Ad difaa’ ‘ani as-sunnah (nurul hidayati dan masrurah)
1.
2.
3.
4.
5.
Argumen
Al- Qur’an itu
sempurna. Karena
didalamnya telah
menjelaskan semua
perkara agama secara
terperinci sehingga
tidak membutuhkan
sunnah sebagai
penjelasnya.
Bantahan
1. Dalam al-Qur’an banyak
ayat yang menjelaskan
perintah untuk mengikuti
Nabi.
2. Al-Qur’an hanya
menjelaskan secara global
tentang syari’at sehingga
masih masih
membutuhkan sunnah.
Seperti perintah shalat,
yang dalam al-Qur’an
tidak disebutkan bilangan
rakaat dan kaifiyahnya.
6. 1.
2.
Allah
memerintahkan
untuk menjaga alQur’an dan tidak
menjaga sunnah
dengan berepegang
pada surat al-Hijr
ayat 9.
Sunnah itu ada yang
shahih, dho’if
bahkan maudhu’.
1.
2.
Penjagaan Allah
terhadap al-Qur’an
menunjukkan adanya
penjagaan terhadap
sunnah.
Sebab, menjaga
sesuatu yang dijelaskan
(al-qur’an)
membutuhkan pada
penjagaan sesuatu yang
menjelaskan (sunnah).
Lafadz ad-dzikra pada
surat al-Hijr ayat 9
tidaklah bermakna
Qur’an saja, tapi juga
mermakna sunnah.
7. Nabi shalallahu ’alaihi wa sallam
1.
Penulisan hadits bukanlah
melarang para Sahabat untuk
ebuah syarat dari kehujahan
menulis Hadits. Para Sahabat
melainkan keadilan dan
sendiri juga tidak mau menulis
kesambungan sanad hadits.
Hadits, bahkan diantara mereka
2.
larangan penulisan Hadits itu
ada yang membakar naskah-
dihapus dengan Hadits-hadits
naskah Hadits seperti yang
yang mengizinkan atau
dilakukan oleh Abu Bakar As-Sidiq.
menyuruh penulisan Hadits.
Umar bin Khattab juga pernah
menginstruksikan para petugas
beliau untuk membakar naskahnaskah Hadits. Semua itu
membuktikan bahwa Islam tidak
memerlukan Hadits.
3.
larangan penulisan Hadits itu
berlaku apabila hal itu dilakukan
dalam satu lembar kertas
bersama Al-Qur’an, karena bila
ini terjadi dikhawatirkan alQur’an akan tercampur dengan
Hadits.
8. Khabar dari nabi
tidak dapat
dijadikan hujjah
karena itu bukan
merupakan
wahyu Allah
SWT.
Khabar yang berasal dari
Nabi itu juga merupakan
wahyu dari Allah
sebagaimana termaktub
dalam surat an-Najm ayat 35. dalam ayat itu disebutkan
bahwa apa yang diucapkan
nabi itu bukanlah
berdasarkan kemauan hawa
nafsunya, melainkan wahyu
yang diwahyukan kepada
Nabi.
9. Argumen
Sunnah-sunnah
yang dibawa oleh
para sahabat dan
generesai
sesudahnya
merupakan sunnah
yang dibuat untuk
kepentingan
mereka dalam
kekuasaan dan
pemerintahan.
Bantahan
Apa yang mereka
katakan itu
tidaklah benar.
Karena dalam
kenyataannya para
ahli hadits
menyacat para
perawi yang tidak
memenuhi syarat
sebagai rawi tanpa
memandang status
kekeluargaannya.
10. Argumen
hadits ahad tidak
dapat dijadikan
sebagai hujjah
karena statusnya
bukanlah qhat’I
al-wurud
melainkan
dhanni al wurud.
Bantahan
jika hadits ahad tidak
dapat diterima sebagai
hujjah maka akan
banyak hadits yang
tertolak, karena jumlah
mutawattir sangat
sedikit. Selain itu,
kualitas hadits ahad
sendiri bermacammacam. Jika hadits
ahad itu kualitasnya
shahih maka dapat
diterima.
11. Dhifaa’ ani
Dhifaa’ ‘ani
Ahmad Amin
Ahmad Fauzi
Muhammad Bakhit
assunnah murni (total)
Dr. Muhammad
Taufiq Shidqi
Mahmud Abu
Rayyah
Dr. Abu Syadi
Ahmad Zaki
Dr. Isma’il Adham.
assunnah sebagian.