SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Apakah meminta maaf begitu sulit hingga aku berat untuk melakukannya? Ataukah hanya
karena rasa tinggi hati yang kumiliki terlalu besar hingga menutupi telinga hatiku akan
bisikan perubahan menuju kebaikan? Tapi satu yang kurasakan dengan pasti, aku merasa
bersalah dan kecewa sambil mengutuki diriku sendiri saat tiada orang di sekelilingku.
Mengapa tak menyegerakan melakukan kebaikan? Bukankah sudah jelas dinyatakan dalam
ayat-ayat suci Al Qur’an beserta hadits-hadits soheh bahwa orang yang berlomba untuk
melakukan kebaikan akan di cintai oleh Allah? Apa aku tak mau di cintai oleh-Nya?
Astaghfirullahal’adzim
Mungkin sebuah quotes yang menyatakan bahwa “maklumlah manusia tiada yang sempurna”
perlu dilakukan suatu revisi dan amandemen secara jeli dan teliti. Pernyataan ini sering
dijadikan sebagai alasan mendasar untuk menutupi segala bentuk perbuatan salah yang
pernah kita perbuat. Bahkan membuat hati kita merasa tak perlu meminta maaf pada yang
lain karena sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Ingatkah kalian dengan salah satu hadits
(maaf lupa baca dimana) “Dosa yang besar bisa menjadi kecil bila kita senantiasa berdzikir
dan memohon ampun karenanya, akan tetapi dosa kecil akan menjadi besar apabila dianggap
biasa saja oleh pelakunya”. Wallahua’lam.
Aku merasa sedih ketika berbagai macam amal yang pernah ataupun sedang aku lakukan di
kait-kaitkan dengan perilaku ataupun perkataanku yang memang kadang-kadang tidak
mencerminkan seorang muslim yang baik dan benar. Seakan-akan amal itu tidak akan pernah
bisa merubah seseorang menjadi lebih baik. Padahal jelas bahwa dalam salah satu hadits
soheh disebutkan pula bahwa sholat yang baik dan benar akan bisa menjaga perilaku pelaku
sholat. Aku sangat ingin mencapai kebaikan sholat tersebut. Mereka menegurku dengan kata-
kata yang tak bisa kujelaskan secara rinci, tapi yang pasti bagiku itu sakit, sedih, kecewa, dan
membuatku merasa bahwa umur yang kugunakan selama ini tiada guna manfaatnya. Apalagi
bagi orang sepertiku, orang yang masih terlalu awam untuk mengerti dan memahami masalah
tingkatan amal perbuatan yang hanya mengharap ridho Allah semata. Aku masih takut akan
api neraka dan masih berharap untuk menumpuk pahala demi meraih surga-Nya.
Mungkin dulu saat aku masih remaja, aku akan segera membenci dan memilih untuk menjauh
dari orang-orang yang telah menyakitiku. Tapi sekarang aku ingin berubah, aku ingin tetap
bergaul dengannya, merubah sikapku agar dia bisa menerimaku, aku berusaha untuk kembali
dekat dengannya sangat ingin berbincang-bincang dengannya, bersenda gurau layaknya
masa-masa indah yang pernah kita lalui bersama. Namun dia menyambutku dengan begitu
dingin. Tatapan yang seakan-akan menganggapku tiada didepannya walau jarak kami hanya
setengah meter saat berpapasan di jalan.

More Related Content

What's hot

Dosa yang lebih hebat dari berzina
Dosa yang lebih hebat dari berzinaDosa yang lebih hebat dari berzina
Dosa yang lebih hebat dari berzinaRisang Ontosoro
 
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al Khawarizmi
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al KhawarizmiNovel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al Khawarizmi
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al KhawarizmiHabilih Oruzgan Mourad Karzani
 
Power point mapel pai smk 12 bab 2
Power point mapel pai smk 12  bab 2Power point mapel pai smk 12  bab 2
Power point mapel pai smk 12 bab 2Lili Rohily
 
Doa yang berkuasa dan efektif
Doa yang berkuasa dan efektifDoa yang berkuasa dan efektif
Doa yang berkuasa dan efektifYohanes Ratu Eda
 
