PERANAN, KEUNTUNGAN, DANKERUGIAN Teknologi Informasi dan Komunikasi
rangkuman B Indonesia: Wawancara
1.
2. Wawancara adalah suatu cara untuk
mengumpulkan data dengan mengajukan
pertanyaan langsung kepada narasumber. Hal-hal
yang perlu dipersiapkan dalam proses wawancara:
1. Menyusun tema atau masalah yang akan
ditanyakan,
2. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai,
3. Menyusun daftar pertanyaan,
4. Merumuskan pertanyaan dengan baik,
5. Membuat janji pertemuan dengan narasumber
3. 6. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan,
7. Saat wawancara memerhatikan etika
berbicara, bersikap sopan dan ramah,
8. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
wawancara,
9. Apabila akan menggunakan alat perekam atau
kamera, minta izin terlebih dahulu,
10. Mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh
narasumber,
11. Berkonsentrasi mendengarkan informasi,
12. Hindari mengulang-ulang pertanyaan.
4. 1. Pewawancara atau orang yang mencari informasi yang
berkedudukan sebagai penanya.
2. Narasumber atau informan atau orang yang diwawancarai.
Dalam hal ini, narasumber atau informan berkedudukan
sebagai penjawab pertanyaan atau pemberi informasi.
Narasumber yang diwawancarai biasanya merupakan
seseorang yang memiliki keterkaitan dengan perihal
informasi yang diperlukan. Dalam hal ini, narasumber dapat
berupa tokoh, ahli, atau orang biasa.
3. Tema atau perihal yang diwawancarakan. Tema sangat
berperan dalam kegiatan wawancara. Dalam hal ini, tema
menjadi pokok sekaligus pembatasan hal-hal yang
dibicarakan.
4. Waktu atau kesempatan dan tempat.
5. 1. Penguasaan materi, berkenaan dengan tema
dan poin-poin permasalahan penting yang akan
ditanyakan.
2. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan
berkenaan dengan informasi yang diperlukan.
3. Mempersiapkan diri secara mental untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,
misal: grogi atau nervous.
4. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk
berwawancara, misal: alat rekam atau alat tulis.
6. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan
wawancara.
Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu
informasi.
Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan
orang yang lebih mengerti.
7. Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dulu dengan
narasumber, kapan dan dimana narasumber bersedia
diwawancarai. Jangan lupa sampaikan tujuan
wawancara kepada narasumber.
Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti
menanyakan kabar dan kondisi narasumber serta
tunjukkan sikap yang ramah dan bersahabat.
Tahap inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas.
Lakukan perekaman selain pencatatan. Hindarilah
pertanyaan yang memojokkan atau menginterogasi.
Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan
menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas
waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.
8. 1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan
berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.
2. Menggunakan bahasa yang santun.
3. Menyampaikan pertanyaan secara sistematis dan
urut.
4. Fokus pada materi wawancara.
5. Tidak menyudutkan narasumber dan tidak
membuat tersinggung.
6. Tidak memancing pertanyaan yang menjurus
pada fitnah atau mengadu domba.
7. Bersikap objektif dan simpatik.
9. Perhatikan kaidah penulisan laporan.
Jangan mencampuri hasil wawancara
dengan pendapat sendiri.
Pilihlah data yang relevan dengan
permasalahan.
Jaga nama baik narasumber dan bila perlu
jaga kerahasiaan identitas narasumber.
10. Topik : __________________
Pewawancara : __________________
Narasumber : __________________
Hari, tanggal : __________________
Tempat : __________________
Hasil wawancara :
________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
________________________________________________________
11. Hal yang Penting, Kelola Kelebihan Air
Saat ini banjir melanda beberapa daerah penghasil tanaman
produksi padi di Indonesia.Bagaimana analisis dan pengamatan
PSKP UGM soal ketahanan pangan nasional? Memang musim hujan
kali ini sangat serius. Intensitasnya sangat tinggi. Namun, kondisi
seperti ini sudah menjadi langganan. Setiap bulan Januari intensitas
hujan selalu meningkat, kecuali tahun lalu. Setiap Bulan Desember
dan Januari adalah puncak musim hujan. Akan tetapi, untuk urusan
ketahanan pangan, menurut saya lebih menyedihkan tahun lalu
yang sampai masa seperti ini belum juga turun hujan. Ini tidak kalah
menyedihkan, karena petani tidak dapat melakukan masa tanam
karena kekurangan air. Menurut Anda, kondisi saat ini masih berada
dalam taraf wajar? Banjir ini tentu menimbulkan gangguan bagi
lahan pertanian dan tanaman padi. Untuk saat ini, persoalan yang
ada akibat banjir adalah terjadinya kegagalan masa tanam.
