SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Analisis Wacana Konstitusi Ekonomi1
oleh
Jefri Capriansyah2
A. Pengantar
Konstitusi sebagai hukum dasar tertulis sebuah negara merupakan landasan
hukum yang fundamental. Sehingga setiap pelaksanaan kebijakan-kebijakan
kepemerintahan harus berlandaskan konstitusi yang telah ditetapkan. Layaknya
sebagai hukum dasar tertinggi, konstitusi digunakan untuk mencapai dan
mewujudkan tujuan yang tertinggi pula.
Konstitusi di Indonesia berbentuk Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan
pada tanggal 18 Agustus 1945. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber
hukum tertinggi tidak hanya memuat ketentuan-ketentuan di bidang politik
melainkan juga di bidang perekonomian. Hal yang sama juga dikemukakan oleh
Jimly Asshiddiqie (2010: xi) bahwa “Undang-Undang Dasar 1945 tidak semata-
mata merupakan dokumen politik, tetapi juga merupakan dokumen ekonomi.
Undang-Undang Dasar 1945 bukan hanya konstitusi politik, tetapi juga konstitusi
ekonomi”.
Sebagai konstitusi ekonomi, Undang-Undang Dasar 1945 harus dipahami
sebagai kebijakan ekonomi tertinggi yang harus dijadikan acuan dan rujukan
dalam mengembangkan setiap kebijakan pembangunan ekonomi nasional. Pada
Undang-Undang Dasar 1945 setelah reformasi termuat wacana-wacana konstitusi
ekonomi yang memerlukan analisis berdasarkan pemakaian bahasa yang
digunakan.
Berdasarkan uraian di atas masalah yang dibahas yaitu mengenai wacana
konstitusi ekonomi Indonesia dan fokus representasi pada wacana konstitusi
ekonomi Indonesia.
Berdasarkan masalah di atas maka tujuan pembuatan karya tulis ini yaitu
untuk memahami wacana konstitusi ekonomi Indonesia dan fokus representasi
pada wacana konstitusi ekonomi Indonesia.
1
Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
2
Stambuk 136602009, Program Studi Akuntansi, STIE-66 Kendari.
B. Pengertian Konstitusi Ekonomi
konstitusi berasal dari istilah bahasa Prancis “constituer” yang artinya
membentuk. Pemakaian istilah konstitusi dimaksudkan untuk pembentukan suatu
negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara. Konstitusi bisa berarti pula
peraturan dasar mengenai pembentukan negara. Istilah konstitusi bisa
dipersamakan dengan hukum dasar atau Undang-Undang Dasar.3
Namun untuk istilah konstitusi ekonomi (economic constitution) relatif baru
dikenal dalam pemikiran tentang hukum konstitusi, hukum ekonomi, dan ilmu
ekonomi pada umumnya. Perkembangan istilah konstitusi ekonomi dimulai sejak
tahun 1918 di Soviet-Rusia dan di Republik Weimar Jerman.
Konstitusi ekonomi adalah konstitusi yang menjadi referensi atau acuan
tertinggi dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi dalam satu negara atau
satu kesatuan ekonomi. Apa pun kebijakan ekonomi yang dikembangkan tidak
boleh bertentangan dengan konstitusi sebagai hukum dan acuan tertinggi.4
Sehingga dalam perkembangannya, konstitusi ekonomi dijadikan referensi dalam
semua kebijakan perekonomian.
C. Wacana Konstitusi Ekonomi Indonesia
Konstitusi negara Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang untuk
pertama kali disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
pada tanggal 18 Agustus 1945.5
Selain sebagai konstitusi negara Indonesia,
Undang-Undang Dasar 1945 digunakan sebagai konstitusi ekonomi Indonesia.
Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 setelah reformasi termuat secara tegas
wacana-wacana ketentuan tentang perekonomian dan kesejahteraan sosial.6
Pada
BAB VIII “Hal Keuangan” tertuang pada Pasal 23 dinyatakan sebagai berikut:
1. Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan
keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
3
Winarno, Paradikma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm.
67.
4
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Ekonomi, (Jakarta: Kompas, 2010), hlm. 70.
5
Winarno, Op.Cit., hlm.71.
6
Jimly Asshiddiqie, Op.Cit., hlm. XI.
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
2. Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara
diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.
3. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden,
Pemerintah menjalankan Anggara Pendapatan dan Belanja Negara tahun
lalu.
Kemudian pada BAB XIV “Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan
Sosial” tertuang pada Pasal 33 ayat (1) dan (2) dinyatakan sebagai berikut:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
2. Cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
D. Fokus Representasi pada Wacana Konstitusi Ekonomi Indonesia
Istilah representasi mengacu pada bagaimana seseorang, kelompok, atau
gagasan atau pendapat tertentu ditampilkan sebagaimana mestinya.7
Representasi
akan difokuskan pada wacana konstitusi ekonomi Indonesia.
Pada Pasal 23 BAB VIII tentang “Hal Keuangan”, posisi Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) lebih kuat daripada kedudukan pemerintahan berdasarkan ayat (3).
Kemudian pada ayat (2), ditegaskan bahwa Presiden yang mengajukan RAPBN
untuk dibahas bersama DPR dan DPD. Hal ini menunjukan kekuasaan Presiden
sebagai Kepala Negara dibatasi oleh kekuasaan DPR dan DPD sebagai wakil
rakyat. Selain itu pemakaian kata dibahas bersama menekankan terhadap nilai-
nilai musyawarah.
Pada Pasal 33 ayat (1) BAB XIV tentang “Perekonomian Nasional dan
Kesejahteraan Sosial”, menyatakan “Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama atas asas kekeluargaan”. Maksud dari kata disusun adalah bahwa
7
Aris Badara, Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media, (Jakarta:
Kencana, 2012), hlm. 56.
perekonomian itu merupakan suatu susunan, yaitu suatu susunan kebijakan yang
sistematis dan menyeluruh, mulai dari susunan yang bersifat nasional sampai ke
susunan di daerah-daerah provinsi dan kabupaten di seluruh Indonesia.8
Kemudian penggunaan kata usaha bersama, dimaknai sebagai bentuk partisipasi
masyarakat Indonesia di bidang perekonomian. Selanjutnya maksud dari kata asas
kekeluargaan dalam pasal 33 ayat (1) menunjuk kepada pengertian semangat
kebersamaan, jiwa gotong royong, dan kerja sama.9
Pada pasal 33 Ayat (2) UUD 1945 menyatakan, “Cabang produksi yang
penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara”. Dalam ayat ini penggunaan kata cabang produksi untuk menjelaskan
cabang-cabang produksi bagi negara seperti perdagangan beras, jasa kelistrikan,
perusahaan minyak dan gas bumi. Kemudian maksud dengan perkataan “dikuasai
oleh negara” tidak lain adalah penguasaan dalam arti yang luas, yaitu mencakup
pengertian kepemilikan dalam arti publik dan sekaligus perdata, termasuk pula
kekuasaan dalam mengendalikan dan mengelola bidang-bidang usaha itu secara
langsung oleh Pemerintah atau aparat-aparat pemerintahan yang dibebani dengan
tugas khusus.10
E. Interpretasi Masalah
Melalui analisis wacana terhadap konstitusi ekonomi memberikan
pemahaman arti terhadap kandungan suatu wacana UUD 1945 sebagai konstitusi
ekonomi. Wacana-wacana kontitusi ekonomi akan dijadikan unsur utama dalam
penentuan kebijakan-kebijakan ekonomi di masa yang akan datang.
F. Penutup
Konstitusi ekonomi merupakan konsepsi baru mengenai hukum tertinggi di
bidang ekonomi. Segala kebijakan-kebijakan ekonomi perlu didasari pada sebuah
kontitusi tertinggi. Di Indonesia kontitusi ekonomi terdapat pada Undang-Undang
Dasar 1945, sehingga segala kebijakan ekonomi yang dituangkan dalam bentuk
8
Jimly Asshiddiqie, Op.Cit., hlm. 269.
9
Ibid., hlm. 272.
10
Ibid.
Undang-Undang harus sejalan dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang
Dasar 1945.
Wacana-wacana perekonomian tertuang di dalam Undang-Undang Dasar
1945 yaitu pada BAB VIII dan BAB XIV. Representasi pada wacana konstitusi
ekonomi Indonesia bertujuan untuk menjelaskan makna yang sesungguhnya dari
dari sebuah kebijakan berdasarkan bahasa yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Asshididiqie, Jimly. 2010. Konstitusi Ekonomi. Jakarta: Kompas.
Badara, Aris. 2012. Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada
Wacana Media. Jakarta: Kencana.
Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi
Aksara.

