SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Kerangka Kurikulum:
Struktur Kurikulum & Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
2 Mei 2021
Diskusi untuk menyamakan pemahaman
tentang:
1. Prinsip dasar perancangan kurikulum yang akan digunakan di
Sekolah Penggerak
2. Filosofi atau landasan berpikir di balik rancangan kerangka
kurikulum, struktur kurikulum, dan prinsip pembelajaran dan
asesmen
3. Perubahan-perubahan utama struktur kurikulum di jenjang SD,
SMP, dan SMA
4. Penggunaan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen di satuan
pendidikan dan di kelas
Seperti K13, kurikulum ini juga mengacu pada SNP dan Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional
Profil Pelajar Pancasila
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi Standar Proses
Capaian Pembelajaran
Standar lainnya
Struktur Kurikulum Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul
ajar mata pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh
kurikulum satuan pendidikan
Visi & Misi satuan pendidikan
Karakteristik peserta didik
Konteks dan kebijakan lokal
Kurikulum operasional di satuan
pendidikan
Dikembangkan di satuan
pendidikan
Standar Penilaian
Prinsip Perancangan Kurikulum
Bahan Diskusi Internal
Tidak Untuk Disebarluaskan
Kurikulum yang disederhanakan dan lebih fleksibel
sehingga selaras dengan semangat merdeka belajar
Otonomi sekolah dan guru
Pemerintah menetapkan struktur kurikulum
minimum dan prinsip pembelajaran dan
asesmen. Satuan pendidikan dapat
mengembangkan program dan kegiatan
tambahan sesuai dengan visi misi dan sumber
daya yang tersedia
Satuan pendidikan dan pendidik memiliki
keleluasaan untuk mengorganisasikan
pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan
konteks lokal
Mudah diterapkan
Tujuan, arah perubahan, dan
rancangannya jelas dan mudah dipahami
sekolah dan pemangku kepentingan
Pemerintah menyediakan perangkat ajar
untuk membantu satuan pendidikan dan
guru yang membutuhkan panduan dalam
merancang kurikulum dan pembelajaran
Gotong-royong
Pengembangan kurikulum dan perangkat
ajarnya dilakukan dengan melibatkan
puluhan institusi termasuk Kemenag,
universitas, sekolah, dan lembaga
pendidikan lainnya
Sekolah dianjurkan melibatkan orangtua
dan masyarakat dalam mengembangkan
kurikulum operasionalnya masing-masing
berdasarkan kerangka kurikulum
Bahan Diskusi Internal
Tidak Untuk Disebarluaskan
Bahan Diskusi Internal
Tidak Untuk Disebarluaskan
Kurikulum ini meneruskan proses peningkatan kualitas
pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum-kurikulum
sebelumnya
Berbasis kompetensi
Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dirangkaikan sebagai
satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga
membangun kompetensi yang utuh, dinyatakan sebagai
Capaian Pembelajaran (CP).
Penguatan fondasi literasi di PAUD dan SD
Fleksibilitas dalam pengorganisasian pembelajaran agar
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan
belajar siswa
Karakter Pancasila
Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari di
kelas dengan kegiatan non-rutin interdisipliner (projek) yang
berorientasi pada pembentukan dan penguatan karakter
berdasarkan kerangka Profil Pelajar Pancasila.
Menguatkan penerapan teori pembelajaran karakter, yaitu
melalui kegiatan projek yang kontekstual dan berpusat pada
siswa
Bahan Diskusi Internal
Tidak Untuk Disebarluaskan
Struktur Kurikulum
Penentuan pendekatan
untuk pengorganisasian
pembelajaran merupakan
wewenang satuan
pendidikan
Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri,
kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya sesuai
dengan peraturan menteri
● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD
● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada
larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap
menggunakan pendekatan ini
● Tidak harus satu pendekatan untuk seluruh mata
pelajaran, dapat dikombinasikan
● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk
melakukan asesmen lintas mata pelajaran
Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat:
❖ Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen yang
berorientasi pada kompetensi biasanya membutuhkan
lebih banyak usaha siswa (dan guru yang menilainya :))
❖ Pembelajaran dan asesmen yang lebih bermakna
Jam pelajaran (jp) diatur
oleh pusat per tahun,
bukan per minggu
Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap minggu
sepanjang tahun.
Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun.
Contoh skenario di SD:
● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam
semester ganjil dan asesmen sumatifnya berupa
pameran karya
● Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran lain yang
dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS
● Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak
diajarkan, dan mapel IPAS akan dipelajari siswa secara
intensif seperti halnya seni di semester ganjil, dengan
asesmen sumatif pameran hasil penelitian siswa
Struktur kurikulum
terbagi menjadi dua
kegiatan utama, yaitu
kegiatan rutin di kelas
(intrakurikuler) dan
kegiatan projek
Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013, namun sekitar 20-
30% dari jp/tahun dialokasikan untuk pembelajaran melalui projek
yang ditujukan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila
Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut tidak
berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap mapel
dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk siswa (jp yang
ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa
kompetensi esensial* dari seluruh mata pelajaran akan dipelajari
juga melalui projek.
*Kompetensi esensial dikenal juga dengan general capabilities, transversal skills,
atau transferable skills yang dipelajari melalui disiplin ilmu namun tidak melekat
pada suatu ilmu pengetahuan sehingga dapat digunakan di berbagai konteks
termasuk kehidupan sehari-hari dan dunia kerja
Projek penguatan profil
Pelajar Pancasila adalah
kegiatan yang fleksibel,
tidak rutin/terstruktur,
dan lebih berpusat pada
siswa
Fleksibel dan berpusat pada siswa
● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang,
jangka waktu masing-masing projek tidak harus sama
● Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa dapat
melakukan penelitian, pengerjaan karya, dsb. sesuai
kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-regulated
learning
Kontekstual
● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang dapat
dipilih oleh satuan pendidikan
● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih
spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap capaian
pembelajaran siswa
Penjelasan tentang projek untuk menguatkan upaya pencapaian profil Pelajar
Pancasila akan disampaikan dalam sesi terpisah
Struktur Kurikulum
SD
Tujuan besar pembelajaran di SD adalah penguatan fondasi karakter dan kompetensi literasi
Kurikulum 2013
IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri-
sendiri
Pendekatan tematik
Arah perubahan kurikulum
IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam
dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS
terpisah di jenjang SMP
Pendekatan pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis
mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan
satuan pendidikan
Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih
ke pendekatan berbasis mata pelajaran
DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
Alokasi waktu mata
pelajaran SD Kelas 1
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 1)
K13 Kurikulum Merdeka
Per Tahun Per
Minggu
Kegiatan
reguler/minggu
(pembulatan)
Projek (minimal
20% dari total per
tahun)
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
144** 4 108 (3) 36 (25%) 144
PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
Bahasa Indonesia 288 8 216 (6) 72 (25%) 288
Matematika 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - -
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)***
Total: 1080 30 828 (23) 252 1080
Catatan:
IPAS belum diwajibkan di Kelas 1,
meskipun CP IPAS untuk Fase A
tersedia
Contoh:
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
252 jam pelajaran per tahun dan
20-25% dari jam pelajaran
tersebut digunakan untuk projek
kokurikuler
**Permendikbud 27/2016
Tentang Layanan Pendidikan
Kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa Pada Satuan
Pendidikan
***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
lokal dalam mapel lain atau
diajarkan melalui kegiatan
projek.
DISKUSI INTERNAL
Tidak Untuk Disebarluaskan
Alokasi waktu mata
pelajaran SD Kelas 2
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 2)
K13 Kurikulum Merdeka
Per Tahun Per
Minggu
Kegiatan
reguler/minggu
(pembulatan)
Projek (minimal
20% dari total per
tahun)
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
144** 4 108 (3) 36 (25%) 144
PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
Bahasa Indonesia 324 9 252 (7) 72 (22%) 324
Matematika 216 6 170 (5)** 46 (21%) 216
IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - -
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)***
Total: 1152 32 890 (25) 262 1152
Catatan:
Seperti K13, JP untuk Bahasa
Indonesia dan Matematika
bertambah dari kelas 1
IPAS belum diwajibkan di Kelas 2,
meskipun CP IPAS untuk Fase A
tersedia
**Pembelajaran reguler tidak
penuh 36 minggu untuk memenuhi
alokasi projek
Matematika: 34 minggu
***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
lokal dalam mapel lain atau
diajarkan melalui kegiatan projek.
DISKUSI INTERNAL
Tidak Untuk Disebarluaskan
Alokasi waktu mata
pelajaran SD Kelas 3
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 3)
K13 Kurikulum Merdeka
Per Tahun Per
Minggu
Kegiatan
reguler/minggu
(pembulatan)
Projek (minimal
20% dari total per
tahun)
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
144** 4 108 (3) 36 (25%) 144
PPKn 180 6 144 (4) 36 (20%) 180
Bahasa Indonesia 252 10 198 (6)*** 54 (23%) 252
Matematika 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216
IPAS (IPA & IPS di K13) - - 170 (5)*** 46 (21%) 216
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)***
Total: 1224**** 34 1006 (28) 290 1296***
****Jam pelajaran kelas 3 SD
mengalami peningkatan,
mengikuti struktur kelas 4
karena IPAS dimulai di kelas 3
***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan
muatan lokal dalam mapel lain
atau diajarkan melalui kegiatan
projek.
DISKUSI INTERNAL
Tidak Untuk Disebarluaskan
Alokasi waktu mata
pelajaran SD kls 4-6
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 4-6)
K13 Kurikulum Merdeka
Per Tahun Per Minggu Kegiatan
reguler/minggu
(pembulatan)
Projek (minimal
20% dari total per
tahun)
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
144** 4 108 (3) 36 (25%) 144
PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
Bahasa Indonesia 252 7 198 (6)*** 54 (23%) 252
Matematika 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216
IPAS (IPA & IPS di K13) 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216
Pilihan minimal 1:
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari
144 4 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Muatan Lokal** 72 2 72 (2)**
Total: 1296 34 1006 (28) 290 1296
DISKUSI INTERNAL
Tidak Untuk Disebarluaskan
**opsional. Satuan
Pendidikan dapat
mengintegrasikan
muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan
melalui kegiatan projek.
Struktur Kurikulum
SMP
Penguatan wawasan literasi di SMP
Kurikulum 2013
Informatika sebagai mata pelajaran pilihan
- Pertimbangan ketersediaan guru
Arah perubahan kurikulum
Informatika sebagai mata pelajaran wajib
- Guru yang mengajar tidak harus memiliki latar
belakang pendidikan informatika. Buku guru
disiapkan untuk membantu guru-guru “pemula”
dalam mata pelajaran ini
DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
Alokasi waktu mata pelajaran SMP
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 7-8)
K13 Kurikulum Merdeka
Per Tahun Per Minggu Kegiatan
reguler/minggu
(tahun)
Projek (minimal
20% dari total
per tahun)
TOTAL JP
PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan Budi Pekerti*
108 3 72 (2) 36 (33%) 108
PPKn 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Bahasa Indonesia 216 6 170 (5)** 46 (21%) 216
Matematika 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
IPA 180 5 144 (4) 36 (20%) 180
IPS 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
PJOK 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Informatika 72 2 72 (2) 36 (33%) 108
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa,
Budidaya, Pengolahan)
108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)*** 72
1368 29 (1026) 378 1404
DISKUSI INTERNAL
Tidak Untuk Disebarluaskan
**Pembelajaran reguler tidak penuh
36 minggu untuk memenuhi alokasi
projek
Bahasa Indonesia: 34 minggu
Informatika: 27 minggu
***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
lokal dalam mapel lain atau
diajarkan melalui kegiatan projek.
Prakarya menjadi salah satu
pilihan, tidak hanya Seni.
Pertimbangan: 1) untuk siswa
yang tidak meneruskan ke SMA,
2) meminimalisir perubahan dari
K13
Struktur Kurikulum
Kelas 10 SMA
Beberapa perubahan terkait struktur mata pelajaran SMA Kelas 10
Kurikulum 2013
Siswa langsung masuk dalam program
peminatan (IPA, IPS, atau Bahasa &
Budaya)
Tidak ada mata pelajaran IPA dan IPS.
Mata pelajaran langsung spesifik pada
Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, dsb.
Arah perubahan kurikulum
Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib
Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Siswa perlu
berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua.
Mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terdiri dari:
1. IPA: Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu
2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu)
Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumberdaya yang tersedia,
yaitu dengan memilih:
a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar
bergantian
b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri
c. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran
Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam masing-
masing IPA dan IPS
Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan
pembelajaran diharapkan memberi inspirasi terkait topik yang dipilih.
DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas 10
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
Kurikulum Merdeka
Kegiatan
reguler/minggu (tahun)
Projek (minimal 25%
dari total per tahun)
TOTAL JP PER
TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Budi Pekerti*
72 (2) 36 (33%) 108
PPKn 54 (2)* 18 (25%) 72
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 (25%) 144
Matematika 108 (3) 36 (25%) 144
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 93 (30%) 309
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 JP) 288 (8) 123 (30%) 411
Bahasa Inggris 54 (2)* 18 (25%) 72
PJOK 72 (2) 36 (33%) 108
Informatika (KTSP: TIK) 72(2) 36 (33%) 108
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)
54 (2)* 18 (25%) 72
Muatan Lokal*** 72 (2)** - 72
Total 1098 (33) 450 1548
Seperti halnya di SMP, di kelas 10
SMA:
● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi,Ekonomi,
Sejarah, dan Geografi
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
digabung menjadi “Sejarah”
Minimal 25% jam pelajaran dari setiap
mata pelajaran wajib dialokasikan
untuk projek kokurikuler
***opsional. Satuan Pendidikan dapat
mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
kegiatan projek.
DISKUSI INTERNAL
Tidak Untuk Disebarluaskan
IPA dan IPS menjadi dua mata pelajaran yang memadukan mata pelajaran
“cabang” masing-masing
Kurikulum 2006
Masing-masing 2 JP/minggu
untuk mata pelajaran:
1. Fisika
2. Kimia
3. Biologi
4. Ekonomi
5. Sosiologi
6. Sejarah (1 JP)
7. Geografi (1 JP)
Kurikulum 2013
Program peminatan sudah
dimulai, sehingga mata
pelajaran IPA dan IPS
dipelajari sesuai program
yang dipilih siswa
Kurikulum dengan paradigma baru
Masing-masing 2 JP/minggu untuk mata pelajaran dalam
kelompok IPA dan IPS:
1. Kelompok IPA: Fisika, Kimia, Biologi (total 6 JP)
2. Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi
(total 8 JP)
Mata pelajaran dalam IPA dan IPS dapat diajarkan dengan
metode:
a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan
namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar
bergantian
b. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan
pembelajaran
c. Paralel - ketujuh mata pelajaran diajarkan
bersamaan secara reguler tiap minggunya
DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
Struktur
Kurikulum Kelas
11 dan 12 SMA
Perubahan di kelas 11 dan 12: paduan antara peminatan dan
perkembangan holistik
Kurikulum 2013
Pilihan program peminatan (sejak kelas 10)
Siswa yang masuk ke dalam suatu program cenderung hanya
akan mempelajari disiplin ilmu tersebut saja. Kesempatan
untuk eksplorasi disiplin ilmu yang lain semakin sempit.
Siswa perlu mengambil keputusan tentang studi di perguruan
tinggi sejak lulus SMP, dan kajian menunjukkan bahwa banyak
diantara mereka yang merasa salah jurusan
Terjadi stratifikasi program, di mana IPA dianggap lebih baik
daripada yang lain, dan kesempatan untuk masuk ke berbagai
program studi di perguruan tinggi lebih besar untuk lulusan
program IPA
Angka siswa masuk perguruan tinggi masih rendah
Arah perubahan kurikulum
Siswa memilih mata pelajaran dari kelompok pilihan
Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan
hingga syarat minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP:
40/minggu; JP untuk mapel pilihan: 22 JP/minggu)
Ada 5 kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan, yaitu:
● MIPA: Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi,
Informatika
● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi
● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa
dan Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya
● Vokasi/Karya Kreatif: Budidaya, Rekayasa, dsb.
● Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang
ditetapkan pemerintah)
Sekolah membuka minimum 2 kelompok mata pelajaran. Apabila
sumberdaya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari dua
kelompok
Sekolah dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan
setempat untuk mengembangkan CP mata pelajaran Vokasi
DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas 11-12
Asumsi 36 minggu/tahun K13
Kurikulum Merdeka
Kegiatan
reguler/minggu-
pembulatan
Projek(minimal 25%
dari total per tahun)
TOTALJP PER TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
PPKn 2 54 (2)** 18 (25%) 72
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 (25%) 144
Matematika 4 108 (3) 36 (25%) 144
Bahasa Inggris 2 54 (2)** 18 (25%) 72
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari
2 54 (2)** 18 (25%) 72
PJOK 3 72 (2) 36 (33%) 108
Sejarah 2 54 (2)** 18 (25%) 72
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan
22
720 (20) -
792
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra
Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, dsb.***
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)***
72 (2) -
Muatan Lokal 2 72(2)***
Total jp/minggu = 44
22 jp dialokasikan untuk
mapel pilihan dari kelompok
IPA, IPS, Bahasa dan Budaya,
dan Vokasi
Hanya mapel kelompok
umum (highlighted hijau
dalam tabel) yang
diintegrasikan dengan projek
kokurikuler
*Pilih salah satu
**Pembelajaran reguler tidak
penuh 36 minggu untuk
memenuhi alokasi projek
(hanya 27 minggu)
***Diselenggarakan bila
Satuan Pendidikan memiliki
sumberdaya yang
mencukupi. Jika sekolah
membuka kelompok ini,
siswa wajib mengambil
minimal 1 mapel dari tiap
kelompok
DISKUSI INTERNAL
Tidak Untuk Disebarluaskan
Prinsip
Pembelajaran
dan Asesmen
Mengapa “Prinsip”?
● Nilai-nilai yang melandasi kebijakan dan praktik terkait pembelajaran dan asesmen di sekolah
● Penerapannya secara konkrit dapat bervariasi sesuai dengan kondisi dan konteks
● Sejalan dengan semangat Merdeka Belajar, guru tidak dituntut mengikuti arahan preskriptif tentang
bagaimana mereka harus mengajar dan melakukan asesmen
● Guru diharapkan memahami prinsip-prinsip yang melandasi praktik dan metode pembelajaran dan
asesmen
○ Misalnya ketika guru menggunakan rubrik untuk asesmen, mereka tidak hanya tahu metodenya
namun dapat memahami mengapa instrumen tersebut mereka gunakan.
Prinsip Pembelajaran:
1: Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai
kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan mereka.
2: Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta didik dan
kapasitas mereka untuk menjadi pelajar sepanjang hayat.
3: Kegiatan belajar mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara berkelanjutan
dan holistik.
4: Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks kehidupan, menghargai
budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
5: Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Prinsip Asesmen:
1: Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran,
menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
2: Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
3: Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru,
peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang
langkah selanjutnya.
4: Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditargetkan.
5: Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan
dan peningkatan mutu pembelajaran.
Bagaimana Prinsip Pembelajaran dan Asesmen digunakan?
● Membangun kompetensi dan karakter yang menjadi ciri-ciri Pelajar Pancasila
● Melandasi pembuatan perangkat ajar dan panduan serta dokumen
pembelajaran lainnya
● Landasan untuk kebijakan terkait pembelajaran dan asesmen
● Terintegrasi dalam kerangka kompetensi guru dan upaya pengembangan
kompetensi guru
Diskusi:
Apakah kita memiliki
persepsi yang sama? :)

