SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Nama : Siti Nur Arafah
NIM : 197039023
Dosen : Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S
Tugas : Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan
REVIEW JURNAL
Judul Potensi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Tongkol
(Auxis Thazard) Di Perairan Kabupaten Maluku
Tenggara
Jurnal Amanisal
Volume dan Halaman Vol. 4, No. 1, Hal. 32-37
Tahun 2015
Penulis Etwin Tanjaya
Reviewer Siti Nur Arafah
Tanggal 27 Oktober 2020
Latar Belakang Sumberdaya ikan merupakan sumberdaya yang
dapat pulih (renewable resources). Pengelolaan
sumberdaya perikanan diharapkan dapat
memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi
masyarakat nelayan. Sumberdaya perikanan laut
pada hakekatnya merupakan sumberdaya milik
bersama (common property), sifat pemilikan
demikian menyebabkan tidak seorangpun
mempunyai hak khusus untuk mencegah orang
lain mengusahakan sumberdaya tersebut.
Bila kegiatan penangkapan ikan tidak dibatasi
oleh Pemerintah maka setiap nelayan bebas
untuk ikut serta maupun berhenti melakukan
penangkapan ikan, dan terdapat kecenderungan
pada nelayan untuk menangkap ikan sebanyak
mungkin agar tidak didahului nelayan lainnya.
Dalam mendukung kebijakan pengelolaan
sumberdaya tongkol (Auxis thazard) yang
berkelanjutan, tentunya sangat dibutuhkan
tentang informasi data potensi dan tingkat
pemanfaatannya. Untuk menjaga
kesinambungan sumberdaya tersebut maka
diperlukan usaha pengelolaa ikan tongkol yang
optimal dan bertanggung jawab.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengestimasi potensi lestari atau Maximum
Sustainable Yield (MSY) dan effort optimum
serta tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan
tongkol di perairan Maluku Tenggara.
Subjek Penelitian Nelayan tongkol (pancing tonda) di perairan
Maluku Tenggara.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode survey. Produksi lestari
(sustainable yield) dalam penelitian ini,
diestimasi dengan menggunakan pendekatan
Surplus Production Model. Dan model yang
digunakan untuk mengestimasi nilai MSY dan
effort optimum sumberdaya ikan tongkol
adalah model Disequilibrium Schaefer.
Hasil Penelitian Produksi lestari atau Maximum Sustainable Yield
merupakan hubungan antara hasil tangkapan
dengan upaya penangkapan dalam bentuk
kuadratik, dimana tingkat effort dan hasil
tangkapan menggambar-kan keberlanjutan
sumberdaya.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
melakukan perhitungan dengan beberapa
pendekatan model yang kemudian melihat
kesesuain model dan validasi model diperoleh
model yang paling cocok digunakan untuk
mengestimasi nilai MSY dan effort optimum
sumberdaya ikan tongkol adalah model
Disequilibrium Schaefer dengan MSY sebesar
757,44 ton per tahun dan effort optimum 1.869
unit penangkapan pancing tonda.
Berdasarkan nilai maximum sustainable yield
(MSY) dan produksi aktual ikan tongkol di
perairan Kabupaten Maluku Tenggara dapat
diketahui bahwa tingkat pemanfaatannya
berkisar antara 46,09 – 98,28%, dengan
demikian dapat dikatakan bahwa jenis ikan
tongkol masih tereksploitasi dibawah nilai MSY.
Penutup Keseimpulan dalam penelitian ini yaitu Potensi
maksimum lestari atau Maximum Sustainable
Yield sumberdaya ikan tongkol (Auxis thazard)
di perairan Kabupaten Maluku Tenggara sebesar
757,44 ton, dan upaya (effort) optimum adalah
1.869 unit penangkapan per tahun. Sedangkan
tingkat pemanfaatan telah mendekati MSY
sebesar 98,28%.
Vol. 4 No. 1 Hal. 1-54 Ambon, Mei 2015 ISSN. 2085-5109
JURNAL PEMANFAATAN SUBERDAYA PERIKANAN
Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109
32
POTENSI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN TONGKOL
(Auxis thazard) DI PERAIRAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA
The Potential Utilisation Of Small Tuna (Auxis thazard)
Resource In Souheast Moluccas Waters
Etwin Tanjaya
Politeknik Perikanan Negeri Tual. Korespondensi: Etwin Tanjaya,
erwin.tanjaya@gmail.com
ABSTRACT
Fish resources are renewable resources. It means that the reduction in the number of individuals due to
natural deaths and catches will renewable,reachthe certain balance point according waters carrying
capacity . Southeast Maluku regency is one of the district in Maluku that lies between the two WPP that
are WPP 714 Banda Sea and WPP 715 Arafura Sea. Southeast Maluku is rich in potential fishery
resources, one of these is small tuna resources. In support of sustainable resource management policy on
small tuna (Auxis thazard) , of course, it is needed on the potential and the level information of utilization.
The research objective is to estimate the potential of sustainable or maximum sustainable yield (MSY) and
optimumeffort and the level of resource utilization tenggiri (Auxis thazard) in Southeast Maluku waters.
Research conducted in the waters of Southeast Maluku regency in 2013, the data used is the data of
catches and fishing effort of small tuna resources (Auxis thazard) with time series from 2008 until 2012.
The approach used is surplus production models based on time series data on catches and fishing effort,
with the analysis: Disequilibrium Schaefer Model. Based on the analysis on the obtained results that the
sustainable potential ormaximum sustainable yieldof small tuna resources (Auxis thazard) in Sotheast
Maluku regency is about 757,44 ton per year, withoptimum effort about 1.869 unit trolling per year, while
the new utilization rate only reached 94% of the potential for sustainability. However, when viewed from
the effort of the actual catch is about 2,695 units, which is much above the optimum effort.
Keywords: Potential, Small Tuna, Southeast Maluku.
PENDAHULUAN
Sumberdaya ikan merupakan
sumberdaya yang dapat pulih
(renewable resources). Berarti bahwa
pengurangan jumlah individu dalam
suatu populasi akibat kematian alamiah
maupun kematian karena
penangkapan, akan pulih mencapai titik
keseimbangan tertentu sesuai dengan
sesuai daya dukung perairan (carrying
capacity). Hal tersebut dapat terjadi bila
pengurangan tersebut seimbang
dengan penambahan populasi atau
recruitment. Pengelolaan sumberdaya
perikanan diharapkan dapat
memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi masyarakat nelayan.
Namun tetap harus memperhatikan
keberlanjutan sumberdaya.
Sumberdaya perikanan laut
pada hakekatnya merupakan
sumberdaya milik bersama (common
property), sifat pemilikan demikian
menyebabkan tidak seorangpun
mempunyai hak khusus untuk memiliki
sendiri atau mencegah orang lain
mengusahakan sumberdaya tersebut.
Bila kegiatan penangkapan ikan tidak
dibatasi oleh Pemerintah maka setiap
nelayan bebas untuk ikut serta maupun
berhenti melakukan penangkapan ikan,
dan terdapat kecenderungan pada
nelayan untuk menangkap ikan
sebanyak mungkin agar tidak didahului
nelayan lainnya.
Kabupaten Maluku Tenggara
merupakan salah satu dari wilayah
Kabupaten di Maluku yang berada di
antara dua WPP yaitu WPP 714 Laut
Banda dan WPP 715 Laut Arafura.
Kabupaten Maluku Tenggara kaya
akan potensi sumberdaya perikanan,
salah satunya sumberdaya ikan
tongkol. Dalam mendukung kebijakan
pengelolaan sumberdaya tongkol
