Dokumen tersebut membahas tentang promosi situs web desa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan desa dan isu-isu perdesaan. Beberapa cara promosi yang disebutkan adalah secara offline melalui orasi, kartu nama, dan cetakan seragam, serta secara online dengan menyebarkan tautan situs web, menggunakan tagar, menyebut akun lain, dan memanfaatkan waktu tayang utama di media sosial
1. Promosi Situs Web Desa
Selain tata kelola pemerintahan yang lebih baik, Gerakan Desa Membangun (GDM) mendorong
desa untuk mampu mengarusutamakan isu perdesaan. Langkah awal desa bersuara ini adalah
memiliki situs web desa. Website desa ini diibaratkan sebagi rumah yang mengabarkan beragam
informasi desa. Mulai dari berita desa, informasi pemerintahan desa, dan pelaporan keuangan dan
pembangunan desa.
Setelah sekian lama dan beragam usaha untuk mengelola website desa, diharapkan muncul rasa
bangga dan memilikinya. Maka, tidak akan muncul rasa segan, malu dan ragu untuk untuk
mempromosikan “rumah desa di dunia daring” ini. Karena pada hakekatnya, berpromosi tidak
hanya sekedar urusan jual-beli.
Berpromosi lebih kepada usaha untuk membuat khalayak ramai tetap mengingat sebuah produk
(desa). Jadi, berpromosi terus menerus, disamping membuat desa semakin dikenal, juga membuat
desa tidak akan dilupakan atau diabaikan.
Di samping manfaat tersebut, promosi berkelanjutan yang menjadi bagian “desa bersuara”,
memiliki manfaat sebagai arus utama isu perdesaan. Sebagai arus utama, desa mampu untuk
menarik perhatian dan mempengaruhi arah kebijakan pemerintah.
Tak jarang media arus utama juga ikut menggaungkan berita desa yang telah mampu memproduksi
berita tersebut. Sehingga pemerintah merespon melalui putusan kebijakan. Baik berupa bantuan,
maupun peraturan mengikat yang memberikan desa kewenangan semestinya.
Desa yang mampu menyuarakan dirinya sendiri juga memberikan keuntungan bagi supra-desa
untuk memonitoring perkembangan dan kebutuhan desa. Maka, baik program maupun bantuan
antara desa dan supra-desa dapat bersinergi dan tepat sasaran.
Dari beberapa manfaat tersebut, mengabarkan desa melalui situs web dan mempromosikannya
secara berkelanjutan merupakan kebutuhan yang perlu untuk terus menerus dilakukan.
http://gedhe.or.id kami@gedhe.or.id @gedhefoundation lisensi:
2. Berikut adalah beberapa cara berpromosi dengan biaya minimal :
A. Promosi Offline
● Orasi (word of mouth)
Di setiap kesempatan (pertemuan, rapat, arisan, bincang santai, dan sebagainya), bercerita
bahwa desa kita telah mempunyai website. Selalu dengan senang hati untuk menjelaskan
situs web desa jika ada yang bertanya lebih jauh.
● Kartu Nama
Seiring semakin terjangkaunya harga cetak kartu nama. Ditambah kenyataan bahwa desa
kita sudah memiliki situs web, menjadi modal percaya diri tatkala memberikan kartu nama
yang tertulis website desa pada kolega.
● Cutting Stiker
Hanya satu warna, desain sederhana langsung alamat situs desa, tidak membutuhkan banyak
biaya untuk cutting sticker. Saat dibagikan, ini bisa menjadi bagian promosi web desa.
● Cetak Seragam
Ketika desa mengadakan acara dan ada anggaran untuk membuat baju, alamat situs web
desa bisa diikutkan untuk dicetak. Selain itu, baju dan jaket pribadi dengan bahan yang bisa
dibordir, dapat dibordirkan alamat web desa dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Baju
dan jaket yang tercetak alamat web desa akan menjadi promo berjalan ketika dikenakan.
http://gedhe.or.id kami@gedhe.or.id @gedhefoundation lisensi:
3. B. Promosi Online
● Sebar Tautan Situs Web Desa
Dengan cara menyalin-tempel (copy-paste) alamat tautan tulisan web desa ke status sosial
media.
contoh :
salin (copy) alamat tulisan di website desa (yang dilingkari merah)
http://gedhe.or.id kami@gedhe.or.id @gedhefoundation lisensi:
4. Twitter dan sosial media yang lain :
Salin alamat postingan ke status twitter. Tambahkan judul ataupun kata-kata yang menarik
perhatian. Mention ke beberapa akun twitter lainnya jika perlu.
Facebook :
Salin alamat postingan ke status Facebook. Tunggu beberapa saat hingga muncul
ringkasan tulisan web di bawah status. Tambahkan judul ataupun kata-kata yang menarik
perhatian. Tag ke beberapa akun Facebook lainnya jika perlu.
http://gedhe.or.id kami@gedhe.or.id @gedhefoundation lisensi:
5. ● Mengelompokkan Pesan dalam Satu Topik
Beberapa sosial media memiliki sistem pengelompokan pesan atau status dalam satu topik.
Biasanya tanda yang digunakan adalah tanda baca pagar (#). Maka biasa disebut “tagar”
(hashtag).
Penggunaan tagar bertujuan memudahkan pengguna sosial media untuk mengikuti sebuah
topik. Karena status atau kicauan yang menggunakan tagar untuk sebuah topik atau
kejadian, akan seluruhnya ditampilkan di hasil pencarian tagar topik tersebut, ataupun ketika
tagar tersebut dipilih (klik/tap). Sehingga opini, gambar dan ragam konten yang lain dapat
diikuti oleh pengguna sosial media.
Tagar dapat dibuat oleh semua pengguna sosial media. Pada Twitter, ketika sebuah tagar
digunakan oleh begitu banyak orang, maka tagar atau topik tersebut menjadi topik paling
hangat dibicarakan atau biasa disebut dengan istilah “Trending Topic (TT)”.
Ketika sebuah topik atau kejadian menjadi trending topic, akan berdampak semakin luasnya
topik atau kejadian tersebut dikenal oleh para pengguna sosial media.
Berdasar manfaat tersebut, desa dapat menggunakan ketika berbicara fokus tentang sebuah
isu perdesaan. Selain itu, ketika desa mengadakan acara atau semacamnya, serial twit dan
status tentang ini juga sebaiknya meggunakan tagar. Di samping memudahkan pengguna
lain untuk mengikuti perkembangan isu perdesaan yang diangkat tersebut, saat semakin
dibicarakan dan dipancarluaskan, desa akan menjadi semakin dikenal.
Jadi, ini juga merupakan bentuk promosi desa.
● Menyebut / Mention / Tag
Pergerakan linimassa (timeline) sosial media bersifat dinamis, cepat tergantikan dengan
status terbaru dari pengguna sosial media lainnya. Sehingga sangat dimungkinkan saat
seseorang membuka sosial media, terlewat membaca status orang lain yang ditulis
sebelumnya.
Untuk menyiasatinya, adalah dengan menyebut atau mention atau tag orang lain di status
yang kita buat. Sehingga seseorang mengetahui status ataupun promosi web desa kita. Selain
itu, pada Facebook, saat men-tag teman, maka status atau foto tersebut akan muncul juga di
dinding (wall) yang di-tag. Ini berarti status atau foto promosi desa bisa menjadi lebih
tersebar. Karena tentunya setiap orang mempunyai teman yang berbeda, sehingga promo
web desa menjadi lebih banyak dilihat oleh orang lain.
http://gedhe.or.id kami@gedhe.or.id @gedhefoundation lisensi:
6. Saat promosi situs web desa menggunakan Twitter, tidak perlu ragu untuk me-mention
orang-orang terkenal dengan jumlah pengikut (follower) banyak yang juga peduli desa. Saat
di-retweet oleh tokoh terkenal, twit promosi desa akan dibaca oleh lebih banyak orang.
● Saling Membalas Suka (Like), Komentar dan Mention
Sesuai namanya, sosial media adalah media untuk berinteraksi secara sosial orang dengan
orang lain. Sebuah isu akan lebih efektif tersebar melalui interaksi di sosial media. Tidak
melalui bot atau mesin like, komentar ataupun mention.
Di samping mempererat silaturahmi, saling membalas like, komentar dan mention, akan
menggaungkan isu perdesaan sehingga memungkinkan untuk menjadi pemberitaan arus
utama.
● Karakteristik :
Sehubungan dengan keuntungan saling membalas komentar, like, mention tersebut, berikut
karakter Facebook dan Twitter yang dapat dioptimalkan untuk mempromosikan situs desa.
○ Facebook
Ketika status di Facebook disukai (like), ataupun dikomentari, status tersebut akan
kembali naik ke posisi atas halaman status teman-teman yang membuat status.
Sehingga ketika like atau komentar terus diberikan, status, link web desa atau foto
promosi, dapat terus dibaca oleh teman-teman di Facebook.
○ Twitter
Melalui retweet ataupun balasan (reply) promosi desa akan teresonansi semakin luas.
Agar yang diharapkan untuk me-retweet tidak terlewat twit promosi desa, sebaiknya
di-mention.
● Waktu Tayang Utama (Prime Time)
Terdapat wak-waktu tertentu ketika orang-orang meluangkan waktunya untuk membuka
sosial media. Maka, pada jam-jam ini, jumlah interaksi di sosial media meningkat.
Meminjam istilah televisi, ini adalah waktu tayang utama (prime time) untuk
mempromosikan berita desa.
http://gedhe.or.id kami@gedhe.or.id @gedhefoundation lisensi:
7. Waktu-waktu tersebut adalah :
• Pukul 6 - 9 pagi, saat orang mulai beraktifitas hingga sebelum mulai bekerja.
• Pukul 12 - 1 siang, waktu istirahat siang
• Pukul 5 sore - 9 malam, ketika orang selesai kerja dan bersantai di rumah
http://gedhe.or.id kami@gedhe.or.id @gedhefoundation lisensi: