Poetry

1. Sakitku, lukaku tak perlu kau perhitungkan
karena jiwaku adalah milikku
tiada siapa yang mampu berkuasa, kecuali aku dan Dia.
Bila pun aku ambruk hingga membelah pasifik,
jeritan jantungku menusuk menembus inti bumi
dan, gelapnya menghambur menutupi jagad raya,
Let me...
Berjalanlah sejauh kau mampu,
hindari aku walau hatiku terus memanggil namamu.
Betapa pun kau ingin kembali dan bibirku terus memintamu kembali,
demi apapun pergilah!
luka ini akan makin nanar bila aku melihatmu tapi tak bisa memilikimu,
Please go.... While I still can handle this feelings...
Dalam tangis dan ringkih, kutuliskan padamu:
Aku tidak akan mati, hanya karena patah hati.
Tebing Tinggi, 31 Agustus 2011
<Photo 1>