1. Wawancara membahas pentingnya mempertahankan nilai-nilai taqwa setelah Ramadhan, dan bahwa taqwa adalah indikator keberhasilan ibadah puasa.
2. Untuk mempertahankan taqwa setiap detik, perlu bersikap adil dan mau memaafkan, seperti ajaran Al-Quran.
3. Pesan dakwah utama bagi umat Islam di Jawa Barat adalah mempertahankan budaya baik selama Ramadhan
1. Pewawancara : HendyHermawan
Narasumber : K.H. MiftahFaridl
Topik : Kembali kepadaNilai-nilai Fitri
Rubrik : Wawancara
Judul : Wajah Taqwa di Hari Fitri
Latar Belakang
Mengakhiri Ramadanadalahberarti mengawali tugas dengansemangatdanjiwayangbarusebagai
tindaklanjutdari saumRamadhan.Sebabkeberhasilanibadahsaumtidakhanyadinilai ketikaproses
saum ituberlangsung,tapi jugaharusdinilai setelahsaumberakhir,yaitusekarangdanhari-hari
yang akandatang. KeberhasilanibadahsaumadalahketaqwaankitakepadaAllahSWT.Taqwa
adalahindikatorkeberhasilansaum.
Ratusankali Al Qur'an menyebutkata-katataqwadenganberbagai redaksi.Perintahuntukbertaqwa
kepadaAllahdinyatakanantaralaindalamQ.S.Ali Imran:102, Al Hasyr:18. Para ulama sepakatagar
pesanatau wasiattaqwaitudinyatakansecaraeksplisitolehsetiapKhatibdalamsetiapkhutbah
jum'at,wasiattaqwamenjadi bagiandari rukunkhutbahjum'at.Ali ImranAyat: 102“Hai orang-
orang yangberiman,BERTAQWALAHKEPADA ALLAHsebenar-benartakwakepada-Nya;dan
janganlahsekali-kali kamumati melainkandalamkeadaanberagamaIslam”.Al-HasyrAyat: 18Hai
orang-orangyangberiman,BERTAQWALAHKEPADA ALLAHdan hendaklahsetiapdiri
“memperhatikanapayangtelahdiperbuatnyauntukhari esok(akhirat);danbertakwalahkepada
Allah,sesungguhnyaAllahMahaMengetahui apayangkamu kerjakan”.
DemikiansalahsatupetikanpernyataanhasilwawancaradenganBapakProf.KH. MiftahFaridl
denganHendyHermawan,reporterBulletinIslamicCentre beberapaminggukebelakang(15/07).
SerayamengungkappersoalanpascaRamadhan,yangseringkaliluputdantergantikandenganhal
yang sia-sia.MakaakankahIdul fitri kali ini kitaakanmendapatkankebaikanyanglebihbaikdari
tahunkemarin?BerikutpandanganBeliauinsyaAllahmembantukitamenemukannilai fitri,
terangkumdalamtanyajawabberikut:
Mengakhiri Ramadanadalahberarti mengawali tugasyangbaru sebagai tindaklanjutdari saum
Ramadan.BagaimanapandanganBapakterhadaphal ini?
Pertamatentusaja mengakhiri BulanRamadhandanmemasukibulaSyawal kita senantiasadipandu
olehQS.Al Insyiraaayat 7, AllahSwt.Berfirman: “Makaapabilakamutelahselesai (dari sesuatu
urusan),kerjakanlahdengansungguh-sungguh(urusan)yanglain,”.Jadi dapatlahkiranyakita
peristilahkanbahwamengakhiri Ramadanadalahberarti mengawali tugas barukembali dengan
semangatdanjiwayang baru sebagai tindaklanjutdari saum di bulan Ramadhan.
Kemudian seperti apayangdikatakanolehnabi.Kalau orangitutahuakan keistimewaandan
keunggulanRamadhan,pasti diainginhidupnyaituadadalamRamadhanterus-terusan,diaakan
gembirabertemuRamadhandandiaakan sedihketikaberpisahdenganbulanyangpenuhberkah,
pengampunandanrahmat,tetapi jugaakan gembiraapabilamelaksanakanibadahsaumitulebih
baik.Sehinggadi penghujungRamadhankitaakanmendapatkanhasil yangterukur,yaitu
ketaqwaan.
