2. LATAR BELAKANG
Berdasarkan landasan hukum pendidikan¸ dalam
pembukaan UUD 1945 tercantum tujuan negara, antara lain
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sama halnya yang
terdapat dalam UU No 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang
Fungsi dan Tujuan Sistem Pendidikan Nasional yang salah
satunya bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME. Selain itu juga, mengenai kurikulum
pendidikan pada Bab X, diantaranya kurikulum itu disusun
dengan memperhatikan peningkatan iman dan takwa serta
agama. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa pendidikan
yang ada hendaknya sesuai dengan fungsi, tujuan dan
kurikulum yang baik. Hal tersebut sangatlah kontradiksi
dengan kehidupan di dunia pendidikan pada saat ini.
3. Banyak sekali kejadian dan contoh-contoh akibat dari semakin
menipisnya iman dan ketaqwaan itu. Maraknya penggunaan narkoba
di kalangan remaja maupun dewasa (pelajar) di zaman sekarang ini,
dimana penyalahgunaan narkotika dilingkungan pelajar ini kian
meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku pelajar tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini terutama
menghancurkan dunia pendidikan di kemudian hari. Sasaran dari
penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja khususnya
dalam hal ini para pelajar. Sekarang ini manusia akan bertindak
dengan hanya mengandalkan hawa nafsu tanpa melibatkan akal dan
pikiran serta ajaran agama yang baik. Mereka akan bertindak semau
mereka sendiri dan akan mengejar nikmat duniawi tanpa
memperdulikan nilai-nilai dan norma-norma agama serta pendidikan.
4. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah:
1. Bagaimana landasan hukum pendidikan dan kurikulum
pendidikan itu?
2. Bagaimana pengertian dan penyalahgunaan narkotika
itu?
3. Apa saja dampak negatif Narkoba itu?
4.Bagaimana cara pencegahan penyalahgunaan narkoba
pada kurikulum pendidikan?
5.Upaya apa saja yang dapat mencegah penyebaran
narkoba?a
5. TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui landasan hukum pendidikan dan kurikulum
pendidikan.
2. Untuk mengetahui pengertian dan penyalahgunaan narkotika.
3. Untuk mengetahui dampak negatif narkoba itu.
4. Untuk mengetahui cara pencegahan penyalahgunaan narkoba pada
kurikulum pendidikan.
5. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dapat mencegah penyebaran
narkoba.
6. PEMBAHASAN
Landasan Hukum Pendidikan Dan Kurikulum Pendidikan
Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak.
Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat berpijak atau titik tolak
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan.
Kurikulum merupakan jiwa dari lembaga pendidikan, jika dalam kurikulum terdapat
banyak penyimpangan dan kontradiksi-kontradiksi tentunya akan merusak citra
pendidikan itu sendiri. Dalam UU No 20 Tahun 2003 mengenai kurikulum pendidikan
pada Bab X, diantaranya kurikulum itu disusun dengan memperhatikan peningkatan iman
dan takwa. Dari penjelasan tersebut jelas bahwa pendidikan yang ada hendaknya sesuai
dengan kurikulum yang diharapkan. Tetapi pada kenyataannya dunia pendidikan
sekarang ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Para pelajar banyak melakukan
tindakan yang sangat merusak citra dunia pendidikan, misalnya dengan melakukan
penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut tidak sesuai dengan peningkatan iman dan takwa.
7. Pengertian dan Penyalahgunaan Narkotika
(Narkoba)
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sitensis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Narkotika merupakan zat atau obat yang sangat bermanfaat dan
diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan atau
digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang
sangat merugikan bagi perseorangan atau masyarakat khususnya generasi muda. Narkoba
(narkotika dan obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang)
belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia
(pelajar), sebab penyalahgunaan narkoba ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan
hanya di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan
kampus dan lingkungan terhormat lainnya. Saat ini para orang tua, mulai dari ulama,
guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah resah terhadap
narkoba ini, sebab generasi muda masa depan bangsa (pelajar) telah banyak terlibat di
dalamnya.
8. Lanjutan: Pengertian dan Penyalahgunaan Narkotika
(Narkoba)
Akibat leluasannya penjualan narkoba ini, secara umum mengakibatkan
timbulnya gangguan mental organik dan pergaulan bebas yang pada
gilirannya merusak masa depan bangsa. Terjadinya hal tersebut
sangatlah tidak didasarin dengan ajaran agama dan keimanan serta
ketakwaan yang tidak melekat di diri masing-masing. Dengan
terjadinya penyalahgunaan narkoba tersebut, jelas akan mengganggu
dunia pendidikan yang mana semakin lama pelajar di dunia pendidikan
ini semakin banyak yang menggunakan narkoba. Hal ini juga akan
merusak kurikulum pendidikan dan menghancurkan citra pendidikan
yang baik.
9. DAMPAK NEGATIF NARKOBA
1.Bahaya yang bersifat pribadi.
• Narkoba akan merobah kepribadian si
korban secara drastis, seperti berubah 2. Bahaya yang bersifat keluarga.
menjadi pemurung, pemarah, melawan
dan durhaka. • Tidak lagi segan untuk mencuri uang dan
• menimbulkan sifat masa bodoh sekalipun bahkan menjual barang-barang di rumah
terhadap dirinya seperti tidak lagi untuk mendapatkan uang secara cepat.
memperhatikan pakaian. • Tidak lagi menjaga sopan santun di rumah
• hilangnya ingatan, dada nyeri dan dikejar bahkan melawan kepada orang tua.
rasa takut. • Kurang menghargai harta milik yang ada
• Semangat belajar menurun dan suatu seperti mengendarai kendaraan tanpa
ketika bisa saja si korban bersifat seperti perhitungan rusak atau menjadi hancur sama
orang gila karena reaksi dari penggunaan sekali.
narkoba. • Mencemarkan nama keluarga.
• Tidak segan-segan menyiksa diri karena
ingin menghilangkan rasa nyeri atau
menghilangkan sifat ketergantungan
terhadap obat bius, ingin mati bunuh diri.
• Menjadi pemalas bahkan hidup santai.
• Prestasi belajarnya akan menurun karena
banyak berkhayal dan berangan-angan
sehingga merusak kesehatan dan mental.
10. Lanjutan: DAMPAK NEGATIF NARKOBA
3. Bahaya yang bersifat sosial 4. Bahaya bagi bangsa dan
di Lingkungan Sekolah. Negara.
• Berbuat yang tidak baik • Rusaknya pewaris bangsa yang
seyogyanya siap untuk menerima
berakibat buruk dan tongkat estafet kepemimpinan bangsa.
mendapat hukuman dari • Hilangnya rasa patriotisme atau rasa
sekolah. cinta bangsa yang pada gilirannya
mudah untuk di kuasai oleh bangsa
• Mencuri milik orang lain asing.
demi memperoleh uang. • Penyelundupan akan meningkat
• Menganggu atau melanggar padahal penyelundupan dalam bentuk
apapun adalah merugikan negara.
ketertiban sekolah. • Pada akhirnya bangsa dan negara
kehilangan identitas yang disebabkan
karena perubahan nilai budaya.
11. PERAN IMAN DAN TAKWA
a. Penanggulangan narkoba. 2. Meningkatkan peran keluarga
Mengingat betapa dahsyatnya melalui perwujudan keluarga
bahaya yang akan ditimbulkan
oleh narkoba dan betapa cepatnya sakinah, sebab peran keluarga sangat
tertular para pelajar untuk besar terhadap pembinaan diri
mengkonsumsi narkoba, maka
diperlukan upaya-upaya konkrit seseorang. Hasil penelitian
untuk mengatasinya. Upaya-upaya
tersebut antara lain adalah : menunjukkan bahwa anak-anak
1. Meningkatkan iman dan taqwa nakal dan brandal pada umumnya
melalui pendidikan agama dan
keagamaan baik di sekolah adalah berasal dari keluarga yang
maupun di masyarakat.
berantakan (broken home).
12. 3. Penanaman nilai sejak dini
bahwa narkoba adalah haram
b. Sikap pecandu.
sebagaimana haramnya Babi dan
Adapun sikap yang harus
berbuat zina.
dilakukan oleh pecandu narkoba
4. Meningkatkan peran orang tua
adalah:
dalam mencegah narkoba, di
1. Bersabar sebab sikap sabar
rumah oleh Ayah dan Ibu, di
adalah merupakan sebuah
sekolah oleh Guru/Dosen dan di
kepasrahan diri terhadap Allah
masyarakat oleh tokoh agama dan
SWT.
tokoh masyarakat serta aparat
penegak hukum.
13. c. Sikap kita terhadap pecandu.
2. Bertaubat kepada Allah SWT Adapun sikap yang harus kita lakukan
terhadap pecandu narkoba adalah :
sehingga tidak mengulanginya
1. Membimbing yang bersangkutan ke Jalan
lagi di kemudian hari. Yang Benar sehingga si pecandu tetap percaya
3. Mendekatkan diri kepada diri, yakin taubatnya diterima Allah SWT dan
tetap beramal sholeh sampai dengan akhir
Allah SWT dengan banyak hayat.
melaksanakan ibadah. 2. Adapun sikap yang harus kita lakukan
terhadap pecandu narkoba sesuai dengan
4. Berdo’a kepada Allah SWT
memperlakukan yang bersangkutan secara
sehingga mendapat petunjuk manusiawi dan tidak mengkucilkannya dari
dan pertolongan dari Allah pergaulan.
3. Meringankan penderitaan bathin yang
SWT.
bersangkutan sehingga senantiasa bersabar dan
berusaha untuk dapat menghindarinya.
14. Perlunya Muatan Tambahan pada Kurikulum Pendidikan
Dalam Rangka Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, penyampaian pengetahuan
narkoba sejak dini sangat dibutuhkan bagi pelajar saat ini. Untuk itulah perlu ada
muatan tambahan pada kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kondisi yang
ada dan tuntutan zaman. Bentuk kegiatan penanggulangan narkoba melalui
muatan tambahan pada kurikulum ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Memberikan informasi seluas-luasnya kepada siswa tentang bahaya
penyalahgunaan narkoba.
2. Membimbing siswa untuk menerapkan pola hidup sehat, yaitu memberikan
penerangan, contoh langsung serta imbauan kepada siswa untuk memahami hidup
sehat dengan menghindari makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan
jiwa dan raga serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
15. Upaya Pencegahan terhadap Penyebaran Narkoba
Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan
masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman
narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya yang lebih
kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan
pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya
narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan
memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan
pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena
biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar
lingkungan sekolah.
16. Yang tak kalah penting adalah pendidikan moral dan
keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa agar keimanan dan
ketakwaan tetap melekat di diri masing-masing.
Selain itu, agar narkoba tidak mempengaruhi anak sekolah
maka dibutuhkan sekali bimbingan dan pengawasan oleh orang tua
maupun pihak sekolah. Sebaiknya seminar tentang narkoba perlu
diadakan agar anak-anak di lingkungan sekolah tidak mau
mencobanya. Tapi hanya sekedar menambah ilmu pengethauan saja.
Orang tua juga perlu memberikan saran kepada anak-anaknya agar
tidak menerima barang yang berbentuk seperti narkoba dan tidak
terpengaruh oleh ajakan teman-temannya untuk mencobanya.
17. KESIMPULAN
Pendidikan yang ada hendaknya sesuai dengan
kurikulum yang diharapkan diantaranya kurikulum itu disusun
dengan memperhatikan peningkatan iman dan takwa. Saat ini
telah banyak timbul kekacauan-kekacauan di dunia pendidikan.
Hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya tingkat
keimanan dan ketakwaan manusia kepada Allah SWT. Banyak
sekali kejadian dan contoh-contoh akibat dari semakin
menipisnya iman dan ketaqwaan itu.
Dalam pandangan Agama narkoba adalah barang yang
merusak akal pikiran, ingatan, hati, jiwa, mental dan kesehatan
fisik. Oleh karena itu maka narkoba juga termasuk dalam
kategori yang diharamkan Allah SWT. Narkoba sebagaimana
disebutkan di atas menimbulkan dampak negatif baik bagi
pribadi, keluarga, masyarakat termasuk lungkungan sekolah,
maupun bagi bangsa dan negara.
18. LANJUTAN KESIMPULAN
Peranan iman dan takwa dalam penanggulangan
narkoba yaitu meningkatkan iman dan takwa,
meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan
keluarga sakinah, penanaman nilai sejak dini,
meningkatkan peran orang tua dalam mencegah narkoba.
Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun
yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan
sanksi yang terdapat pada UU No.35 Tahun 2009 tentang
Narkotika.