Wanita yang membawa berkat
Wanita yang membawa berkatWanita yang membawa berkat
Wanita yang membawa berkatHendra Kasenda
 

What's hot (6)

Dosa yang lebih hebat dari berzina
Dosa yang lebih hebat dari berzinaDosa yang lebih hebat dari berzina
Dosa yang lebih hebat dari berzina
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al Khawarizmi
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al KhawarizmiNovel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al Khawarizmi
Novel khuruj fi sabilillah pengalaman Habilih Al Khawarizmi
 
Power point mapel pai smk 12 bab 2
Power point mapel pai smk 12  bab 2Power point mapel pai smk 12  bab 2
Power point mapel pai smk 12 bab 2
 
Doa yang berkuasa dan efektif
Doa yang berkuasa dan efektifDoa yang berkuasa dan efektif
Doa yang berkuasa dan efektif
 
Wanita yang membawa berkat
Wanita yang membawa berkatWanita yang membawa berkat
Wanita yang membawa berkat
 

Similar to Maafkan

surat untuk tuhan.docx
surat untuk tuhan.docxsurat untuk tuhan.docx
surat untuk tuhan.docxRiskiOkta1
 
Aku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allahAku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allahDinar Sarajuddin
 
Semoga bukan seperti ini
Semoga bukan seperti iniSemoga bukan seperti ini
Semoga bukan seperti iniTaat Pamuji
 
Bismillahirrhmaanirrahiim
BismillahirrhmaanirrahiimBismillahirrhmaanirrahiim
BismillahirrhmaanirrahiimFa Hima
 
Cerpen karya nur rochimah
Cerpen karya nur rochimahCerpen karya nur rochimah
Cerpen karya nur rochimahImach Zubair
 
Berhijab Dalam Penantian.docx
Berhijab Dalam Penantian.docxBerhijab Dalam Penantian.docx
Berhijab Dalam Penantian.docxabdus samad
 
Testimoni buku energy never dies
Testimoni buku energy never diesTestimoni buku energy never dies
Testimoni buku energy never diesIndra Maulani
 
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocx
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocxTUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocx
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocxboylondonenrique
 
Majalah kekuatan-sugesti
Majalah kekuatan-sugestiMajalah kekuatan-sugesti
Majalah kekuatan-sugestiFirman Pratama
 
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01Muhsin Hariyanto
 
It's A Love Story
It's A Love Story It's A Love Story
It's A Love Story Poppy B.Ed
 
Bahan Khotbah dalam Filipi pasal ayat 2 sampai 9
Bahan Khotbah dalam Filipi pasal ayat 2 sampai 9Bahan Khotbah dalam Filipi pasal ayat 2 sampai 9
Bahan Khotbah dalam Filipi pasal ayat 2 sampai 9jeejeka
 

Similar to Maafkan (18)

Taubat
TaubatTaubat
Taubat
 
surat untuk tuhan.docx
surat untuk tuhan.docxsurat untuk tuhan.docx
surat untuk tuhan.docx
 
Doaku untukmu
Doaku untukmuDoaku untukmu
Doaku untukmu
 
Aku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allahAku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allah
 
Memaafkan adalah kebaikan
Memaafkan adalah kebaikanMemaafkan adalah kebaikan
Memaafkan adalah kebaikan
 
Semoga bukan seperti ini
Semoga bukan seperti iniSemoga bukan seperti ini
Semoga bukan seperti ini
 
Bismillahirrhmaanirrahiim
BismillahirrhmaanirrahiimBismillahirrhmaanirrahiim
Bismillahirrhmaanirrahiim
 
Yang lama sudah berlalu
Yang lama sudah berlaluYang lama sudah berlalu
Yang lama sudah berlalu
 
Cerpen karya nur rochimah
Cerpen karya nur rochimahCerpen karya nur rochimah
Cerpen karya nur rochimah
 
Berhijab Dalam Penantian.docx
Berhijab Dalam Penantian.docxBerhijab Dalam Penantian.docx
Berhijab Dalam Penantian.docx
 
Testimoni buku energy never dies
Testimoni buku energy never diesTestimoni buku energy never dies
Testimoni buku energy never dies
 
