SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
kLIPING
sejarah Indonesia
DisusunOleh:
Nama : Henrika
Kelas : XIPS3 No.Absen : 9
SMA NEGERI 2 MAGELANG
2017
Candi Borobudur
Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia. Candi Borobudur
menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat ibadah bagi
penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini
sesuai dengan arti namanya yaitu "biara di perbukitan". Saat ini Borobudur
ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO. Borobudur adalah candi
Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah
kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat
laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana
sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Candi Prambanan
Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak
di Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini
terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat
Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antaraprovinsi Jawa
Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa
Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini
dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini,
yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu,
semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan
mulai rusak.
Candi Pandawa Lima
Disini terdapat situs reruntuhan candi purbakala hindu yang konon dibangun
bersamaan dengan zaman dengan dibangunnya Candi Borobudur, sekitar abad ke-8
Masehi, dulu merupakan pusat penyebaran agama Hindu pertama di
Jawa Tengah. Para ahli arkeolog yakin komunitas hindu didataran tinggi dieng
adalah awal lahirnya Dinasty Syailendra yang pada jamannya membangun candi yang
monumental dalam sejarah. Selain reruntuhan candi kita juga menemukan
reruntuhan sisa – sisa kerajaan masa lampau. Yang unik, candi-candi disekitar dieng
ini dinamai tokoh-tokoh pewayangan Pandawa Lima. Untuk itu candi ini dinamakan
Candi Pandawa Lima.
Candi Kalasan
Candi Kalasan atau Candi Kalibening[1]
merupakan sebuah candi yang
dikategorikan sebagai candi umat Buddha terdapat di desa Kalasan, kabupaten
Sleman, provinsi Yogyakarta, Indonesia. 7°46′2.33″S 110°28′20.04″E Candi ini
memiliki 52 stupa dan berada di sisi jalan raya antara Yogyakarta dan Solo serta
sekitar 2 km dari candi Prambanan. Pada awalnya hanya candi Kalasan ini yang
ditemukan pada kawasan situs ini, namun setelah digali lebih dalam maka ditemukan
lebih banyak lagi bangunan bangunan pendukung di sekitar candi ini. Selain candi
Kalasan dan bangunan - bangunan pendukung lainnya ada juga tiga buah candi kecil
di luar bangunan candi utama, berbentuk stupa. Berdasarkan prasasti Kalasan
bertarikh 778 yang ditemukan tidak jauh dari candi ini menyebutkan tentang
pendirian bangunan suci untuk menghormatiBodhisattva wanita, Tarabhawana dan
sebuah vihara untuk para pendeta.[2][1]
Penguasa yang memerintah pembangunan
candi ini
bernama Maharaja Tejapurnapana Panangkaran (Rakai Panangkaran) dari keluarga
Syailendra. Kemudian dengan perbandingan dari manuskrip pada prasasti Kelurak
tokoh ini dapat diidentifikasikan dengan Dharanindra[3]
atau dengan prasasti
Nalanda adalah ayah dari Samaragrawira[4]
. Sehingga candi ini
dapat menjadi bukti kehadiran Wangsa Syailendra,
penguasa Sriwijaya di Sumatera atas Jawa. Pada bagian selatan candi terdapat dua
relief Bodhisattva, sementara pada atapnya terdiri dari 3 tingkat. Atap paling atas
terdapat 8 ruang, atap tingkat dua berbentuk segi 8, sedangkan atap paling bawah
sebangun dengan candi berbentuk persegi 20 yang dilengkapi kamar-kamar setiap
sisinya.
Candi Dieng
Candi Dieng berada di dataran tinggi Dieng yang dianggap merupakan suatu
tempat yang memiliki kekuatan misterius sebagai tempat bersemayamnya arwah
para leluhur, sehingga tempat ini dianggap suci. Dieng berasal dari kata Dihyang
yang artinya tempat arwah para leluhur. Terdapat beberapa komplek candi di
daerah ini, komplek Candi Dieng dibangun pada masa agama Hindu, dengan
peninggalan Arca Dewa Siwa,Wisnu, Agastya, Ganesha dan lain-lainya bercirikan
Agama Hindu.
Candi Cetha
Candi Cetha merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu peninggalan
masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama
mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga
melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan
rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia
Belanda. Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini
memiliki usia yang tidak jauh dengan Candi Sukuh. Lokasi candi berada di Dusun
Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian
1400m di atas permukaan laut. Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh
penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer
sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut agama asli Jawa/Kejawen.
Candi Pawon
Candi Pawon adalah nama sebuah candi. Candi Pawon dipugar tahun 1903.
Nama Candi Pawon tidak dapat diketahui secara pasti asal-usulnya. J.G. de Casparis
menafsirkan bahwa Pawon berasal dari bahasa Jawa Awu yang berarti abu,
mendapat awalan pa dan akhiran an yang menunjukkan suatu tempat. Dalam bahasa
Jawa sehari-hari kata pawon berarti dapur, akan tetapi De
Casparis mengartikan perabuan. Penduduk setempat juga menyebutkan candi
Pawon dengan nama Bajranalan. Kata ini mungkin berasal dari kata Sansekerta
vajra = "halilintar" dan anala = "api". Di dalam bilik candi ini sudah tidak ditemukan
lagi arca sehingga sulit untuk mengidentifikasikannya lebih jauh. Suatu hal yang
menarik dari Candi Pawon ini adalah ragam hiasnya. Dinding-dinding luar candi
dihias dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan kinara-
kinari(mahluk setengah manusia setengah burung/berkepala manusia berbadan
burung). Letak Candi Pawon ini berada di antara candi Mendut dan candi Borobudur,
tepat berjarak 1750 meter dari candi Borobudur dan 1150 m dari Candi Mendut.
7°36′21.98″S 110°13′10.3″E
Candi Brahma
CANDI BRAHMA terletak di sebelah candi Siwa, bentuk dan ukurannya
lebih kecil. Luas dasarnya 20 meter persegi dan tingginya 37 meter. Ditinjau dari
