SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Operasi Penjumlahan, Pengurangan, dan Perkalian
Sistem Numerasi Romawi
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Bilangan
Oleh,
Marina Bannat Ulfah
142151096
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015
Zaman dahulu manusia menggunakan bilangan untuk menghitung beberapa
luas sawah yang dimiliki, untuk menghitung banyaknya hewan ternak, dll.
Kebutuhan terhadap bilangan tersebut mula-mula sederhana tetapi semakin lama
semakin meningkat sehingga manusia perlu meningkatkan dan mengembangkan
sistem numerasi. Seiring waktu berjalan kepentingan menggunakan bilangan
menjadi semakin kompleks sehingga sistem numerasi romawi pun berkembang
hingga saat ini. Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu dengan yang
namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains,
ekonomi, ataupun dalam dunia musik, filosofi, dan hiburan serta aspek kehidupan
lainnya.
Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk
menuliskan bilangan. Sampai sekarang kita mengenal bermacam-macam sistem
numerasi, yang salah satunya yang akan saya bahas yaitu tentang sistem numerasi
romawi. Sistem numerasi romawi sudah ada sejak tahun 260 SM. Pada zaman
dahulu kala, orang romawi kuno menggunakan penomeran tersendiri yang sangat
berbeda dengan sistem penomeran pada zaman seperti sekarang. Angka romawi
hanya terdiri dari 7 nomor dengan simbol huruf tertentu dimana setiap huruf
melambangkan memiliki arti tertentu, yaitu:
Desim
al
Sim
bol
Keterangan
1 I UNUS
5 V QUINQUE
10 X DECEM
50 L QUINQUAGINTA
100 C CENTUM
500 D -
1000 M -
Tahukah kamu cara operasi sistem numerasi romawi? Biasanya kebanyakan
orang melakukan konversi terlebih dahulu ke dalam basis 10 lalu menghitung dan
mengembangkannya lagi ke bentuk romawi. Teknik ini tidaklah salah tetapi
bayangkan jika bilangan yang dioperasikan cukup banyak, betapa repotnya bukan?
Dengan mempelajari persepsi ini kita dapat menghitung secara sederhana tentang
numerasi romawi.
Operasi Penjumlahan, Pengurangan dan Perkalian pada Sistem Numerasi Romawi
1. Cara penjumlahan dengan bilangan romawi.
Aturan penjumlahan :
o Harus di jumlahkan satu persatu mulai dari sebelah kanan ke kiri.
Contoh:
 Misal:7=VII
6=VI
I+I+V+I+V
= 1+1+5+1+5
=13
 Misal:25 = XXV
10 = X
V+X+X+X
= 5+10+10+10
= 35
Misal:168=CLXVIII
100 = C
I+I+I+V+C+X+L+C
= 1+1+1+5+100+10+50+100
=268
 Misal:1850=MDCCCL
1200=MCC
L+C+C+D+M+C+C+M
=50+100+100+500+1000+10+
100+100+1000
=3.050
2. Cara pengurangan dengan bilangan romawi.
Cara pengurangan dengan bilangan romawi sama halnya dengan
pengurangan biasa, kemudian hasil akhirnya dijumlahkan seperti penjumlahan
bilangan romawi yang sudah dijelaskan.
Aturan pengurangan :
o Hasil pengurangannya harus di jumlahkan satu persatu mulai dari sebelah
kanan ke kiri.
Contoh :
 Misal:7=VII
6=VI
I
= 1
 Misal:25=XXV
10=X
V+X
=5+10
=15
 Misal:168=CLXVIII
100=C
I+I+I+V+X+L
=1+1+1+5+10+50
=68
 Misal:1850=MDCCCL
1200=MCC
L+C+D
=50+100+500
=650
3. Cara perkalian dengan bilangan romawi.
Cara perkalian dengan bilangan romawi sama halnya dengan perkalian
biasanya. Namun di bilangan romawi ini, hasil akhirnya dijumlahkan seperti cara
penjumlahan bilangan romawi yang sudah dijelaskan.
Contoh :
 Misal:7=VII
6=VI
I+V+I+V+X+X+X
= 1+5+1+5+10+10+10
= 42
 Misal:25=XXV
10=X
L+C+C
=50+100+100
=250
 Misal:168=CLXVIII
100=C
C+C+C+D+M+M+M+M+M+M+
−
𝑋
=100+100+100+500+1000+
1000+1000+1000+1000+1000+10000
=16.800
 Misal:1850=MDCCCL
1200=MCC
=1000+1000+1000+1000+
1000+10000+10000+10000+50000+100000+1000+1000+
1000+1000+1000+10000+
10000+10000+50000+
100000+50000+100000+
10000+10000+50000+
1000000
=2.220.000
Note :
 Bilangan romawi yang akan
dihitung harus penjumlahan
dari lambang-lambang
dasarnya tanpa memperhatikan
aturan penulisan lambang
bilangan.
Kesimpulan
Ilmu matematika dapat diaplikasikan dalam metode mengoperasikan
penjumlahan, pengurangan dan perkalian pada system numerasi romawi. Dalam
metode ini sangatlah mudah hanya dengan menjumlahkan hasil dari operasi harus
di jumlahkan satu-persatu mulai dari sebelah kanan ke kiri.
Kekurangan dari metode ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada angka nol.
2. Terlalu panjang untuk menyebutkan bilangan tertentu.
3. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses mengoperasikan atau
perhitungan.
Manfaat dari esai ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kepada pembaca agar dapat mengoperasikan
penjumlahan, pengurangan, dan perkalian tanpa diubah dulu ke modulo 10.
2. Metodenya sederhana tanpa harus menghafalkan terlebih dahulu, hanya dengan
di pahami agar bisa mengerti tentang metode ini.
3. Membantu kita dalam melatih berhitung.
Setelah kita mengetahui metode yang penulis dibahas tentang salah satu
sistem numerasi yakni sistem numerasi romawi, diharapkan kita bisa mengamalkan
metode ini kepada yang belum tahu. Mengingat keterbatasan ide penulis, maka
untuk keakuratan metode yang diperoleh disarankan kepada pembaca juga memiliki
metode lain yang lebih sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Salim, Asbar. (2015). SistemAngka
[Online].Tersedia:http://asbarsalim009.blogspot.com/2015/02/system-
angka.html?m=1 [20 Mei 2015]
Walgi. (2013). SistemNumerasi
[Online].Tersedia:http://walgi.blogdetik.com/2013/05/02.sistem-numerasi-
konsep-dasar-matematika-1 [13 Mei 2015]

