SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
EKONOMI
SUMBERDAYA
ALAM
PENDAHULUAN
 DEFINISI SUMBERDAYA:
 Kemampuan untuk memenuhi atau
menangani sesuatu
 sumber persediaan, penunjang atau
bantuan
 sarana yang dihasilkan oleh
kemampuan atau pemikiran
seseorang
• Sumber: Ensiklopedia Webster
PENDAHULUAN
 DEFINISI SUMBERDAYA
 sesuatu yang memiliki nilai ekonomi
 komponen ekosistem yang menyediakan barang
dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan
manusia
 aset untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas
manusia
PENDAHULUAN
 Terminologi sumberdaya 
 harus ada pengetahuan, teknologi atau
keterampilan untuk memanfaatkannya
 harus ada permintaan (demand) terhadap
sumberdaya tersebut
• Sumber: Rees (1990) dalam Fauzi, A. (2004)
PENDAHULUAN
 Sumberdaya menurut Adam Smith dalam
Wealth of Nation (1776): seluruh faktor produksi
yang diperlukan untuk menghasilkan output.
 y=f(x1,x2, x3,..., xn) di mana y=output dan x
adalah faktor produksi atau sumberdaya
produksi
 Secara eksplisit  f(x)=f(L,K) di mana
L=labor=tenaga kerja dan K=kapital, aset
 Pemahaman ekonomi neoklasik  sumberdaya
=input produksi
SUMBERDAYA ALAM
 Pandangan konservatif (Malthusianisme):
 Principle of Population (1879)
 Daya dukung sumberdaya alam tidak dapat
mengimbangi pertumbuhan penduduk yang
cenderung eksponensial.
 Produktivitas sumberdaya alam  deminishing
return  input per kapita akan mengalami
kecenderungan menurun
 Pada gilirannya standar hidup masyarakat akan
menurun sampai level subsisten  reproduksi
manusia menurun  tercapai keseimbangan
steady state
SUMBERDAYA ALAM
 Pandangan eksploitatif (Ricardianisme)
 sumberdaya alam dianggap sebagai mesin
pertumbuhan  engine of growth  transformasi
man made capital  memacu produktivitas
 keterbatasan suplai sumberdaya  substitusi
dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi dan
daur ulang
 kelangkaan sumberdaya  peningkatan harga
biaya ekstraksi per satuan output  menurunkan
permintaan  penghematan sumberdaya
SUMBERDAYA
ALAM
EKSPLOITASI
EKSTRAKSI
DAYA DUKUNG
SDA
Pengurasan SDA
KELANGKAAN
Pengurangan
Tingkat
Pengurasan
ya
tidak Pemanfaatan
lestari
(berkelanjutan)
Peningkatan
biaya ekstraksi
Peningkatan
harga SDA
Penurunan
Permintaan
Peningkatan
Penawaran
Pencarian SDA subsitusi,
peningkatan daur ulang
Inovasi: pencarian SDA
baru, peningkatan efisiensi,
perbaikan teknologi daur
ulang, teknologi konservasi
KLASIFIKASI SUMBERDAYA ALAM
 Kelompok stok  cadangan terbatas  non
renewable resources  sumberdaya alam tak
terbarukan
 Kelompok flow  renewable  terbarukan
 memiliki mekanisme regenerasi biologis (hutan,
sumberdaya perikanan dan kelautan, ternak,
pertanian)
 flow resources tanpa mekanisme regenerasi
biologis (matahari, pasang surut laut, angin,
udara, dsb)
 Kategori non renewable vs renewable dapat
bergeser  titik kritis kapasitas maksimum
regenerasi
KLASIFIKASI SUMBERDAYA ALAM
 Hanley (1997) dalam Fauzi (2004)
mengelompokkan sumberdaya berdasarkan
penggunaan akhir:
 sumberdaya material : dimanfaatkan sebagai
