1. Modul pembelajaran dikembangkan untuk mata pelajaran Kontruksi Jalan dan Jembatan kelas XI di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
2. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain keterbatasan media pembelajaran dan kurangnya kemandirian siswa.
3. Tujuan pengembangan adalah mengetahui validitas dan kelayakan modul sebagai media pembelajaran.
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
PPT_Pan Surya Handika_516211019_Pend. Teknik Bangunan.pdf
1. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM BENTUK MODUL
PADA MATA PELAJARAN KONTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN KELAS XI
PROGRAM KEAHLIAN DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN
SISWA SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
Oleh :
Pan Surya Handika
Dosen Pembimbing :
Sutrisno, S.T., M.T.
3. Pendidikan mempunyai peranan yang
sangat besar dalam mengembangkan
sumber daya manusia. Berbagai upaya
dilakukan oleh pemerintah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah
memperbaikan proses belajar mengajar
dimana proses belajar mengajar
merupakan inti dalam kegiatan
pendidikan. SMK Negeri 1 Percut Sei
Tuan merupakan salah satu sekolah
menengah kejuruan yang berada di
Kabupaten Deli Serdang, sekolah
tersebut beralamat di Jl. Kolam No.3.
Jurusan yang ada di SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan terdiri dari Program
Keahlian yaitu; Teknik Geomatika, Bisnis
Konstruksi dan Properti, dan Desain
Permodelan dan Informasi Bangunan.
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara yang dilakukan di SMK
Negeri 1 Percut Sei Tuan kepada guru
mata pelajaran kontruksi jalan dan
jembatan terdapat beberapa kendala
yang dihadapi guru dalam
pembelajaran seperti keterbatasan
media pembelajaran, serta kurangnya
kemandirian siswa untuk belajar. Hal
ini membuat pembelajaran belum
berjalan dengan optimal dengan apa
yang diharapkan. Dapat dilihat dari
hasil belajar sisiwa yang belum
optimal. Untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik, guru sebagai
tenaga pendidik haruslah melakukan
upaya dalam membantu siswanya.
Salah satu upaya yang dapat
dilakukanguru adalah dengan
mengembangkan sebuah media
pembelajaran seperti modul
pembelajaran sebagai solusi alternatif
yang dapat digunakan dalam
pembelajaranaan. Dharma (2008)
menjelaskan bahwa modul merupakan
bahan ajar berbentuk media cetak yang
dirancang untuk dipelajari sendiri oleh
peserta didik. Penerapan modul
sebagai bahan ajar dapat menyediakan
kegiatan pembelajaran lebih terencana
dengan baik, mandiri, tuntas dan
dengan hasil yang jelas..
LATAR BELAKANG MASALAH
4. IDENTIFIKASI MASALAH
4
1
2
3
Penggunaan media yang hanya menggunakan LCD dan papan tulis kurang optimal untuk
pembelajaran Konstruksi Jalan dan Jembatan.
Ketersediaan sumber belajar berupa media pembelajaran seperti buku, modul dan
jobsheet belum memadai khusus untuk mata pelajaran Kontruksi Jalan dan Jembatan.
4
5
Kurangnya sumber belajar berbasisi teknologi atau digital dalam pembelajaran Kontuksi
Jalan dan Jembatan yang digunakan selama pembelajaran daring.
Peserta didik kurang dapat belajar secara mandiri di dalam kelas.
Hasil belajar siswa kurang baik, hal ini berdasarkan fakta bahwa nilai rata-rata
ulangan pada mata pelajaran Konstruksi Jalan dan Jembatan sebesar 31,25%
berada di bawah nilai KiteriaKetuntasan Minimal (KKM).
5. 1 Media pembelajaran yang dikembangkan berupa modul.
2
3
Pengembangan dilakukan pada mata pelajaran Kontruksi Jalan
dan Jembatan dengan Kompetensi Inti (KI) 3.8. Memahami jenis
kontruksi jembatan, dan KI. 3.9. Prinsip alinyemen horisontal dan
vertikal jalan.
Pengembangan dilakukan untuk kelas XI Program Keahlian
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 1 Percut
Sei Tuan.