More Related Content

Viewers also liked

BASSCOM Presentation_2014_f
BASSCOM Presentation_2014_fBASSCOM Presentation_2014_f
BASSCOM Presentation_2014_fFilip Mutafis
 
Asimetrik İletişim
Asimetrik İletişimAsimetrik İletişim
Asimetrik İletişimEsra Yılmaz
 
Asimetrik İletişim
Asimetrik İletişimAsimetrik İletişim
Asimetrik İletişimEsra Yılmaz
 
GOALQPCWhitepaperChangeManagement
GOALQPCWhitepaperChangeManagementGOALQPCWhitepaperChangeManagement
GOALQPCWhitepaperChangeManagementDonna Brighton
 
The united nations
The united nationsThe united nations
The united nationsjamesgumiran
 
5 Different types of Coral necklaces
5 Different types of Coral necklaces5 Different types of Coral necklaces
5 Different types of Coral necklacesRed Coral Gemstone
 
NanO2 Evaluation Launch 121515 (3) (1)
NanO2 Evaluation Launch 121515 (3) (1)NanO2 Evaluation Launch 121515 (3) (1)
NanO2 Evaluation Launch 121515 (3) (1)Tina Weiss
 
LDP_Emotional Intelligence Why it Matters
LDP_Emotional Intelligence Why it MattersLDP_Emotional Intelligence Why it Matters
LDP_Emotional Intelligence Why it MattersJohn Henriquez
 
Who can wear coral stone or moonga ratna
Who can wear coral stone or moonga ratnaWho can wear coral stone or moonga ratna
Who can wear coral stone or moonga ratnaRed Coral Gemstone
 
Pick Your BIC Case Study by Student Village
Pick Your BIC Case Study by Student VillagePick Your BIC Case Study by Student Village
Pick Your BIC Case Study by Student VillageSamantha Joanne Van Zyl
 

Viewers also liked (13)

BASSCOM Presentation_2014_f
BASSCOM Presentation_2014_fBASSCOM Presentation_2014_f
BASSCOM Presentation_2014_f
 
Asimetrik İletişim
Asimetrik İletişimAsimetrik İletişim
Asimetrik İletişim
 
Dijital Pazarlama
Dijital PazarlamaDijital Pazarlama
Dijital Pazarlama
 
Asimetrik İletişim
Asimetrik İletişimAsimetrik İletişim
Asimetrik İletişim
 
GOALQPCWhitepaperChangeManagement
GOALQPCWhitepaperChangeManagementGOALQPCWhitepaperChangeManagement
GOALQPCWhitepaperChangeManagement
 