More Related Content

What's hot

JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfJURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfAgusSuarno2
 
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblRpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblMomon Nurohman
 
3. rpp b.inggris 7 b k-13 - my father is a teacher
3. rpp b.inggris 7 b k-13 - my father is a teacher3. rpp b.inggris 7 b k-13 - my father is a teacher
3. rpp b.inggris 7 b k-13 - my father is a teacherAlyaraisa Alpasha
 
RPJMN II (2010-2014) Buku I
RPJMN II (2010-2014) Buku IRPJMN II (2010-2014) Buku I
RPJMN II (2010-2014) Buku IDadang Solihin
 
Contoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris smaContoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris smaArif Munawar
 
Rpp procedure text
Rpp procedure textRpp procedure text
Rpp procedure textIsmatAhmad1
 
Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ika
Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ikaKeberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ika
Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ikaHafidMRafdi1
 
Profil kabupaten Polewali Mandar 2015
Profil kabupaten Polewali Mandar 2015Profil kabupaten Polewali Mandar 2015
Profil kabupaten Polewali Mandar 2015Muh Saleh
 
RPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison Degree
RPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison DegreeRPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison Degree
RPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison DegreeChieri Rachman
 
Reading news rubric
Reading news rubricReading news rubric
Reading news rubricNunk Nunung
 
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls viii dan materi
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls viii dan materiKompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls viii dan materi
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls viii dan materipamuji doank
 
Contoh spt 1
Contoh spt 1Contoh spt 1
Contoh spt 1riadiarbi
 
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinion
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinionRpp kelas X. Expression of asking and giving opinion
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinionNMKJ
 
Penyesuaian penetapan angka kredit permendikbud no 4 tahun 2014
Penyesuaian penetapan angka kredit permendikbud no 4 tahun 2014Penyesuaian penetapan angka kredit permendikbud no 4 tahun 2014
Penyesuaian penetapan angka kredit permendikbud no 4 tahun 2014Hadi Wuryanto
 
Rpp announcement edisi revisi
Rpp announcement edisi revisiRpp announcement edisi revisi
Rpp announcement edisi revisiimamkanzenku
 
RPP skill Writing, short functional text (Invitation)
RPP skill Writing, short functional text (Invitation)RPP skill Writing, short functional text (Invitation)
RPP skill Writing, short functional text (Invitation)Ira Aer'wannabe
 
listening procedure text for Junior School
listening procedure text for Junior Schoollistening procedure text for Junior School
listening procedure text for Junior Schoolbartimeussinuraya
 
Silabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.net
Silabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.netSilabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.net
Silabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.netArief Andas SetiaKu
 

What's hot (20)

JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdfJURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
JURNAL MOOC LAN PPPK EBAH HABIBAH (1).pdf
 
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pblRpp b. inggris kls 7 model pbl
Rpp b. inggris kls 7 model pbl
 
3. rpp b.inggris 7 b k-13 - my father is a teacher
3. rpp b.inggris 7 b k-13 - my father is a teacher3. rpp b.inggris 7 b k-13 - my father is a teacher
3. rpp b.inggris 7 b k-13 - my father is a teacher
 
Hak dan Kewajiban Anak
Hak dan Kewajiban Anak Hak dan Kewajiban Anak
Hak dan Kewajiban Anak
 
RPJMN II (2010-2014) Buku I
RPJMN II (2010-2014) Buku IRPJMN II (2010-2014) Buku I
RPJMN II (2010-2014) Buku I
 
Contoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris smaContoh ptk bahasa inggris sma
Contoh ptk bahasa inggris sma
 
Rpp procedure text
Rpp procedure textRpp procedure text
Rpp procedure text
 
Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ika
Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ikaKeberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ika
Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bhineka tunggal ika
 
Profil kabupaten Polewali Mandar 2015
Profil kabupaten Polewali Mandar 2015Profil kabupaten Polewali Mandar 2015
Profil kabupaten Polewali Mandar 2015
 
RPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison Degree
RPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison DegreeRPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison Degree
RPP Kurtilas Bahasa Inggris SMP Kelas VIII - Adjectives Comparison Degree
 
Reading news rubric
Reading news rubricReading news rubric
Reading news rubric
 
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls viii dan materi
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls viii dan materiKompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls viii dan materi
Kompetensi inti dan kompetensi dasar bahasa inggris kls viii dan materi
 
RPP asking and giving opinion
RPP asking and giving opinionRPP asking and giving opinion
RPP asking and giving opinion
 
Contoh spt 1
Contoh spt 1Contoh spt 1
Contoh spt 1
 
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinion
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinionRpp kelas X. Expression of asking and giving opinion
Rpp kelas X. Expression of asking and giving opinion
 
Penyesuaian penetapan angka kredit permendikbud no 4 tahun 2014
Penyesuaian penetapan angka kredit permendikbud no 4 tahun 2014Penyesuaian penetapan angka kredit permendikbud no 4 tahun 2014
Penyesuaian penetapan angka kredit permendikbud no 4 tahun 2014
 
Rpp announcement edisi revisi
Rpp announcement edisi revisiRpp announcement edisi revisi
Rpp announcement edisi revisi
 
RPP skill Writing, short functional text (Invitation)
RPP skill Writing, short functional text (Invitation)RPP skill Writing, short functional text (Invitation)
RPP skill Writing, short functional text (Invitation)
 
listening procedure text for Junior School
listening procedure text for Junior Schoollistening procedure text for Junior School
listening procedure text for Junior School
 
Silabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.net
Silabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.netSilabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.net
Silabus kelas 6 tema 6 dapodikbangkalan.net
 

Similar to Kerangka dan Struktur Kurikulum SD SMP SMA_gtk 2 Mei.pptx

Materi 2_ Struktur Kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Materi 2_ Struktur Kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar PancasilaMateri 2_ Struktur Kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Materi 2_ Struktur Kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar PancasilaPurwantoHadi3
 