segi arsitektur seperti halnya candi SIwa candi ini juga terdiri dari tiga bagian
yaitu kaki, badan dan atap candi. Kaki candi yang tingginya 3,30 m mempunyai
hiasan yaitu sebuah relung yang berisi motif prambanan, berupa singa diapit oleh
dua pohon kalpataru penuh dengan bunga-bunga teratai biru, putih dan merah yang
di bawahnya ada kinara dan kinari (makhluk setengah manusia setengah dewa).
Candi Sambisari
Candi Sambisari adalah candi Hindu (Siwa) yang berada kira-kira 12 km di
sebelah timur kota Yogyakarta ke arah kota Solo atau kira-kira 4 km sebelum
kompleks candi Prambanan. Candi ini dibangun pada abad ke 9 pada masa
pemerintahan raja Rakai Garung di zaman kerajaan Mataram Kuno. Posisi Candi
Sambisari terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah, kemungkinan besar
karena tertimbun lahar dari Gunung Merapi yang meletus secara besar-besaran
pada awal abad ke-11 (kemungkinan tahun 1006). Hal ini terlihat dari banyaknya
batu material volkanik di sekitar candi. Dengan dikelilingi oleh tembok candi yang
asli dengan ukuran 50 m x 48 m, kompleks ini mempunyai candi utama didampingi
oleh tiga candi perwara (pendamping). Di dalam candi ini terdapat patung Durga (di
sebelah utara), patung Ganesha (sebelah timur), patung Siwa Agastya(sebelah
selatan), dan di sebelah barat terdapat dua patung dewa penjaga pintu: Mahakala
dan Nadisywara. Di dalam candi utama terdapat patungLingga dan Yoni dengan
ukuran cukup besar. Pada saat penggalian, bendabenda bersejarah, di antaranya
beberapa tembikar, perhiasan, cermin logam serta prasasti lempengan emas juga
ditemukan. Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa
Sambisari yang diabadikan menjadi nama candi tersebut, dan dipugar pada tahun
1986 oleh Dinas Purbakala.
Candi Banyunibo
Candi Banyunibo (yang berarti air jatuh-menetes dalam bahasa Jawa) adalah
candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian sebelah
timur dari kota Yogyakarta ke arah kota Wonosari. Candi ini dibangun pada sekitar
abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian atas candi ini
terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha. Keadaan dari candi
ini terlihat masih cukup kokoh dan utuh dengan ukiran relief kala-makara dan
bentuk relief lainnya yang masih nampak sangat jelas. Candi yang mempunyai bagian
ruangan tengah ini pertama kali ditemukan dan diperbaiki kembali pada tahun
1940-an, dan sekarang berada di tengah wilayah persawahan.
Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek
bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan
Bandungan,Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini
terdapat sembilan buah candi. Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804
dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-
9 (tahun 927 masehi). Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng
di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan
laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C). Lokasi 9
candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang
indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air
yang mengandung belerang.
Candi Plaosan
Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di
Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten,Provins i
Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-
laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca
Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang
berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha.
Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri
Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan
Mataram Kuno. Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi
Plaosan Kidul.
Candi Badut
Candi Badut terletak di kawasan Tidar, Arah ITN[institutTeknologi
Nasional] ke barat kota Malang. Dapat ditempuh dengan kendaraan umum jurusan
Tidar. Lokasinya bisa dilihat di Wikimapia [1]. Candi ini diperkirakan berusia lebih
dari 1400 tahun dan diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan
Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam
prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi. Kata Badut di sini berasal dari bahasa
sansekerta “Bha-dyut” yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya.
Hal itu terlihat pada ruangan induk candi yang berisi sebuah pasangan arca tidak
nyata dari Siwa dan Parwati dalam bentuk lingga dan yoni. Pada bagian dinding luar
terdapat relung-relung yang berisi arca Mahakal dan Nadiswara. Pada relung utara
terdapat arca Durga Mahesasuramardhini. Relung timur terdapat arca Ganesha.
Dan disebelah Selatan terdapat arca Agastya yakni Syiwa sebagai Mahaguru.
Namun di antara semua arca itu hanya arca Durga
Mahesasuramardhini saja yang tersisa. Candi ini ditemukan pada tahun 1921
dimana bentuknya pada saat itu hanya berupa gundukan bukit batu, reruntuhan dan
tanah. Orang pertama yang memberitakan keberadaan Candi Badut adalah
Maureen Brecher, seorang kontrolir bangsa Belanda yang bekerja di Malang. Candi
Badut dibangun kembali pada tahun 1925-1927 di bawah pengawasan B. De Haan
dari Jawatan Purbakala Hindia Belanda. Dari hasil penggalian yang dilakukan pada
saat itu diketahui bahwa bangunan candi telah runtuh sama sekali, kecuali bagian
kaki yang masih dapat dilihat susunannya.
Candi Gebang
Candi Gebang adalah candi Hindu yang berada di dusun Gebang, kelurahan
Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY. Candi yang ditemukan pada tahun 1936 ini
diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke-8 M pada saat wangsa
Sanjaya berkuasa di zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi yang dipugar oleh Van
Romondt tahun 1937-1939 ini mempunyai ukuran kira-kira 5 x 5 meter dengan
tinggi 8 meter. Candi Gebang mempunyai puncak berbentuk lingga, dan pada relung
sebelah barat dan timur terdapat arca Ganesa, Nandiswara dan yoni.
Candi Mendut
Candi Mendut adalah sebuah candi berlatar belakang agama Buddha. Candi
ini terletak di desa Mendut, kecamatan Mungkid, Kota Mungkid,Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, beberapa kilometer dari candi Borobudur.
7°36′17.17″S 110°13′48.01″E. Reruntuhan candi Mendut sebelum dipugar, tahun
