SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
DEFINISI SINGKAT CANDI
Candi adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah
bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari peradaban
Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa ataupun memuliakan
Buddha. Akan tetapi, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk
menyebut tempat ibadah saja, banyak situs-situs purbakala non-religius dari masa HinduBuddha atau klasik Indonesia, baik sebagai istana (kraton), pemandian (petirtaan), gapura,
dan sebagainya, juga disebut dengan istilah candi.
Terminologi
"Antara abad ke-7 dan ke-15 Masehi, ratusan bangunan keagamaan dibangun dari bahan bata
merah atau batu andesit di Pulau Jawa, Sumatera dan Bali. Bangunan ini disebut candi. Istilah ini
juga merujuk kepada berbagai bangunan pra-Islam termasuk gerbang, dan bahkan pemandian,
akan tetapi manifestasi utamanya tetap adalah bangunan suci keagamaan." — Soekmono, R.
"Candi: Symbol of the Universe".

Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu perwujudan
Dewi Durga sebagai Dewi kematian. Karenanya candi selalu dihubungkan dengan
monumen tempat pendharmaan untuk memuliakan Raja Anumerta (yang sudah
meninggal) contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati.
Penafsiran yang berkembang di luar negeri adalah; istilah 'candi' hanya merujuk
kepada bangunan peninggalan era Hindu-Buddha di Nusantara, yaitu di Indonesia dan
Malaysia saja (contoh: Candi Lembah Bujang di Kedah). Akan tetapi dari sudut pandang
Bahasa Indonesia, istilah 'candi' juga merujuk kepada semua bangunan bersejarah HinduBuddha di seluruh dunia; tidak hanya di Indonesia dan Malaysia, tetapi juga Kamboja dan
India, seperti candi Angkor Wat di Kamboja dan candi Khajuraho di India.
Fungsi dan Jenis
-

Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh: candi Borobudur

-

Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contoh: candi Bajang
Ratu

-

Candi Balai Kambang/Tirta: didirikan didekat/di tengah kolam, contoh: candi Belahan
dan candi Tikus

-

Candi Pertapaan: didirikan di lereng–lereng tempat Raja bertapa, contoh: candi
Jalatunda
-

Candi Wihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi, contoh: candi Sari dan
Plaosan

Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian:
1. Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi
empat, ujur sangkar atau segi 20)
2. Tubuh candi. Terdapat kamar–kamar tempat arca atau patung
3. Atap candi: berbentuk limasan, bermahkota stupa, lingga, ratna atau wajra
Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang berkelompok.
Ada dua sistem dalam pengelompokan atau tata letak kompleks candi, yaitu:
1. Sistem Konsentris (pengaruh dari India) yaitu posisi candi induk berada di tengah–
tengah anak–anak candi (candi perwara), contohnya kelompok candi Prambanan
2. Sistem Berurutan (asli Nusantara) yaitu posisi candi induk berada di belakang anak–
anak candi, contohnya candi Penataran
Suatu candi di masa lampau biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari
latar belakang agamanya, yaitu Hindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha dan Rsi.
Bangunan candi terbagi menjadi:
1. Candi Kerajaan, yaitu yang digunakan oleh seluruh warga kerajaan. Contoh: Candi
Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Plaosan (Jawa Tengah), Candi
Panataran di Jawa Timur.
2. Candi Wanua/Watak,yaitu candi yang digunakan oleh seluruh masyarakat pada
daerah tertentu pada suatu kerajaan. Contoh: candi yang berasal dari masa
Majapahit antara lain: Candi Sanggrahan di Tulungagung, Jawa Timur, Candi
Gebang (Yogya), Candi Pringapus di Tulungagung, Jawa Timur.
3. Candi Pribadi, yaitu candi yang digunakan untuk mendharmakan seorang tokoh.
Contoh: Candi Kidal (pendharmaan Anusapati, raja Singhasari), Candi Jajaghu/Jago
(Pendharmaan Wisnuwardhana, raja Singhasari), Candi Ngrimbi (pendharmaan
Tribuanatunggadewi, ibu Hayam Wuruk), Candi Tegawangi (pendharmaan Bhre
Matahun) dan Candi Surawana (pendharmaan Bhre Wengker).
Pembangunan candi dibuat berdasarkan beberapa ketentuan yang terdapat
dalam suatu kitab Vastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin yaitu seniman
yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). Salah satu bagian dari kitab Vastusastra
adalah Manasara yang berasal dari India Selatan, yang tidak hanya berisi patokan-patokan
membuat kuil beserta seluruh komponennya saja, melainkan juga arsitektur profan,
bentuk kota, desa, benteng, penempatan kuil-kuil di kompleks kota/desa, dll. Beberapa
ketentuan dari kitab selain Manasara namun sangat penting di Indonesia adalah syarat
bahwa bangunan suci sebaiknya didirikan di dekat air, baik air sungai (terutama di dekat
pertemuan 2 buah sungai, danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam buatan
atau meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk bangunan suci
tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah candi yaitu di puncak bukit,
di lereng gunung, di hutan, di lembah, dsb. Seperti kita ketahui, candi-candi pada umumnya
didirikan di dekat sungai, bahkan candi Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai
Opak dan sungai Progo.
Bahan-bahan untuk membuat candi:
-

