SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
1
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi di dunia mengalami kemajuan yang begitu pesat. Mulai
dari perkembangan teknologi informasi itu sendiri telah menciptakan perubahan sosial, ekonomi
dan budaya. Di Indonesia itu sendiri juga mengalami dampak positif maupun negatif, salah
satunya menimbulkan permasalahan hukum terkait dengan penyampaian informasi dan/atau
transaksi elektronik.
Adapun permasalahan hukum yang dimaksud yakni terjadinya penipuan oleh pelaku usaha
dalam kegiatan jual beli yang dilakukan secara online. Transaksi online merupakan cara baru
dalam melakukan kegiatan jual beli dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Transaksi online
semakin banyak mendapatkan perhatian dari para peminat jual beli online seiring perkembangan
teknologi yang memudahkan proses jual beli tersebut. Selain disebabkan oleh kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan yang cepat dan mudah serta praktis karena masyarakat memiliki
ruang gerak yang lebih luas dalam memilih produk. Tingginya tingkat pengaduan oleh konsumen
di Indonesia terkait dengan penipuan dalam jual beli online tentunya perlu mendapatkan
perhatian. Hal tersebut berarti konsumen dalam melakukan transaksi online memerlukan
perlindungan secara hukum apabila terjadi permasalahan sebagaimana yang mungkin terjadi.1
A. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisa Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 dapat
melindungi konsumen dalam melakukan transaksi elektronik
2. Untuk mengetahui dan memahami perlindungan hukum terhadap konsumen yang
seharusnya diatur dalam transaksi elektronik.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian hukum normatif yang menganalisis
suatu permasalahan hukum menurut ketentuan peraturan perundangan–undangan yang berlaku
1 Ester Dwi Magfirah,2009,Perlindungan Konsumen DalamE-Commerce, Grafikatama Jaya,Jakarta,h.41.
2
dengan menggunakan jenis pendekatan perundang-undangan, serta pendekatan analisis konsep
hukum.2
C. Rumusan masalah
1. Apakah undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 dapat
melindungi konsumen yang menggunakan transaksi online dalam kasus penipuan?
2. Jika undang- undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 dapat
melindungi konsumen dari penipuan, bagaimana sanksi hukum bagi pelanggar
undang-undang tersebut?
D. Pembahasan
Perlindungan Konsumen dalam UUPK Nomor 8 Tahun 1999
Kegiatan jual beli secara online merupakan cara baru yang cukup berkembang saat ini,
sebab dapat memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan berbelanja. Tranksasi online
menjadi pilihan karena memiliki keunggulan antara lain lebih praktis serta mudah dan dapat
dilakukan kapanpun selama memiliki koneksi internet, namun di sisi lain memiliki dampak
negatif yaitu timbulnya permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian bagi
konsumen.3 Kemungkinan terjadinya kasus penipuan juga begitu besar, disebabkan oleh
kurangnya informasi yang seringkali diterima oleh konsumen. Walaupun secara keabsahan
proses transaksi sudah dijelaskan pada Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) pada
pasal 1458 yang menyebutkan : “Jual Beli dianggap telah terjadi antara kedua belah pihak,
seketika setelahnya orang-orang ini mencapai sepakat tentang kebendaan tersebut dan harganya,
maupun harganya belum dibayar.”4
Jelas ini menjadi pekerjaan tambahan untuk memberi rasa nyaman untuk kedua belah
pihak baik penjual maupun konsumen. Oleh karena itu, maka keperluan adanya perlindungan
hukum bagi konsumen yang melakukan transaksi online sangat diperlukan terutama karena