PEMBATASAN MASALAH
6. RUMUSAN MASALAH
6
Bagaimana pengembangan media dalam bentuk
modul pada Mata Pelajaran Kontruksi Jalan dan
Jembatan Kelas XI Program Keahlian Desain
Pemodelan dan Informasi Bangunan Siswa SMK
Negeri 1 Percut Sei Tuan yang valid dan layak?
7. 7
TUJUAN PENGEMBANGAN PRODUK
Tujuan dalam pengembangan ini adalah untuk
mengetahui tingkat validitas dan kelayakan media
dalam bentuk modul pada Mata Pelajaran
Kontruksi Jalan dan Jembatan Kelas XI Program
Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan Siswa SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan.
8. 1 Menjadi sarana perluasan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan
dalam bidang pendidikan.
2
Dapat memberikan sumbangan pengetahuan dalam dunia pendidikan
tentang pengembangan modul sebagai bahan ajar mandiri.
3
Dapat digunakan sebagai bahan referensi tambahan bagi penelitian yang
relevan selanjutnya.
4
Dapat mempermudah dan meningkatkan minat peserta didik dalam
proses pembelajaran dalam memahami materi pelajaran Kontruksi Jalan
dan Jembatan.
MANFAAT PENGEMBANGANPRODUK
9. 5
Melalui pengembangan modul ini. Guru dapat menambah pengetahuan
tentang modul pelajaran Kontruksi Jalan dan Jembatan dan mengatasi
keterbatasan interaksi guru dan peserta didik, serta membantu guru
untuk memperlancar proses pembelajaran di kelas .
6
Untuk menambah pengalaman mahasiswa dalam melakukan penelitian,
dan mengetahui cara penyusunan modul pembelajaran yang baik, benar
serta menarik bagi peserta didik sehingga dapat membantu di dalam
proses pembelajaran.
10. 10
SEPESIFIKASI PRODUKYANG DIHARAPKAN
Produk yang dikembangkan berupa media pembelajaran dalam
bentuk modul cetak dan digital (elektronik modul) yang dapat
diakses oleh siswa secara online menggunakan jaringan
internet. Modul ini disusun dengan tampilan yang menarik,
disertai gambar penjelas, berwarna dan kualitas kertas yang
baik. Modul pembelajaran konstruksi jalan jembatan ini berisi
materi pelajaran dan lembar latihan. Adanya modul ini,
diharapkan dapat mengurangi keterbatasan sumber belajar
siswa dan dapat membantu dalam proses pembelajaran yang
sesuai tuntutan Kurikulum 2013.
11. PENTINGNYA PENGEMBANGAN
Penelitian Pengembangan ini perlu dilakukan untuk
membantu guru menyediakan media pembelajaran
berupa modul dan e-modul dalam menjelaskan materi
pelajaran yang memiliki peran penting dalam
peningkatan pengetahuan bidang keahlian produktif dan
kehidupan sehari-hari, sehingga siswa akan lebih mudah
memahami materi yang disampaikan dan tertarik untuk
belajar mandiri.
12. 12
Semua siswa dapat mempelajari pelajaran Kontruksi Jalan dan Jembatan
menggunakan modul ini.
Dengan menggunakan modul ini guru tidak perlu repot mengulang materi yang sudah
dijelaskan kepada siswa.
Dengan pengembangan modul yang didesain semenarik mungkin, dapat membantu
guru dalam menyediakan media pembelajaran serta mampu membantu siswa dalam
peningkatan hasil belajarnya.
ASUMSI PENGEMBANGAN
13. 13
KETERBATASAN PENGEMBANGAN
Materi yang digunakan dalam mata pelajaran Kontruksi Jalan dan Jembatan masih
terbatas hanya semester genap dari KI 3.8. dan KI 3.9.
Soal-soal yang ada pada modul dikembangkan penulis berdasarkan materi yang ada
di modul.
Validasi modul dilakukan hanya kepada ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa.
15. Media dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah alat, sarana,
perantara atau penghubung yang
digunakan untuk komunikasi. Rohani
(1997: 3) mendefinisikan media
sebagai segala sesuatu yang dapat
diindra yang berfungsi sebagai
perantara, sarana, atau alat untuk
proses komunikasi (proses belajar
mengajar). Uno & Lamatenggo (2011
: 122) menyebutkan bahwa media
adalah sebagai bentuk alat
komunikasi yang dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi dari
sumber ke peserta didik.
Sehingga dapat difenisikan media
pembelajaran adalah alat atau sarana
yang dapat diindrakan yang digunakan
untuk menyampaikan informasi dari
sumber ke peserta didik.
Secara umum manfaat media
pembelajaran untuk memperlancar
iteraksi antara guru dan sisiwa dalam
pembelajaran. Beberapa manfaat
media pembelajaran diantaranya
membuat peengajaran lebih menarik,
membuat metode mengajar akan lebih
bervariasi, memperjelas pesan yang
disampikan oleh guru, mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu, dan
menimbulkan gairah belajar.
Selain itu media pembelajaran
juga memiliki beberapa fungsi
diantaranya meningkatkan rasa
saling pengertian dan simpati
pada peserta didik dalam
proses pembelajaran,
membuahkan perubahan
signifikan pada tingkah laku
peserta didik, memberikan
umpan balik, memperluas
wawasan dan pengalaman
peserta didik, serta peserta
didik lebih banyak melakukan
kegiatan belajar.
MEDIA PEMBELAJARAN
16. Depdiknas (2008: 3), modul merupakan
bahan ajar cetak yang dirancang untuk
dapat dipelajari secara mandiri oleh
peserta pembelajaran. Sedangkan
Daryanto (2013: 9) mengatakan modul
merupakan bahan ajar yang dikemas
secara utuh dan sistematis, di dalamnya
memuat seperangkat pengalaman
belajar yang terencana dan didesain
untuk membantu peserta didik
menguasai tujuan belajar yang spesifik.
Dapat disimpulkan bahwa modul
merupakan bahan ajar yang berisi
materi-materi dalam pembelajaran dan
disusun secara sistematis untuk
membantu sisiwa belajar secara mandiri.
Menurut Priyanthi, dkk. (2017) Modul
elektronik atau e-modul merupakan
tampilan informasi dalam format
buku yang disajikan secara elektronik
dengan menggunakan hard disk,
disket, CD, atau flashdisk dan dapat
dibaca dengan menggunakan
komputer atau alat pembaca buku
elektronik.E-modul merupakan alat
atau sarana pembelajaran yang berisi
materi, metode, batasan-batasan dan
cara mengevaluasi yang dirancang
secara sistematis dan menarik untuk
mencapai kompetensi yang
diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya secara elektronik.
Menurut Prastowo (2011: 108-109),
dalam pembelajaran modul memiliki
beberapa fungsi dan manfaat diantaranya,
dapat melatih kemandirian sisiwa dalam
pembelajaran, membuat guru tidak
menjadi lebih dominan dalam
pembelajaran, melatih kejujuran sisiwa
dan dapat menjangkau berbagai tingkat
pemahaman serta kecepatan belajar siswa.
Selain itu penulisan modul juga bertujuan
untuk meningkatkan efesiensi dan
efektivitas pembelajaran, memperjelas dan
mempermudah penyajian pesan/materi
baik pendidik maupun peserta didik.
MODUL
17. 17
HAKIKAT PEMBELAJARAN
KONTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
Mata Pelajaran Konstruksi Jalan dan Jembatan adalah salah satu mata pelajaran
yang diajarkan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Kelas XI Program Keahlian
Desain Permodelan dan Informasi Bangunan. Mata pelajaran ini merupakan
salah satu kompetensi dalam program produktif yang harus dikuasai oleh siswa
SMK. Konstruksi Jalan dan Jembatan yang meliputi jenis konstruksi jembatan,
prinsip alinyemen horizontal dan vertikal. Pada mata pelajaran kontruksi jalan
dan jembatan akan memparkan beberapa materi seperti pengertian kontruksi
jembatan, jenis kontruksi jembatan, defenisi alinyemen veritak dan horizontal,
serta perisip alinyemen veritak dan horizontal. Dari pembelajaran kontruksi jalan
dan jembatan diharapkan terjadinya perubahan kemampuan pengetahuan dan
pemahaman pada siswa setelah mengalami proses belajar tentang jenis-jenis
konstruksi jembatan serta alinyemen horizontal dan vertikal. Keberhasilan
pembelajaran dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar siswa ini dipengaruhi
oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran.