Batu Andesit

-

Batu putih (tuff), seperti di Candi Ratu Boko, Jateng

-

Bata Merah

Macam-macam denah candi:
-

Denah bujur sangkar

-

Denah persegi panjang

-

Denah lingkaran

Gaya Arsitektur
-

Candi Pawon dekat Borobudur, contoh Langgam Jawa Tengah.

-

Gerbang Bajang Ratu di Trowulan, contoh Langgam Jawa Timur.
R. Soekmono, seorang arkeolog terkemuka di Indonesia, mengidentifikasi

perbedaan gaya arsitektur (langgam) antara candi Jawa tengah dengan candi Jawa Timur.
Langgam Jawa Tengahan umumnya adalah candi yang berasal dari sebelum tahun 1.000
Masehi, sedangkan langgam Jawa Timuran umumnya adalah candi yang berasal dari
sesudah tahun 1.000 masehi. Candi-candi di Sumatera dan Bali, karena kemiripannya
dikelompokkan ke dalam langgam Jawa Timur.[2]
No.
1

Bagian dari Candi
Bentuk bangunan

Langgam Jawa Tengah
Cenderung tambun

2.

Atap

Jelas menunjukkan undakan,
umumnya terdiri atas 3 tingkatan

3.

Kemuncak

Stupa (candi Buddha), Ratna atau
Vajra (candi Hindu)

4.

Gawang pintu dan
hiasan relung

Gaya Kala-Makara; kepala Kala
dengan mulut menganga tanpa
rahang bawah terletak di atas pintu,
terhubung dengan Makara ganda di
masing-masing sisi pintu

5.

Relief

Ukiran lebih tinggi dan menonjol
dengan gambar bergaya naturalis

Tata letak dan
lokasi candi utama

Mandala konsentris, simetris,
formal; dengan candi utama
terletak tepat di tengah halaman
kompleks candi, dikelilingi jajaran
candi-candi perwara yang lebih kecil
dalam barisan yang rapi

6.

7.
8.

Arah hadap
bangunan
Bahan bangunan

Langgam Jawa Timur
Cenderung tinggi dan ramping
Atapnya merupakan kesatuan
tingkatan. Undakan-undakan kecil
yang sangat banyak membentuk
kesatuan atap yang melengkung
halus.
Kubus (kebanyakan candi Hindu),
terkadang Dagoba yang berbentuk
tabung (candi Buddha)
Hanya kepala Kala tengah
menyeringai lengkap dengan
rahang bawah terletak di atas
pintu, Makara tidak ada
Ukiran lebih rendah (tipis) dan
kurang menonjol, gambar bergaya
seperti wayang bali
Linear, asimetris, mengikuti
topografi (penampang ketinggian)
lokasi; dengan candi utama terletak
di belakang, paling jauh dari pintu
masuk, dan seringkali terletak di
tanah yang paling tinggi dalam
kompleks candi, candi perwara
terletak di depan candi utama