DalamQuran sangat jelasmenyebutkanukuran orangtaqwaitu,seperti, orangitumampu
kendalikanemosi,mudahmemaafkan,konsistendalammemenuhi janjiapabilaberjanji,mentalnya
2. semakinkuatdalammenghadapi ujiandantantanganhidupdaniajugasportif bilamelakukan
kesalahan.ItusemuaadalahAhlaqyangbaikhasil dari pengolahanpuasadanibadah-ibadahdi bulan
Ramadhan.Maka olehsebabitu, orang yangsuksesdi bulanSuci ini kitasematkanistilahsebagai
orang yangkembali kepadafitrahnya.
Keberhasilan ibadahshaumtidaksemata-matasuksesatausahsecarafiqh,tetapi harusmemberikan
dampak spiritual bagi peningkatankualitasdiri. Jadi kebehasilaninijelastidaksajadilihatdari
bagaimanaprosesshaumituberlangsung, tapi jugabagaimanaperubahanke arahlebihbaikitu
berlangsungpascaRamadhan.Makanyaada ajarandiakhiri denganmembersihkandiri danharta
denganmengeluarkanZakat,kemudianbersilaturahmi,supayabebasdari dosa-perdosaanantar
sesama.
Lebih jauhtentang takwa. Taqwaadalahindikatorkeberhasilansaum.Bagaimanataqwaitubisa
melingkupi setiapdetik kehidupankita pascaRamadhan?
Ada duasikapyang secaraeksplisittersuratdalamAl Qur'anyangdapat mendekatkandiri seseorang
kepadataqwa,membentukjiwaseseorangmenjaditaqwa,yaitu:
a. Berlaku adil – Al Maidah 8. “Dan janganlahsekali-kali kebencianmuterhadapsesuatukaum,
mendorongkamuuntukberlakutidakadil.Berlakuadillah,karenaadil itulebihdekatkepada
takwa.Dan bertakwalahkepadaAllah,sesungguhnyaAllahMahaMengetahui apayang
kamukerjakan”.
b. Pemaaf – Al Baqarah 237. “Dan janganlahkamumelupakankeutamaandi antarakamu.
SesungguhnyaAllahMahaMelihatsegalaapayang kamukerjakan”.
Adil danpemaaf ituakhlakpara Nabi dan Rasul Allah,adil danpemaaf ituunggulansifatdanpribadi
Khulafaurrasyidindanparasholihinyangterdahulu. Adildanpemaaf selainmenjadi indikator
ketaqwaanseseorangsekaligusmenjadi suatuprosespembinaankarakterseseoranguntukmenjadi
manusiayangpantas mendapatkansejumlahjanjiAllahyangluar biasaitu.Adil danpemaaf adalah
ciri orang yang taqwa.Tidakmungkinseseorangmenjadi taqwatanpaadil danpemaaf.
Hanya orang-orangyangadil dan pemaaf sajayang pantasmenjadi manusia-manusiayangdirahmati
Allah,yangdiberkahi Allah,yangdiampuni Allah.Hanyaorang-orangyangadil danpemaaflahyang
pantasmendapatkemudahandari berbagai kesulitan,jalankeluardari berbagai kebuntuan,yang
mendapatsinyal-sinyal ilahi ketikamengambil keputusan.
“Berbahagialahmerekayangselalupemaaf kepada setiaporang.Dansebaliknyadzalimdandendam
adalahsikaphidupyanghinatak terpuji,sikaphidupyangdimurkai AllahSWT.Dzalimdandendam
bisamenjadi sumberbencanadanmalapetakakemanusiaan.Terlampaubanyakcontohdalam
sejarahbahwadzalimdandendammenjadi sebabbencanasuatubangsa.Adil danpemaaf adalah
potretketaqwaanseseorang.”
Sebagai umat muslimmayoritasdi JawaBarat Khususnya.MenurutBapak, pesan dakwahapa
yangmesti kita sampaikandi hari yangfitri kali ini?
Kitasyarat dengankebudayaanyangbaik,seperti di bulanRamadhan denganberjamurnyaparaDa’i
membantumengkondisikandiri melalui berbagaimateri ceramahatautindakannya. Begitupuladi
bulan-bulanberikutnnya.Cumaadayangharus diantisipasi di akhirbulanRamadhan, ada
kecenderunganmasyarakatberlakukonsumtif sertamempertontonkankekayaandanmenggelar
pesta-pestaperayaan yangtersaksikanolehmasyarakat yangkurangberuntungdari sisi harta. Ini
menjadi tren ‘penyakit’sosialyangbisamerusakkesempurnaanamal shaumselamaRamadhan.
***