Dokumen tersebut membahas tentang konsep sistem PLC dan perkembangannya. PLC dapat diprogram untuk mengontrol proses industri secara fleksibel, menggantikan kontrol relai yang lebih konvensional. Dokumen juga membandingkan perbedaan antara komputer dengan PLC serta menjelaskan konfigurasi input/output dan kriteria pemilihan PLC.
4. PPEENNGGEENNAALLAANN PPLLCC......
Konsep sistem PLC
Programmable
Menunjukkan kemampuannya dapat diubah-ubah sesuai program yang dibuat
dan kemampuannya dalam hal menyimpan program yang telah dibuat.
Logic
Menunjukkan kemampuannya dalam memproses input secara aritmatik (ALU),
yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi dan negasi.
Controller
Menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
5. SSEEJJAARRAAHH PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN PPLLCC
Sistem otomasi mesin industri sampai akhir tahun 1970 masih
dikendalikan oleh komponen relai elektromagnet. Dengan
ditemukannya PLC (Programmable Logic Controller) oleh Richard E.
Morley pendiri Modicon Corporation (1969), tugas-tugas pengendalian
dibuat dalam bentuk pengendalian terprogram.
Dengan PLC, sinyal dari berbagai peralatan luar diinterfis sehingga
fleksibel dalam mewujudkan sistem kendali. Disamping itu,
kemampuannya dalam komunikasi jaringan memungkinkan
penerapan yang luas dalam berbagai operasi pengendalian sistem.
Modicon = Modular Digital Controller
9. PPEERRBBEEDDAAAANN PPLLCC DDEENNGGAANN KKOOMMPPUUTTEERR
• Komputer (PC)
Peralatan input berbentuk : keyboard, light pen, mouse, dll.
Peralatan output berbentuk : video display, printer, dll.
Yang diproses outputnya berbentuk data.
• PLC
Peralatan input berbentuk : motion sensor, light sensor, heat
sensor, dll.
Peralatan output berbentuk : motor, solenoid, heater, dll.
Yang diproses outputnya berbentuk system otomasi pada mesin-mesin
industri (Machinery, Robot, Assembly Line, dll).
17. HHAARRDD WWIIRREEDD CCOONNTTRROOLL VVSS PPLLCC......
Start
C C C
Stop
Relay RRAANNGGKKAAIIAANN
R
C
R
R
Magnetik
Kontaktor
KKOONNVVEENNSSIIOONNAALL
((HHAARRDD WWIIRREEDD))
RRAANNGGKKAAIIAANN
PPLLCC
STOP
START
COM
C
INPUT
OUTPUT
18.
19. KKEELLEEBBIIHHAANN PPLLCC
Sistem kontrol fleksibel baik sisi software (menggunakan PC
untuk pemrograman) maupun sisi hardware (solid state).
Kemudahan & kesederhanaan dalam pemrograman.
Kemudahan dalam hal perawatan, pelacakan error, dan
melakukan perubahan / modifikasi.
Dapat dilakukan program test/debug, dan dapat disimpan.
Dapat dimonitoring secara visual.
Memiliki pengamanan dari sisi software dan hardware.
Mampu menangani kondisi industri yang sulit dan dapat
dikembangkan serta digunakan dalam aplikasi lain.
27. KRITERIA MEMILIH PLC
SOFTWARE
• Kapasitas dari program.
• Kenyamanan programmer (lama membuat & memodifikasi program).
• Bahasa pemrograman yang dipakai.
• Fungsi untuk test/debuger dan diagnosis kesalahan.
28. CPM1A 100 pts 2 KW 91 0.72 ms 512 bit 128 TC 1,024
CPM2A 120 pts 4 KW 119 0.64 ms 928 bit 256 TC 2,048
CPM2C-S 362 pts 4 KW 119 0.64 ms 672 bit 256 TC 2,048
CQM1H 512 pts 15 KW 137 0.375 ms 2,720 bit 512 TC 6,144
C200Ha 1,184 pts 31.2 KW 245 0.1 ms 6,464 bit 512 TC 6,144
CJ-Series 2,560 pts 120 K Step 400 0.02 ms 8,192 bit 4,096 T /
4,096 C 256 K
CVM1/CVM1D 2,048 pts 62 KW 285 0.125 ms 2,688 bit 1,024T /
1,024C 24,576
Model Produk Maks. I/O Kapasitas
Program Instruksi Waktu
Eksekusi
Internal
Work (IR)
Timer /
Counter
Data
Memory
CS1-Series 5,120 pts 250 K Step 400 0.02 ms 8,192 bit 4,096 T /
4,096 C
448 K
KRITERIA PEMILIHAN PLC