2. Dalam bab ini akan membahas mengenasi langkah-langkah
yang dilakukan pada akhir periode yang nantinya akan
menghasilkan laporan keuangan dan penyelesaian
pekerjaan dalam siklus akuntansi periode tahun buku yang
bersangkutan. Langkah-langkah yang dilakukan biasanya
sebagai berikut:
1. Menyusun neraca saldo.
2. Mengumpulkan data yang diperllukan untuk membuat
jurnal penyesuaian.
3. Menyusun neraca lajur (daftar kerja).
4. Menyusun laporan keuanga n.
5. Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening.
6. Menyusun neraca saldo sesudah penutupan.
7. Menyesuaikan kembali rekening-rekening.
3. Menyesuaikan Rekening-rekening
Pada setiap akhir periode perlu dibuat beberapa
penyesuaian terhadap saldo rekening-rekening buku besar.
Penyesuaian-penyesuaian yang dibuat setiap akhir periode
dilakukan terhadap elemen-elemen sebagai berikut:
1. Persediaan barang dagangan .
2. Biaya dibayar dimuka.
3. Pendapatan diterima dimuka.
4. Utang biaya (biaya yang masih akan dibayar).
5. Piutang pendapatan (pendapatan yang masih akan
diterima).
6. Depresiasi/deplesi aktiva tetap berwujud dan
amortisasi aktiva tetap tidak berwujud.
7. Kerugian piutang
4. n Barang
Persediaan Barang
Sifat dan jumlah penyesuaian terhadap
persediaan barang akan tergantung pada
prosedur akuntansi yang digunakan dan jenis
perusahaan. Berhubungan dengan persediaan
barang ada dua jenis perusahaan yaitu:
1. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang jual beli barang yaitu
membeli dan kemudian menjualnya kembali
tanpa merubah bentuk barang.
2. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan
yang mengolah bahan baku menjadi produk
jadi.
5. Metode akuntansi persediaan dibedakan menjadi dua
yaitu:
1. Metode fisik adalah metode pencatatan persediaan
yang tidak mengikuti mutasi persediaan sehingga
untuk mengetahui jumlah persediaan pada saat
tertentu harus diadakan perhitungan fisik atas
persediaan (stock opname).
2. Metode buku (perpetual) adalah metode
pencatatan persediaan yang mengikuti mutasi
persediaan, baik kuantitasnya maupun harga
pokonya. Oleh keran itu jumlah persediaan setiap
saat dapat diketahui dari rekening persediaan.
6. Metode Fisik
Dalam metode fisik, mutasi persediaan tidak
di ikuti dalam rekening persediaan, sehingga
rekening persediaan tidak dapat menunjukkan
saldo persediaan
sewaktu-waktu. setiap
pembelian barang dicatat dalam rekening
pembelian dan setiap penjualan dicatat hanya
dicatat penjualannya saja, tidak ada catatn
mengenai harga pokok penjualan.
7. Metode Perpetual
Dalam perusahaan yang menggunakan metode
perpetual untuk mencatatat persediaan barang,
biasanya tidak diperlukan penyesuaian pada
akhir periode, karena jumlah persediaan untuk
tanggal tersebut dapat diketahui dari rekeningrekening
persediaan.
Apabila
terdapat
perbedaan, maka rekening persediaan diubah
supaya sesuai dengan barang yang sesungguhnya
ada.
8. Biaya Dibayar Dimuka
Yang dimaksud dengan biaya dibayar dimuka
adalah biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi
belum dibebankan sebagai biaya pada periode
itu. Biaya dibayar dimuka ini sering timbul
apabila perusahaan membayar biaya-biaya
beberapa periode sekaligus sehingga jumlah
pengeluaran tadi akan menjadi beban pada
periode itu dan sebagian dibebankan pada
periode mendatang.
9. Pendapatan Diterima Dimuka
Yang dimaksud pendapatan diterima dimuka
adalah penerimaan dan pendaptan tetapi bukan
merupakan pendapatan untuk periiode tersebut,
atau dengan kata lain merupakan pendapatan
periode yang akan datang yang diterima dalam
periode sekarang.seperti halnya biaya dibayar
dimuka, penerimaan-penerimaan tadi dicatat
dalam rekening pendapatan atau rekening utang.
10. Utang Biaya
Utang biaya adalah biaya-biaya yang sudah
terjadi tetapi belum dibayar dan belum dicatat
dalam rekening-rekening.
11. PIUTANG PENDAPATAN
Yang dimaksud piutang pendapatan adalah
pendaptan yang sudah diperoleh tetapi masih
belum diterima dan belum dicatat dalamrekeningrekening. Oleh karena itu setiap akhirnperiode harus
dibuat penyesuaian untuk mencatat pendapatan itu.
12. NERACA LAJUR
Neraca lajur adalah daftar berkolom yang berisi data
yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian
dan laporan-laporan keuangan. Jumlah kolom dalam
neraca lajur bisa disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan. Untuk usaha-usah dangang, biasanya
dubuat neraca lajur dengan sepuluh kolom.