2. PENGENALAN
Sebelum kita membahas tentang perkembangan 802.1x, sebaiknya
kita harus memahami apa yang disebut dengan 802.1x. standard ini
sudah dipakai di Indonesia yaitu 802.15(IrDA dan Bluetooth),
802.11a/b/g(wireles) dan 802.16 masih dalam proses perijinan atau
pengaplikasian karena membutukan dana yang banyak untuk
infrastrukturnya. Dalam pengenalan 802.1x bisa kita lihat pada
arsitektur jaringan komputer dan kita sbaiknya mengetahui
beberapa istilah mengenai standard 802.1x. Channel merupakan
sebuah bagian pada pita atau bandbfrekuensi radio. Overlap
merupakan penumpukan frekuensi saat bandwidth membawa data.
Non-overlapping berarti setiap frekuensi tidak saling bertumpuk
agar jaringan dapat tersusun dalam urutan paket data tertentu saat
dikirim. Throughput yaitu Kecepatan informasi yang datang, dan
kecepatan data melewati suatu titik tertentu dalam sistem jaringan.
3. Standard IEEE 802.11 adalah satu unit
protokol yang menetapkan saluran
komunikasi berbasis Ethernet. Spektrum
radio yang digunakan protokol ini adalah
bekerja pada frekuensi yang digunakan untuk
saluran jaringan tanpa kawat (wireless). Sejak
pemanfaatan radio untuk jaringan komputer
wireless, penyadapan dapat saja dilakukan
setiap orang dengan menggunakan suatu alat
penerima, dan setiap orang dapat pula masuk
kepada saluran (channel) spektrum pemancar
tersebut. Dengan demikian diperlukan
membangun protokol keamanan pada
jaringan tersebut. Setelah itu apa maksud dari
Istilah 802.11a/b/g yang biasanya terdapat
pada fasilitas wifi di notebook dan peralatan
wireless? Kita akan membahasnya dibawah.
Apa Itu 802.1x ?
4. Semua pengguna jaringan wireless harus melakukan
proses otentikasi terlebih dahulu sebelum dapat
bergabung dalam jaringan. Sistem otentikasinya
dapat dilakukan dengan banyak cara, namun sistem
otentikasi menggunakan pertukaran key secara
dinamik. Sistem pertukaran key secara dinamik ini
dapat dibuat dengan menggunakan Extensible
Authentication Protocol (EAP). Sistem EAP ini
sudah cukup banyak terdapat di dalam implementasi
fasilitas-fasilitas di RADIUS.
5. Dalam standardisasi ini diatur apa dan bagaimana jaringan
WLAN bekerja. Mulai dari teknik modulasi sinyalnya,
frekuensi range-nya, sampai jenis antena yang cocok
digunakan. Masing-masing standar memiliki spesifikasi
teknis yang berbeda - beda. Dengan demikian cara kerja,
perangkat pendukung, dan performa yang dihasilkan dari
setiap standar tersebut berbeda-beda satu sama lain. Akibat
dari kondisi ini, standar – standard tersebut tidak dapat
saling berhubungan satu sama lain. Frekuensi range ini
termasuk dalam kategori pita frekuensi ISM (Industrial,
Scientific, and Medical). Pita frekuensi ISM ini memang
dialokasikan oleh badan standardisasi dan regulasi untuk
digunakan sebebasbebasnya tanpa perlu diberi sistem
perizinan (unlicenses).
Perkembangan
802.1x
6. Maka dari itu, banyak sekali produk elektronik yang menggunakan
pita frekuensi ini termasuk juga jaringan wireless.Perangkat lain
yang menggunakan frekuensi jenis ini juga cukup banyak, seperti
microwave oven, cordless phone, wireless mic, dan banyak lagi
perangkat
lainnya. Biasanya perangkat yang menggunakan frekuensi ini
adalah perangkat rumah tangga atau kedokteran yang hanya perlu
memancarkan sinyal radio ber-power rendah. Development
perangkat-perangkat yang menggunakan frekuensi jenis ini menjadi
sangat pesat karena sifatnya yang bebas perizinan ini.
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) melakukan
diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang
kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat
jaringan. Dibawah ini beberapa standart 802.x :
7. BEBERAPA STANDAR 802.X
802.1 (LAN/MAN Management and Media Access Control Brides)
802.2 (Logical Link Control (LLC))
802.3 (CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP))
802.4 (Token Bus)
802.5 (Token Ring (bisa menggunakan kabel STP))
802.6 (Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN)
802.7 (Broadband LAN)
802.8 (Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI))
802.9 (Integrated Services LAN Interface (standar ISDN))
802.10 (LAN/MAN Security (untuk VPN))
802.11 (Wireless LAN (Wi-Fi))
802.12 (Demand Priority Access Method)
802.15 (Wireless PAN (Personal Area Network) ?IrDA dan Bluetooth)
802.16 (Broadband Wireless 802.16 Access (standar untuk WiMAX))
8. PERKEMBANGAN STANDAR 802.11
Versi asli dari 802.11 dirilis pada tahun 1997 dan di klarifikasi pada
tahun 1999802.11 mengimplementasikan air modulation techniques
yang menggunakan beberapa protokol dasar. Sekarang yang banyak
kita kenal adalah 802.11b dan 802.11g protokol. 802.11a adalah
standard wireless networking yang pertama, tetapi 802.11b yang
pertama diterapakan di dunia, diikuti 802.11g dan 802.11n. Di
Indonesia kebanykan memakai 802.11b, 802.11g dan untuk 802.11a
mulai ditinggalkan. 802.11n adalah tekhnik multi-streaming
modulation baru yang dipakai di luar negri. Di Indonesia 802.11n
protokol tidak digunakan. 802.11b dan 802.11g menggunakan 2.4
GHz ISM band. Standard yang lain dalam keluarga ini (c-f, h, j)
adalah pergantian servis dan extensi atau perbaikan dari
sepesifikasi sebelumya. 802.11a menggunakan 5GHz U-NII band,
dengan 8 non-overlapping channels dan di frekuansi 2,4 GHz ISM
band 3 non-overlapping channels.
9. 802.11 Standar dasar WLAN yang mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
802.11a Standar High Speed WLAN untuk 5GHz band yang mendukung transfer
data hingga 54 Mbps
802.11b Standar WLAN untuk 2.4GHz yang mendukung transmisi data 5,4 hingga
11 Mbps
802.11e Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua 802.11e interface radio
IEEE WLAN
802.11f Mendefenisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi
beberapa vendor yang mendistribusikan WLAN
802.11g Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk
kecepatan transfer data hingga 54 Mbps
802.11h Mendefenisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di
Eropa dan Asia Pasifik
802.11i Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk
mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
802.11j Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk
standard 802,11a di Jepang
10.
11. PENGANTAR
Di antara teknologi yang dikembangkan untuk
meningkatkan kinerja sistem komunikasi wireless adalah
MIMO (Multiple Input Multiple Output). MIMO
merupakan sistem yang menggunakan beberapa antena
transmitter dan beberapa antena receiver. Sehingga
MIMO mampu memberikan diversity gain atau
multiplexing gain. Teknologi lainnya adalah OFDM
(Orthogonal Frequency Division Multiplexing), yaitu
teknik modulasi multicarrier yang antar subcarrier-nya
saling ortogonal sehingga diperbolehkan overlapping.
Sistem MIMO-OFDM diharapkan akan mampu
meningkatkan kualitas dari komunikasi wireless.
12. PENGERTIAN MIMO
Penerapan Sistem MIMO
Multiple Input Multiple Output (MIMO) Sistem ini menggunakan sejumlah M antena
pemancar dan sejumlah N antena penerima untuk dapat mentransmisikan sinyal informasi
dari beberapa pengirim ke beberapa penerima.
ï‚—Digunakan pada LTE, bertujuan untuk mendukung kecepatan dalam pengiriman data. Pad
LTE telah mendukung tipe dari sistem MIMO, seperti:
-MIMO 2x2
-MIMO 2x4
-MIMO 4x4
ï‚—Teknik Spatial Multiplexing biasanya dikombinasikan dengan orthogonal frequency division
multiplexing (OFDM) atau dengan OFDMA
-MIMO 2x2 :
Teknologi MIMO 2x2 memungkinkan data yang akan secara simultan ditransmisikan melalui
beberapa aliran menggunakan frekuensi yang sama, memberikan rentang yang lebih besar dan
throughput yang lebih tinggi dengan tetap menjaga kompatibilitas dengan perangkat
802.11a/b/g/n. Dengan dual-band dan dual-stream teknologi, BCM43241
menggunakan dua aliran per channel untuk memungkinkan dua kali throughput dan jangkauan
yang lebih baik darip ada produk combo generasi sekarang yang menggabungkan tunggal
streaming Wi-Fi.
13. Prinsip Kerja Sistem MIMO
MIMO adalah singkatan d ari Multiple Input Multiple Output.
Teknologi ini kali pertama diperkenalkan oleh seorang ahli
dari Bell Laboratories pada tahun 1984. Denganeknologi
MIMO, sebuah receiver atau transmitter menggunakan lebih
dari satu antena. Tujuannya adalah untuk menjadikan sinyal
pantulan sebagai penguat sinyal utama sehingga tidak saling
menggagalkan.
MIMO juga memilki kelemahan, yaitu adanya waktu interval
yang menye babkan adanya sedikit delay pada antena akan
mengirimkan sinyal, meskipun pengiriman sinyalnya sendiri
lebih cepat. Waktu interval ini terjadi karena adanya proses di
mana system harus membagi sinyal mengikuti jumlah
antenna yang dim iliki oleh perangkat MIMO yang jumlahnya
lebih dari satu. Model Sistem komunikasi MIMO secara
umum dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
14. Sistem MIMO ini menggunakan Sejumlah M antena
pemancar (transmitter) dan sejumlah N antena
penerima (receiver) untuk mentransmisikan sinyal
informasi. MIMO dikondisikan dengan penggunaan
multiantena pada pemancar dan penerima yang
bekerja pada frekuensi yang sama.
Tujuannya adalah untuk menjadikan sinyal pantulan
sebagai penguat sinyal utama sehingga tidak saling
menggagalkan.
15. Kelemahan Sistem MIMO
Sistem ini juga memiliki kelemahan yakni adanya
waktu interval yang menyebabka adanya sedikit
delay pada antena akan nmengirimkan sinyal,
meskipun pengiriman sinyalnya sendiri lebih cepat.
16. Macam Tekhnik yang digunakan oleh sistem
MIMO
Tekhnk Spatial Diversity ( STBC )
Tekhnik Spatial Multiplexing
Pengujian pada MIMO
PengujiansinyalMIMOberfokuspertama padapemancar / penerimasistem.
Tahapanacaksinyalsub-carrier dapatmenghasilkan tingkatdaya sesaatyang
menyebabkanpenguatuntuk kompres, sesaat menyebabkandistorsidan
akhirnyakesalahansimbol. SinyaldenganPARtinggi (rasio puncak-ke-rata)
dapat menyebabkanamplifieruntuk komprestak terdugaselama transmisi.
SinyalOFDMsangat dinamisdan masalahkompresidapat sulituntuk
mendeteksikarenasuara-sepertialammereka.