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocx
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocxTUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocx
TUJUAN BERKAWAN DEMI MANFAAT dunia akhiratocx
 
Ceramah aby
Ceramah abyCeramah aby
Ceramah aby
 
Majalah kekuatan-sugesti
Majalah kekuatan-sugestiMajalah kekuatan-sugesti
Majalah kekuatan-sugesti
 
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
Termuliakan dengan menjadi sang pemaaf 01
 
It's A Love Story
It's A Love Story It's A Love Story
It's A Love Story
 
Bahan Khotbah dalam Filipi pasal ayat 2 sampai 9
Bahan Khotbah dalam Filipi pasal ayat 2 sampai 9Bahan Khotbah dalam Filipi pasal ayat 2 sampai 9
Bahan Khotbah dalam Filipi pasal ayat 2 sampai 9
 
Cinta
CintaCinta
Cinta
 

Maafkan

  • 1. Apakah meminta maaf begitu sulit hingga aku berat untuk melakukannya? Ataukah hanya karena rasa tinggi hati yang kumiliki terlalu besar hingga menutupi telinga hatiku akan bisikan perubahan menuju kebaikan? Tapi satu yang kurasakan dengan pasti, aku merasa bersalah dan kecewa sambil mengutuki diriku sendiri saat tiada orang di sekelilingku. Mengapa tak menyegerakan melakukan kebaikan? Bukankah sudah jelas dinyatakan dalam ayat-ayat suci Al Qur’an beserta hadits-hadits soheh bahwa orang yang berlomba untuk melakukan kebaikan akan di cintai oleh Allah? Apa aku tak mau di cintai oleh-Nya? Astaghfirullahal’adzim Mungkin sebuah quotes yang menyatakan bahwa “maklumlah manusia tiada yang sempurna” perlu dilakukan suatu revisi dan amandemen secara jeli dan teliti. Pernyataan ini sering dijadikan sebagai alasan mendasar untuk menutupi segala bentuk perbuatan salah yang pernah kita perbuat. Bahkan membuat hati kita merasa tak perlu meminta maaf pada yang lain karena sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Ingatkah kalian dengan salah satu hadits (maaf lupa baca dimana) “Dosa yang besar bisa menjadi kecil bila kita senantiasa berdzikir dan memohon ampun karenanya, akan tetapi dosa kecil akan menjadi besar apabila dianggap biasa saja oleh pelakunya”. Wallahua’lam. Aku merasa sedih ketika berbagai macam amal yang pernah ataupun sedang aku lakukan di kait-kaitkan dengan perilaku ataupun perkataanku yang memang kadang-kadang tidak mencerminkan seorang muslim yang baik dan benar. Seakan-akan amal itu tidak akan pernah bisa merubah seseorang menjadi lebih baik. Padahal jelas bahwa dalam salah satu hadits soheh disebutkan pula bahwa sholat yang baik dan benar akan bisa menjaga perilaku pelaku sholat. Aku sangat ingin mencapai kebaikan sholat tersebut. Mereka menegurku dengan kata- kata yang tak bisa kujelaskan secara rinci, tapi yang pasti bagiku itu sakit, sedih, kecewa, dan membuatku merasa bahwa umur yang kugunakan selama ini tiada guna manfaatnya. Apalagi bagi orang sepertiku, orang yang masih terlalu awam untuk mengerti dan memahami masalah tingkatan amal perbuatan yang hanya mengharap ridho Allah semata. Aku masih takut akan api neraka dan masih berharap untuk menumpuk pahala demi meraih surga-Nya. Mungkin dulu saat aku masih remaja, aku akan segera membenci dan memilih untuk menjauh dari orang-orang yang telah menyakitiku. Tapi sekarang aku ingin berubah, aku ingin tetap bergaul dengannya, merubah sikapku agar dia bisa menerimaku, aku berusaha untuk kembali dekat dengannya sangat ingin berbincang-bincang dengannya, bersenda gurau layaknya masa-masa indah yang pernah kita lalui bersama. Namun dia menyambutku dengan begitu dingin. Tatapan yang seakan-akan menganggapku tiada didepannya walau jarak kami hanya setengah meter saat berpapasan di jalan.