SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
IMAM SHOLAT DALAM
PERSPEKTIF SYARI’AT
ISLAM
Drs. K. H. Abdul Latif, M. Ag
Bersama
Imam
Kata imam berasal dari kata al-Qashdu yang berarti
tujuan atau arah. Selain itu imam juga bermakna At-
Taqaddum yang bermakna maju kedepan. Menurut
istilah, yang dimaksud dengan imam dalam shalat
adalah orang yang shalatnya diikuti orang shalat yang
lain dengan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam
Syariah. Di dalam Alquran disebutkan kata imam
(pemimpin) dan aimmah (pemimpin-pemimpin)
Kata Imam dalam Al-Qur’an
Dalam bentuk tunggal, kata imām disebutkan sebanyak 12
kali dan tersebar dalam 11 surah. Dan memiliki arti dan
konteks yang beragam seperti pemimpin, jalan, dan lauh
mahfūdz. Salah satunya dalam surah Al-Isra’ ayat 71:
ِ‫ام‬َ‫م‬ِ‫ا‬ِ‫ب‬ ٍۢ
‫َاس‬‫ن‬ُ‫ا‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ن‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬
َ‫ب‬ٰ‫ت‬ِ‫ك‬ َ‫ي‬ِ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ْْۚ‫م‬ِ‫ه‬
ٖ‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ٗ‫ه‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬ٰ‫ت‬ِ‫ك‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ء‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِٕ‫ى‬
ٰٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬َ‫ف‬
ً
‫ْل‬‫ي‬ِ‫ت‬َ‫ف‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ظ‬ُ‫ي‬ َ
‫َل‬ َ‫و‬
Artinya: (Ingatlah) pada hari (ketika) Kami panggil setiap
umat dengan pemimpinnya. Maka, siapa yang diberi
catatan amalnya di tangan kanannya, mereka akan
membaca catatannya (dengan bahagia) dan mereka tidak
akan dirugikan sedikit pun.
Kata imām dalam ayat ini adalah pemimpin. Qurasih
Shihab dan Ath-Thabari dalam tafsirnya juga
menjelaskan makan lain dari imam yaitu kitab, nabi,
syara’, serta buku catatan amal perbuatan manusia
yang telah dihitung. (Tafsir al-Misbah dan Tafsir
At-Tahabari).
Adapun yang bermakna serupa terdapat dalam surah al-Anbiya ayat
73 :
‫ب‬ َ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫ه‬َّ‫ي‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ِٕ‫ى‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬
ْ‫ي‬َ‫ل‬‫ا‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬‫ر‬ْ‫م‬َ‫ا‬
‫ت‬ ٰ
‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ف‬ ْ‫م‬‫ه‬
ٰ‫ك‬َّ‫الز‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ت‬ْ‫ي‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫وة‬ٰ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ام‬َ‫ق‬‫ا‬ َ‫و‬
ْ‫ي‬‫د‬‫ب‬ٰ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ِۚ‫وة‬
ۙ َ‫ن‬
٧٣
Artinya : “Kami menjadikan mereka itu pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk atas perintah Kami dan Kami
mewahyukan kepada mereka (perintah) berbuat kebaikan,
menegakkan salat, dan menunaikan zakat, serta hanya kepada
Kami mereka menyembah.”
Imam dalam salat merupakan salah satu syarat bagi
terlaksananya salat yang dilakukan secara berjamaah.
Tanpa imam, salat berjamaah tidak akan
terselenggara dengan baik. Maka dari itu, untuk
kelancaran salat berjamaah perlu ada imam tetap
atau imam pengganti.
Untuk menetapkan seseorang menjadi imam, baik imam tetap
maupun imam pengganti terdapat beberapa kriteria atau syarat
yang harus dijadikan acuan. Kriteria atau syarat yang dimaksud
adalah bacaan Alqurannya bagus, memiliki pengetahuan agama,
taqwanya tinggi dan paling tua umurnya. Seseorang menjadi
imam atau pengganti imam adalah orang yang paling bagus
bacaan Alqurannya; jika bacaannya sama, maka yang paling
mengetahui tentang sunnah; jika pengetahuannya tentang sunnah