More Related Content

What's hot

Konstitusi yang pertama kali digunakan di indonesia adalah uud 1945
Konstitusi yang pertama kali digunakan di indonesia adalah uud 1945Konstitusi yang pertama kali digunakan di indonesia adalah uud 1945
Konstitusi yang pertama kali digunakan di indonesia adalah uud 1945
Suwondo Snegad
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Ervah Widiantika
 

What's hot (20)

Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
PKn
PKnPKn
PKn
 
Negara dan konstitusi done
Negara dan konstitusi doneNegara dan konstitusi done
Negara dan konstitusi done
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Pemerintah Bukanlah Negara 2
Pemerintah Bukanlah Negara 2Pemerintah Bukanlah Negara 2
Pemerintah Bukanlah Negara 2
 
Konstitusi yang pertama kali digunakan di indonesia adalah uud 1945
Konstitusi yang pertama kali digunakan di indonesia adalah uud 1945Konstitusi yang pertama kali digunakan di indonesia adalah uud 1945
Konstitusi yang pertama kali digunakan di indonesia adalah uud 1945
 
Pengertian konstitusi
Pengertian konstitusiPengertian konstitusi
Pengertian konstitusi
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Bab UNDANG -UNDANG 1945
Bab UNDANG -UNDANG 1945Bab UNDANG -UNDANG 1945
Bab UNDANG -UNDANG 1945
 
Sistem Konstitusi Negara - Matkul PKN
Sistem Konstitusi Negara - Matkul PKNSistem Konstitusi Negara - Matkul PKN
Sistem Konstitusi Negara - Matkul PKN
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Sistem konstitusi
Sistem konstitusiSistem konstitusi
Sistem konstitusi
 
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusiMenganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahan
 

Viewers also liked (13)

Slideshare
SlideshareSlideshare
Slideshare
 
Us6330335
Us6330335Us6330335
Us6330335
 
RP291_DeerVehicle_FinalReportSummary_20140825
RP291_DeerVehicle_FinalReportSummary_20140825RP291_DeerVehicle_FinalReportSummary_20140825
RP291_DeerVehicle_FinalReportSummary_20140825
 
Cloud Matters analysis by Chelsea Group
Cloud Matters analysis by Chelsea GroupCloud Matters analysis by Chelsea Group
Cloud Matters analysis by Chelsea Group
 
Lecture6
Lecture6Lecture6
Lecture6
 
Analisis Wacana Konstitusi Ekonomi
Analisis Wacana Konstitusi EkonomiAnalisis Wacana Konstitusi Ekonomi
Analisis Wacana Konstitusi Ekonomi
 
Digital story
Digital storyDigital story
Digital story
 
Apuntes sobre columnas mixtas de acero y hormigã³n
Apuntes sobre columnas mixtas de acero y hormigã³nApuntes sobre columnas mixtas de acero y hormigã³n
Apuntes sobre columnas mixtas de acero y hormigã³n
 
Ejercicios resueltos
Ejercicios resueltosEjercicios resueltos
Ejercicios resueltos
 
Tipologã­a de uniones entre elementos estructurales
Tipologã­a de uniones entre elementos estructuralesTipologã­a de uniones entre elementos estructurales
Tipologã­a de uniones entre elementos estructurales
 
Tcs230
Tcs230Tcs230
Tcs230
 
Comunication project
Comunication projectComunication project
Comunication project
 
02 cap1 cuestiones generales
02 cap1 cuestiones generales02 cap1 cuestiones generales
02 cap1 cuestiones generales
 

Similar to Analisis Wacana Konstitusi Ekonomi

Perlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasionalPerlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasional
Ahmad Solihin
 
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
hidsaljamil
 
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi SwasonoMenegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
Reskidtc
 
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAKONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
ar00927
 

Similar to Analisis Wacana Konstitusi Ekonomi (20)

Perlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasionalPerlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasional
 
Undang-undang hukum ekonomi
Undang-undang hukum ekonomiUndang-undang hukum ekonomi
Undang-undang hukum ekonomi
 
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
Sistem ekonomi indonesia (bab 24)
 
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi SwasonoMenegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
 
Falsafah dan ideologi ekonomi kerakyatan (nur rachmaniar)
Falsafah dan ideologi ekonomi kerakyatan (nur rachmaniar)Falsafah dan ideologi ekonomi kerakyatan (nur rachmaniar)
Falsafah dan ideologi ekonomi kerakyatan (nur rachmaniar)
 
Soal cpns pengetahuan umum
Soal cpns pengetahuan umumSoal cpns pengetahuan umum
Soal cpns pengetahuan umum
 
Hub dasar negara dan konstitusi
Hub dasar negara dan konstitusiHub dasar negara dan konstitusi
Hub dasar negara dan konstitusi
 
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAKONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesiaMakalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
Makalah landasan hubungan uud 1945 dan negara kesatuan indonesia
 
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester GanjilRangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
 
PKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi Negara
PKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi NegaraPKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi Negara
PKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi Negara
 
Presentasi uud 1945
Presentasi uud 1945Presentasi uud 1945
Presentasi uud 1945
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 
Meminjami imf
Meminjami imfMeminjami imf
Meminjami imf
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
 
Konstitusi Kewarganegaraan
Konstitusi KewarganegaraanKonstitusi Kewarganegaraan
Konstitusi Kewarganegaraan
 
SUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.pptSUKRON MUZILLI.ppt
SUKRON MUZILLI.ppt
 

Analisis Wacana Konstitusi Ekonomi

  • 1. Analisis Wacana Konstitusi Ekonomi1 oleh Jefri Capriansyah2 A. Pengantar Konstitusi sebagai hukum dasar tertulis sebuah negara merupakan landasan hukum yang fundamental. Sehingga setiap pelaksanaan kebijakan-kebijakan kepemerintahan harus berlandaskan konstitusi yang telah ditetapkan. Layaknya sebagai hukum dasar tertinggi, konstitusi digunakan untuk mencapai dan mewujudkan tujuan yang tertinggi pula. Konstitusi di Indonesia berbentuk Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum tertinggi tidak hanya memuat ketentuan-ketentuan di bidang politik melainkan juga di bidang perekonomian. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Jimly Asshiddiqie (2010: xi) bahwa “Undang-Undang Dasar 1945 tidak semata- mata merupakan dokumen politik, tetapi juga merupakan dokumen ekonomi. Undang-Undang Dasar 1945 bukan hanya konstitusi politik, tetapi juga konstitusi ekonomi”. Sebagai konstitusi ekonomi, Undang-Undang Dasar 1945 harus dipahami sebagai kebijakan ekonomi tertinggi yang harus dijadikan acuan dan rujukan dalam mengembangkan setiap kebijakan pembangunan ekonomi nasional. Pada Undang-Undang Dasar 1945 setelah reformasi termuat wacana-wacana konstitusi ekonomi yang memerlukan analisis berdasarkan pemakaian bahasa yang digunakan. Berdasarkan uraian di atas masalah yang dibahas yaitu mengenai wacana konstitusi ekonomi Indonesia dan fokus representasi pada wacana konstitusi ekonomi Indonesia. Berdasarkan masalah di atas maka tujuan pembuatan karya tulis ini yaitu untuk memahami wacana konstitusi ekonomi Indonesia dan fokus representasi pada wacana konstitusi ekonomi Indonesia. 1 Tugas Akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia. 2 Stambuk 136602009, Program Studi Akuntansi, STIE-66 Kendari.
  • 2. B. Pengertian Konstitusi Ekonomi konstitusi berasal dari istilah bahasa Prancis “constituer” yang artinya membentuk. Pemakaian istilah konstitusi dimaksudkan untuk pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara. Konstitusi bisa berarti pula peraturan dasar mengenai pembentukan negara. Istilah konstitusi bisa dipersamakan dengan hukum dasar atau Undang-Undang Dasar.3 Namun untuk istilah konstitusi ekonomi (economic constitution) relatif baru dikenal dalam pemikiran tentang hukum konstitusi, hukum ekonomi, dan ilmu ekonomi pada umumnya. Perkembangan istilah konstitusi ekonomi dimulai sejak tahun 1918 di Soviet-Rusia dan di Republik Weimar Jerman. Konstitusi ekonomi adalah konstitusi yang menjadi referensi atau acuan tertinggi dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi dalam satu negara atau satu kesatuan ekonomi. Apa pun kebijakan ekonomi yang dikembangkan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi sebagai hukum dan acuan tertinggi.4 Sehingga dalam perkembangannya, konstitusi ekonomi dijadikan referensi dalam semua kebijakan perekonomian. C. Wacana Konstitusi Ekonomi Indonesia Konstitusi negara Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang untuk pertama kali disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.5 Selain sebagai konstitusi negara Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945 digunakan sebagai konstitusi ekonomi Indonesia. Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 setelah reformasi termuat secara tegas wacana-wacana ketentuan tentang perekonomian dan kesejahteraan sosial.6 Pada BAB VIII “Hal Keuangan” tertuang pada Pasal 23 dinyatakan sebagai berikut: 1. Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan 3 Winarno, Paradikma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 67. 4 Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Ekonomi, (Jakarta: Kompas, 2010), hlm. 70. 5 Winarno, Op.Cit., hlm.71. 6 Jimly Asshiddiqie, Op.Cit., hlm. XI.
  • 3. dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. 2. Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. 3. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggara Pendapatan dan Belanja Negara tahun lalu. Kemudian pada BAB XIV “Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial” tertuang pada Pasal 33 ayat (1) dan (2) dinyatakan sebagai berikut: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. 2. Cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. D. Fokus Representasi pada Wacana Konstitusi Ekonomi Indonesia Istilah representasi mengacu pada bagaimana seseorang, kelompok, atau gagasan atau pendapat tertentu ditampilkan sebagaimana mestinya.7 Representasi akan difokuskan pada wacana konstitusi ekonomi Indonesia. Pada Pasal 23 BAB VIII tentang “Hal Keuangan”, posisi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) lebih kuat daripada kedudukan pemerintahan berdasarkan ayat (3). Kemudian pada ayat (2), ditegaskan bahwa Presiden yang mengajukan RAPBN untuk dibahas bersama DPR dan DPD. Hal ini menunjukan kekuasaan Presiden sebagai Kepala Negara dibatasi oleh kekuasaan DPR dan DPD sebagai wakil rakyat. Selain itu pemakaian kata dibahas bersama menekankan terhadap nilai- nilai musyawarah. Pada Pasal 33 ayat (1) BAB XIV tentang “Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial”, menyatakan “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan”. Maksud dari kata disusun adalah bahwa 7 Aris Badara, Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 56.
  • 4. perekonomian itu merupakan suatu susunan, yaitu suatu susunan kebijakan yang sistematis dan menyeluruh, mulai dari susunan yang bersifat nasional sampai ke susunan di daerah-daerah provinsi dan kabupaten di seluruh Indonesia.8 Kemudian penggunaan kata usaha bersama, dimaknai sebagai bentuk partisipasi masyarakat Indonesia di bidang perekonomian. Selanjutnya maksud dari kata asas kekeluargaan dalam pasal 33 ayat (1) menunjuk kepada pengertian semangat kebersamaan, jiwa gotong royong, dan kerja sama.9 Pada pasal 33 Ayat (2) UUD 1945 menyatakan, “Cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Dalam ayat ini penggunaan kata cabang produksi untuk menjelaskan cabang-cabang produksi bagi negara seperti perdagangan beras, jasa kelistrikan, perusahaan minyak dan gas bumi. Kemudian maksud dengan perkataan “dikuasai oleh negara” tidak lain adalah penguasaan dalam arti yang luas, yaitu mencakup pengertian kepemilikan dalam arti publik dan sekaligus perdata, termasuk pula kekuasaan dalam mengendalikan dan mengelola bidang-bidang usaha itu secara langsung oleh Pemerintah atau aparat-aparat pemerintahan yang dibebani dengan tugas khusus.10 E. Interpretasi Masalah Melalui analisis wacana terhadap konstitusi ekonomi memberikan pemahaman arti terhadap kandungan suatu wacana UUD 1945 sebagai konstitusi ekonomi. Wacana-wacana kontitusi ekonomi akan dijadikan unsur utama dalam penentuan kebijakan-kebijakan ekonomi di masa yang akan datang. F. Penutup Konstitusi ekonomi merupakan konsepsi baru mengenai hukum tertinggi di bidang ekonomi. Segala kebijakan-kebijakan ekonomi perlu didasari pada sebuah kontitusi tertinggi. Di Indonesia kontitusi ekonomi terdapat pada Undang-Undang Dasar 1945, sehingga segala kebijakan ekonomi yang dituangkan dalam bentuk 8 Jimly Asshiddiqie, Op.Cit., hlm. 269. 9 Ibid., hlm. 272. 10 Ibid.
  • 5. Undang-Undang harus sejalan dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945. Wacana-wacana perekonomian tertuang di dalam Undang-Undang Dasar 1945 yaitu pada BAB VIII dan BAB XIV. Representasi pada wacana konstitusi ekonomi Indonesia bertujuan untuk menjelaskan makna yang sesungguhnya dari dari sebuah kebijakan berdasarkan bahasa yang digunakan.
  • 6. DAFTAR PUSTAKA Asshididiqie, Jimly. 2010. Konstitusi Ekonomi. Jakarta: Kompas. Badara, Aris. 2012. Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media. Jakarta: Kencana. Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.