SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Prosedur Tata Niaga
      Udara

    Di susun oleh
  Rizky idrus setiadi
 Usaha perjalanan wisata

        PTNU kuliah ke 1   1
Prosedur Tata Niaga
        Udara

Procedure is a formal or official order or way
of doing things, especially in business.

Prosedur adalah perintah resmi atau cara
berbuat sesuatu secara formal, terutama
dalam bisnis

                 PTNU kuliah ke 1                2
Dalam Bisnis Angkutan Udara
    Contoh prosedur dalam transportasi udara:
1.   Prosedur penumpang yang akan bepergian naik
     pesawat udara dan membeli ticket.
2.   Prosedur penumpang yang check-in di airport ,
     sebelum naik pesawat udara.
3.   Prosedur orang yang akan kirim kargo lewat
     udara.
4.   Prosedur mendirikan travel biro dan minta izin
     kepada pemerintah.
5.   Prosedur pembelian pesawat udara dengan
     cara kredit dari pabrik Boeing Company (Amerika)
     atau dari pabrik Airbus Industrie (Perancis).

                      PTNU kuliah ke 1                  3
Tata Niaga Udara
    Tata niaga udara berarti peraturan jual beli
     angkutan udara, dimana di satu pihak
     terdapat demand (permintaan ) dan pihak
     lain terdapat supply (penawaran ).
    Dalam bisnis ini terdapat dua pihak, yaitu:
1.   Demand adalah permintaan pembeli
     angkutan udara (penumpang)
2.   Supply adalah penjual jasa angkutan udara
     yaitu airline dan air charter.

                    PTNU kuliah ke 1            4
Pembeli Jasa Angkutan
             Udara
    Pembeli jasa angkutan udara adalah:
a.   Calon penumpang yang mau
     membeli ticket.
b.   Pengirim kargo , yang akan
     mengirim barang dari suatu tempat ke
     tempat lain melalui udara.


                  PTNU kuliah ke 1          5
Definisi Angkutan Udara
   Angkutan udara adalah setiap kegiatan
    dengan menggunakan pesawat
    udara untuk mengangkut penumpang,
    barang dan pos untuk satu perjalanan
    atau lebih dari satu bandar udara ke
    bandar udara yang lain.



                  PTNU kuliah ke 1          6
Pesawat Udara (Aircraft)
    Ada 3 macam pesawat udara, yaitu:
1.   Pesawat udara militer (military aircraft)
     yang dipakai oleh angkatan udara,
     angkatan laut dan angkatan darat.
2.   Pesawat udara negara (state aircraft),
     yang dipakai oleh polisi dan bea cukai.
3.   Peswat udara sipil (civil aircraft), yang
     dipakai oleh airline, air charter dan general
     aviation.

                     PTNU kuliah ke 1                7
Pabrik Pesawat Udara
(Aircraft Manufacturers)
 Boeing Company yang ada di
 Seattle (U.S.A.).
 Produknya adalah:
 B-737, B-747, B-757, B-767, B-777,
 B787



              PTNU kuliah ke 1        8
Pabrik Pesawat Udara Eropa
   Airbus Industrie di kota Toulouse,
    France.
   Pruduknya: A-300, A-310, A-320, A-
    330, A-340, A-380.




                  PTNU kuliah ke 1       9
Aspek Ekonomi
           Angkutan Udara
Aktivitas airline ditentukan oleh 2 (dua)
hal yang saling interaksi, yaitu:
     a) supply
     b) demand.


        Supply                        Demand



                   PTNU kuliah ke 1            10
Demand
   Alexander Wells (Air Transportation, hlm
    313) memberi definisi demand sebagai
    berikut:
    Demand adalah suatu permintaan yg
    menunjukkan jumlah dari produk atau jasa
    yang mampu dibeli oleh konsumen pada
    beberapa harga untuk waktu tertentu.

