SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
“MAKALAH ANALISIS FORENSIK DIGITAL PADA APLIKASI
INSTANT MESSAGING DI SMARTPHONE”
Disusun oleh :
Iputu Nanda Jenery Pratama
(2201020078)
Prodi :Teknik Informatika
Universitas Primakara
(2023)
***
***
KATA PENGANTAR
Kepada Para Pembaca yang Terhormat,
Dalam era di mana teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang pesat, komunikasi
melalui aplikasi pesan instan di smartphone telah menjadi salah satu aspek penting dalam interaksi
sehari-hari. Melalui makalah ini, saya dengan rendah hati ingin mempersembahkan sebuah analisis
mendalam tentang aspek forensik digital yang terkait dengan aplikasi pesan instan di perangkat
mobile.Topik analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan menjadi semakin relevan seiring
dengan pertumbuhan penggunaan platform seperti WhatsApp, Telegram,dan sejumlah aplikasi
serupa. Makalah ini menggali lebih dalam tentang bagaimana pendekatan forensik digital diterapkan
dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data dari aplikasi pesan instan ini di
smartphone.Dalam bab-bab berikutnya, makalah ini akan menjelaskan metodologi serta teknik yang
digunakan dalam analisis forensik digital untuk mengakses informasi yang tersimpan dalam aplikasi
pesan instan. Mulai dari teknik pengambilan bukti hingga interpretasi konten pesan, lampiran, dan
metadata yang relevan untuk proses investigasi forensik.Selain itu, tantangan dan hambatan yang
mungkin dihadapi dalam melakukan analisis forensik pada aplikasi pesan instan juga akan dibahas
secara komprehensif. Termasuk dalam hal privasi, enkripsi data, dan perubahan kebijakan platform
yang dapat mempengaruhi akses dan analisis forensik terhadap data.Harapan saya, makalah ini
dapat memberikan gambaran yang jelas dan mendalam tentang pentingnya analisis forensik digital
pada aplikasi pesan instan di smartphone. Serta dapat memberikan landasan bagi para pembaca
untuk memahami kompleksitas dan relevansi forensik digital dalam konteks teknologi komunikasi
saat ini.
Akhir kata, saya menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, segala
saran dan kritik yang membangun sangat saya hargai guna perbaikan dan pengembangan lebih lanjut
di masa mendatang.
Salam hormat,Iputu Nanda Jenery Pratama,29 Desember,2023
***
i
BAB I
1.1.Latar Belakang
Akvititas kriminal di dunia siber yang cukup meresahkan banyak pihak adalah kasus penipuan yang
dilancarkan melalui aplikasi instant messenger (pesan instan). Pada penelitian ini akan
dilakukan analisa kasus cyber crime pada aplikasi WhatsApp messenger dan Telegram
messenger yang dioperasikan pada prangkat mobile dengan sistem operasi android
menggunakan guideline dari National Institute of Standards and Technology (NIST) SP 80-100 Rev. 1
1.2.Rumusan Masalah
1.1. Berkembangnya kemajuan teknologi informasi khususnya pada aspek mayantara tentu
memberikan banyak manfaat bagi manusia. Namun, seiring dengan banyaknya kemudah an yang
didapat, angka kejahatan dalam dunia siber juga semakin melambung dengan modus yang
bervariasi. Salah satu kejahatan siber yang marak terjadi adalah kasus fraud dengan modus penipuan
jual beli secara online. Instant messenger (IM) menjadi salah satu medium yang digunakan para
pelaku kejahatan dalam melakukan aksinya. Aplikasi pesan instan yang populer dan banyak
digunakan di Indonesia adalah WhatsApp messenger.
1.2.
Merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan supaya dokumen elektronik dapat digunakan sebagai
alat bukti dari mulai penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan persidangan, maupun dalam proses
persidangan pidana. Tanpa melalui digital forensik, maka suatu dokumen elektronik tidak dapat
digunakan sebagai alat bukti karena tidak dapat dijamin kesahihan dari dokumen elektronik tersebut.
1.3.Tujuan
Mengidentifikasi kejahatan cyber yang cukup meresahkan yang di lakukan melalui aplikasi instan
messenger (pesan instan).
1.4.Manfaat
Melalui penelitian analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan, saya mendapatkan pemahaman
yang lebih mendalam tentang teknik-teknik yang digunakan dalam mendapatkan bukti digital dari
perangkat mobile. Ini termasuk proses ekstraksi data, pemulihan data yang dihapus, dan interpretasi
hasil analisis.
BAB II
2.1.Informasi Umum Penelitian.
- ANALISIS FORENSIK DIGITAL PADA APLIKASI INSTANT MESSAGING DI SMARTPHONE BERBASIS
ANDROID UNTUK BUKTI DIGITAL
- Maghvirna Rafika Dhewi Qibriya1 , Awalludiyah Ambarwati2 , Kunto Eko Susilo3 1, 2Program Studi
Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama 3Program Studi Teknik Informatika,
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama 1 2 3 Jl. Arief Rachman Hakim 51, Sukolilo, Surabaya
maghvirna.rafika@gmail.com 1, ambarwati1578@yahoo.com2, kunto.eko.susilo@narotama.ac.id
2.2.Metode
Tahapan penelitian mengacu pada guideline yang dirumuskan oleh badan dari Departemen
Perdagangan Amerika Serikat yaitu National Institute of Standards and Technology (NIST). NIST telah
mempublikasikan NIST SP 800-101 R1 yang di dalamnya memuat pedoman khusus untuk mobile
forensic.
1. Awal Mula: Perkembangan teknologi komunikasi telah membawa kemunculan aplikasi pesan
instan yang populer di smartphone. Pertumbuhan ini juga berarti munculnya kejahatan atau aktivitas
ilegal yang menggunakan platform tersebut, sehingga mendorong kebutuhan untuk melakukan
analisis forensik pada pesan yang ada di aplikasi tersebut.
2. Perkembangan: Seiring dengan perkembangan aplikasi pesan instan, metode analisis forensik juga
berkembang untuk menangani pesan yang dikirim dan diterima melalui aplikasi tersebut. Perangkat
lunak forensik dan teknik analisis terus diperbarui untuk menghadapi versi baru dari aplikasi pesan
instan yang berkembang dengan cepat.
3. Tahapan-tahapan:
A. Pengumpulan Bukti: Mengidentifikasi aplikasi pesan instan yang relevan dan mengumpulkan data
dari perangkat yang terkait, seperti mengambil salinan dari sistem operasi smartphone.
B. Ekstraksi Data: Melakukan ekstraksi data dari perangkat, termasuk pesan, lampiran, log aktivitas,
metadata, dan informasi terkait lainnya dari aplikasi pesan instan yang dipilih.
C. Analisis Pesan: Menganalisis isi pesan untuk mengidentifikasi konten yang relevan dan memahami
konteksnya, serta melihat bukti dalam bentuk teks, gambar, audio, atau video.
D. Rekonstruksi Komunikasi: Membangun kembali atau merangkai urutan komunikasi antara pihak-
pihak yang terlibat dengan cara menganalisis thread atau percakapan pesan.
E. Pemulihan Data yang Terhapus: Melakukan upaya untuk memulihkan pesan atau data yang
mungkin telah dihapus atau tersimpan secara tersembunyi pada perangkat.
F. Validasi dan Dokumentasi: Memvalidasi hasil analisis dan mendokumentasikan temuan, termasuk
metode analisis yang digunakan dan kesimpulan yang dihasilkan.
4. Penerapan Hasil: Hasil dari analisis forensik, seperti bukti digital yang ditemukan dan kesimpulan
dari analisis tersebut, digunakan sebagai informasi penting dalam investigasi kejahatan. Bukti ini bisa
menjadi dasar bagi penegak hukum untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
5. Dampak: Analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone memiliki dampak yang
signifikan dalam membantu penyelidikan kejahatan, membuktikan atau memperkuat bukti dalam
persidangan, dan memberikan pemahaman mendalam tentang interaksi dan komunikasi yang terjadi
melalui platform tersebut.
Melalui metode ini, para profesional forensik digital dapat memberikan kontribusi yang substansial
dalam pengungkapan kejahatan yang melibatkan komunikasi melalui aplikasi pesan instan di
smartphone. Hal ini membantu dalam membangun kasus hukum yang kuat dan memastikan keadilan
dalam penegakan hukum terhadap tindak kejahatan digital.
BAB III
3.1.PROSES METODE
1. Pengumpulan Perangkat: Seorang forensikus digital memulai dengan mengamankan perangkat
smartphone yang terkait dengan investigasi. Pastikan perangkat dalam kondisi mati atau dalam mode
pesawat untuk mencegah penghapusan atau modifikasi data.
2. Identifikasi Aplikasi Pesan: Identifikasi aplikasi pesan instan yang relevan untuk investigasi seperti
WhatsApp, Signal, Telegram, atau aplikasi lainnya yang mungkin digunakan oleh individu terkait.
3. Ekstraksi Data: Gunakan perangkat lunak forensik yang sesuai untuk mengekstraksi data dari
perangkat, terutama dari direktori atau folder yang berhubungan dengan aplikasi pesan yang
diidentifikasi sebelumnya.
4. Analisis Metadata: Periksa metadata untuk setiap pesan yang terkumpul. Ini termasuk informasi
seperti waktu pengiriman, penerima, pengirim, dan informasi lainnya yang dapat memberikan
konteks tentang komunikasi.
5. Analisis Isi Pesan: Periksa isi pesan untuk mengevaluasi konten yang terkandung di dalamnya.
Identifikasi pesan yang relevan untuk kasus, seperti pesan yang terkait dengan kegiatan kriminal atau
percakapan yang signifikan.
6. Rekonstruksi Percakapan: Bangun kembali urutan percakapan dari data yang terkumpul. Ini
melibatkan pemahaman terhadap alur percakapan untuk memahami konteks pesan yang ditukar
antara pengirim dan penerima.
7. Pemulihan Data yang Terhapus: Lakukan upaya untuk memulihkan data yang mungkin telah
dihapus oleh pengguna dari aplikasi pesan instan. Ini bisa meliputi penggunaan teknik forensik yang
lebih canggih untuk mengakses data yang tidak terlihat secara langsung.
8. Verifikasi dan Analisis Tambahan: Lakukan verifikasi terhadap hasil analisis, pastikan integritas
data, dan lakukan analisis tambahan jika diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
mendalam tentang konten pesan dan hubungannya dengan kasus.
9. Dokumentasi dan Laporan: Dokumentasikan secara rinci semua langkah-langkah yang dilakukan,
temuan yang ditemukan, dan kesimpulan dari analisis forensik dalam laporan resmi. Laporan ini
dapat digunakan sebagai bukti dalam proses hukum.
10. Penerapan Hasil: Hasil dari analisis forensik, termasuk bukti digital yang terkumpul, dapat
digunakan oleh pihak penegak hukum atau tim investigasi dalam mendukung penyelidikan atau kasus
hukum yang terkait.
Proses ini memberikan gambaran umum tentang bagaimana analisis forensik digital pada aplikasi
pesan instan di smartphone dilakukan, mulai dari pengumpulan data hingga dokumentasi hasil.
Proses ini membantu dalam memahami interaksi komunikasi digital yang terjadi dan menyediakan
informasi penting dalam menyelidiki kasus-kasus yang melibatkan pesan instan.
3.2.LINGKUP PENELITIAN
Lingkup penelitian terkait analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone bisa
meliputi beberapa area penting yang dapat dieksplorasi:
1. Metode Ekstraksi Data
Penelitian dapat fokus pada pengembangan atau perbandingan metode ekstraksi data yang berbeda
dari aplikasi pesan instan. Hal ini bisa mencakup teknik-teknik untuk mengekstraksi data dari
berbagai aplikasi pesan yang berbeda, atau perbandingan efektivitas metode ekstraksi yang ada.