bagian dari suatu komoditas (bijih besi,
alumunium, tanah, dsb)
 sumberdaya energi: digunakan untuk
menggerakan energi melalui proses transformasi
panas dan bentuk energi lain.
KLASIFIKASI SUMBERDAYA ALAM
SUMBERDAYA ALAM
SKALA WAKTU
PERTUMBUHAN
KEGUNAAN
AKHIR
STOK FLOW SD MATERIAL SD ENERGI
HABIS
DAPAT
DIDAUR
ULANG
MEMILIKI
TITIK
KRITIS
TIDAK
MEMILIKI
TITIK
KRITIS
MATERIAL
METALIK
MATERIAL
NON
METALIK
ENERGI
ekstraksi>
titik kritis
PENGUKURAN KETERSEDIAAN SDA
 Sumberdaya alam yang bersifat stok:
 SD hipotetik  belum diketahui namun
diharapkan akan ditemukan berdasarkan hasil
survei  ekstrapolasi laju pertumbuhan produksi
dan cadangan terbukti (proven reserve)
 SD spekulatif  mengukur deposit yang mungkin
ditemukan pada daerah yang belum dieksplorasi
 Cadangan kondisional (conditional reserves) 
sudah diketahui tetapi harga dan teknologi belum
memungkinkan pemanfaatan secara ekonomis
 Cadangan terbukti (proven resources)  sudah
diketahui dan dapat dimanfaatkan pada
teknologi, harga dan permintaan ekonomisnya
Potensi maksimum sumber daya
 Pengukuran didasarkan pada perkiraan ilmiah
atau teoritis
 Misal diperkirakan bumi memiliki kapasitas
memproduksi 40 ton pangan per kapita per
tahun (Rees, 1990 dalam Fauzi, 2004).
 Pengukuran potensial maksimum hanya
mempertimbangkan kemampuan biofisik alam
 kendala sosial ekonomi tidak diperhitungkan
Kapasitas lestari
 Sustainable capacity, yield
 konsep pengukuran berlanjut di mana
ketersediaan SDA diukur berdasarkan
kemampuan menyediakan kebutuhan generasi
sekarang dan masa depan
 konsep pengendalian eksploitasi
 sustainable yield akan tercapai bila pumping
rate (laju eksploitasi) tidak > dari rata rata
penurunan debit tahunan
Kapasitas penyerapan SDA
 Kapasitas penyerapan atau asimilasi adalah
kemampuan SDA untuk pulih ke kondisi ideal
 Misal kemampuan air dan udara untuk
menyerap limbah (polutan)
 Kapasitas ini bervariasi akibat faktor eksternal
seperti cuaca (iklim) dan intervensi manusia
Kapasitas daya dukung SDA
 kapasitas daya dukung (carrying capacity) :
 pengukuran kapasitas berdasarkan asumsi
bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum
untuk mendukung pertumbuhan organisme
 pertumbuhan  kompetisi terhadap ruang dan
makanan hingga daya dukung lingkungan tak
mampu lagi memfasilitasi pertumbuhan
Pengukuran kelangkaan SDA
 diukur secara fisik dengan menghitung sisa ukur
ekonomis
 cadangan ekonomis yang tersedia dibagi tingkat
ekstraksi  tidak mempertimbangkan aspek
ekonomi
 Hanley (1997) dalam Fauzi (2004)  metode
pengukuran moneter dengan menghitung harga
riil, unit cost dan rente ekonomi SDA
PENGUKURAN BERDASARKAN HARGA RIIL
 Tingginya harga barang mencerminkan
kelangkaan relatif
 Pengukuran ini mengandung kelemahan karena
kegagalan pasar  public good, intervensi
pemerintah
 Harga output mencerminkan harga pasar namun
tidak mengukur biaya oportunitas sosial dari
kerusakan lingkungan akibat ekstraksi SDA
PENGUKURAN BERDASARKAN UNIT COST
 Bila SDA langka  biaya ekstraksi 