Implementasi Kurikulum Merdeka BAHAN PENGIMBASAN.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka BAHAN PENGIMBASAN.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka BAHAN PENGIMBASAN.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka BAHAN PENGIMBASAN.pptxyulianagilangcandrab
 
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdfpowerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdfssuser4f7460
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.pptxIMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.pptxarifamu33
 
2. peran guru dalam kurikulum 2013
2. peran guru dalam kurikulum 20132. peran guru dalam kurikulum 2013
2. peran guru dalam kurikulum 2013Saeful Rachman
 
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013Ijal Mustofa
 
Materi 2_ Kurikulum Merdeka - DAERAH.pptx
Materi 2_ Kurikulum Merdeka - DAERAH.pptxMateri 2_ Kurikulum Merdeka - DAERAH.pptx
Materi 2_ Kurikulum Merdeka - DAERAH.pptxMasuddinMasuddin
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxMukadimTehuayo
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxYunusYunus32
 
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_27052022.pdf
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_27052022.pdfKurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_27052022.pdf
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_27052022.pdfTheresiaPardede3
 
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_02062022.pdf
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_02062022.pdfKurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_02062022.pdf
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_02062022.pdfnenengmaryati1
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxEkelJeJe
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxEduardusRudySebatu
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxdidinrosyadi03
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptxTatangHidayat22
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxCahyoNugroho82
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxLukeagustin1
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxPutriPramestiningtya
 
Presentasi Kurikulum Prototipe Program Sekolah Penggerak SLBN Cicendo Tanpa V...
Presentasi Kurikulum Prototipe Program Sekolah Penggerak SLBN Cicendo Tanpa V...Presentasi Kurikulum Prototipe Program Sekolah Penggerak SLBN Cicendo Tanpa V...
Presentasi Kurikulum Prototipe Program Sekolah Penggerak SLBN Cicendo Tanpa V...RuhimatPermana
 

Similar to Kerangka dan Struktur Kurikulum SD SMP SMA_gtk 2 Mei.pptx (20)

Materi 2_ Struktur Kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Materi 2_ Struktur Kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar PancasilaMateri 2_ Struktur Kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Materi 2_ Struktur Kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
 
Implementasi Kurikulum Merdeka BAHAN PENGIMBASAN.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka BAHAN PENGIMBASAN.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka BAHAN PENGIMBASAN.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka BAHAN PENGIMBASAN.pptx
 
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdfpowerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
 
PPT IKM.pptx
PPT IKM.pptxPPT IKM.pptx
PPT IKM.pptx
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.pptxIMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.pptx
 
2. peran guru dalam kurikulum 2013
2. peran guru dalam kurikulum 20132. peran guru dalam kurikulum 2013
2. peran guru dalam kurikulum 2013
 
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
peran guru dalam implementasi kurikulum 2013
 
Materi 2_ Kurikulum Merdeka - DAERAH.pptx
Materi 2_ Kurikulum Merdeka - DAERAH.pptxMateri 2_ Kurikulum Merdeka - DAERAH.pptx
Materi 2_ Kurikulum Merdeka - DAERAH.pptx
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_27052022.pdf
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_27052022.pdfKurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_27052022.pdf
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_27052022.pdf
 
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_02062022.pdf
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_02062022.pdfKurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_02062022.pdf
Kurikulum Merdeka dan Strategi Penyiapan IKM_02062022.pdf
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
 
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
1_ Kebijakan Pemulihan Pembelajaran_11 MEI 2022.pptx
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Presentasi Kurikulum Prototipe Program Sekolah Penggerak SLBN Cicendo Tanpa V...
Presentasi Kurikulum Prototipe Program Sekolah Penggerak SLBN Cicendo Tanpa V...Presentasi Kurikulum Prototipe Program Sekolah Penggerak SLBN Cicendo Tanpa V...
Presentasi Kurikulum Prototipe Program Sekolah Penggerak SLBN Cicendo Tanpa V...
 