(Auxis thazard) yang berkelanjutan,
tentunya sangat dibutuhkan tentang
informasi data potensi dan tingkat
pemanfaatannya. Untuk menjaga
kesinambungan sumberdaya tersebut
maka diperlukan usaha pengelolaan
ikan tongkol yang optimal dan
Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109
33
bertanggung jawab. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian ini. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk
mengestimasi potensi lestari atau
maximum sustainable yield (MSY) dan
effort optimum serta tingkat
pemanfaatan sumberdaya ikan tongkol
di perairan Maluku Tenggara.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada
tahun 2013 di wilayah perairan
Kabupaten Maluku Tenggara. Secara
umum metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survey
untuk mendapatkan data primer
dengan mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai acuan dalam melakukan
pengumpulan data. Sampel pada
penelitian ini adalah nelayan tongkol
(pancing tonda). Selain data primer
dalam penelitian ini juga menggunakan
data sekunder berupa data Statistik
Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara
5 Tahun terakhir (2008 – 2012) dan
data pada Sentra-sentra perikanan.
Pendugaan nilai produksi
maksimal lestari atau maximum
sustainable yield (MSY) dengan
menggunakan beberapa model analisis
(Cappola and Pascoe, 1996) antara
lain:
1. Model Walter-Hilbron
2. Model Disequilibrium Schaefer
3. Model Schnute
dimana :
CPUEt+1 = CPUE pada waktu t+1
CPUEt-1 = CPUE pada waktu t-1
CPUEt = CPUE pada waktu t
Et+1 = upaya penangkapan pada
waktu t+1Et = upaya penangkapan
waktu t
βo = intersep (titik potong)
β1 = koefisien regresi X1
β2 = Koefisien regresi X2
e = kesalahan pendugaan
Kemudian hasil estimasi dari nilai
MSY yang diperoleh terhadap
beberapa metode kemudian dilakukan
validasi model dengan menggunakan
pendekatan selisih terkecil antara nilai
catch dugaan dengan nilai catch
sebenarnya. Model yang dipilih untuk
analisis selanjutnya adalah model yang
memiliki nilai selisih paling kecil.
Selanjutnya untuk analisis tingkat
pemanfataan sumberdaya ikan tongkol
(Auxis thazard) diperoleh dari rasio
jumlah hasil tangkapan pada tahun
tertentu dengan nilai produksi
maksimum lestari, MSY (Garcia, et al,
1989) :
Tingkat Pemanfaatan %
100
x
MSY
Ci
Dimana:
Ci = produksi aktual pada tahun ke-i
MSY = maximum sustainable yield
HASIL DAN PEMBAHASAN
Produksi dan Effort
Produksi yang dimasukkan dalam
penelitian ini adalah jumlah hasil
tangkapan ikan tongkol (Auxis thazard)
yang tertangkap di sekitar perairan
Kabupaten Maluku Tenggara dan di
daratkan di lokasi pendaratan ikan di
wilayah tersebut. Effort merupakan
tingkat upaya penangkapan yang
umumnya diukur dalam satuan trip atau
unit penangkapan. Dalam penelitian ini,
effort diukur dalam satuan unit
penangkapan (pancing tonda). Data
produksi ikan tongkol yang digunakan
diperoleh dari DKP Kabupaten Maluku
Tenggara.
Perkembangan produksi dan
upaya penangkapan sumberdaya ikan
tongkol (Auxis thazard) di perairan
Kabupaten Maluku Tenggara, secara
umum mengalami fluktuasi dari tahun
ke tahun. Lebih rinci tampak pada
Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1, terlihat
bahwa produksi tertinggi terjadi pada
Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109
34
tahun 2012 yakni sebesar 711,55 ton,
dan produksi terendah terjadi pada
tahun 2008 sebesar 349,10 ton. Secara
umum terlihat bahwa terjadi
peningkatan produksi dari tahun 2008
hingga tahun 2012, namun peningkatan
produksi tidak terlalu besar.
Tabel 1. Produksi dan effort sumber
daya ikan tongkol di
Kabupaten Maluku Tenggara.
Tahun Produksi (ton) Effort (trip)
2008 349,10 2.452
2009 510,20 2.632
2010 531,34 2.514
2011 620,41 2.664
2012 711,55 2.695
Rata-rata 544,52 2.591
Catch Per Unit Effort (CPUE)
Jenis ikan tongkol yang umumnya
ditangkap di perairan Kabupaten
Maluku Tenggara menggunakan alat
tangkap pancing tonda. Mengingat jenis
ikan tongkol hanya tertangkap hanya
satu jenis alat, maka untuk melihat
kemampuan tangkap dari alat pancing
tonda terhadap sumberdaya ikan
tongkol tidak perlu dilakukan
standarisasi upaya penangkap-an,
karena untuk standarisasi upaya
biasanya dilakukan pada kasus multi
gear. Untuk melihat kemampuan alat
tangkap tersebut, nilai rasio produksi
ikan tongkol dalam hal ini produksi per
tahun (ton) dengan jumlah upaya
penangkapan yang dilakukan dengan
alat tangkap pancing tonda dalam hal
ini effort per tahun (unit) di Kabupaten
Maluku Tenggara. Grafik berikut
menggambarkan nilai CPUE
sumberdaya ikan tongkol tahun 2008
hingga 2012.
Gambar 1. Catch per unit effort
Gambar 1 memperlihatkan bahwa
CPUE sumberdaya ikan Tongkol (Auxis
thazard) di perairan Kabupaten Maluku
Tenggara berkisar antara 0,14 hingga
0,26 ton/unit per tahun.
Grafik di atas juga menunjukkan
fluktuasi nilai CPUE dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan produksi,
dimana sumberdaya masih melimpah,
maka penambahan effort tentunya akan
memberikan hasil tangkapan yang lebih
besar, namun pada kondisi
sumberdaya terdegradasi, maka
penambahan effort akan menurunkan
tingkat pendapatan per unit
penangkapan.
Produksi Lestari (Maximum
Sustainable Yield)
Produksi lestari (sustainable
yield) merupakan hubungan antara
hasil tangkapan dengan upaya
penangkapan dalam bentuk kuadratik,
dimana tingkat effort dan hasil
tangkapan menggambar-kan
keberlanjutan sumberdaya. Apabila
produksi lestari dipanen melampaui
batas maksimum (MSY), maka diyakini
bahwa sumberdaya tersebut akan
punah dan tidak dapat dimanfaatkan
lagi. Tingkat pemanenan terhadap
suatu sumberdaya sangat ditentukan
oleh upaya tangkapan (effort). Produksi
lestari (sustainable yield) dalam
penelitian ini, diestimasi dengan
menggunakan pendekatan Surplus
Production Model. Sedangkan produksi
aktual (actual yield) merupakan hasil
tangkapan nelayan dalam satuan ton
per tahun yang tercatat pada wilayah
perairan Kabupaten Maluku Tenggara.
Berdasarkan Tabel 2, dengan
melakukan perhitungan dengan
beberapa pendekatan model yang
kemudian melihat kesesuain model dan
validasi model diperoleh model yang
paling cocok digunakan untuk
mengestimasi nilai MSY dan effort
optimum sumberdaya ikan tongkol
adalah model Disequilibrium Schaefer
dengan MSY sebesar 757,44 ton per
tahun dan effort optimum 1.869 unit
Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109
35
penangkapan pancing tonda. Oleh
karena itu dalam analisis selanjutnya
hanya digunakan model Disequilibrium
Shaefer.
Tabel 2. Effort optimum dan MSY
Model
Effort
Optimum
(unit)
MSY (ton)
Schnute 985 370,73
Diseq.
Schaefer 1.869 757,44
Walter-Hilbron 1.526 2.067,86
Sumber: Data diolah, 2013.
Pengetahuan tentang status
potensi sumberdaya yang tersedia
perlu diketahui untuk pengelolaan
sumberdaya secara optimal dan
berkelanjutan tanpa mengganggu
kelestarian sumber daya yang ada.
Nikijuluw (2002) menyatakan bahwa
pemanfaatan sumber daya ikan perlu
kehati-hatian agar tidak sampai pada
kondisi kelebihan penangkapan
(overfishing). Hubungan effort (upaya
penangkapan) dengan hasil tangkapan
dan CPUE tersaji pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik catch dan CPUE
terhadap penambahan effort
penangkapan