                       PTNU kuliah ke 1        11
Supply

   Supply dipengaruhi oleh:
   1. Teknologi pesawat udara: dulu
    pesawat propeller, sekarang jet.
   2. Biaya (cost) yang terdiri dari fixed
    cost dan variable cost.
   3. Regulasi pemerintah atau
    konvensi internasional: izin trayek,
    five freedom of the air

                     PTNU kuliah ke 1         12
Demand of Air Transport

   Ada beberapa determinant yg
    mempengaruhi demand perjalanan udara, y.i.
   a). tarif penerbangan
   b). Income penumpang.
   c). Kualitas service (quality of service).
   d). Tarif airline lain (transportasi darat/laut)
   e). Kualitas pelayanan airline lain.


                      PTNU kuliah ke 1             13
Quality of services

   Kualitas pelayanan yang dipandang penting oleh pax
    adalah:
   Travel time (waktu perjalanan). Penumpang memilih pesawat
    jet dari pesawat propeller. Penumpang memilih supersonic
    (Concorde) dari subsonic.
   Convenience time (jam yg nyaman), misal keberangkatan
    tidak malam hari.
   Frekuensi penerbangan lebih sering. Contoh pesawat
    Garuda JKT-SUB operasi 12x sehari.
   Penerbangan non-stop .Contoh: Penumpang JKT-UPG non-
    stop lebih disenangi dari JKT-SUB-UPG.
   Luasnya jaringan penerbangan . Contoh: SQ mempunyai
    penerbangan di dalam negeri Indonesia dan network ke USA.



                            PTNU kuliah ke 1                    14
Teknologi
            pesawat udara
   Teknologi makin sophisticated
    (canggih)
   Pesawat supersonic (kecepatan lebih
    dari suara) : Concorde kepunyaan Air
    France dan British Airways.
   Kapasitas makin besar: super-jumbo
    Airbus A-380 dan Boeing B-787.
   Kontrol pesawat: Fly-by-wire.
                  PTNU kuliah ke 1         15
Biaya (cost)
   Cost penerbangan dapat dibagi2, yaitu:

   Direct Operational Cost (DOC).
       Yang terdiri dari fixed cost
       variable cost

   Indirect Operational Cost (IOC)

                        PTNU kuliah ke 1   16
Airline Costs

   1. Aircraft (owned aircraft or leased a/c)
   2. Fuel (bahan bakar).
   3. Crew (cockpit crew & cabin crew)
   4. Landing fee, parking fee.
   5. Computer reservation systems.
   6. Passenger service.
   7. Maintenance and hangar services.
   8. Advertising cost
   9. Management and corporate cost
                      PTNU kuliah ke 1           17
Regulasi Pemerintah
   Izin dari pemerintah untuk operasi
    daerah tertentu dibatasi.
   Pesawat asing tidak boleh terbang di
    wilayah Indonesia (cabotage).
   Demikian juga Australia melarang
    Garuda menerbangi SYD – MEL bawa
    pax (freedom ke 8)

                  PTNU kuliah ke 1         18
Tariff (Harga)
   Tariff penumpang dibuat dalam 3
    klas,yaitu:
   First class (3x tarif Y class)
   Business class (1,5 x tarif Y class).
   Economy class



                    PTNU kuliah ke 1        19

More Related Content

Similar to Kuliah 1 aspek ekonomi

Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12Arjuna Ahmadi
 
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbang
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbangrasarana traPnsportasi-lapangan-terbang
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbangYanuar Eka Putra
 
Prasarana sisi darat2
Prasarana sisi darat2Prasarana sisi darat2
Prasarana sisi darat2Mas Goen
 
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)IB Ilham Malik
 
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201dichelmichelle
 
MAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION
MAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATIONMAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION
MAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATIONSelfiya_
 
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...Luthfi Syafahi
 
Manajemen Transportasi Materi 11
Manajemen Transportasi Materi 11Manajemen Transportasi Materi 11
Manajemen Transportasi Materi 11Arjuna Ahmadi
 
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...Mariske Myeke Tampi
 
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok Cabe
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok CabeAnalisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok Cabe
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok CabeHudanLinas
 
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...chysar
 
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udara
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udaraSkop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udara
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udaraJulmazli Dempollok
 
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft access
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft accessJurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft access
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft accessInsan Cahya Setia
 
