Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan sampah sebagai sumber energi terbarukan melalui beberapa proses seperti fermentasi, pembakaran, dan gasifikasi. Proses pembakaran sampah dapat menghasilkan listrik sampai 7 Megawatt dari 500-700 ton sampah per hari, meskipun menimbulkan emisi berbahaya seperti CO2 dan metana.
2. Latar Belakang Masalah
KRISIS ENERGI Sumber Energi Baru
• Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat hal ini juga berbanding lurus
kebutuhan akan energi yang besar pula. Ditambah lagi dengan semakin maju suatu bangsa
maka semakin besar pula kebutuhan akan energi terutama untuk kebutuhan industri.
Cepat atau lambat minyak bumi sebagai penghasil sumber energi saat ini akan habis
Sampah telah menjadi suatu masalah yang menyedot banyak perhatian masyarakat
dunia, ini karena banyaknya jumlah sampah yang setiap hari kita hasilkan baik dari
rumah tangga ataupun dari limbah pabrik tidak diimbangi dengan pengolahan sampah
yang terpadu sehingga membuat sampah menggunung
3. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya
• Sampah Organik
• Sampah Anorganik
Berdasarkan Bentuknya
• Sampah Padat
• Sampah Cair
• Sampah Padat
Karakteristik Sampah
• Garbade
• Rubbish atau Trash
• Ashes
Sumbe Sampah
• Pemukiman Penduduk
• Prtanian dan Perkebunan
• Sisa Bangunan
• Perdagangan dan Perkantoran
• Industri
4. Pemilahan sampah
Sampah dipilah untuk memanfaatkan sampah yang masih dapat di daur ulang. Sisa sampah
dimasukkan kedalam tungku Insinerator untuk dibakar.
Pembakaran sampah
Pembakaran sampah menggunakan teknologi pembakaran yang memungkinkan berjalan
efektif dan aman bagi lingkungan. Suhu pembakaran dipertahankan dalam derajat
pembakaran yang tinggi (di atas 1300°C). Asap yang keluar dari pembakaran juga
dikendalikan untuk dapat sesuai dengan standar baku mutu emisi gas buang.
Pemanfaatan panas
Hasil pembakaran sampah akan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk
memanaskan boiler. Uap panas yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan
selanjutnya menggerakkan generator listrik.
5.
6. Ruang bakar (incinerator)
Ruang Bakar adalah tempat benda yang akan dibakar yang dilengkapi dengan
alat pembakar (burner). Temperatur di ruang bakar pertama sekitar 400 derajat
sampai 1000 derajat celcius. Temperatur di ruang bakar kedua sekitar 1000 –
1200 derajat celcius. Temperatur ruang bakar juga dipengaruhi dari kalori yang
dibakar. Untuk menaikkan temperature ruang bakar bisa ditambah bahan yang
berkalori tinggi seperti BBM atau LPG.
Blower udara
Dalam proses pembakaran di ruang bakar memerlukan panas/api, bahan yang
dibakar dan udara yang cukup. Blowerlah yang menjadi pemasok udara
tersebut. Blower udara atau penggerak udara ukurannya disesuaikan dengan
kapasitas dari incinerator.
Alat pembakar (burner)
Untuk membakar limbah perlu alat pembakar yang disebut dengan burner.
Bermacam-macam jenis burner, ada yang berbahan bakar LPG, minyak tanah,
gasoline, solar, HSD dan lain-lain.
7. Temperature indikator dan kontrol
Dalam proses pembakaran di dalam incinerator, temperatur harus dikontrol
untuk mendapat hasil optimal. Sensor dipasang disetiap ruang bakar yang
dihubungkan ke panel kontrol.
Bahan yang dibakar
Bahan yang dibakar di ruang bakar bisa berbagai macam. Untuk itu perlu
diseleksi bahan apa saja yang dapat dibakar. Tidak semua bahan bakar dapat
dibakar. Ada benda yang dibakar menimbulkan gas/asap yang mencemari
lingkungan. Misalnya plastik PVC bila dibakar pada temperature tertentu akan
mengeluarkan dioxin atau furan yang karsinogen pada kesehatan.
Water scrubber
Untuk mencegah pencemaran udara maka perlu menggunakan water spray
terhadap gas sebelum masuk ke cerobong asap (Stack/Chimney). Inilah fungsi
dari water scrubber. Didalam water scrubber ini gas yang masih mengandung
debu, jelaga, particulate dan padatan lainnya terjebak di air sehingga gas yang
keluar aman terhadap lingkungan sekitar. Water scrubber memerlukan air
dengan tekanan tertentu oleh pompa air.
8. • Masalah yang di timbulkan akibat sampah
-Merusak keindahan lingkungan.
-Lingkungan menjadi kotor dan bau.
-Mencemari tanah akibat pembakaran sampah sehingga tanah menjadi tidak
subur.
-Mencemari air sehingga air menjadi berbau dan keruh akibat pembuangan
sampah ke sungai dan laut.
9. Proses biologi -> fermentasi gas bio
Proses thermal-> proses pembakaran samah
Proses grativikasi -> tekologi plasma gas H2 + CO
10. Landfill Gas
Gas hasil dekomposisi sampah biasanya terdiri dari 50% metana dan 50% karbon dioksida. Gas
metana tersebut sama dengan gas alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
11.
12. roses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu insinerasi, pirolisa, dan
gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan
anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan
oksigen
13.
14. dari unsur 50% metan (CH4), 50% karbon dioksida (CO2) dan <1% non-methane organic
compound (NMOCs)
sistem gratifikasidilakukan dengan cara memasukkan sampah kedalam lubang selanjutnya
diratakan dan dipadatkan kemudian ditutup dengan tanah yang gembur demikian seterusnya
hingga menbentuk lapisan-lapisan
15. Sampah dapat digunakan sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang efektif dan efisien
PLTsa merupakan salah satu alternatif untuk menyelesaikan masalah sampah yang sudah sangat
meresahkan karena selain dapat mengurangi sampah juga dapat menghasilkan listrik 7
Megawatt dari 500-700 ton sampah tiap harinya.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari PLTSa adalah meningkatnya kadar emisi CO2 dan
Metana yang berbahaya bagi tubuh dan lingkungan