Gambar 2 menunjukkan bahwa
sumberdaya ikan tongkol terbatas,
terlihat bahwa dengan terjadinya
peningkatan upaya penangkapan
sampai mencapai titik optimum juga
terjadi penurunan hasil tangkapan.
Oleh karena itu bila terjadi
penambahan input maka CPUE (cacth
per unit effort) semakin menurun, ini
berarti semakin banyak input maka
semakin banyak yang membagi
sumberdaya yang terbatas. Untuk itu
diperlukan pendekatan yang baik dalam
mengelola sumberdaya yang terbatas,
yang berarti diperlukan pembatasan
input sesuai dengan input optimum
sehingga diperoleh catch yang optimal
(MSY).
Chusing (1981)
mengemukakakn bahwa pengelolaan
perikanan merupakan salah satu aspek
penting dalam membina dan
melestarikan usaha perikanan.
Perubahan tangkapan lestari
maksimum dapat terjadi setiap tahun,
untuk itu diperlukan suatu kompensasi
yang tepat terhadap sumberdaya
perikanan. Sedangkan Hermawan
(2006) menyatakan bahwa tujuan
konsep MSY adalah pengelolaan
sumber daya alam yang sederhana
yakni mempertimbangkan fakta bahwa
persediaan sumber daya biologis
seperti ikan tidak dimanfaatkan terlalu
berat, karena menyebabkan hilangnya
produktivitas.
Tingkat Pemanfaatan
Berdasarkan nilai maximum
sustainable yield (MSY) dan produksi
aktual ikan tongkol di perairan
Kabupaten Maluku Tenggara dapat
diketahui bahwa tingkat
pemanfaatannya berkisar antara 46,09
– 98,28%. Selengkapnya tentang
tingkat pemanfaatan setiap tahunnya
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Tingkat pemanfaatan
sumber-daya ikan tongkol di
Kabupaten Maluku Tenggara.
Tahun
Produksi
aktual (ton)
MSY
(ton)
Tingkat
Pemanfaatan
(%)
2008 349,10 757,44 46,09
2009 510,20 757,44 67,36
2010 531,34 757,44 70,15
2011 620,41 757,44 81,88
2012 711,55 757,44 98,28
Sumber : Data diolah, 2013
Berdasarkan hasil analisis tingkat
pemanfaatan dari data produksi aktual
Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109
36
dengan nilai maximum sustainable yield
(MSY) sumberdaya ikan tongkol di
perairan Kabupaten Maluku Tenggara
pada tahun 2012 adalah mencapai
98,28%, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa jenis ikan tongkol
masih tereksploitasi dibawah nilai MSY.
Namun bila dilihat dari jumlah effort dan
Gambar 2 memperlihatkan bahwa
sumberdaya ikan tongkol telah
mengalami tekanan tangkap yang
besar, hal tersebut dapat dilihat dari
besarnya jumlah input (effort) untuk
mengeksploitasi sumberdaya tersebut
lebih besar dari effort optimumnya dan
juga kurva MSY menunjukkan bahwa di
tahun 2012 produksi aktual berada
pada sisi kanan, hal tersebut
menjelaskan bahwa tingkat
pengupayaan sudah melewati tingkat
pengupayaan optimum.
Wisudo (2008) menyatakan
bahwa tingkat pemanfaatan sumber
daya ikan pada suatu wilayah
penangkapan ikan (fishing ground)
diupayakan sesuai dengan
ketersediaan sumber daya ikan yang
boleh dimanfaatkan (nilai potensinya).
Apabila tingkat pemanfaatan di suatu
wilayah penangkapan melebihi nilai
optimumnya, maka akan terjadi
peningkatan efisiensi usaha
penangkapan ikan, bahkan akan
menyebabkan fenomena tangkap lebih
(overfishing). Sebaliknya, bila tingkat
pemanfaatan sumber daya ikannya
tidak optimal (underfishing), tentu juga
akan merugikan, karena kelimpahan
sumber daya ikan yang ada hanya
disia-siakan mati secara alamiah
(natural mortality) atau bahkan
dimanfaatkan oleh para nelayan asing,
sehingga tidak memberikan manfaat
yang optimal untuk masyarakatnya.
Pemanfaatan sumberdaya ikan
tongkol di perairan Kabupaten Maluku
Tenggara perlu memperhatikan
kebelanjutannya. Murdiyanto (2004)
menyatakan bahwa bila tingkat
pemanfaatan dibawah MSY, akan
terjadi apa yang disebut underutilization
atau tingkat pemanfaatan yang belum
optimal. Selanjutnya dikatakan pula
bahwa, kebijakan untuk mengupayakan
tercapainya tingkat pemanfaatan yang
optimal antara kapasitas stok yang
terkandung dalam sumberdaya ikan di
setiap wilayah penangkapan dan hasil
tangkapannya adalah hal yang sangat
penting menuju tercapainya
pelaksanaan usaha perikanan yang
berkelanjutan.
Clark (1990) mengatakan bahwa
konsep dasar manajemen perikanan
laut adalah upaya penangkapan. Hal ini
disebabkan karena hanya variabel
upaya penangkapan yang
menggunakan kapal dan sejumlah
masukan lainnya yang dapat
dikendalikan secara langsung. Dan
untuk mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya di suatu perairan, maka
konsep yang harus dikembangkan
adalah konsep pengelolaan atau
kepemilikan tunggal, dimana stok ikan
di wilayah perairan tertentu.
Berdasarkan pendekatan konsep
manajemen tersebut, pengelolaan
sumberdaya ikan tongkol di perairan
Kabupaten Maluku Tenggara dapat di
kelola oleh Pemerintah daerah (Dinas
Kelautan dan Perikanan), sehingga
dapat dilakukan kontrol atau
pengendalian terhadap armada
penangkapan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Potensi maksimum lestari atau
maximum sustainable yield
sumberdaya ikan tongkol (Auxis
thazard) di perairan Kabupaten Maluku
Tenggara sebesar 757,44 ton, dan
upaya (effort) optimum adalah 1.869
unit penangkapan per tahun.
Sedangkan tingkat pemanfaatan telah
mendekati MSY sebesar 98,28%.
Saran
Perlu dilakukan pengelolaan
sumberdaya ikan tongkol di perairan
Kabupaten Maluku Tenggara dengan
Perubahan kebijakan rejim
pengusahaan dari rejim open access
Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109
37
menjadi limited entry. Dengan
kebijakan rejim tersebut jumlah effort
penangkapan dapat dikendalikan
dengan sistem perijinan yang ketat.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat statistik [BPS]. 2013.
Kabupaten Maluku Tenggara
dalam Angka. Laporan Statistik
Kabupaten Maluku Tenggara.
Cappola G and Pascoe S. 1996. A
Surplus Production Model with A
Non-Linear Cacth-Effort
Relationship (Research Paper).
University of Portsmouth. 105 p.
Clark CW. 1989. Mathematical
Bioeconomic, The Optimal
Management of Reneable
Resources. John wiley and Sons.,
New York.
Cushing DH. 1981. Fisheries Biology, A
Study in Population Dynamics.
The University of Wisconsin
Press, London.
Dinas Kelautan dan Perikanan [DKP]
Kabupaten Maluku Tenggara.
(2013). Laporan Statistik
Perikanan Kabupaten Maluku
Tenggara 2007-2012. Maluku
Tenggara.
Garcia S, Sparre P, and Csirke J.
1989. Estimating Surplus
Production and Maximum
Sustainable Yield from Biomass
Data when Catch and Effort 53
Time Series are not Available.
Fisheries Research, 8 (1989) 13-
23.
Hermawan M. 2006. Keberlanjutan
Perikanan Tangkap Skala Kecil
(Kasus Perikanan Pantai di
Serang dan Tegal). [Disertasi].
Bogor: Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor. 389 hal.
Murdiyanto B. 2004. Pengelolaan
Sumber Daya Pantai. Proyek
Pembangunan Masyarakat Pantai
dan Pengelaolaan Sumber Daya
Perikanan. Jakarta: COFISH
Project. 200 hal.
Nikijuluw VPH. 2002. Rezim
Pengelolaan Sumberdaya
Perikanan. Penerbit PT. Pustaka
Cidesindo, Jakarta. 254.
Wisudo HS. 2008. Pengembangan
Perikanan Tangkap
Bertanggungjawab di Provinsi
Nangroe Aceh Darusallam.
Buletin PSP Vol XVII No.1.
Fakultas Perikanan dan Kelautan.
IPB. Halaman 1-28.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum pengindraan
Laporan praktikum pengindraanLaporan praktikum pengindraan
Laporan praktikum pengindraanKumalaa Maulanii
 
