SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Makalah PPKN
     “MANFAAT DAN FUNGSI WAWASAN NUSANTARA DAN
    KETAHANAN NASIONAL DALAM RANGKA MEMBANGUN
NASIONAL UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BANGSA DAN
                      NEGARA”



                      Disusun oleh :

                Umi Lestari       1103223




   PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA
           POLITEKNIK POS INDONESIA

                      BANDUNG

                          2013
I. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
            Ketahanan Nasional pastinya mempunyai rumusan dengan pengertian yang baku
   dalam upayanya menghadapi dinamika perkembangan dunia dari masa ke masa. Kepastian
   itu menjadi keharusan karena dipakai sebagai titik dasar atau titik tolak untuk gerak
   implemetasi/penerapan di dalam hidup dan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
            Pengertian baku Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa
   Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan
   dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
   menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang
   datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup
   bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
            Oleh karena itu, Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional
   yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus serta sinergik. Hal
   demikian itu, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat,
   bangsa dan negara dengan modal dasar keuletan dan ketangguhan yang mampu
   mengembangkan kekuatan nasional. Proses berkelanjutan itu harus selalu didasari oleh
   pemikiran geopolitik dan geostrategi sebagai sebuah konsepsi yang dirancang dan
   dirumuskan dengan memperhatikan konstelasi yang ada disekitar Indonesia.
            Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan
   nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
   seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan
   terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain,
   konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan
   (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
   kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan
   keamanan.
            Kesejahteraan   dapat   digambarkan     sebagai   kemampuan       bangsa    dalam
   menumbuhkembangkan nilai-nilai nasionalnya, demi sebesar-besar kemakmuran yang adil
   dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sementara itu, keamanan adalah kemampuan bangsa
   dan negara untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari
   dalam.
            Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
   mengandung kemampuan mengambangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
   kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
Hakikat    konsepsi    Ketahanan     Nasional    Indonesia   adalah    pengaturan   dan
   penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang , serasi dan selaras dalam
   aspek hidup dan kehidupan nasional.atau secara ringkas dapat diartikan sebagai berikut
   Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan
   serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
   segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari
   dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan
   membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
   dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
          Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka
   karma) :
   1. Ancaman di dalam negeri
   Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat
   indonesia.
   2. Ancaman dari luar negeri
   Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan
   imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.


II. MACAM-MACAM KETAHANAN NASIONAL
   Perwujudan ketahanan nasional terbagi :
   1. Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia dalam Trigarta, terbagi menjadi :
      a) Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia
      b) Aspek Keadaan dan Sumber-sumber Kekayaaan Alam
      c) Aspek Penduduk
   2. Perwujudan Ketahanan Nasional dalam Pancagatra, terbagi menjadi :
      a) Ketahanan Nasional Dalam Bidang Ideologi
      b) Ketahanan Nasional Dalam Bidang Politik
      c) Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
      d) Ketahanan nasional dibidang social budaya
      e) Ketahanan nasional dibidang pertahanan keamanan
          Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang
   mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,
   sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek
   kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh
landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan
      Nasional.
             Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap
      warga Negara Indonesia, yaitu :
1.        Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa
      keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan
      mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan,
      tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin
      identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
      nasional.
2.        Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,
      ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga Negara Indonesia
      baik secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa
      Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya
      kesadaran bela negara dan cinta tanah air. Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki
      semangat perjuangan bangsa dan sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam
      bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh
      tersebut, maka akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional Indonesia. Untuk
      mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu kebijakan umum dari pengambil kebijakan
      yang disebut Politik.


III. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
             Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
      tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
 1.     Asas Kesejahteraan dan Keamanan Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi
      tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia8 yang mendasar dan esensial, baik
      sebagai perorangan maupunkelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
      bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem
      kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya
      kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada
      kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada
      keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu
      ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter
      tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2.    Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu Sistem kehidupan nasional mencakup
     segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk
     perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek
     kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional
     mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu
     (komprehensif integral)
3.    Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan
     segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan
     nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul
     berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap
     mawas ke dalam dan ke luar.
a.     Mawas ke dalam
     Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu
     sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan
     kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa
     ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).
b.    Mawas ke luar
     Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan
     mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling
     interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan
     nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar
     memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian,
     interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
4.    Asas kekeluargaan
        Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-
     royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
     bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi
     dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat
     antagonistik yang saling menghancurkan.