 pengukuran kelangkaan SDA  biaya per unit input
 misal pengukuran kelangkaan index of real unit cost 
Barnett dan Morse (1963) dalam Fauzi (2004).
 pengukuran sudah memasukkan aspek perubahan
teknologi dalam produksi
 Barnet dan Morse meramalkan kelangkaan sumberdaya
hutan.
 Kelemahan:
 sulit mengukur kapital agregat
 sulit memprediksi efek substitusi input yang lebih mahal
dengan yang lebih murah
 backward looking (data ex ante) tidak forward looking
(data post ante)
SCARCITY RENT
 hampir sama dengan metode harga riil
 scarcity rent = harga per unit output dikurang
biaya ekstraksi marginal (net price)
 nilai scarcity rent menunjukkan kelangkaan
sumberdaya.
TIPOLOGI KELANGKAAN BERDASARKAN KETERSEDIAAN
DAN BIAYA EKSTRAKSI
STOK
SUMBERDAYA
ALAM
Terbatas
Tidak
terbatas
MALTHUSIAN
STOCK
SCARCITY
MALTHUSIAN
FLOW
SCARCITY
RICARDIAN
STOCK
SCARCITY
RICARDIAN
FLOW
SCARCITY
BIAYA
EKSTRAKSI
tidak
meningkat
sepanjang
waktu
meningkat
sepanjang
waktu
biaya
ekstraksi
meningkat
seiring
esktraksi
kumulatif
MALTHUSIAN STOCK SCARCITY
 Kelangkaan yang terjadi jika stok sumberdaya
alam dianggap tetap (terbatas) dan biaya
ekstraksi per unit pada setiap periode tidak
bervariasi terhadap laju ekstraksi pada periode
tersebut
MALTHUSIAN FLOW SCARCITY
 Merupakan kelangkaan sumberdaya alam yang
terjadi akibat interaksi antara stok yang terbatas
dan biaya ekstraksi per unit yang meningkat
seiring dengan laju ekstraksi pada setiap
periode
RICARDIAN STOCK SCARCITY
 Tipe kelangkaan yang terjadi jika stock
sumberdaya alam yang dianggap tidak terbatas
berinteraksi dengan biaya ekstraksi yang
meningkat seiring dengan ekstraksi kumulatif
sampai periode akhir
RICARDIAN FLOW SCARCITY
 tipe kelangkaan yang terjadi jika stok
sumberdaya dianggap tidak terbatas, namun
biaya ekstraksi tergantung pada laju ekstraksi
pada periode t, dan juga ekstraksi kumulatif
sampai pada periode akhir ekstraksi
KETERKAITAN SDA DAN EKONOMI
 Sumberdaya alam merupakan faktor produksi
atau input dalam kegiatan ekonomi
 proses produksi akan menghasilkan output dan
produk samping (limbah)  menjadi input untuk
proses produksi lain
KETERKAITAN SDA DAN AKTIVITAS EKONOMI
SUMBERDAYA
ALAM DAN
LINGKUNGAN
PRODUKSI KONSUMSI
LIMBAH
RESIDUAL
SUMBERDAYA MANUSIA
PENDUDUK
TENAGA
KERJA
BUKAN
TENAGA
KERJA
ANGKATAN KERJA BUKAN ANGKATAN KERJA
Menganggur Bekerja
setengah
menganggur
(underemployed)
bekerja
penuh
kentara
(<35 jam/
minggu)
tidak kentara
produktivitas
rendah
penghasilan
rendah
sekolah mengurus
rumahtangga
penerima
pendapatan
Penduduk usia >15 tahun yang bekerja di sektor
pertanian
Di sektor
pertanian
Total jumlah
penduduk
%
2004 40.608.019 93.772.036 43,33
2005 41.309.776 93.958.387 43,97
2006 40.136.242 95.456.935 42,05
2007 41.206.474 99.930.27 41,24
2008 41.337.706 102.552.750 40,30
2009 43.029.493 104.485.444 41,18
laju
pertumbuhan
urbanisasi
ketimpangan
distribusi
ketidaksetaraan
gender
aspek
kualitas
Masalah Kependudukan di Indonesia
Dikutip dari :Todaro, 1995, Ekonomi untuk Negara Berkembang, Bumi Aksara, Jakarta
ESDAL KULIAH I.ppt