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit AgarMedia BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit Agarシズカ 近松
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINOpissen Yudisyus
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan Amos Pangkatana
 
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEDIS BLOG
 
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerCara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerUIN Alauddin Makassar
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifRuyung Movia
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Yogga Haw
 
Ikhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanIkhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanmuhammad halim
 
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhEkoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhWahyu Yuns
 
Template ejournal-unesa
Template ejournal-unesaTemplate ejournal-unesa
Template ejournal-unesaIndra Patmoko
 
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarKurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarRestu Frodo
 
Pembangunan perikanan berkelanjutan
Pembangunan perikanan berkelanjutan Pembangunan perikanan berkelanjutan
Pembangunan perikanan berkelanjutan ridwantobukublogspot
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanDidi Sadili
 

What's hot (20)

SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Laporan praktikum pengindraan
Laporan praktikum pengindraanLaporan praktikum pengindraan
Laporan praktikum pengindraan
 
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit AgarMedia BGLB - LB _ Telurit Agar
Media BGLB - LB _ Telurit Agar
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
 
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
DINAMIKA POPULASI IKAN Tentang Umur Ikan
 
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTANEKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
EKONOMI SUMBER DAYA HUTAN
 
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerCara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Amoniak nitrat nitrit
Amoniak nitrat nitritAmoniak nitrat nitrit
Amoniak nitrat nitrit
 
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
PENGOLAHAN TRADISIONAL PENGASAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) Oleh: Ke...
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
 
Ikhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanIkhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikan
 
Sampling plankton
Sampling planktonSampling plankton
Sampling plankton
 
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhEkoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
 
Template ejournal-unesa
Template ejournal-unesaTemplate ejournal-unesa
Template ejournal-unesa
 
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarKurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standar
 
Konservasi laut
Konservasi lautKonservasi laut
Konservasi laut
 
Pembangunan perikanan berkelanjutan
Pembangunan perikanan berkelanjutan Pembangunan perikanan berkelanjutan
Pembangunan perikanan berkelanjutan
 
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis IkanKebijakan Konservasi Jenis Ikan
Kebijakan Konservasi Jenis Ikan
 
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGANASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
 

Similar to Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf

Sinopsis vera ardelia
Sinopsis vera ardeliaSinopsis vera ardelia
Sinopsis vera ardeliaardelia2508
 
Status Pemanfaatan Berdasarkan ukuran ikan hias injel napoleon (Pomacanthus ...
Status Pemanfaatan  Berdasarkan ukuran ikan hias injel napoleon (Pomacanthus ...Status Pemanfaatan  Berdasarkan ukuran ikan hias injel napoleon (Pomacanthus ...
Status Pemanfaatan Berdasarkan ukuran ikan hias injel napoleon (Pomacanthus ...Dr. Mauli Kasmi
 
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...Mujiyanto -
 
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Umar Tangke
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Cahya Panduputra
 
10452-39921-1-PB.pdf
10452-39921-1-PB.pdf10452-39921-1-PB.pdf
10452-39921-1-PB.pdfAbuZiyad12
 
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun22014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2Yoga Amanta
 
Jurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogorJurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogorAsep Walandra
 
Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan Asep Walandra
 
Kajian pengembangan-perikanan-tangkap-di-wilayah-pesisir-kecamatan-tombariri-...
Kajian pengembangan-perikanan-tangkap-di-wilayah-pesisir-kecamatan-tombariri-...Kajian pengembangan-perikanan-tangkap-di-wilayah-pesisir-kecamatan-tombariri-...
Kajian pengembangan-perikanan-tangkap-di-wilayah-pesisir-kecamatan-tombariri-...Operator Warnet Vast Raha
 
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap IkanAnalisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikannautika
 
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdfPENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdfMuhammadSumsanto1
 
PPT-UNRI-Pengantar-Ekonomi Sumberdaya perikanan-Pertemuan-6-7.pptx
PPT-UNRI-Pengantar-Ekonomi Sumberdaya perikanan-Pertemuan-6-7.pptxPPT-UNRI-Pengantar-Ekonomi Sumberdaya perikanan-Pertemuan-6-7.pptx
PPT-UNRI-Pengantar-Ekonomi Sumberdaya perikanan-Pertemuan-6-7.pptxssuser8a3331
 
Tugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanTugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanAkram Abu Bakar
 
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...robert peranginangin
 
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docx
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docxTUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docx
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docxnelvameyriani1
 
Laporan budidaya laut
Laporan budidaya lautLaporan budidaya laut
Laporan budidaya lautIbnu Riyadi
 
Ujian terbuka new
Ujian terbuka newUjian terbuka new
Ujian terbuka newEddy Hamka
 

Similar to Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf (20)

Sinopsis vera ardelia
Sinopsis vera ardeliaSinopsis vera ardelia
Sinopsis vera ardelia
 
Status Pemanfaatan Berdasarkan ukuran ikan hias injel napoleon (Pomacanthus ...
Status Pemanfaatan  Berdasarkan ukuran ikan hias injel napoleon (Pomacanthus ...Status Pemanfaatan  Berdasarkan ukuran ikan hias injel napoleon (Pomacanthus ...
Status Pemanfaatan Berdasarkan ukuran ikan hias injel napoleon (Pomacanthus ...
 
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...
 
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
 
Disertasi Mauli Kasmi
Disertasi Mauli KasmiDisertasi Mauli Kasmi
Disertasi Mauli Kasmi
 
10452-39921-1-PB.pdf
10452-39921-1-PB.pdf10452-39921-1-PB.pdf
10452-39921-1-PB.pdf
 
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun22014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
 
Jurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogorJurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogor
 
Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan
 
Kajian pengembangan-perikanan-tangkap-di-wilayah-pesisir-kecamatan-tombariri-...
Kajian pengembangan-perikanan-tangkap-di-wilayah-pesisir-kecamatan-tombariri-...Kajian pengembangan-perikanan-tangkap-di-wilayah-pesisir-kecamatan-tombariri-...
Kajian pengembangan-perikanan-tangkap-di-wilayah-pesisir-kecamatan-tombariri-...
 
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap IkanAnalisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
 
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdfPENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
 
PPT-UNRI-Pengantar-Ekonomi Sumberdaya perikanan-Pertemuan-6-7.pptx
PPT-UNRI-Pengantar-Ekonomi Sumberdaya perikanan-Pertemuan-6-7.pptxPPT-UNRI-Pengantar-Ekonomi Sumberdaya perikanan-Pertemuan-6-7.pptx
PPT-UNRI-Pengantar-Ekonomi Sumberdaya perikanan-Pertemuan-6-7.pptx
 
Tugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanTugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikan
 
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...
 
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docx
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docxTUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docx
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docx
 
payang
payangpayang
payang
 
Laporan budidaya laut
Laporan budidaya lautLaporan budidaya laut
Laporan budidaya laut
 
Ujian terbuka new
Ujian terbuka newUjian terbuka new
Ujian terbuka new
 

More from nelvameyriani1

BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptxBENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptxnelvameyriani1
 
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptx
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptxbahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptx
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptxnelvameyriani1
 
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptx
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptxMANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptx
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptxnelvameyriani1
 
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docx
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docxYanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docx
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docxnelvameyriani1
 
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdfTugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdfnelvameyriani1
 
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docx
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docxtugas ESDAL Habibulah bab ll.docx
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docxnelvameyriani1
 
Agroindustri Hortikultura.ppt
Agroindustri Hortikultura.pptAgroindustri Hortikultura.ppt
Agroindustri Hortikultura.pptnelvameyriani1
 

More from nelvameyriani1 (9)

BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptxBENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
 
tugas PPT.pptx
tugas PPT.pptxtugas PPT.pptx
tugas PPT.pptx
 
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptx
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptxbahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptx
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptx
 
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptx
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptxMANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptx
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptx
 
ESDAL KULIAH I.ppt
ESDAL KULIAH I.pptESDAL KULIAH I.ppt
ESDAL KULIAH I.ppt
 
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docx
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docxYanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docx
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docx
 
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdfTugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
 
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docx
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docxtugas ESDAL Habibulah bab ll.docx
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docx
 
Agroindustri Hortikultura.ppt
Agroindustri Hortikultura.pptAgroindustri Hortikultura.ppt
Agroindustri Hortikultura.ppt
 

Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf

  • 1. Nama : Siti Nur Arafah NIM : 197039023 Dosen : Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S Tugas : Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan REVIEW JURNAL Judul Potensi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Tongkol (Auxis Thazard) Di Perairan Kabupaten Maluku Tenggara Jurnal Amanisal Volume dan Halaman Vol. 4, No. 1, Hal. 32-37 Tahun 2015 Penulis Etwin Tanjaya Reviewer Siti Nur Arafah Tanggal 27 Oktober 2020 Latar Belakang Sumberdaya ikan merupakan sumberdaya yang dapat pulih (renewable resources). Pengelolaan sumberdaya perikanan diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi masyarakat nelayan. Sumberdaya perikanan laut pada hakekatnya merupakan sumberdaya milik bersama (common property), sifat pemilikan demikian menyebabkan tidak seorangpun mempunyai hak khusus untuk mencegah orang lain mengusahakan sumberdaya tersebut. Bila kegiatan penangkapan ikan tidak dibatasi oleh Pemerintah maka setiap nelayan bebas untuk ikut serta maupun berhenti melakukan penangkapan ikan, dan terdapat kecenderungan
  • 2. pada nelayan untuk menangkap ikan sebanyak mungkin agar tidak didahului nelayan lainnya. Dalam mendukung kebijakan pengelolaan sumberdaya tongkol (Auxis thazard) yang berkelanjutan, tentunya sangat dibutuhkan tentang informasi data potensi dan tingkat pemanfaatannya. Untuk menjaga kesinambungan sumberdaya tersebut maka diperlukan usaha pengelolaa ikan tongkol yang optimal dan bertanggung jawab. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi potensi lestari atau Maximum Sustainable Yield (MSY) dan effort optimum serta tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan tongkol di perairan Maluku Tenggara. Subjek Penelitian Nelayan tongkol (pancing tonda) di perairan Maluku Tenggara. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Produksi lestari (sustainable yield) dalam penelitian ini, diestimasi dengan menggunakan pendekatan Surplus Production Model. Dan model yang digunakan untuk mengestimasi nilai MSY dan effort optimum sumberdaya ikan tongkol adalah model Disequilibrium Schaefer. Hasil Penelitian Produksi lestari atau Maximum Sustainable Yield merupakan hubungan antara hasil tangkapan dengan upaya penangkapan dalam bentuk kuadratik, dimana tingkat effort dan hasil
  • 3. tangkapan menggambar-kan keberlanjutan sumberdaya. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan melakukan perhitungan dengan beberapa pendekatan model yang kemudian melihat kesesuain model dan validasi model diperoleh model yang paling cocok digunakan untuk mengestimasi nilai MSY dan effort optimum sumberdaya ikan tongkol adalah model Disequilibrium Schaefer dengan MSY sebesar 757,44 ton per tahun dan effort optimum 1.869 unit penangkapan pancing tonda. Berdasarkan nilai maximum sustainable yield (MSY) dan produksi aktual ikan tongkol di perairan Kabupaten Maluku Tenggara dapat diketahui bahwa tingkat pemanfaatannya berkisar antara 46,09 – 98,28%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenis ikan tongkol masih tereksploitasi dibawah nilai MSY. Penutup Keseimpulan dalam penelitian ini yaitu Potensi maksimum lestari atau Maximum Sustainable Yield sumberdaya ikan tongkol (Auxis thazard) di perairan Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 757,44 ton, dan upaya (effort) optimum adalah 1.869 unit penangkapan per tahun. Sedangkan tingkat pemanfaatan telah mendekati MSY sebesar 98,28%.
  • 4. Vol. 4 No. 1 Hal. 1-54 Ambon, Mei 2015 ISSN. 2085-5109 JURNAL PEMANFAATAN SUBERDAYA PERIKANAN
  • 5. Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109 32 POTENSI PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI PERAIRAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA The Potential Utilisation Of Small Tuna (Auxis thazard) Resource In Souheast Moluccas Waters Etwin Tanjaya Politeknik Perikanan Negeri Tual. Korespondensi: Etwin Tanjaya, erwin.tanjaya@gmail.com ABSTRACT Fish resources are renewable resources. It means that the reduction in the number of individuals due to natural deaths and catches will renewable,reachthe certain balance point according waters carrying capacity . Southeast Maluku regency is one of the district in Maluku that lies between the two WPP that are WPP 714 Banda Sea and WPP 715 Arafura Sea. Southeast Maluku is rich in potential fishery resources, one of these is small tuna resources. In support of sustainable resource management policy on small tuna (Auxis thazard) , of course, it is needed on the potential and the level information of utilization. The research objective is to estimate the potential of sustainable or maximum sustainable yield (MSY) and optimumeffort and the level of resource utilization tenggiri (Auxis thazard) in Southeast Maluku waters. Research conducted in the waters of Southeast Maluku regency in 2013, the data used is the data of catches and fishing effort of small tuna resources (Auxis thazard) with time series from 2008 until 2012. The approach used is surplus production models based on time series data on catches and fishing effort, with the analysis: Disequilibrium Schaefer Model. Based on the analysis on the obtained results that the sustainable potential ormaximum sustainable yieldof small tuna resources (Auxis thazard) in Sotheast Maluku regency is about 757,44 ton per year, withoptimum effort about 1.869 unit trolling per year, while the new utilization rate only reached 94% of the potential for sustainability. However, when viewed from the effort of the actual catch is about 2,695 units, which is much above the optimum effort. Keywords: Potential, Small Tuna, Southeast Maluku. PENDAHULUAN Sumberdaya ikan merupakan sumberdaya yang dapat pulih (renewable resources). Berarti bahwa pengurangan jumlah individu dalam suatu populasi akibat kematian alamiah maupun kematian karena penangkapan, akan pulih mencapai titik keseimbangan tertentu sesuai dengan sesuai daya dukung perairan (carrying capacity). Hal tersebut dapat terjadi bila pengurangan tersebut seimbang dengan penambahan populasi atau recruitment. Pengelolaan sumberdaya perikanan diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi masyarakat nelayan. Namun tetap harus memperhatikan keberlanjutan sumberdaya. Sumberdaya perikanan laut pada hakekatnya merupakan sumberdaya milik bersama (common property), sifat pemilikan demikian menyebabkan tidak seorangpun mempunyai hak khusus untuk memiliki sendiri atau mencegah orang lain mengusahakan sumberdaya tersebut. Bila kegiatan penangkapan ikan tidak dibatasi oleh Pemerintah maka setiap nelayan bebas untuk ikut serta maupun berhenti melakukan penangkapan ikan, dan terdapat kecenderungan pada nelayan untuk menangkap ikan sebanyak mungkin agar tidak didahului nelayan lainnya. Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu dari wilayah Kabupaten di Maluku yang berada di antara dua WPP yaitu WPP 714 Laut Banda dan WPP 715 Laut Arafura. Kabupaten Maluku Tenggara kaya akan potensi sumberdaya perikanan, salah satunya sumberdaya ikan tongkol. Dalam mendukung kebijakan pengelolaan sumberdaya tongkol (Auxis thazard) yang berkelanjutan, tentunya sangat dibutuhkan tentang informasi data potensi dan tingkat pemanfaatannya. Untuk menjaga kesinambungan sumberdaya tersebut maka diperlukan usaha pengelolaan ikan tongkol yang optimal dan
