Laporan menyajikan kegiatan Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) pada September-November 2009, meliputi pelatihan, advokasi, pendataan anggota, perbaikan stasiun radio, dan koordinasi dengan instansi terkait seperti Balai Monitoring untuk mengatasi masalah gangguan frekuensi.
1. LAPORAN KEGIATAN
PERKEMBANGAN JRKY
SEPTEMBER-NOVEMBER 2009
Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) sebagai wadah radio komunitas di
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mencapai visi-misinya di butuhkan jalinan
kerjasama yang lebih kokoh dan progresif. Guna mencapai tujuannya maka pengurus
JRKY periode 2009-2012 akan melaporkan kegiatan bulan September sampai
November 2009.
Kegiatan Bulan September
1. Divisi Pelatihan dan Pengembangan bersama Balmon DIY melakukakan pengecekan
kondisi radio BBM yang mengganggu radar penerbangan, 3 September 2009.
Balai monitoring dan orbit satelit kelas II DIY pada hari Senin, 31 Agustus 2009 menerima
kedatangan dari Angkasa Pura Adisucipto yang melaporkan ada gangguna suara dari
salah satu radio. Setelah melakukan pemantauan dan pengukuran frekwensi dengan alat
deteksi ditemukan slah satu radio komunitas (BBM) gelombang harmoniknya telah
mengganggu di gelombang 129,41 MHz. Pihak Balmon menghubungi pengelola radio
BBM untuk turun dan off sebelum di perbaiki. Ketua JRKY mendapat laporan langsung
dari Bapak Amir Syariffudin menyampaikan bahwa radio BBM telah mengganggu sinyal
penerbangan dan di sampaikan informasi bahwa pada hari Kamis, 3 September 2009, jam
kerja sekitar 10:00-11:00 pihak balmon akan ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan
penertiban. Pihak JRKY melalui divisi pelatihan dan pengembangan (Bapak Haribawa)
mendampingi pemeriksaan dan pengecekan ke lokasi (Radio BBM). Dalam pengecekan
pesawat pihak radio BBM juga di dampingi tehnisinya (Mas Supriyono) dan pihak Balmon
(Bapak Nugroho) mengharap untuk turun dan di cek dengan benar untuk mengetahui
kelemahan pemancar yang belum standar. Balmon juga merekomendasikan untuk
pemakaian antene yang memakai ring atau sirip yang di pakai daripada antene telex
batang saat ini di pakai. Selanjutnya radio BBM akan di berikan surat teguran dari pihak
Balmon dengan ketentuan yang telah di tetapkan. Surat teguran dapat di ambil pada hari
senin, 14 September 2009 oleh pihak BBM (Bapak Margo) surat teguran pertama ini juga
telah di tembuskan ke JRKY melalui divisi advokasi dan perizinan (Mas Sri Koencoro)
untuk menjadi bahan diskusi dan pembahasan program kegiatan aks selanjutnya.
2. Divisi ADvokasi dan Perizinan menyiapkan draff kode etik, 6 September 2009.
Penataan radio komunitas yang masuk JRKY serta segala permasalahan harus segera di
atasi. Penyusuanan draff kode etik JRKY dilakukan untuk menangani dan mengatasi
setiap masalah yang tidak di atur di AD/ART serta MKO JRKY. Divisi advokasi dan
perizinan mendapat mandate untuk membuat draff kode etik yang disharekan ke radio
komunitas untuk mendapat tanggapan dan masukan. Draff sudah di kirim lewat email dan
juga telah di masukkan ke Blog JRKY. Tanggapan dan masukan untuk menyempurkan
draff ini sangat penting agar setiap radio komunitas merasa memiliki dan mengakui kode
2. etik sebagai jalan untuk mengatasi persolan radio komunitas yang terus berkembang.
Draff ini di harapkan bisa menyerap aspirasi dan masukan dari seluruh elemen
masyarakat khususnya pengelola radio komunitas yang memiliki kompetensi tentang radio
komunitas. Untuk informasi lebih lanjut baca email dan blog JRKY.
3. Undangan Diskusi Publik di KPID DIY dengan tema Tayangan Ramadhan yang
mendidik, Islami dan menghibur, 9 September 2009. Undangan buka puasa bersama di
Aula Dishubkominfo dengan diskusi tentang tayangan acara hiburan Ramadhan 1429 H ini
mendapat perhatian dari KPID DIY. Acara yang yang menghadirkan narasumber dari
UGM,KPID dan Tokoh Ulama, Pengamat Media di moderatori oleh Ketua KPID DIY
Rahmad M Arifin. Kegiatan ini membedah hiburan ramadhan dari aspek yuridis dan
hiburan serta kepentingan industri media yang telah menjadi sentral panutan bagi
masyarakat. Banyak tayangan hiburan selama ramadhan ini lebih banyak di iisi dengan
lawakan dan bagi bagi hadiah, sedang subtansi dan isi dari dakwah telah hilang tidak
terarah. Hampir semua televise dan radio telah terlarut dan terdegradasi oleh unsure
komersial, sehingga masyarakat hanya bisa menikmati dan pasrah dengan hiburan yang
di sajikan. Mau menolak tidak bisa. Racun hiburan telah menjadi obat stiap hari bagi
masyarakat yang tidak bisa menolaknya.
4. Divisi Pendataan dan Jaringan mengirim melalui email surat pernyataan kesediaan
menjadi anggota JRKY, 11 September 2009. Upaya pendataan radio komunitas telah di
lakukan oleh divisi jaringan dan pendataan. Melalui program pengiriman need assement
sejak bulan Mei 2009 sampai sekarang belum terkumpul dengan baik. Upaya yang
dilakuakn oleh divisi Pendataan dan jaringan tidak berhenti sampai disini, melalui surat
elektronik atau email telah di kirim surat pernyataan menjadi anggota JRKY. Untuk
mendukang dalam proses dan tahapan pendataan yang lebih baik, divisi jaringan dan
pendataan menerbitkan NIA(Nomor Induk Anggota) JRKY. Tujuan dari NIA adalah untuk
melakukan pendataan dan meng up date radio komunitas yang benar dan baik. Radio
komunitas ke depan akan di beri NIA sebagai control dan pengawasan yang lebih baik.
JRKY berharap dengan NIA posisi radio komunitas yang menjadi anggota dan bukan
anggota semakin jelas untuk membantu menangani kasus dan masalah yang timbul di
radio komunitas.
5. Radio SWARAKOTA FM meregistrasi diri menjadi anggota JRKY, 13 September
2009. Sebagai amanat musyawarah anggota III JRKY perlunya penataan dan pendataan
radio komunitas, JRKY melalui divisi Pendataan dan Jaringan melakukan pemberian
Nomor Induk Anggota atau lebih kerennya mendapat NIA untuk setiap radio komunitas.
Pendaftaran dilakukan sejak September 2009 dan pertama kali menjadi anggota JRKY
adalah radio SWARAKOTA FM yang mendaftarkan diri dan mendapat nomor :
001.7.09.2009. Persyaratan yang harus di penuhi untuk mendapat NIA adalah (1) FC
Akte Pendirian Radio Komunitas/akte notaris, (2) Profil radio dan (3) Surat pernyataan
radio komunitas yang menyatakan masih bersedia menjadi anggota JRKY. 3 dokumen itu
di masukkan kedalam stopmap atau kertas plastic dan di daftarkan diri ke secretariat untuk
mendapat NIA.
6. Undangan Buka Bersama bareng PKBI Cabang Bantul dengan Rakom se Bantul, 13
September 2009. Kegiatan buka bersama yang di selenggarakan oleh PKBI Cabang
Bantul di Rumah Makan Parangtritis di hadiri oleh perwakilan radio komunitas di wilayah
Bantul dan eniman serta pelaku seni di Bantul. JRKY sebagai wadah radio komunitas
hanya sebagai mediator atau jembatan penghubung untuk kegiatan ini. Dalam diskusi
3. terwacanakan akan ada kegiatan bersama dengan radio komunitas di Bantul terkait
dengan kegiatan Haria Aids Se Dunia. Dalam hal ini Ketua PKBI Cabang Bantul Zanuar
berharap banyak agar program kampanye dapat memanfaatkan radio komunitas yang
tersebar di Bantul. Selanjutnya kegiatan ini akan di tindaklanjuti dengan pertemuan
berikutnya.
7. Divisi Pelatihan dan Pengembangan melakukan pengecekan dan perbaikan di
Swarakota, 16 September 2009. Koordinator Divisi Pelatihan dan Pengembangan Kokoh
Handoko melakukan pengecekan dan perbaikan pemancar Swarakota yang mengalami
rusak. Kegiatan ini di lakukan sebagai bagian dari fasilitasi JRKY untuk radio komunitas
yang mengalami masalah dan segera untuk di bantu dalam perbaikan. Selain memberikan
rekomendasi dan perbaikan, divisi pelatihan dan pengembangan juga langsung bisa di
minta untuk cek dan service alat yang rusak.
8. Divisi Pelatihan dan Pengembangan melakukan pengecekan dan pengukuran
harmonisasi di Rakom BBM, 17 September 2009. Kegiatan yang sama juga dilakukan
di radio BBM FM Minomartani Ngaklik Sleman. Radio BBM mengalami gangguan yang
cukup berat karena pemancar mengalami harmonisasi yang berat. Pihak Balmon bahkan
memberikan teguran keras karena radio BBM kembali mengganggu komunikasi Bandara
Adisucipto Yogyakarta. Koordinator Divisi Pelatihan dan Pengembangan kembali terjun
dan turun tangan untuk membantu memperbaiki pemancar yang trouble. Pelaksanaan
perbaikan di lakukan di BBM FM bersama tehnisi local untuk transfer pengetahuan dan
menjalin komunikasi. Penanggungjawab BBM bapak Margo merasa puas akan tindakan
dan sikap JRKY dalam membantu mengatasi permasalahan radio komunitas, kedepan di
harapkan peran JRKY lebih bisa di tingkatkan.
9. Radio BBM FM ON AIR kembali, 18 September 2009. Rasa keinginan dan segera
mengudara di tunjukan dengan kuat oleh para pengelola radio BBM FM dalam menyapa
pendengar dan warganya. Untuk itu JRKY melalui divisi pelatihan dan pengembangan
berusaha untuk mewujudkan keinginan para pengelola radio BBM. Pemantauan
pengawasan dalam tahap perbaikan dilakukan dengan cermat oleh divisi litbang JRKY
agar jangan sampai pemancar radio BBM mengganggu komunikasi penerbangan.
Rekomendasi Balmon agar BBM mengganti antene juga telah di laksanakan untuk
keamanan dan kenyamana siaran.
10. Divisi Advokasi dan Perizinan mendapat laporan, bahwa radio LOVE JOGJA telah
mengganggu radio komunitas JRKY, 19 September 2009. Pemantauan dari pengurus
JRKY mengindikasikan bahwa ada radio yang cukup besar di frekwensi 107.9 Mhz. Kanal
dan frequensi komunitas ini telah dipakai oleh radio LOVE JOGJA yang sempat
mengganggu radio komunitas lain karena penggunaan power yang berlebihan. JRKY
melalui divisi advokasi dan perizinan berusaha melakukan tindakan persuasive sebelum
nantinya akan membuat surat aduan kepada Balmon DIY untuk melakukan tindakan
penertiban. Radio komunitas yang merasa terganggu seperti radio BBM, AJR, Rasida,
Crast FM.
11. Laporan Kegiatan Perkembangan JRKY (triwulanan) Juni-Agustus 2009 dilaporkan
lewat email dan blogspot JRKY, 21 September 2009. Sekretariat JRKY melaporkan
hasil kegiatan JRKY selama tiga bulan terakhir. Kegiatan ini di lakukan sebagai upaya
menjalin komunikasi dengan radio komunitas dan mitra JRKY. Pelaporan sebagai bagian
dari kegiatan JRKY juga di sampaikan lewat Blog JRKY untuk bisa di baca dan di ketahui
oleh khalayak umum. Upaya dari pengurus JRKY untuk melaporkan kegiatan sebagai
4. bagian dari publikasi JRKY sebagai wadah radio komunitas di DIY. JRKY memandang
perlu pelaporan tersebut di sampaikan agar terbangun komunikasi yang lebih intensif
melalui sarana yang ada.
12. Undangan Syawalan Rakom Swaradesa, Sabtu, 26 September 2009
Acara Halal Bihalal yang di selenggarakan oleh radio komunitas Swara Desa Brosot Galur
Kulon Progo yang di selenggarakan pada Sabtu, Malam Minggu, 26 September 2009
dengan menghadirkan sajian Wayang Kulit semalam suntuk bersama dalang Ki Gendeng
Hadisunanto dari Trimurti Srandakan Bantul. Kegiatan yang di kemas dengan temu
kangen dengan monitor ini di hadiri oleh Camat Galur, Kepala Desa Se Galur, Ketua
JRKY, Radio Komunitas dan monitor radio swara desa. Pada kesempatan yang sama,
direktur radio swara desa Soepeno mantan lurah desa Brosot dan anggota Dewan DPRD
2009-2014 dari Partai Gerindra ini menyampaakan tentang sejarah radio swaradesa dan
potensi tanaman herbal untuk wilayah pantai selatan yang belum di garap dan peluang
pengembangannya.
13. Info Pengukuran Radio Komunitas yang telah mendapat IPP, Senin, 28 September
2009
Diberitahukan oleh pelaksana lapangan Petugas Balai Monitoring Spektrum Frekwensi
dan Orbit Satelit kelas II DIY bahwa akan dilakukan pengukuran bagi radio komunitas
yang telah mengaujan permohonan izin yang akan mendapatkan IPP. Oleh pihak balmon
(Bapak Amir Syamsudin) menyampaikan bahwa pelaksanaan pengukuran akan dilakukan
pada awal minggu pertama Oktober 2009 untuk 5 radio komunitas yang akan mendapat
IPP yaitu SWARAKOTA, SPK, SWARA DESA, MURAKABI dan WILADEG. Untuk itu di
mohon kepada para pengelola radio komunitas untuk menyiapkan segala sesuatunya
tentang tehnis siaran menyangkut pelaksanaan siaran seperti posisi dan ketinggian
antene, kelayakan pemancar dan perangkat lain menyangkut tehnis yang ada. Hal-hal
yang belum bisa di pahami untuk koordinasi dengan pihak Balmon dan divisi Pelatihan
dan Pengembangan JRKY.
Kegiatan Bulan Oktober
1. Pengukuran Reposisi Radio Komunitas yang akan mendapat IPP. Balai Monitoring
Spektrum Frekwensi dan Orbit Satelit kelas II propinsi DIY menyampaikan informasi
kepada secretariat JRKY bahwa untuk radio komunitas yang akan mendapatkan IPP akan
dilakuakan pengukuran ulang untuk mendapatkan titik koordinat serta ketentuan yang
berlaku sesuai undang-undang dan PP. Kepada para pengelola radio komunitas di
informasikan untuk mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan standar yang
berlaku. Informasi secara langsung melalui SMS kepada para penanggungjawab radio
komunitas yang akan mendapat IPP telah disampaiakan oleh JRKY melaui secretariat.
Sepekan sebelum pengukuran dilakukan pengukuran telah di himbau kepada para
pengelola radio komunitas untuk mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan
aturan main.
2. Pengukuran Radio Komunitas Wiladeg, 5-7 oktober 2009. Balai Monitoring Spektrum
Frekwensi dan Orbit Satelit DIY melakukan pengukuran pertama kali di radio wiladeg.
Persiapan radio Wiladeg untuk menyambut Balmon telah di alukan dengan maksimal,
namun masih ada beberapa hal yang harus di perbaiki menyangkut pemancar relay dan
5. ketinggian tower antenna. Tehnisi Wiladeg tidak hadir dalam pengukuran oleh Balmon,
sehingga harus dilakukan pengukuran ulang hari berikutnya. Kepala Desa Wiladeg
sekaligus penanggungjawab Radio Wiladeg Bapak Sukjoco turut mendampingi
pengukuran sampai ke pelosok daerah layanan jangkauan radio Wiladeg yang berbukit.
Kendala tehnis tetap menjadi keprihatiana bagi radio komunitas karena belum memiliki
pemancar yang sesuai standarisasi yang di tetapkan oleh dirjend postel depkominfo.
3. Undangan Lounching Perubahan nama Media Top menjadi MMTC Radio dan TV, 10
Oktober 2009. JRKY di undang dalam lounching MMTC TV dan Radio di Aula MMTC Jl.
Magelang Km 6 Yogyakarta. Kehadiran JRKY sebagai upaya mendorong agar radio
komunitas bisa bersikap lebih dewasa dalam menyikapi aturan main yang berlaku.
Kegiatan ini juga di manfaatkan JRKY untuk berkomunikasi dengan penanggungjawab
radio MMTC dan Pembina radio. Permasalahan internal radio menjadi hal yang harus
diselesaiakan dengan bijaksana sedang JRKY hanya mendorong agar kedepan radio
komunitas di DIY bisa segera mengajukan izin dan mendapatkan IPP.
4. Pengukuran Radio Komunitas Swarakota, 12 Oktober 2009. Pengukuran oleh Balmon
DIY dilakukan pada hari Senin, 12 Oktober 2009. Tim Balmon dipimpin oleh Bapak
Wagiman dengan 4 personil lainnya. Kegiatan pengukuran dilakukan selama 2 jam penuh
dengan didampingi oleh tehnisi radio Swarakota. Satu titik layanan sejauh 2,5 Km telah
ditetapkan di daerah Diro Pendowoharjo Sewon Bantul. Selanjutnya untuk titik yang lain
akan dilakukan sendiri oleh balmon. Tidak banyak masalah dalam pengukuran yang di
lakukan di Swrakota. Selanjutnya pihak Balmon akan membuat berita acara pengukuran
yang akan dilaporkan ke dirjend postel Jakarta untuk segera mendapat IPP.
5. Pengukuran Radio Komunitas SPK dan Swaradesa, 15 Oktober 2009. Kegiatan
pengukuran juga dilaksanakan di SPK FM dan Swaradesa Brosot Galur Kulon progo.
Pelaksanaan pengukuran di SPK tidak banyak masalah dan terbilang lancer namun untuk
Swaradesa pengukuran harus di tunda karena ada bebarap hal tehnis yang harus
dibenahi, sehingga pengukuran dilakukan di kemudian hari. Hal tersebut menjadi catatan
bagi Balmon DIY, agar swaradesa segera melakukan pembenahan secara tehnis sebagai
radio komunitas. Ketua KPID DIY berharap agar pengukuran untuk radio komunitas dapat
segera diselesaikan untuk segera mendapatkan IPP bagi radio komunitas. Bagi radio
komunitas yang belum memenuhi ketentuan yang berlaku untuk segera menyesuaikan
dengan ketentuan yang berlaku.
6. Pengukuran Radio Komunitas Murakabi, 16 Oktober 2009. Balai Monitoring SFdan
Orbit Stelit DIY kembali melakukan tugasnya untuk mengukur radio komunitas Murakabi
yang terletak di Sekitar Waduk Sermo Kokap Kulon Progo atau tepatnya di Balai Desa
Hargowilis Kokap Kulon progo. Kegiatan pengukuran ini di dampingi oleh pengelola Radio
Komunitas MURAKABI Bapak Sujarwanto. Pelaksanaan pengukuran berjalan lancar dan
pihak Balmon yang di komandani Bapak Nugroho melakukan pengecekan dan
pengukuran sejak pukul 11:00 siang. Pengukuran ini merupakan salah satu tahap proses
untuk mendapatkan IPP bagi radio komunitas. 5 radio komunitas telah dilakukan
pengukuran selama Oktober dan hasil dari pengukuran akan dilaporkan ke dirjend postel
Jakarta.
7. Pertemuan 3 Bulanan radio komunitas JRKY dan Syawalan, Jum`at, 16 Oktober 2009
di RADJA FM, Jl. KHA Dahlan 103 Yogyakarta.
Kegiatan syawalan dan pertemuan 3 bulanan JRKY yang dilaksanakan pada hari Jum`at,
16 Oktober 2009 dari pukul 14.30-17.15 Wib. Kegiatan rutin ini dilaksanakan sebagai
6. sarana sambung rasa antara radio komunitas dengan JRKY. Pertemuan yang di hadiri
oleh Bapak Amir Suatmaji dari Blai Monitoring SF dan Orbit Satelit DIY. Kegiatan ini di
awali dengan registrasi peserta. Daftar hadir telah disiapkan oleh RADJA FM, dari daftar
yang hadir sebanyak 28 orang perwakilan dari radio komunitas dan mitra. Dari jadwal
acara yang telah di susun, sambutan dan pembukaan di mulai dari tuan rumah (RADJA
FM) yang di wakili oleh Andik selaku penanggungjawab radio RADJA FM yang di lanjutkan
dengan sambutan dari Ketua JRKY. Selanjutnya acara laporan perkembangan JRKY di
pandu oleh Ketua JRKY dengan di dampingi oleh Fidarini (Bendahara), Haribawa (divisi
Litbang) dan Sri Koencoro (Divisi Advokasi dan Perizinan) sementara dari di vDivisi
Jaringan dan Pendataan (Ronni Yahya).
Pada penyampaian laporan Ketua JRKY menginformasikan bahwa laporan 3 bulanan
secara rinci telah disusun dan di kirim lewat email serta bisa membuka diblog JRKY,
sehingga tidak perlu di uraikan di sini untuk menghemat waktu. Selanjutnya di laporkan
kegiatan yang penting dan layak di ketahui sebagai bagian dari fasilitasi dan
pendampingan JRKY seperti pengukuran titik koordinat untuk radio komunitas sebagai
bagian dari kelengkapan FRB. Kegiatan ini telah dilakukan oleh JRKY pada hari rabu, 10
Juni 2009 di awali dari Radio Swarakota, SPK, Swaradesa,Murakabi, BBM dan Rasida.
Selanjutnya untuk Wiladeg dan Baronmania dilaksanakan pada hari senin, 15 Juni 2009.
Semua hasil telah dikirim dan diberitahukan kepada radio komunitas dan bisa di buka
lewat blog JRKY. Selanjutnya pada bulan Juli JRKY telah menghimbau radio komunitas
untuk melakukan proses perizinan yang ditembuskan ke Balmon dan KPID. Upaya ini di
harapkan bisa menjadi perhatian radio komunitas untuk segera mengurus perizinan.
Sementara itu contoh proposal perizinan juga telah di kirim ke email radio komunitas,
tidak ada alas an untuk tidak bisa mengerjakan, karena JRKY melalui divisi advokasi dan
perizinan siap membantu dan memfasilitasi. Selanjutnya untuk contoh draff kode etik
sudah di buat dan meminta tanggapan dari radio komunitas. Untuk divisi pendataan dan
jaringan telah melakukan pendataan ulang, sementara untuk menertibkan radio
komunitas, melalui email telah di kirimkan kepada radio komunitas untuk memiliki Nomor
Induk Anggota (NIA) 3 (tiga) persyaratan yang harus di penuhi adalah : FC Akte Pendirian
Rakom, Profil Rakom, dan Surat Pernyataan. JRKY akan mengeluarkan sertifikat anggota
dengan nomor induk anggota JRKY. Untuk divisi Litbang JRKY telah mulai bergerak
dengan melakukan pendampingan dan perbaikan pemancar untuk radio komunitas yang
mengalami masalah, seperti BBM, Swarakota, Magenta dll. Divisi ini sedang menyusun
contoh pemancar yang akan disertifikasikan ke dirjen postel melalui Balmon DIY.
Tambahan dari divisi litbang adalah membantu perbaikan pemancar radio BBM yang
bocor. Sementara untuk divisi advokasi dan perizinan rencana pembuatan draff kode etik,
sedang divisi pendataan dan jaringan mempersiapkan NIA (nomor induk anggota) JRKY.
Acara di lanjutkan dengan diskusi dan sambung rasa. Dalam acara ini Ketua berharap
dapat menerima info dan masukan dari radio komunitas tentang segala permasalahan
yang pada akhirnya peran JRKY sebagai wadah radio komunitas bisa lebih berfungsi
seperti Advokasi, Mediasi dan Fasilitasi.
Bapak Amir Suatmadji dari Balai Monitoring SF dan Orbit Satelit DIY selanjutnya
menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan peran Balmon dalam membantu radio
komunitas diantaranya :
1. Agar radio komunitas bisa memanfaatkan fasilitasi Balmon dengan baik karena
semua itu untuk kemashlahatan radio komunitas.
7. 2. Untuk mendukung agar radio komunitas segera mendapat IPP, pengukuran telah
dilakukan oleh Balmon dengan cermat sesuai dengan parameter aturan yang
berlaku.
3. Balmon akan melakukan tindakan yang tegas bila radio komunitas pada saatnya
nanti harus memenuhi aturan UU Penyiaran dan PP yang berlaku mengenai
perizinan.
4. Balmon juga masih tenggangrasa dengan radio komunitas, seperti BBM yang
sudah sangat menganggu komunikasi navigasi penerbangan hanya dengan
menegur dab surat peringatan serta di mohon untuk tidak siaran selama
pemancarnya tidak aman benar.
5. Biaya pengukuran yang sangat cermat dan mahal juga diberlakukan oleh Balmon
untuk radio komunitas, selanjutnya mohon tanggapan baik dari radio komunitas
untuk menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
6. Apa yang dilakukan Balmon saat ini adalah untuk melihat keseriusan radio
komunitas di DIY, karena image sebagai radio illegal, radio penggangu dan liar
sampai terdengar di dirjen pos dan telekomunikasi.
7. Kedepan di upayakan dan di usahakan agar ada penambahan kanal yang tidak
hanya di 107,7,8,9 tetapi di celah-celah lain yang bisa di manfaatkan oleh radio
komunitas tapi proses perizinan harus berjalan karena fakta memperlihatkan
bahwa begitu besar keinginan untuk mendirikan radio komunitas di masyarakat.
Kesimpulan hasil pertemuan :
1. JRKY bisa lebih active dalam memfasiltasi dan mendorong radio komunitas untuk
segera mengurus Badan Hukum dan perizinannya.
2. Untuk perbaikan dan perawatan alat siar, JRKY melalui divisi Litbang hanya akan
merekomendasikan dan untuk tindaklanjutnya di serahkan kepada tehnisi radio
komunitas itu sendiri.
3. Menindaklanjuti SK Gubernur yang telah terbengkalai di usulkan untuk membuat tim
kecil guna menelusuri kembali proses SK Gub. Telah sejauh mana.
4. JRKY melalui divisi Pendataan dan Jaringan akan memberikan NIA (Nomor Induk
Anggota ) dengan syarat harus melampirkan fotocopy Akta pendirian radio komunitas
( I bendel), profil radio komunitas (1 buah) dan surat pernyataan (1 lembar)
5. Di harapkan ke depan, radio komunitas dan pengelolanya lebih bisa aktiv dan giat
dalam menjalin komunikasi dan tukar informasi.
8. Radio SUARA PERDAMAIAN LIMA CEMARA FM meregistrasi diri menjadi anggota
JRKY, 19 Oktober 2009. Radio yang kedua (2) mendapatkan Nomor Induk Anggota (NIA)
adalah radio Lima Cemara. Radio ini menyadari bahwa selama ini telah terdaftar di JRKY
tapi tidak pernah merasa sebagai anggota karena bukti administrasi tidak ada, maka
dengan adanya pemberian NIA dari JRKY ini semakin memperjelas untuk menjadi
anggota JRKY. Radio Lima Cemara mendapat nomor : 002.7.10.2009. Persyaratan untuk
mendapatkan NIA telah di serahkan ke secretariat (FC Akte, Profil radio dan surat
pernyataan). Harapan kedepan pendataan dan pemberian NIA ini bisa menjadi awal dari
identitas resmi sebagai anggota JRKY. Hak dan kewajiban akan di atur selanjutnya yang
merupakan bagian dari penataan JRKY.
9. Rencana Talkshow dan Sosialisasi di radio komunitas yang telah FRB dan EDP
(kerjasama KPID dan JRKY). KPID mengajak JRKY untuk melakukan talkshow dan
sosialisasi bagi radio komunitas yang telah di FRB. Kegiatan di arahkan untuk
8. mendekatkan peran radio komunitas dan partisipasi masyarakat beserta stakeholder di
lingkungannya. JRKY mendapat mandat untuk menyusun jadwal kegiatan dan di
diskusikan dengan KPID tentang pelaksanaan jadwal sosialisasi.
10. Informasi dari Kulon Progo (Agus Sutata) ada Rakom Wisata Budaya di Sendangsari
Pajangan Bantul (24 Oktober 2009). Satu lagi radio komunitas di wilayah Krebet
Sendangsari Pajangan Bantul hadir. Radio yang mengelola wisata budaya ini telah di
lounching. Informasi yang diterima JRKY, mengenai kelengkapan dan persyaratan
administrasi sampai saat ini, JRKY tidak diberitahu sehingga bila terjadi permasalahan di
kemudian hari JRKY tidak bisa membantu. JRKY menghormati lahirnya setiap radio
komunitas di wilayah DIY, namun di harapkan radio komunitas tersebut harus memenuhi
ketentuan UU dan PP yang berlaku.
11. Surat aduan dan tanggapan tentang mengudaranya radio “Binangun FM’ di Kulon
Progo,kamist, 28 Oktober 2009. JRKY melalui divisi advokasi dan perizinan mendapat
aduan dari warga dan masyarakat Kulon Progo munculnya radio komunitas yang sempat
mengganggu radio komunitas lainnya yang lebih dulu dan telah mengurus izin.
Keberadaan radio Binangun telah melakukan kegiatan yang tidak sesuai peruntukan bagi
radio komunitas, power yang besar dan acara yang mengarah komersialisasi serta
penggunaan kanal yang menggangu menjadi permasalahan bagi rakom lainnya. JRKY
melalui dasar aduan dan surat dari masyarakat melakukan advokasi dan penerusan surat
ke pihak Balmon untuk memohon penertiban dan penataan frekwensi sesuai
peruntukkannya. Surat aduan di tujukan kepada Kepal Balmon dan cq bidang penertiban
frekwensi.
Kegiatan Bulan November
1. Undangan Diskusi Jurnalisme, untuk HAS dari KPA Yogyakarta di ruang bawah
Balaikota Yogyakarta, 3 Nov 2009.
Kantor Penanggulangan AIDS (KPA) DIY bekerja sama dengan Panitia Hari AIDS Dunia
Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan diskusi dengan para jurnalis media di
yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang bawah gedung Balai Kota Timoho
Yogyakarta di hadiri oleh beberapa utusan jurnalis media dan kantor instansi terkait.
Dalam pemaparan narasumber dari LP3Y (Bapak Slamet) bahwa sejarah hari AIDS dunia
di awali dari keprihatinan dari seorang dokter dari Rusia yang peduli dengan kasus AIDS
yang terus mewabah dan meningkat karena banyak para pengguna narkoba dan transaksi
sex bebas yang telah melanda di semua kawasan dunia. Badan Dunia PBB yang
mengurusi AIDS (UNAIDS) telah melakukan banyak gebrakan untuk kampanye hari AIDS
se Dunia. Sementara MOA dari KPA Yogyakarta melihat perlunya kerjasama yang sinergi
antara KPA Yogyakarta dengan seluruh stakeholder khususnya jurnalis media dan radio
komunitas yang saat ini sangat dekat dengan komunitasnya untuk bisa menyebarkan
informasi tentang AIDS. Acara ini di hadiri oleh Ketua JRKY beserta Koordinator Dewan
Anggota JRKY.
2. Surat Pengaduan Gangguan Frekwensi di sampaikan ke Balmon dan tembusan ke
KPID DIY
9. Menindaklajuti surat aduan dari warga masyarakat Kulon Progo tentang keberadaan
radio baru yang menggunakan frekwensi komunitas dengan pola dan sajian yang tidak
sesuai peruntukan komunitas serta penggunaan power yang berlebihan sehingga
menyebabkan banyak radio komunitas di Kabupaten Kulon Progo merasa terganggu,
JRKY sebagai wadah Radio Komunitas DI DIY berusaha melindungi anggota yang telah
memiliki IPP. Surat aduan nomer
3. Kegiatan talkshow dan sosialisasi di radio komunitas di undur minggu ke dua
November 2009. Ketua KPID DIY Bapak Rahmad S Arifin menginformasikan kepada
JRKY, bahwa kegiatan soaialisasi dan talkshow di radio komunitas yang telah di EDP di
undur jadwal kegiatannya. Hal ini karena banyak personel KPID DIY yang masih sibuk dan
sakit. Informasi ini langsung di beritahukan kepada para pengelola radio komunitas.
4. Pemantauan lapangan dan koordinasi dengan radio komunitas di Kulon Progo,
kamis 5 November 2009. Kegiatan kunjungan lapangan oleh JRKY sekaligus
memanantau perkembangan radio komunitas di Kulon Progo. JRKY bertemu dengan
tokoh masyarakat Kulon Progo dan berdiskusi untuk mengetahui peta perkembangan
permasalahan radio komunitas dan mencari titik temu penangana radio komunitas di
kulon progo. Pada kenyataannya banyak radio komunitas di Kulon progo yang harus di
Bantu dalam proses perizinan. JRKY melihat perkembangan radio komunitas di Kulon
progo cukup dinamis dan bersemangat untuk tetap mengudara.
5. Balmon menindaklanjuti aduan dari JRKY dengan keberadaan radio Binangun yang
bergerak 107.7 pada hari Kamis, 6 November 2009. Menanggapi masalah persolan
radio komunitas di Kulon Progo, JRKY melihat dan memperhatikan atas keluhan dari radio
komunitas yang telah mengajukan izin, masyarakat kulon progo dan pertimbangan tehnis
lainnya. Hal tersebut di jadikan dasar tindakan dan proses berikutnya untuk di jadikan
aduan kepada pihak yang berwenang. Kemunculan radio binangun yang lebih bergaya
komersial serta penggunaan power yang lebih di rasa telah mengganggu radio komunitas
lain di Kulon Progo. JRKY menyikapi dan melakukan upaya procedural kepada pihak
Balmon untuk melakukan tindakan nyata penataan. Keberadaan radio Binangun yang
belum berizin dan terlalu berlebihan untuk radio komunitas perlu adanya upaya pebertiban
dan perbaikan. Tindaklanjut Balmon adalah menginformasikan kepada JRKY bahwa akan
melakukan penertiban bagi radio komunitas yang telah menyalahi aturan sesuaio
ketentuan yang berlaku.
6. Talkshow dan sosialisasi di mulai selasa, 10 november 2009 dari Radio Komunitas
Wiladeg.
Acara kegiatan sosialisasi dan talkshow di awali di radio komunitas Wiladeg di
Karangmojo Gumung Kidul. Jadwal acara yang di sepakti pada pukul 13:00 Wib mundur
hingga menjelang pukul 14:00, karena kegiatan ini bertepatan dengan pertemuan arisan
pendengar dan monitor radio wiladeg. Kegiatan ini gagal di siarkan karena pemancar
sedang rusak dan dalam tahap perbaikan. Kegiatan ini lebih tepat kalau di katakana
sarasehan dan kontak monitor, namun bersama KPID serta JRKY dan Pengelola Radio
Wiladeg acara i8ni di kemas dengan menarik walaupun sedikit monoton karena segmen
yang di arahkan belum maksimal.
7. Talkshow dan sosialisasi di radio SWARAKOTA, Kamis, 12 November 2009. Pukul
20:00 Wib. Kegiatan Talkshow dan sosialisasi di Radio Swarakota di hadiri oleh Wakil
Ketua KPID DIY Bapak Tri Suparyanto, Ketua JRKY dan Totok Praminto(Swarakota).
Acara yang di kemas dengan diaolog santai dan ringan membahas perkembangan radio
10. komunitas dan peran JRKY sebagai wadah radio komunitas serta peran Radio komunitas
ditengah masyarakat yang terus berbenah dan dinamis. Acara ini mendapat respon dari
pendengar swarakota dan banyak tanggapan tentang peran KPID dalam membantu
dinamisasi rakom di DIY.
8. Talkshow dan sosialisasi di radio SPK, Jum`at, 13 November 2009. 13 November
2009 pukul 16.00 Wib. Kegiatan talkshow dan sosialisasi di hari yang ke tiga ini
menampilkan Ketua KPID DIY dan Ketua JRKY di radio SPK FM. Pembahasan berkaitan
tentang peran KPID DIY dalam proses perizinan serta kenapa radio komunitas hanya di
kasih kanal yang sempit serta power yang rendah. Sejauh mana peran JRKY dalam
memberdayakan radio komunitas dan peran apa saja yang bisa di lakukan ke depan.
Dalam program kegiatan semacam ini di harapkan bisa dinikmati oleh pengelola radio
komunitas untuk berkomunikasi dengan pendengar. Pemanfaatan media radio komunitas
sangat beralasan karena lebih di sukai dan di dengar oleh komunitas di sekitarnya
jangkauan yang di layani. Pada kesempatan ini ketau KPID DIY dan ketua JRKY
menjawab dengan menggunakan bahasa jawa sesuai dengan program acara yang ada
saat itu.
9. Undangan konvensi dari Perwami, jum`at 20 November 2009 di Sahid Raya Hotel
babarsari Yogyakarta. Kegiatan konvensi tentang Multi Media dan tantangannnya ke
depan menjadi salah satu pemikiran bagaimana para wartawan pelaku multi media bisa
memiliki peran yang lebih lugas. Pelaksanaan konvensi yang menghadirkan narasumber
dari Pimpinan Detik.com (Budiono) dan
10. Undangan Forum Jaring Pendapat UU no.44 tahun 2008 tentang Pornografi dari
Depkominfo, jum`at, 20 November 2009. Pelaksanaan UU no 44 tahun 2008 tentang
pornografi masih menjadi tarik ulur di tengah masyarakat khusunya mengenai RPP yang
di pandang masih belum menyentuh akar persoalan. Pornografi lebih di pandang sebagai
masalah social yang telah terjadi sejak dulu namun subtansi pornografi belum bisa di
artikan secara universal. Lembaga Pendidikan dan Kesehatan akan mengalami kesulitan
dalam memahami tentang UU ini, maka FJP RPP di harapkan bisa menjadi alat untuk
lebih mengarahkan kepada pemantauan dan perizinan lembaga mana yang harus di beri
kesempatan untuk mendapat kewenangan lebih dalam pelaksanaannnya. Narasumber
dari FJP RPP ini adalah Bapak Ferri dan Bapak Adrian dari Depkomiinfo dengan
moderator Ketua KPID DIY Rahmat S Arifin. Kegiatan Forum Jaring Pendapat ini sangat
terbatas dan hanya di hadiri oleh kalangan terbatas dan perwakilan seperti ormas,lsm,
tokoh masyarakat, ulama, kepolisian, Akademisi, praktisi hokum dan media cetak dan
elektronik.
11. Undangan Lounching TB dari PWA di Gedung PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro
Sabtu, 21 November 2009. Kegiatan Lounching TB yang dilakukan oleh Pengurus
Wilayah Aisyiyah DIY dalam program kesehatan masyarakat, khususnya tentan TB yang
masih banyak terjadi di tengah masyarakat.
12. Undangan Sosialisasi UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
raya, 25 November di Plasa Informasi Dishubkominfo. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengajak kepada masyarakat khususnya rdio komunitas dan jaringannya untuk bisa
mensosialisasikan UU no.22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan Raya.
UU hasil revisi dari UU no 14 Tahun 1992 menyediakan 326 pasal, lebih banyak dari pasal
UU no 14 tahun 1992 yang hanya 74 pasal. Narasumber Sosialisai ini dari Dishubkominfo
(Rudi Sulastomo), Direktur Lalau Lintas Polda DIY (Kombes M Ikhsan,MSi) dan Nanang
11. Ismuhartono (Masyarakat Transportasi Indoneisa). Sosialisai ini di peruntukkkan untuk
lebih mendekatkan pelaksanaan UU di tengah masyarakat yang masih terjadi pro dan
kontra tentang pelaksanaan UU di lapangan serta menjaring pendapat masyarakat tentang
RPP UU no. 22 Tahun 2009.
13. Radio SWARA GODEAN FM meregistrasi diri menjadi anggota JRKY, 25 November
2009. Radio baru yang beralamat di Jalan Suparjo Godean ini menanyakan bagaimana
menjadi anggota JRKY. Setelah mendapatkan penjelasan dari secretariat JRKY dan
merasa persyaratan telah di penuhi (FC Akte pendirian, Profil radio dan surat pernyataan)
segera mendaftarkan diri sebagai anggota JRKY. Radio ini mendapat nomor :
003.7.11.2009. Sebagai radio baru harapannya agar pemberian Nomor Induk Anggota
(NIA) JRKY ini semakin jelas posisi radio komunitas mana yang anggota dan mana yang
masih terdaftar. Radio ini sudah resmi menjdai anggota JRKY sejak mendaftarkan diri dan
telah mendapat NIA.
14. Undangan Pemateri Pelatihan Radio Komunitas untuk Pelajar di Radja FM, senin 30
November 2009.
Kegiatan Pelatihan yang di lakukan oleh Radja FM di peruntukan bagi para pelajar dan
mahasiswa di lingkungan IPM. Kegiatan ini di ikuti oleh 15 peserta dengan narasumber
dari JRKY dan Rama Sahid dari Geronimo FM. Pelatihan pengenalan alat-alat siaran dan
etika siaran di arahkan kepada peserta pelatihan untuk lebih mendalami dan mengetahui
apa saja yang harus dilakukan oleh seoarang brocaster sebelum melakukan kegiatan
siaran. Peserta di ajak lebih dalam untuk mengetahui bagaimana melakukan prosedur on
air dan off air. Peserta jugadi ajaka mengenal sejarah radio di Indonesia. Sedang pada
etika siaran peserta di arahkan untuk diajak memahami lebih dalam seperti apa etika
siaran di radio.
Laporan Keuangan
Dana yang tersimpan di rekening JRKY ( 3587.01.010073.5.9 BRI unit Niten Bantul) sampai akhir
30 November 2009 sebesar Rp. 850.000,- (Delapan ratus lima puluh ribu rupiah). Untuk laporan
keuangan (kas) yang di bawa Bendahara 2 untuk operasional kegiatan JRKY sampai akhir
Oktober 2009 sebesar Rp. Rp 635.000,-
Demikian laporan ini di sampaikan kepada Radio Komunitas sebagai pemberitahuan atas kerja
Pengurus JRKY. Atas perhatiannya di ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, 3 Desember 2009
Mardiyono
Ketua