More Related Content

Similar to ESDAL KULIAH I.ppt

Sumberdaya alam
Sumberdaya alamSumberdaya alam
Sumberdaya alamar_
 
Konsep dan pengertian ekonomi sumber daya alam
Konsep dan pengertian ekonomi sumber daya alamKonsep dan pengertian ekonomi sumber daya alam
Konsep dan pengertian ekonomi sumber daya alamRahmatullah
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganRiska_21
 
lingkungan ekonomi. sumberdaya manusia alam dan sekitarnya
lingkungan ekonomi. sumberdaya manusia alam dan sekitarnyalingkungan ekonomi. sumberdaya manusia alam dan sekitarnya
lingkungan ekonomi. sumberdaya manusia alam dan sekitarnyasarahgrace38
 
4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alamar_
 
Ak 111113235458-phpapp02
Ak 111113235458-phpapp02Ak 111113235458-phpapp02
Ak 111113235458-phpapp02dhikaandiansyah
 
1001626-1662860988_per5.pptx
1001626-1662860988_per5.pptx1001626-1662860988_per5.pptx
1001626-1662860988_per5.pptxsarahgrace38
 
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptxEKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptxssuser1928ed
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungancandrasukar
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamFirman Ferdian
 
Review ekonomi sumberdaya alam
Review ekonomi sumberdaya alamReview ekonomi sumberdaya alam
Review ekonomi sumberdaya alamFirman Ferdian
 
materi 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alammateri 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alamYuningsih Yuningsih
 
azas azas lingkungan hidup
azas azas lingkungan hidupazas azas lingkungan hidup
azas azas lingkungan hidupRiZka Anggraeni
 

Similar to ESDAL KULIAH I.ppt (20)

Sumberdaya alam
Sumberdaya alamSumberdaya alam
Sumberdaya alam
 
Tm31
Tm31Tm31
Tm31
 
Sda
SdaSda
Sda
 
Konsep dan pengertian ekonomi sumber daya alam
Konsep dan pengertian ekonomi sumber daya alamKonsep dan pengertian ekonomi sumber daya alam
Konsep dan pengertian ekonomi sumber daya alam
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
 
lingkungan ekonomi. sumberdaya manusia alam dan sekitarnya
lingkungan ekonomi. sumberdaya manusia alam dan sekitarnyalingkungan ekonomi. sumberdaya manusia alam dan sekitarnya
lingkungan ekonomi. sumberdaya manusia alam dan sekitarnya
 
Sumber daya alam
Sumber daya  alamSumber daya  alam
Sumber daya alam
 
4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam
 
Ak 111113235458-phpapp02
Ak 111113235458-phpapp02Ak 111113235458-phpapp02
Ak 111113235458-phpapp02
 
1001626-1662860988_per5.pptx
1001626-1662860988_per5.pptx1001626-1662860988_per5.pptx
1001626-1662860988_per5.pptx
 
Ak
AkAk
Ak
 
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptxEKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN_RINGKASAN.pptx
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
 
Softskill2
Softskill2Softskill2
Softskill2
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alam
 
Review ekonomi sumberdaya alam
Review ekonomi sumberdaya alamReview ekonomi sumberdaya alam
Review ekonomi sumberdaya alam
 
materi 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alammateri 7: konservasi sumberdaya alam
materi 7: konservasi sumberdaya alam
 
azas azas lingkungan hidup
azas azas lingkungan hidupazas azas lingkungan hidup
azas azas lingkungan hidup
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Sumber
SumberSumber
Sumber
 

More from nelvameyriani1

BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptxBENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptxnelvameyriani1
 
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptx
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptxbahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptx
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptxnelvameyriani1
 
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptx
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptxMANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptx
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptxnelvameyriani1
 
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdfTugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdfnelvameyriani1
 
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docx
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docxYanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docx
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docxnelvameyriani1
 
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdfTugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdfnelvameyriani1
 
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docx
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docxTUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docx
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docxnelvameyriani1
 
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docx
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docxtugas ESDAL Habibulah bab ll.docx
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docxnelvameyriani1
 
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docx
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docxREVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docx
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docxnelvameyriani1
 
Agroindustri Hortikultura.ppt
Agroindustri Hortikultura.pptAgroindustri Hortikultura.ppt
Agroindustri Hortikultura.pptnelvameyriani1
 

More from nelvameyriani1 (11)

BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptxBENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
BENTUK DAN JENIS KOMUNIKASI.pptx
 
tugas PPT.pptx
tugas PPT.pptxtugas PPT.pptx
tugas PPT.pptx
 
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptx
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptxbahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptx
bahan-ajar-7-penyuluhan-pertanian1.pptx
 
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptx
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptxMANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptx
MANAJEMEN_AGRIBISNIS_pptx (2).pptx
 
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdfTugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
 
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docx
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docxYanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docx
Yanita Melissa Br Sembiring 197039024 Review Jurnal.docx
 
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdfTugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
Tugas review Jurnal MSY Siti Nur Arafah.pdf
 
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docx
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docxTUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docx
TUGAS REVIEW ESDAL 4 habibulah.docx
 
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docx
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docxtugas ESDAL Habibulah bab ll.docx
tugas ESDAL Habibulah bab ll.docx
 
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docx
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docxREVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docx
REVIEW JURNAL tugas ESDAL22.docx
 
Agroindustri Hortikultura.ppt
Agroindustri Hortikultura.pptAgroindustri Hortikultura.ppt
Agroindustri Hortikultura.ppt
 

ESDAL KULIAH I.ppt

  • 2. PENDAHULUAN  DEFINISI SUMBERDAYA:  Kemampuan untuk memenuhi atau menangani sesuatu  sumber persediaan, penunjang atau bantuan  sarana yang dihasilkan oleh kemampuan atau pemikiran seseorang • Sumber: Ensiklopedia Webster
  • 3. PENDAHULUAN  DEFINISI SUMBERDAYA  sesuatu yang memiliki nilai ekonomi  komponen ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia  aset untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia
  • 4. PENDAHULUAN  Terminologi sumberdaya   harus ada pengetahuan, teknologi atau keterampilan untuk memanfaatkannya  harus ada permintaan (demand) terhadap sumberdaya tersebut • Sumber: Rees (1990) dalam Fauzi, A. (2004)
  • 5. PENDAHULUAN  Sumberdaya menurut Adam Smith dalam Wealth of Nation (1776): seluruh faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan output.  y=f(x1,x2, x3,..., xn) di mana y=output dan x adalah faktor produksi atau sumberdaya produksi  Secara eksplisit  f(x)=f(L,K) di mana L=labor=tenaga kerja dan K=kapital, aset  Pemahaman ekonomi neoklasik  sumberdaya =input produksi
  • 6. SUMBERDAYA ALAM  Pandangan konservatif (Malthusianisme):  Principle of Population (1879)  Daya dukung sumberdaya alam tidak dapat mengimbangi pertumbuhan penduduk yang cenderung eksponensial.  Produktivitas sumberdaya alam  deminishing return  input per kapita akan mengalami kecenderungan menurun  Pada gilirannya standar hidup masyarakat akan menurun sampai level subsisten  reproduksi manusia menurun  tercapai keseimbangan steady state
  • 7. SUMBERDAYA ALAM  Pandangan eksploitatif (Ricardianisme)  sumberdaya alam dianggap sebagai mesin pertumbuhan  engine of growth  transformasi man made capital  memacu produktivitas  keterbatasan suplai sumberdaya  substitusi dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi dan daur ulang  kelangkaan sumberdaya  peningkatan harga biaya ekstraksi per satuan output  menurunkan permintaan  penghematan sumberdaya