2. Analisis Metadata dan Konten Pesan
Penting untuk mengkaji analisis metadata pesan seperti informasi waktu pengiriman, lokasi, atau
data terkait lainnya. Studi ini dapat mengungkap bagaimana metadata dapat memberikan wawasan
tambahan dalam analisis forensik digital.
3. Rekonstruksi dan Visualisasi Percakapan
Penelitian ini dapat memusatkan perhatian pada cara-cara rekonstruksi atau visualisasi percakapan
pesan instan untuk memahami konteks dan aliran komunikasi. Pengembangan algoritma atau teknik
visualisasi yang membantu menganalisis percakapan dapat menjadi bagian dari lingkup penelitian.
4. Pemulihan Data yang Terhapus atau Tersembunyi
Penelitian dapat difokuskan pada teknik-teknik pemulihan data yang terhapus atau tersembunyi dari
aplikasi pesan instan di smartphone. Pengembangan metode atau alat forensik yang lebih canggih
untuk mengakses data yang dihapus dapat menjadi bagian dari studi ini.
5. Keamanan dan Privasi
Aspek keamanan dan privasi dalam penggunaan aplikasi pesan instan dapat menjadi fokus
penelitian. Studi ini bisa mencakup penilaian terhadap tingkat keamanan data dalam aplikasi,
ancaman keamanan yang mungkin terjadi, dan ketersediaan data pribadi pengguna.
6. Forensik Digital pada Aplikasi yang Tidak Terkenal
Studi juga bisa melibatkan analisis forensik pada aplikasi pesan instan yang kurang terkenal atau lebih
spesifik. Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana metode forensik dapat
diterapkan pada aplikasi yang kurang populer namun memiliki dampak pada investigasi.
7. Integrasi dengan Hukum dan Kebijakan
Penting untuk mempertimbangkan kaitannya dengan aspek hukum dan kebijakan terkait privasi data,
penyelidikan kriminal, dan penggunaan bukti digital dalam pengadilan. Penelitian ini dapat
mengeksplorasi perspektif hukum dan etika terkait analisis forensik pada aplikasi pesan instan.
8. Pengembangan Alat Forensik dan Standar
Studi ini dapat melibatkan pengembangan alat forensik yang lebih baik dan pembaruan terhadap
standar yang ada dalam analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan.
9. Kasus-Kasus Studi dan Simulasi
Penelitian dapat mencakup analisis kasus-kasus studi nyata atau simulasi untuk menunjukkan aplikasi
dari metode forensik dalam menangani berbagai kasus kejahatan yang melibatkan aplikasi pesan
instan.
Lingkup penelitian ini memungkinkan peneliti untuk mendalami berbagai aspek analisis forensik
digital pada aplikasi pesan instan di smartphone, dari teknis hingga aspek kebijakan, untuk
meningkatkan pemahaman dan metode yang ada dalam menangani bukti digital dari aplikasi pesan
instan.
3.3.VARIABEL YANG DI GUNAKAN
Dalam analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone, berbagai variabel yang
digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memahami data dari aplikasi tersebut dapat
mencakup beberapa elemen berikut:
1. Metadata Pesan:
Waktu dan Tanggal: Informasi tentang kapan pesan dikirim atau diterima.
Informasi Lokasi: Data terkait dengan lokasi pengiriman pesan.
2. Konten Pesan:
Teks Pesan: Isi teks yang sebenarnya dari pesan-pesan tersebut.
File Lampiran: Gambar, video, dokumen, atau file lain yang terkait dengan pesan.
3. Informasi Pengguna:
ID Pengguna: Identifikasi unik untuk setiap pengguna dalam aplikasi.
Kontak: Daftar kontak atau percakapan yang dimiliki oleh pengguna dalam aplikasi.
4. Aktivitas Pengguna:
Riwayat Aktivitas: Informasi tentang aktivitas pengguna seperti login, logout, atau perubahan pada
akun pengguna.
Pola Komunikasi: Frekuensi, durasi, dan jam-jam tertentu dari percakapan antara pengguna.
5. Data Terhapus:
Data yang Dihapus: Informasi yang telah dihapus oleh pengguna, tetapi mungkin masih dapat
dipulihkan dalam analisis forensik.
6. Metadata Perangkat:
Informasi Perangkat: Detail tentang perangkat smartphone itu sendiri seperti nomor model, nomor
seri, sistem operasi, dan versi aplikasi.
7. Informasi Jaringan:
Metrik Jaringan: Informasi yang terkait dengan penggunaan jaringan seluler atau Wi-Fi selama
penggunaan aplikasi.
8. Log Aktivitas Aplikasi:
Catatan Log: Informasi yang dicatat oleh aplikasi sendiri, seperti log login, aktivitas aplikasi, atau
interaksi pengguna.
9. Data Metadata Tambahan:
Checksums: Untuk memeriksa keaslian data dan mengonfirmasi apakah ada modifikasi atau
kerusakan pada informasi.
Timestamps: Waktu spesifik ketika data dibuat, diakses, atau dimodifikasi.
10. Informasi Enkripsi dan Keamanan:
Kunci Enkripsi: Jika pesan atau data terenkripsi, informasi tentang kunci enkripsi yang digunakan atau
keamanan data yang terkait.
Variabel-variabel ini penting dalam analisis forensik digital karena mereka menyediakan informasi
yang diperlukan untuk memahami konteks, pola, dan isi dari percakapan yang terjadi di aplikasi
pesan instan di smartphone. Dengan menggali variabel-variabel ini, para ahli forensik dapat
menafsirkan dan menggunakan data untuk mendukung investigasi atau keperluan hukum lainnya.
3.4.PROSES PENGUMPULAN DATA
Proses pengumpulan data dalam analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone
memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terstruktur untuk memastikan integritas bukti digital
tetap terjaga.
1. Identifikasi Aplikasi Pesan Instan yang Relevan:
Tentukan aplikasi pesan instan yang akan diselidiki, seperti WhatsApp, Telegram, Signal, atau aplikasi
lain yang relevan untuk kasus tertentu.
2. Pengamanan Perangkat:
Pastikan untuk mengamankan perangkat smartphone yang terkait dengan investigasi. Ini termasuk
mencegah perubahan atau penghapusan data, dengan cara mematikan perangkat atau
memasukkannya ke dalam mode pesawat.
3. Pencatatan Informasi Perangkat:
Dokumentasikan informasi perangkat seperti nomor model, nomor seri, sistem operasi, versi aplikasi
pesan instan, dan detail lainnya yang terkait dengan perangkat yang diselidiki.
4. Penggunaan Alat Forensik Digital:
Gunakan perangkat lunak forensik digital yang sesuai untuk mengekstraksi data dari aplikasi pesan
instan di perangkat smartphone. Ini melibatkan penggunaan alat-alat seperti Cellebrite, Oxygen
Forensic, atau alat forensik lainnya yang dapat mengekstraksi data dari aplikasi yang diidentifikasi
sebelumnya.
5. Ekstraksi Data dari Aplikasi Pesan Instan:
Melalui alat forensik digital yang dipilih, lakukan ekstraksi data dari aplikasi pesan instan yang
relevan. Ini termasuk mengambil data terkait dengan pesan, lampiran, log aktivitas, metadata, dan
informasi terkait lainnya dari aplikasi tersebut.
6. Salin Cadangan Data:
Buat salinan cadangan (backup) dari data yang diekstraksi untuk memastikan integritas data. Salinan
cadangan ini digunakan untuk analisis lebih lanjut tanpa mengubah data asli.
7. Validasi Data yang Diekstraksi:
Pastikan untuk memvalidasi data yang diekstraksi agar keaslian dan integritasnya tetap terjaga.
Proses validasi ini dapat membantu memastikan bahwa data yang diambil adalah data yang akurat
dan tidak berubah.
8. Dokumentasi Langkah-Langkah yang Dilakukan:
Seluruh langkah yang dilakukan selama proses pengumpulan data harus didokumentasikan secara
rinci. Ini mencakup alat yang digunakan, metode ekstraksi, waktu, dan detail lainnya yang relevan.
9. Penyimpanan Data yang Aman:
Simpan data yang diekstraksi dengan aman dan terenkripsi, untuk memastikan keamanan dan
keaslian informasi dalam proses penyelidikan.
Proses pengumpulan data ini krusial dalam memastikan bahwa bukti digital dari aplikasi pesan instan
di smartphone dapat diakses dengan integritas yang terjaga. Langkah-langkah ini memungkinkan ahli
forensik untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat diandalkan dalam proses analisis forensik
digital lebih lanjut.
BAB IV
4.1. PROSES PENGOLAHAN DATA
Metode A dengan Tahapan Proses Pengolahan Data
1. Persiapan:
Menentukan tujuan dari analisis forensik, menetapkan parameter dan lingkup investigasi, serta
menyiapkan perangkat lunak forensik yang sesuai.
2. Analisis Masalah:
Mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang harus dijawab melalui analisis forensik digital,
seperti mengungkap kegiatan kriminal, menentukan respons terhadap ancaman keamanan, atau
mendukung investigasi tertentu.
3. Pengumpulan Data:
Identifikasi aplikasi pesan instan yang relevan, amankan perangkat, dan ekstraksi data menggunakan
alat forensik digital yang tepat dari aplikasi tersebut di smartphone.
4. Validasi dan Integritas Data:
Memverifikasi keaslian data yang diekstraksi, memastikan integritas data, serta mencatat metode
dan proses ekstraksi untuk dokumentasi selanjutnya.
5. Pengolahan Data:
Pengolahan data meliputi beberapa tahap, seperti:
Ekstraksi Metadata: Analisis terhadap metadata pesan, termasuk waktu pengiriman, lokasi, dan
informasi lainnya yang diperlukan.
Analisis Konten Pesan: Menyelidiki isi pesan, termasuk teks, file lampiran, dan elemen pesan lainnya.
Rekonstruksi Komunikasi: Merangkai urutan percakapan untuk memahami aliran dan konteks
komunikasi yang terjadi.
Pemulihan Data Terhapus: Upaya untuk memulihkan pesan atau data yang mungkin telah dihapus.
Pemrosesan Metadata Tambahan: Memeriksa checksums, timestamps, dan metadata tambahan
untuk verifikasi dan analisis lanjutan.
6. Analisis dan Interpretasi Data:
Menganalisis hasil pengolahan data untuk mengidentifikasi pola, anomali, atau informasi penting
lainnya yang relevan dengan tujuan analisis forensik.
7. Penyusunan Laporan Forensik:
Menyusun laporan forensik yang mencakup semua langkah pengolahan data, analisis, temuan, dan
kesimpulan yang diperoleh dari investigasi forensik. Laporan ini harus jelas, sistematis, dan
mendukung secara faktual.
8. Penerapan Hasil:
Hasil dari analisis forensik, termasuk laporan dan temuan, dapat digunakan oleh pihak penegak
hukum atau investigator dalam penyelidikan, pengadilan, atau untuk tujuan hukum lainnya.
Metode ini membantu dalam memandu proses pengolahan data yang diperlukan untuk analisis
forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone. Ini melibatkan langkah-langkah mulai dari
pengumpulan data hingga interpretasi dan penyusunan laporan untuk digunakan dalam konteks
investigasi atau hukum.
4.2.HASIL PENELITIAN
Penelitian tentang Analisis Forensik Digital pada Aplikasi Instant Messaging di Smartphone memiliki
tujuan untuk memahami dan menganalisis bukti digital yang terkait dengan percakapan, file, dan
informasi yang terkait dengan penggunaan aplikasi pesan instan pada perangkat seluler.
Beberapa aspek yang mungkin diteliti dalam konteks ini termasuk:
1.Metode Pengumpulan Bukti: Langkah-langkah untuk mengumpulkan bukti digital dari perangkat,
termasuk aplikasi pesan instan yang digunakan, data yang tersimpan, dan metode ekstraksi informasi
dari perangkat tersebut.
2.Analisis Isi Pesan: Melibatkan pemahaman tentang cara mengekstrak, menganalisis, dan
menafsirkan konten pesan teks, gambar, video, atau file lainnya yang dikirim dan diterima melalui