Sharing knowledge emp (energi mega persada)
Sharing knowledge emp (energi mega persada)Sharing knowledge emp (energi mega persada)
Sharing knowledge emp (energi mega persada)vikhi79
 

Similar to Kuliah 1 aspek ekonomi (20)

Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12
 
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbang
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbangrasarana traPnsportasi-lapangan-terbang
rasarana traPnsportasi-lapangan-terbang
 
FOO
FOOFOO
FOO
 
Lapangan terbang 1
Lapangan terbang 1Lapangan terbang 1
Lapangan terbang 1
 
Prasarana sisi darat2
Prasarana sisi darat2Prasarana sisi darat2
Prasarana sisi darat2
 
Makalah lapter
Makalah lapterMakalah lapter
Makalah lapter
 
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)
 
2007 1-00353-sp-bab 2
2007 1-00353-sp-bab 22007 1-00353-sp-bab 2
2007 1-00353-sp-bab 2
 
Bandar udara
Bandar udaraBandar udara
Bandar udara
 
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d
 
MAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION
MAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATIONMAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION
MAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION
 
Isi lapangan terbang
Isi lapangan terbangIsi lapangan terbang
Isi lapangan terbang
 
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...
Peranan air traffic controller dan black box pesawat dalam pelaksanaan audit ...
 
Manajemen Transportasi Materi 11
Manajemen Transportasi Materi 11Manajemen Transportasi Materi 11
Manajemen Transportasi Materi 11
 
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
 
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok Cabe
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok CabeAnalisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok Cabe
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok Cabe
 
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...
1834 chapter iiAnalisa dan Perencanaan Landside Bandar Udara Wirasaba Purbali...
 
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udara
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udaraSkop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udara
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udara
 
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft access
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft accessJurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft access
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft access
 
Sharing knowledge emp (energi mega persada)
Sharing knowledge emp (energi mega persada)Sharing knowledge emp (energi mega persada)
Sharing knowledge emp (energi mega persada)
 

More from BLOSID (blog and slideshare)

More from BLOSID (blog and slideshare) (20)

Kuliah 6 komplementaris atraksi dan motif(2)
Kuliah 6 komplementaris atraksi dan motif(2)Kuliah 6 komplementaris atraksi dan motif(2)
Kuliah 6 komplementaris atraksi dan motif(2)
 
Kuliah 4 motif dan-atraksi-wisata-motif
Kuliah 4 motif dan-atraksi-wisata-motifKuliah 4 motif dan-atraksi-wisata-motif
Kuliah 4 motif dan-atraksi-wisata-motif
 
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksiKuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
 
Uas pancasila
Uas pancasilaUas pancasila
Uas pancasila
 
Uas kewarganegaraan
Uas kewarganegaraanUas kewarganegaraan
Uas kewarganegaraan
 
Tugas kewarganegarann
Tugas kewarganegarannTugas kewarganegarann
Tugas kewarganegarann
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
M tugas makalah
M tugas makalahM tugas makalah
M tugas makalah
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Kekerasan atas nama agama
Kekerasan atas nama agamaKekerasan atas nama agama
Kekerasan atas nama agama
 
Apa yang dimaksud dengan welthanschauung
Apa yang dimaksud dengan welthanschauungApa yang dimaksud dengan welthanschauung
Apa yang dimaksud dengan welthanschauung
 
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memilikiApa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
 
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memilikiApa yang dimaksud dengan rasa memiliki
Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki
 
Tugas pase compose francis (6)
Tugas pase compose francis (6)Tugas pase compose francis (6)
Tugas pase compose francis (6)
 
Tugas pase compose francis (5)
Tugas pase compose francis (5)Tugas pase compose francis (5)
Tugas pase compose francis (5)
 
Tugas pase compose francis (4)
Tugas pase compose francis (4)Tugas pase compose francis (4)
Tugas pase compose francis (4)
 
Tugas pase compose francis (3)
Tugas pase compose francis (3)Tugas pase compose francis (3)
Tugas pase compose francis (3)
 