sama, maka yang dipilih adalah yang lebih dahulu melakukan
hijrah, maka jika tetap sama maka dipilih yang paling tua.
Abu Bakar al-Jaziriy, Minhaj Muslim (Cet. II; Kairo: Dar al-Kutub Salfiah)
Menujuk imam adalah sebuah kewajiban syar’i dan
termasuk hal-hal yang wajib menurut kesepakatan
ulama. Disyarat kan seorang imam itu harus lah
seorang muslim, merdeka, laki-laki, berakal, baligh,
mampu.
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َّ‫ن‬َ‫ا‬ ِ‫ث‬ ِ
‫ْر‬‫ي‬ َ‫و‬ُ‫ح‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬
:
ِ‫ا‬
ْ‫ن‬ّ‫ذ‬َ‫ؤ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ُ‫ة‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫ر‬َ‫ض‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫ؤ‬َ‫ي‬ْ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫ا‬
.
‫مس‬ ‫و‬ ‫البخارى‬ ‫و‬ ‫احمد‬
‫اَلوطار‬ ‫نيل‬ ،‫لم‬
2
:
37
“Dari Malik bin Al-Huwairits, sesungguhnya Nabi SAW bersabda,
"Apabila waktu shalat telah tiba, maka hendaklah salah seorang
diantara kamu adzan untuk (shalat)mu, dan hendaklah yang tertua
diantara kamu bertindak sebagai imam bagi kamu". [HR. Ahmad,
Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 37].”
Salah satu Hadist yang menerangkan tentang Imam
:
Kepemimpinan seorang Imam itu akan sah
karena syarat-syarat berikut:
 Islam. Tidak sah bila imam itu orang kafir, disepakati oleh semua ulama.
Hambali menyebutkan, jika seorang shalat dibelakang orang yang
diragukan keislamannya atau ia waria maka shalatnya sah selama belum
jelas diketahui kekafiranya atau awal warianya masih dipermasalahkan.
Karena secara lahir, orang yang shalat itu hanyalah
seorang muslim, apalagi ia mengimami kaum laki-laki.
Namun, jika setelah shalat baru diketahui dengan jelas
kekafiranya atau bentuknya waria maka orang tadi wajib
mengulangi shalatnya. Seseorang bisa dihukumi sebagai
muslim jika ia shalat, baik saat berada di daerah perang
atau aman. Baik melakukan shalat secara berjamaah
ataupun sendiri.
 Berakal, berakal dalam artian tidak sedang dalam keadaan mabuk, gila atau
hilang akal. Karena imam sholat harus tahu apa yang dibacanya, sehingga
sholat menjadi lebih afdhol.
 Baligh, Syarat berikutnya untuk menjadi imam sholatadalah sudah baligh,
artinya anak tersebut berarti sudah wajib untuk sholat. Ini ditandai dengan
sudah pernah seorang anak bermimpi basah, dan sudah tahu mana yang baik
dan buruk.
 Laki-laki, Seorang imam sholat harus dipilih dari seorang laki-laki, jangan
sampai perempuan atau waria dipilih. Ini jika memang masih ada laki-laki di
antara pilihannya. Tetapi jika sholat dilakukan oleh wanita dan tidak ada laki-
laki, maka imam sholat boleh dipilih dari wanita.
 Bersih dan suci najis atau hadas, Seorang yang akan menjadi imam
sholat harus bersih dan bersuci terlebih dahulu, baik dari hadas kecil maupun
besar. Karena tidak sah sholat seseorang jika masih ada najis yang ada pada
dirinya.
 Bacaannya bagus dan mampu menyempurnakan rukun sholat
Seorang imam sholat harus dicari yang paling bagus bacaannya, serta mengerti apa
yang diucapkannya. Sehingga sholat akan lebih sempurna dan jelas bacaan
Alqurannya. Juga mengerti dan mampu menyempurnakan rukun sholat, seperti saat
takbiratul ihram, ruku, sujud dan tahiyat.
 Imam tidak sedang menjadi makmum
Jika Anda memasuki masjid dan shaf sholat dalam keadaan berantakan, sementara di
sana ada imam, maka jangan jadikan makmum tersebut imam kita. Tetapi jika
mereka sudah selesai sholat, maka boleh memilih salah satu makmum menjadi imam
sholat.
 Fasih bacaan Alquran sesuai dengan tajwid
Bacaan Alquran dalam sholat harus fasih dan benar, sehingga sholat menjadi
sempurna. Jangan sampai mahkraj tidak benar, termasuk tajwid yang harus diketahui
setiap imam sholat.
 Sholatnya imam sah menurut mazhab makmumnya
Mazhab hanafi yang bersentuhan dengan wanita tanpa disengaja atau dengan
muhrimnya tidak perlu wudhu lagi. Sementara mazhab Syafii tetap harus berwudhu.
Maka imam yang bermazhab hanafi yang menjadi makmum bermazhab Syafii
kemudian menyentuh wanita, tetap harus berwudhu kembali agar sholat berjemaah
mereka menjadi sah. []
Tipologi Seorang Imam
 Pertama, imam kompromis-kondisonal.Dalam kategori ini gaya seorang
imam lebih merupakan hasil kompromi dan afirmasi dari keinginan
jamaah. Mereka mempunyai pandangan bahwa ketika ditunjuk sebagai
seorang imam maka ia tidak boleh mengecewakan. Oleh karenanya gaya
kepemimpinan dalam shalatnya amat kondisional, baik dari segi
lamanyya waktu maupun pilihan ayat yang dipakai dalam shalat.
Di sini seorang imam harus juga dituntut untuk bisa
membaca selera jamaah, yang barangkali berbeda antara
satu tempat dengan tempat lainnya.
Dalam hal tata cara berpakaian, mereka juga selalu
menyesuaikan, seperti halnya memakai sarung, peci,
sajadah, membawa tasbih perlu diperhatikan dan
disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan kebisaan
yang dipakai di sekitar masjid tersebut. Bahkan saking
kompromisnya, tipologi imam ini pun biasa memakai
lintas fiqh demi memuaskan makmum. Mereka
terkadang memakai qunut, namun di tempat lain mereka
juga tidak memakai.
 Kedua, imam “Citra-Sensasional”.Dalam penulisan ini digunakan istilah
citra-sensasional, karena seorang imam dalam menjalankan tugasnya mereka
cenderung bersikap menunjukkan kesenangan dan menjaga sekaligus
menunjukkan keunggulan, sensasi dan kehebatan dalam memimpin shalat
jamaah. Bagi mereka memimpin shalat berarti kesempatan untuk
menunjukkan kehebatan dirinya, baik dari segi hafalan maupun dari segi
keindahan bacaannya yang menurutnya dapat memikat pendengar.
Dalam berbusana pun mereka cenderung memakai
pakaian yang sesuai dengan citra dirinya. Dan
untuk menjaga pertunjukan dan peran sosial yang
sedang disandangnya sekarang sebagai pemuka
agama. Dalam beberapa kasus mereka juga
menolak menjadi imam karena merasa kurang pas
saat sedang memakai pakaian kaus dan tidak
memakai peci.
 Ketiga, Imam Mandiri,Berbeda dengan kategori imam citra (gambaran),
mereka yang termasuk dalam kategori ini tidak berpretensi untuk
menunjukkan kehebatan dan keunggulan dirinya saat menjadi imam
shalat. Mereka cenderung abai terhadap realitas jamaah dikarenakan
kepentingan pribadi yang biasanya bersifat kondisional, mereka biasanya
bertifikal cuek, mengikuti selera dirinya. Surat yang dipilih, pakaian yang
dipakai, bacaan panjang atau pendek bergantung kepada selera dirinya
saja.
 Keempat, Imam Ideal-Literalis. Imam dalam kategori ini
beruasaha semaksimal mungkin melaksanakan shalat sesuai
kaidah teks hadits termasuk di dalam shalat berjamaah.
Pilihan surat dan panjang pendeknya ayat atau surat yang
dibaca dan bahkan sampai kepada fiqh yang dipakai
berdasarkan ketentuan teks yang diyakininya.
Dalam hal berpakaian cenderung lebih mementingkan kerapihan,
bersih, sopan dan tentu saja menutup aurat. Bagi mereka memakai
peci, koko atau atribut lainnya bukan merupakan hal yang prinsipil.
Baginya bahwa menjadi imam merupakan amanah dan kita akan
hanya bisa diterima shalat oleh Allah manakala kita berperilaku ikhlas
apalagi dalam menjalankan ibadah shalat. Sebagaimana Rasulullah
mengajarkan kita shalat maka kita wajib mengikuti amalan-amalan
dan ajaran yang harus kita patuhi, terlebih saat mengerjakan ibadah
shalat.
Terima Kasih
Atas Perhatiannya 

