banjir sekarang sudah menjadi hal biasa di Indonesia, karena banjir sekarang sudah terjadi dimana-mana
nah disini saya akan menyajikan makalah tentang BANJIR meliputi penanggulangan banjir, sebab sebab dan sebagainya
semga bermanfaat
1. 1
MAKALAH LINGKUNGAN HIDUP
“BANJIR”
Kelompok3
NamaAnggota : 1. Annis Ika Maya Wati
2. Kanthi Adisthi
3. Nanang Arifin
4. Nur rohmah
5. Nuroniyah
6. Rineke Kurnia
SMK SWADAYA TEMANGGUNG
Jalan Gilingsari 2 Kotak Pos 112 Telp. (0293)492338 Temanggung 56213
E-mail : swadaya tmg@plasa.com
2. 2
KATA PENGANTAR
Kami tim penulis makalah yang Bertema tentang Lingkungan Hidup dengan Judul
“Banjir” mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami susun untuk menambah wawasan pembaca khususnya dalam
pengetahuan mengenai banjir yang terjadi di Indonesia pada era zaman sekarang. Untuk
memenuhi harapan tersebut, maka makalah ini kami lengkapi dengan penjabaran dari
perumusan masalah berdasarkan pemikiran tim penulis makalah,dan dari pengamatan selama
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini banyak kekuranganya. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya tim penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini baik dalam pengarahan maupun dukungan fisik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjaadi salah satu
referensi dalam mencegah dan menanggulangi banjir.
Temanggung, 30 Maret 2015
Tim penyusun
3. 3
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 4
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4
2. BAB II ISI
2.1 Jenis Banjir Yang Terjadi Di Indonesia ................................................................ 5
2.2 Faktor-faktor Penyebab banjir .............................................................................. 5
2.3 Cara mengantisipasi Bencana Banjir .................................................................... 6
2.4 Cara Menanggulangi Bencana Banjir ................................................................... 7
2.5 Dampak Banjir ...................................................................................................... 8
2.6 Usaha Pemerintah Dalam Mengatasi Banjir ....................................................... 10
3. BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 11
3.2 Saran.................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 12
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Banjir adalah aliran yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau
saluran. Aliran yang dimaksud disini adalah aliran air yang sumbernya bisa dari mana saja.
Dan air itu keluar dari sungai atau saluran karena sungai atau salurannya sudah melebihi
kapasitasnya. Kondisi inilah yang disebut banjir.
Pada era zaman sekarang banjir sudah tidak menjadi hal baru lagi karena sekarang
banyak kita temui kota-kota yang terkena banjir bahkan bisa dikatakan sudah menjadi tradisi
terutama di kota-kota besar. Banjir yang sudah menjadi tradisi ini biasaya terjadi setiap tahun
sekali bahkan tanpa mengenal waktu setiap terjadi hujan terjadi banjir . Mengingat keadaan
ini selalu terulang dan terulang, maka munculah pertanyaan yang menggelitik penulis.
Pertama, apakah keadaan ini tidak ditanggulangi, atau tidak tertanggulangi? Kedua, apakah
karena sudah menjadi tradisi yang selalu berulang setiap tahun maka kejadian ini dianggap
sebagai hal biasa? Untuk mencoba menjawab pertanyaan di atas maka dibuatlah makalah ini.
1.2. Perumusan Masalah
a. Apakah banjir yang sering terjadi di Indonesia?
b. Apa yang menyebabkan banjir terjadi ?
c. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat memicu terjadinya banjir ?
d. Bagaimana cara menngantisipasi banjir ?
e. Bagaimana cara menanggulangi banjir ?
f. Dampak terjadinya banjir ?
g. Usaha-usaha apa saja yang sudah dilakukan Pemerintah Daerah setempat untuk
mengantisipasi dan mencegah banjir tersebut ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tentang banjir dan dampak yang ditimbulkannya
2. Mengetahui penyebab banjir yang terjadi di ibukota
3. Mengetahui siapa saja yang bertanggung jawab atas terjadinya banjir tersebut
4. Mengetahui cara mengatasi banjir yang terjadi
5. 5
BAB II
ISI
Banjir adalah bencana alam yang terjadi secara alami maupun oleh ulah manusia.
