SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Hukum Merayakan Hari Besar Umat Lain
Dan hukum merayakan hari besar umat lain merupakan hal yang terlarang dalam agama kita. Dalilnya
adalah firman Allah SWT :
Dan orang-orang yang tidak menghadiri Az-Zuur.(QS. Al-Furqan : 72).
Para mufassirin menerjemahkan bahwa yang dimaksud dengan menghadiri az-Zuur adalah menghadiri
hari raya agama lain atau perayaan orang-orang musyrikin.
Yang tidak boleh adalah mengucapkan selamat dan menghadirinya. Namun bukan berarti hal itu membuat
kita harus bermusuhan dengan pemeluk agama lain. Juga tidak mengharuskan kita kehilangan basa-basi
dengan mereka.
Dan bangsa kita paling terkenal dengan keramahan dan basa-basinya. Sehingga bila sehari-hari kita
bersikap ramah dan baik kepada teman non muslim, lalu tiba-tiba pada hari natal mulut kita terkunci mati
lantaran takut ‘terpaksa harus’ mengucapkan natal, tentu menjadi rusaklah suasananya. Dan semakin
kuatlah imej bahwa orang yang fanatik Islam itu memang tidak bisa ramah dengan non muslim.
Jadi kita tetap dibolehkan berbasa basi dengan mereka meski dalam suasana hari natal. Namun
ungkapannya tentu bukan selamat natal. Sebagian kalangan ada yang membolehkan bila kita terpaksa
berbasa-basi dengan bertanya, ”Bagaimana keadaan Anda hari ini?”, atau, ”Bagaimana perayaan natal
Anda?” atau ”Anda merayakan natal kemarin dimana ?”. Kalimat-kalimat itu sama sekali bukan ungkapan
selamat, tetapi basa-basi semata. Menanyakan kabar tidak berarti meridhainya, berbeda dengan
mengucapkan selamat.
Meski pendapat ini belum tentu diterima semua pihak, namun yang pasti lebih ringan dari pada ucapan
langsung tentang selamat natal. Karena yang terlarang adalah mengucapkan selamat, karena meski niatnya
basa-basi, namun maknanya mendalam. Mengucapkan selamat natal itu sebenarnya punya makna yang
mendalam dari sekedar basa-basi antar agama. Karena tiap upacara dan perayaan tiap agama memiliki nilai
sakral dan berkaitan dengan kepercayaan dan akidah masing-masing.
Karena itu masalah mengucapkan selamat kepada penganut agama lain tidak sesedarhana yang
dibayangkan. Sama tidak sederhananya bila seorang mengucapkan dua kalimat syahadat. Syahadatian itu
punya makna yang sangat mendalam dan konsekuensi hukum yang tidak sederhana. Termasuk hingga
masalah warisan, hubungan suami istri, status anak dan seterusnya. Padahal cuma dua penggal kalimat
yang siapa pun mudah mengucapkannya.
Nah, dalam hal ini pengucapan tahni`ah (ucapan selamat) natal kepada nashrani juga memiliki implikasi
hukum yang tidak sederhana. Benar bahwa muslimin menghormati dan menghargai kepercayaan agama
lain bahkan melindungi bila mereka zimmi. Namun perlu diberi garis tengah yang jelas. Manakah batasan
hormat dan ridha disini. Hormat adalah suatu hal dan ridha adalah yang lain.
Kita hormati nasrani karena memang itu kewajiban. Hak-hak mereka kita penuhi karena itu kewajiban.
Tapi memberi ucapan selamat, ini mempunyai makna ridha, artinya kita rela dan mengakui apa yang
mereka yakini. Ini sudah jelas masuk masalah akidah. Dan inilah yang menjadi batas tegas disini.
Jangan sampai ada perasaan takut di hati para tokoh agama kita bila belum mengucapkan selamat natal,
maka kita kurang toleran, kurang ramah dan kurang menghargai agama lain. Ini penyakit kejiwaan yang
hingga dalam lubuk sanubari kebanyakan kita. Sehingga terkadang menjelma menjadi sikap yang kurang
tepat.
Bila kita tidak mengucapkan selamat natal bukan berarti kita tidak ingin adanya persaudaraan dan
perdamaian antar penganut agama. Bahkan sebenarnya tidak perlu lagi umat Islam ini diajari tentang
toleransi dan kerukunan. Adanya orang nasrani di Republik ini dan bisa beribadah dengan tenang selama
ratusan tahun adalah bukti kongkrit bahwa umat Islam menghormati mereka. Toh mereka bisa hidup
tenang tanpa kesulitan. Bandingkan dengan negeri dimana umat Islam minoritas, bagaimana mereka
diteror, dipaksa, dipersulit, dibuat tidak betah, diganggu dan dianiyaya. Dan fakta-fakta itu bukan isapan
jempol. Hal itu terjadi dimana pun dimana ada umat Islam yang minoritas baik eropa, amerika, australia
dan sebagainya.
Rasulullah SAW sering mendoakan orang non muslim agar mendapat hidayah dan masuk Islam. Ingatlah
ketika beliau berdoa kepada Allah SWT agar Islam ini dikuatkan dengan salah satu dari dua Umar, yaitu
Umar bin Khattab atau Umar yang merupakan nama lain dari Abu Lahab.
Begitu juga bila kita memberi salam khusus kepada non muslim, maka salam yang syar’i adalah salamun
‘ala man ittaba’al huda. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada mereka yang mengikuti petunjuk.
Seringkali ketika Rasulullah SAW dicelakakan oleh kaumnya, dilempari atau diusir, beliau berdoa dan
bermunajat kepada Allah SWT dengan kalimat "Ya Allah, tunjukilah kaumku, karena mereka tidak
mengerti".
Jadi bila kita berdoa kepada Allah SWT agar orang non muslim itu disadarkan, diberi petunjuk dan
dibukakan hatinya untuk memeluk Islam, tentu jelas dibolehkan, bahkan dianjurkan. Yang tidak boleh
adalah memintakan ampunan kepada Allah SWT atas kekafiran non muslim. Hal seperti itu pernah
dilakukan oleh Nabi Ibrahim as dan ditegurr Allah SWT dalam Al-Quran Al-Kariem.
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama
dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka : "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada
kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari mu dan telah nyata antara kami dan
kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali
perkataan Ibrahim kepada bapaknya : Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku
tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu Allah". : "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami
bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali."
(QS. Al-Mumtahanah : 4)