More Related Content

Similar to IMAM SHOLAT DALAM PERSPEKTIF SYARI’AT ISLAM.pptx

pertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTS
pertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTSpertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTS
pertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTSdelmandelman503
 
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Andre Milanisti
 
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Andre Milanisti
 
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Andre Milanisti
 
Bab 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah.pptx
Bab 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah.pptxBab 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah.pptx
Bab 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah.pptxHendrikGunawan24
 
Sholat berjama'ah ummu
Sholat berjama'ah ummuSholat berjama'ah ummu
Sholat berjama'ah ummumumukholisah
 
Sholat berjama'ah kelas 2 ummu
Sholat berjama'ah kelas 2 ummuSholat berjama'ah kelas 2 ummu
Sholat berjama'ah kelas 2 ummumumukholisah
 
Smt2 sholat jama'ah
Smt2 sholat jama'ahSmt2 sholat jama'ah
Smt2 sholat jama'ahfalahnurul96
 
3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamah3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamahasni furoida
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3mas_mughni
 
Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahasni furoida
 
BAB 4 Indahnya Kebersamaan dengan Salat Berjamaah.pptx
BAB 4 Indahnya Kebersamaan dengan Salat Berjamaah.pptxBAB 4 Indahnya Kebersamaan dengan Salat Berjamaah.pptx
BAB 4 Indahnya Kebersamaan dengan Salat Berjamaah.pptxNyimas11
 
KPT 5033 Solat Berjemaah
KPT 5033 Solat BerjemaahKPT 5033 Solat Berjemaah
KPT 5033 Solat Berjemaahwannazrs
 

Similar to IMAM SHOLAT DALAM PERSPEKTIF SYARI’AT ISLAM.pptx (20)

Adzan dan iqomah
Adzan dan iqomahAdzan dan iqomah
Adzan dan iqomah
 
pertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTS
pertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTSpertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTS
pertemuan ke 3 mata pelajaran Fiqih untukMTS
 
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
 
Rppfiqihkelas7mts
Rppfiqihkelas7mtsRppfiqihkelas7mts
Rppfiqihkelas7mts
 
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
 
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
Rppfiqihkelas7mtskurtilasedisirevisi 141126084558-conversion-gate01
 
Bab 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah.pptx
Bab 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah.pptxBab 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah.pptx
Bab 4 Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah.pptx
 
Sholat berjama'ah ummu
Sholat berjama'ah ummuSholat berjama'ah ummu
Sholat berjama'ah ummu
 
Sholat berjama'ah kelas 2 ummu
Sholat berjama'ah kelas 2 ummuSholat berjama'ah kelas 2 ummu
Sholat berjama'ah kelas 2 ummu
 
Smt2 sholat jama'ah
Smt2 sholat jama'ahSmt2 sholat jama'ah
Smt2 sholat jama'ah
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamah3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamah
 
Materi Adzan dan Iqama
Materi Adzan dan IqamaMateri Adzan dan Iqama
Materi Adzan dan Iqama
 
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
Fiqih kelas 7 sm 1 pelajaran 3
 
shalat berjamaah
shalat berjamaahshalat berjamaah
shalat berjamaah
 
Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamah
 
BAB 4 Indahnya Kebersamaan dengan Salat Berjamaah.pptx
BAB 4 Indahnya Kebersamaan dengan Salat Berjamaah.pptxBAB 4 Indahnya Kebersamaan dengan Salat Berjamaah.pptx
BAB 4 Indahnya Kebersamaan dengan Salat Berjamaah.pptx
 
KPT 5033 Solat Berjemaah
KPT 5033 Solat BerjemaahKPT 5033 Solat Berjemaah
KPT 5033 Solat Berjemaah
 