Kerangka dan Struktur Kurikulum SD SMP SMA_gtk 2 Mei.pptx

  • 1. Kerangka Kurikulum: Struktur Kurikulum & Prinsip Pembelajaran dan Asesmen 2 Mei 2021
  • 2. Diskusi untuk menyamakan pemahaman tentang: 1. Prinsip dasar perancangan kurikulum yang akan digunakan di Sekolah Penggerak 2. Filosofi atau landasan berpikir di balik rancangan kerangka kurikulum, struktur kurikulum, dan prinsip pembelajaran dan asesmen 3. Perubahan-perubahan utama struktur kurikulum di jenjang SD, SMP, dan SMA 4. Penggunaan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen di satuan pendidikan dan di kelas
  • 3. Seperti K13, kurikulum ini juga mengacu pada SNP dan Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Pendidikan Nasional Profil Pelajar Pancasila Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Capaian Pembelajaran Standar lainnya Struktur Kurikulum Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan pendidikan Visi & Misi satuan pendidikan Karakteristik peserta didik Konteks dan kebijakan lokal Kurikulum operasional di satuan pendidikan Dikembangkan di satuan pendidikan Standar Penilaian
  • 5. Bahan Diskusi Internal Tidak Untuk Disebarluaskan Kurikulum yang disederhanakan dan lebih fleksibel sehingga selaras dengan semangat merdeka belajar Otonomi sekolah dan guru Pemerintah menetapkan struktur kurikulum minimum dan prinsip pembelajaran dan asesmen. Satuan pendidikan dapat mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi misi dan sumber daya yang tersedia Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk mengorganisasikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan konteks lokal Mudah diterapkan Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya jelas dan mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan Pemerintah menyediakan perangkat ajar untuk membantu satuan pendidikan dan guru yang membutuhkan panduan dalam merancang kurikulum dan pembelajaran Gotong-royong Pengembangan kurikulum dan perangkat ajarnya dilakukan dengan melibatkan puluhan institusi termasuk Kemenag, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya Sekolah dianjurkan melibatkan orangtua dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum operasionalnya masing-masing berdasarkan kerangka kurikulum Bahan Diskusi Internal Tidak Untuk Disebarluaskan
  • 6. Bahan Diskusi Internal Tidak Untuk Disebarluaskan Kurikulum ini meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum-kurikulum sebelumnya Berbasis kompetensi Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh, dinyatakan sebagai Capaian Pembelajaran (CP). Penguatan fondasi literasi di PAUD dan SD Fleksibilitas dalam pengorganisasian pembelajaran agar pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan belajar siswa Karakter Pancasila Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari di kelas dengan kegiatan non-rutin interdisipliner (projek) yang berorientasi pada pembentukan dan penguatan karakter berdasarkan kerangka Profil Pelajar Pancasila. Menguatkan penerapan teori pembelajaran karakter, yaitu melalui kegiatan projek yang kontekstual dan berpusat pada siswa Bahan Diskusi Internal Tidak Untuk Disebarluaskan
  • 8. Penentuan pendekatan untuk pengorganisasian pembelajaran merupakan wewenang satuan pendidikan Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri, kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya sesuai dengan peraturan menteri ● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD ● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak ada larangan untuk satuan pendidikan yang mau tetap menggunakan pendekatan ini ● Tidak harus satu pendekatan untuk seluruh mata pelajaran, dapat dikombinasikan ● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk melakukan asesmen lintas mata pelajaran Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat: ❖ Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen yang berorientasi pada kompetensi biasanya membutuhkan lebih banyak usaha siswa (dan guru yang menilainya :)) ❖ Pembelajaran dan asesmen yang lebih bermakna
  • 9. Jam pelajaran (jp) diatur oleh pusat per tahun, bukan per minggu Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap minggu sepanjang tahun. Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun. Contoh skenario di SD: ● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam semester ganjil dan asesmen sumatifnya berupa pameran karya ● Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran lain yang dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS ● Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak diajarkan, dan mapel IPAS akan dipelajari siswa secara intensif seperti halnya seni di semester ganjil, dengan asesmen sumatif pameran hasil penelitian siswa
  • 10. Struktur kurikulum terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan rutin di kelas (intrakurikuler) dan kegiatan projek Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013, namun sekitar 20- 30% dari jp/tahun dialokasikan untuk pembelajaran melalui projek yang ditujukan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut tidak berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap mapel dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk siswa (jp yang ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2) diasumsikan bahwa kompetensi esensial* dari seluruh mata pelajaran akan dipelajari juga melalui projek. *Kompetensi esensial dikenal juga dengan general capabilities, transversal skills, atau transferable skills yang dipelajari melalui disiplin ilmu namun tidak melekat pada suatu ilmu pengetahuan sehingga dapat digunakan di berbagai konteks termasuk kehidupan sehari-hari dan dunia kerja
  • 11. Projek penguatan profil Pelajar Pancasila adalah kegiatan yang fleksibel, tidak rutin/terstruktur, dan lebih berpusat pada siswa Fleksibel dan berpusat pada siswa ● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai jenjang, jangka waktu masing-masing projek tidak harus sama ● Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa dapat melakukan penelitian, pengerjaan karya, dsb. sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-regulated learning Kontekstual ● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan ● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap capaian pembelajaran siswa Penjelasan tentang projek untuk menguatkan upaya pencapaian profil Pelajar Pancasila akan disampaikan dalam sesi terpisah
  • 13. Tujuan besar pembelajaran di SD adalah penguatan fondasi karakter dan kompetensi literasi Kurikulum 2013 IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri- sendiri Pendekatan tematik Arah perubahan kurikulum IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP Pendekatan pengorganisasian muatan pelajaran (berbasis mata pelajaran, tematik, dsb.) merupakan kewenangan satuan pendidikan Sekolah boleh tetap menggunakan tematik ataupun beralih ke pendekatan berbasis mata pelajaran DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
  • 14. Alokasi waktu mata pelajaran SD Kelas 1 Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 1) K13 Kurikulum Merdeka Per Tahun Per Minggu Kegiatan reguler/minggu (pembulatan) Projek (minimal 20% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 108 (3) 36 (25%) 144 PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 Bahasa Indonesia 288 8 216 (6) 72 (25%) 288 Matematika 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - - Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)*** Total: 1080 30 828 (23) 252 1080 Catatan: IPAS belum diwajibkan di Kelas 1, meskipun CP IPAS untuk Fase A tersedia Contoh: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 252 jam pelajaran per tahun dan 20-25% dari jam pelajaran tersebut digunakan untuk projek kokurikuler **Permendikbud 27/2016 Tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pada Satuan Pendidikan ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. DISKUSI INTERNAL Tidak Untuk Disebarluaskan
  • 15. Alokasi waktu mata pelajaran SD Kelas 2 Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 2) K13 Kurikulum Merdeka Per Tahun Per Minggu Kegiatan reguler/minggu (pembulatan) Projek (minimal 20% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 108 (3) 36 (25%) 144 PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 Bahasa Indonesia 324 9 252 (7) 72 (22%) 324 Matematika 216 6 170 (5)** 46 (21%) 216 IPAS (IPA & IPS di K13) - - - - - Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)*** Total: 1152 32 890 (25) 262 1152 Catatan: Seperti K13, JP untuk Bahasa Indonesia dan Matematika bertambah dari kelas 1 IPAS belum diwajibkan di Kelas 2, meskipun CP IPAS untuk Fase A tersedia **Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek Matematika: 34 minggu ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. DISKUSI INTERNAL Tidak Untuk Disebarluaskan
  • 16. Alokasi waktu mata pelajaran SD Kelas 3 Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 3) K13 Kurikulum Merdeka Per Tahun Per Minggu Kegiatan reguler/minggu (pembulatan) Projek (minimal 20% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 108 (3) 36 (25%) 144 PPKn 180 6 144 (4) 36 (20%) 180 Bahasa Indonesia 252 10 198 (6)*** 54 (23%) 252 Matematika 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216 IPAS (IPA & IPS di K13) - - 170 (5)*** 46 (21%) 216 Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)*** Total: 1224**** 34 1006 (28) 290 1296*** ****Jam pelajaran kelas 3 SD mengalami peningkatan, mengikuti struktur kelas 4 karena IPAS dimulai di kelas 3 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. DISKUSI INTERNAL Tidak Untuk Disebarluaskan
  • 17. Alokasi waktu mata pelajaran SD kls 4-6 Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 4-6) K13 Kurikulum Merdeka Per Tahun Per Minggu Kegiatan reguler/minggu (pembulatan) Projek (minimal 20% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 144** 4 108 (3) 36 (25%) 144 PPKn 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 Bahasa Indonesia 252 7 198 (6)*** 54 (23%) 252 Matematika 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216 IPAS (IPA & IPS di K13) 216 6 170 (5)*** 46 (21%) 216 Pilihan minimal 1: a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Muatan Lokal** 72 2 72 (2)** Total: 1296 34 1006 (28) 290 1296 DISKUSI INTERNAL Tidak Untuk Disebarluaskan **opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek.
  • 19. Penguatan wawasan literasi di SMP Kurikulum 2013 Informatika sebagai mata pelajaran pilihan - Pertimbangan ketersediaan guru Arah perubahan kurikulum Informatika sebagai mata pelajaran wajib - Guru yang mengajar tidak harus memiliki latar belakang pendidikan informatika. Buku guru disiapkan untuk membantu guru-guru “pemula” dalam mata pelajaran ini DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
  • 20. Alokasi waktu mata pelajaran SMP Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 7-8) K13 Kurikulum Merdeka Per Tahun Per Minggu Kegiatan reguler/minggu (tahun) Projek (minimal 20% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 PPKn 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Bahasa Indonesia 216 6 170 (5)** 46 (21%) 216 Matematika 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 IPA 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 IPS 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Informatika 72 2 72 (2) 36 (33%) 108 Pilihan minimal 1: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan) 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)*** 72 1368 29 (1026) 378 1404 DISKUSI INTERNAL Tidak Untuk Disebarluaskan **Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek Bahasa Indonesia: 34 minggu Informatika: 27 minggu ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. Prakarya menjadi salah satu pilihan, tidak hanya Seni. Pertimbangan: 1) untuk siswa yang tidak meneruskan ke SMA, 2) meminimalisir perubahan dari K13
  • 22. Beberapa perubahan terkait struktur mata pelajaran SMA Kelas 10 Kurikulum 2013 Siswa langsung masuk dalam program peminatan (IPA, IPS, atau Bahasa & Budaya) Tidak ada mata pelajaran IPA dan IPS. Mata pelajaran langsung spesifik pada Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, dsb. Arah perubahan kurikulum Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Siswa perlu berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua. Mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terdiri dari: 1. IPA: Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu 2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu) Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumberdaya yang tersedia, yaitu dengan memilih: a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar bergantian b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri c. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam masing- masing IPA dan IPS Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran diharapkan memberi inspirasi terkait topik yang dipilih. DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
  • 23. Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas 10 Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Kurikulum Merdeka Kegiatan reguler/minggu (tahun) Projek (minimal 25% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108 PPKn 54 (2)* 18 (25%) 72 Bahasa Indonesia 108 (3) 36 (25%) 144 Matematika 108 (3) 36 (25%) 144 IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 93 (30%) 309 IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 JP) 288 (8) 123 (30%) 411 Bahasa Inggris 54 (2)* 18 (25%) 72 PJOK 72 (2) 36 (33%) 108 Informatika (KTSP: TIK) 72(2) 36 (33%) 108 Pilihan minimal 1: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan) 54 (2)* 18 (25%) 72 Muatan Lokal*** 72 (2)** - 72 Total 1098 (33) 450 1548 Seperti halnya di SMP, di kelas 10 SMA: ● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan Biologi; ● IPS terdiri dari Sosiologi,Ekonomi, Sejarah, dan Geografi Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia digabung menjadi “Sejarah” Minimal 25% jam pelajaran dari setiap mata pelajaran wajib dialokasikan untuk projek kokurikuler ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. DISKUSI INTERNAL Tidak Untuk Disebarluaskan
  • 24. IPA dan IPS menjadi dua mata pelajaran yang memadukan mata pelajaran “cabang” masing-masing Kurikulum 2006 Masing-masing 2 JP/minggu untuk mata pelajaran: 1. Fisika 2. Kimia 3. Biologi 4. Ekonomi 5. Sosiologi 6. Sejarah (1 JP) 7. Geografi (1 JP) Kurikulum 2013 Program peminatan sudah dimulai, sehingga mata pelajaran IPA dan IPS dipelajari sesuai program yang dipilih siswa Kurikulum dengan paradigma baru Masing-masing 2 JP/minggu untuk mata pelajaran dalam kelompok IPA dan IPS: 1. Kelompok IPA: Fisika, Kimia, Biologi (total 6 JP) 2. Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (total 8 JP) Mata pelajaran dalam IPA dan IPS dapat diajarkan dengan metode: a. Sistem blok - team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar bergantian b. Terintegrasi - team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran c. Paralel - ketujuh mata pelajaran diajarkan bersamaan secara reguler tiap minggunya DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
  • 26. Perubahan di kelas 11 dan 12: paduan antara peminatan dan perkembangan holistik Kurikulum 2013 Pilihan program peminatan (sejak kelas 10) Siswa yang masuk ke dalam suatu program cenderung hanya akan mempelajari disiplin ilmu tersebut saja. Kesempatan untuk eksplorasi disiplin ilmu yang lain semakin sempit. Siswa perlu mengambil keputusan tentang studi di perguruan tinggi sejak lulus SMP, dan kajian menunjukkan bahwa banyak diantara mereka yang merasa salah jurusan Terjadi stratifikasi program, di mana IPA dianggap lebih baik daripada yang lain, dan kesempatan untuk masuk ke berbagai program studi di perguruan tinggi lebih besar untuk lulusan program IPA Angka siswa masuk perguruan tinggi masih rendah Arah perubahan kurikulum Siswa memilih mata pelajaran dari kelompok pilihan Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan hingga syarat minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP: 40/minggu; JP untuk mapel pilihan: 22 JP/minggu) Ada 5 kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan, yaitu: ● MIPA: Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika ● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi ● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya ● Vokasi/Karya Kreatif: Budidaya, Rekayasa, dsb. ● Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang ditetapkan pemerintah) Sekolah membuka minimum 2 kelompok mata pelajaran. Apabila sumberdaya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari dua kelompok Sekolah dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat untuk mengembangkan CP mata pelajaran Vokasi DRAF-BAHAN DISKUSI INTERNAL
  • 27. Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas 11-12 Asumsi 36 minggu/tahun K13 Kurikulum Merdeka Kegiatan reguler/minggu- pembulatan Projek(minimal 25% dari total per tahun) TOTALJP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 PPKn 2 54 (2)** 18 (25%) 72 Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 (25%) 144 Matematika 4 108 (3) 36 (25%) 144 Bahasa Inggris 2 54 (2)** 18 (25%) 72 Pilihan minimal 1: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 2 54 (2)** 18 (25%) 72 PJOK 3 72 (2) 36 (33%) 108 Sejarah 2 54 (2)** 18 (25%) 72 Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792 Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan 22 720 (20) - 792 Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, dsb.*** Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)*** 72 (2) - Muatan Lokal 2 72(2)*** Total jp/minggu = 44 22 jp dialokasikan untuk mapel pilihan dari kelompok IPA, IPS, Bahasa dan Budaya, dan Vokasi Hanya mapel kelompok umum (highlighted hijau dalam tabel) yang diintegrasikan dengan projek kokurikuler *Pilih salah satu **Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek (hanya 27 minggu) ***Diselenggarakan bila Satuan Pendidikan memiliki sumberdaya yang mencukupi. Jika sekolah membuka kelompok ini, siswa wajib mengambil minimal 1 mapel dari tiap kelompok DISKUSI INTERNAL Tidak Untuk Disebarluaskan
  • 29. Mengapa “Prinsip”? ● Nilai-nilai yang melandasi kebijakan dan praktik terkait pembelajaran dan asesmen di sekolah ● Penerapannya secara konkrit dapat bervariasi sesuai dengan kondisi dan konteks ● Sejalan dengan semangat Merdeka Belajar, guru tidak dituntut mengikuti arahan preskriptif tentang bagaimana mereka harus mengajar dan melakukan asesmen ● Guru diharapkan memahami prinsip-prinsip yang melandasi praktik dan metode pembelajaran dan asesmen ○ Misalnya ketika guru menggunakan rubrik untuk asesmen, mereka tidak hanya tahu metodenya namun dapat memahami mengapa instrumen tersebut mereka gunakan.
  • 30. Prinsip Pembelajaran: 1: Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan mereka. 2: Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pelajar sepanjang hayat. 3: Kegiatan belajar mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik. 4: Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks kehidupan, menghargai budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra. 5: Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
  • 31. Prinsip Asesmen: 1: Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua. 2: Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan. 3: Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya. 4: Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan. 5: Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran.
  • 32. Bagaimana Prinsip Pembelajaran dan Asesmen digunakan? ● Membangun kompetensi dan karakter yang menjadi ciri-ciri Pelajar Pancasila ● Melandasi pembuatan perangkat ajar dan panduan serta dokumen pembelajaran lainnya ● Landasan untuk kebijakan terkait pembelajaran dan asesmen ● Terintegrasi dalam kerangka kompetensi guru dan upaya pengembangan kompetensi guru