Kebanyakan menghadap ke timur

Kebanyakan menghadap ke barat

Kebanyakan batu andesit

Kebanyakan bata merah

Meskipun demikian terdapat beberapa pengecualian dalam pengelompokkan
langgam candi ini. Sebagai contoh candi Penataran, Jawi, Jago, Kidal, dan candi Singhasari
jelas masuk dalam kelompok langgam Jawa Timur, akan tetapi bahan bangunannya adalah
batu andesit, sama dengan ciri candi langgam Jawa Tengah; dikontraskan dengan
reruntuhan Trowulan seperti candi Brahu, serta candi Majapahit lainnya seperti Jabung
dan Pari yang berbahan bata merah. Bentuk candi Prambanan adalah ramping serupa
candi Jawa Timur, tapi susunan dan bentuk atapnya adalah langgam Jawa Tengahan.
Lokasi candi juga tidak menjamin kelompok langgamnya, misalnya Candi Badut terletak di
Malang, Jawa Timur, akan tetapi candi ini berlanggam Jawa Tengah yang berasal dari
kurun waktu yang lebih tua di abad ke-8 masehi.
Bahkan dalam kelompok langgam Jawa Tengahan terdapat perbedaan tersendiri
dan terbagi lebih lanjut antara langgam Jawa Tengah Utara (misalnya kelompok Candi
Dieng) dengan Jawa Tengah Selatan (misalnya kelompok Candi Sewu). Candi Jawa Tengah
Utara ukirannya lebih sederhana, bangunannya lebih kecil, dan kelompok candinya lebih
sedikit; sedangkan langgam candi Jawa Tengah Selatan ukirannya lebih kaya dan mewah,
bangunannya lebih megah, serta candi dalam kompleksnya lebih banyak dengan tata letak
yang teratur.
Pada kurun akhir Majapahit, gaya arsitektur candi ditandai dengan kembalinya
unsur-unsur langgam asli Nusantara bangsa Austronesia, seperti kembalinya bentuk
punden berundak. Bentuk bangunan seperti ini tampak jelas pada Candi Sukuh dan Candi
Cetho di lereng Gunung Lawu, selain itu beberapa bangunan suci di lereng Gunung
Penanggungan juga menampilkan ciri-ciri piramida berundak mirip bangunan piramida
Amerika Tengah.

Dari berbagai sumber

More Related Content

Viewers also liked

Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8FXC 41
 
Sejarah Peradaban Yunani Kuno
Sejarah Peradaban Yunani KunoSejarah Peradaban Yunani Kuno
Sejarah Peradaban Yunani Kunorenald47
 
Ringkasan Ensiklopedia Bisnis dan Kewirusahaan Rasulullah SAW
Ringkasan Ensiklopedia Bisnis dan Kewirusahaan Rasulullah SAWRingkasan Ensiklopedia Bisnis dan Kewirusahaan Rasulullah SAW
Ringkasan Ensiklopedia Bisnis dan Kewirusahaan Rasulullah SAWKalasan61, Syaf`s Transport
 
Ensiklopedia matematika
Ensiklopedia matematikaEnsiklopedia matematika
Ensiklopedia matematikaTeguh Wiryanto
 
Revolusi amerika perancis-rusia
Revolusi amerika perancis-rusiaRevolusi amerika perancis-rusia
Revolusi amerika perancis-rusiahendri5
 
Geografi Tingkatan 1
Geografi Tingkatan 1Geografi Tingkatan 1
Geografi Tingkatan 1the1 cats
 
Power point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban YunaniPower point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban YunaniLatifa Syifa
 
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)Suci Mairoza Sya
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965FXC 41
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasMuh Yusuf Manguluang
 
Sejarah Indonesia Kelas XII K13 Buku Guru
Sejarah Indonesia Kelas XII K13 Buku GuruSejarah Indonesia Kelas XII K13 Buku Guru
Sejarah Indonesia Kelas XII K13 Buku GuruMuhammad Pangisthu
 

Viewers also liked (20)

Revolusi Amerika
Revolusi AmerikaRevolusi Amerika
Revolusi Amerika
 
Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerika
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Sejarah Peradaban Yunani Kuno
Sejarah Peradaban Yunani KunoSejarah Peradaban Yunani Kuno
Sejarah Peradaban Yunani Kuno
 
Keragaman budaya
Keragaman budayaKeragaman budaya
Keragaman budaya
 
Ringkasan Ensiklopedia Bisnis dan Kewirusahaan Rasulullah SAW
Ringkasan Ensiklopedia Bisnis dan Kewirusahaan Rasulullah SAWRingkasan Ensiklopedia Bisnis dan Kewirusahaan Rasulullah SAW
Ringkasan Ensiklopedia Bisnis dan Kewirusahaan Rasulullah SAW
 
Ensiklopedia matematika
Ensiklopedia matematikaEnsiklopedia matematika
Ensiklopedia matematika
 
Revolusi amerika perancis-rusia
Revolusi amerika perancis-rusiaRevolusi amerika perancis-rusia
Revolusi amerika perancis-rusia
 
REVOLUSI RUSIA
REVOLUSI RUSIAREVOLUSI RUSIA
REVOLUSI RUSIA
 
Geografi Tingkatan 1
Geografi Tingkatan 1Geografi Tingkatan 1
Geografi Tingkatan 1
 
Zaman renaissance
Zaman renaissanceZaman renaissance
Zaman renaissance
 
MERKANTILISME
MERKANTILISMEMERKANTILISME
MERKANTILISME
 
REVOLUSI PERANCIS.ppt
REVOLUSI PERANCIS.pptREVOLUSI PERANCIS.ppt
REVOLUSI PERANCIS.ppt
 
Power point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban YunaniPower point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban Yunani
 
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
Perang Dunia 2 (1939 – 1945)
 
Sejarah Abad Kegelapan
Sejarah Abad KegelapanSejarah Abad Kegelapan
Sejarah Abad Kegelapan
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
 
Perang Dunia 1 1914 1918
Perang Dunia 1 1914 1918Perang Dunia 1 1914 1918
Perang Dunia 1 1914 1918
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelasContoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
Contoh proposal-usulan-penelitian-tindakan-kelas
 
Sejarah Indonesia Kelas XII K13 Buku Guru
Sejarah Indonesia Kelas XII K13 Buku GuruSejarah Indonesia Kelas XII K13 Buku Guru
Sejarah Indonesia Kelas XII K13 Buku Guru
 

Similar to CANDIDEBAGIAN

Kliping hari
Kliping hariKliping hari
Kliping hariIlun Lan
 
Candi Hindu Budha
Candi Hindu BudhaCandi Hindu Budha
Candi Hindu Budhajmmajid
 
Candi prambanan
Candi prambananCandi prambanan
Candi prambananEzay Ezay
 
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa TengahX - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa TengahRatih Juniarti Maulida
 
10 candi yang terkenal di indonesia
10 candi yang terkenal di indonesia10 candi yang terkenal di indonesia
10 candi yang terkenal di indonesiaArly Hidayat
 
10 candi budha dan hindu di indonesia
10 candi budha dan hindu di indonesia10 candi budha dan hindu di indonesia
10 candi budha dan hindu di indonesiaeganardhian
 
Peninggalan sejarah bercorak hindu–
Peninggalan sejarah bercorak hindu–Peninggalan sejarah bercorak hindu–
Peninggalan sejarah bercorak hindu–Nur Aini Mahmudah
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoAyu Anjarwati
 
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIAPENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIAMamiKholiah
 
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) Blitar
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) BlitarPeninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) Blitar
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) BlitarBangHak
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budhaxxxxyys
 
Sejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengahSejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengahMade Yudha Giri
 
5-kerajaan-mataram-kuno.ppt
5-kerajaan-mataram-kuno.ppt5-kerajaan-mataram-kuno.ppt
5-kerajaan-mataram-kuno.pptHodmaSiregar
 
Peninggalan sejarah bercorak hindu dan budha
Peninggalan sejarah bercorak hindu dan budhaPeninggalan sejarah bercorak hindu dan budha
Peninggalan sejarah bercorak hindu dan budhaDwi Cahyo
 
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu Buddha
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu BuddhaKesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu Buddha
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu BuddhaGraceHelenaSanada
 

Similar to CANDIDEBAGIAN (20)

Kliping hari
Kliping hariKliping hari
Kliping hari
 
Candi Hindu Budha
Candi Hindu BudhaCandi Hindu Budha
Candi Hindu Budha
 
Candi prambanan
Candi prambananCandi prambanan
Candi prambanan
 
Seni bangunan sejarah
Seni bangunan sejarahSeni bangunan sejarah
Seni bangunan sejarah
 
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa TengahX - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah
 
Candi hindu budha 1
Candi hindu budha 1Candi hindu budha 1
Candi hindu budha 1
 
10 candi yang terkenal di indonesia
10 candi yang terkenal di indonesia10 candi yang terkenal di indonesia
10 candi yang terkenal di indonesia
 
10 candi budha dan hindu di indonesia
10 candi budha dan hindu di indonesia10 candi budha dan hindu di indonesia
10 candi budha dan hindu di indonesia
 
Peninggalan sejarah bercorak hindu–
Peninggalan sejarah bercorak hindu–Peninggalan sejarah bercorak hindu–
Peninggalan sejarah bercorak hindu–
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIAPENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
 
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) Blitar
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) BlitarPeninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) Blitar
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) Blitar
 
Agama majapahit
Agama majapahitAgama majapahit
Agama majapahit
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budha
 
Candi
CandiCandi
Candi
 
Sejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengahSejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengah
 
5-kerajaan-mataram-kuno.ppt
5-kerajaan-mataram-kuno.ppt5-kerajaan-mataram-kuno.ppt
5-kerajaan-mataram-kuno.ppt
 
Peninggalan sejarah bercorak hindu dan budha
Peninggalan sejarah bercorak hindu dan budhaPeninggalan sejarah bercorak hindu dan budha
Peninggalan sejarah bercorak hindu dan budha
 
Modul Seni Rupa
Modul Seni RupaModul Seni Rupa
Modul Seni Rupa
 
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu Buddha
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu BuddhaKesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu Buddha
Kesenian,seni Bangun, Dan Tata Bangunan Pada Masa Hindu Buddha
 

More from Mustakim S.Pd

Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013
Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013
Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013Mustakim S.Pd
 
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahHak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahMustakim S.Pd
 
250 fakta fakta unik seputar dunia
250 fakta fakta unik seputar dunia250 fakta fakta unik seputar dunia
250 fakta fakta unik seputar duniaMustakim S.Pd
 
Eduard dan ernest douwes dekker
Eduard dan ernest douwes dekkerEduard dan ernest douwes dekker
Eduard dan ernest douwes dekkerMustakim S.Pd
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasMustakim S.Pd
 
rpp-smt+qurdits+UA.rtf
rpp-smt+qurdits+UA.rtfrpp-smt+qurdits+UA.rtf
rpp-smt+qurdits+UA.rtfMustakim S.Pd
 
rpp-qurdits-klas-x-smt-2
rpp-qurdits-klas-x-smt-2rpp-qurdits-klas-x-smt-2
rpp-qurdits-klas-x-smt-2Mustakim S.Pd
 
pinjaman nasional 46.txt
pinjaman nasional 46.txtpinjaman nasional 46.txt
pinjaman nasional 46.txtMustakim S.Pd
 

More from Mustakim S.Pd (15)

Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013
Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013
Masuknya Bangsa Barat ke Nusantara - Kelas XI Semester 1 Kurikulum 2013
 
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarahHak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
Hak hak wanita-sebuah tinjauan sejarah
 
250 fakta fakta unik seputar dunia
250 fakta fakta unik seputar dunia250 fakta fakta unik seputar dunia
250 fakta fakta unik seputar dunia
 
Eduard dan ernest douwes dekker
Eduard dan ernest douwes dekkerEduard dan ernest douwes dekker
Eduard dan ernest douwes dekker
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
Laporan SP 2011
Laporan SP 2011Laporan SP 2011
Laporan SP 2011
 
rpp-smt+qurdits+UA.rtf
rpp-smt+qurdits+UA.rtfrpp-smt+qurdits+UA.rtf
rpp-smt+qurdits+UA.rtf
 
Mughal_era
Mughal_eraMughal_era
Mughal_era
 
mughal.txt
mughal.txtmughal.txt
mughal.txt
 
Mughal_architecture
Mughal_architectureMughal_architecture
Mughal_architecture
 
rpp-qurdits-klas-x-smt-2
rpp-qurdits-klas-x-smt-2rpp-qurdits-klas-x-smt-2
rpp-qurdits-klas-x-smt-2
 
pinjaman nasional 46.txt
pinjaman nasional 46.txtpinjaman nasional 46.txt
pinjaman nasional 46.txt
 
European_History
European_HistoryEuropean_History
European_History
 
sejarah eropa.txt
sejarah eropa.txtsejarah eropa.txt
sejarah eropa.txt
 
Dekrit presiden
Dekrit presidenDekrit presiden
Dekrit presiden
 

CANDIDEBAGIAN

  • 1. DEFINISI SINGKAT CANDI Candi adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa ataupun memuliakan Buddha. Akan tetapi, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, banyak situs-situs purbakala non-religius dari masa HinduBuddha atau klasik Indonesia, baik sebagai istana (kraton), pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya, juga disebut dengan istilah candi. Terminologi "Antara abad ke-7 dan ke-15 Masehi, ratusan bangunan keagamaan dibangun dari bahan bata merah atau batu andesit di Pulau Jawa, Sumatera dan Bali. Bangunan ini disebut candi. Istilah ini juga merujuk kepada berbagai bangunan pra-Islam termasuk gerbang, dan bahkan pemandian, akan tetapi manifestasi utamanya tetap adalah bangunan suci keagamaan." — Soekmono, R. "Candi: Symbol of the Universe". Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu perwujudan Dewi Durga sebagai Dewi kematian. Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen tempat pendharmaan untuk memuliakan Raja Anumerta (yang sudah meninggal) contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati. Penafsiran yang berkembang di luar negeri adalah; istilah 'candi' hanya merujuk kepada bangunan peninggalan era Hindu-Buddha di Nusantara, yaitu di Indonesia dan Malaysia saja (contoh: Candi Lembah Bujang di Kedah). Akan tetapi dari sudut pandang Bahasa Indonesia, istilah 'candi' juga merujuk kepada semua bangunan bersejarah HinduBuddha di seluruh dunia; tidak hanya di Indonesia dan Malaysia, tetapi juga Kamboja dan India, seperti candi Angkor Wat di Kamboja dan candi Khajuraho di India. Fungsi dan Jenis - Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh: candi Borobudur - Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contoh: candi Bajang Ratu - Candi Balai Kambang/Tirta: didirikan didekat/di tengah kolam, contoh: candi Belahan dan candi Tikus - Candi Pertapaan: didirikan di lereng–lereng tempat Raja bertapa, contoh: candi Jalatunda
  • 2. - Candi Wihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi, contoh: candi Sari dan Plaosan Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian: 1. Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi empat, ujur sangkar atau segi 20) 2. Tubuh candi. Terdapat kamar–kamar tempat arca atau patung 3. Atap candi: berbentuk limasan, bermahkota stupa, lingga, ratna atau wajra Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang berkelompok. Ada dua sistem dalam pengelompokan atau tata letak kompleks candi, yaitu: 1. Sistem Konsentris (pengaruh dari India) yaitu posisi candi induk berada di tengah– tengah anak–anak candi (candi perwara), contohnya kelompok candi Prambanan 2. Sistem Berurutan (asli Nusantara) yaitu posisi candi induk berada di belakang anak– anak candi, contohnya candi Penataran Suatu candi di masa lampau biasanya berfungsi dan digunakan masyarakat dari latar belakang agamanya, yaitu Hindu-Saiwa, Budha Mahayana, Siwa Buddha dan Rsi. Bangunan candi terbagi menjadi: 1. Candi Kerajaan, yaitu yang digunakan oleh seluruh warga kerajaan. Contoh: Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Plaosan (Jawa Tengah), Candi Panataran di Jawa Timur. 2. Candi Wanua/Watak,yaitu candi yang digunakan oleh seluruh masyarakat pada daerah tertentu pada suatu kerajaan. Contoh: candi yang berasal dari masa Majapahit antara lain: Candi Sanggrahan di Tulungagung, Jawa Timur, Candi Gebang (Yogya), Candi Pringapus di Tulungagung, Jawa Timur. 3. Candi Pribadi, yaitu candi yang digunakan untuk mendharmakan seorang tokoh. Contoh: Candi Kidal (pendharmaan Anusapati, raja Singhasari), Candi Jajaghu/Jago (Pendharmaan Wisnuwardhana, raja Singhasari), Candi Ngrimbi (pendharmaan Tribuanatunggadewi, ibu Hayam Wuruk), Candi Tegawangi (pendharmaan Bhre Matahun) dan Candi Surawana (pendharmaan Bhre Wengker). Pembangunan candi dibuat berdasarkan beberapa ketentuan yang terdapat dalam suatu kitab Vastusastra atau Silpasastra yang dikerjakan oleh silpin yaitu seniman yang membuat candi (arsitek zaman dahulu). Salah satu bagian dari kitab Vastusastra adalah Manasara yang berasal dari India Selatan, yang tidak hanya berisi patokan-patokan
  • 3. membuat kuil beserta seluruh komponennya saja, melainkan juga arsitektur profan, bentuk kota, desa, benteng, penempatan kuil-kuil di kompleks kota/desa, dll. Beberapa ketentuan dari kitab selain Manasara namun sangat penting di Indonesia adalah syarat bahwa bangunan suci sebaiknya didirikan di dekat air, baik air sungai (terutama di dekat pertemuan 2 buah sungai, danau, laut, bahkan kalau tidak ada harus dibuat kolam buatan atau meletakkan sebuah jambangan berisi air di dekat pintu masuk bangunan suci tersebut. Selain di dekat air, tempat terbaik mendirikan sebuah candi yaitu di puncak bukit, di lereng gunung, di hutan, di lembah, dsb. Seperti kita ketahui, candi-candi pada umumnya didirikan di dekat sungai, bahkan candi Borobudur terletak di dekat pertemuan sungai Opak dan sungai Progo. Bahan-bahan untuk membuat candi: - Batu Andesit - Batu putih (tuff), seperti di Candi Ratu Boko, Jateng - Bata Merah Macam-macam denah candi: - Denah bujur sangkar - Denah persegi panjang - Denah lingkaran Gaya Arsitektur - Candi Pawon dekat Borobudur, contoh Langgam Jawa Tengah. - Gerbang Bajang Ratu di Trowulan, contoh Langgam Jawa Timur. R. Soekmono, seorang arkeolog terkemuka di Indonesia, mengidentifikasi perbedaan gaya arsitektur (langgam) antara candi Jawa tengah dengan candi Jawa Timur. Langgam Jawa Tengahan umumnya adalah candi yang berasal dari sebelum tahun 1.000 Masehi, sedangkan langgam Jawa Timuran umumnya adalah candi yang berasal dari sesudah tahun 1.000 masehi. Candi-candi di Sumatera dan Bali, karena kemiripannya dikelompokkan ke dalam langgam Jawa Timur.[2]
  • 4. No. 1 Bagian dari Candi Bentuk bangunan Langgam Jawa Tengah Cenderung tambun 2. Atap Jelas menunjukkan undakan, umumnya terdiri atas 3 tingkatan 3. Kemuncak Stupa (candi Buddha), Ratna atau Vajra (candi Hindu) 4. Gawang pintu dan hiasan relung Gaya Kala-Makara; kepala Kala dengan mulut menganga tanpa rahang bawah terletak di atas pintu, terhubung dengan Makara ganda di masing-masing sisi pintu 5. Relief Ukiran lebih tinggi dan menonjol dengan gambar bergaya naturalis Tata letak dan lokasi candi utama Mandala konsentris, simetris, formal; dengan candi utama terletak tepat di tengah halaman kompleks candi, dikelilingi jajaran candi-candi perwara yang lebih kecil dalam barisan yang rapi 6. 7. 8. Arah hadap bangunan Bahan bangunan Langgam Jawa Timur Cenderung tinggi dan ramping Atapnya merupakan kesatuan tingkatan. Undakan-undakan kecil yang sangat banyak membentuk kesatuan atap yang melengkung halus. Kubus (kebanyakan candi Hindu), terkadang Dagoba yang berbentuk tabung (candi Buddha) Hanya kepala Kala tengah menyeringai lengkap dengan rahang bawah terletak di atas pintu, Makara tidak ada Ukiran lebih rendah (tipis) dan kurang menonjol, gambar bergaya seperti wayang bali Linear, asimetris, mengikuti topografi (penampang ketinggian) lokasi; dengan candi utama terletak di belakang, paling jauh dari pintu masuk, dan seringkali terletak di tanah yang paling tinggi dalam kompleks candi, candi perwara terletak di depan candi utama Kebanyakan menghadap ke timur Kebanyakan menghadap ke barat Kebanyakan batu andesit Kebanyakan bata merah Meskipun demikian terdapat beberapa pengecualian dalam pengelompokkan langgam candi ini. Sebagai contoh candi Penataran, Jawi, Jago, Kidal, dan candi Singhasari jelas masuk dalam kelompok langgam Jawa Timur, akan tetapi bahan bangunannya adalah batu andesit, sama dengan ciri candi langgam Jawa Tengah; dikontraskan dengan reruntuhan Trowulan seperti candi Brahu, serta candi Majapahit lainnya seperti Jabung dan Pari yang berbahan bata merah. Bentuk candi Prambanan adalah ramping serupa candi Jawa Timur, tapi susunan dan bentuk atapnya adalah langgam Jawa Tengahan. Lokasi candi juga tidak menjamin kelompok langgamnya, misalnya Candi Badut terletak di Malang, Jawa Timur, akan tetapi candi ini berlanggam Jawa Tengah yang berasal dari kurun waktu yang lebih tua di abad ke-8 masehi. Bahkan dalam kelompok langgam Jawa Tengahan terdapat perbedaan tersendiri dan terbagi lebih lanjut antara langgam Jawa Tengah Utara (misalnya kelompok Candi Dieng) dengan Jawa Tengah Selatan (misalnya kelompok Candi Sewu). Candi Jawa Tengah Utara ukirannya lebih sederhana, bangunannya lebih kecil, dan kelompok candinya lebih sedikit; sedangkan langgam candi Jawa Tengah Selatan ukirannya lebih kaya dan mewah,
  • 5. bangunannya lebih megah, serta candi dalam kompleksnya lebih banyak dengan tata letak yang teratur. Pada kurun akhir Majapahit, gaya arsitektur candi ditandai dengan kembalinya unsur-unsur langgam asli Nusantara bangsa Austronesia, seperti kembalinya bentuk punden berundak. Bentuk bangunan seperti ini tampak jelas pada Candi Sukuh dan Candi Cetho di lereng Gunung Lawu, selain itu beberapa bangunan suci di lereng Gunung Penanggungan juga menampilkan ciri-ciri piramida berundak mirip bangunan piramida Amerika Tengah. Dari berbagai sumber