     IV. SIFAT – SIFAT KETAHANAN NASIONAL
        Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai –nilai yang terkandung
     dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu :
•   Mandiri. Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta
       pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah,
       dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian
       (independency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling
       menguntungkan dalam perkembangan global (independency).
   •   Dinamis. Ketahanan Nasional tidak tetap, namun dapat meningkat atau menurun
       tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan
       strategisnya. Karena itu upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa
       diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk mencapai kondisi
       kehidupan nasional yang lebih baik.
   •   Wibawa. Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional yang berlanjut dan
       berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa, yang
       menjadi faktor yang diperhitungkan oleh pihak lain. Makin tinggi tingkat ketahanan
       nasional Indonesia. Makin tinggi nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi
       pula tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
   •   Konsultasi dan Kerjasama. Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap
       konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik,
       tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta saling menghargai
       dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa

V. KETAHANAN NASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
       Kehidupan    bangsa    Indonesia      di   Era   Globalisasi,   di   tandai   oleh   era
perdagangan bebas, dimana produk dari suatu negara dengan bebas dapat masuk dan di
perjualbelikan di negara lain. Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara
untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia
juga tidak terlepas dari tantangan itu. Ditengah-tengah usaha itu untuk memperbaiki
perekonomian, bangsa Indonesia juga ditantang untuk berjuang menempatkan bangsa
Indonesia sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia
yang baik tentu memiliki rasa bangga terhadap produk dalam negeri. Kita harus sadar dan
bangga bahwa produksi dalam negeri tidak kalah dengan produksi luar negeri.
       Di era globalisasi ini persaingan begitu ketat dan tajam pada semua aspek kehidupan.
Dibidang ideologi, kehancuran komunisme di Eropa Timur memungkinkan liberalisme –
kapitalisme mendominasi dunia. Di bidang politik, pengaruh negara-negara besar sulit di
elakan. Dibidang ekonomi, perdagangan bebas menyebabkan produksi lokal terpental. Di
bidang sosial budaya, pola hidup dan budaya hedonistic (maunya enak, senang saja)
mewarnai semua lapisan dan lingkungan masyarakat. Sedangkan dibidang pertahanan dan
keamanan penguasaan teknologi persenjataan bukan lagi jaminan keamanan melainkan
cenderung sebagai ancaman.
         Dalam kondisi seperti itu, maka hanya orang, masyarakat bangsa dan negara yang
memiliki kualitas sajalah yang berpeluang memenangkan persaingan tersebut dan kunci
untuk mencapai itu adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan di dukung oleh
teguhnya pendirian, loyal pada bangsa dan negara. Terikat pada tekad, cinta pada tugas, dan
semua itu dilakukan sebagai wujud cinta pada tanah air.

PEMBANGUNAN NASIONAL

A.MAKNA DAN HAKIKAT PEMBANGUNAN NASIONAL

         Pembangunan         nasional     merupakan           rangkaian         upaya      pembangunan            yang
berkesinambungan        yang     meliputi         seluruh      kehidupan         masyarakat,           bangsa,      dan
negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa
dan      seluruh     tumpah       darah          Indonesia,        memajukan            kesejahteraan           umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan         kemerdekaan,          perdamaian             abadi,           dan        keadilan            sosial.
Keseluruhan        semangat,     arah,     dan       gerak      pembangunan              dilaksanakan           sebagai
pengalaman semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan yang utuh,
yang meliputi:

 1. Pegamalan       Sila     Ketuhanan      Yang       Maha        Esa,    yang         antara    lain     mencakup
      tanggung     jawab     bersama      dari     semua      golongan          beragama         dan     kepercayaan
      terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk secara terus-menerus dan bersamasama
      meletakkan      landasan      spiritual,        moral,        dan         etik      yang         kukuh       bagi
      pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
 2. Pengamalan        Sila   Kemanusiaan           yang     Adil    dan     Beradab,         yang        antara    lain
      mencakup peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga negra
      serta   penghapusan       penjajahan,        kesengsaraan,          dan     ketidakadilan          dari     muka
      bumi.
 3. Pengamalan Sila Persatuan Indonesia, yang antara lain mencakup peningkatan
      pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat, bangsa,
dan     negara,      sehingga      rasa       kesetiakawanan         semakin       kuat     dalam     rangka
    mamperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
 4. Pengamalan          Sila    Kerakyatan        yang    Dipimpin         oleh      Hikmat      Kebijaksanaan
    dalam Permusyawaratan/Perwakilan, yang anrtara lain mencakup upaya makin
    menumbuhkan dan mengembangkn sistem politik Demokrasi Pancasila yang
    makin mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis, mengembangkan
    kesdaran      dan     tanggung        jawab     politik    warga       negara,     serta    menggairahkan
    rakyat dalam proses politik.
 5. Pengamalan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang antara
    lain    mancakup           upaya   untuk      mengembangkan            pertumbuhan          ekonomi     yang
    cukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya
    menuju          kepada         terciptanya        kemakmuran             yang        berkeadilan         bagi
    seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha
    bersama berdasr atas asas kekeluargaan.

       Berdasarkan pokok pikiran di atas, maka hakikat pembangunan nasional adalah
pembangunan           manusia       Indonesia       seutuhnya        dan      pembangunan             masyarakat
Indonesia      seluruhnya,       dengan     Pancasila      sebagai       dasar,      tujuan,    dan     pedoman
pembangunan       nasional.       Pembangunan         nasional     dilaksanakan         merata     di     seluruh
tanah air dan tidak hanya untuk suatu golongan atau sebagian dari masyarakat,
tetapi untuk seluruh masyarakat, serta harus benar-benar dapat dirasakan seluruh
rakyat sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial, yang menjadi
tujuan dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.