1880. Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti
Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi,
disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana
yang artinya adalah hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama
J.G. de Casparis, kata ini dihubungkan dengan Candi Mendut CandiLumbung
Candi Lumbung adalah candi Buddha yang berada di dalam kompleks Taman
Wisata Candi Prambanan, yaitu di sebelah candi Bubrah. Menurut perkiraan, candi
ini dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini
merupakan kumpulan dari satu candi utama (bertema bangunan candi Buddha) yang
dikelilingi oleh 16 buah candi kecil yang keadaannya masih relatif cukup bagus.
Candi Sukuh
Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang terletak di
Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini
dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek
pujaan lingga dan yoni. Candi ini digolongkan kontroversial karena bentuknya yang
kurang lazim dan karena banyaknya obyek-obyek lingga dan yoni yang
melambangkan seksualitas. Candi Sukuh telah diusulkan ke UNESCO untuk menjadi
salah satu Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995.
Candi Pari
Candi Pari adalah sebuah candi yang terletak sekitar 2 km ke arah barat
laut pusat semburan lumpur PT Lapindo Brantas saat ini. Candi ini berada di Desa
Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur. Candi ini
merupakan suatu bangunan persegi empat dari batu bata, menghadap ke barat
dengan ambang serta tutup gerbang dari batu andesit batu alam. Dahulu, diatas
gerbang ada batu dengan angka tahun 1293 Saka = 1371 Masehi. Merupakan
peninggalan zaman Majapahit di masa pemerintahan PrabuHayam Wuruk 1350-
1389 M.
Candi Brahu
Candi Brahu merupakan salah satu candi yang terletak di Jawa Timur. Lokasi
persisnya ada di Dukuh Jamu Mente, Desa Bejijong atau sekitar 2 kilometer dari
jalan raya Mojokerto, Jombang. Candi ini terletak di dalam kawasan situs arkeologi
Trowulan, bekas ibu kotaMajapahit. Candi Brahu dibangun dari batu bata merah,
dibangun di atas sebidang tanah menghadap ke arah barat dan berukuran panjang
sekitar 22,5 m, dengan lebar 18 m, dan punya ketinggian 20 meter. Candi Brahu
dibangun dengan gaya dan kultur Budha. Candi ini didirikan pada abad 15 Masehi
namun terdapat perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan candi ini berusia jauh
lebih tua ketimbang candi lain di sekitar Trowulan.
Candi Sari Wringin Branjang
Candi Wringin Branjang adalah sebuah candi terletak di Desa Gadungan,
Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi ini letaknya masih satu
kompleks dengan Situs Gadungan, jaraknya sekitar 100 m di sebelah barat Situs
Gadungan I. Candi yang terbuat dari batu andesit ini memiliki bentuk yang sangat
sederhana. Struktur bangunannya tidak memiliki kaki candi, tetapi hanya
mempunyai tubuh dan atap candi saja, dengan ukuran panjang 400 cm, lebar 300
cm dan tingginya 500 cm. Sedangkan pintu masuknya berukuran lebar 100 cm,
tingginya 200 cm dan menghadap ke arah selatan. Pada bagian dinding tidak
terdapat relief atau hiasan lainnya, tetapi dinding-dinding ini memiliki lubang
ventilasi yang sederhana. Bentuk atap candi menyerupai atap rumah biasa, dan
diduga bangunan candi ini merupakan tempat penyimpanan alatalat upacara dari
zaman Kerajaan Majapahit yakni pada abad ke 15 M.
Candi Ajuna
Candi Arjuna adalah sebuah kompleks candi Hindu peninggalan dari abad ke-
7-8 yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah,
Indonesia. Dibangun pada tahun 809, Candi Arjuna merupakan salah satu dari
delapan kompleks candi yang ada di Dieng. Ketujuh candi lainnya adalah
Semar,Gatotkaca, Puntadewa, Srikandi, Sembadra, Bima dan Dwarawati.
Lokasi di Wikimapia [1]. Di kompleks candi ini terdapat 19 candi namun hanya 8
yang masih berdiri. Bangunan-bangunan candi ini saat ini dalam kondisi yang
memprihatinkan. Batu-batu candi ada yang telah rontok, sementara di beberapa
bagian bangunan ini terlihat retakan yang memanjang selebar 5 cm. Selain itu,
bangunan ini sudah mulai miring ke arah barat. Fondasi timurnya telah amblas
sekitar 15 hingga 20 cm. Lingkungan sekitar candi juga tidak mendukung
pemeliharaan. Lahannya sudah lama digarap penduduk untuk lahan pertanian
tanaman kentang, sayur-mayur, dan bunga-bungaan.
Candi Plumbangan
Candi Plumbangan adalah sebuah candi yang terletak di Desa Plumbangan,
Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Bentuk bangunan candi ini berupa
pintu gerbang paduraksa dengan puncak berbentuk kubus. Pintu gerbang ini
terbuat dari batu andesit, dengan ukuran panjang 4.09 m, lebar 2,27 m dan
tingginya 5,6 m. Pintu gerbang memiliki sayap pada kanan kirinya dan tidak
mempunyai relief, namun hanya mempunyai pelipit garis saja. Pada bagian atas
ambang pintu terdapat pahatan angka tahun 1312 Saka (1390 M). Secara umum
kondisi candi saat ini masih cukup terawat.
Candi Sewu
Candi Sewu adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 yang
berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara candi Prambanan. Candi Sewu
merupakan komplek candi Buddha terbesar kedua setelah candi
Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada candi
Prambanan. Meskipun aslinya terdapat 249 candi, oleh masyarakat setempat candi
ini dinamakan Candi "Sewu" yang berarti "seribu" dalam bahasa Jawa.
Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang.
Candi Ngawen
Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum
candi Mendut dari arah Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan,
Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad
ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan candi Ngawen ini
kemungkinan besar adalah yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun
824 M. Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk
yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah
patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambawa yang sudah tidak ada kepalanya
nampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa reliefpada sisi candi masih
nampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.

More Related Content

What's hot

Surat permohonan juri lomba
Surat permohonan juri lombaSurat permohonan juri lomba
Surat permohonan juri lombaSemaun Trotsky
 
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Egha Rhiyanti Putri
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarRizalAlFatih1
 
Rencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD PramukaRencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD Pramukaveldanmuhammad
 
Piagam class meeting OSIS SMK D
Piagam class meeting OSIS SMK DPiagam class meeting OSIS SMK D
Piagam class meeting OSIS SMK DRicky Virmansyah
 
PROPOSAL JEMAAT tORSINA Tobamawu Ke GUBERNUR FEBRUARI 2022 - Copy.docx
PROPOSAL JEMAAT tORSINA Tobamawu Ke GUBERNUR FEBRUARI 2022 - Copy.docxPROPOSAL JEMAAT tORSINA Tobamawu Ke GUBERNUR FEBRUARI 2022 - Copy.docx
PROPOSAL JEMAAT tORSINA Tobamawu Ke GUBERNUR FEBRUARI 2022 - Copy.docxssuseree9ae92
 
Copy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempatCopy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempatAnik Zlistya
 
Undangan rapat wali murid 2018
Undangan rapat wali murid 2018Undangan rapat wali murid 2018
Undangan rapat wali murid 2018Mahmud Hidayat
 
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamananContoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamananAnggy Wahyu Dwi Surya
 
Program kerja waka kesiswaan 2013
Program kerja waka kesiswaan 2013Program kerja waka kesiswaan 2013
Program kerja waka kesiswaan 2013Gagal Seniman
 
Laporan pertanggungjwaban
Laporan pertanggungjwabanLaporan pertanggungjwaban
Laporan pertanggungjwabanKhoirul Habib
 
Selayang pandang sekolah
Selayang pandang sekolahSelayang pandang sekolah
Selayang pandang sekolahMuhamad Anugrah
 
Contoh surat permohonan obat
Contoh surat permohonan obatContoh surat permohonan obat
Contoh surat permohonan obatEdi Purwanto
 
Surat keterangan pindah sekolah
Surat keterangan pindah sekolahSurat keterangan pindah sekolah
Surat keterangan pindah sekolahWarnet Raha
 
Contoh Daftar hadir
Contoh Daftar hadirContoh Daftar hadir
Contoh Daftar hadirDeram Study
 
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkLaporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkNur Arifaizal Basri
 

What's hot (20)

Surat permohonan juri lomba
Surat permohonan juri lombaSurat permohonan juri lomba
Surat permohonan juri lomba
 
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
 
Rencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD PramukaRencana Tindak Lanju KMD Pramuka
Rencana Tindak Lanju KMD Pramuka
 
Piagam class meeting OSIS SMK D
Piagam class meeting OSIS SMK DPiagam class meeting OSIS SMK D
Piagam class meeting OSIS SMK D
 
PROPOSAL JEMAAT tORSINA Tobamawu Ke GUBERNUR FEBRUARI 2022 - Copy.docx
PROPOSAL JEMAAT tORSINA Tobamawu Ke GUBERNUR FEBRUARI 2022 - Copy.docxPROPOSAL JEMAAT tORSINA Tobamawu Ke GUBERNUR FEBRUARI 2022 - Copy.docx
PROPOSAL JEMAAT tORSINA Tobamawu Ke GUBERNUR FEBRUARI 2022 - Copy.docx
 
Copy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempatCopy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempat
 
Undangan rapat wali murid 2018
Undangan rapat wali murid 2018Undangan rapat wali murid 2018
Undangan rapat wali murid 2018
 
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamananContoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
Contoh surat dinas tentang permohonan bantuan keamanan
 
Sku penggalang
Sku penggalangSku penggalang
Sku penggalang
 
Program kerja waka kesiswaan 2013
Program kerja waka kesiswaan 2013Program kerja waka kesiswaan 2013
Program kerja waka kesiswaan 2013
 
Laporan pertanggungjwaban
Laporan pertanggungjwabanLaporan pertanggungjwaban
Laporan pertanggungjwaban
 
CONTOH SK PANITIA MAULID NABI
CONTOH SK PANITIA MAULID NABI CONTOH SK PANITIA MAULID NABI
CONTOH SK PANITIA MAULID NABI
 
Sk koperasi new
Sk koperasi newSk koperasi new
Sk koperasi new
 
Selayang pandang sekolah
Selayang pandang sekolahSelayang pandang sekolah
Selayang pandang sekolah
 
Contoh surat permohonan obat
Contoh surat permohonan obatContoh surat permohonan obat
Contoh surat permohonan obat
 
Surat keterangan pindah sekolah
Surat keterangan pindah sekolahSurat keterangan pindah sekolah
Surat keterangan pindah sekolah
 
Surat pengantar
Surat pengantarSurat pengantar
Surat pengantar
 
Contoh Daftar hadir
Contoh Daftar hadirContoh Daftar hadir
Contoh Daftar hadir
 
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bkLaporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
Laporan hasil tindak lanjut analisis pelaksanaan program bk
 

Similar to Kliping hari

Candi Hindu Budha
Candi Hindu BudhaCandi Hindu Budha
Candi Hindu Budhajmmajid
 
10 candi budha dan hindu di indonesia
10 candi budha dan hindu di indonesia10 candi budha dan hindu di indonesia
10 candi budha dan hindu di indonesiaeganardhian
 
10 candi yang terkenal di indonesia
10 candi yang terkenal di indonesia10 candi yang terkenal di indonesia
10 candi yang terkenal di indonesiaArly Hidayat
 
Candi prambanan
Candi prambananCandi prambanan
Candi prambananEzay Ezay
 
5039D76E-232E-48EA-9F19-B786E432BBA0.pdf
5039D76E-232E-48EA-9F19-B786E432BBA0.pdf5039D76E-232E-48EA-9F19-B786E432BBA0.pdf
5039D76E-232E-48EA-9F19-B786E432BBA0.pdfEldaRakhasiwi
 
Candi - Definisi Singkat
Candi - Definisi SingkatCandi - Definisi Singkat
Candi - Definisi SingkatMustakim S.Pd
 
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) Blitar
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) BlitarPeninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) Blitar
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) BlitarBangHak
 
Makalah macam macam candi1
Makalah macam macam candi1Makalah macam macam candi1
Makalah macam macam candi1W.R. Putra
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoAyu Anjarwati
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budhaxxxxyys
 
Sejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengahSejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengahMade Yudha Giri
 
Pariwisata Jawa Tengah.pptx
Pariwisata Jawa Tengah.pptxPariwisata Jawa Tengah.pptx
Pariwisata Jawa Tengah.pptxAgoenkRifandi1
 
Sejarah Berdirinya Borobudur
Sejarah Berdirinya BorobudurSejarah Berdirinya Borobudur
Sejarah Berdirinya BorobudurFirdika Arini
 
Majapahit dan Pajajaran - Satria, Wina, Eka - SMAK Mgr. Soegijapranata Pasuruan
Majapahit dan Pajajaran - Satria, Wina, Eka - SMAK Mgr. Soegijapranata PasuruanMajapahit dan Pajajaran - Satria, Wina, Eka - SMAK Mgr. Soegijapranata Pasuruan
Majapahit dan Pajajaran - Satria, Wina, Eka - SMAK Mgr. Soegijapranata PasuruanSatria
 
Candi Asu
Candi AsuCandi Asu
Candi AsuTia Jo
 
Tugas candi sadon
Tugas candi sadonTugas candi sadon
Tugas candi sadonarifdefri
 
Candi Deres
Candi DeresCandi Deres
Candi Deressyfah
 
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIAPENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIAMamiKholiah
 

Similar to Kliping hari (20)

Candi hindu budha 1
Candi hindu budha 1Candi hindu budha 1
Candi hindu budha 1
 
Candi Hindu Budha
Candi Hindu BudhaCandi Hindu Budha
Candi Hindu Budha
 
10 candi budha dan hindu di indonesia
10 candi budha dan hindu di indonesia10 candi budha dan hindu di indonesia
10 candi budha dan hindu di indonesia
 
10 candi yang terkenal di indonesia
10 candi yang terkenal di indonesia10 candi yang terkenal di indonesia
10 candi yang terkenal di indonesia
 
Candi prambanan
Candi prambananCandi prambanan
Candi prambanan
 
5039D76E-232E-48EA-9F19-B786E432BBA0.pdf
5039D76E-232E-48EA-9F19-B786E432BBA0.pdf5039D76E-232E-48EA-9F19-B786E432BBA0.pdf
5039D76E-232E-48EA-9F19-B786E432BBA0.pdf
 
Candi - Definisi Singkat
Candi - Definisi SingkatCandi - Definisi Singkat
Candi - Definisi Singkat
 
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) Blitar
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) BlitarPeninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) Blitar
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Candi Penataran) Blitar
 
Makalah macam macam candi1
Makalah macam macam candi1Makalah macam macam candi1
Makalah macam macam candi1
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budha
 
Candi Prambanan
Candi PrambananCandi Prambanan
Candi Prambanan
 
Sejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengahSejarah hindu di jawa tengah
Sejarah hindu di jawa tengah
 
Pariwisata Jawa Tengah.pptx
Pariwisata Jawa Tengah.pptxPariwisata Jawa Tengah.pptx
Pariwisata Jawa Tengah.pptx
 
Sejarah Berdirinya Borobudur
Sejarah Berdirinya BorobudurSejarah Berdirinya Borobudur
Sejarah Berdirinya Borobudur
 
Majapahit dan Pajajaran - Satria, Wina, Eka - SMAK Mgr. Soegijapranata Pasuruan
Majapahit dan Pajajaran - Satria, Wina, Eka - SMAK Mgr. Soegijapranata PasuruanMajapahit dan Pajajaran - Satria, Wina, Eka - SMAK Mgr. Soegijapranata Pasuruan
Majapahit dan Pajajaran - Satria, Wina, Eka - SMAK Mgr. Soegijapranata Pasuruan
 