18. 18
Produk yang akan dikembangkan berupa produk media pembelajaran berupa modul
yang berbentuk cetak dan digital. Pembuatan dan pengembangan media
pembelajaran ini diharapkan dapat mempermudah guru dalam mengajar dan
memotivasi siswa dalam belajar mandiri dan memudahkan siswa dalam belajar dan
memahami materi Konturksi Jalan dan Jembatan.
Modul yang dikembangkan ini juga memiliki kelemahan dan kelebihan yang dapat
dilihat dari segi konsep penyusunan. Salah satu kelamahan yang dimiliki yaitu
kesukaran dalam menyediakan bahan atau materi yang masi terbatas dan modul
yang dibuat hanya mencakup beberapa materi di semester genap. Ada juga kekuatan
dari modul ini adalah modul yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan
rasa tanggung jawab siswa terhadap kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran
dengan modul juga sangat menghargai perbedaan individu sehingga siswa dapat
belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, maka pembelajaran semakin efektif
dan efisien. Selain itu modul yang dikembangkan juga tidak hanya berbentuk cetak
tetapi juda dalam bentuk digital yang dapat diakses menggunakan jaringan internet
sehingga dapat dibaca dan dibawa kemana saja agar sisiwa menjadi muda dalam
belajar.
KAJIAN PRODUK YANG DIKEMBANGKAN
19. 19
MODEL PENGEMBANGAN PRODUK
YANG DIGUNAKAN
Pengembangan menurut KBBI adalah proses, cara untuk mengembangkan.
Darmawan (2014: 12-13) mengungkapkan bahwa pengembangan merupakan proses
penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Sedangkan menurut Sugiyono
(2013) penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Dari
pendapat beberapa ahli yang tela dipaparkan diatas dapat kita simpulkan bahwa
penelitian pengembangan merupakan metode yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu atau menyempurnakan produk yang telah ada serta menguji
keefektifan produk tersebut. Pada peneliatian pengembangan ini menggunakan
prosedur penyusunan model 4D. Pemilihan penelitian menggunakan model
pengembangan 4D karena pada prinsipnya inti dari prosedur pengembangan produk
sudah terwakili dan sering digunakan dalam penelitian dan pengembangan media
pembelajaran seperti modul. Prosedur pengembangan modul mengunkan model
pengembangan 4D terdiri dari empat tahap define, desing, develop, dan dessiminate.
21. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
21
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Percut
Sei Tuan Jalan Kolam No. 3 Medan Estate, Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pada tahun
pelajaran 2021/2022 kelas XI Desain Pemodelan dan
Informasi Bangunan pada mata pelajaran Kontruksi Jalan
dan Jembatan. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada
semester ganjil tahun ajaran 2021/2022.
22. 22
SASARAN PRODUK YANG DIHASILKAN
Modul ini nantinya akan digunakan oleh siswa kelas XI
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan di SMK
Negeri 1 Percut Sei Tuan.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII
Program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan tahun ajaran
2021/2022 sebanyak 10 orang.
23. 23
TEKNIK PENGEMBANGAN PRODUK
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R & D). Penelitian ini merupakan metode
yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk
yang digunakan, khususnya dalam pendidikan dan pembelajaran. Model
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan model 4-D.
Model pengembangan 4-D (Four D) merupakan model pengembangan
perangkat pembelajaran, model ini dikembangkan oleh Thiagarajan dan
Semmels (1974:5). Model 4D yang terdiri dari empat fase: define, design,
develop, dan disseminate. Penerapan langkah-langkah dalam penelitian
ini dilakukan sesuai dengan keadaan dan karakteristik subjek dan obyek
penelitian, tidak sepenuhnya mengikutit versi asli model pengembangan
4D.