       Pembangunan nasional dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu,
terarah, bertahap, dan berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional
dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa
lain yang telah maju.

       Pembangunan nasional adalah pembangunan dari, oleh, dan untuk rakyat,
dilaksanakan     di     semua      aspek      kehidupan       bangsa     yang     meliputi      aspek     politik,
ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan, dengan senantiasa harus
merupakan       perwujudan          Wawasan         Nusantara        serta      memperkukuh           Ketahanan
Nasional,    yang      diselenggarakan        dengan      membangun          bidang-bidang       pembangunan
diselaraskan      dengan          sasaran      jangka         pangjang       yang       ingin      diwujudkan.
Pembangunan        nasional    merupakan        pencerminan        kehendak       untuk         terus-menerus
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan
merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara
yang    maju       dan      demokratis      berdasarkan        Pancasila.      Pembangunan           nasional
diarahkan    untuk       mencapai      kemajuan    dan      kesejahteraan       lahir    batin,     termasuk
terpenuhinya     rasa     aman,      rasa   tenteram,    dan     rasa      keadilan     serta     terjaminnya
kebebasan mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab bagi seluruh rakyat.
Pembangunan        nasional       menghendaki          keselarasan      hubungan         antara      manusia
dengan Tuhannya, antara sesama manusia dan antara manusia dengan lingkungan
alam sekitarnya.

        Pembangunan nasional dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah.
Masyarakat      adalah      pelaku     utama    pembangunan          dan     pemerintah         berkewajiban
untuk   mengarahkan,        membimbing,        serta    menciptakan        suasana      yang      menunjang.
Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah saling menunjang, saling mengisi,
dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan
pembangunan nasional.

        Pembangunan nasional diselenggarakan secara bertahap dalam jangka panjang 25
tahun dan jangka sedang 5 tahunan, dengan mendayagunakan seluruh sumber
daya nasional untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

B. TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

        Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945             dalam wadah Negara             Kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka,       berdaulat,      bersatu      dan        berkedaulatan        rakyat       dalam       suasana
perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.

C. ASAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Asas pembangunan nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan
dipegang       teguh     dalam       perencanaan          dan        pelaksanaan        pembangunan           nasional.
Asas-asas tersebut adalah:

1. Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhn Yang Maha Esa: bahwa segala
     usaha      dan       kegiatan         pembangunan              nasional        dijiwai,     digerakkan,         dan
     dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
     sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral, dan etik dalam
     rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

2.   Asas      Manfaat:       bahwa        segala      usaha        dan    kegiatan       pembangunan            nasional
     memberikan         manfaat      yang         sebesar-besarnya          bagi     kemanusiaan,         peningkatan
     kesejahteraan        rakyat,         dan      pengembangan             pribadi       warga         negara      serta
     mengutamakan            kelestarian        nilai-nilai    luhur       budaya      bangsa      dan     kelestarian
     fungsi lingkungan hidup dalam rangka pembangunan yang berkesinambungan
     dan berkelanjutan.

3.   Asas      Demokrasi          Pancasila:        bahwa      upaya        mencapai       tujuan        pembangunan
     nasional     yang       meliputi       seluruh       kehidupan         bermasyarakat,         berbangsa,        dan
     bernegara,        dilakukan          dengan        semangat           kekeluargaan           yang       bercirikan
     kebersamaan,         gotong-royong,           persatuan         dan     kesatuan      melalui        musyawarah
     untuk mencapai mufakat.

4. Asas Adil dan Merata: bahwa pembangunan nasional diselenggarakan sebagai
     usaha bersama harus merata di semua lapisan masyarakat dan di seluruh
     wilayah      tanah       air    di     mana        setiap       warga     negara          berhak     memperoleh
     kesempatan berperan dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan
     nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada bangsa dan
     negara.

5.   Asas       Keseimbangan,             Keserasian,         dan     Keselarasan         dalam         Perikehidupan:
     bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai
     kepentingan,         yaitu      keseimbangan,               keserasian         dan        keselarasan         antara
     kepentingan dunia dan akhirat, materiil dan spiritual, jiwa dan raga, individu,
     masyarakat        dan     negara,      pusat      dan     daerah       serta     antardaerahm        kepentingan
perikehidupan darat, laut, udara, dan dirgantara serta kepentingan nasional dan
     internasional.

6.   Asas      Hukum:       bahwa       dalam     penyelenggaraan           pembangunan             nasional        setiap
     warga      negara      dan     penyelenggara          negara      harus        taat    pada        hukum       yang
     berintikan keadilan dan kebenaran, serta negara diwajibkan untuk menegakkan
     dan menjamin kepastian hukum.

7.      Asas      Kemansirian:          bahwa      pembangunan              nasional         berlandaskan            pada
     kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan kepada
     kapribadian bangsa.

8.   Asas       Kejuangan:        bahwa        dalam       penyelenggaraan            pembangunan             nasional,
     penyelenggaraan negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, jiwa,
     dan semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih
     mengutamakan kepentingan                 bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
     atau golongan.

9. Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: bahwa agar pembangunan nasional
     dapat     memberikan         kesejahteraan        rakyat      lahir    batin     yang        setinggi-tingginya,
     penyelenggaraannya            perlu      menerapkan           nilai-nilai       ilmu     pengetahuan             dan
     teknologi,     serta      mendorong         pemanfaatan,          pengembangan,              dan     penguasaan
     ilmu      pengetahuan        dan      teknologi      secara     seksama         dan     bertanggung            jawab
     dengan       mempertahankan            nilai-nilai     agama          dan      nilai-nilai      luhur      budaya
     bangsa.

2.1 WAWASAN NUSANTARA

         Wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional untuk mancapai tujuan
pembangunan         nasional      adalah      Wawasan        Nusantara           yang       merupakan        wawasan
nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar
1945,     yaitu    cara     pandang        dan    sikap      bangsa        Indonesia        mengenai         diri     dan
lingkungannya,        dengan        mengutamakan           persatuan        dan       kesatuan       bangsa          serta
kesatuan       wilayah      dalam       penyelenggaraan         kehidupan           bermasyarakat,        berbangsa,
dan bernegara yang mencakup:
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti:

   a) Bahwa       kebulatan        wilayah     nasional    dengan        segala   isi     dan     kekayaannya
       merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra
       seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
   b) Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara
       dalam     berbagai         bahasa     daerah    serta    memeluk       dan        meyakini       berbagai
       agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan
       satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
   c) Bahwa       secara     psikologis,      bangsa      Indonesia       harus   merasa        satu,    senasib
       sepenanggungan,        sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad
       dalam mencapai cita-cita bangsa.
   d) Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan
       negara      yang      melandasi,         membimbing,         mengarahkan            bangsa        menuju
       tujuannya.
   e) Bahwa       kehidupan        politik    di    seluruh     wilayah     nusantara      merupakan        satu
       kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-
       Undang Dasar 1945.
   f) Bahwa       seluruh         Kepulauan        Nusantara     merupakan        satu     kesatuan       sistem
       hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi
       kepada kepentingan nasional.
   g) Bahwa       bangsa     Indonesia        yang hidup        berdampingan        dengan       bangsa     lain
       ikut     menciptakan          ketertiban       dunia      yang       berdasarkan          kemerdekaan,
       perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas dan
       aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional.

2.2 Unsur - Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadaha.

   a. Wujud Wilayah

       Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya
terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan. Oleh karena itu
Nusantara     dibatasi     oleh     lautan    dan     daratan    serta     dihubungkan          oleh    perairan
didalamnya.Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia
memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam
wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah
lembaga dalam wujud infrastruktur politik.Letak geografis negara berada di posisi dunia
antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu
banua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan
poliyik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.

    b. Tata Inti Organisasi

        Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan
sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.

    c. Tata Kelengkapan Organisasi

        Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara
yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan
organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan
demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan
dasar filsafat pancasila.

2 . Isi Wawasan Nusantara
        Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang
berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas,
bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:
   a) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan
       tujuan nasional.
   b) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
       nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia meliputi :
a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan :
    1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
    2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
    3. Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
        tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
         kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh menyeluruh
  meliputi: :
      1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan dirgantara
         secara terpadu.
      2. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu
         ideologi dan identitas nasional.
      3. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas
         dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.
      4. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas
         kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
      5. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu sistem
         pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
      6. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-
         hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.
  3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah
         Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata
  laku tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan
  mentalitas yang baik dari bangsa indonesia, sedang tata laku lahiriah tercermin dalam
  tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia. Tata laku lahiriah merupakan
  kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan. Meliputi perencanaan, pelaksanaan,
  pengawasan dan pengendalian.
         Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa
  indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta
  kepada bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm segala
  aspek kehidupan nasional.


