Penelitian ini mengevaluasi status fungsional 109 pasien lanjut usia setelah operasi patah tulang pinggul di sebuah rumah sakit di Indonesia. Status fungsional dievaluasi menggunakan ukuran aktivitas fisik dan kemandirian sehari-hari pada 1, 3, dan 6 bulan pasca operasi. Prediktor status fungsional yang buruk teridentifikasi meliputi usia lanjut, kemampuan berjalan tergantung sebelum cedera, depresi, dan memiliki asuransi
1. ABSTRAK
Latar Belakang:
Patahtulangpinggul adalahsalahsatucederayangpalingserius
mempengaruhiorangdewasayanglebihtua.Pengetahuanberbasisbuktitentang
statusfungsional orangtuasetelahpatahtulangpingguldapatmemberikan
informasi pentinguntukmengembangkanperawatanberkelanjutanyangefektif dan
programrehabilitasi.
Tujuan:
Penelitianini dikembangkanuntukmenguji ukuranhasilpasca-rumahsakitdanprediktorstatus
fungsional di
lansiadi Indonesiapascaoperasi patahtulangpinggul.
Metode:
Statusfungsional 109 pasienyangdipulangkandari
sebuahrumahsakitortopedi di Indonesiasetelahoperasi patahtulangpinggul adalah
dievaluasidalamstudi kohortprospektif ini.Statusfungsional adalah
dievaluasimenggunakanukuranaktivitasfisikdanmandiri
kehidupansehari-hari (PADLdanIADL,masing-masing)pada1, 3, dan 6 bulan
pasca debit.Prediktorperubahanstatusfungsional,termasuk
usia,lamatinggal di rumah sakit,komorbiditas,kemampuanberjalanprefraktur,jenisoperasi,status
depresi dannutrisi,jenisasuransi,danstatustempattinggal (perkotaanvspedesaan),jugadiperiksa.
Data dianalisismenggunakanpersamaanestimasi umum.
Hasil:PeningkatansignifikandalamPADLditemukanpada3 dan
6 bulan,danpeningkatansignifikandalamIADLditemukanpada6
bulan.Prediktorhasilburukyangditemukandalampenelitianini termasukusia,kemampuan
berjalanprefrakturdependen,depresi,
dan memiliki jaminankesehatanmasyarakat.
Kesimpulan/ImplikasiuntukPraktik:
Temuanpenelitianini
2. mendukungefektivitaspenggunaanpenilaianpra-bedahuntukmengidentifikasi individuyang
berisikolebihtinggi pascakeluardari memiliki PADLyangburuk
dan hasil IADL.Perawatandi rumahataurehabilitasi subakutdirekomendasikanuntukmeningkatkan
dan mempertahankanstatusfungsionalpadaorangtua setelahoperasi patahtulangpinggul.Selain
itu,intervensi danrehabilitasi harusmempertimbangkanperiode pemulihanyangberbedauntuk
PADL danIADL setelahkeluardari rumahsakitsetelah operasi patahtulangpinggul.