aplikasi pesan instan.
3.Keamanan Data dan Enkripsi: Penelitian mungkin juga melibatkan pemahaman tentang cara
aplikasi pesan instan melindungi data, teknik enkripsi yang digunakan, dan bagaimana mengatasi
enkripsi untuk memperoleh akses ke informasi yang relevan secara forensik.
4.Rekonstruksi Percakapan dan Jejak Digital: Upaya untuk merekonstruksi percakapan yang mungkin
telah dihapus atau dimodifikasi, serta mengeksplorasi jejak digital penggunaan aplikasi pesan instan
yang dapat menjadi bukti dalam investigasi.
5.Validitas Bukti Digital: Memastikan bahwa bukti digital yang ditemukan dapat diandalkan dan sah
dalam konteks hukum, termasuk keabsahan data yang diambil dan proses analisis yang dilakukan.
6.Kerangka Hukum dan Kepatuhan: Mempertimbangkan kerangka hukum yang relevan terkait
dengan penggunaan bukti digital dalam konteks forensik, termasuk kepatuhan terhadap regulasi
privasi dan hak asasi manusia.
Penelitian semacam ini memiliki implikasi penting dalam investigasi forensik digital, khususnya dalam
kasus hukum di mana informasi dari aplikasi pesan instan dapat menjadi bukti penting dalam
memecahkan kasus. Selain itu, hal ini juga dapat membantu dalam memahami praktik keamanan
data yang diterapkan oleh penyedia layanan aplikasi pesan instan dan kerangka regulasi yang dapat
diperlukan untuk perlindungan privasi pengguna.
4.3.EVALUASI PENELITIAN
Evaluasi terhadap penelitian mengenai Analisis Forensik Digital pada Aplikasi Instant Messaging di
Smartphone dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor kunci:
1. Metodologi Penelitian:
Metode Pengumpulan Data: Bagaimana data digital dikumpulkan dari perangkat? Apakah metode
yang digunakan dapat diandalkan dan valid?
Analisis Data: Bagaimana data dianalisis? Apakah proses analisis mencakup aspek penting seperti
analisis isi pesan, rekonstruksi data yang dihapus, atau interpretasi informasi yang relevan?
Keterlibatan Teknologi: Sejauh mana penelitian menggabungkan teknologi terbaru dalam forensik
digital? Apakah penelitian mempertimbangkan aplikasi dan metode terkini?
2. Kesesuaian Teori dan Praktek:
Relevansi dengan Kasus Nyata: Seberapa baik penelitian ini merefleksikan situasi di lapangan atau
kasus forensik sebenarnya?
Penerapan Keterampilan Praktis: Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan secara praktis dalam
situasi forensik sehari-hari?
3. Kualitas Temuan dan Kesimpulan:
Ketepatan Analisis: Sejauh mana temuan dan kesimpulan penelitian didukung oleh data yang
dikumpulkan dan analisis yang dilakukan?
Kontribusi terhadap Bidang : Sejauh mana penelitian ini memberikan wawasan baru atau
meningkatkan pemahaman tentang Analisis Forensik Digital pada Aplikasi Instant Messaging?
4. Etika dan Kepatuhan Hukum:
Kepatuhan Etika Penelitian: Apakah penelitian ini mematuhi standar etika penelitian dan privasi
pengguna?
Kepatuhan Hukum: Sejauh mana penelitian ini mempertimbangkan hukum terkait privasi dan
penggunaan bukti digital dalam konteks forensik?
5. Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian Selanjutnya:
Keterbatasan Penelitian: Apa saja keterbatasan dari penelitian ini? Misalnya, keterbatasan teknis
atau metodologi yang dapat mempengaruhi validitas temuan.
Saran untuk Penelitian Selanjutnya: Berdasarkan hasilnya, adakah saran untuk penelitian lanjutan
yang dapat meningkatkan pemahaman atau praktik forensik digital pada aplikasi pesan instan?
Melalui evaluasi ini, penelitian dapat dinilai atas kualitasnya dalam memberikan kontribusi pada
bidang Analisis Forensik Digital, relevansinya dalam aplikasi praktis, serta kepatuhan terhadap
standar etika dan hukum yang berlaku.
4.4.KESIMPULAN DAN SARAN PENELITIAN
Kesimpulan:
Pentingnya Forensik Digital pada Aplikasi Pesan Instan: Penelitian ini menegaskan pentingnya analisis
forensik digital pada aplikasi pesan instan untuk mendapatkan bukti yang dapat digunakan secara sah
dalam kasus hukum.
1.Kompleksitas Ekstraksi Data: Proses ekstraksi dan analisis data dari aplikasi pesan instan memiliki
tingkat kompleksitas yang tinggi, terutama terkait dengan enkripsi, penyimpanan cloud, dan
pemrosesan data di perangkat.
2.Keterbatasan Teknis: Terdapat beberapa keterbatasan teknis dalam mendapatkan data yang
lengkap atau akses ke informasi yang dihapus dari aplikasi pesan instan tertentu, yang
mempengaruhi kemampuan forensik.
3.Keragaman Metode Analisis: Dalam penelitian ini, berbagai metode analisis berhasil digunakan
untuk merekonstruksi percakapan, memulihkan data yang dihapus, dan memahami jejak digital
dalam aplikasi pesan instan.
Saran:
Pengembangan Teknik Ekstraksi Data: Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan
teknik ekstraksi yang lebih canggih untuk mengatasi kendala enkripsi dan penyimpanan data yang
dapat memperoleh akses ke informasi yang lebih komprehensif.
1.Standardisasi Metode Analisis: Perlu ada upaya dalam menyusun pedoman atau standar industri
untuk metode analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan, yang dapat membantu investigator
memperoleh hasil yang konsisten dan andal.
2.Kolaborasi dengan Pengembang Aplikasi: Kolaborasi dengan pengembang aplikasi pesan instan
dapat membantu memahami lebih baik cara kerja aplikasi tersebut, sehingga memungkinkan
pengembangan teknik forensik yang lebih efektif.
3.Peningkatan Kesadaran Hukum: Perlunya meningkatkan kesadaran hukum di antara pengguna,
penyidik, dan pengembang aplikasi pesan instan tentang pentingnya kepatuhan privasi dan
pemulihan data dalam konteks hukum yang berlaku.
4.Penelitian Lanjutan tentang Privasi dan Keamanan: Diperlukan penelitian lanjutan untuk
memahami dampak teknologi baru terhadap privasi pengguna dan untuk mengembangkan metode
keamanan yang lebih baik dalam konteks forensik digital.
Kesimpulan dan saran ini merupakan rangkuman dari temuan penelitian serta rekomendasi untuk
pengembangan lebih lanjut dalam bidang Analisis Forensik Digital pada Aplikasi Instant Messaging di
Smartphone. Hal ini dapat menjadi landasan bagi penelitian selanjutnya serta pengembangan praktik
dalam forensik digital.
BAB V
5.1.KESIMPULAN
Saya memilih jurnal ini untuk direview karena topiknya yang berkaitan dengan analisis forensik digital
pada aplikasi pesan instan di smartphone. Topik ini memiliki relevansi yang signifikan dalam dunia
teknologi informasi dan keamanan data saat ini.Setelah meneliti isi jurnal terkait "Analisis Forensik
Digital pada Aplikasi Instant Messaging di Smartphone," terdapat beberapa kesimpulan yang dapat
saya ambil:
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian yang terlihat jelas adalah untuk melakukan analisis forensik pada
aplikasi pesan instan yang beroperasi di perangkat smartphone. Penelitian ini mungkin bertujuan
untuk mengidentifikasi jejak digital, memahami pola penggunaan, atau mendapatkan wawasan
tentang potensi ancaman keamanan dalam aplikasi pesan instan.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut mencakup contoh-contoh
hasil penelitian, seperti metode analisis yang digunakan, temuan yang didapatkan, atau kelemahan
keamanan yang diidentifikasi. Hal ini bisa berupa penemuan forensik tertentu, analisis terhadap data
pengguna, atau identifikasi potensi kerentanan keamanan dalam aplikasi pesan instan yang diteliti.
Kesesuaian antara Tujuan dan Hasil Penelitian: Evaluasi kesesuaian antara tujuan dan hasil penelitian
adalah kunci dalam menilai kualitas penelitian. Jika hasil analisis forensik digital tersebut mampu
memberikan wawasan atau menunjukkan jejak digital yang sesuai dengan tujuan awal penelitian,
maka dapat dikatakan ada kesesuaian antara tujuan dan hasil penelitian. Jika hasilnya tidak sesuai,
hal ini mungkin menunjukkan batasan metode atau perluasan pada area penelitian yang lebih luas.
5.2.SARAN
1.Pengembangan Alat Forensik Khusus: Menyarankan pengembangan alat forensik digital yang
khusus dirancang untuk melakukan analisis pada aplikasi pesan instan tertentu. Hal ini bisa meliputi
pengembangan metode ekstraksi data yang lebih spesifik dan mendalam.
2.Penelitian Lanjutan pada Keamanan Data: Mengusulkan penelitian lebih lanjut terkait dengan
keamanan data pada aplikasi pesan instan. Fokus pada cara-cara untuk melindungi pesan pengguna,
termasuk enkripsi, privasi, dan mekanisme keamanan yang lebih canggih.
3.Studi Kasus yang Lebih Mendalam: Menyarankan analisis yang lebih rinci terhadap studi kasus riil
yang melibatkan forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone. Ini dapat memberikan
wawasan lebih dalam terhadap tantangan dan solusi pada kasus-kasus spesifik.
4.Kerjasama dengan Pengembang Aplikasi: Menganjurkan kolaborasi antara para peneliti dan
pengembang aplikasi pesan instan untuk meningkatkan kerjasama dalam memperbaiki keamanan
dan integritas data pengguna.
5.Penerapan Metode Forensik pada Aplikasi Lain: Menyarankan penerapan metode forensik digital
yang sama pada aplikasi lainnya di luar pesan instan, seperti media sosial atau aplikasi e-commerce,
untuk memperluas ruang lingkup penelitian dan penggunaan teknik forensik yang telah
dikembangkan.
6.Pengembangan Panduan Forensik Digital: Mengusulkan pembuatan panduan atau pedoman praktis
bagi para peneliti atau penyidik forensik digital dalam melakukan analisis pada aplikasi pesan instan
di smartphone.
7.Penekanan pada Kepatuhan Hukum dan Etika: Menganjurkan perhatian yang lebih besar terhadap
aspek hukum dan etika dalam penggunaan teknik forensik digital pada data pesan instan, termasuk
kepatuhan terhadap privasi pengguna dan regulasi yang berlaku.
8.Penelitian Terkait Meta-data: Menyarankan penelitian yang lebih lanjut terkait penggunaan meta-
data dalam forensik digital pada aplikasi pesan instan, seperti analisis jejak digital atau informasi
tersembunyi yang dapat diekstrak dari meta-data.
9.Pelatihan dan Penyuluhan: Mengusulkan program pelatihan dan penyuluhan kepada pengguna
smartphone tentang praktik keamanan yang lebih baik dalam menggunakan aplikasi pesan instan
guna menghindari risiko forensik digital yang merugikan.
10.Evaluasi Keterbatasan Metode Analisis Saat Ini: Menyarankan evaluasi kritis terhadap metode-
metode analisis yang ada dan memberikan rekomendasi untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan
yang mungkin ada dalam analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone.
***
***
C.Daftar pustaka
1.file:///C:/Users/nanda%20jenery/Downloads/Analisis_Forensik_Digital_Pada_Aplikasi_Instant_Me.
pdf
2. https://www.neliti.com/publications/498096/analisis-forensik-digital-pada-aplikasi-instant-
messaging-di-smartphone-berbasis
3. https://www.neliti.com/publications/498096/analisis-forensik-digital-pada-aplikasi-instant-
messaging-di-smartphone-berbasis
4. https://www.semanticscholar.org/paper/Analisis-Forensik-Layanan-Signal-Private-Messenger-
Sunardi-Riadi/e077ee0a6fb8dfe2fb23c7861a3ac91f0eb581df
5. http://jurnal.una.ac.id/index.php/jurti/article/view/2200
***