Candi Asu
Candi AsuCandi Asu
Candi Asu
 
Tugas candi sadon
Tugas candi sadonTugas candi sadon
Tugas candi sadon
 
Candi Deres
Candi DeresCandi Deres
Candi Deres
 
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIAPENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM HINDU BUDHA DI INDONESIA
 

Kliping hari

  • 1. kLIPING sejarah Indonesia DisusunOleh: Nama : Henrika Kelas : XIPS3 No.Absen : 9 SMA NEGERI 2 MAGELANG
  • 2. 2017 Candi Borobudur Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia. Candi Borobudur menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat ibadah bagi penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini sesuai dengan arti namanya yaitu "biara di perbukitan". Saat ini Borobudur ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO. Borobudur adalah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
  • 3. Candi Prambanan Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini terletak di pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan Semarang, persis di perbatasan antaraprovinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak. Candi Pandawa Lima Disini terdapat situs reruntuhan candi purbakala hindu yang konon dibangun bersamaan dengan zaman dengan dibangunnya Candi Borobudur, sekitar abad ke-8 Masehi, dulu merupakan pusat penyebaran agama Hindu pertama di
  • 4. Jawa Tengah. Para ahli arkeolog yakin komunitas hindu didataran tinggi dieng adalah awal lahirnya Dinasty Syailendra yang pada jamannya membangun candi yang monumental dalam sejarah. Selain reruntuhan candi kita juga menemukan reruntuhan sisa – sisa kerajaan masa lampau. Yang unik, candi-candi disekitar dieng ini dinamai tokoh-tokoh pewayangan Pandawa Lima. Untuk itu candi ini dinamakan Candi Pandawa Lima. Candi Kalasan Candi Kalasan atau Candi Kalibening[1] merupakan sebuah candi yang dikategorikan sebagai candi umat Buddha terdapat di desa Kalasan, kabupaten Sleman, provinsi Yogyakarta, Indonesia. 7°46′2.33″S 110°28′20.04″E Candi ini memiliki 52 stupa dan berada di sisi jalan raya antara Yogyakarta dan Solo serta sekitar 2 km dari candi Prambanan. Pada awalnya hanya candi Kalasan ini yang ditemukan pada kawasan situs ini, namun setelah digali lebih dalam maka ditemukan lebih banyak lagi bangunan bangunan pendukung di sekitar candi ini. Selain candi Kalasan dan bangunan - bangunan pendukung lainnya ada juga tiga buah candi kecil di luar bangunan candi utama, berbentuk stupa. Berdasarkan prasasti Kalasan bertarikh 778 yang ditemukan tidak jauh dari candi ini menyebutkan tentang pendirian bangunan suci untuk menghormatiBodhisattva wanita, Tarabhawana dan sebuah vihara untuk para pendeta.[2][1] Penguasa yang memerintah pembangunan candi ini
  • 5. bernama Maharaja Tejapurnapana Panangkaran (Rakai Panangkaran) dari keluarga Syailendra. Kemudian dengan perbandingan dari manuskrip pada prasasti Kelurak tokoh ini dapat diidentifikasikan dengan Dharanindra[3] atau dengan prasasti Nalanda adalah ayah dari Samaragrawira[4] . Sehingga candi ini dapat menjadi bukti kehadiran Wangsa Syailendra, penguasa Sriwijaya di Sumatera atas Jawa. Pada bagian selatan candi terdapat dua relief Bodhisattva, sementara pada atapnya terdiri dari 3 tingkat. Atap paling atas terdapat 8 ruang, atap tingkat dua berbentuk segi 8, sedangkan atap paling bawah sebangun dengan candi berbentuk persegi 20 yang dilengkapi kamar-kamar setiap sisinya. Candi Dieng Candi Dieng berada di dataran tinggi Dieng yang dianggap merupakan suatu tempat yang memiliki kekuatan misterius sebagai tempat bersemayamnya arwah para leluhur, sehingga tempat ini dianggap suci. Dieng berasal dari kata Dihyang yang artinya tempat arwah para leluhur. Terdapat beberapa komplek candi di daerah ini, komplek Candi Dieng dibangun pada masa agama Hindu, dengan peninggalan Arca Dewa Siwa,Wisnu, Agastya, Ganesha dan lain-lainya bercirikan Agama Hindu.
  • 6. Candi Cetha Candi Cetha merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda. Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang tidak jauh dengan Candi Sukuh. Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut. Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut agama asli Jawa/Kejawen.
  • 7. Candi Pawon Candi Pawon adalah nama sebuah candi. Candi Pawon dipugar tahun 1903. Nama Candi Pawon tidak dapat diketahui secara pasti asal-usulnya. J.G. de Casparis menafsirkan bahwa Pawon berasal dari bahasa Jawa Awu yang berarti abu, mendapat awalan pa dan akhiran an yang menunjukkan suatu tempat. Dalam bahasa Jawa sehari-hari kata pawon berarti dapur, akan tetapi De Casparis mengartikan perabuan. Penduduk setempat juga menyebutkan candi Pawon dengan nama Bajranalan. Kata ini mungkin berasal dari kata Sansekerta vajra = "halilintar" dan anala = "api". Di dalam bilik candi ini sudah tidak ditemukan lagi arca sehingga sulit untuk mengidentifikasikannya lebih jauh. Suatu hal yang menarik dari Candi Pawon ini adalah ragam hiasnya. Dinding-dinding luar candi dihias dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan kinara- kinari(mahluk setengah manusia setengah burung/berkepala manusia berbadan burung). Letak Candi Pawon ini berada di antara candi Mendut dan candi Borobudur, tepat berjarak 1750 meter dari candi Borobudur dan 1150 m dari Candi Mendut. 7°36′21.98″S 110°13′10.3″E
  • 8. Candi Brahma CANDI BRAHMA terletak di sebelah candi Siwa, bentuk dan ukurannya lebih kecil. Luas dasarnya 20 meter persegi dan tingginya 37 meter. Ditinjau dari segi arsitektur seperti halnya candi SIwa candi ini juga terdiri dari tiga bagian yaitu kaki, badan dan atap candi. Kaki candi yang tingginya 3,30 m mempunyai hiasan yaitu sebuah relung yang berisi motif prambanan, berupa singa diapit oleh dua pohon kalpataru penuh dengan bunga-bunga teratai biru, putih dan merah yang di bawahnya ada kinara dan kinari (makhluk setengah manusia setengah dewa). Candi Sambisari Candi Sambisari adalah candi Hindu (Siwa) yang berada kira-kira 12 km di sebelah timur kota Yogyakarta ke arah kota Solo atau kira-kira 4 km sebelum kompleks candi Prambanan. Candi ini dibangun pada abad ke 9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung di zaman kerajaan Mataram Kuno. Posisi Candi
  • 9. Sambisari terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah, kemungkinan besar karena tertimbun lahar dari Gunung Merapi yang meletus secara besar-besaran pada awal abad ke-11 (kemungkinan tahun 1006). Hal ini terlihat dari banyaknya batu material volkanik di sekitar candi. Dengan dikelilingi oleh tembok candi yang asli dengan ukuran 50 m x 48 m, kompleks ini mempunyai candi utama didampingi oleh tiga candi perwara (pendamping). Di dalam candi ini terdapat patung Durga (di sebelah utara), patung Ganesha (sebelah timur), patung Siwa Agastya(sebelah selatan), dan di sebelah barat terdapat dua patung dewa penjaga pintu: Mahakala dan Nadisywara. Di dalam candi utama terdapat patungLingga dan Yoni dengan ukuran cukup besar. Pada saat penggalian, bendabenda bersejarah, di antaranya beberapa tembikar, perhiasan, cermin logam serta prasasti lempengan emas juga ditemukan. Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari yang diabadikan menjadi nama candi tersebut, dan dipugar pada tahun 1986 oleh Dinas Purbakala. Candi Banyunibo Candi Banyunibo (yang berarti air jatuh-menetes dalam bahasa Jawa) adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian sebelah timur dari kota Yogyakarta ke arah kota Wonosari. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha. Keadaan dari candi ini terlihat masih cukup kokoh dan utuh dengan ukiran relief kala-makara dan
  • 10. bentuk relief lainnya yang masih nampak sangat jelas. Candi yang mempunyai bagian ruangan tengah ini pertama kali ditemukan dan diperbaiki kembali pada tahun 1940-an, dan sekarang berada di tengah wilayah persawahan. Candi Gedong Songo Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan,Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi. Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke- 9 (tahun 927 masehi). Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C). Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang.
  • 11. Candi Plaosan Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten,Provins i Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur- laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.
  • 12. Candi Badut Candi Badut terletak di kawasan Tidar, Arah ITN[institutTeknologi Nasional] ke barat kota Malang. Dapat ditempuh dengan kendaraan umum jurusan Tidar. Lokasinya bisa dilihat di Wikimapia [1]. Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun dan diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi. Kata Badut di sini berasal dari bahasa sansekerta “Bha-dyut” yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Hal itu terlihat pada ruangan induk candi yang berisi sebuah pasangan arca tidak nyata dari Siwa dan Parwati dalam bentuk lingga dan yoni. Pada bagian dinding luar terdapat relung-relung yang berisi arca Mahakal dan Nadiswara. Pada relung utara terdapat arca Durga Mahesasuramardhini. Relung timur terdapat arca Ganesha. Dan disebelah Selatan terdapat arca Agastya yakni Syiwa sebagai Mahaguru. Namun di antara semua arca itu hanya arca Durga Mahesasuramardhini saja yang tersisa. Candi ini ditemukan pada tahun 1921 dimana bentuknya pada saat itu hanya berupa gundukan bukit batu, reruntuhan dan tanah. Orang pertama yang memberitakan keberadaan Candi Badut adalah Maureen Brecher, seorang kontrolir bangsa Belanda yang bekerja di Malang. Candi Badut dibangun kembali pada tahun 1925-1927 di bawah pengawasan B. De Haan dari Jawatan Purbakala Hindia Belanda. Dari hasil penggalian yang dilakukan pada
  • 13. saat itu diketahui bahwa bangunan candi telah runtuh sama sekali, kecuali bagian kaki yang masih dapat dilihat susunannya. Candi Gebang Candi Gebang adalah candi Hindu yang berada di dusun Gebang, kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY. Candi yang ditemukan pada tahun 1936 ini diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke-8 M pada saat wangsa Sanjaya berkuasa di zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi yang dipugar oleh Van Romondt tahun 1937-1939 ini mempunyai ukuran kira-kira 5 x 5 meter dengan tinggi 8 meter. Candi Gebang mempunyai puncak berbentuk lingga, dan pada relung sebelah barat dan timur terdapat arca Ganesa, Nandiswara dan yoni. Candi Mendut Candi Mendut adalah sebuah candi berlatar belakang agama Buddha. Candi ini terletak di desa Mendut, kecamatan Mungkid, Kota Mungkid,Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, beberapa kilometer dari candi Borobudur.