Hukum-Shalat
Hukum-ShalatHukum-Shalat
Hukum-Shalat
 

IMAM SHOLAT DALAM PERSPEKTIF SYARI’AT ISLAM.pptx

  • 1. IMAM SHOLAT DALAM PERSPEKTIF SYARI’AT ISLAM Drs. K. H. Abdul Latif, M. Ag Bersama
  • 2. Imam Kata imam berasal dari kata al-Qashdu yang berarti tujuan atau arah. Selain itu imam juga bermakna At- Taqaddum yang bermakna maju kedepan. Menurut istilah, yang dimaksud dengan imam dalam shalat adalah orang yang shalatnya diikuti orang shalat yang lain dengan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam Syariah. Di dalam Alquran disebutkan kata imam (pemimpin) dan aimmah (pemimpin-pemimpin)
  • 3. Kata Imam dalam Al-Qur’an Dalam bentuk tunggal, kata imām disebutkan sebanyak 12 kali dan tersebar dalam 11 surah. Dan memiliki arti dan konteks yang beragam seperti pemimpin, jalan, dan lauh mahfūdz. Salah satunya dalam surah Al-Isra’ ayat 71: ِ‫ام‬َ‫م‬ِ‫ا‬ِ‫ب‬ ٍۢ ‫َاس‬‫ن‬ُ‫ا‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ن‬ َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ب‬ٰ‫ت‬ِ‫ك‬ َ‫ي‬ِ‫ت‬ ْ‫و‬ُ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ْْۚ‫م‬ِ‫ه‬ ٖ‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ي‬ِ‫ب‬ ٗ‫ه‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ب‬ٰ‫ت‬ِ‫ك‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ء‬َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬ َ‫ك‬ِٕ‫ى‬ ٰٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬َ‫ف‬ ً ‫ْل‬‫ي‬ِ‫ت‬َ‫ف‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ظ‬ُ‫ي‬ َ ‫َل‬ َ‫و‬ Artinya: (Ingatlah) pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya. Maka, siapa yang diberi catatan amalnya di tangan kanannya, mereka akan membaca catatannya (dengan bahagia) dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun.
  • 4. Kata imām dalam ayat ini adalah pemimpin. Qurasih Shihab dan Ath-Thabari dalam tafsirnya juga menjelaskan makan lain dari imam yaitu kitab, nabi, syara’, serta buku catatan amal perbuatan manusia yang telah dihitung. (Tafsir al-Misbah dan Tafsir At-Tahabari). Adapun yang bermakna serupa terdapat dalam surah al-Anbiya ayat 73 : ‫ب‬ َ‫ن‬ ْ‫ُو‬‫د‬ْ‫ه‬َّ‫ي‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ِٕ‫ى‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ٰ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬ ْ‫ي‬َ‫ل‬‫ا‬ ٓ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ح‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬‫ر‬ْ‫م‬َ‫ا‬ ‫ت‬ ٰ ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ْ‫ال‬ َ‫ل‬ْ‫ع‬‫ف‬ ْ‫م‬‫ه‬ ٰ‫ك‬َّ‫الز‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ت‬ْ‫ي‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫وة‬ٰ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ َ‫ام‬َ‫ق‬‫ا‬ َ‫و‬ ْ‫ي‬‫د‬‫ب‬ٰ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ِۚ‫وة‬ ۙ َ‫ن‬ ٧٣ Artinya : “Kami menjadikan mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah Kami dan Kami mewahyukan kepada mereka (perintah) berbuat kebaikan, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, serta hanya kepada Kami mereka menyembah.”
  • 5. Imam dalam salat merupakan salah satu syarat bagi terlaksananya salat yang dilakukan secara berjamaah. Tanpa imam, salat berjamaah tidak akan terselenggara dengan baik. Maka dari itu, untuk kelancaran salat berjamaah perlu ada imam tetap atau imam pengganti. Untuk menetapkan seseorang menjadi imam, baik imam tetap maupun imam pengganti terdapat beberapa kriteria atau syarat yang harus dijadikan acuan. Kriteria atau syarat yang dimaksud adalah bacaan Alqurannya bagus, memiliki pengetahuan agama, taqwanya tinggi dan paling tua umurnya. Seseorang menjadi imam atau pengganti imam adalah orang yang paling bagus bacaan Alqurannya; jika bacaannya sama, maka yang paling mengetahui tentang sunnah; jika pengetahuannya tentang sunnah sama, maka yang dipilih adalah yang lebih dahulu melakukan hijrah, maka jika tetap sama maka dipilih yang paling tua. Abu Bakar al-Jaziriy, Minhaj Muslim (Cet. II; Kairo: Dar al-Kutub Salfiah)