2.3 Hakikat Wawasan Nusantara
         Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara
  pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.
  Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negar harus berpikir, bersikap,
  dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia .
  Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti
   kepentingan daerah, golongan dan orang per orang.
2 . 4 Tantangan implementasi wawasan nusantara dengan adanya era Kapitalisme
          Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal
   bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut,
   maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi
   intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan
   pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang
   bisa diterima secara luas.Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin
   pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan
   bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok .
          Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir,
   bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
   bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa
   berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh
   sebagai berikut :
       1. Wawasan          Nusantara       sebagai         Pancaran        Falsafah           Pancasila
          Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai
          dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa
          Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
          sampai sekarang. Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya
          mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan
          dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian
          dunia.
       2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
               a. Perwujudan      Kepulauan   Nusantara      sebagai     Satu      Kesatuan     Politik
                   Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban
                   dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif.
                   Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan
                   iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak
                   dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun
                   sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
               b. Perwujudan      Kepulauan   Nusantara     sebagai     Satu    Kesatuan      Ekonomi
                   Implementasi    wawasan    nusantara     dalam      kehidupan     ekonomi      akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
          peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di
          samping itu, implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggung jawab
          pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat
          antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan
   milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia
   secara merata.
2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa
   mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.
3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha
   bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-
   besar kemakmuran rakyat.
        c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
          Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
          menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk
          perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini
          juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan
          bersatu   tanpa   membedakan      suku,   asal   usul   daerah,   agama,    atau
          kepercayaan,serta golongan berdasarkan status sosialnya . Budaya Indonesia
          pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang
          menggambarkan kekayaan budaya bangsa . Budaya Indonesia tidak menolak
          nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa
          sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
        d. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan
          keamanan Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan
          keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang
          lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara
          Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini
          menjadi modal utama yang akan mengerakkan partisipasi setiap warga negara
          indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman antara lain :
             1. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya
               adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2. Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
   ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka
   pembelaan negara dan bangsa.
 3. Penerapan Wawasan Nusantara
      a) Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan
         nusantara. Khususnya di bidang wilayah. Adalah diterimanya
         konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga terjaminlah
         integritas wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang
         semula dianggap “laut bebas” menjadi bagian integral dari wilayah
         Indonesia.
      b) Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut
         menghasilkan sumber daya alam yang mencakup besar untuk
         kesejahteraan bangsa Indonesia.
      c) Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia
         internasional terutama negara tetangga yang dinyatakan dengan
         persetujuan yang dicapai.
      d) Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di
         berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan
         sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan transportasi.
      e) Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan
         untuk menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika
         tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan
         dengan asas pancasila.
      f) Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan
         terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat
         melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta untuk
         menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara.
4. Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
            Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar tetap
         mengarah pada pencapaian tujuan nasional diperlukan suatu
         landasan dan pedoman yang kokoh berupa konsepsi wawsan
         nasional untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta kepentingan dan
         tujuan nasional.
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara
yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional
menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan
kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan
nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahanan nasional
merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai
pedoman    bagi   penyelenggaraan    kehidupan      berbangsa   dan
bernegara agar tetap jaya dan berkembang seteru .

More Related Content

What's hot

25080620 makalah-wawasan-nusantara
25080620 makalah-wawasan-nusantara25080620 makalah-wawasan-nusantara
25080620 makalah-wawasan-nusantara
Warnet Raha
 
MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEWILAYAHAN
MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEWILAYAHAN MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEWILAYAHAN
MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEWILAYAHAN
Lisca Ardiwinata
 
Pentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraPentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantara
Dedy Setiady
 
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaPentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Meita Purnamasari
 
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukumImplementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukum
natal kristiono
 
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesiaMakalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Ade Novinda
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
Adita Utami
 
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamananKetahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
natal kristiono
 

What's hot (20)

Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
25080620 makalah-wawasan-nusantara
25080620 makalah-wawasan-nusantara25080620 makalah-wawasan-nusantara
25080620 makalah-wawasan-nusantara
 
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2Makalah  wawasan nusantara dalam globalisasi 2
Makalah wawasan nusantara dalam globalisasi 2
 
MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEWILAYAHAN
MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEWILAYAHAN MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEWILAYAHAN
MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WAWASAN KEWILAYAHAN
 
Pentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraPentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantara
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIAWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
 
Makalah wawasan-nusantara
Makalah wawasan-nusantaraMakalah wawasan-nusantara
Makalah wawasan-nusantara
 
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaPentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
 
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukumImplementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukum
 
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesiaMakalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
 
Makalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantaraMakalah wawasan nusantara
Makalah wawasan nusantara
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Ketahanan nasional STIP-AN
Ketahanan nasional STIP-ANKetahanan nasional STIP-AN
Ketahanan nasional STIP-AN
 
Geopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional IndonesiaGeopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional Indonesia
 
KETAHANAN NASIONAL - PPKN - DJOKO AW
KETAHANAN NASIONAL - PPKN - DJOKO AWKETAHANAN NASIONAL - PPKN - DJOKO AW
KETAHANAN NASIONAL - PPKN - DJOKO AW
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
Paper pkn
Paper pknPaper pkn
Paper pkn
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamananKetahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanan
 

Similar to Makalah ppkn umi

PPT PKN KEL 5.pptx mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
PPT PKN KEL 5.pptx mata kuliah pendidikan kewarganegaraanPPT PKN KEL 5.pptx mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
PPT PKN KEL 5.pptx mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
MuhammadFarhan448430
 
makalah ketahanan nasional
makalah ketahanan nasionalmakalah ketahanan nasional
makalah ketahanan nasional
Lukman Lucks
 
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
andri1495ok
 
Nanafiore ketahanan nasional-1
Nanafiore ketahanan nasional-1Nanafiore ketahanan nasional-1
Nanafiore ketahanan nasional-1
fiorenet
 
Ketahanan nasional di bidang politik leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik   leni nuritaKetahanan nasional di bidang politik   leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik leni nurita
natal kristiono
 
Pembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasionalPembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasional
Rosmarosyam
 

Similar to Makalah ppkn umi (20)

KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (KETAHANAN NASIONAL)
 
PPT PKN KEL 5.pptx mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
PPT PKN KEL 5.pptx mata kuliah pendidikan kewarganegaraanPPT PKN KEL 5.pptx mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
PPT PKN KEL 5.pptx mata kuliah pendidikan kewarganegaraan
 
makalah ketahanan nasional
makalah ketahanan nasionalmakalah ketahanan nasional
makalah ketahanan nasional
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TUGAS SOFSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 
Tugas sofskill Pendidikan Kewarganegraan
Tugas sofskill Pendidikan KewarganegraanTugas sofskill Pendidikan Kewarganegraan
Tugas sofskill Pendidikan Kewarganegraan
 
Kb 3 modul 3
Kb 3 modul 3Kb 3 modul 3
Kb 3 modul 3
 
Modul 3 kwn kb 3
Modul 3 kwn kb 3Modul 3 kwn kb 3
Modul 3 kwn kb 3
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
ketahanan nasional
 ketahanan nasional ketahanan nasional
ketahanan nasional
 
Ketahanan Nasional
Ketahanan NasionalKetahanan Nasional
Ketahanan Nasional
 
Nanafiore ketahanan nasional-1
Nanafiore ketahanan nasional-1Nanafiore ketahanan nasional-1
Nanafiore ketahanan nasional-1
 
Pkn ketahanan nasional
Pkn ketahanan nasionalPkn ketahanan nasional
Pkn ketahanan nasional
 
Ketahanan nasional di bidang politik leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik   leni nuritaKetahanan nasional di bidang politik   leni nurita
Ketahanan nasional di bidang politik leni nurita
 
Pembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasionalPembahasan ketahanan nasional
Pembahasan ketahanan nasional
 
Bab i iv (autosaved)
Bab i iv (autosaved)Bab i iv (autosaved)
Bab i iv (autosaved)
 
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
 
Ppt geostrategi
Ppt geostrategiPpt geostrategi
Ppt geostrategi
 

More from Umi Lestari (16)

Cv english
Cv englishCv english
Cv english
 
Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)
Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)
Pemanfaatan limbah kulit udang (PKM)
 
Pemanfaatan ekstrak limbah cangkang telur
Pemanfaatan ekstrak limbah cangkang telur Pemanfaatan ekstrak limbah cangkang telur
Pemanfaatan ekstrak limbah cangkang telur
 
Bab I PKM
Bab  I PKMBab  I PKM
Bab I PKM
 
Quiz 1 tanggal 19 a pril 2012 (1)
Quiz 1 tanggal 19 a pril 2012 (1)Quiz 1 tanggal 19 a pril 2012 (1)
Quiz 1 tanggal 19 a pril 2012 (1)
 
Curriculum vitae
Curriculum vitaeCurriculum vitae
Curriculum vitae
 
Proposal pkl
Proposal pklProposal pkl
Proposal pkl
 
Presentasi pkl
Presentasi pklPresentasi pkl
Presentasi pkl
 
Presentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas AkhirPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir
 
Jurnal Tugas Akhir
Jurnal Tugas AkhirJurnal Tugas Akhir
Jurnal Tugas Akhir
 
presentasi proyek
presentasi proyekpresentasi proyek
presentasi proyek
 
Tugas umi lestari 1 e 1103197 soal latihan
Tugas umi lestari 1 e 1103197 soal latihanTugas umi lestari 1 e 1103197 soal latihan
Tugas umi lestari 1 e 1103197 soal latihan
 
Jurnal umi
Jurnal umiJurnal umi
Jurnal umi
 
Dokumen tugas akhir umi (proposal)
Dokumen tugas akhir umi (proposal)Dokumen tugas akhir umi (proposal)
Dokumen tugas akhir umi (proposal)
 