Tugas pase compose francis (2)
Tugas pase compose francis (2)Tugas pase compose francis (2)
Tugas pase compose francis (2)
 
Tugas pase compose francis (1)
Tugas pase compose francis (1)Tugas pase compose francis (1)
Tugas pase compose francis (1)
 
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancis
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancisTipe dan konstruksi verba bahasa prancis
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancis
 

Kuliah 1 aspek ekonomi

  • 1. Prosedur Tata Niaga Udara Di susun oleh Rizky idrus setiadi Usaha perjalanan wisata PTNU kuliah ke 1 1
  • 2. Prosedur Tata Niaga Udara Procedure is a formal or official order or way of doing things, especially in business. Prosedur adalah perintah resmi atau cara berbuat sesuatu secara formal, terutama dalam bisnis PTNU kuliah ke 1 2
  • 3. Dalam Bisnis Angkutan Udara  Contoh prosedur dalam transportasi udara: 1. Prosedur penumpang yang akan bepergian naik pesawat udara dan membeli ticket. 2. Prosedur penumpang yang check-in di airport , sebelum naik pesawat udara. 3. Prosedur orang yang akan kirim kargo lewat udara. 4. Prosedur mendirikan travel biro dan minta izin kepada pemerintah. 5. Prosedur pembelian pesawat udara dengan cara kredit dari pabrik Boeing Company (Amerika) atau dari pabrik Airbus Industrie (Perancis). PTNU kuliah ke 1 3
  • 4. Tata Niaga Udara  Tata niaga udara berarti peraturan jual beli angkutan udara, dimana di satu pihak terdapat demand (permintaan ) dan pihak lain terdapat supply (penawaran ).  Dalam bisnis ini terdapat dua pihak, yaitu: 1. Demand adalah permintaan pembeli angkutan udara (penumpang) 2. Supply adalah penjual jasa angkutan udara yaitu airline dan air charter. PTNU kuliah ke 1 4
  • 5. Pembeli Jasa Angkutan Udara  Pembeli jasa angkutan udara adalah: a. Calon penumpang yang mau membeli ticket. b. Pengirim kargo , yang akan mengirim barang dari suatu tempat ke tempat lain melalui udara. PTNU kuliah ke 1 5
  • 6. Definisi Angkutan Udara  Angkutan udara adalah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat udara untuk mengangkut penumpang, barang dan pos untuk satu perjalanan atau lebih dari satu bandar udara ke bandar udara yang lain. PTNU kuliah ke 1 6
  • 7. Pesawat Udara (Aircraft)  Ada 3 macam pesawat udara, yaitu: 1. Pesawat udara militer (military aircraft) yang dipakai oleh angkatan udara, angkatan laut dan angkatan darat. 2. Pesawat udara negara (state aircraft), yang dipakai oleh polisi dan bea cukai. 3. Peswat udara sipil (civil aircraft), yang dipakai oleh airline, air charter dan general aviation. PTNU kuliah ke 1 7
  • 8. Pabrik Pesawat Udara (Aircraft Manufacturers) Boeing Company yang ada di Seattle (U.S.A.). Produknya adalah: B-737, B-747, B-757, B-767, B-777, B787 PTNU kuliah ke 1 8
  • 9. Pabrik Pesawat Udara Eropa  Airbus Industrie di kota Toulouse, France.  Pruduknya: A-300, A-310, A-320, A- 330, A-340, A-380. PTNU kuliah ke 1 9
  • 10. Aspek Ekonomi Angkutan Udara Aktivitas airline ditentukan oleh 2 (dua) hal yang saling interaksi, yaitu: a) supply b) demand. Supply Demand PTNU kuliah ke 1 10
  • 11. Demand  Alexander Wells (Air Transportation, hlm 313) memberi definisi demand sebagai berikut:  Demand adalah suatu permintaan yg menunjukkan jumlah dari produk atau jasa yang mampu dibeli oleh konsumen pada beberapa harga untuk waktu tertentu. PTNU kuliah ke 1 11