  • 8. SUMBERDAYA ALAM EKSPLOITASI EKSTRAKSI DAYA DUKUNG SDA Pengurasan SDA KELANGKAAN Pengurangan Tingkat Pengurasan ya tidak Pemanfaatan lestari (berkelanjutan) Peningkatan biaya ekstraksi Peningkatan harga SDA Penurunan Permintaan Peningkatan Penawaran Pencarian SDA subsitusi, peningkatan daur ulang Inovasi: pencarian SDA baru, peningkatan efisiensi, perbaikan teknologi daur ulang, teknologi konservasi
  • 9. KLASIFIKASI SUMBERDAYA ALAM  Kelompok stok  cadangan terbatas  non renewable resources  sumberdaya alam tak terbarukan  Kelompok flow  renewable  terbarukan  memiliki mekanisme regenerasi biologis (hutan, sumberdaya perikanan dan kelautan, ternak, pertanian)  flow resources tanpa mekanisme regenerasi biologis (matahari, pasang surut laut, angin, udara, dsb)  Kategori non renewable vs renewable dapat bergeser  titik kritis kapasitas maksimum regenerasi
  • 10. KLASIFIKASI SUMBERDAYA ALAM  Hanley (1997) dalam Fauzi (2004) mengelompokkan sumberdaya berdasarkan penggunaan akhir:  sumberdaya material : dimanfaatkan sebagai bagian dari suatu komoditas (bijih besi, alumunium, tanah, dsb)  sumberdaya energi: digunakan untuk menggerakan energi melalui proses transformasi panas dan bentuk energi lain.
  • 11. KLASIFIKASI SUMBERDAYA ALAM SUMBERDAYA ALAM SKALA WAKTU PERTUMBUHAN KEGUNAAN AKHIR STOK FLOW SD MATERIAL SD ENERGI HABIS DAPAT DIDAUR ULANG MEMILIKI TITIK KRITIS TIDAK MEMILIKI TITIK KRITIS MATERIAL METALIK MATERIAL NON METALIK ENERGI ekstraksi> titik kritis
  • 12. PENGUKURAN KETERSEDIAAN SDA  Sumberdaya alam yang bersifat stok:  SD hipotetik  belum diketahui namun diharapkan akan ditemukan berdasarkan hasil survei  ekstrapolasi laju pertumbuhan produksi dan cadangan terbukti (proven reserve)  SD spekulatif  mengukur deposit yang mungkin ditemukan pada daerah yang belum dieksplorasi  Cadangan kondisional (conditional reserves)  sudah diketahui tetapi harga dan teknologi belum memungkinkan pemanfaatan secara ekonomis  Cadangan terbukti (proven resources)  sudah diketahui dan dapat dimanfaatkan pada teknologi, harga dan permintaan ekonomisnya
  • 13. Potensi maksimum sumber daya  Pengukuran didasarkan pada perkiraan ilmiah atau teoritis  Misal diperkirakan bumi memiliki kapasitas memproduksi 40 ton pangan per kapita per tahun (Rees, 1990 dalam Fauzi, 2004).  Pengukuran potensial maksimum hanya mempertimbangkan kemampuan biofisik alam  kendala sosial ekonomi tidak diperhitungkan
  • 14. Kapasitas lestari  Sustainable capacity, yield  konsep pengukuran berlanjut di mana ketersediaan SDA diukur berdasarkan kemampuan menyediakan kebutuhan generasi sekarang dan masa depan  konsep pengendalian eksploitasi  sustainable yield akan tercapai bila pumping rate (laju eksploitasi) tidak > dari rata rata penurunan debit tahunan
  • 15. Kapasitas penyerapan SDA  Kapasitas penyerapan atau asimilasi adalah kemampuan SDA untuk pulih ke kondisi ideal  Misal kemampuan air dan udara untuk menyerap limbah (polutan)  Kapasitas ini bervariasi akibat faktor eksternal seperti cuaca (iklim) dan intervensi manusia
  • 16. Kapasitas daya dukung SDA  kapasitas daya dukung (carrying capacity) :  pengukuran kapasitas berdasarkan asumsi bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung pertumbuhan organisme  pertumbuhan  kompetisi terhadap ruang dan makanan hingga daya dukung lingkungan tak mampu lagi memfasilitasi pertumbuhan
  • 17. Pengukuran kelangkaan SDA  diukur secara fisik dengan menghitung sisa ukur ekonomis  cadangan ekonomis yang tersedia dibagi tingkat ekstraksi  tidak mempertimbangkan aspek ekonomi  Hanley (1997) dalam Fauzi (2004)  metode pengukuran moneter dengan menghitung harga riil, unit cost dan rente ekonomi SDA
  • 18. PENGUKURAN BERDASARKAN HARGA RIIL  Tingginya harga barang mencerminkan kelangkaan relatif  Pengukuran ini mengandung kelemahan karena kegagalan pasar  public good, intervensi pemerintah  Harga output mencerminkan harga pasar namun tidak mengukur biaya oportunitas sosial dari kerusakan lingkungan akibat ekstraksi SDA
  • 19. PENGUKURAN BERDASARKAN UNIT COST  Bila SDA langka  biaya ekstraksi   pengukuran kelangkaan SDA  biaya per unit input  misal pengukuran kelangkaan index of real unit cost  Barnett dan Morse (1963) dalam Fauzi (2004).  pengukuran sudah memasukkan aspek perubahan teknologi dalam produksi  Barnet dan Morse meramalkan kelangkaan sumberdaya hutan.  Kelemahan:  sulit mengukur kapital agregat  sulit memprediksi efek substitusi input yang lebih mahal dengan yang lebih murah  backward looking (data ex ante) tidak forward looking (data post ante)
  • 20. SCARCITY RENT  hampir sama dengan metode harga riil  scarcity rent = harga per unit output dikurang biaya ekstraksi marginal (net price)  nilai scarcity rent menunjukkan kelangkaan sumberdaya.
  • 21. TIPOLOGI KELANGKAAN BERDASARKAN KETERSEDIAAN DAN BIAYA EKSTRAKSI STOK SUMBERDAYA ALAM Terbatas Tidak terbatas MALTHUSIAN STOCK SCARCITY MALTHUSIAN FLOW SCARCITY RICARDIAN STOCK SCARCITY RICARDIAN FLOW SCARCITY BIAYA EKSTRAKSI tidak meningkat sepanjang waktu meningkat sepanjang waktu biaya ekstraksi meningkat seiring esktraksi kumulatif
  • 22. MALTHUSIAN STOCK SCARCITY  Kelangkaan yang terjadi jika stok sumberdaya alam dianggap tetap (terbatas) dan biaya ekstraksi per unit pada setiap periode tidak bervariasi terhadap laju ekstraksi pada periode tersebut
  • 23. MALTHUSIAN FLOW SCARCITY  Merupakan kelangkaan sumberdaya alam yang terjadi akibat interaksi antara stok yang terbatas dan biaya ekstraksi per unit yang meningkat seiring dengan laju ekstraksi pada setiap periode
  • 24. RICARDIAN STOCK SCARCITY  Tipe kelangkaan yang terjadi jika stock sumberdaya alam yang dianggap tidak terbatas berinteraksi dengan biaya ekstraksi yang meningkat seiring dengan ekstraksi kumulatif sampai periode akhir
  • 25. RICARDIAN FLOW SCARCITY  tipe kelangkaan yang terjadi jika stok sumberdaya dianggap tidak terbatas, namun biaya ekstraksi tergantung pada laju ekstraksi pada periode t, dan juga ekstraksi kumulatif sampai pada periode akhir ekstraksi
  • 26. KETERKAITAN SDA DAN EKONOMI  Sumberdaya alam merupakan faktor produksi atau input dalam kegiatan ekonomi  proses produksi akan menghasilkan output dan produk samping (limbah)  menjadi input untuk proses produksi lain
  • 27. KETERKAITAN SDA DAN AKTIVITAS EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN PRODUKSI KONSUMSI LIMBAH RESIDUAL
  • 28. SUMBERDAYA MANUSIA PENDUDUK TENAGA KERJA BUKAN TENAGA KERJA ANGKATAN KERJA BUKAN ANGKATAN KERJA Menganggur Bekerja setengah menganggur (underemployed) bekerja penuh kentara (<35 jam/ minggu) tidak kentara produktivitas rendah penghasilan rendah sekolah mengurus rumahtangga penerima pendapatan
  • 29. Penduduk usia >15 tahun yang bekerja di sektor pertanian Di sektor pertanian Total jumlah penduduk % 2004 40.608.019 93.772.036 43,33 2005 41.309.776 93.958.387 43,97 2006 40.136.242 95.456.935 42,05 2007 41.206.474 99.930.27 41,24 2008 41.337.706 102.552.750 40,30 2009 43.029.493 104.485.444 41,18
  • 31. Dikutip dari :Todaro, 1995, Ekonomi untuk Negara Berkembang, Bumi Aksara, Jakarta