Tanaman padi yang baru saja ditanam rusak dan busuk, karena
banjir mengakibatkan tanaman terendam air.
12. Tahun lalu masa tanam mundur karena kekurangan air. Nah,
tahun ini gagal tanam karena terjadi banjir. Kejadiannya seperti
terus berulang. Solusinya seperti apa? Hal yang dapat dilakukan ke
depan adalah tanam ulang atau replanting. Begitu banjir selesai,
perlu segera dilakukan tanam ulang. Namun, semua itu perlu
adanya kapitalisasi dan perhatian penuh dari pemerintah dalam
bentuk sarana produksi seperti pupuk dan benih.
Kita harus belajar dari tahun lalu. Keperluan pupuk dan benih
ke depan akan sangat besar. Apalagi di daerah yang menjadi
korban banjir. Untuk itu, perlu perencanaan dan pengawalan yang
ketat dari pemerintah. Ini emergency. Apabila terlambat,
urusannya sangat panjang karena terkait dengan ketahanan
nasional.
Artinya?
Saya optimistis tahun ini tidak akan terjadi kekurangan pangan.
Syaratnya, kebijakan pemerintah yang baik yang mengawal soal
ketahanan pangan ini.
Dengan kondisi seperti itu, usulan seorang pengamat agar kita
mengimpor beras tidak tepat. Artinya, kita tidak perlu impor?
13. Menurut saya, tidak perlu impor beras karena cadangan
pangan masih mencukupi. Hal yang perlu dilakukan paling subdisi
silang. Bagi daerah yang baru terkena bencana banjir, maka
disuplai dulu daerah yang tidak terkena. Nah, begitu bencana
berlalu, daerah ini dapat melakukan subsidi pada daerah yang
sebelumnya memberikan subsidi. Ini tugas Bulog. Tugas mereka
adalah seperti itu. Apabila memang tidak dapat mengatur
ketahanan pangan nasional, ya bubarkan saja.
Prediksi Anda kondisi ini akan berlangsung sampai kapan?
Apabila jelas, nggak akan ada konferensi iklim di Bali yang
membahas soal perubahan iklim. Saat ini sedang terjadi perubahan
iklim hampir di seluruh kawasan di dunia. Jadi sangat sulit diprediksi.
Iklim sedang membentuk pola baru dan sangat sulit diprediksi.
Namun, saya lihat curah hujan sudah mulai menurun. Tidak seperti
beberapa waktu lalu. Di beberapa daerah lahan pertanian
menjadi rusak karena tergenang air. Padahal, untuk memulihkan
kondisi lahan perlu waktu tidak sebentar?
Kalau urusan tanaman padi, lahan terendam dan rusak kita
tidak perlu risau. Itu sudah menjadi langganan persoalan petani
sehari-hari. Kawasan sawah mempunyai timbunan sedimen yang
masih tinggi. Jadi, saat banjir hilang, nanti petani akan dapat
mengembalikan kesuburan tanah.
14. Nah, yang menjadi perhatian saat ini adalah adanya kelebihan
air di waduk akibat tingginya intensitas hujan. Saya harapkan
setelah selesai musim ini, waduk akan terisi penuh sehingga masuk
musim tanam suplai air akan tercukupi. Tinggal bagaimana kita
mengelola kelebihan air menjadi sumber air yang dapat mencukupi
keperluan irigasi dalam jangka panjang. Apabila tidak, ya akan
habis dan muncullah persoalan baru.
Apakah perlu ada penambahan atau peningkatan bantuan
sarana produksi pertanian bagi petani?
Harus dong. Tahun ini pemerintah harus menambah kuantitas
bantuan karena ini tidak dianggarkan. Penambahan subsidi ini
dalam rangka rehabilitasi. Bukan seperti sebelumnya, pupuk
disubsidi agar dapat dibeli oleh masyarakat. Untuk kali ini, subsidi
ditambah untuk mengatasi bencana.
Saya juga berharap pemerintah mengawali distribusi pupuk,
benih, dan obatobatan pertanian. Sebab, jangan sampai seperti
yang sudah terjadi diberitakan, pupuk langka di pasaran tapi
ternyata diimpor.
Ini yang harus dibenahi terlebih dahulu. Masak yang baru
ketangkap hanya 10 persen. Bagaimana kinerja aparat hukum?
Nah, agar petani diuntungkan, pihak-pihak yang selama ini
memanfaatkan celah untuk kepentingan pribadi harus segera
diberantas dan diberikan hukuman yang setimpal. Kasihan petani.
15. Apakah ini disengaja?
Jelas. Memang ada pihak yang sengaja mengambil
keuntungan dari situasi ini. Ketika dicari pangkal persoalan, semua
menghindar dan tidak mau bertanggung jawab. Pabrik pupuk
bilang keperluan di daerah sudah tercukupi, tapi ternyata pupuk
langka. Saat pemerintah dikejar, Iho usulannya kan sudah baik.
Nggak akan pernah selesai, karena memang sengaja dibuat seperti
itu.
Contoh seperti bantuan benih. Walaupun sudah ada surat
keputusan bersama (SKB) tiga menteri, tetapi pemerintah daerah
tidak berani melaksanakan dengan berbagai alasan. Nah, salah
satu yang dapat dilakukan adalah dengan lelang. Ketika lelang
dilaksanakan, maka yang bermain adalah para kontraktor. Padahal,
mereka ini tidak pernah melihat pohon nasi atau soal pertanian.
Akibatnya, benih yang ada di pasaran palsu semua atau benih
unggul sulapan.
Persoalan pertanian bukan hanya benih, pupuk, atau obat.
Bahkan, sudah sampai jadi beras masih ada persoalan. Seperti beras
untuk rakyat miskin (raskin) masih saja terjadi persoalan.
16. Seperti apa modus operandinya ?
Sederhana saja. Kenyataan yang terjadi, di masyarakat rakyat
miskin diberi bantuan beras dengan kualitas misal Rp3 ribu. Entah itu
berasal dari impor atau produksi yang gagal. Padahal, untuk raskin
ini, mereka seharusnya mendapat jatah beras dengan kualitas
Rp5.500,00 dengan hanya membayar Rp1.000,00, karena
pemerintah memberikan subsidi. Nah, ada pihak-pihak yang
memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan pribadi. Jika
modus kejahatan pertanian ini tidak diselesaikan terlebih
dahulu, saya pesimistis kesejahteraan petani dapat meningkat.
17. Banjir yang melanda beberapa daerah penghasil tanaman
produksi padi di Indonesia masih berada dalam taraf wajar. Gagal
tanam karena banjir dapat diatasi dengan tanam ulang atau
replanting. Hal ini perlu adanya kapitalisasi dan perhatian penuh
dari pemerintah dalam bentuk sarana produksi. Apabila kebijakan
pemerintah dalam mengawal ketahanan pangan baik, maka tidak
akan terjadi kekurangan pangan. Indonesia juga tidak perlu
mengimpor beras karena cadangan pangan masih mencukupi.
Kelebihan air akan teratasi apabila pemerintah dapat
mengelolanya menjadi sumber air yang dapat mencukupi
keperluan irigasi dalam jangka panjang. Dengan demikian,
pemerintah harus menambah kuantitas bantuan dan mengawali
distribusi pupuk, benih, dan obat-obatan. Pemerintah juga harus
menangkap pihak-pihak yang mementingkan kepentingan pribadi
dari masalah ini. Apabila modus kejahatan pertanian dapat
diselesaikan, maka kesejahteraan petani dapat meningkat.