Menejemen Proyek
Menejemen ProyekMenejemen Proyek
Menejemen Proyek
 
Marketing Plan
Marketing PlanMarketing Plan
Marketing Plan
 

Makalah ppkn umi

  • 1. Makalah PPKN “MANFAAT DAN FUNGSI WAWASAN NUSANTARA DAN KETAHANAN NASIONAL DALAM RANGKA MEMBANGUN NASIONAL UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BANGSA DAN NEGARA” Disusun oleh : Umi Lestari 1103223 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK POS INDONESIA BANDUNG 2013
  • 2. I. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA Ketahanan Nasional pastinya mempunyai rumusan dengan pengertian yang baku dalam upayanya menghadapi dinamika perkembangan dunia dari masa ke masa. Kepastian itu menjadi keharusan karena dipakai sebagai titik dasar atau titik tolak untuk gerak implemetasi/penerapan di dalam hidup dan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Pengertian baku Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Oleh karena itu, Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus serta sinergik. Hal demikian itu, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara dengan modal dasar keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Proses berkelanjutan itu harus selalu didasari oleh pemikiran geopolitik dan geostrategi sebagai sebuah konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan konstelasi yang ada disekitar Indonesia. Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai nasionalnya, demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sementara itu, keamanan adalah kemampuan bangsa dan negara untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengambangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
  • 3. Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang , serasi dan selaras dalam aspek hidup dan kehidupan nasional.atau secara ringkas dapat diartikan sebagai berikut Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) : 1. Ancaman di dalam negeri Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia. 2. Ancaman dari luar negeri Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri. II. MACAM-MACAM KETAHANAN NASIONAL Perwujudan ketahanan nasional terbagi : 1. Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia dalam Trigarta, terbagi menjadi : a) Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia b) Aspek Keadaan dan Sumber-sumber Kekayaaan Alam c) Aspek Penduduk 2. Perwujudan Ketahanan Nasional dalam Pancagatra, terbagi menjadi : a) Ketahanan Nasional Dalam Bidang Ideologi b) Ketahanan Nasional Dalam Bidang Politik c) Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi d) Ketahanan nasional dibidang social budaya e) Ketahanan nasional dibidang pertahanan keamanan Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh
  • 4. landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nasional. Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga Negara Indonesia, yaitu : 1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional. 2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga Negara Indonesia baik secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air. Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan ketahanan nasional Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut Politik. III. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari : 1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia8 yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupunkelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
  • 5. 2. Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral) 3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar. a. Mawas ke dalam Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme). b. Mawas ke luar Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan. 4. Asas kekeluargaan Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong- royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling menghancurkan. IV. SIFAT – SIFAT KETAHANAN NASIONAL Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai –nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu :
  • 6. Mandiri. Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (independency). • Dinamis. Ketahanan Nasional tidak tetap, namun dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya. Karena itu upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk mencapai kondisi kehidupan nasional yang lebih baik. • Wibawa. Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional yang berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa, yang menjadi faktor yang diperhitungkan oleh pihak lain. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia. Makin tinggi nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi pula tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia. • Konsultasi dan Kerjasama. Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa V. KETAHANAN NASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI Kehidupan bangsa Indonesia di Era Globalisasi, di tandai oleh era perdagangan bebas, dimana produk dari suatu negara dengan bebas dapat masuk dan di perjualbelikan di negara lain. Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan itu. Ditengah-tengah usaha itu untuk memperbaiki perekonomian, bangsa Indonesia juga ditantang untuk berjuang menempatkan bangsa Indonesia sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu memiliki rasa bangga terhadap produk dalam negeri. Kita harus sadar dan bangga bahwa produksi dalam negeri tidak kalah dengan produksi luar negeri. Di era globalisasi ini persaingan begitu ketat dan tajam pada semua aspek kehidupan. Dibidang ideologi, kehancuran komunisme di Eropa Timur memungkinkan liberalisme – kapitalisme mendominasi dunia. Di bidang politik, pengaruh negara-negara besar sulit di elakan. Dibidang ekonomi, perdagangan bebas menyebabkan produksi lokal terpental. Di
  • 7. bidang sosial budaya, pola hidup dan budaya hedonistic (maunya enak, senang saja) mewarnai semua lapisan dan lingkungan masyarakat. Sedangkan dibidang pertahanan dan keamanan penguasaan teknologi persenjataan bukan lagi jaminan keamanan melainkan cenderung sebagai ancaman. Dalam kondisi seperti itu, maka hanya orang, masyarakat bangsa dan negara yang memiliki kualitas sajalah yang berpeluang memenangkan persaingan tersebut dan kunci untuk mencapai itu adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan di dukung oleh teguhnya pendirian, loyal pada bangsa dan negara. Terikat pada tekad, cinta pada tugas, dan semua itu dilakukan sebagai wujud cinta pada tanah air. PEMBANGUNAN NASIONAL A.MAKNA DAN HAKIKAT PEMBANGUNAN NASIONAL Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Keseluruhan semangat, arah, dan gerak pembangunan dilaksanakan sebagai pengalaman semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan yang utuh, yang meliputi: 1. Pegamalan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang antara lain mencakup tanggung jawab bersama dari semua golongan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk secara terus-menerus dan bersamasama meletakkan landasan spiritual, moral, dan etik yang kukuh bagi pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila. 2. Pengamalan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang antara lain mencakup peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga negra serta penghapusan penjajahan, kesengsaraan, dan ketidakadilan dari muka bumi. 3. Pengamalan Sila Persatuan Indonesia, yang antara lain mencakup peningkatan pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat, bangsa,
  • 8. dan negara, sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam rangka mamperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. 4. Pengamalan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, yang anrtara lain mencakup upaya makin menumbuhkan dan mengembangkn sistem politik Demokrasi Pancasila yang makin mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis, mengembangkan kesdaran dan tanggung jawab politik warga negara, serta menggairahkan rakyat dalam proses politik. 5. Pengamalan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang antara lain mancakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya menuju kepada terciptanya kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama berdasr atas asas kekeluargaan. Berdasarkan pokok pikiran di atas, maka hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan, dan pedoman pembangunan nasional. Pembangunan nasional dilaksanakan merata di seluruh tanah air dan tidak hanya untuk suatu golongan atau sebagian dari masyarakat, tetapi untuk seluruh masyarakat, serta harus benar-benar dapat dirasakan seluruh rakyat sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial, yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembangunan nasional dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap, dan berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju. Pembangunan nasional adalah pembangunan dari, oleh, dan untuk rakyat, dilaksanakan di semua aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan, dengan senantiasa harus merupakan perwujudan Wawasan Nusantara serta memperkukuh Ketahanan Nasional, yang diselenggarakan dengan membangun bidang-bidang pembangunan diselaraskan dengan sasaran jangka pangjang yang ingin diwujudkan.
  • 9. Pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus-menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila. Pembangunan nasional diarahkan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan lahir batin, termasuk terpenuhinya rasa aman, rasa tenteram, dan rasa keadilan serta terjaminnya kebebasan mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab bagi seluruh rakyat. Pembangunan nasional menghendaki keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antara sesama manusia dan antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Pembangunan nasional dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah saling menunjang, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional. Pembangunan nasional diselenggarakan secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka sedang 5 tahunan, dengan mendayagunakan seluruh sumber daya nasional untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional. B. TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai. C. ASAS PEMBANGUNAN NASIONAL
  • 10. Asas pembangunan nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional. Asas-asas tersebut adalah: 1. Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhn Yang Maha Esa: bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan, dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral, dan etik dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila. 2. Asas Manfaat: bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pengembangan pribadi warga negara serta mengutamakan kelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam rangka pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. 3. Asas Demokrasi Pancasila: bahwa upaya mencapai tujuan pembangunan nasional yang meliputi seluruh kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dilakukan dengan semangat kekeluargaan yang bercirikan kebersamaan, gotong-royong, persatuan dan kesatuan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. 4. Asas Adil dan Merata: bahwa pembangunan nasional diselenggarakan sebagai usaha bersama harus merata di semua lapisan masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air di mana setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan berperan dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada bangsa dan negara. 5. Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan: bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai kepentingan, yaitu keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kepentingan dunia dan akhirat, materiil dan spiritual, jiwa dan raga, individu, masyarakat dan negara, pusat dan daerah serta antardaerahm kepentingan
  • 11. perikehidupan darat, laut, udara, dan dirgantara serta kepentingan nasional dan internasional. 6. Asas Hukum: bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional setiap warga negara dan penyelenggara negara harus taat pada hukum yang berintikan keadilan dan kebenaran, serta negara diwajibkan untuk menegakkan dan menjamin kepastian hukum. 7. Asas Kemansirian: bahwa pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan kepada kapribadian bangsa. 8. Asas Kejuangan: bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, penyelenggaraan negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, jiwa, dan semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. 9. Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: bahwa agar pembangunan nasional dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin yang setinggi-tingginya, penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendorong pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara seksama dan bertanggung jawab dengan mempertahankan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. 2.1 WAWASAN NUSANTARA Wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional untuk mancapai tujuan pembangunan nasional adalah Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang mencakup:
  • 12. 1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti: a) Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa. b) Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya. c) Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa. d) Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, mengarahkan bangsa menuju tujuannya. e) Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. f) Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional. g) Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas dan aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional. 2.2 Unsur - Unsur Dasar Wawasan Nusantara 1. Wadaha. a. Wujud Wilayah Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan didalamnya.Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam
  • 13. wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud infrastruktur politik.Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan poliyik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan. b. Tata Inti Organisasi Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. c. Tata Kelengkapan Organisasi Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila. 2 . Isi Wawasan Nusantara Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal yang essensial, yaitu: a) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan nasional. b) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional. Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia meliputi : a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan : 1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. 2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas. 3. Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
  • 14. kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh menyeluruh meliputi: : 1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan dirgantara secara terpadu. 2. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional. 3. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum. 4. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan. 5. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). 6. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional. 3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata laku tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa indonesia, sedang tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan. Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian. Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm segala aspek kehidupan nasional. 2.3 Hakikat Wawasan Nusantara Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negar harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia . Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi
  • 15. kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan dan orang per orang. 2 . 4 Tantangan implementasi wawasan nusantara dengan adanya era Kapitalisme Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas.Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok . Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut : 1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia. 2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat. b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
  • 16. menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaa sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri. 1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata. 2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing. 3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat. c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau kepercayaan,serta golongan berdasarkan status sosialnya . Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa . Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati. d. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan keamanan Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini menjadi modal utama yang akan mengerakkan partisipasi setiap warga negara indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman antara lain : 1. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
  • 17. 2. Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa. 3. Penerapan Wawasan Nusantara a) Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara. Khususnya di bidang wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga terjaminlah integritas wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap “laut bebas” menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia. b) Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. c) Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional terutama negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai. d) Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan transportasi. e) Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas pancasila. f) Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara. 4. Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar tetap mengarah pada pencapaian tujuan nasional diperlukan suatu landasan dan pedoman yang kokoh berupa konsepsi wawsan nasional untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta kepentingan dan tujuan nasional.
  • 18. Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seteru .