24. 24
DEFINE/PENDEFENISIAN
1. Analisis Kebutuhan
2. Analisis Peserta didik
3. Analisis Tugas
4. Analisis Konsep
5. Perumusan Tujuan
Pembelajarane 4D)
DESIGN/PERANCANGAN
Pemilihan Media
Membuat Format
Menyusun Rancangan Awal (de
4D)
DEVELOP/PENGEMBANGAN
1. Validasi Ahli Produk Hasil
Pengembangan Modul
2. Uji Coba Pengembangan
(Pengguna)4D)
DESSIMINATE/PENYEBARAN
1. Pengemasan
2. Hasil akhir Modul Kontruksi
Jalan dan Jembatan4D)
BAGAN MODEL PENGEMBANGAN 4D
MODUL KONTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
25. 25
ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam pengembangan produk ini adalah laptop
yang digunakan dalam pembuatan media modul pembelajaran. Bahan
yg digunakan dalam pengembangan produk ini adalah aplikasi
Photoshop CS6 untuk mendesain modul mulai dari desain cover, desain
awal bab, desain capaian pembelajaran, dan desain layout naskah
modul, serta aplikasi Microsoft Word untuk menyusun materi modul
pembelajaran dan Adobe Reader atau Nitro Pdf sebagai software
pendukung untuk membuka media pembelajaran modul Kontruksi
Jalan dan Jemabatan.
26. 26
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
ANGKET
OBSERVASI
WAWANCARA
Observasi yang dilakukan oleh peneliti terdiri atas beberapa hal diantaranya observasi
kegiatan pembelajaran dikelas, penggunaan bahan ajar, perangkat pembelajaran yang
dipakai seperti silabus, RPP, dan nilai hasil belajar siswa kelas XI Program Keahlian
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan pada mata pelajaran Kontruksi Jalan dan
Jembatan.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu mewawancarai guru mata pelajaran,
sumber materi dan peserta didik. Hal ini untuk mengetahui keadaan pembelajaran mata
pelajaran Kontruksi Jalan dan Jembatan dan kebutuhan terhadap pengembangan
Modul Kontruksi Jalan dan Jembatan.
Instrumen yang digunakan untuk mengungkapkan data dalam penelitian ini
adalah berupa angket yang dibagikan kepada ahli materi, ahli media, dan ahli
bahasa sebagai bahan mengevaluasi modul pembelajaran Kontruksi Jalan dan
Jembatan yang dikembangkan.
27. ANALISIS DATA PENELITIAN
27
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif merupakan metode analisis
deskriptif. Analisis deskriptif yaitu penggambaran atau pendeskripsian secara
sistematis, faktual, dan akurat terhadap masalah yang diselidiki. Instrumen akan
digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Setiap instrumen harus
mempunyai skala agar dihasilkan data yang akurat. Mendapatkan data yang akurat
maka ada metode dari Likert.
No. Kategori Skor
1. Sangat Baik 5
2. Baik 4
3. Cukup Baik 3
4. Kurang Baik 2
5. Sangat Kurang
Baik
1
28. 28
Setelah angket selesai, skor rata-rata tersebut dikonversikan kedalam nilai pada skala
5 dengan menggunakan acuan dari Sukardjo (2008:53)
No. Kriteria
Skor
Rumus
1. Sangat Layak X > Mi + 1,8 Sbi
2. Layak Mi + 0,6 Sbi < X < Mi + 1,8 Sbi
3. Cukup Layak Mi - 0,6 Sbi < X < Mi + 0,6 Sbi
4. Kurang Layak Mi - 1,8 Sbi < X < Mi - 0,6 Sbi
5. Sangat Kurang Layak X < Mi – 1,8 Sbi
Keterangan :
Mi = Rerata = 1/2 (skor maksimal + skor minimal)
Sbi = Simpangan baku = 1/6 (skor maksimal – skor minimal)
X = Skor rata-rata hasil implementasi
Skor kategori kelayakan pada tabel diatas akan dijadikan acuan terhadap hasil
evaluasi ahli materi, ahli media, dan pengguna. Hasil tersebut kemudian
menunjukkan tingkat kelayakan dan unjuk kerja dari modul pembelajaran.
ANALISIS DATA PENELITIAN