More Related Content

What's hot

Presentation1 (tasawuf perbandingan)
Presentation1 (tasawuf perbandingan)Presentation1 (tasawuf perbandingan)
Presentation1 (tasawuf perbandingan)alia hafiz
 
Talkshow pra, proses, pasca nikah
Talkshow pra, proses, pasca nikahTalkshow pra, proses, pasca nikah
Talkshow pra, proses, pasca nikahYuningsih Yuningsih
 
Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09arizal
 
MATERI SANLAT BARENG COMMIT UIKA BOGOR
MATERI SANLAT BARENG COMMIT UIKA BOGORMATERI SANLAT BARENG COMMIT UIKA BOGOR
MATERI SANLAT BARENG COMMIT UIKA BOGORSiti Sabilah Salmah
 
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial - Sedekah dan Infak
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial - Sedekah dan InfakAmalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial - Sedekah dan Infak
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial - Sedekah dan Infakraabia basaria rasheed
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikYunus Thariq
 
MENGHINDARI PERILAKU ZINA
MENGHINDARI PERILAKU ZINAMENGHINDARI PERILAKU ZINA
MENGHINDARI PERILAKU ZINASandi Audy
 
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5faizalmahendri
 

What's hot (19)

Presentation1 (tasawuf perbandingan)
Presentation1 (tasawuf perbandingan)Presentation1 (tasawuf perbandingan)
Presentation1 (tasawuf perbandingan)
 
Talkshow pra, proses, pasca nikah
Talkshow pra, proses, pasca nikahTalkshow pra, proses, pasca nikah
Talkshow pra, proses, pasca nikah
 
Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09Isu Perkahwinan 09
Isu Perkahwinan 09
 
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
 
Agama bab macam macam zina
Agama bab macam macam zinaAgama bab macam macam zina
Agama bab macam macam zina
 
Sid
SidSid
Sid
 
MATERI SANLAT BARENG COMMIT UIKA BOGOR
MATERI SANLAT BARENG COMMIT UIKA BOGORMATERI SANLAT BARENG COMMIT UIKA BOGOR
MATERI SANLAT BARENG COMMIT UIKA BOGOR
 
Iedul qurban
Iedul qurbanIedul qurban
Iedul qurban
 
10.2.2012
10.2.201210.2.2012
10.2.2012
 
isu Kahwen muda
isu Kahwen mudaisu Kahwen muda
isu Kahwen muda
 
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial - Sedekah dan Infak
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial - Sedekah dan InfakAmalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial - Sedekah dan Infak
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial - Sedekah dan Infak
 
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaikMemilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
Memilih istri terbaik melalui perencanaan terbaik
 
MENGHINDARI PERILAKU ZINA
MENGHINDARI PERILAKU ZINAMENGHINDARI PERILAKU ZINA
MENGHINDARI PERILAKU ZINA
 
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
 
Ppt zina
Ppt zinaPpt zina
Ppt zina
 
Tugasan 3 a155044
Tugasan 3 a155044Tugasan 3 a155044
Tugasan 3 a155044
 
Perkahwinan
PerkahwinanPerkahwinan
Perkahwinan
 
Kultum Bertaqwa
Kultum BertaqwaKultum Bertaqwa
Kultum Bertaqwa
 
Tradisi siraman
Tradisi siramanTradisi siraman
Tradisi siraman
 

Viewers also liked

Haram mengukuti budaya natal
Haram mengukuti budaya natalHaram mengukuti budaya natal
Haram mengukuti budaya natalRizky Faisal
 
Os mecanismos
Os mecanismosOs mecanismos
Os mecanismosvickydotu
 
Biz Online Insights: RWC2015 opening weekend
Biz Online Insights: RWC2015 opening weekendBiz Online Insights: RWC2015 opening weekend
Biz Online Insights: RWC2015 opening weekendBizcommunity
 
Ser digital
Ser digitalSer digital
Ser digitalandres63
 
Golf Village São Conrado
Golf Village São ConradoGolf Village São Conrado
Golf Village São Conradorjimovel
 
emprendimiento
emprendimientoemprendimiento
emprendimientojaguya
 
Teaching License as of June 2015
Teaching License as of June 2015Teaching License as of June 2015
Teaching License as of June 2015Barbara Borho
 
Navi gator commercial v02 jf
Navi gator commercial v02 jfNavi gator commercial v02 jf
Navi gator commercial v02 jfSliderMar
 
CRITERIOS DE TRANSFERENCIA Y ADQUISICION DE TECNOLOGIA PARA LA SEGURIDAD
CRITERIOS DE TRANSFERENCIA Y ADQUISICION DE TECNOLOGIA PARA LA SEGURIDADCRITERIOS DE TRANSFERENCIA Y ADQUISICION DE TECNOLOGIA PARA LA SEGURIDAD
CRITERIOS DE TRANSFERENCIA Y ADQUISICION DE TECNOLOGIA PARA LA SEGURIDADmbrlaser
 

Viewers also liked (14)

Haram mengukuti budaya natal
Haram mengukuti budaya natalHaram mengukuti budaya natal
Haram mengukuti budaya natal
 
Os mecanismos
Os mecanismosOs mecanismos
Os mecanismos
 
Releitura 3
Releitura 3Releitura 3
Releitura 3
 
Q landmark
Q landmarkQ landmark
Q landmark
 
Biz Online Insights: RWC2015 opening weekend
Biz Online Insights: RWC2015 opening weekendBiz Online Insights: RWC2015 opening weekend
Biz Online Insights: RWC2015 opening weekend
 
Certification_1867067
Certification_1867067Certification_1867067
Certification_1867067
 
Ser digital
Ser digitalSer digital
Ser digital
 
Golf Village São Conrado
Golf Village São ConradoGolf Village São Conrado
Golf Village São Conrado
 
Syllabus
SyllabusSyllabus
Syllabus
 
emprendimiento
emprendimientoemprendimiento
emprendimiento
 
Teaching License as of June 2015
Teaching License as of June 2015Teaching License as of June 2015
Teaching License as of June 2015
 
R
RR
R
 
Navi gator commercial v02 jf
Navi gator commercial v02 jfNavi gator commercial v02 jf
Navi gator commercial v02 jf
 
CRITERIOS DE TRANSFERENCIA Y ADQUISICION DE TECNOLOGIA PARA LA SEGURIDAD
CRITERIOS DE TRANSFERENCIA Y ADQUISICION DE TECNOLOGIA PARA LA SEGURIDADCRITERIOS DE TRANSFERENCIA Y ADQUISICION DE TECNOLOGIA PARA LA SEGURIDAD
CRITERIOS DE TRANSFERENCIA Y ADQUISICION DE TECNOLOGIA PARA LA SEGURIDAD
 

Similar to Hukum merayakan hari besar umat lain

Diskusi kel 4 hadis
Diskusi kel 4 hadisDiskusi kel 4 hadis
Diskusi kel 4 hadisoziahmad
 
Hukum merayakan perayaan_kaum_lain
Hukum merayakan perayaan_kaum_lainHukum merayakan perayaan_kaum_lain
Hukum merayakan perayaan_kaum_lainRumput Hijau
 
Hukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islamHukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islamAyu Pitas
 
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulamaMengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulamaMuhsin Hariyanto
 
Keharaman mengucapkan selamat dan merayakan natal
Keharaman mengucapkan selamat dan merayakan natalKeharaman mengucapkan selamat dan merayakan natal
Keharaman mengucapkan selamat dan merayakan natalMuhsin Hariyanto
 
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulamaMengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulamaMuhsin Hariyanto
 
Membumikan alquran
Membumikan alquranMembumikan alquran
Membumikan alquranagustiachmad
 
Khotbah zaini 1
Khotbah zaini 1Khotbah zaini 1
Khotbah zaini 1omben2
 
Mengapa Orang Malas Serius Beragama
Mengapa Orang Malas Serius BeragamaMengapa Orang Malas Serius Beragama
Mengapa Orang Malas Serius BeragamaAidilRizali
 
Tautan kasih
Tautan kasih Tautan kasih
Tautan kasih pida8lama
 
Orang musyrik-tidak-diwarisi-oleh-anak-anaknya-yang-muwahhid
Orang musyrik-tidak-diwarisi-oleh-anak-anaknya-yang-muwahhidOrang musyrik-tidak-diwarisi-oleh-anak-anaknya-yang-muwahhid
Orang musyrik-tidak-diwarisi-oleh-anak-anaknya-yang-muwahhidRa Hardianto
 
Tafsir Al azhar 107 al maaun
Tafsir Al azhar 107 al maaunTafsir Al azhar 107 al maaun
Tafsir Al azhar 107 al maaunMuhammad Idris
 
Menghindari miras, judi dan pertengkaran
Menghindari miras, judi dan pertengkaranMenghindari miras, judi dan pertengkaran
Menghindari miras, judi dan pertengkaranSahurip
 
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)umma Indonesia
 

Similar to Hukum merayakan hari besar umat lain (20)

Diskusi kel 4 hadis
Diskusi kel 4 hadisDiskusi kel 4 hadis
Diskusi kel 4 hadis
 
Hukum merayakan perayaan_kaum_lain
Hukum merayakan perayaan_kaum_lainHukum merayakan perayaan_kaum_lain
Hukum merayakan perayaan_kaum_lain
 
Hukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islamHukum perayaan ulang tahun dalam islam
Hukum perayaan ulang tahun dalam islam
 
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulamaMengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
 
Keharaman mengucapkan selamat dan merayakan natal
Keharaman mengucapkan selamat dan merayakan natalKeharaman mengucapkan selamat dan merayakan natal
Keharaman mengucapkan selamat dan merayakan natal
 
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulamaMengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
Mengucapkan selamat dan merayakan natal bersama, apa pendapat ulama
 
Membumikan alquran
Membumikan alquranMembumikan alquran
Membumikan alquran
 
Khotbah zaini 1
Khotbah zaini 1Khotbah zaini 1
Khotbah zaini 1
 
Mengapa Orang Malas Serius Beragama
Mengapa Orang Malas Serius BeragamaMengapa Orang Malas Serius Beragama
Mengapa Orang Malas Serius Beragama
 
Tautan kasih
Tautan kasih Tautan kasih
Tautan kasih
 
Tips menghadapi futur
Tips menghadapi futurTips menghadapi futur
Tips menghadapi futur
 
Orang musyrik-tidak-diwarisi-oleh-anak-anaknya-yang-muwahhid
Orang musyrik-tidak-diwarisi-oleh-anak-anaknya-yang-muwahhidOrang musyrik-tidak-diwarisi-oleh-anak-anaknya-yang-muwahhid
Orang musyrik-tidak-diwarisi-oleh-anak-anaknya-yang-muwahhid
 
khutbah ied 2022.docx
khutbah ied 2022.docxkhutbah ied 2022.docx
khutbah ied 2022.docx
 
Makalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agamaMakalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agama
 
Husnudzon (2)
Husnudzon (2)Husnudzon (2)
Husnudzon (2)
 
Tafsir Al azhar 107 al maaun
Tafsir Al azhar 107 al maaunTafsir Al azhar 107 al maaun
Tafsir Al azhar 107 al maaun
 
Menghindari miras, judi dan pertengkaran
Menghindari miras, judi dan pertengkaranMenghindari miras, judi dan pertengkaran
Menghindari miras, judi dan pertengkaran
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)
 

Hukum merayakan hari besar umat lain

  • 1. Hukum Merayakan Hari Besar Umat Lain Dan hukum merayakan hari besar umat lain merupakan hal yang terlarang dalam agama kita. Dalilnya adalah firman Allah SWT : Dan orang-orang yang tidak menghadiri Az-Zuur.(QS. Al-Furqan : 72). Para mufassirin menerjemahkan bahwa yang dimaksud dengan menghadiri az-Zuur adalah menghadiri hari raya agama lain atau perayaan orang-orang musyrikin. Yang tidak boleh adalah mengucapkan selamat dan menghadirinya. Namun bukan berarti hal itu membuat kita harus bermusuhan dengan pemeluk agama lain. Juga tidak mengharuskan kita kehilangan basa-basi dengan mereka. Dan bangsa kita paling terkenal dengan keramahan dan basa-basinya. Sehingga bila sehari-hari kita bersikap ramah dan baik kepada teman non muslim, lalu tiba-tiba pada hari natal mulut kita terkunci mati lantaran takut ‘terpaksa harus’ mengucapkan natal, tentu menjadi rusaklah suasananya. Dan semakin kuatlah imej bahwa orang yang fanatik Islam itu memang tidak bisa ramah dengan non muslim. Jadi kita tetap dibolehkan berbasa basi dengan mereka meski dalam suasana hari natal. Namun ungkapannya tentu bukan selamat natal. Sebagian kalangan ada yang membolehkan bila kita terpaksa berbasa-basi dengan bertanya, ”Bagaimana keadaan Anda hari ini?”, atau, ”Bagaimana perayaan natal Anda?” atau ”Anda merayakan natal kemarin dimana ?”. Kalimat-kalimat itu sama sekali bukan ungkapan selamat, tetapi basa-basi semata. Menanyakan kabar tidak berarti meridhainya, berbeda dengan mengucapkan selamat. Meski pendapat ini belum tentu diterima semua pihak, namun yang pasti lebih ringan dari pada ucapan langsung tentang selamat natal. Karena yang terlarang adalah mengucapkan selamat, karena meski niatnya basa-basi, namun maknanya mendalam. Mengucapkan selamat natal itu sebenarnya punya makna yang mendalam dari sekedar basa-basi antar agama. Karena tiap upacara dan perayaan tiap agama memiliki nilai sakral dan berkaitan dengan kepercayaan dan akidah masing-masing. Karena itu masalah mengucapkan selamat kepada penganut agama lain tidak sesedarhana yang dibayangkan. Sama tidak sederhananya bila seorang mengucapkan dua kalimat syahadat. Syahadatian itu punya makna yang sangat mendalam dan konsekuensi hukum yang tidak sederhana. Termasuk hingga masalah warisan, hubungan suami istri, status anak dan seterusnya. Padahal cuma dua penggal kalimat yang siapa pun mudah mengucapkannya. Nah, dalam hal ini pengucapan tahni`ah (ucapan selamat) natal kepada nashrani juga memiliki implikasi hukum yang tidak sederhana. Benar bahwa muslimin menghormati dan menghargai kepercayaan agama lain bahkan melindungi bila mereka zimmi. Namun perlu diberi garis tengah yang jelas. Manakah batasan hormat dan ridha disini. Hormat adalah suatu hal dan ridha adalah yang lain. Kita hormati nasrani karena memang itu kewajiban. Hak-hak mereka kita penuhi karena itu kewajiban. Tapi memberi ucapan selamat, ini mempunyai makna ridha, artinya kita rela dan mengakui apa yang mereka yakini. Ini sudah jelas masuk masalah akidah. Dan inilah yang menjadi batas tegas disini. Jangan sampai ada perasaan takut di hati para tokoh agama kita bila belum mengucapkan selamat natal, maka kita kurang toleran, kurang ramah dan kurang menghargai agama lain. Ini penyakit kejiwaan yang hingga dalam lubuk sanubari kebanyakan kita. Sehingga terkadang menjelma menjadi sikap yang kurang
  • 2. tepat. Bila kita tidak mengucapkan selamat natal bukan berarti kita tidak ingin adanya persaudaraan dan perdamaian antar penganut agama. Bahkan sebenarnya tidak perlu lagi umat Islam ini diajari tentang toleransi dan kerukunan. Adanya orang nasrani di Republik ini dan bisa beribadah dengan tenang selama ratusan tahun adalah bukti kongkrit bahwa umat Islam menghormati mereka. Toh mereka bisa hidup tenang tanpa kesulitan. Bandingkan dengan negeri dimana umat Islam minoritas, bagaimana mereka diteror, dipaksa, dipersulit, dibuat tidak betah, diganggu dan dianiyaya. Dan fakta-fakta itu bukan isapan jempol. Hal itu terjadi dimana pun dimana ada umat Islam yang minoritas baik eropa, amerika, australia dan sebagainya. Rasulullah SAW sering mendoakan orang non muslim agar mendapat hidayah dan masuk Islam. Ingatlah ketika beliau berdoa kepada Allah SWT agar Islam ini dikuatkan dengan salah satu dari dua Umar, yaitu Umar bin Khattab atau Umar yang merupakan nama lain dari Abu Lahab. Begitu juga bila kita memberi salam khusus kepada non muslim, maka salam yang syar’i adalah salamun ‘ala man ittaba’al huda. Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada mereka yang mengikuti petunjuk. Seringkali ketika Rasulullah SAW dicelakakan oleh kaumnya, dilempari atau diusir, beliau berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT dengan kalimat "Ya Allah, tunjukilah kaumku, karena mereka tidak mengerti". Jadi bila kita berdoa kepada Allah SWT agar orang non muslim itu disadarkan, diberi petunjuk dan dibukakan hatinya untuk memeluk Islam, tentu jelas dibolehkan, bahkan dianjurkan. Yang tidak boleh adalah memintakan ampunan kepada Allah SWT atas kekafiran non muslim. Hal seperti itu pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim as dan ditegurr Allah SWT dalam Al-Quran Al-Kariem. Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka : "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya : Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu Allah". : "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali." (QS. Al-Mumtahanah : 4)