Tiga kalimat:
Struktur geologi di lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu terdiri atas lipatan, sesar, dan kelurusan yang berarah timur laut-barat daya, barat-timur, dan barat laut-tenggara. Batuan tertua berumur Miosen Awal dan yang termuda berupa endapan permukaan Kuarter. Struktur geologi di daerah ini dipengaruhi pola tektonik meratus berarah timur laut-barat daya.
1. INTERPRETASI STRUKTUR GEOLOGI PADA PETA GEOLOGI
LEMBAR JAKARTA DAN KEPULAUAN SERIBU
Secara regional, struktur geologi yang berkembang memperlihatkan
adanya 3 arah dominan yaitu arah barat laut – Tenggara – timur laut – barat daya,
dan barat - timur (Suwijanto, 1978). Sedangkan dari peta Geologi tampak bahwa
struktur geologi yang berkembang berupa struktur patahan dan lipatan yang
umumnya hanya berkembang baik pada batuan sedimen Tersier. Struktur lipatan
berupa sinklin dan antiklin, berarah relatif barat – timur, sedangkan struktur patahan
berarah relatif utara – selatan dan timur laut – barat daya.
Batuan tertua yang tersingkap adalah Formasi Rengganis (Tmrs) yang
berumur Miosen Awal. Formasi ini ditindih secara tidak selaras oleh Formasi
Bojongmanik (Tmb) yang berumur Miosen Tengah, sedangkan di bagian timur
berkembang Formasi Klapanunggal (Tmk). Formasi ini berhubungan menjemari
dengan Formasi Jatiluhur (Tmj). Formasi-formasi tersebut di atas ditindih secara
tidak selaras oleh Formasi Genteng (Tpg) yang berumur berumur Pliosen Awal.
Formasi Genteng ditindih Formasi Serpong (Tpss) berumur Pliosen Akhir. Formasi
Serpong ditindih secara tidak selaras oleh Tufa Banten (QTvb) yang berumur Plio-
Plistosen. Tufa Banten ditindih Batuan Gunungapi Muda (Qv) dan Andesit Gunung
Sudamanik (Qvas) yang berumur Plistosen. Batuan terobosan yang dijumpai di
Lembar ini adalah Basalt Gunung Dago (Tmpb) yang berumur Mio-Pliosen.
Endapan termuda permukaan di daerah ini terdiri dari batupasir tufaaan dan
konglomerat/Kipas Aluvium (Qav), Endapan Pematang Pantai (Qbr) dan Aluvium
(Qa), serta di lain tempat tumbuh Batugamping Koral.
Struktur Geologi
Struktur yang terdapat pada lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu berupa
lipatan, sesar dan kelurusan. Struktur sesar mendatar memanjang melalui daerah
Kebayoran hingga Petamburan pada bagian barat dan pada bagian timur terdiri atas
tiga sistem sesar mendatar yaitu melalui daerah Pasar rebo – Halim Perdana
Kusumah- Klender, daerah Cijantung-Lubang Buaya, dan daerah Cibubur – sebelah
2. timur TMII. Struktur sesar turun Barat-Timur juga terdiri atas tiga sistim sesar yaitu
sesar turun yang melalui daerah Lebak Bulus dengan blok bagian Utara bergerak
relatif turun terhadap blok bagian selatan, melalui daerah Lenteng Agung dengan
blok bagian utara yang juga bergerak relatif turun terhadap blok bagian selatan, dan
sesar turun yang melalui daerah Pasar Rebo dengan blok bagian selatan bergerak
relatif turun terhadap blok bagian utara. Sedangkan sesar turun yang berarah timur
laut-barat daya melalui tenggara Cilangkap dan Cibubur dengan blok bagian barat
laut bergerak relatif turun terhadap blok bagian tenggara. Lipatan, dijumpai di
bagian tenggara, berupa antiklin, dengan sumbu berarah baratlaut – tenggara, yang
melipat Formasi Klapanunggal. Sesar yang dijumpai di daerah ini ada 3 macam,
yaitu sesar naik, dijumpai dibagian baratdaya, merupakan kontak antara Formasi
Bojongmanik dan Batuan Gunungapi Muda dengan arah baratlaut – tenggara. Sesar
geser mengiri dijumpai dibagian baratdaya Lembar yang menyesarkan Formasi
Bojongmanik. Sesar turun, dijumpai di bagian tenggara Lembar, berarah baratlaut
– tenggara dan memotong Formasi Klapanunggal. Kelurusan ini kemungkinan
merupakan zona lemah yang berupa sesar atau kekar.
Struktur geologi yang ditemukan di peta geologi lembar Jakarta dan
Kepulauan Seribu menunjukan arah struktur dominan melampar ke arah tenggara-
barat laut, di interpretasikan bahwa struktur yang terbentuk di daerah ini akibat gaya
utama yang berpola meratus yang memilikiarah timurlaut-barat daya yang
sekaligus merupakan pola yang paling tua diantara dua pola lainnya yakni Sunda
dan Jawa yang membentuk struktur geologi di pulau Jawa.Sesar-sesar yang
terbentuk berumur kapur sampai paleosen. Pola tektonik di pulau Jawa dapat
diidentifikasi dari arah melamparnya struktur geologi yang ada, dimana setiap pola
tektonik yang bekerja nantinya akan menghasilkan struktur yang arah lamparannya
tegak lurus dengan gaya utama pembentuknya.