2 Soerjono Soekanto & Sri Mamudji,2003,Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat,PT. Raja Grafindo
Persada,Jakarta,h. 16.
3 Husni Syawali dan Neni Sri Maniyati,2000,Aspek Hukum Transaksi Online,CV. Mandar Maju,Bandung, h. 41.
4 Subekti, 2004,Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,PT. Pradnya Paramitha,Jakarta,h.366
3
konsumen memiliki hak secara universal harus dilindungi yakni hak atas keamanan dan
keselamatan serta hak atas informasi yang benar.
Di Indonesia saat ini belum ada undang-undang khusus yang mengatur mengenai
transaksi online. Begitu pula dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik yang belum dapat digunakan sebagai dasar menanganai kasus penipuan
dalam transaksi online di Indonesia. Undang-undang di Indonesia saat ini yang dapat digunakan
sebagai pedoman dalam hal ini adalah Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (UUPK) karena bertujuan untuk menciptakan sistem perlindungan
konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses
untuk mendapatkan informasi, meskipun di dalamnya tidak secara khusus mengatur transaksi
online. Beberapa pasal yang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan kasus penipuan pada
transaksi online adalah sebagai berikut :
1. Pasal 8 ayat (1) huruf d, e, dan f yang menyebutkan bahwa pelaku usaha dilarang
memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan mutu,
kondisi maupun janji sebagaimana dinyatakan dalam label, keterangan, iklan maupun promosi
penjualan barang dan/atau jasa tersebut.
2. Pasal 16 huruf a dan b yang menyebutkan bahwa pelaku usaha dalam menawarkan barang
dan/atau jasa melalui pesanan dilarang untuk tidak menepati pesanan dan/atau kesepakatan
waktu penyelesaian sesuai dengan yang dijanjikan serta dilarang untuk tidak menepati janji atas
suatu pelayananan dan/atau prestasi.
Berdasarkan akan apa yang sudah diuraikan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
perlu adanya kepastian hukum terhadap perlindungan bagi konsumen yang melakukan transaksi
online. Selain dikarenakan konsumen memiliki hak-hak yang penting untuk ditegakkan, tetapi
juga demi menumbuhkan kesadaran pelaku usaha agar tidak melakukan penipuan terhadap
konsumen. Dengan menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan
konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha. Dalam hal
ini disamping keberadaan UUPK, regulasi yang secara khusus mengatur tentang kegiatan jual
beli online diperlukan karena tidak hanya dapat memberikan perlindungan bagi konsumen tetapi
juga pelaku bisnis online.
4
Sanksi Hukum terhadap pelanggaran UUPK Nomor 8 Tahun 1999
Dalam Pasal 62 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
tersebut telah diatur tentang pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha
diantaranya sebagai berikut:
1. Dihukum dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling
banyak Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) terhadap: pelaku usaha yang
memproduksi atau memperdagangkan barang yang tidak sesuai dengan berat, jumlah,
ukuran, takaran, keistimewaan, kemanjuran, komposisi, mutu, sebagaimana yang
dinyatakan dalam label atau keterangan tentang barang tersebut (pasal 8 ayat 1), pelaku
usaha yang memperdagangkan barang rusak, cacat, atau tercemar (pasal 8 ayat 2), pelaku
usaha yang mencantumkan klausula baku bahwa pelaku usaha berhak menolak
penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen di dalam dokumen dan/atau perjanjian.
(pasal 18 ayat 1 huruf b).
2. Dihukum dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) terhadap:
pelaku usaha yang melakukan penjualan secara obral dengan mengelabui/menyesatkan
konsumen dengan menaikkan harga atau tariff barang sebelum melakukan obral, pelaku
usaha periklanan yang memproduksi iklan yang tidak memuat informasi mengenai resiko
pemakaian barang/jasa.
Dari ketentuan-ketentuan pidana diatas yang sering dilanggar oleh para pelaku usaha
masih ada lagi bentuk pelanggran lain, yaitu pencantuman klausula baku tentang hak pelaku
usaha untuk menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen dalam setiap nota
pembelian barang. Klausula baku tersebut biasanya dalam praktiknya sering ditulis nota
pembelian dengan kalimat berikut “Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau
dikembalikan” dan pencantuman klausula baku tersebut selain bisa dikenai pidana selama 5
(lima) tahun penjara, pencantuman klausula tersebut secara hukum tidak ada gunanya karena
didalam pasal 18 ayat (3) UU no.8 tahun 1999 dinyatakn bahwa klausula tersebut batal demi
hukum.
5
E. Kesimpulan
1. Apakah undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 dapat melindungi
konsumen yang menggunakan transaksi online dalam kasus penipuan?
Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dapat melindungi konsumen
karena berdasarkan pasal tersebut: 1) Pasal 8 ayat (1) huruf d, e, dan f yang menyebutkan bahwa
pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak
sesuai dengan mutu, kondisi maupun janji sebagaimana dinyatakan dalam label, keterangan,
iklan maupun promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut. 2) Pasal 16 huruf a dan b yang
menyebutkan bahwa pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa melalui pesanan
dilarang untuk tidak menepati pesanan dan/atau kesepakatan waktu penyelesaian sesuai dengan
yang dijanjikan serta dilarang untuk tidak menepati janji atas suatu pelayananan dan/atau
prestasi.
2. Jika undang- undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 dapat melindungi
konsumen dari penipuan, bagaimana sanksi hukum bagi pelanggar undang-undang
tersebut?
Dalam Pasal 62 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen tersebut
telah diatur tentang pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha diantaranya
sebagai berikut: 1) Dihukum dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) terhadap: pelaku usaha yang
memproduksi atau memperdagangkan barang yang tidak sesuai dengan berat, jumlah, ukuran,
takaran, keistimewaan, kemanjuran, komposisi, mutu, sebagaimana yang dinyatakan dalam label
atau keterangan tentang barang tersebut (pasal 8 ayat 1), pelaku usaha yang memperdagangkan
barang rusak, cacat, atau tercemar (pasal 8 ayat 2), pelaku usaha yang mencantumkan klausula
baku bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen di
dalam dokumen dan/atau perjanjian. (pasal 18 ayat 1 huruf b). 2) Dihukum dengan paling banyak
Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) terhadap: pelaku usaha yang melakukan penjualan
secara obral dengan mengelabui/menyesatkan konsumen dengan menaikkan harga atau tariff
barang sebelum melakukan obral, pelaku usaha periklanan yang memproduksi iklan yang tidak
memuat informasi mengenai resiko pemakaian barang/jasa.
6
DAFTAR PUSTAKA
Ester Dwi Magfirah, 2009, Perlindungan Konsumen Dalam E-Commerce, Grafikatama Jaya,
Jakarta.
Husni Syawali dan Neni Sri Maniyati, 2000, Aspek Hukum Transaksi Online, CV. Mandar
Maju, Bandung.
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, 2003, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), Terjemahan R. Subekti dan
R.Tjitrosudibio, 2008, Pradya Paramita, Jakarta.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

More Related Content

Recently uploaded

BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxINTANAMALINURAWALIA
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfSumardi Arahbani
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 

Recently uploaded (10)

BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 

Featured

PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...DevGAMM Conference
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationErica Santiago
 

Featured (20)

PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
 

Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam transaksi dalam transaksi jual beli online sesuai undang

  • 1. 1 A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di dunia mengalami kemajuan yang begitu pesat. Mulai dari perkembangan teknologi informasi itu sendiri telah menciptakan perubahan sosial, ekonomi dan budaya. Di Indonesia itu sendiri juga mengalami dampak positif maupun negatif, salah satunya menimbulkan permasalahan hukum terkait dengan penyampaian informasi dan/atau transaksi elektronik. Adapun permasalahan hukum yang dimaksud yakni terjadinya penipuan oleh pelaku usaha dalam kegiatan jual beli yang dilakukan secara online. Transaksi online merupakan cara baru dalam melakukan kegiatan jual beli dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Transaksi online semakin banyak mendapatkan perhatian dari para peminat jual beli online seiring perkembangan teknologi yang memudahkan proses jual beli tersebut. Selain disebabkan oleh kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang cepat dan mudah serta praktis karena masyarakat memiliki ruang gerak yang lebih luas dalam memilih produk. Tingginya tingkat pengaduan oleh konsumen di Indonesia terkait dengan penipuan dalam jual beli online tentunya perlu mendapatkan perhatian. Hal tersebut berarti konsumen dalam melakukan transaksi online memerlukan perlindungan secara hukum apabila terjadi permasalahan sebagaimana yang mungkin terjadi.1 A. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisa Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 dapat melindungi konsumen dalam melakukan transaksi elektronik 2. Untuk mengetahui dan memahami perlindungan hukum terhadap konsumen yang seharusnya diatur dalam transaksi elektronik. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian hukum normatif yang menganalisis suatu permasalahan hukum menurut ketentuan peraturan perundangan–undangan yang berlaku 1 Ester Dwi Magfirah,2009,Perlindungan Konsumen DalamE-Commerce, Grafikatama Jaya,Jakarta,h.41.
  • 2. 2 dengan menggunakan jenis pendekatan perundang-undangan, serta pendekatan analisis konsep hukum.2 C. Rumusan masalah 1. Apakah undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 dapat melindungi konsumen yang menggunakan transaksi online dalam kasus penipuan? 2. Jika undang- undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 dapat melindungi konsumen dari penipuan, bagaimana sanksi hukum bagi pelanggar undang-undang tersebut? D. Pembahasan Perlindungan Konsumen dalam UUPK Nomor 8 Tahun 1999 Kegiatan jual beli secara online merupakan cara baru yang cukup berkembang saat ini, sebab dapat memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan berbelanja. Tranksasi online menjadi pilihan karena memiliki keunggulan antara lain lebih praktis serta mudah dan dapat dilakukan kapanpun selama memiliki koneksi internet, namun di sisi lain memiliki dampak negatif yaitu timbulnya permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen.3 Kemungkinan terjadinya kasus penipuan juga begitu besar, disebabkan oleh kurangnya informasi yang seringkali diterima oleh konsumen. Walaupun secara keabsahan proses transaksi sudah dijelaskan pada Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) pada pasal 1458 yang menyebutkan : “Jual Beli dianggap telah terjadi antara kedua belah pihak, seketika setelahnya orang-orang ini mencapai sepakat tentang kebendaan tersebut dan harganya, maupun harganya belum dibayar.”4 Jelas ini menjadi pekerjaan tambahan untuk memberi rasa nyaman untuk kedua belah pihak baik penjual maupun konsumen. Oleh karena itu, maka keperluan adanya perlindungan hukum bagi konsumen yang melakukan transaksi online sangat diperlukan terutama karena 2 Soerjono Soekanto & Sri Mamudji,2003,Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat,PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta,h. 16. 3 Husni Syawali dan Neni Sri Maniyati,2000,Aspek Hukum Transaksi Online,CV. Mandar Maju,Bandung, h. 41. 4 Subekti, 2004,Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,PT. Pradnya Paramitha,Jakarta,h.366
  • 3. 3 konsumen memiliki hak secara universal harus dilindungi yakni hak atas keamanan dan keselamatan serta hak atas informasi yang benar. Di Indonesia saat ini belum ada undang-undang khusus yang mengatur mengenai transaksi online. Begitu pula dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang belum dapat digunakan sebagai dasar menanganai kasus penipuan dalam transaksi online di Indonesia. Undang-undang di Indonesia saat ini yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam hal ini adalah Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) karena bertujuan untuk menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi, meskipun di dalamnya tidak secara khusus mengatur transaksi online. Beberapa pasal yang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan kasus penipuan pada transaksi online adalah sebagai berikut : 1. Pasal 8 ayat (1) huruf d, e, dan f yang menyebutkan bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan mutu, kondisi maupun janji sebagaimana dinyatakan dalam label, keterangan, iklan maupun promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut. 2. Pasal 16 huruf a dan b yang menyebutkan bahwa pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa melalui pesanan dilarang untuk tidak menepati pesanan dan/atau kesepakatan waktu penyelesaian sesuai dengan yang dijanjikan serta dilarang untuk tidak menepati janji atas suatu pelayananan dan/atau prestasi. Berdasarkan akan apa yang sudah diuraikan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perlu adanya kepastian hukum terhadap perlindungan bagi konsumen yang melakukan transaksi online. Selain dikarenakan konsumen memiliki hak-hak yang penting untuk ditegakkan, tetapi juga demi menumbuhkan kesadaran pelaku usaha agar tidak melakukan penipuan terhadap konsumen. Dengan menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha. Dalam hal ini disamping keberadaan UUPK, regulasi yang secara khusus mengatur tentang kegiatan jual beli online diperlukan karena tidak hanya dapat memberikan perlindungan bagi konsumen tetapi juga pelaku bisnis online.
  • 4. 4 Sanksi Hukum terhadap pelanggaran UUPK Nomor 8 Tahun 1999 Dalam Pasal 62 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen tersebut telah diatur tentang pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha diantaranya sebagai berikut: 1. Dihukum dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) terhadap: pelaku usaha yang memproduksi atau memperdagangkan barang yang tidak sesuai dengan berat, jumlah, ukuran, takaran, keistimewaan, kemanjuran, komposisi, mutu, sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau keterangan tentang barang tersebut (pasal 8 ayat 1), pelaku usaha yang memperdagangkan barang rusak, cacat, atau tercemar (pasal 8 ayat 2), pelaku usaha yang mencantumkan klausula baku bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen di dalam dokumen dan/atau perjanjian. (pasal 18 ayat 1 huruf b). 2. Dihukum dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) terhadap: pelaku usaha yang melakukan penjualan secara obral dengan mengelabui/menyesatkan konsumen dengan menaikkan harga atau tariff barang sebelum melakukan obral, pelaku usaha periklanan yang memproduksi iklan yang tidak memuat informasi mengenai resiko pemakaian barang/jasa. Dari ketentuan-ketentuan pidana diatas yang sering dilanggar oleh para pelaku usaha masih ada lagi bentuk pelanggran lain, yaitu pencantuman klausula baku tentang hak pelaku usaha untuk menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen dalam setiap nota pembelian barang. Klausula baku tersebut biasanya dalam praktiknya sering ditulis nota pembelian dengan kalimat berikut “Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dikembalikan” dan pencantuman klausula baku tersebut selain bisa dikenai pidana selama 5 (lima) tahun penjara, pencantuman klausula tersebut secara hukum tidak ada gunanya karena didalam pasal 18 ayat (3) UU no.8 tahun 1999 dinyatakn bahwa klausula tersebut batal demi hukum.
  • 5. 5 E. Kesimpulan 1. Apakah undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 dapat melindungi konsumen yang menggunakan transaksi online dalam kasus penipuan? Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dapat melindungi konsumen karena berdasarkan pasal tersebut: 1) Pasal 8 ayat (1) huruf d, e, dan f yang menyebutkan bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak sesuai dengan mutu, kondisi maupun janji sebagaimana dinyatakan dalam label, keterangan, iklan maupun promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut. 2) Pasal 16 huruf a dan b yang menyebutkan bahwa pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa melalui pesanan dilarang untuk tidak menepati pesanan dan/atau kesepakatan waktu penyelesaian sesuai dengan yang dijanjikan serta dilarang untuk tidak menepati janji atas suatu pelayananan dan/atau prestasi. 2. Jika undang- undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 dapat melindungi konsumen dari penipuan, bagaimana sanksi hukum bagi pelanggar undang-undang tersebut? Dalam Pasal 62 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen tersebut telah diatur tentang pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha diantaranya sebagai berikut: 1) Dihukum dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) terhadap: pelaku usaha yang memproduksi atau memperdagangkan barang yang tidak sesuai dengan berat, jumlah, ukuran, takaran, keistimewaan, kemanjuran, komposisi, mutu, sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau keterangan tentang barang tersebut (pasal 8 ayat 1), pelaku usaha yang memperdagangkan barang rusak, cacat, atau tercemar (pasal 8 ayat 2), pelaku usaha yang mencantumkan klausula baku bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen di dalam dokumen dan/atau perjanjian. (pasal 18 ayat 1 huruf b). 2) Dihukum dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) terhadap: pelaku usaha yang melakukan penjualan secara obral dengan mengelabui/menyesatkan konsumen dengan menaikkan harga atau tariff barang sebelum melakukan obral, pelaku usaha periklanan yang memproduksi iklan yang tidak memuat informasi mengenai resiko pemakaian barang/jasa.
  • 6. 6 DAFTAR PUSTAKA Ester Dwi Magfirah, 2009, Perlindungan Konsumen Dalam E-Commerce, Grafikatama Jaya, Jakarta. Husni Syawali dan Neni Sri Maniyati, 2000, Aspek Hukum Transaksi Online, CV. Mandar Maju, Bandung. Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, 2003, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), Terjemahan R. Subekti dan R.Tjitrosudibio, 2008, Pradya Paramita, Jakarta. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.