Sekarang ini banjir sering terjadi disebabkan ulah manusia yang mulai tidak menghiraukan
keseimbangan alam. Mulai dari membuang sampah di sungai, penggundulan hutan oleh
manusia, penggalian material pasir dan batu alam secara liar tidak terkendali. Sebagai contoh
nyata,terjadi banjir pada tanggal 27 Pebruari 2015 Di Parakan , banjir dengan arus deras dan
membuat macet Di jalan Sari Ayam-Jubug dikarenakan meluapnya saluran penampung air
dan minimnya saluran penampung air yang ada.
2.1 Jenis-jenis banjir yang terjadi di Indonesia
a. Banjir karena sungainya meluap
Banjir ini biasanya terjadi akibat dari sungai tidak mampu lagi menampung aliran air
yang ada di sungai itu akibat debit airnya sudah melebihi kapasitas. Kalo sudah seperti ini,
airnya itu akan mencari tempat lain, tempat itu ada di kanan kiri sungai yang biasanya
merupakan daerah dataran banjir. air ini bisa juga terjadi akibat kiriman, bila curah hujan
tinggi di hulu sungai dan sistem DAS dari sungai itu rusak maka luapan airnya akan terjadi di
hilir sungai.
b. Banjir lokal.
Banjir ini terjadi akibat air yang berlebihan di tempat itu dan meluap juga di tempat itu.
Pada saat curah hujan tinggi di lokasi setempat dimana kondisi tanah dilokasi itu sulit dalam
melakukan penyerapan air (bisa karena padat, bisa juga karena kondisinya lembab, dan bisa
juga karena daerah resapan airnya tinggal sedikit) maka kemungkinan terjadinya banjir lokal
akan sangat tinggi sekali.
c. Banjir akibat pasang surut air laut
Saat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air di
bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut. Selain melambat,
bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar atau cekungan) maka
air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjir.
2.2 Faktor-Faktor Penyebab Banjir
Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran
atau sungai. Bisa terjadi ditempat yang tinggi maupun tempat yang rendah. Pada saat air jatuh
kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu akan mengalir ke tempat
yang lebih rendah melalui saluran-saluran atau sungai-sungai dalam bentuk aliran permukaan
(run off) sebagian akan masuk / meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi
akan menguap ke udara (evapotranspirasi).
Sebenarnya banjir merupakan peristiwa yang alami pada daerah dataran banjir,
mengapa bisa alami? Karena dataran banjir terbentuk akibat dari peristiwa banjir. Dataran
banjir merupakan daerah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan) banjir. Saat
banjir terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah- tanah yang berasal dari hilir aliran
sungai. Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah pertemuan- pertemuan sungai. Akibat
dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir merupakan daerah yang subur bagi pertanian,
mempunyai air tanah yang dangkal sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan. Itu
6. 6
faktor penyebab banjir yang alami, sekarang kita lihat yang tidak alami atau akibat dari
perubahan.Perubahan penggunaan lahan dan otomatis juga terjadi perubahan tutupan lahan .
Penggunaan lahan itu ada pemukiman, sawah, tegalan, ladang dll. Sedangkan tutupan lahan
itu vegetasi yang tumbuh di atas permukaan bumi menyebabkan semakin tingginya aliran
permukaan. Aliran permukaan terjadi apabila curah hujan telah melampaui laju infiltrasi
tanah. Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang
buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan
turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air
kering dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir bandang.
Secara umum Penyebab banjir diantaranya adalah:
Ilegal Loging (Penebangan hutan liar)
Bertumpuknya sampah pada saluran air, sehingga terjadi penyumbatan pada saluran
air.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pada daerah /
hutan hutan yang baru di tebangi.
