Recommended
More Related Content
Recently uploaded
Recently uploaded (20)
Featured
Featured (20)
PT NSP di Indonesia Gaya Hidup yang Mulai Ditinggal
- 1. PT NSP di Indonesia Gaya Hidup yang Mulai Ditinggal Indonesia mendapatkan angin segar ketika PT NSP (Personal Tone Nada Sambung Pribadi) dikenalkan kepada masyarakat. Angin segar NSP ini tentu untuk industri musik yang mengalami masalah dalam hal pasar yang tidak lagi semenjanjikan dulu dalam penjualan albumnya, dalam bentuk CD. Penyediaan layanan ini bukan hanya bentuk apresiasi saja tapi juga nilai bisnis. Kemudahan masyarakat mengunduh lagu mereka hingga jutaan kali pun menghasilkan keuntungan yang besar bagi provider tersebut, bagi artis, dan juga perusahaannya. Fakta PT NSP Salah satu label sebuah band yang meraup milyaran rupiah pun mengatakan hampir 30% penghasilan mereka diberikan dari : 1. Penjualan RBT (Ring Back Tone) tersebut. 2. Penjualan PT NSP 3. Personal Tone Nada Sambung Pribadi kalah pamor Bisnis PT NSP ini pun semakin berubah era ternyata tidak semenjanjikan dulu. Praktik kecurangan seperti penyedotan pulsa pun menarik perhatian pemerintah untuk membongkarnya bahkan menghentikan dulu bisnis ini. Hingga akhirnya tahun lalu bisnis ini bangkit kembali dengan layanan yang lebih baik bahkan dinilai lebih murah. Apakah Personal Tone Nada Sambung Pribadi Menyedot Pulsa? Musisi kembali bisa menggunakan lagu mereka sebagai nada sambung pribadi (PT NSP) untuk masyarakat unduh. Ternyata, keadaan ini tetap tidak bisa membuat bisnis ringtone itu menjadi bisnis yang menjanjikan seperti sebelumnya. Masyarakat yang semakin modern dengan layanan telekomunikasi yang semakin banyak mulai meninggalkan kebiasaan mereka dalam mengunduh nada sambung. Mereka lebih memilih cara lain untuk mengapresiasi lagu musisi kebanggaan mereka dibandingkan menggunakannya sebagai nada sambung saja. NSP pun kini bukan bagian dari gaya hidup yang selalu dibanggakan lagi oleh penggunanya.