More Related Content

Similar to MAKALAH ITF TGS2 (2201020078)IPUTU NANDA JENERY PRATAMA.docx

FORENSIC ANALYSIS ON INSTANT-MESSAGING APPLICATION
FORENSIC ANALYSIS ON INSTANT-MESSAGING APPLICATIONFORENSIC ANALYSIS ON INSTANT-MESSAGING APPLICATION
FORENSIC ANALYSIS ON INSTANT-MESSAGING APPLICATIONJuam27
 
Tugas paper konsep penerapan
Tugas paper konsep penerapan Tugas paper konsep penerapan
Tugas paper konsep penerapan Gabbywidayat1
 
MAKALAHITFTGS2 2001020018 IMadeAriPrayoga.pdf
MAKALAHITFTGS2 2001020018 IMadeAriPrayoga.pdfMAKALAHITFTGS2 2001020018 IMadeAriPrayoga.pdf
MAKALAHITFTGS2 2001020018 IMadeAriPrayoga.pdfPrayoga Ari
 
e-literacy Keamanan Jaringan Informasi di Indonesia
e-literacy Keamanan Jaringan Informasi di Indonesiae-literacy Keamanan Jaringan Informasi di Indonesia
e-literacy Keamanan Jaringan Informasi di Indonesianatharia
 
PRESENTASI ITFUAS 2001020052 MariaMagdalenaTogo.pdf
PRESENTASI ITFUAS 2001020052 MariaMagdalenaTogo.pdfPRESENTASI ITFUAS 2001020052 MariaMagdalenaTogo.pdf
PRESENTASI ITFUAS 2001020052 MariaMagdalenaTogo.pdfssuser0489af
 
Paper - Hamsah (2019120020) & Nurholis (2019121025).pdf
Paper - Hamsah (2019120020) & Nurholis (2019121025).pdfPaper - Hamsah (2019120020) & Nurholis (2019121025).pdf
Paper - Hamsah (2019120020) & Nurholis (2019121025).pdfHamsah2019
 
Purwarupa forensik BBM di telepon selular android mengunakan IGN-SDK - Dedi H...
Purwarupa forensik BBM di telepon selular android mengunakan IGN-SDK - Dedi H...Purwarupa forensik BBM di telepon selular android mengunakan IGN-SDK - Dedi H...
Purwarupa forensik BBM di telepon selular android mengunakan IGN-SDK - Dedi H...idsecconf
 
Door Lock Berbasis Internet of Things
Door Lock Berbasis Internet of ThingsDoor Lock Berbasis Internet of Things
Door Lock Berbasis Internet of ThingsSystematics Journal
 
ANALISIS KASUS BUKTI DIGITAL
ANALISIS KASUS BUKTI DIGITALANALISIS KASUS BUKTI DIGITAL
ANALISIS KASUS BUKTI DIGITALRahmat Inggi
 
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, keamanan informasi, 2018
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, keamanan informasi, 2018Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, keamanan informasi, 2018
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, keamanan informasi, 2018munikaonly
 
Ahmad Saefulloh_Literatur Review_7 TI-C.pdf
Ahmad Saefulloh_Literatur Review_7 TI-C.pdfAhmad Saefulloh_Literatur Review_7 TI-C.pdf
Ahmad Saefulloh_Literatur Review_7 TI-C.pdfsitanikp10
 
Tugas besar 1 sistem informasi manajemen 1
Tugas besar 1 sistem informasi manajemen 1Tugas besar 1 sistem informasi manajemen 1
Tugas besar 1 sistem informasi manajemen 1DavidNabhanK
 
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASIINTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASIAkadusyifa .
 
Tugas besar 1 kelompok 4 sistem informasi manajemen.
Tugas besar 1 kelompok 4 sistem informasi manajemen.Tugas besar 1 kelompok 4 sistem informasi manajemen.
Tugas besar 1 kelompok 4 sistem informasi manajemen.rafizuhdi1
 
Menjelaskan mengenai Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Menjelaskan mengenai Isu Sosial dan Etika dalam Sistem InformasiMenjelaskan mengenai Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Menjelaskan mengenai Isu Sosial dan Etika dalam Sistem InformasiBagasPratama45
 
Sim 9, dicky herlambang (41816010078), prof dr hapzi ali mm, sistem informa...
Sim   9, dicky herlambang (41816010078), prof dr hapzi ali mm, sistem informa...Sim   9, dicky herlambang (41816010078), prof dr hapzi ali mm, sistem informa...
Sim 9, dicky herlambang (41816010078), prof dr hapzi ali mm, sistem informa...Dicky Herlambang
 
Materi 1 Pengantar Aplikasi Komputer.pptx
Materi 1 Pengantar Aplikasi Komputer.pptxMateri 1 Pengantar Aplikasi Komputer.pptx
Materi 1 Pengantar Aplikasi Komputer.pptxCandraSetiaBakti1
 
Internet dan globalisasi informasi
Internet dan globalisasi informasiInternet dan globalisasi informasi
Internet dan globalisasi informasiIrsal Shabirin
 

Similar to MAKALAH ITF TGS2 (2201020078)IPUTU NANDA JENERY PRATAMA.docx (20)

FORENSIC ANALYSIS ON INSTANT-MESSAGING APPLICATION
FORENSIC ANALYSIS ON INSTANT-MESSAGING APPLICATIONFORENSIC ANALYSIS ON INSTANT-MESSAGING APPLICATION
FORENSIC ANALYSIS ON INSTANT-MESSAGING APPLICATION
 
Tugas paper konsep penerapan
Tugas paper konsep penerapan Tugas paper konsep penerapan
Tugas paper konsep penerapan
 
MAKALAHITFTGS2 2001020018 IMadeAriPrayoga.pdf
MAKALAHITFTGS2 2001020018 IMadeAriPrayoga.pdfMAKALAHITFTGS2 2001020018 IMadeAriPrayoga.pdf
MAKALAHITFTGS2 2001020018 IMadeAriPrayoga.pdf
 
e-literacy Keamanan Jaringan Informasi di Indonesia
e-literacy Keamanan Jaringan Informasi di Indonesiae-literacy Keamanan Jaringan Informasi di Indonesia
e-literacy Keamanan Jaringan Informasi di Indonesia
 
PRESENTASI ITFUAS 2001020052 MariaMagdalenaTogo.pdf
PRESENTASI ITFUAS 2001020052 MariaMagdalenaTogo.pdfPRESENTASI ITFUAS 2001020052 MariaMagdalenaTogo.pdf
PRESENTASI ITFUAS 2001020052 MariaMagdalenaTogo.pdf
 
Paper - Hamsah (2019120020) & Nurholis (2019121025).pdf
Paper - Hamsah (2019120020) & Nurholis (2019121025).pdfPaper - Hamsah (2019120020) & Nurholis (2019121025).pdf
Paper - Hamsah (2019120020) & Nurholis (2019121025).pdf
 
Purwarupa forensik BBM di telepon selular android mengunakan IGN-SDK - Dedi H...
Purwarupa forensik BBM di telepon selular android mengunakan IGN-SDK - Dedi H...Purwarupa forensik BBM di telepon selular android mengunakan IGN-SDK - Dedi H...
Purwarupa forensik BBM di telepon selular android mengunakan IGN-SDK - Dedi H...
 
Door Lock Berbasis Internet of Things
Door Lock Berbasis Internet of ThingsDoor Lock Berbasis Internet of Things
Door Lock Berbasis Internet of Things
 
ANALISIS KASUS BUKTI DIGITAL
ANALISIS KASUS BUKTI DIGITALANALISIS KASUS BUKTI DIGITAL
ANALISIS KASUS BUKTI DIGITAL
 
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, keamanan informasi, 2018
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, keamanan informasi, 2018Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, keamanan informasi, 2018
Tugas sim, munika, yananto mihadi putra, keamanan informasi, 2018
 
Ahmad Saefulloh_Literatur Review_7 TI-C.pdf
Ahmad Saefulloh_Literatur Review_7 TI-C.pdfAhmad Saefulloh_Literatur Review_7 TI-C.pdf
Ahmad Saefulloh_Literatur Review_7 TI-C.pdf
 
Tugas besar 1 sistem informasi manajemen 1
Tugas besar 1 sistem informasi manajemen 1Tugas besar 1 sistem informasi manajemen 1
Tugas besar 1 sistem informasi manajemen 1
 
Sim kelompok 8
Sim kelompok 8Sim kelompok 8
Sim kelompok 8
 
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASIINTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
INTERNET DAN INFRASTRUKTUR BARU TEKNOLOGI INFORMASI
 
Tugas besar 1 kelompok 4 sistem informasi manajemen.
Tugas besar 1 kelompok 4 sistem informasi manajemen.Tugas besar 1 kelompok 4 sistem informasi manajemen.
Tugas besar 1 kelompok 4 sistem informasi manajemen.
 
Menjelaskan mengenai Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Menjelaskan mengenai Isu Sosial dan Etika dalam Sistem InformasiMenjelaskan mengenai Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
Menjelaskan mengenai Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi
 
Sim 9, dicky herlambang (41816010078), prof dr hapzi ali mm, sistem informa...
Sim   9, dicky herlambang (41816010078), prof dr hapzi ali mm, sistem informa...Sim   9, dicky herlambang (41816010078), prof dr hapzi ali mm, sistem informa...
Sim 9, dicky herlambang (41816010078), prof dr hapzi ali mm, sistem informa...
 
Materi 1 Pengantar Aplikasi Komputer.pptx
Materi 1 Pengantar Aplikasi Komputer.pptxMateri 1 Pengantar Aplikasi Komputer.pptx
Materi 1 Pengantar Aplikasi Komputer.pptx
 
Internet dan globalisasi informasi
Internet dan globalisasi informasiInternet dan globalisasi informasi
Internet dan globalisasi informasi
 
Tgs 3 kkm
Tgs 3 kkmTgs 3 kkm
Tgs 3 kkm
 

Recently uploaded

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 

Recently uploaded (9)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 

MAKALAH ITF TGS2 (2201020078)IPUTU NANDA JENERY PRATAMA.docx

  • 1. “MAKALAH ANALISIS FORENSIK DIGITAL PADA APLIKASI INSTANT MESSAGING DI SMARTPHONE” Disusun oleh : Iputu Nanda Jenery Pratama (2201020078) Prodi :Teknik Informatika Universitas Primakara (2023) ***
  • 2. *** KATA PENGANTAR Kepada Para Pembaca yang Terhormat, Dalam era di mana teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang pesat, komunikasi melalui aplikasi pesan instan di smartphone telah menjadi salah satu aspek penting dalam interaksi sehari-hari. Melalui makalah ini, saya dengan rendah hati ingin mempersembahkan sebuah analisis mendalam tentang aspek forensik digital yang terkait dengan aplikasi pesan instan di perangkat mobile.Topik analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan menjadi semakin relevan seiring dengan pertumbuhan penggunaan platform seperti WhatsApp, Telegram,dan sejumlah aplikasi serupa. Makalah ini menggali lebih dalam tentang bagaimana pendekatan forensik digital diterapkan dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data dari aplikasi pesan instan ini di smartphone.Dalam bab-bab berikutnya, makalah ini akan menjelaskan metodologi serta teknik yang digunakan dalam analisis forensik digital untuk mengakses informasi yang tersimpan dalam aplikasi pesan instan. Mulai dari teknik pengambilan bukti hingga interpretasi konten pesan, lampiran, dan metadata yang relevan untuk proses investigasi forensik.Selain itu, tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam melakukan analisis forensik pada aplikasi pesan instan juga akan dibahas secara komprehensif. Termasuk dalam hal privasi, enkripsi data, dan perubahan kebijakan platform yang dapat mempengaruhi akses dan analisis forensik terhadap data.Harapan saya, makalah ini dapat memberikan gambaran yang jelas dan mendalam tentang pentingnya analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone. Serta dapat memberikan landasan bagi para pembaca untuk memahami kompleksitas dan relevansi forensik digital dalam konteks teknologi komunikasi saat ini. Akhir kata, saya menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat saya hargai guna perbaikan dan pengembangan lebih lanjut di masa mendatang. Salam hormat,Iputu Nanda Jenery Pratama,29 Desember,2023 *** i
  • 3. BAB I 1.1.Latar Belakang Akvititas kriminal di dunia siber yang cukup meresahkan banyak pihak adalah kasus penipuan yang dilancarkan melalui aplikasi instant messenger (pesan instan). Pada penelitian ini akan dilakukan analisa kasus cyber crime pada aplikasi WhatsApp messenger dan Telegram messenger yang dioperasikan pada prangkat mobile dengan sistem operasi android menggunakan guideline dari National Institute of Standards and Technology (NIST) SP 80-100 Rev. 1 1.2.Rumusan Masalah 1.1. Berkembangnya kemajuan teknologi informasi khususnya pada aspek mayantara tentu memberikan banyak manfaat bagi manusia. Namun, seiring dengan banyaknya kemudah an yang didapat, angka kejahatan dalam dunia siber juga semakin melambung dengan modus yang bervariasi. Salah satu kejahatan siber yang marak terjadi adalah kasus fraud dengan modus penipuan jual beli secara online. Instant messenger (IM) menjadi salah satu medium yang digunakan para pelaku kejahatan dalam melakukan aksinya. Aplikasi pesan instan yang populer dan banyak digunakan di Indonesia adalah WhatsApp messenger. 1.2. Merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan supaya dokumen elektronik dapat digunakan sebagai alat bukti dari mulai penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan persidangan, maupun dalam proses persidangan pidana. Tanpa melalui digital forensik, maka suatu dokumen elektronik tidak dapat digunakan sebagai alat bukti karena tidak dapat dijamin kesahihan dari dokumen elektronik tersebut. 1.3.Tujuan Mengidentifikasi kejahatan cyber yang cukup meresahkan yang di lakukan melalui aplikasi instan messenger (pesan instan). 1.4.Manfaat Melalui penelitian analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan, saya mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang teknik-teknik yang digunakan dalam mendapatkan bukti digital dari perangkat mobile. Ini termasuk proses ekstraksi data, pemulihan data yang dihapus, dan interpretasi hasil analisis. BAB II 2.1.Informasi Umum Penelitian. - ANALISIS FORENSIK DIGITAL PADA APLIKASI INSTANT MESSAGING DI SMARTPHONE BERBASIS ANDROID UNTUK BUKTI DIGITAL - Maghvirna Rafika Dhewi Qibriya1 , Awalludiyah Ambarwati2 , Kunto Eko Susilo3 1, 2Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama 3Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama 1 2 3 Jl. Arief Rachman Hakim 51, Sukolilo, Surabaya maghvirna.rafika@gmail.com 1, ambarwati1578@yahoo.com2, kunto.eko.susilo@narotama.ac.id
  • 4. 2.2.Metode Tahapan penelitian mengacu pada guideline yang dirumuskan oleh badan dari Departemen Perdagangan Amerika Serikat yaitu National Institute of Standards and Technology (NIST). NIST telah mempublikasikan NIST SP 800-101 R1 yang di dalamnya memuat pedoman khusus untuk mobile forensic. 1. Awal Mula: Perkembangan teknologi komunikasi telah membawa kemunculan aplikasi pesan instan yang populer di smartphone. Pertumbuhan ini juga berarti munculnya kejahatan atau aktivitas ilegal yang menggunakan platform tersebut, sehingga mendorong kebutuhan untuk melakukan analisis forensik pada pesan yang ada di aplikasi tersebut. 2. Perkembangan: Seiring dengan perkembangan aplikasi pesan instan, metode analisis forensik juga berkembang untuk menangani pesan yang dikirim dan diterima melalui aplikasi tersebut. Perangkat lunak forensik dan teknik analisis terus diperbarui untuk menghadapi versi baru dari aplikasi pesan instan yang berkembang dengan cepat. 3. Tahapan-tahapan: A. Pengumpulan Bukti: Mengidentifikasi aplikasi pesan instan yang relevan dan mengumpulkan data dari perangkat yang terkait, seperti mengambil salinan dari sistem operasi smartphone. B. Ekstraksi Data: Melakukan ekstraksi data dari perangkat, termasuk pesan, lampiran, log aktivitas, metadata, dan informasi terkait lainnya dari aplikasi pesan instan yang dipilih. C. Analisis Pesan: Menganalisis isi pesan untuk mengidentifikasi konten yang relevan dan memahami konteksnya, serta melihat bukti dalam bentuk teks, gambar, audio, atau video. D. Rekonstruksi Komunikasi: Membangun kembali atau merangkai urutan komunikasi antara pihak- pihak yang terlibat dengan cara menganalisis thread atau percakapan pesan.
  • 5. E. Pemulihan Data yang Terhapus: Melakukan upaya untuk memulihkan pesan atau data yang mungkin telah dihapus atau tersimpan secara tersembunyi pada perangkat. F. Validasi dan Dokumentasi: Memvalidasi hasil analisis dan mendokumentasikan temuan, termasuk metode analisis yang digunakan dan kesimpulan yang dihasilkan. 4. Penerapan Hasil: Hasil dari analisis forensik, seperti bukti digital yang ditemukan dan kesimpulan dari analisis tersebut, digunakan sebagai informasi penting dalam investigasi kejahatan. Bukti ini bisa menjadi dasar bagi penegak hukum untuk mengambil tindakan lebih lanjut. 5. Dampak: Analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone memiliki dampak yang signifikan dalam membantu penyelidikan kejahatan, membuktikan atau memperkuat bukti dalam persidangan, dan memberikan pemahaman mendalam tentang interaksi dan komunikasi yang terjadi melalui platform tersebut. Melalui metode ini, para profesional forensik digital dapat memberikan kontribusi yang substansial dalam pengungkapan kejahatan yang melibatkan komunikasi melalui aplikasi pesan instan di smartphone. Hal ini membantu dalam membangun kasus hukum yang kuat dan memastikan keadilan dalam penegakan hukum terhadap tindak kejahatan digital. BAB III 3.1.PROSES METODE 1. Pengumpulan Perangkat: Seorang forensikus digital memulai dengan mengamankan perangkat smartphone yang terkait dengan investigasi. Pastikan perangkat dalam kondisi mati atau dalam mode pesawat untuk mencegah penghapusan atau modifikasi data. 2. Identifikasi Aplikasi Pesan: Identifikasi aplikasi pesan instan yang relevan untuk investigasi seperti WhatsApp, Signal, Telegram, atau aplikasi lainnya yang mungkin digunakan oleh individu terkait. 3. Ekstraksi Data: Gunakan perangkat lunak forensik yang sesuai untuk mengekstraksi data dari perangkat, terutama dari direktori atau folder yang berhubungan dengan aplikasi pesan yang diidentifikasi sebelumnya. 4. Analisis Metadata: Periksa metadata untuk setiap pesan yang terkumpul. Ini termasuk informasi seperti waktu pengiriman, penerima, pengirim, dan informasi lainnya yang dapat memberikan konteks tentang komunikasi. 5. Analisis Isi Pesan: Periksa isi pesan untuk mengevaluasi konten yang terkandung di dalamnya. Identifikasi pesan yang relevan untuk kasus, seperti pesan yang terkait dengan kegiatan kriminal atau percakapan yang signifikan. 6. Rekonstruksi Percakapan: Bangun kembali urutan percakapan dari data yang terkumpul. Ini melibatkan pemahaman terhadap alur percakapan untuk memahami konteks pesan yang ditukar antara pengirim dan penerima. 7. Pemulihan Data yang Terhapus: Lakukan upaya untuk memulihkan data yang mungkin telah dihapus oleh pengguna dari aplikasi pesan instan. Ini bisa meliputi penggunaan teknik forensik yang lebih canggih untuk mengakses data yang tidak terlihat secara langsung.
  • 6. 8. Verifikasi dan Analisis Tambahan: Lakukan verifikasi terhadap hasil analisis, pastikan integritas data, dan lakukan analisis tambahan jika diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konten pesan dan hubungannya dengan kasus. 9. Dokumentasi dan Laporan: Dokumentasikan secara rinci semua langkah-langkah yang dilakukan, temuan yang ditemukan, dan kesimpulan dari analisis forensik dalam laporan resmi. Laporan ini dapat digunakan sebagai bukti dalam proses hukum. 10. Penerapan Hasil: Hasil dari analisis forensik, termasuk bukti digital yang terkumpul, dapat digunakan oleh pihak penegak hukum atau tim investigasi dalam mendukung penyelidikan atau kasus hukum yang terkait. Proses ini memberikan gambaran umum tentang bagaimana analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone dilakukan, mulai dari pengumpulan data hingga dokumentasi hasil. Proses ini membantu dalam memahami interaksi komunikasi digital yang terjadi dan menyediakan informasi penting dalam menyelidiki kasus-kasus yang melibatkan pesan instan. 3.2.LINGKUP PENELITIAN Lingkup penelitian terkait analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone bisa meliputi beberapa area penting yang dapat dieksplorasi: 1. Metode Ekstraksi Data Penelitian dapat fokus pada pengembangan atau perbandingan metode ekstraksi data yang berbeda dari aplikasi pesan instan. Hal ini bisa mencakup teknik-teknik untuk mengekstraksi data dari berbagai aplikasi pesan yang berbeda, atau perbandingan efektivitas metode ekstraksi yang ada. 2. Analisis Metadata dan Konten Pesan Penting untuk mengkaji analisis metadata pesan seperti informasi waktu pengiriman, lokasi, atau data terkait lainnya. Studi ini dapat mengungkap bagaimana metadata dapat memberikan wawasan tambahan dalam analisis forensik digital. 3. Rekonstruksi dan Visualisasi Percakapan Penelitian ini dapat memusatkan perhatian pada cara-cara rekonstruksi atau visualisasi percakapan pesan instan untuk memahami konteks dan aliran komunikasi. Pengembangan algoritma atau teknik visualisasi yang membantu menganalisis percakapan dapat menjadi bagian dari lingkup penelitian. 4. Pemulihan Data yang Terhapus atau Tersembunyi Penelitian dapat difokuskan pada teknik-teknik pemulihan data yang terhapus atau tersembunyi dari aplikasi pesan instan di smartphone. Pengembangan metode atau alat forensik yang lebih canggih untuk mengakses data yang dihapus dapat menjadi bagian dari studi ini. 5. Keamanan dan Privasi Aspek keamanan dan privasi dalam penggunaan aplikasi pesan instan dapat menjadi fokus penelitian. Studi ini bisa mencakup penilaian terhadap tingkat keamanan data dalam aplikasi, ancaman keamanan yang mungkin terjadi, dan ketersediaan data pribadi pengguna. 6. Forensik Digital pada Aplikasi yang Tidak Terkenal