Tidak adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya
beristirahat dikala hujan turun. tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air
tanah. akibatnya, ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus oleh air dan kemudian air
terus meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudian menyebabkan banjir.
dan masih banyak lagi penyebab-penyebab banjir yang lainya.
Faktor alam penyebab terjadinya banjir adalah:
Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya melalui ombak
besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya presipitasi yang
dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi
ketinggian laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering
terjadi di Bangladesh.
Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk kawah
(seperti Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya gelombang besar yang disebut
tsunami yang menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai.
2.3 Cara Mengantisipasi Bencana Banjir
Kita tidak mengharapkan bencana banjir datang ke lingkungan ataupun rumah kita
tetapi sebagai manusiakita harus waspada dan sigap bila banjir ternyata datang menghampiri
kita. Cara mengantisipasi banjir antara lain :
a. Bila hujan deras turun cukup lama, pantau terus keadaan melalui media elektronik seperti
televisi dan terutama radio, sebab ada beberapa radio lokal yang akan terus mengabarkan
kondisi / banjir yang akan terjadi.
b. Siapkan barang-barang seperti: Handphone dengan charger, senter dan baterai cadangan,
makanan dan minuman (menggunakan kemasan anti air atau dibungkus plastik), Surat-surat
berharga atau dokumen penting seperti sertifikat rumah, tanah, ijasah, dll (dibungkus plastik),
Radio kecil, bila handphone anda tidak memiliki fasilitas Radio FM / televisi, Obat-obatan
untuk dalam darurat, termasuk obat-obatan untuk rawat jalan, Uang tunai, Selimut dan sarung
, Pakaian secukupnya agar tidak menjadi beban berat (bungkus dengan plastik agar tidak
basah).
c. Isi bak / drum / torn penampung air hingga penuh terutama untuk yang berada / ditempatkan
pada lantai atas / tinggi. Hal ini untuk mengantisipasi kekurangan air bersih di saat sumber air
7. 7
milik anda tercemar oleh air banjir. Untuk yang praktis, anda dapat mengisi air bersih pada
kantung plastik, mengikatnya dengan kuat dan meletakkannya pada tmpat yang aman.
d. Saat tanda-tanda banjir mulai muncul di rumah / lingkungan anda, siapkan barang bawaan
untuk mengungsi dan pantau terus ketinggian air.
e. Sebelum air mulai meninggi, pindahkan barang-barang ke tempat atau lantai yang lebih
tinggi. Untuk barang-barang yang kecil atau ringan sebaiknya di ikat terlebih dahulu pada
arang yang lebih bert / besar agar tidak hanyut terseret banjir.
f. Bila diperkirakan air akan menggenang lebih tinggi lagi, lakukan evakuasi selagi mudah
untuk dilakukan (sebelum air lebih tinggi), jangan menunggu air benar-benar tinggi.
g. Tutup keran utama air bersih (terutama jika menggunakan air ledeng / PDAM) bila
ketinggian air hendak mencapai keran air.
h. Matikan / putuskan aliran listrik rumah melalui saklar / sikring utama bila ketinggian air
hendak mndekati sikring utama atau bila terlihat mengkhawatirkan / dapat berbahaya.
i. Bila mengungsi, cobalah cari informasi mengenai tempat penampungan sementara / posko
banjir terdekat.
j. Bila tidak ada posko banjir, cari dan pergilah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi tetapi
lokasinya dekat dengan tempat yang lebih tinggi lagi bila dibandingkan dengan tempat
tersebut. Hal ini untuk mencegah bila ternyata air banjir terus meluap / semakin tinggi.
k. Sebelum air terlalu tinggi, ungsikan terlebih dahulu orang tua / lanjut usia, anak-anak, wanita
dan ibu hamil, dan sisakan dua atau tiga orang pria dewasa yang menjaga rumah bila anda
khawatir akan keselamatan harta benda.
l. Bila anda terlambat mengungsi dan ketinggian air sudah cukup tinggi, pergilah mengungsi
secara berkelompok, agar bila terjadi sesuatu dapat saling tolong-menolong.
m. Saat mengungsi, jauhi dari saluran air agar tidak terjatuh dan hanyut terseret arus banjir yang
lebih deras.
n. Ketika berjalan menuju tempat pengungsian, pertimbangkan untuk menggunakan tali
tambang untuk mempermudah evakuasi.
o. Siapkan jerigen bekas yang kosong, gabus, perahu, atau alat pelampung lainnya sehingga
bila anda terjebak di atap rumah dengan air yang semakin meninggi, anda dapat berusaha
untuk menyelamatkan diri anda secara darurat.
2.4 Cara Menanggulangi Bencana Banjir
Cara-cara menanggulangi bencana banjir antara lain:
1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan
adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah atau
menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan sungai dan selokan
menjadi tersumbat.
2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat
menyerap air dengan cepat.
3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuar lahan hijau untuk
penyerapan air.
4. Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit sungai
dan sampah rumah juga akan masuk sungai.
5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan menyebabkan
bumi ini akan semakin sulit menahan bebanya dan membuat permukaan tanah turun.
6. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai,
karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya menebang
pohon tidak dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut dan tidak
membiarkan hutan menjadi gundul.
8. 8
2.5 Dampak Banjir
Dengan melihat segala sesuatu dari dua sisi secara objektif, sekalipun banjir memiliki
dampak negatif yang besar, banjir juga memiliki dampak positif.
a. Dampak positif akibat banjir antara lain:
1) Banjir memberikan kesempatan kepada manusia
Bila banjir yang menimpa kita tidak terlalu parah, maka sebenarnya kita telah diberi
kesempatan oleh Tuhan untuk menjalani hidup kita lebih lanjut dan lebih baik.
2) Banjir membuat kita berpikir kreatif
Ketika dilanda banjir, otak kita akan berikir spontan dan kreatif untuk mencari jalan alternatif
untuk menyelamatkan alat, perlengkapan, harta benda dan terutama jiwa kita dan keluarga
atau orang terdekat kita.
3) Banjir membuat manusia untuk berpikir mengatasi banjir
Setelah mengalami banjir, kita akan sibuk untuk memikirkan antisipasi ataupun pencegahan
banjir.
4) Banjir memberikan pekerjaan
Saat banjir akan banyak muncul kuli angkut / ojeg perahu dadakan, yang siap membantu anda
dengan imbalan tentunya.
5) Banjir membuat manusia untuk bersahabat dengan lingkungan
Setelah mengetahui penyebab, akibat dan dampak banjir, manusia akan berpikir untuk peduli,
bersahabat dan menjaga alam sekitarnya.
6) Banjir membuat manusia untuk peduli kepada sesama
Pada saat terjadi banjir, manusia umumnya akan lebih peduli kepada sesamanya dan
berlomba-lomba untuk memberikan bantuan dan mendapatkan pahala.
7) Banjir membuat kita hemat energi
Bila banjir yang cukup parah, aliran listrik kadang perlu dimatikan PLN untuk mengantisipasi
bahaya tersengat / tersetrum listrik. Sebenarnya saat itulah kita menghemat energi listrik
walaupun terpaksa. Setidaknya tidak terlalu banyak menonton sinetron atau tayangan yang
tidak mendidik.
8) Banjir memutar roda perekonomian
Selain banjir dapat memberikan pekerjaan, sebenarnya banjir juga dapat memutar roda
perekonomian. Pembangunan, pembersihan, perawatan dan prasarana seperti rumah, gedung,
jalan dan jembatan yang rusak saat banjir akan menjadi proyek tersendiri bagi para
kontraktor. Selain itu, bahan makanan, minuman serta selimut akan lebih laris/ laku terjual .
9) Banjir bagaikan musim panen bagi para pemulung
Bila terjadi banjir, pemulung akan mendapat “panen” barang-barang yang rusak atau hanyut
terbawa banjir.
b. Dampak negatif akibat banjir:
1. Banjir dapat merusak sarana dan prasarana
Banjir dapat menghancurkan rumah, gedung, jembatan, jalan dan masih banyak lagi.
2. Banjir memutuskan jalur transportasi
Dampak paling umum dari banjir adalah memutuskan jalur transportasi darat. Akibat
genangan air pada jalan yang cukup tinggi, motor, mobil atau bahkan truk puso / container
tidak bisa melewati jalan tersebut. Selain motor dan mobil, lalu lintas kereta api pun dapat
terganggu.
3. Banjir merusak dan bahkan menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda lainnya atau
bahkan jiwa manusia. Kerugian yang disebabkan banjir diantaranya adalah kerusakan benda,
9. 9
alat elektronik, mesin, surat-surat berharga (sertifikat, ijazah, dll), perlengkapan rumah
tangga, rumah, gedung, dan yang paling berharga: jiwa manusia.
4. Banjir dapat mengakibatkan pemadaman listrik
Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Karena tingginya air / luapan banjir, listrik
harus kita padamkan atau bahkan dipadamkan oleh pihak PLN. Bayangkan betapa
terbatasnya aktifitas keseharian kita bila aliran listrik padam.
5. Banjir mengganggu aktivitas sehari-hari
Dengan adanya banjir, otomatis akan menganggu aktifitas sehari-hari. Sekolah terganggu,
kerja terganggu, bersantai pun terganggu. Karena air banjir, semua aktifitas pun terganggu
atau bahkan harus dihentikan untuk sementara waktu.
6. Banjir dapat mengganggu atau bahkan merusak perekonomian
Perekonomian terganggu karena banjir merendam sawah sehingga panen/ produksi padi
terganggu, karena transportasi terputus bahan makanan yang diangkut oleh truk dapat
membusuk atau mungkin membutuhkan biaya tambahan karena harus mencari jalan alternatif
walaupun lebih jauh.
7. Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar kita
Saat banjir datang tidak hanya air, tetapi juga membawa serta sampah, kotoran, limbah pabrik
/ kimia, minyak (oli, bensin, solar, minyak ), dan masih banyak lagi. Selain dapat mencemari
sumber air bersih, banjir juga akan mengotori, halaman atau bahkan rumah kita sehingga
menjadi tidak hiegienis.
8. Banjir dapat mendatangkan masalah / gangguan kesehatan (penyakit)
Banjir menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak bersih, sehingga nyamuk dan
bibit kuman penyakit mudah berkembang biak. Selain itu umumnya makanan dan minuman
yang sehat akan lebih susah ditemukan (terjadi kerawanan pangan) dan juga karena terlalu
sering kena air maka dapat menyebabkan kondisi tubuh menurun.
9. Banjir dapat menyebabkan erosi atau bahkan longsor
Semakin deras air banjir, kemungkinan untuk mengiikis pinggiran aliran banjir akan semakin
tinggi sehingga erosi atau bahkan longsor akan semakin mungkin terjadi.
10. Banjir dapat merubah, mengganggu, atau bahkan menghapus / menghilangkan masa depan.
Bila banjir melanda cukup lama atau cukup besar, seiring dengan bertambahnya pengalaman
disaat banjir, roda kehidupan juga bisa dapat berubah dengan drastis. Kehilangan pekerjaan,
kehilangan mata pencaharian, hutang yang semakin menumpuk, kesehatan yang terganggu,
atau bahkan kehilangan jiwa.
2.6 Usaha-Usaha Pemerintah dalam Menanggulangi Banjir
Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia menyetujui keterlibatan dalam proyek
rehabilitasi sejumlah kanal dan waduk untuk mendukung sistem manajemen banjir DKI
Jakarta.
Studi menunjukkan bahwa langkah yang paling membawa manfaat bagi mitigasi banjir
di Jakarta adalah merehabilitasi sistem manajemen banjir kota, agar kembali pada kapasitas
semula. Selain pengerukan, perawatan rutin juga akan membantu mitigasi banjir. Proyek
Mitigasi Banjir Darurat Jakarta akan melakukan pengerukan pada sebelas saluran air
sepanjang 67,5 km serta empat waduk seluas 65 hektar, untuk membantu mengembalikan
kapasitas aliran air.
Rencana yang disebut juga " Jakarta Emergency Dredging Initiative " ini akan
merehabilitasi sekitar 42 km bantaran sungai dan semua kegiatan akan dilakukan pada titik-
titik prioritas sistem manajemen banjir Jakarta.
Proyek ini akan semaksimal mungkin mengurangi jumlah penduduk yang terkena
dampak banjir, sedangkan relokasi sebagai dampak kegiatan ini akan mengikuti Kerangka
10. 10
Kebijakan Permukiman Kembali dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Kerangka Kebijakan
ini konsisten dengan praktik terbaik internasional untuk proses permukiman kembali dan
mereka yang akan direlokasi oleh proyek ini akan memperoleh akses perumahan yang
memadai.
Proyek Mitigasi Banjir Darurat Jakarta atau "Jakarta Urgent Flood Mitigation Project"
akan didanai melalui pinjaman sebesar 139,64 juta dolar AS dan pemerintah Pusat serta
Pemda DKI Jakarta akan memberikan kontribusi dana pendamping sebesar 49,71 juta dolar
AS. Saat ini, Jakarta telah menderita kerugian akibat banjir yang berulang terutama yang
terjadi pada bulan Januari 1996, Februari 2001, dan Februari 2007. Banjir pada 2007
menggenangi sekitar 36 persen kota, berdampak kepada lebih dari 2,6 juta penduduk dan
memaksa 340 ribu orang untuk mengungsi dari rumah. Saat itu, lebih dari 70 orang
meninggal dan penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh banjir berakibat kepada lebih dari
200 ribu penduduk dengan total kerugian mencapai 900 juta dolar AS.
11. 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Banjir rutin tahunan yang menjadi tradisi warga kota jakarta bukanlah hal yang baru
kita alami. Sudah sejak bertahun-tahun lalu keadaan ini terjadi. Dan makin kini makin parah,
namun warga kota dapat bernapas lega karena ternyata, banjir 5 tahunan tidaklah benar-benar
ada. Karena banjir bukanlah sebuah siklus.
Banjir tersebut bukan karena tidak adanya tindakan antisipasi oleh warga juga tidak adanya
gerakan oleh pemerintah. Banyak cara sudah dilakukan warga dan pemerintah untuk dapat
mencagah datangnya bencana tahunan tersebut seperti, kerjabakti secara berkala dan di
buatnya gorong-gorong, namun semua itu tidak akan optimal karena semakin sedikitnya
daerah resapan air.
3.2 Saran
Sebagai warga yang baik maka hendaknya kita menjaga ligkungan sekitar seperti,
tidak membuang sampah ke kali atau selokan, menjaga kebersihan lingkungan dan tidak
menyemen halaman luar kita agar ada tempat untuk air meresap.
12. 12
Daftar Pustaka
Ahira, Anne._______. Cara Mencegah Banjir yang Efektif. ________:
http://www.anneahira.com
Aimyaya. 2011. Jenis-Jenis serta Berbagai Faktor Penyebab Banjir. _______:
http://www.aimyaya.com
Amrilah, Fajri. 2012. Siklus 5 Tahunan. Jakarta: http://www.fajriamrillah.com
__________. 2012. __________________________. Jakarta: http://www.kompas.com
Tim IPA LP2IP.2006.IPA Untuk SMK.Yogyakarta:LP2IP Gadjah Mada.