  • 12. Supply  Supply dipengaruhi oleh:  1. Teknologi pesawat udara: dulu pesawat propeller, sekarang jet.  2. Biaya (cost) yang terdiri dari fixed cost dan variable cost.  3. Regulasi pemerintah atau konvensi internasional: izin trayek, five freedom of the air PTNU kuliah ke 1 12
  • 13. Demand of Air Transport  Ada beberapa determinant yg mempengaruhi demand perjalanan udara, y.i.  a). tarif penerbangan  b). Income penumpang.  c). Kualitas service (quality of service).  d). Tarif airline lain (transportasi darat/laut)  e). Kualitas pelayanan airline lain. PTNU kuliah ke 1 13
  • 14. Quality of services  Kualitas pelayanan yang dipandang penting oleh pax adalah:  Travel time (waktu perjalanan). Penumpang memilih pesawat jet dari pesawat propeller. Penumpang memilih supersonic (Concorde) dari subsonic.  Convenience time (jam yg nyaman), misal keberangkatan tidak malam hari.  Frekuensi penerbangan lebih sering. Contoh pesawat Garuda JKT-SUB operasi 12x sehari.  Penerbangan non-stop .Contoh: Penumpang JKT-UPG non- stop lebih disenangi dari JKT-SUB-UPG.  Luasnya jaringan penerbangan . Contoh: SQ mempunyai penerbangan di dalam negeri Indonesia dan network ke USA. PTNU kuliah ke 1 14
  • 15. Teknologi pesawat udara  Teknologi makin sophisticated (canggih)  Pesawat supersonic (kecepatan lebih dari suara) : Concorde kepunyaan Air France dan British Airways.  Kapasitas makin besar: super-jumbo Airbus A-380 dan Boeing B-787.  Kontrol pesawat: Fly-by-wire. PTNU kuliah ke 1 15
  • 16. Biaya (cost)  Cost penerbangan dapat dibagi2, yaitu:  Direct Operational Cost (DOC).  Yang terdiri dari fixed cost  variable cost  Indirect Operational Cost (IOC) PTNU kuliah ke 1 16
  • 17. Airline Costs  1. Aircraft (owned aircraft or leased a/c)  2. Fuel (bahan bakar).  3. Crew (cockpit crew & cabin crew)  4. Landing fee, parking fee.  5. Computer reservation systems.  6. Passenger service.  7. Maintenance and hangar services.  8. Advertising cost  9. Management and corporate cost PTNU kuliah ke 1 17
  • 18. Regulasi Pemerintah  Izin dari pemerintah untuk operasi daerah tertentu dibatasi.  Pesawat asing tidak boleh terbang di wilayah Indonesia (cabotage).  Demikian juga Australia melarang Garuda menerbangi SYD – MEL bawa pax (freedom ke 8) PTNU kuliah ke 1 18
  • 19. Tariff (Harga)  Tariff penumpang dibuat dalam 3 klas,yaitu:  First class (3x tarif Y class)  Business class (1,5 x tarif Y class).  Economy class PTNU kuliah ke 1 19

Editor's Notes

  1. Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Selasa Pahing, 21 September 2010 Dosen : Ambar Kasturi, SH, MM
  2. Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Selasa Pahing, 21 September 2010 Dosen : Ambar Kasturi, SH, MM
  3. Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Selasa Pahing, 21 September 2010 Dosen : Ambar Kasturi, SH, MM
  4. Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Selasa Pahing, 21 September 2010 Dosen : Ambar Kasturi, SH, MM
  5. Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Selasa Pahing, 21 September 2010 Dosen : Ambar Kasturi, SH, MM
  6. Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Selasa Pahing, 21 September 2010 Dosen : Ambar Kasturi, SH, MM
  7. Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Selasa Pahing, 21 September 2010 Dosen : Ambar Kasturi, SH, MM
  8. Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Selasa Pahing, 21 September 2010 Dosen : Ambar Kasturi, SH, MM
  9. Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Selasa Pahing, 21 September 2010 Dosen : Ambar Kasturi, SH, MM
  10. Sekolah Tinggi Pariwisata SAHID Selasa Pahing, 21 September 2010 Dosen : Ambar Kasturi, SH, MM