ASEAN dibentuk pada 1967 oleh lima negara Asia Tenggara untuk mempromosikan kerja sama ekonomi, sosial, budaya, dan politik. ASEAN kini telah berkembang menjadi organisasi regional yang terdiri atas 10 negara anggota.
1. Keuntungan adanya ASEAN :
Perdamaian di Asia Tenggara lebih terjamin.
Permasalahan suatu negara dibantu
penyelesaiannya bersama-sama.
Produck dari dalam negeri dapat diperkenalkan
secara mudah ke negara-negara ASEAN
Kerugian adanya ASEAN :
• Adanya kesepakatan Free Trade antarnegara
ASEAN menyebabkan produk dalam negeri harus
bersaing dengan produk negara lain.
2. Konferensi Yang Diadakan ASEAN
Hasil dari KTT Resmi ASEAN :
KTT ke-1 (23‒24 Februari 1976 Indonesia Bali )
Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara
(TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
KTT ke-2 (4‒5 Agustus 1977 Malaysia Kuala Lumpur)
Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ke-3 (14‒15 Desember 1987 Filipina Manila)
Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.
Solidaritas kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
Melibatkan masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan
swasta dalam kerjasama ASEAN.
Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan pertumbuhan kawasan ASEAN.
KTT ke-4 (27‒29 Januari 1992 Singapura Singapura)
ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mengawasi,
melaksanakan koordinasi.
Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif Preferensi Efektif Bersama
(Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju Kawasan Perdagangan Bebas
ASEAN.
KTT ke-5 (14‒15 Desember 1995 Thailand Bangkok)
Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos, Vietnam menjadi anggota serta
memperkuat identitas ASEAN.
3. KTT ke-6 (15‒16 Desember 1998 Vietnam Hanoi)
Pemimpin ASEAN menetapkan Statement of Bold Measures yang juga berisikan komitmen mereka
terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat pemberlakuan AFTA dari tahun 2003
menjadi tahun 2002 bagi enam negara penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
KTT ke-7 (5‒6 November 2001 Brunei Bandar Seri Begawan)
Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.
Mengeluarkan deklarasi Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di
Amerika.
KTT ke-8 (4‒5 November 2002 Kamboja Phnom Penh)
Pengeluaran deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.
Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.
KTT ke-9 (7‒8 Oktober 2003 Indonesia Bali )
Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu berisi tiga konsep komunitas ASEAN
yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi
ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10 (29‒30 November 2004 Laos Vientiane)
Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang diluluskan dalam konferensi tersebut
menekankan perlunya mempersempit kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota
ASEAN, memperluas hubungan kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah
masyarakat ASEAN yang terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.
.
4. KTT ke-11 (12‒14 Desember 2005 Malaysia Kuala Lumpur)
Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Korea
Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian ASEAN-Korea Center, dan
dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label Deklarasi Singapura atas Perubahan
Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.
KTT ke-12 (11‒14 Januari 2007,Filipina Cebu )
Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan, perundingan Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara, pencegahan dan
pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung Korea.
KTT ke-13 (18‒22 November 2007 Singapura Singapura)
Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti perjanjian perdagangan
dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan kerjasama ASEAN dengan Korea
Center, menyepakati ASEAN Center.
KTT ke-14 (27 Februari-1 Maret 2009 Thailand Cha Am, Hua Hin)
Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEANAustralia-Selandia Baru
5. Hasil dari KTT Tidak Resmi ASEAN
KTT Tidak Resmi ke-1 (30 November 1996 Indonesia Jakarta)
Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh
ASEAN secara bersamaan.
KTT Tidak Resmi ke-2 (14‒16 Desember 1997 Malaysia Kuala Lumpur)
Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup seluruh aspek yang ingin
dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di bidang politik,
ekonomi maupun sosial budaya.
KTT Tidak Resmi ke-3 (27‒28 November 1999 Filipina Manila)
Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, sosial,
politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan kerja
sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.
KTT Tidak Resmi ke-4 (22‒25 November 2000 Singapura Singapura)
Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura
hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.
KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)
Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi Gempa atau Tsunami.
6. Kerja Sama ASEAN
a. Politik
Di bidang politik, ASEAN sepakat untuk menyelesaikan segala
permasalahan melalui meja perundingan. ASEAN sepakat untuk
menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata
nuklir.
B. Ekonomi
Di bidang ekonomi, ASEAN berupaya menciptakan kerja sama
perdagangan yang saling menguntungkan. Bentuk kerja sama ekonomi
dapat direalisasikan, antara lain sebagai berikut:
1) membuka pusat promosi ASEAN untuk perdagangan,
investasi, dan pariwisata di Tokyo;
2) menyediakan cadangan pangan (terutama beras);
3) membangun proyek-proyek industri ASEAN, seperti proyek
pabrik pupuk urea amonia di Aceh dan
Malaysia, proyek industri tembaga di Filipina, proyek pabrik
mesin diesel dan pabrik vaksin di Singapura, dan proyek pabrik
superfosfor di Thailand;
4) menciptakan preference trading arrangement (PTA) yang
bertugas menentukan
tarif rendah untuk beberapa jenis barang komoditas ASEAN.
1.
7. c. Sosial
Di bidang sosial, ASEAN melakukannya kerja sama, antara lain sebagai
berikut:
1) pencegahan narkoba dan penanggulangannya;
2) penanggulangan bencana alam;
3) perlindungan terhadap anak cacat;
4) pemerataan kesejahteraan sosial masyarakat.
d. Budaya
Di bidang budaya, ASEAN melakukan kerja sama, seperti berikut:
1) tukar menukar pelajaran dan mahasiswa;
2) pemberantasan buta huruf;
3) program tukar menukar acara televisi ASEAN;
4) temu karya pemuda ASEAN;
5) festival lagu ASEAN.
e. Latihan Militer Bersama
Negara-negara anggota ASEAN tetap menghindari pembentukan pakta
atau persekutuan militer. Namun, untuk meningkatkan keamanan wilayah
mereka sering menggelar latihan militer bersama. Misalnya, latihan militer
dengan sandi Elang Malindo merupakan latihan militer Angkatan Udara
Indonesia dan Malaysia
8. Sejarah Terbentuknya ASEAN
Pengaruh Konferensi Asia Afrika tahun 1955, di Bandung sangat besar terhadap berdirinya
ASEAN.
Sebelum ASEAN terbentuk ada 2 organisasi yang mengantarkan pembentukan ASEAN , yaitu:
ASA (Association of Southest Asia) . Organisasi ini terbentuk setelah adanya Deklarasi Bangkok
tahun 1961. Anggotanya adalah Thailand, Malaysia dan Filipina
Maphilindo yang berdiri pada tahun 1963. Anggotanya adalah Malaysia, Indonesia dan Filipina
ASEAN terbentuk saat diadakannya konferensi di Bangkok yang diikuti oleh lima negar, yaitu
Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura. Konferensi itu dilaksanakan pada tanggal
5 Agustus 1967 sampai 8 Agustus 1967.
Kelima negara tersebut sepakat untuk membentuk organisasi kerja sama karena negara-negara
ini memiliki banyak persamaan, di antaranya :
sama-sama memiliki sikap nonkomunis
sama-sama sebagai negara yang sedang berkembang
sama-sama sebagai negara yang pernah dijajah oleh bangsa lain, kecuali Thailand
sama-sama berusaha meningkatkan taraf hidup rakyatnya dalam berbagai bidang
9. Dengan demikian tercetuslah persetujuan untuk membentuk suatu organisasi kerja sama yang
disebut ASEAN (Association of South East Asian Nation), di Bangkok pada tanggal 8
Agustus 1967 yang ditandatangani oleh perwakilan masing-masing negara yaitu
H. Adam Malik dari Indonesia
S.Rajaratman dari Singapura
Thun Abdul Rozal dari Malaysia
Narsisco Ramos dari Filipina
Thanat Koman dari Thailand
Perkembangan ASEAN yang awalnya beranggotakan 5 orang kini telah menjadi 10 negara.
Brunei Darussalam masuk ASEAN sejak bulan Januari 1984, lalu negara ketujuh yaitu Vietnam
sejak bulan Juli 1995, disusul oleh Laos dan Myamar pada tahun 1996 dan Kamboja pada
tahun 1999.
10. Dengan demikian tercetuslah persetujuan untuk membentuk suatu organisasi kerja sama yang
disebut ASEAN (Association of South East Asian Nation), di Bangkok pada tanggal 8
Agustus 1967 yang ditandatangani oleh perwakilan masing-masing negara yaitu
H. Adam Malik dari Indonesia
S.Rajaratman dari Singapura
Thun Abdul Rozal dari Malaysia
Narsisco Ramos dari Filipina
Thanat Koman dari Thailand
Perkembangan ASEAN yang awalnya beranggotakan 5 orang kini telah menjadi 10 negara.
Brunei Darussalam masuk ASEAN sejak bulan Januari 1984, lalu negara ketujuh yaitu Vietnam
sejak bulan Juli 1995, disusul oleh Laos dan Myamar pada tahun 1996 dan Kamboja pada
tahun 1999.