  • 14. 7°36′17.17″S 110°13′48.01″E. Reruntuhan candi Mendut sebelum dipugar, tahun 1880. Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama wenuwana yang artinya adalah hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama J.G. de Casparis, kata ini dihubungkan dengan Candi Mendut CandiLumbung Candi Lumbung adalah candi Buddha yang berada di dalam kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di sebelah candi Bubrah. Menurut perkiraan, candi ini dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan kumpulan dari satu candi utama (bertema bangunan candi Buddha) yang dikelilingi oleh 16 buah candi kecil yang keadaannya masih relatif cukup bagus. Candi Sukuh Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang terletak di Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek
  • 15. pujaan lingga dan yoni. Candi ini digolongkan kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena banyaknya obyek-obyek lingga dan yoni yang melambangkan seksualitas. Candi Sukuh telah diusulkan ke UNESCO untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995. Candi Pari Candi Pari adalah sebuah candi yang terletak sekitar 2 km ke arah barat laut pusat semburan lumpur PT Lapindo Brantas saat ini. Candi ini berada di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur. Candi ini merupakan suatu bangunan persegi empat dari batu bata, menghadap ke barat dengan ambang serta tutup gerbang dari batu andesit batu alam. Dahulu, diatas gerbang ada batu dengan angka tahun 1293 Saka = 1371 Masehi. Merupakan peninggalan zaman Majapahit di masa pemerintahan PrabuHayam Wuruk 1350- 1389 M.
  • 16. Candi Brahu Candi Brahu merupakan salah satu candi yang terletak di Jawa Timur. Lokasi persisnya ada di Dukuh Jamu Mente, Desa Bejijong atau sekitar 2 kilometer dari jalan raya Mojokerto, Jombang. Candi ini terletak di dalam kawasan situs arkeologi Trowulan, bekas ibu kotaMajapahit. Candi Brahu dibangun dari batu bata merah, dibangun di atas sebidang tanah menghadap ke arah barat dan berukuran panjang sekitar 22,5 m, dengan lebar 18 m, dan punya ketinggian 20 meter. Candi Brahu dibangun dengan gaya dan kultur Budha. Candi ini didirikan pada abad 15 Masehi namun terdapat perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan candi ini berusia jauh lebih tua ketimbang candi lain di sekitar Trowulan. Candi Sari Wringin Branjang Candi Wringin Branjang adalah sebuah candi terletak di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi ini letaknya masih satu kompleks dengan Situs Gadungan, jaraknya sekitar 100 m di sebelah barat Situs
  • 17. Gadungan I. Candi yang terbuat dari batu andesit ini memiliki bentuk yang sangat sederhana. Struktur bangunannya tidak memiliki kaki candi, tetapi hanya mempunyai tubuh dan atap candi saja, dengan ukuran panjang 400 cm, lebar 300 cm dan tingginya 500 cm. Sedangkan pintu masuknya berukuran lebar 100 cm, tingginya 200 cm dan menghadap ke arah selatan. Pada bagian dinding tidak terdapat relief atau hiasan lainnya, tetapi dinding-dinding ini memiliki lubang ventilasi yang sederhana. Bentuk atap candi menyerupai atap rumah biasa, dan diduga bangunan candi ini merupakan tempat penyimpanan alatalat upacara dari zaman Kerajaan Majapahit yakni pada abad ke 15 M. Candi Ajuna Candi Arjuna adalah sebuah kompleks candi Hindu peninggalan dari abad ke- 7-8 yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia. Dibangun pada tahun 809, Candi Arjuna merupakan salah satu dari delapan kompleks candi yang ada di Dieng. Ketujuh candi lainnya adalah Semar,Gatotkaca, Puntadewa, Srikandi, Sembadra, Bima dan Dwarawati. Lokasi di Wikimapia [1]. Di kompleks candi ini terdapat 19 candi namun hanya 8 yang masih berdiri. Bangunan-bangunan candi ini saat ini dalam kondisi yang
  • 18. memprihatinkan. Batu-batu candi ada yang telah rontok, sementara di beberapa bagian bangunan ini terlihat retakan yang memanjang selebar 5 cm. Selain itu, bangunan ini sudah mulai miring ke arah barat. Fondasi timurnya telah amblas sekitar 15 hingga 20 cm. Lingkungan sekitar candi juga tidak mendukung pemeliharaan. Lahannya sudah lama digarap penduduk untuk lahan pertanian tanaman kentang, sayur-mayur, dan bunga-bungaan. Candi Plumbangan Candi Plumbangan adalah sebuah candi yang terletak di Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Bentuk bangunan candi ini berupa pintu gerbang paduraksa dengan puncak berbentuk kubus. Pintu gerbang ini terbuat dari batu andesit, dengan ukuran panjang 4.09 m, lebar 2,27 m dan
  • 19. tingginya 5,6 m. Pintu gerbang memiliki sayap pada kanan kirinya dan tidak mempunyai relief, namun hanya mempunyai pelipit garis saja. Pada bagian atas ambang pintu terdapat pahatan angka tahun 1312 Saka (1390 M). Secara umum kondisi candi saat ini masih cukup terawat. Candi Sewu Candi Sewu adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 yang berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara candi Prambanan. Candi Sewu merupakan komplek candi Buddha terbesar kedua setelah candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada candi Prambanan. Meskipun aslinya terdapat 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan Candi "Sewu" yang berarti "seribu" dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang. Candi Ngawen Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad
  • 20. ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M. Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambawa yang sudah tidak ada kepalanya nampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa reliefpada sisi candi masih nampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.