The united nations
The united nationsThe united nations
The united nations
 
5 Different types of Coral necklaces
5 Different types of Coral necklaces5 Different types of Coral necklaces
5 Different types of Coral necklaces
 
NanO2 Evaluation Launch 121515 (3) (1)
NanO2 Evaluation Launch 121515 (3) (1)NanO2 Evaluation Launch 121515 (3) (1)
NanO2 Evaluation Launch 121515 (3) (1)
 
LDP_Emotional Intelligence Why it Matters
LDP_Emotional Intelligence Why it MattersLDP_Emotional Intelligence Why it Matters
LDP_Emotional Intelligence Why it Matters
 
ESTRATEGIA EMPRESARIAL
ESTRATEGIA EMPRESARIALESTRATEGIA EMPRESARIAL
ESTRATEGIA EMPRESARIAL
 
Who can wear coral stone or moonga ratna
Who can wear coral stone or moonga ratnaWho can wear coral stone or moonga ratna
Who can wear coral stone or moonga ratna
 
Anu'13 vite (2)
Anu'13 vite (2)Anu'13 vite (2)
Anu'13 vite (2)
 
Pick Your BIC Case Study by Student Village
Pick Your BIC Case Study by Student VillagePick Your BIC Case Study by Student Village
Pick Your BIC Case Study by Student Village
 

Similar to Newss

Sistem Numerasi Arab-Hindu dan Romawi
Sistem Numerasi Arab-Hindu dan RomawiSistem Numerasi Arab-Hindu dan Romawi
Sistem Numerasi Arab-Hindu dan RomawiDesy Aryanti
 
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxEN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxSelvi299270
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeDavid Adi Nugroho
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganFrance Rhezhek
 
Modul 1-sistem-bilangan
Modul 1-sistem-bilanganModul 1-sistem-bilangan
Modul 1-sistem-bilanganMirhan Siregar
 

Similar to Newss (8)

Sistem Numerasi Arab-Hindu dan Romawi
Sistem Numerasi Arab-Hindu dan RomawiSistem Numerasi Arab-Hindu dan Romawi
Sistem Numerasi Arab-Hindu dan Romawi
 
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptxEN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
EN Introduction to Fractions by Slidesgo.pptx
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Mat7 bab1
Mat7 bab1Mat7 bab1
Mat7 bab1
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
 
Pertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilanganPertemuan 10 sistem bilangan
Pertemuan 10 sistem bilangan
 
Modul 1-sistem-bilangan
Modul 1-sistem-bilanganModul 1-sistem-bilangan
Modul 1-sistem-bilangan
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 

Recently uploaded

Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditJosuaSagala5
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptssuserd13850
 
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfimad362574
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...ayinaini27
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingalisudrajat22
 

Recently uploaded (6)

Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
 
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
 

Newss

  • 1. Operasi Penjumlahan, Pengurangan, dan Perkalian Sistem Numerasi Romawi Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Bilangan Oleh, Marina Bannat Ulfah 142151096 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN PROGRAM STUDI MATEMATIKA UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2015
  • 2. Zaman dahulu manusia menggunakan bilangan untuk menghitung beberapa luas sawah yang dimiliki, untuk menghitung banyaknya hewan ternak, dll. Kebutuhan terhadap bilangan tersebut mula-mula sederhana tetapi semakin lama semakin meningkat sehingga manusia perlu meningkatkan dan mengembangkan sistem numerasi. Seiring waktu berjalan kepentingan menggunakan bilangan menjadi semakin kompleks sehingga sistem numerasi romawi pun berkembang hingga saat ini. Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu dengan yang namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains, ekonomi, ataupun dalam dunia musik, filosofi, dan hiburan serta aspek kehidupan lainnya. Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk menuliskan bilangan. Sampai sekarang kita mengenal bermacam-macam sistem numerasi, yang salah satunya yang akan saya bahas yaitu tentang sistem numerasi romawi. Sistem numerasi romawi sudah ada sejak tahun 260 SM. Pada zaman dahulu kala, orang romawi kuno menggunakan penomeran tersendiri yang sangat berbeda dengan sistem penomeran pada zaman seperti sekarang. Angka romawi hanya terdiri dari 7 nomor dengan simbol huruf tertentu dimana setiap huruf melambangkan memiliki arti tertentu, yaitu: Desim al Sim bol Keterangan 1 I UNUS 5 V QUINQUE 10 X DECEM 50 L QUINQUAGINTA 100 C CENTUM 500 D - 1000 M -
  • 3. Tahukah kamu cara operasi sistem numerasi romawi? Biasanya kebanyakan orang melakukan konversi terlebih dahulu ke dalam basis 10 lalu menghitung dan mengembangkannya lagi ke bentuk romawi. Teknik ini tidaklah salah tetapi bayangkan jika bilangan yang dioperasikan cukup banyak, betapa repotnya bukan? Dengan mempelajari persepsi ini kita dapat menghitung secara sederhana tentang numerasi romawi. Operasi Penjumlahan, Pengurangan dan Perkalian pada Sistem Numerasi Romawi 1. Cara penjumlahan dengan bilangan romawi. Aturan penjumlahan : o Harus di jumlahkan satu persatu mulai dari sebelah kanan ke kiri. Contoh:  Misal:7=VII 6=VI I+I+V+I+V = 1+1+5+1+5 =13
  • 4.  Misal:25 = XXV 10 = X V+X+X+X = 5+10+10+10 = 35 Misal:168=CLXVIII 100 = C I+I+I+V+C+X+L+C = 1+1+1+5+100+10+50+100 =268  Misal:1850=MDCCCL 1200=MCC L+C+C+D+M+C+C+M =50+100+100+500+1000+10+ 100+100+1000 =3.050
  • 5. 2. Cara pengurangan dengan bilangan romawi. Cara pengurangan dengan bilangan romawi sama halnya dengan pengurangan biasa, kemudian hasil akhirnya dijumlahkan seperti penjumlahan bilangan romawi yang sudah dijelaskan. Aturan pengurangan : o Hasil pengurangannya harus di jumlahkan satu persatu mulai dari sebelah kanan ke kiri. Contoh :  Misal:7=VII 6=VI I = 1  Misal:25=XXV 10=X V+X =5+10 =15
  • 6.  Misal:168=CLXVIII 100=C I+I+I+V+X+L =1+1+1+5+10+50 =68  Misal:1850=MDCCCL 1200=MCC L+C+D =50+100+500 =650 3. Cara perkalian dengan bilangan romawi. Cara perkalian dengan bilangan romawi sama halnya dengan perkalian biasanya. Namun di bilangan romawi ini, hasil akhirnya dijumlahkan seperti cara penjumlahan bilangan romawi yang sudah dijelaskan. Contoh :  Misal:7=VII 6=VI
  • 7. I+V+I+V+X+X+X = 1+5+1+5+10+10+10 = 42  Misal:25=XXV 10=X L+C+C =50+100+100 =250  Misal:168=CLXVIII 100=C C+C+C+D+M+M+M+M+M+M+ − 𝑋 =100+100+100+500+1000+ 1000+1000+1000+1000+1000+10000 =16.800
  • 8.  Misal:1850=MDCCCL 1200=MCC =1000+1000+1000+1000+ 1000+10000+10000+10000+50000+100000+1000+1000+ 1000+1000+1000+10000+ 10000+10000+50000+ 100000+50000+100000+ 10000+10000+50000+ 1000000 =2.220.000 Note :  Bilangan romawi yang akan dihitung harus penjumlahan dari lambang-lambang dasarnya tanpa memperhatikan aturan penulisan lambang bilangan.
  • 9. Kesimpulan Ilmu matematika dapat diaplikasikan dalam metode mengoperasikan penjumlahan, pengurangan dan perkalian pada system numerasi romawi. Dalam metode ini sangatlah mudah hanya dengan menjumlahkan hasil dari operasi harus di jumlahkan satu-persatu mulai dari sebelah kanan ke kiri. Kekurangan dari metode ini, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Tidak ada angka nol. 2. Terlalu panjang untuk menyebutkan bilangan tertentu. 3. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses mengoperasikan atau perhitungan. Manfaat dari esai ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi kepada pembaca agar dapat mengoperasikan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian tanpa diubah dulu ke modulo 10. 2. Metodenya sederhana tanpa harus menghafalkan terlebih dahulu, hanya dengan di pahami agar bisa mengerti tentang metode ini. 3. Membantu kita dalam melatih berhitung. Setelah kita mengetahui metode yang penulis dibahas tentang salah satu sistem numerasi yakni sistem numerasi romawi, diharapkan kita bisa mengamalkan metode ini kepada yang belum tahu. Mengingat keterbatasan ide penulis, maka untuk keakuratan metode yang diperoleh disarankan kepada pembaca juga memiliki metode lain yang lebih sederhana.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Salim, Asbar. (2015). SistemAngka [Online].Tersedia:http://asbarsalim009.blogspot.com/2015/02/system- angka.html?m=1 [20 Mei 2015] Walgi. (2013). SistemNumerasi [Online].Tersedia:http://walgi.blogdetik.com/2013/05/02.sistem-numerasi- konsep-dasar-matematika-1 [13 Mei 2015]