  • 6. Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109 33 bertanggung jawab. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi potensi lestari atau maximum sustainable yield (MSY) dan effort optimum serta tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan tongkol di perairan Maluku Tenggara. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013 di wilayah perairan Kabupaten Maluku Tenggara. Secara umum metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey untuk mendapatkan data primer dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai acuan dalam melakukan pengumpulan data. Sampel pada penelitian ini adalah nelayan tongkol (pancing tonda). Selain data primer dalam penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa data Statistik Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara 5 Tahun terakhir (2008 – 2012) dan data pada Sentra-sentra perikanan. Pendugaan nilai produksi maksimal lestari atau maximum sustainable yield (MSY) dengan menggunakan beberapa model analisis (Cappola and Pascoe, 1996) antara lain: 1. Model Walter-Hilbron 2. Model Disequilibrium Schaefer 3. Model Schnute dimana : CPUEt+1 = CPUE pada waktu t+1 CPUEt-1 = CPUE pada waktu t-1 CPUEt = CPUE pada waktu t Et+1 = upaya penangkapan pada waktu t+1Et = upaya penangkapan waktu t βo = intersep (titik potong) β1 = koefisien regresi X1 β2 = Koefisien regresi X2 e = kesalahan pendugaan Kemudian hasil estimasi dari nilai MSY yang diperoleh terhadap beberapa metode kemudian dilakukan validasi model dengan menggunakan pendekatan selisih terkecil antara nilai catch dugaan dengan nilai catch sebenarnya. Model yang dipilih untuk analisis selanjutnya adalah model yang memiliki nilai selisih paling kecil. Selanjutnya untuk analisis tingkat pemanfataan sumberdaya ikan tongkol (Auxis thazard) diperoleh dari rasio jumlah hasil tangkapan pada tahun tertentu dengan nilai produksi maksimum lestari, MSY (Garcia, et al, 1989) : Tingkat Pemanfaatan % 100 x MSY Ci Dimana: Ci = produksi aktual pada tahun ke-i MSY = maximum sustainable yield HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi dan Effort Produksi yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah jumlah hasil tangkapan ikan tongkol (Auxis thazard) yang tertangkap di sekitar perairan Kabupaten Maluku Tenggara dan di daratkan di lokasi pendaratan ikan di wilayah tersebut. Effort merupakan tingkat upaya penangkapan yang umumnya diukur dalam satuan trip atau unit penangkapan. Dalam penelitian ini, effort diukur dalam satuan unit penangkapan (pancing tonda). Data produksi ikan tongkol yang digunakan diperoleh dari DKP Kabupaten Maluku Tenggara. Perkembangan produksi dan upaya penangkapan sumberdaya ikan tongkol (Auxis thazard) di perairan Kabupaten Maluku Tenggara, secara umum mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Lebih rinci tampak pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa produksi tertinggi terjadi pada
  • 7. Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109 34 tahun 2012 yakni sebesar 711,55 ton, dan produksi terendah terjadi pada tahun 2008 sebesar 349,10 ton. Secara umum terlihat bahwa terjadi peningkatan produksi dari tahun 2008 hingga tahun 2012, namun peningkatan produksi tidak terlalu besar. Tabel 1. Produksi dan effort sumber daya ikan tongkol di Kabupaten Maluku Tenggara. Tahun Produksi (ton) Effort (trip) 2008 349,10 2.452 2009 510,20 2.632 2010 531,34 2.514 2011 620,41 2.664 2012 711,55 2.695 Rata-rata 544,52 2.591 Catch Per Unit Effort (CPUE) Jenis ikan tongkol yang umumnya ditangkap di perairan Kabupaten Maluku Tenggara menggunakan alat tangkap pancing tonda. Mengingat jenis ikan tongkol hanya tertangkap hanya satu jenis alat, maka untuk melihat kemampuan tangkap dari alat pancing tonda terhadap sumberdaya ikan tongkol tidak perlu dilakukan standarisasi upaya penangkap-an, karena untuk standarisasi upaya biasanya dilakukan pada kasus multi gear. Untuk melihat kemampuan alat tangkap tersebut, nilai rasio produksi ikan tongkol dalam hal ini produksi per tahun (ton) dengan jumlah upaya penangkapan yang dilakukan dengan alat tangkap pancing tonda dalam hal ini effort per tahun (unit) di Kabupaten Maluku Tenggara. Grafik berikut menggambarkan nilai CPUE sumberdaya ikan tongkol tahun 2008 hingga 2012. Gambar 1. Catch per unit effort Gambar 1 memperlihatkan bahwa CPUE sumberdaya ikan Tongkol (Auxis thazard) di perairan Kabupaten Maluku Tenggara berkisar antara 0,14 hingga 0,26 ton/unit per tahun. Grafik di atas juga menunjukkan fluktuasi nilai CPUE dari tahun ke tahun mengalami peningkatan produksi, dimana sumberdaya masih melimpah, maka penambahan effort tentunya akan memberikan hasil tangkapan yang lebih besar, namun pada kondisi sumberdaya terdegradasi, maka penambahan effort akan menurunkan tingkat pendapatan per unit penangkapan. Produksi Lestari (Maximum Sustainable Yield) Produksi lestari (sustainable yield) merupakan hubungan antara hasil tangkapan dengan upaya penangkapan dalam bentuk kuadratik, dimana tingkat effort dan hasil tangkapan menggambar-kan keberlanjutan sumberdaya. Apabila produksi lestari dipanen melampaui batas maksimum (MSY), maka diyakini bahwa sumberdaya tersebut akan punah dan tidak dapat dimanfaatkan lagi. Tingkat pemanenan terhadap suatu sumberdaya sangat ditentukan oleh upaya tangkapan (effort). Produksi lestari (sustainable yield) dalam penelitian ini, diestimasi dengan menggunakan pendekatan Surplus Production Model. Sedangkan produksi aktual (actual yield) merupakan hasil tangkapan nelayan dalam satuan ton per tahun yang tercatat pada wilayah perairan Kabupaten Maluku Tenggara. Berdasarkan Tabel 2, dengan melakukan perhitungan dengan beberapa pendekatan model yang kemudian melihat kesesuain model dan validasi model diperoleh model yang paling cocok digunakan untuk mengestimasi nilai MSY dan effort optimum sumberdaya ikan tongkol adalah model Disequilibrium Schaefer dengan MSY sebesar 757,44 ton per tahun dan effort optimum 1.869 unit
