5. Bikin tokoh dengan karakter yang spesifik.
(fisik maupun psikis)
Contoh:
“Ki, masa tadi gue baca Koran, si Ronaldo
cidera.” Gue selalu memperhatikan cara
dia ngomong, gerakan bibirnya selalu
manis. Apalagi ditambah senyum yang
bersanding dengan lesung pipi kanannya.
6. “belum dapat ide buat nulis” = racun.
Ide di cari, bukan di
tunggu.
7. Temukan quality time untuk menulis.
Misal: Tengah malam.
8. Tokoh utama harus punya ciri khas
Senja seolah-olah menggambarkan ketenangan
langit dan seluruh isinya. Gradasi warna akibat
peralihan sore ke malam selalu bikin gue
terpesona dan merasa tenang.