  • 7. Studi juga bisa melibatkan analisis forensik pada aplikasi pesan instan yang kurang terkenal atau lebih spesifik. Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana metode forensik dapat diterapkan pada aplikasi yang kurang populer namun memiliki dampak pada investigasi. 7. Integrasi dengan Hukum dan Kebijakan Penting untuk mempertimbangkan kaitannya dengan aspek hukum dan kebijakan terkait privasi data, penyelidikan kriminal, dan penggunaan bukti digital dalam pengadilan. Penelitian ini dapat mengeksplorasi perspektif hukum dan etika terkait analisis forensik pada aplikasi pesan instan. 8. Pengembangan Alat Forensik dan Standar Studi ini dapat melibatkan pengembangan alat forensik yang lebih baik dan pembaruan terhadap standar yang ada dalam analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan. 9. Kasus-Kasus Studi dan Simulasi Penelitian dapat mencakup analisis kasus-kasus studi nyata atau simulasi untuk menunjukkan aplikasi dari metode forensik dalam menangani berbagai kasus kejahatan yang melibatkan aplikasi pesan instan. Lingkup penelitian ini memungkinkan peneliti untuk mendalami berbagai aspek analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone, dari teknis hingga aspek kebijakan, untuk meningkatkan pemahaman dan metode yang ada dalam menangani bukti digital dari aplikasi pesan instan. 3.3.VARIABEL YANG DI GUNAKAN Dalam analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone, berbagai variabel yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memahami data dari aplikasi tersebut dapat mencakup beberapa elemen berikut: 1. Metadata Pesan: Waktu dan Tanggal: Informasi tentang kapan pesan dikirim atau diterima. Informasi Lokasi: Data terkait dengan lokasi pengiriman pesan. 2. Konten Pesan: Teks Pesan: Isi teks yang sebenarnya dari pesan-pesan tersebut. File Lampiran: Gambar, video, dokumen, atau file lain yang terkait dengan pesan. 3. Informasi Pengguna: ID Pengguna: Identifikasi unik untuk setiap pengguna dalam aplikasi. Kontak: Daftar kontak atau percakapan yang dimiliki oleh pengguna dalam aplikasi. 4. Aktivitas Pengguna: Riwayat Aktivitas: Informasi tentang aktivitas pengguna seperti login, logout, atau perubahan pada akun pengguna. Pola Komunikasi: Frekuensi, durasi, dan jam-jam tertentu dari percakapan antara pengguna.
  • 8. 5. Data Terhapus: Data yang Dihapus: Informasi yang telah dihapus oleh pengguna, tetapi mungkin masih dapat dipulihkan dalam analisis forensik. 6. Metadata Perangkat: Informasi Perangkat: Detail tentang perangkat smartphone itu sendiri seperti nomor model, nomor seri, sistem operasi, dan versi aplikasi. 7. Informasi Jaringan: Metrik Jaringan: Informasi yang terkait dengan penggunaan jaringan seluler atau Wi-Fi selama penggunaan aplikasi. 8. Log Aktivitas Aplikasi: Catatan Log: Informasi yang dicatat oleh aplikasi sendiri, seperti log login, aktivitas aplikasi, atau interaksi pengguna. 9. Data Metadata Tambahan: Checksums: Untuk memeriksa keaslian data dan mengonfirmasi apakah ada modifikasi atau kerusakan pada informasi. Timestamps: Waktu spesifik ketika data dibuat, diakses, atau dimodifikasi. 10. Informasi Enkripsi dan Keamanan: Kunci Enkripsi: Jika pesan atau data terenkripsi, informasi tentang kunci enkripsi yang digunakan atau keamanan data yang terkait. Variabel-variabel ini penting dalam analisis forensik digital karena mereka menyediakan informasi yang diperlukan untuk memahami konteks, pola, dan isi dari percakapan yang terjadi di aplikasi pesan instan di smartphone. Dengan menggali variabel-variabel ini, para ahli forensik dapat menafsirkan dan menggunakan data untuk mendukung investigasi atau keperluan hukum lainnya. 3.4.PROSES PENGUMPULAN DATA Proses pengumpulan data dalam analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terstruktur untuk memastikan integritas bukti digital tetap terjaga. 1. Identifikasi Aplikasi Pesan Instan yang Relevan: Tentukan aplikasi pesan instan yang akan diselidiki, seperti WhatsApp, Telegram, Signal, atau aplikasi lain yang relevan untuk kasus tertentu. 2. Pengamanan Perangkat: Pastikan untuk mengamankan perangkat smartphone yang terkait dengan investigasi. Ini termasuk mencegah perubahan atau penghapusan data, dengan cara mematikan perangkat atau memasukkannya ke dalam mode pesawat. 3. Pencatatan Informasi Perangkat:
  • 9. Dokumentasikan informasi perangkat seperti nomor model, nomor seri, sistem operasi, versi aplikasi pesan instan, dan detail lainnya yang terkait dengan perangkat yang diselidiki. 4. Penggunaan Alat Forensik Digital: Gunakan perangkat lunak forensik digital yang sesuai untuk mengekstraksi data dari aplikasi pesan instan di perangkat smartphone. Ini melibatkan penggunaan alat-alat seperti Cellebrite, Oxygen Forensic, atau alat forensik lainnya yang dapat mengekstraksi data dari aplikasi yang diidentifikasi sebelumnya. 5. Ekstraksi Data dari Aplikasi Pesan Instan: Melalui alat forensik digital yang dipilih, lakukan ekstraksi data dari aplikasi pesan instan yang relevan. Ini termasuk mengambil data terkait dengan pesan, lampiran, log aktivitas, metadata, dan informasi terkait lainnya dari aplikasi tersebut. 6. Salin Cadangan Data: Buat salinan cadangan (backup) dari data yang diekstraksi untuk memastikan integritas data. Salinan cadangan ini digunakan untuk analisis lebih lanjut tanpa mengubah data asli. 7. Validasi Data yang Diekstraksi: Pastikan untuk memvalidasi data yang diekstraksi agar keaslian dan integritasnya tetap terjaga. Proses validasi ini dapat membantu memastikan bahwa data yang diambil adalah data yang akurat dan tidak berubah. 8. Dokumentasi Langkah-Langkah yang Dilakukan: Seluruh langkah yang dilakukan selama proses pengumpulan data harus didokumentasikan secara rinci. Ini mencakup alat yang digunakan, metode ekstraksi, waktu, dan detail lainnya yang relevan. 9. Penyimpanan Data yang Aman: Simpan data yang diekstraksi dengan aman dan terenkripsi, untuk memastikan keamanan dan keaslian informasi dalam proses penyelidikan. Proses pengumpulan data ini krusial dalam memastikan bahwa bukti digital dari aplikasi pesan instan di smartphone dapat diakses dengan integritas yang terjaga. Langkah-langkah ini memungkinkan ahli forensik untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat diandalkan dalam proses analisis forensik digital lebih lanjut. BAB IV 4.1. PROSES PENGOLAHAN DATA Metode A dengan Tahapan Proses Pengolahan Data 1. Persiapan: Menentukan tujuan dari analisis forensik, menetapkan parameter dan lingkup investigasi, serta menyiapkan perangkat lunak forensik yang sesuai. 2. Analisis Masalah:
  • 10. Mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang harus dijawab melalui analisis forensik digital, seperti mengungkap kegiatan kriminal, menentukan respons terhadap ancaman keamanan, atau mendukung investigasi tertentu. 3. Pengumpulan Data: Identifikasi aplikasi pesan instan yang relevan, amankan perangkat, dan ekstraksi data menggunakan alat forensik digital yang tepat dari aplikasi tersebut di smartphone. 4. Validasi dan Integritas Data: Memverifikasi keaslian data yang diekstraksi, memastikan integritas data, serta mencatat metode dan proses ekstraksi untuk dokumentasi selanjutnya. 5. Pengolahan Data: Pengolahan data meliputi beberapa tahap, seperti: Ekstraksi Metadata: Analisis terhadap metadata pesan, termasuk waktu pengiriman, lokasi, dan informasi lainnya yang diperlukan. Analisis Konten Pesan: Menyelidiki isi pesan, termasuk teks, file lampiran, dan elemen pesan lainnya. Rekonstruksi Komunikasi: Merangkai urutan percakapan untuk memahami aliran dan konteks komunikasi yang terjadi. Pemulihan Data Terhapus: Upaya untuk memulihkan pesan atau data yang mungkin telah dihapus. Pemrosesan Metadata Tambahan: Memeriksa checksums, timestamps, dan metadata tambahan untuk verifikasi dan analisis lanjutan. 6. Analisis dan Interpretasi Data: Menganalisis hasil pengolahan data untuk mengidentifikasi pola, anomali, atau informasi penting lainnya yang relevan dengan tujuan analisis forensik. 7. Penyusunan Laporan Forensik: Menyusun laporan forensik yang mencakup semua langkah pengolahan data, analisis, temuan, dan kesimpulan yang diperoleh dari investigasi forensik. Laporan ini harus jelas, sistematis, dan mendukung secara faktual. 8. Penerapan Hasil: Hasil dari analisis forensik, termasuk laporan dan temuan, dapat digunakan oleh pihak penegak hukum atau investigator dalam penyelidikan, pengadilan, atau untuk tujuan hukum lainnya. Metode ini membantu dalam memandu proses pengolahan data yang diperlukan untuk analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone. Ini melibatkan langkah-langkah mulai dari pengumpulan data hingga interpretasi dan penyusunan laporan untuk digunakan dalam konteks investigasi atau hukum. 4.2.HASIL PENELITIAN
