Hasil analisis atau pemeriksaan kualitas kimia air minum yaitu kesadahan pada Depot air minum Isi Ulang (DAMIU) di wilayah kerja Puskesmas Oepoi Tahun 2014 seperti terlihat pada table 3.2 berikut ini: Tabel 3.2. Hasil Analisis Kualitas Kimia (Kesadahan) Air Minum Pada Pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang 2014. Kriteria Parameter Kualitas Fisik Bau Rasa Warna n % n % n % Memenuhi Syarat 25 100 25 100 25 100 Tidak Memenuhi Syarat 0 0 0 0 0 0 Jumlah 25 100 25 100 25 100
  • 4. Z Albina Bare Telan1 ,Agustina2 ,Olga M. Dukabain3 , Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum (Damiu) di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang 970 Kesadahan ( mg/l) n % Kriteria ≤ 500 25 100 MS ≥ 500 0 0 TMS Jumlah 25 100 Ket: MS = Memenuhi Syarat TMS = TidakMemenuhi Syarat Berdasarkan tabel 3.2 hasil analisis terhadap kualitas kimia yaitu kesadahan total air minum pada depot air minum isi ulang 100% memenuhi syarat yaitu rata-rata nilai kesadahan totalnya adalah dibawah 500 mg/l. 3. Hasil Analisis Kualitas Bakteriologis Air Minun Pada DAMIU di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang Tahun 2014. Hasil analisis atau pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum yaitu kandungan MPN Coliform dan E. Coli pada Depot air minum Isi Ulang (DAMIU) di wilayah kerja Puskesmas Oepoi Tahun 2014 seperti terlihat pada table 3.3 berikut ini: Tabel 3.3. Hasil Analisis Kualitas Bakteriologis (Coliform & E.Coli) Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) Di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang 2014. Kriteria Parameter Kualitas Bakteriologis Coliform E.Coli n % n % Memenuhi Syarat 15 60 20 80 Tidak Memenuhi Syarat 10 40 5 20 Jumlah 25 100 25 100 Dari tabel 3.3 menunjukan hasil pemeriksaan kandungan bakteri Coliform yang telah dilakukan pada 25 sampel, ternyata ada 10 (40%) depot air minum isi ulang (DAMIU) yang tidak memenuhi syarat, sedangkan kandungan bakteri E. coli ada 5 (20%) depot air minum isi ulang (DAMIU) yang tidak memenuhi syarat.
  • 5. 971 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 14, NOMOR 2 DESEMBER 2015 PEMBAHASAN Hasil pemerikasaan kualitas air minum dari 25 sampel Air Minum pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di wilayah kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang diperoleh hasil bahwa kualitas fisik air minum 100% memenuhi syarat karena air tidak berbau,tidak berasa maupun tidak berwarna. Hal ini menunjukan bahwa sistem media filter yang terdapat pada depot air minum isi ulang (DAMIU) di wilayah kerja Puskesmas Oepoi masih berfungsi dengan baik, menyaring seluruh senyawa organik yang dapat membusuk dan senyawa fenol yang dapat mempengaruhi bau air. Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroba yang berwarna. Warna dapat disebabkan adanya tannin dan asam humat berwarna kuning muda menyerupai urin yang terdapat secara alamiah di air rawa (Soekarto,1985) Untuk kualitas kimia dalam hal ini kesadahan air minum juga 100 % memenuhi syarat karena semua sampel yang diperiksa keseadahannya menunjukan nilainya dibawah 500 mg/l,karena menurut Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/2010, batas kadar maksimum kesadahan yang diperbolehkan dalam air minum adalah 500 mg/l. Hasil pemeriksaan bakteriologis dari 25 sampel yang diperiksa, terdapat 10 atau 40% Depot air minum isi ulang (DAMIU) dengan kandungan MPN Coliform yang terendah pada DAMIU Cahaya Danil dan A.W. Fresh dan tertinggi pada DAMIU Risky Qua dan Grya Qua dengan MPN sebanyak 240 per 100 ml sampel. Sedangkan hasil pemeriksaan Escherichia coli yakni sebanyak 20 % ( 5 sampel) dinyatakan positif terkontaminasi atau tidak memenuhi syarat yaitu pada DAMIU Cahaya Danil, Sarah Qua,Risky Qua, Grya Qua dan Ani Qua dengan jumlah MPN berkisar antara 2 sampai dengan 38 per 100 ml sampel. Dari hasil tersebut diatas apabila dirujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010: tentang kualitas air minum maka air minum yang aman harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi Total Bakteri Coliform tinja dan Escherichia Coli dengan standar 0 dalam 100 ml air minum, artinya masih ada beberapa DAMIU yang secara kualitas bakteriologisnya belum memenuhi syarat kesehatan. Terdapatnya E. coli dalam air minum menandakan telah terjadi kontaminasi tinja manusia maupun mamalia berdarah panas, yang dapat diartikan terdapat mikro organisme patogen lainnya dalam air minum tersebut berupa virus, bakteri maupun protozoa. Banyak strain E.Coli yang beberapa diantaranya tidak berbahaya terdapat pada saluran gastrointestinal pada manusia atau hewan berdarah panas,akan tetapi ada beberapa kategori E. Coli yang bersifat racun dan dapat menyebabkan diare. Misalnya E. Coli enterotoxigenic (ETEC) yang terdapat di dalam air kira-kira 2%-8% dapat menyebabkan radang lambung dan diare yang hebat disertai dengan kram perut dan muntah-muntah (Harris,1996). Bakteri coliform dalam jumlah tinggi dalam air minum menunjukkan adanya kemungkinan pertumbuhan Salmonella, Shigella dan Staphylococcus, dimana bakteri-bakteri tersebut tergolong bakteri yang pathogen bagi manusia yang mana dapat menyebabkan penyakit pada saluran pencernaan (Bambang 2005).