  • 8. Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109 35 penangkapan pancing tonda. Oleh karena itu dalam analisis selanjutnya hanya digunakan model Disequilibrium Shaefer. Tabel 2. Effort optimum dan MSY Model Effort Optimum (unit) MSY (ton) Schnute 985 370,73 Diseq. Schaefer 1.869 757,44 Walter-Hilbron 1.526 2.067,86 Sumber: Data diolah, 2013. Pengetahuan tentang status potensi sumberdaya yang tersedia perlu diketahui untuk pengelolaan sumberdaya secara optimal dan berkelanjutan tanpa mengganggu kelestarian sumber daya yang ada. Nikijuluw (2002) menyatakan bahwa pemanfaatan sumber daya ikan perlu kehati-hatian agar tidak sampai pada kondisi kelebihan penangkapan (overfishing). Hubungan effort (upaya penangkapan) dengan hasil tangkapan dan CPUE tersaji pada Gambar 2. Gambar 2. Grafik catch dan CPUE terhadap penambahan effort penangkapan Gambar 2 menunjukkan bahwa sumberdaya ikan tongkol terbatas, terlihat bahwa dengan terjadinya peningkatan upaya penangkapan sampai mencapai titik optimum juga terjadi penurunan hasil tangkapan. Oleh karena itu bila terjadi penambahan input maka CPUE (cacth per unit effort) semakin menurun, ini berarti semakin banyak input maka semakin banyak yang membagi sumberdaya yang terbatas. Untuk itu diperlukan pendekatan yang baik dalam mengelola sumberdaya yang terbatas, yang berarti diperlukan pembatasan input sesuai dengan input optimum sehingga diperoleh catch yang optimal (MSY). Chusing (1981) mengemukakakn bahwa pengelolaan perikanan merupakan salah satu aspek penting dalam membina dan melestarikan usaha perikanan. Perubahan tangkapan lestari maksimum dapat terjadi setiap tahun, untuk itu diperlukan suatu kompensasi yang tepat terhadap sumberdaya perikanan. Sedangkan Hermawan (2006) menyatakan bahwa tujuan konsep MSY adalah pengelolaan sumber daya alam yang sederhana yakni mempertimbangkan fakta bahwa persediaan sumber daya biologis seperti ikan tidak dimanfaatkan terlalu berat, karena menyebabkan hilangnya produktivitas. Tingkat Pemanfaatan Berdasarkan nilai maximum sustainable yield (MSY) dan produksi aktual ikan tongkol di perairan Kabupaten Maluku Tenggara dapat diketahui bahwa tingkat pemanfaatannya berkisar antara 46,09 – 98,28%. Selengkapnya tentang tingkat pemanfaatan setiap tahunnya disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Tingkat pemanfaatan sumber-daya ikan tongkol di Kabupaten Maluku Tenggara. Tahun Produksi aktual (ton) MSY (ton) Tingkat Pemanfaatan (%) 2008 349,10 757,44 46,09 2009 510,20 757,44 67,36 2010 531,34 757,44 70,15 2011 620,41 757,44 81,88 2012 711,55 757,44 98,28 Sumber : Data diolah, 2013 Berdasarkan hasil analisis tingkat pemanfaatan dari data produksi aktual
  • 9. Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109 36 dengan nilai maximum sustainable yield (MSY) sumberdaya ikan tongkol di perairan Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2012 adalah mencapai 98,28%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenis ikan tongkol masih tereksploitasi dibawah nilai MSY. Namun bila dilihat dari jumlah effort dan Gambar 2 memperlihatkan bahwa sumberdaya ikan tongkol telah mengalami tekanan tangkap yang besar, hal tersebut dapat dilihat dari besarnya jumlah input (effort) untuk mengeksploitasi sumberdaya tersebut lebih besar dari effort optimumnya dan juga kurva MSY menunjukkan bahwa di tahun 2012 produksi aktual berada pada sisi kanan, hal tersebut menjelaskan bahwa tingkat pengupayaan sudah melewati tingkat pengupayaan optimum. Wisudo (2008) menyatakan bahwa tingkat pemanfaatan sumber daya ikan pada suatu wilayah penangkapan ikan (fishing ground) diupayakan sesuai dengan ketersediaan sumber daya ikan yang boleh dimanfaatkan (nilai potensinya). Apabila tingkat pemanfaatan di suatu wilayah penangkapan melebihi nilai optimumnya, maka akan terjadi peningkatan efisiensi usaha penangkapan ikan, bahkan akan menyebabkan fenomena tangkap lebih (overfishing). Sebaliknya, bila tingkat pemanfaatan sumber daya ikannya tidak optimal (underfishing), tentu juga akan merugikan, karena kelimpahan sumber daya ikan yang ada hanya disia-siakan mati secara alamiah (natural mortality) atau bahkan dimanfaatkan oleh para nelayan asing, sehingga tidak memberikan manfaat yang optimal untuk masyarakatnya. Pemanfaatan sumberdaya ikan tongkol di perairan Kabupaten Maluku Tenggara perlu memperhatikan kebelanjutannya. Murdiyanto (2004) menyatakan bahwa bila tingkat pemanfaatan dibawah MSY, akan terjadi apa yang disebut underutilization atau tingkat pemanfaatan yang belum optimal. Selanjutnya dikatakan pula bahwa, kebijakan untuk mengupayakan tercapainya tingkat pemanfaatan yang optimal antara kapasitas stok yang terkandung dalam sumberdaya ikan di setiap wilayah penangkapan dan hasil tangkapannya adalah hal yang sangat penting menuju tercapainya pelaksanaan usaha perikanan yang berkelanjutan. Clark (1990) mengatakan bahwa konsep dasar manajemen perikanan laut adalah upaya penangkapan. Hal ini disebabkan karena hanya variabel upaya penangkapan yang menggunakan kapal dan sejumlah masukan lainnya yang dapat dikendalikan secara langsung. Dan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di suatu perairan, maka konsep yang harus dikembangkan adalah konsep pengelolaan atau kepemilikan tunggal, dimana stok ikan di wilayah perairan tertentu. Berdasarkan pendekatan konsep manajemen tersebut, pengelolaan sumberdaya ikan tongkol di perairan Kabupaten Maluku Tenggara dapat di kelola oleh Pemerintah daerah (Dinas Kelautan dan Perikanan), sehingga dapat dilakukan kontrol atau pengendalian terhadap armada penangkapan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Potensi maksimum lestari atau maximum sustainable yield sumberdaya ikan tongkol (Auxis thazard) di perairan Kabupaten Maluku Tenggara sebesar 757,44 ton, dan upaya (effort) optimum adalah 1.869 unit penangkapan per tahun. Sedangkan tingkat pemanfaatan telah mendekati MSY sebesar 98,28%. Saran Perlu dilakukan pengelolaan sumberdaya ikan tongkol di perairan Kabupaten Maluku Tenggara dengan Perubahan kebijakan rejim pengusahaan dari rejim open access
  • 10. Jurnal “Amanisal” PSP FPIK Unpatti-Ambon Vol. 4. No. 1, Mei 2015 Hal 32-37. ISSN.2085-5109 37 menjadi limited entry. Dengan kebijakan rejim tersebut jumlah effort penangkapan dapat dikendalikan dengan sistem perijinan yang ketat. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat statistik [BPS]. 2013. Kabupaten Maluku Tenggara dalam Angka. Laporan Statistik Kabupaten Maluku Tenggara. Cappola G and Pascoe S. 1996. A Surplus Production Model with A Non-Linear Cacth-Effort Relationship (Research Paper). University of Portsmouth. 105 p. Clark CW. 1989. Mathematical Bioeconomic, The Optimal Management of Reneable Resources. John wiley and Sons., New York. Cushing DH. 1981. Fisheries Biology, A Study in Population Dynamics. The University of Wisconsin Press, London. Dinas Kelautan dan Perikanan [DKP] Kabupaten Maluku Tenggara. (2013). Laporan Statistik Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara 2007-2012. Maluku Tenggara. Garcia S, Sparre P, and Csirke J. 1989. Estimating Surplus Production and Maximum Sustainable Yield from Biomass Data when Catch and Effort 53 Time Series are not Available. Fisheries Research, 8 (1989) 13- 23. Hermawan M. 2006. Keberlanjutan Perikanan Tangkap Skala Kecil (Kasus Perikanan Pantai di Serang dan Tegal). [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 389 hal. Murdiyanto B. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Pantai. Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai dan Pengelaolaan Sumber Daya Perikanan. Jakarta: COFISH Project. 200 hal. Nikijuluw VPH. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Penerbit PT. Pustaka Cidesindo, Jakarta. 254. Wisudo HS. 2008. Pengembangan Perikanan Tangkap Bertanggungjawab di Provinsi Nangroe Aceh Darusallam. Buletin PSP Vol XVII No.1. Fakultas Perikanan dan Kelautan. IPB. Halaman 1-28.