  • 11. Penelitian tentang Analisis Forensik Digital pada Aplikasi Instant Messaging di Smartphone memiliki tujuan untuk memahami dan menganalisis bukti digital yang terkait dengan percakapan, file, dan informasi yang terkait dengan penggunaan aplikasi pesan instan pada perangkat seluler. Beberapa aspek yang mungkin diteliti dalam konteks ini termasuk: 1.Metode Pengumpulan Bukti: Langkah-langkah untuk mengumpulkan bukti digital dari perangkat, termasuk aplikasi pesan instan yang digunakan, data yang tersimpan, dan metode ekstraksi informasi dari perangkat tersebut. 2.Analisis Isi Pesan: Melibatkan pemahaman tentang cara mengekstrak, menganalisis, dan menafsirkan konten pesan teks, gambar, video, atau file lainnya yang dikirim dan diterima melalui aplikasi pesan instan. 3.Keamanan Data dan Enkripsi: Penelitian mungkin juga melibatkan pemahaman tentang cara aplikasi pesan instan melindungi data, teknik enkripsi yang digunakan, dan bagaimana mengatasi enkripsi untuk memperoleh akses ke informasi yang relevan secara forensik. 4.Rekonstruksi Percakapan dan Jejak Digital: Upaya untuk merekonstruksi percakapan yang mungkin telah dihapus atau dimodifikasi, serta mengeksplorasi jejak digital penggunaan aplikasi pesan instan yang dapat menjadi bukti dalam investigasi. 5.Validitas Bukti Digital: Memastikan bahwa bukti digital yang ditemukan dapat diandalkan dan sah dalam konteks hukum, termasuk keabsahan data yang diambil dan proses analisis yang dilakukan. 6.Kerangka Hukum dan Kepatuhan: Mempertimbangkan kerangka hukum yang relevan terkait dengan penggunaan bukti digital dalam konteks forensik, termasuk kepatuhan terhadap regulasi privasi dan hak asasi manusia. Penelitian semacam ini memiliki implikasi penting dalam investigasi forensik digital, khususnya dalam kasus hukum di mana informasi dari aplikasi pesan instan dapat menjadi bukti penting dalam memecahkan kasus. Selain itu, hal ini juga dapat membantu dalam memahami praktik keamanan data yang diterapkan oleh penyedia layanan aplikasi pesan instan dan kerangka regulasi yang dapat diperlukan untuk perlindungan privasi pengguna. 4.3.EVALUASI PENELITIAN Evaluasi terhadap penelitian mengenai Analisis Forensik Digital pada Aplikasi Instant Messaging di Smartphone dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor kunci: 1. Metodologi Penelitian: Metode Pengumpulan Data: Bagaimana data digital dikumpulkan dari perangkat? Apakah metode yang digunakan dapat diandalkan dan valid? Analisis Data: Bagaimana data dianalisis? Apakah proses analisis mencakup aspek penting seperti analisis isi pesan, rekonstruksi data yang dihapus, atau interpretasi informasi yang relevan? Keterlibatan Teknologi: Sejauh mana penelitian menggabungkan teknologi terbaru dalam forensik digital? Apakah penelitian mempertimbangkan aplikasi dan metode terkini? 2. Kesesuaian Teori dan Praktek:
  • 12. Relevansi dengan Kasus Nyata: Seberapa baik penelitian ini merefleksikan situasi di lapangan atau kasus forensik sebenarnya? Penerapan Keterampilan Praktis: Apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan secara praktis dalam situasi forensik sehari-hari? 3. Kualitas Temuan dan Kesimpulan: Ketepatan Analisis: Sejauh mana temuan dan kesimpulan penelitian didukung oleh data yang dikumpulkan dan analisis yang dilakukan? Kontribusi terhadap Bidang : Sejauh mana penelitian ini memberikan wawasan baru atau meningkatkan pemahaman tentang Analisis Forensik Digital pada Aplikasi Instant Messaging? 4. Etika dan Kepatuhan Hukum: Kepatuhan Etika Penelitian: Apakah penelitian ini mematuhi standar etika penelitian dan privasi pengguna? Kepatuhan Hukum: Sejauh mana penelitian ini mempertimbangkan hukum terkait privasi dan penggunaan bukti digital dalam konteks forensik? 5. Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian Selanjutnya: Keterbatasan Penelitian: Apa saja keterbatasan dari penelitian ini? Misalnya, keterbatasan teknis atau metodologi yang dapat mempengaruhi validitas temuan. Saran untuk Penelitian Selanjutnya: Berdasarkan hasilnya, adakah saran untuk penelitian lanjutan yang dapat meningkatkan pemahaman atau praktik forensik digital pada aplikasi pesan instan? Melalui evaluasi ini, penelitian dapat dinilai atas kualitasnya dalam memberikan kontribusi pada bidang Analisis Forensik Digital, relevansinya dalam aplikasi praktis, serta kepatuhan terhadap standar etika dan hukum yang berlaku. 4.4.KESIMPULAN DAN SARAN PENELITIAN Kesimpulan: Pentingnya Forensik Digital pada Aplikasi Pesan Instan: Penelitian ini menegaskan pentingnya analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan untuk mendapatkan bukti yang dapat digunakan secara sah dalam kasus hukum. 1.Kompleksitas Ekstraksi Data: Proses ekstraksi dan analisis data dari aplikasi pesan instan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, terutama terkait dengan enkripsi, penyimpanan cloud, dan pemrosesan data di perangkat. 2.Keterbatasan Teknis: Terdapat beberapa keterbatasan teknis dalam mendapatkan data yang lengkap atau akses ke informasi yang dihapus dari aplikasi pesan instan tertentu, yang mempengaruhi kemampuan forensik. 3.Keragaman Metode Analisis: Dalam penelitian ini, berbagai metode analisis berhasil digunakan untuk merekonstruksi percakapan, memulihkan data yang dihapus, dan memahami jejak digital dalam aplikasi pesan instan.
  • 13. Saran: Pengembangan Teknik Ekstraksi Data: Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan teknik ekstraksi yang lebih canggih untuk mengatasi kendala enkripsi dan penyimpanan data yang dapat memperoleh akses ke informasi yang lebih komprehensif. 1.Standardisasi Metode Analisis: Perlu ada upaya dalam menyusun pedoman atau standar industri untuk metode analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan, yang dapat membantu investigator memperoleh hasil yang konsisten dan andal. 2.Kolaborasi dengan Pengembang Aplikasi: Kolaborasi dengan pengembang aplikasi pesan instan dapat membantu memahami lebih baik cara kerja aplikasi tersebut, sehingga memungkinkan pengembangan teknik forensik yang lebih efektif. 3.Peningkatan Kesadaran Hukum: Perlunya meningkatkan kesadaran hukum di antara pengguna, penyidik, dan pengembang aplikasi pesan instan tentang pentingnya kepatuhan privasi dan pemulihan data dalam konteks hukum yang berlaku. 4.Penelitian Lanjutan tentang Privasi dan Keamanan: Diperlukan penelitian lanjutan untuk memahami dampak teknologi baru terhadap privasi pengguna dan untuk mengembangkan metode keamanan yang lebih baik dalam konteks forensik digital. Kesimpulan dan saran ini merupakan rangkuman dari temuan penelitian serta rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang Analisis Forensik Digital pada Aplikasi Instant Messaging di Smartphone. Hal ini dapat menjadi landasan bagi penelitian selanjutnya serta pengembangan praktik dalam forensik digital. BAB V 5.1.KESIMPULAN Saya memilih jurnal ini untuk direview karena topiknya yang berkaitan dengan analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone. Topik ini memiliki relevansi yang signifikan dalam dunia teknologi informasi dan keamanan data saat ini.Setelah meneliti isi jurnal terkait "Analisis Forensik Digital pada Aplikasi Instant Messaging di Smartphone," terdapat beberapa kesimpulan yang dapat saya ambil: Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian yang terlihat jelas adalah untuk melakukan analisis forensik pada aplikasi pesan instan yang beroperasi di perangkat smartphone. Penelitian ini mungkin bertujuan untuk mengidentifikasi jejak digital, memahami pola penggunaan, atau mendapatkan wawasan tentang potensi ancaman keamanan dalam aplikasi pesan instan. Hasil Penelitian: Hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut mencakup contoh-contoh hasil penelitian, seperti metode analisis yang digunakan, temuan yang didapatkan, atau kelemahan keamanan yang diidentifikasi. Hal ini bisa berupa penemuan forensik tertentu, analisis terhadap data pengguna, atau identifikasi potensi kerentanan keamanan dalam aplikasi pesan instan yang diteliti. Kesesuaian antara Tujuan dan Hasil Penelitian: Evaluasi kesesuaian antara tujuan dan hasil penelitian adalah kunci dalam menilai kualitas penelitian. Jika hasil analisis forensik digital tersebut mampu memberikan wawasan atau menunjukkan jejak digital yang sesuai dengan tujuan awal penelitian, maka dapat dikatakan ada kesesuaian antara tujuan dan hasil penelitian. Jika hasilnya tidak sesuai, hal ini mungkin menunjukkan batasan metode atau perluasan pada area penelitian yang lebih luas.
  • 14. 5.2.SARAN 1.Pengembangan Alat Forensik Khusus: Menyarankan pengembangan alat forensik digital yang khusus dirancang untuk melakukan analisis pada aplikasi pesan instan tertentu. Hal ini bisa meliputi pengembangan metode ekstraksi data yang lebih spesifik dan mendalam. 2.Penelitian Lanjutan pada Keamanan Data: Mengusulkan penelitian lebih lanjut terkait dengan keamanan data pada aplikasi pesan instan. Fokus pada cara-cara untuk melindungi pesan pengguna, termasuk enkripsi, privasi, dan mekanisme keamanan yang lebih canggih. 3.Studi Kasus yang Lebih Mendalam: Menyarankan analisis yang lebih rinci terhadap studi kasus riil yang melibatkan forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone. Ini dapat memberikan wawasan lebih dalam terhadap tantangan dan solusi pada kasus-kasus spesifik. 4.Kerjasama dengan Pengembang Aplikasi: Menganjurkan kolaborasi antara para peneliti dan pengembang aplikasi pesan instan untuk meningkatkan kerjasama dalam memperbaiki keamanan dan integritas data pengguna. 5.Penerapan Metode Forensik pada Aplikasi Lain: Menyarankan penerapan metode forensik digital yang sama pada aplikasi lainnya di luar pesan instan, seperti media sosial atau aplikasi e-commerce, untuk memperluas ruang lingkup penelitian dan penggunaan teknik forensik yang telah dikembangkan. 6.Pengembangan Panduan Forensik Digital: Mengusulkan pembuatan panduan atau pedoman praktis bagi para peneliti atau penyidik forensik digital dalam melakukan analisis pada aplikasi pesan instan di smartphone. 7.Penekanan pada Kepatuhan Hukum dan Etika: Menganjurkan perhatian yang lebih besar terhadap aspek hukum dan etika dalam penggunaan teknik forensik digital pada data pesan instan, termasuk kepatuhan terhadap privasi pengguna dan regulasi yang berlaku. 8.Penelitian Terkait Meta-data: Menyarankan penelitian yang lebih lanjut terkait penggunaan meta- data dalam forensik digital pada aplikasi pesan instan, seperti analisis jejak digital atau informasi tersembunyi yang dapat diekstrak dari meta-data. 9.Pelatihan dan Penyuluhan: Mengusulkan program pelatihan dan penyuluhan kepada pengguna smartphone tentang praktik keamanan yang lebih baik dalam menggunakan aplikasi pesan instan guna menghindari risiko forensik digital yang merugikan. 10.Evaluasi Keterbatasan Metode Analisis Saat Ini: Menyarankan evaluasi kritis terhadap metode- metode analisis yang ada dan memberikan rekomendasi untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang mungkin ada dalam analisis forensik digital pada aplikasi pesan instan di smartphone. ***
  • 15. *** C.Daftar pustaka 1.file:///C:/Users/nanda%20jenery/Downloads/Analisis_Forensik_Digital_Pada_Aplikasi_Instant_Me. pdf 2. https://www.neliti.com/publications/498096/analisis-forensik-digital-pada-aplikasi-instant- messaging-di-smartphone-berbasis 3. https://www.neliti.com/publications/498096/analisis-forensik-digital-pada-aplikasi-instant- messaging-di-smartphone-berbasis 4. https://www.semanticscholar.org/paper/Analisis-Forensik-Layanan-Signal-Private-Messenger- Sunardi-Riadi/e077ee0a6fb8dfe2fb23c7861a3ac91f0eb581df 5. http://jurnal.una.ac.id/index.php/jurti/article/view/2200 ***