Editor's Notes

  1. Permendikbud 27/2016 pasal 2 (1) Peserta Didik memenuhi pendidikan agama melalui Pendidikan Kepercayaan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kurikulum. (2) Muatan Pendidikan Kepercayaan wajib memiliki Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku teks pelajaran, dan Pendidik.
  2. Permendikbud 27/2016 pasal 2 (1) Peserta Didik memenuhi pendidikan agama melalui Pendidikan Kepercayaan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kurikulum. (2) Muatan Pendidikan Kepercayaan wajib memiliki Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku teks pelajaran, dan Pendidik.
  3. Permendikbud 27/2016 pasal 2 (1) Peserta Didik memenuhi pendidikan agama melalui Pendidikan Kepercayaan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kurikulum. (2) Muatan Pendidikan Kepercayaan wajib memiliki Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku teks pelajaran, dan Pendidik.
  4. Permendikbud 27/2016 pasal 2 (1) Peserta Didik memenuhi pendidikan agama melalui Pendidikan Kepercayaan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kurikulum. (2) Muatan Pendidikan Kepercayaan wajib memiliki Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku teks pelajaran, dan Pendidik.
  5. Perlu dimasukkan ke FAQ dan paparan: Rasional kenapa kelas 10 belum peminatan Kalau mengambil mapel pilihan berbeda di kelas 11 dan 12 boleh apa engga (dari pilihan kelompok yang berbeda) Buku tulis dan alat peraga yang sekarang sudah ada, apakah masih bisa digunakan atau tidak? Penamaan mata pelajaran: Untuk buku teks berdasarkan fase, jadi fisika dasar, bukan fisika kelas 10, dsb. Jadi tidak attached ke kelas namun fase. Nama prakarya perlu didiskusikan lagi karena ga ada jurusan prakarya → karya kreatif? Matematika Lanjutan instead of Matematika Peminatan Tetap menggunakan istilah wajib untuk mapel yang harus diambil Nama mapel harus menunjukkan kesinambungan antar fase/level supaya jelas peminatan apa yang harus diambil yang bagian dari prerequisite untuk peminatan kelas 11 dan 12/perguruan tinggi Asesmen untuk peminatan juga perlu dibuat
  6. Prakarya diubah menjadi karya kreatif Assessmn dan prerequisite pada mapel
  7. Pilihan ada 4 mata pelajaran dengan alokasi masing-masing 5 JP/minggu, total JP kelas 11 dan 12 sama dengan kelas 10 yaitu 42 JP Untuk kelas 11 dan Kelas 12, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 kelompok utama, yaitu: 1) Kelompok mata pelajaran umum [SM1] . Seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini harus diikuti oleh semua peserta didik. Dalam Error! Reference source not found., mata pelajaran nomor 1 sampai dengan 14 adalah mata pelajaran wajib yang dimaksud. Setiap satuan pendidikan SMA/MA wajib membuka/mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini. 2) Kelompok mata pelajaran IPA (nomor 15 sampai dengan 19 dalam Error! Reference source not found.). Satuan pendidikan wajib menyediakan minimal 3 mata pelajaran dalam kelompok ini. 3) Kelompok mata pelajaran IPS (nomor 20 sampai dengan 23 dalam Tabel 7). Satuan pendidikan wajib menyediakan minimal 3 mata pelajaran. 4) Kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya (nomor 24 sampai dengan 28 dalam Error! Reference source not found.). Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumberdaya yang tersedia di satuan pendidikan. 5) Kelompok mata pelajaran Vokasi (nomor 29 sampai dengan 32 dalam Tabel 7). Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumberdaya yang tersedia di satuan pendidikan. Capaian pembelajaran untuk mata pelajaran ini dikembangkan oleh satuan pendidikan bekerjasama dengan pemangku kepentingan, dan disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan sumberdaya manusia setempat dalam jangka panjang. Setiap peserta didik wajib mengikuti 22 jam pelajaran per minggu untuk mata pelajaran dari kelompok umum. Sebanyak 20 jam pelajaran lainnya diambil dari kelompok lainnya (kelompok IPA, IPS, Bahasa dan Budaya, dan Vokasi) yang disediakan oleh satuan pendidikan. Peserta didik harus memilih minimal 1 mata pelajaran dari kelompok mata pelajaran selain umum yang disediakan oleh satuan pendidikan, hingga mereka mencapai 40 jam pelajaran per minggu.