  • 6. Menujuk imam adalah sebuah kewajiban syar’i dan termasuk hal-hal yang wajib menurut kesepakatan ulama. Disyarat kan seorang imam itu harus lah seorang muslim, merdeka, laki-laki, berakal, baligh, mampu. َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ َّ‫ن‬َ‫ا‬ ِ‫ث‬ ِ ‫ْر‬‫ي‬ َ‫و‬ُ‫ح‬‫ل‬ْ‫ا‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ِ‫ك‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ : ِ‫ا‬ ْ‫ن‬ّ‫ذ‬َ‫ؤ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ ُ‫ة‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫ر‬َ‫ض‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫م‬ُ‫ؤ‬َ‫ي‬ْ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫د‬َ‫ح‬َ‫ا‬ . ‫مس‬ ‫و‬ ‫البخارى‬ ‫و‬ ‫احمد‬ ‫اَلوطار‬ ‫نيل‬ ،‫لم‬ 2 : 37 “Dari Malik bin Al-Huwairits, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, "Apabila waktu shalat telah tiba, maka hendaklah salah seorang diantara kamu adzan untuk (shalat)mu, dan hendaklah yang tertua diantara kamu bertindak sebagai imam bagi kamu". [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 37].” Salah satu Hadist yang menerangkan tentang Imam :
  • 7. Kepemimpinan seorang Imam itu akan sah karena syarat-syarat berikut:  Islam. Tidak sah bila imam itu orang kafir, disepakati oleh semua ulama. Hambali menyebutkan, jika seorang shalat dibelakang orang yang diragukan keislamannya atau ia waria maka shalatnya sah selama belum jelas diketahui kekafiranya atau awal warianya masih dipermasalahkan. Karena secara lahir, orang yang shalat itu hanyalah seorang muslim, apalagi ia mengimami kaum laki-laki. Namun, jika setelah shalat baru diketahui dengan jelas kekafiranya atau bentuknya waria maka orang tadi wajib mengulangi shalatnya. Seseorang bisa dihukumi sebagai muslim jika ia shalat, baik saat berada di daerah perang atau aman. Baik melakukan shalat secara berjamaah ataupun sendiri.
  • 8.  Berakal, berakal dalam artian tidak sedang dalam keadaan mabuk, gila atau hilang akal. Karena imam sholat harus tahu apa yang dibacanya, sehingga sholat menjadi lebih afdhol.  Baligh, Syarat berikutnya untuk menjadi imam sholatadalah sudah baligh, artinya anak tersebut berarti sudah wajib untuk sholat. Ini ditandai dengan sudah pernah seorang anak bermimpi basah, dan sudah tahu mana yang baik dan buruk.  Laki-laki, Seorang imam sholat harus dipilih dari seorang laki-laki, jangan sampai perempuan atau waria dipilih. Ini jika memang masih ada laki-laki di antara pilihannya. Tetapi jika sholat dilakukan oleh wanita dan tidak ada laki- laki, maka imam sholat boleh dipilih dari wanita.  Bersih dan suci najis atau hadas, Seorang yang akan menjadi imam sholat harus bersih dan bersuci terlebih dahulu, baik dari hadas kecil maupun besar. Karena tidak sah sholat seseorang jika masih ada najis yang ada pada dirinya.
  • 9.  Bacaannya bagus dan mampu menyempurnakan rukun sholat Seorang imam sholat harus dicari yang paling bagus bacaannya, serta mengerti apa yang diucapkannya. Sehingga sholat akan lebih sempurna dan jelas bacaan Alqurannya. Juga mengerti dan mampu menyempurnakan rukun sholat, seperti saat takbiratul ihram, ruku, sujud dan tahiyat.  Imam tidak sedang menjadi makmum Jika Anda memasuki masjid dan shaf sholat dalam keadaan berantakan, sementara di sana ada imam, maka jangan jadikan makmum tersebut imam kita. Tetapi jika mereka sudah selesai sholat, maka boleh memilih salah satu makmum menjadi imam sholat.  Fasih bacaan Alquran sesuai dengan tajwid Bacaan Alquran dalam sholat harus fasih dan benar, sehingga sholat menjadi sempurna. Jangan sampai mahkraj tidak benar, termasuk tajwid yang harus diketahui setiap imam sholat.  Sholatnya imam sah menurut mazhab makmumnya Mazhab hanafi yang bersentuhan dengan wanita tanpa disengaja atau dengan muhrimnya tidak perlu wudhu lagi. Sementara mazhab Syafii tetap harus berwudhu. Maka imam yang bermazhab hanafi yang menjadi makmum bermazhab Syafii kemudian menyentuh wanita, tetap harus berwudhu kembali agar sholat berjemaah mereka menjadi sah. []
  • 10. Tipologi Seorang Imam  Pertama, imam kompromis-kondisonal.Dalam kategori ini gaya seorang imam lebih merupakan hasil kompromi dan afirmasi dari keinginan jamaah. Mereka mempunyai pandangan bahwa ketika ditunjuk sebagai seorang imam maka ia tidak boleh mengecewakan. Oleh karenanya gaya kepemimpinan dalam shalatnya amat kondisional, baik dari segi lamanyya waktu maupun pilihan ayat yang dipakai dalam shalat. Di sini seorang imam harus juga dituntut untuk bisa membaca selera jamaah, yang barangkali berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
  • 11. Dalam hal tata cara berpakaian, mereka juga selalu menyesuaikan, seperti halnya memakai sarung, peci, sajadah, membawa tasbih perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan kebisaan yang dipakai di sekitar masjid tersebut. Bahkan saking kompromisnya, tipologi imam ini pun biasa memakai lintas fiqh demi memuaskan makmum. Mereka terkadang memakai qunut, namun di tempat lain mereka juga tidak memakai.  Kedua, imam “Citra-Sensasional”.Dalam penulisan ini digunakan istilah citra-sensasional, karena seorang imam dalam menjalankan tugasnya mereka cenderung bersikap menunjukkan kesenangan dan menjaga sekaligus menunjukkan keunggulan, sensasi dan kehebatan dalam memimpin shalat jamaah. Bagi mereka memimpin shalat berarti kesempatan untuk menunjukkan kehebatan dirinya, baik dari segi hafalan maupun dari segi keindahan bacaannya yang menurutnya dapat memikat pendengar.
  • 12. Dalam berbusana pun mereka cenderung memakai pakaian yang sesuai dengan citra dirinya. Dan untuk menjaga pertunjukan dan peran sosial yang sedang disandangnya sekarang sebagai pemuka agama. Dalam beberapa kasus mereka juga menolak menjadi imam karena merasa kurang pas saat sedang memakai pakaian kaus dan tidak memakai peci.  Ketiga, Imam Mandiri,Berbeda dengan kategori imam citra (gambaran), mereka yang termasuk dalam kategori ini tidak berpretensi untuk menunjukkan kehebatan dan keunggulan dirinya saat menjadi imam shalat. Mereka cenderung abai terhadap realitas jamaah dikarenakan kepentingan pribadi yang biasanya bersifat kondisional, mereka biasanya bertifikal cuek, mengikuti selera dirinya. Surat yang dipilih, pakaian yang dipakai, bacaan panjang atau pendek bergantung kepada selera dirinya saja.
  • 13.  Keempat, Imam Ideal-Literalis. Imam dalam kategori ini beruasaha semaksimal mungkin melaksanakan shalat sesuai kaidah teks hadits termasuk di dalam shalat berjamaah. Pilihan surat dan panjang pendeknya ayat atau surat yang dibaca dan bahkan sampai kepada fiqh yang dipakai berdasarkan ketentuan teks yang diyakininya. Dalam hal berpakaian cenderung lebih mementingkan kerapihan, bersih, sopan dan tentu saja menutup aurat. Bagi mereka memakai peci, koko atau atribut lainnya bukan merupakan hal yang prinsipil. Baginya bahwa menjadi imam merupakan amanah dan kita akan hanya bisa diterima shalat oleh Allah manakala kita berperilaku ikhlas apalagi dalam menjalankan ibadah shalat. Sebagaimana Rasulullah mengajarkan kita shalat maka kita wajib mengikuti amalan-amalan dan ajaran yang harus kita patuhi, terlebih saat mengerjakan ibadah shalat.