  • 6. Z Albina Bare Telan1 ,Agustina2 ,Olga M. Dukabain3 , Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum (Damiu) di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kota Kupang 972 Menurut Eulis et al (2008) keberadaan coliform dalam air merupakan indikasi dari kondisi prosessing atau sanitasi yang tidak memadai. Jadi Higiene dan sanitasi berpengaruh terhadap ada tidaknya cemaran bakteri coliform dalam air minum isi ulang. Higiene dan sanitasi adalah upaya kesehatan untuk mengurangi atau menghilangkan faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran terhadap air minum dan sarana yang digunakan untuk proses pengolahan, penyimpanan, dan pemasaran air minum. Sanitasi lingkungan berpengaruh terhadap adanya cemaran bakteri coliform pada air minum isi ulang (Suprihatin et al 2008). Dengan demikan maka DAMIU yang hasil pemeriksaan kaualitas bakteriologisnya tidak memenuhi syarat karena masih ada yang melakukan proses pencucian filter dan peralatan lain yang digunakan dalam proses pengolahan air dilakukan setiap 3 sekali ada 15 DAMIU atau 60%, setiap 4 bulan ada 2 atau 8 % sedangkan setiap 6 bulan sekali ada 8 atau 32 %. Oleh karena itu faktor hygiene dan sanitasi peralatan atau mesin dapat mempengaruhi adanya kontaminasi bakteri coliform dalam air minum isi ulang, karena lamanya waktu pencucian dan penyimpanan air dalam tempat penampungan mempengaruhi kualitas sumber air yang digunakan, tempat penampungan kurang bersih serta proses pengolahan yang kurang optimal. Selain itu lokasi dari bangunan untuk DAMIU harus berada di lokasi yang bebas dari pencemaran, seperti tempat pembuangan kotoran dan sampah atau penumpukan barang bekas. Konstruksi dari bangunan depot air minum isi ulang (DAMIU) juga harus memenuhi tata ruang dan syarat fisik, syarat fisik kondisi depo meliputi kondisi lantai, kondisi dinding, kondisi atap dan luas ruangan. Syarat fisik tersebut juga harus memenuhi syarat, harus kuat, aman dan mudah dibersihkan serta mudah pemeliharaannya. Pengusaha atau pengelola DAMIU harus melakukan pemeliharaan sarana produksi dan progam sanitasi untuk menghindari terkontaminasinya air minum oleh bakteri coliform, yaitu dengan cara bangunan dan bagiannya harus dipelihara, dibersihkan secara berkala. Mencegah masuknya binatang pengerat, serangga, binatang kecil lainnya ke dalam bangunan dan tempat pengisian. Harus berhati-hati dalam penggunaan desinfektan, insektisida untuk membasmi jasad renik, serangga dan tikus (Purwaningsih 2009). Mesin peralatan harus dirawat secara berkala, jika sudah habis umur pakai harus diganti sesuai dengan ketentuan teknisnya. Permukaan peralatan yang kontak dengan bahan baku dan air minum harus bersih dan dibersihkan setiap hari, permukaan yang kontak dengan air minum harus bebas kerak dan residu lain. Proses pengisian dan penutupan dilakukan diruang yang higienis agar supaya air minum yang dihasilkan benar-benar memenuhi syarat kesehatan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kualitas fisik air minum pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Wilayah Kerja Oepoi memenuhi syarat karena tidak berbau,tidak berasa dan tidak berwarna.
  • 7. 973 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 14, NOMOR 2 DESEMBER 2015 2. Kualitas kimia yaitu tingkat kesadahan air minum pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Wilayah Kerja Oepoi memenuhi syarat karena rata-rata dibawah 500 mg/l. 3. Kualitas bakteriologis air minum pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Wilayah Kerja Oepoi tidak memenuhi syarat karena ada 40% (10 DAMIU) terkontaminasi dengan bakteri coliform dan 20% (DAMIU) terkontaminasi dengan bakteri E. Coli. SARAN 1. Kepada para pemilik DAMIU untuk lebih memperhatikan hygiene dan sanitasi selama proses produksi karena sangat berpengaruh terhadap kualitas air minum isi ulang yang diproduksi misalnya secara rutin melakukan pembersihan minimal sebulan sekali serta selalu menggantikan filter minimal setahun sekali. 2. Kepada instansi terkait untuk melakukan pengawasan lebih ketat terhadap depot air minum isi ulang agar mutu produk yang dihasilkan terkontrol dengan baik dan sesuai standar mutu yang telah ditetapkan. 3. Perlu dilakukan penelitian yang berkelanjutan untuk mengontrol mutu air minum isi ulang. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim,2010. PERMENKES RI Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan Repoblik Indonesia 2. Effendi,Hefni.2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta:Kanisius 3. Kordi K, Ghufran H dan Tancung Andi Baso.2010.Pengelolaan Kualitas A ir Dalam Budidaya Perairan. Jakarta: Rineka Cipta. 4. Joko,Tri. 2010 . Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum.Yogyakarta : Graha Ilmu. 5. ----------. 2010 . Unit Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Minum.Yogyakarta : Graha Ilmu. 6. Pitojo,Setijo dan Purwantoyao,Eling. 2003. Deteksi Pencemar Air Minum. Demak-Semarang: Aneka Ilmu. 7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/PER/MENKES/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum