SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Tafsir Al Azhar 
SuratAL -HUMAZAH(SEORANG PENGUMPAT) Surat 104: 9 ayatDiturunkan di MAKKAH 
سورة: الهمزة 
1- Kecelakaan besar bagi tiap-tiap pengumpat, pencela. 
لكل ليو ةزم ل !ةزمه 
2- Yang mengumpul-ngumpulkan harta dan menghitung- hitungnya. 
هد%دعو (لام عمج ي/ذ%لا 
3- Dia menyangka bahwa hartanya itulah yang akan rnemeliharanya. 
هدلخأ هلام %نأ بسحي 
4- Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia akan dihumbankan ke Huthamah. 
ي/ف %نذبنيل %لك ةمطحلا 
5- Dan sudahkah engkau tahu, apakah Huthamah itu? 
ةمطحلا ام كاردأ امو 
6- (Ialah) Api neraka yang dinyalakan. 
ه%للا ران ةدقوملا 
7- Yang menjulang ke atas segala hati itu. 
/ةد/ئفلا ىلع ع/ل%طت ي/ت%لا 
8- Sesungguhnya neraka itu, atas mereka akan dikunci erat. 
اه%ن/إ ةدصؤ م م/هيلع 
9- Dengan palang-palang yang panjang melintang. 
!ةد%دم م !دمع ي/ف 
Wailun! Kecelakaan besar bagi tiap-tiap pengumpat. (pangkal ayat 1). Pengumpat ialah orang yang suka membusuk-burukkan orang lain; dan merasa bahwa dia saja yang benar. Kerapkali keburukan orang dibicarakannya di balik pembelakangan orang itu, padahal kalau berhadapan dia bermulut manis; Pencela. (ujung ayat 1). Tiap-tiap pekerjaan orang, betapa pun baiknya, namun bagi dia ada saja cacatnya, ada saja celanya. Dan dia lupa memperhatikan cacat dan cela yang ada pada dirinya sendiri. 
Yang mengumpul-ngumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. (ayat 2). Yang menyebabkan dia mencela dan menghina orang lain, memburuk-burukkan siapa saja ialah karena kerjanya sendiri hanya mengumpulkan harta kekayaan buat dirinya. Supaya orang jangan mendekat, dipagarinya dirinya dengan memburukkan dan menghina orang. Karena buat dia tidak ada kemuliaan, tidak ada kehormatan dan tidak akan ada harga kita dalam kalangan manusia kalau saku tidak berisi. Tiap-tiap membumbung menggelembung isi puranya, tiap-tiap naik melangit pula suaranya. Dia benci kepada kebaikan dan kepada orang yang berbuat baik. Dia benci kepada pembangunan untuk maslahat umum. Asal ada orang datang mendekati dia, disangkanya akan meminta hartanya saja. Kadang-kadang orang Collected at : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani
dikata-katainya. Tidak atau jarang sekali dia berfikir bahwa perbuatannya mengumpat dan mencela dan memburukkan orang lain adalah satu kesalahan besar dalam masyarakat manusia beriman, yang akan menyebabkan kesusahan bagi dirinya sendiri di belakang hari. Sebab; Dia menyangka bahwa hartanya itulah yang akan memeliharanya. (ayat 3). Dengan harta bendanya itu dia menyangka akan terpelihara dari gangguan penyakit, dari bahaya terpencil dan dari kemurkaan Tuhan. Karena jiwanya telah terpukau oleh harta bendanya itu menyebabkan dia lupa bahwa hidup ini akan mati, sihat ini akan sakit, kuat ini akan lemah. Menjadi bakhillah dia, kikir dan mengunci erat peti harta itu dengan sikap kebencian. 
Sekali-kali tidak! (pangkal ayat 4). Artinya bahwa pekerjaannya mengumpulkan harta benda itu, yang disangkanya akan dapat memelihara dirinya dari sakit, dari tua, dari mati ataupun dari azab siksa neraka, tidaklah benar; bahkan Sesungguhnya dia akan dihumbankan ke Huthamah. (ujung ayat 4). 
Sebab dia bukanlah seorang yang patut dihargai. Dia mengumpulkan dan menghitung-hitung harta, namun dia mencela dan menghina dan memburuk-burukkan orang lain, mengumpat dan menggunjing. Orang itu tidak ada faedah hidupnya. Nerakalah akan tempatnya. Huthamah nama neraka itu. 
Dan sudahkah engkau tahu? — ya Utusan Tuhan? — Apakah Huthamah itu? (ayat 5). 
Bersifat pertanyaan dari Tuhan kepada NabiNya untuk menarik perhatian beliau tentang ngerinya Huthamah itu! 
(lalah) Api neraka yang dinyalakan. (ayat 6). Karena selalu dinyalakan, berarti tidak pernah dibiarkan lindap[1] apinya, bernyala terus, karena ada malaikat yang dikhususkan kerjanya menjaga selalu kenyalaan itu, lantaran itu maka berkobarlah dia terus. 
Yang menjulang ke atas segala hati itu. (ayat 7). 
Maka hanguslah selalu, terpangganglah selalu hati mereka itu. Yaitu hati yang sejak dari masa hidup di dunia penuh dengan kebusukan, merugikan orang lain untuk keuntungan diri sendiri, menginjak-injak orang lain untuk kemuliaan diri. 
Sesungguhnya neraka itu, atas mereka akan dikunci erat. (ayat 8). Artinya, setelah masuk ke sana mereka tidak akan dikeluarkan lagi, dikunci mati di dalamnya; Dengan palang-palang yang panjang melintang. (ayat 9). 
Kalau difikirkan secara mendalam, ancaman sekejam ini adalah wajar dan setimpal terhadap manusia- manusia yang bersifat seperti digambarkan di dalam ayat itu; pengumpat pencela, mengumpul harta dan menghitung-hitung, dengan mata yang jeli[2] melihat ke kiri dan ke kanan, kalau-kalau ada orang yang mendekat akan meminta. Sikapnya penuh rasa benci. Dan bila harta-benda itu telah masuk ke dalam simpanannya, jangan diharap akan keluar, kecuali untuk membeli kain kafannya. Setelah harta itu masuk jauh, jangan seorang jua pun yang tahu. Maka Hukuman yang akan diterimanya kelak, yaitu dimasukkan ke dalam neraka yang bemama Huthamah, yang apinya bernyala terus, dan nyala api itu akan membakar jantung hatinya selalu, hati yang busuk, hati yang penuh purbasangka[3]. Semua itu adalah ancaman yang sepadan. 
Dan kemudian pintu neraka Huthamah itu ditutup rapat-rapat, setelah mereka berada di dalamnya, Collected at : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani
dikunci pula mati-mati, bahkan diberi palang yang panjang melintang sehingga tidak dapat dihungkit lagi, seimbang pulalah dengan sikap mereka tatkala di dunia dahulu, mengunci rapat pura[1] pundi- pundi atau peti uangnya, yang tidak boleh didekati oleh siapa saja. 
Kadang-kadang orang yang seperti ini tidak keberatan mengurbankan agamanya, tanahairnya, atau perikesopanannya kaumnya asal dia mendapat uang yang akan dikumpulkan itu. Kadang-kadang anak kandungnya atau saudara kandungnya kalau masih akan dapat memberi keuntungan harta baginya, tidaklah dia keberatan mengurbankan. Hati itu sudah sangat membatu, sehingga tidak ada perasaan halus lagi. Jika disalai, disangai[2] atau disula dengan api laksana mengelabu, tidak jugalah lebih dari patut. 
Kita berdoa moga-moga janganlah kita ditimpa penyakit seperti: membatu hati dalam dunia karena harta dan disangai, dinyalai api di neraka Huthamah karena telah membatu. 
Collected at : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani

More Related Content

What's hot

2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain
2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain
2.7 syuruthu qabuulisy syahadatainIsalzone Faisal
 
Tafsir surat al kafirun: Asbabun Nuzul, Aliran Sesat, Kiat Istiqomah dengan T...
Tafsir surat al kafirun: Asbabun Nuzul, Aliran Sesat, Kiat Istiqomah dengan T...Tafsir surat al kafirun: Asbabun Nuzul, Aliran Sesat, Kiat Istiqomah dengan T...
Tafsir surat al kafirun: Asbabun Nuzul, Aliran Sesat, Kiat Istiqomah dengan T...Muhammad Jamhuri
 
Tafsir surat at takatsur
Tafsir surat at takatsurTafsir surat at takatsur
Tafsir surat at takatsurJumal Ahmad
 
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro TrionoMeraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro TrionoKafi Hidonis
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)Mush'ab Abdurrahman
 
4.8 nataiju ittiba'ir rasul
4.8 nataiju ittiba'ir rasul4.8 nataiju ittiba'ir rasul
4.8 nataiju ittiba'ir rasulIsalzone Faisal
 
Menjadi Orang yang Lebih Beruntung
Menjadi Orang yang Lebih BeruntungMenjadi Orang yang Lebih Beruntung
Menjadi Orang yang Lebih BeruntungErwin Wahyu
 
2.10 ash shibghah wal inqilaab
2.10 ash shibghah wal inqilaab2.10 ash shibghah wal inqilaab
2.10 ash shibghah wal inqilaabIsalzone Faisal
 
Meneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullahMeneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullahSofyan Siroj
 
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia ModernMakna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia ModernIdrus Abidin
 
3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah
3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah
3.1 ahammiyyatu ma'rifatillahIsalzone Faisal
 
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaCobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaErwin Wahyu
 
Bekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwahBekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwahAgie Abdissalam
 
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaDahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaLBB Primagama
 

What's hot (20)

2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain
2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain
2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain
 
Tafsir surat al kafirun: Asbabun Nuzul, Aliran Sesat, Kiat Istiqomah dengan T...
Tafsir surat al kafirun: Asbabun Nuzul, Aliran Sesat, Kiat Istiqomah dengan T...Tafsir surat al kafirun: Asbabun Nuzul, Aliran Sesat, Kiat Istiqomah dengan T...
Tafsir surat al kafirun: Asbabun Nuzul, Aliran Sesat, Kiat Istiqomah dengan T...
 
Tafsir surat at takatsur
Tafsir surat at takatsurTafsir surat at takatsur
Tafsir surat at takatsur
 
Ahammiyyatut tarbiyyah
Ahammiyyatut tarbiyyahAhammiyyatut tarbiyyah
Ahammiyyatut tarbiyyah
 
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro TrionoMeraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
Meraih Amalan Tertinggi - Ust Dwi Condro Triono
 
2.8 ar ridho
2.8 ar ridho2.8 ar ridho
2.8 ar ridho
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
 
4.8 nataiju ittiba'ir rasul
4.8 nataiju ittiba'ir rasul4.8 nataiju ittiba'ir rasul
4.8 nataiju ittiba'ir rasul
 
Menjadi Orang yang Lebih Beruntung
Menjadi Orang yang Lebih BeruntungMenjadi Orang yang Lebih Beruntung
Menjadi Orang yang Lebih Beruntung
 
5.3 syumuliyyatul islam
5.3 syumuliyyatul islam5.3 syumuliyyatul islam
5.3 syumuliyyatul islam
 
2.10 ash shibghah wal inqilaab
2.10 ash shibghah wal inqilaab2.10 ash shibghah wal inqilaab
2.10 ash shibghah wal inqilaab
 
Meneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullahMeneladani akhlaq rasulullah
Meneladani akhlaq rasulullah
 
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia ModernMakna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
Makna Hijrah dan Fungsinya dalam Dunia Modern
 
6.4 nafsul insan
6.4 nafsul insan6.4 nafsul insan
6.4 nafsul insan
 
3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah
3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah
3.1 ahammiyyatu ma'rifatillah
 
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaCobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
 
Bekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwahBekal ruhiyah aktifis dakwah
Bekal ruhiyah aktifis dakwah
 
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaDahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
 
Membentuk kader muntijah
Membentuk kader muntijahMembentuk kader muntijah
Membentuk kader muntijah
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 

More from Muhammad Idris

العلم والعقل
العلم والعقلالعلم والعقل
العلم والعقلMuhammad Idris
 
الثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتالثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتMuhammad Idris
 
الجرب القذرة
الجرب القذرةالجرب القذرة
الجرب القذرةMuhammad Idris
 
Tolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimMuhammad Idris
 
Tahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamTahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamMuhammad Idris
 
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamProspek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamMuhammad Idris
 
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMuhammad Idris
 
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMakalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMuhammad Idris
 
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMakalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMuhammad Idris
 
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMuhammad Idris
 
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامأطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامMuhammad Idris
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Muhammad Idris
 
Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Muhammad Idris
 
Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Muhammad Idris
 
Pedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahPedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahMuhammad Idris
 
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahMuhammad Idris
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inMuhammad Idris
 

More from Muhammad Idris (20)

العلم والعقل
العلم والعقلالعلم والعقل
العلم والعقل
 
الثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتالثمار 101 نبت
الثمار 101 نبت
 
الجرب القذرة
الجرب القذرةالجرب القذرة
الجرب القذرة
 
Tolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslim
 
Tajassus
TajassusTajassus
Tajassus
 
Tahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamTahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islam
 
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamProspek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
 
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
 
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMakalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
 
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMakalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
 
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
 
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامأطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
 
Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2
 
Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1
 
Pedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahPedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiah
 
Gawda
GawdaGawda
Gawda
 
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
 
Biografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`iBiografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`i
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`in
 

Tafsir Al azhar 104 al humazah

  • 1. Tafsir Al Azhar SuratAL -HUMAZAH(SEORANG PENGUMPAT) Surat 104: 9 ayatDiturunkan di MAKKAH سورة: الهمزة 1- Kecelakaan besar bagi tiap-tiap pengumpat, pencela. لكل ليو ةزم ل !ةزمه 2- Yang mengumpul-ngumpulkan harta dan menghitung- hitungnya. هد%دعو (لام عمج ي/ذ%لا 3- Dia menyangka bahwa hartanya itulah yang akan rnemeliharanya. هدلخأ هلام %نأ بسحي 4- Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia akan dihumbankan ke Huthamah. ي/ف %نذبنيل %لك ةمطحلا 5- Dan sudahkah engkau tahu, apakah Huthamah itu? ةمطحلا ام كاردأ امو 6- (Ialah) Api neraka yang dinyalakan. ه%للا ران ةدقوملا 7- Yang menjulang ke atas segala hati itu. /ةد/ئفلا ىلع ع/ل%طت ي/ت%لا 8- Sesungguhnya neraka itu, atas mereka akan dikunci erat. اه%ن/إ ةدصؤ م م/هيلع 9- Dengan palang-palang yang panjang melintang. !ةد%دم م !دمع ي/ف Wailun! Kecelakaan besar bagi tiap-tiap pengumpat. (pangkal ayat 1). Pengumpat ialah orang yang suka membusuk-burukkan orang lain; dan merasa bahwa dia saja yang benar. Kerapkali keburukan orang dibicarakannya di balik pembelakangan orang itu, padahal kalau berhadapan dia bermulut manis; Pencela. (ujung ayat 1). Tiap-tiap pekerjaan orang, betapa pun baiknya, namun bagi dia ada saja cacatnya, ada saja celanya. Dan dia lupa memperhatikan cacat dan cela yang ada pada dirinya sendiri. Yang mengumpul-ngumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. (ayat 2). Yang menyebabkan dia mencela dan menghina orang lain, memburuk-burukkan siapa saja ialah karena kerjanya sendiri hanya mengumpulkan harta kekayaan buat dirinya. Supaya orang jangan mendekat, dipagarinya dirinya dengan memburukkan dan menghina orang. Karena buat dia tidak ada kemuliaan, tidak ada kehormatan dan tidak akan ada harga kita dalam kalangan manusia kalau saku tidak berisi. Tiap-tiap membumbung menggelembung isi puranya, tiap-tiap naik melangit pula suaranya. Dia benci kepada kebaikan dan kepada orang yang berbuat baik. Dia benci kepada pembangunan untuk maslahat umum. Asal ada orang datang mendekati dia, disangkanya akan meminta hartanya saja. Kadang-kadang orang Collected at : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani
  • 2. dikata-katainya. Tidak atau jarang sekali dia berfikir bahwa perbuatannya mengumpat dan mencela dan memburukkan orang lain adalah satu kesalahan besar dalam masyarakat manusia beriman, yang akan menyebabkan kesusahan bagi dirinya sendiri di belakang hari. Sebab; Dia menyangka bahwa hartanya itulah yang akan memeliharanya. (ayat 3). Dengan harta bendanya itu dia menyangka akan terpelihara dari gangguan penyakit, dari bahaya terpencil dan dari kemurkaan Tuhan. Karena jiwanya telah terpukau oleh harta bendanya itu menyebabkan dia lupa bahwa hidup ini akan mati, sihat ini akan sakit, kuat ini akan lemah. Menjadi bakhillah dia, kikir dan mengunci erat peti harta itu dengan sikap kebencian. Sekali-kali tidak! (pangkal ayat 4). Artinya bahwa pekerjaannya mengumpulkan harta benda itu, yang disangkanya akan dapat memelihara dirinya dari sakit, dari tua, dari mati ataupun dari azab siksa neraka, tidaklah benar; bahkan Sesungguhnya dia akan dihumbankan ke Huthamah. (ujung ayat 4). Sebab dia bukanlah seorang yang patut dihargai. Dia mengumpulkan dan menghitung-hitung harta, namun dia mencela dan menghina dan memburuk-burukkan orang lain, mengumpat dan menggunjing. Orang itu tidak ada faedah hidupnya. Nerakalah akan tempatnya. Huthamah nama neraka itu. Dan sudahkah engkau tahu? — ya Utusan Tuhan? — Apakah Huthamah itu? (ayat 5). Bersifat pertanyaan dari Tuhan kepada NabiNya untuk menarik perhatian beliau tentang ngerinya Huthamah itu! (lalah) Api neraka yang dinyalakan. (ayat 6). Karena selalu dinyalakan, berarti tidak pernah dibiarkan lindap[1] apinya, bernyala terus, karena ada malaikat yang dikhususkan kerjanya menjaga selalu kenyalaan itu, lantaran itu maka berkobarlah dia terus. Yang menjulang ke atas segala hati itu. (ayat 7). Maka hanguslah selalu, terpangganglah selalu hati mereka itu. Yaitu hati yang sejak dari masa hidup di dunia penuh dengan kebusukan, merugikan orang lain untuk keuntungan diri sendiri, menginjak-injak orang lain untuk kemuliaan diri. Sesungguhnya neraka itu, atas mereka akan dikunci erat. (ayat 8). Artinya, setelah masuk ke sana mereka tidak akan dikeluarkan lagi, dikunci mati di dalamnya; Dengan palang-palang yang panjang melintang. (ayat 9). Kalau difikirkan secara mendalam, ancaman sekejam ini adalah wajar dan setimpal terhadap manusia- manusia yang bersifat seperti digambarkan di dalam ayat itu; pengumpat pencela, mengumpul harta dan menghitung-hitung, dengan mata yang jeli[2] melihat ke kiri dan ke kanan, kalau-kalau ada orang yang mendekat akan meminta. Sikapnya penuh rasa benci. Dan bila harta-benda itu telah masuk ke dalam simpanannya, jangan diharap akan keluar, kecuali untuk membeli kain kafannya. Setelah harta itu masuk jauh, jangan seorang jua pun yang tahu. Maka Hukuman yang akan diterimanya kelak, yaitu dimasukkan ke dalam neraka yang bemama Huthamah, yang apinya bernyala terus, dan nyala api itu akan membakar jantung hatinya selalu, hati yang busuk, hati yang penuh purbasangka[3]. Semua itu adalah ancaman yang sepadan. Dan kemudian pintu neraka Huthamah itu ditutup rapat-rapat, setelah mereka berada di dalamnya, Collected at : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani
  • 3. dikunci pula mati-mati, bahkan diberi palang yang panjang melintang sehingga tidak dapat dihungkit lagi, seimbang pulalah dengan sikap mereka tatkala di dunia dahulu, mengunci rapat pura[1] pundi- pundi atau peti uangnya, yang tidak boleh didekati oleh siapa saja. Kadang-kadang orang yang seperti ini tidak keberatan mengurbankan agamanya, tanahairnya, atau perikesopanannya kaumnya asal dia mendapat uang yang akan dikumpulkan itu. Kadang-kadang anak kandungnya atau saudara kandungnya kalau masih akan dapat memberi keuntungan harta baginya, tidaklah dia keberatan mengurbankan. Hati itu sudah sangat membatu, sehingga tidak ada perasaan halus lagi. Jika disalai, disangai[2] atau disula dengan api laksana mengelabu, tidak jugalah lebih dari patut. Kita berdoa moga-moga janganlah kita ditimpa penyakit seperti: membatu hati dalam dunia karena harta dan disangai, dinyalai api di neraka Huthamah karena telah membatu. Collected at : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani