Cerpen ini menceritakan tentang tokoh utama bersama dua temannya yang sedang mabuk di sebuah sanggar lukis. Mereka mengira seseorang di dalam sanggar tersebut adalah pencuri dan langsung menangkapnya. Setelah dibawa ke kantor polisi, ternyata orang itu bukan pencuri melainkan pegawai sanggar lukis. Akhirnya tokoh utama dan teman-temannya meminta maaf atas kesalahan penangkapan mereka.
2. SITUAUTION INITIALE
Waktu : penulis menggunakan kala present.
penulis berusaha untuk berinteraksi
dengan pembaca sehingga penulis
menggunakan kala present. Dan
penulis menggunakan passe simple
dan imparfait saat menceritakan
karyanya.
Tempat : di sebuah sanggar lukis
3. SITUATION INITIALE
Penokohan : terdapat 4 tokoh utama dalam
cerpen ini :
1. Tokoh Aku : tokoh utama dalam cerpen
ini
2. Tokoh Sorieul : teman tokoh aku
3. Tokoh Poittevin : teman tokoh aku dan Sorieul
4. Tokoh pencuri : seorang tua yang dituduh
sebagai pencuri oleh tokoh
aku dan teman-temannya.
4. SITUATION
Aku sedang bercerita kepada teman-teman
pelukisnya, cerita lucu dari kejadian yang pernah
dialaminya. Saat itu ia bersama kedua temannya,
Sorieul dan Poittevin sedang mabuk. Ia mengira
bahwa pekerja di sanggar lukis tersebut adalah
pencuri. Setelah ia tangkap, dibawanya pencuri itu ke
kantor polisi. Mereka baru sadar bahwa yang mereka
tangkap itu bukan pencuri setelah mereka ditertawain
oleh kepala polisi.
5. NOEUD DÉCLENCHEUR
Aku bercerita kepada teman-temannya,tentang
kejadian konyol yang menimpa aku dan kedua
sahabatnya.
Aksi :
- Aku, Sorieul dan Poittevin sedang mabuk di
sebuah sanggar lukis.
- Mereka melihat seseorang yang mereka kira itu
adalah pencuri.
6. DÉNOUMENT
Mereka pun menyamar sebagai polisi dan tentara.
Mereka sergap orang itu dan diikatkan pada sebuah
papan. Disumbatnya mulut pencuri itu, dan mereka
membawanya ke kantor polisi.
7. SITUATION FINALE
Begitu sampai di kantor polisi, mereka di tertawai
oleh kepala polisi. Ternyata kepala polisi mengenali
pencuri itu. Dia bukan pencuri, tapi orang yang
bekerja di sangggar lukis itu. Akhirnya aku dan kawan-
kawan meminta maaf pada orang itu.
8. SEGMENTATION DU TEXTE
Sekuen 1
- disjonction actiorelle
“Et le vieil artiste se mit à cheval sur une chaise”
- disjonction topologique
“la salle à manger d'un hôtel de Barbizon”
Sekuen 2
- disjonction actiorelle
“nous avions dîné”
- disjonction temporelle
“ ce soir”
9. SEGMENTATION DU TEXTE
Sekuen 3
- disjonction actiorelle
“nous discourions extravagamment “
- disjonction topologique
“la petite chambre”
“à l'atelier”
Sekuen 4
- disjonction temporelle
“de quelques secondes”
- disjonction actiorelle
“il entonna “
“se leva comme il put”
10. SEGMENTATION DU TEXTE
Sekuen 5
- disjonction actiorelle
“il ouvrit “
“s'empara d'un pistolet “
“et d'une hache d'abordage”
- disjonction topologique
“l'atelier”
“le territoire suspect”
11. SEGMENTATION DU TEXTE
Sekuen 6
- disjonction temporelle
“vingt minutes “
“Il était sombre et profond”
- disjonction topologique
“les coins et recoins de l'atelier”
Sekuen 7
-disjonction temporelle
“cinq minutes “
-disjonction actiorelle
“nous ramenâmes “
12. SEGMENTATION DU TEXTE
Sekuen 8
- disjonction topologique
“Devant le poste”
-disjontion actiorelle
“il se contenta de rire et refusa notre prisonnier”
Sekuen 9
- disjonction actiorelle
“Nous fûmes désolés ”
“se serra la main”
- disjonction topologique
“la porte cochère”
13. Sekuen 1
Pengenalan situasi cerita
Sekuen 2
Aku bercerita kepada teman-temannya, yang cerita itu
adalah kisah nyata
Sekuen 3
Aku, Sorieul, dan Poittevin mabuk dan berdebat di
sanggar lukis
Sekuen 4
Mereka melihat orang di dalam sanggar lukis tersebut
dan mengira bahwa orang tersebut adalah pencuri
14. Sekuen 5
Mereka menyamar menjadi polisi dan tentara, segera
mereka menangkap orang tersebut
Sekuen 6
Mereka menangkap dan kemudian menyumbat mulut
pencuri itu dan mengikatnya ke sebuah papan
Sekuen 7
Setelah tertangkap, mereka kembali berdebat, apakah
akan langsung menembak pencuri itu ata di bawa ke
kantor polisi.
15. Sekuen 8
Akhirnya mereka membawa orang tersebut ke kantor
polisi. Dan polisi mengenali orang tersebut yang
ternyata orang yang bekerja di sanggar lukis
Sekuen 9
Merekapun akhirnya meminta maaf pada orang
tersebut