SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
HUKUM WARIS (KONSEP DASAR)
KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI
Islamic Business Online School
1. PENGERTIAN WARIS
2. PENSYARIATAN WARIS
3. SEBAB-SEBAB WARIS
4. RUKUN-RUKUN WARIS
5. BEBERAPA KEWAJIBAN PADA HARTA SEBELUM
PEMBAGIAN WARIS
6. PENGHALANG-PENGHALANG WARIS
POKOK
BAHASAN
PENGERTIAN WARIS
PENGERTIAN WARIS
Waris dalam bahasa Arab berasal dari kata “al waarits” (orang
yang mewarisi) yang berakar dari kata “al irtsu” (‫)اإلرث‬
Makna bahasa dari kata “al irtsu” adalah “sisa atau
peninggalan dari sesuatu” (baqiyatusy syai’). ( ‫بقية‬
‫ء‬ ‫ي‬
‫الش‬ ).
Makna istilah Al Irtsu adalah :
‫اإلرث‬
‫هو‬
‫نصيب‬
‫مقدر‬
‫عا‬‫ش‬
‫لوارث‬
“Al Irtsu adalah bagian yang telah ditentukan kadarnya
(jumlahnya) oleh syariah Islam bagi orang yang mewarisi
harta.”
Ilmu tentang waris, disebut “ilmu mawarits” atau “ilmu
faraidh”. https://www.alukah.net/sharia/0/117579/
PENGERTIAN WARIS
Pengertian “ilmu mawarits” adalah :
‫علم‬
‫المواريث‬
:
‫هو‬
‫قواعد‬
‫وضوابط‬
‫ف‬ َ
‫عر‬‫ي‬
‫بها‬
‫نصيب‬
‫كل‬
‫مستحق‬
‫ي‬
‫ف‬
‫كة‬
‫تر‬
‫الميت؛‬
(
‫رد‬
‫المحتار‬
‫عىل‬
‫الدر‬
‫المختار؛‬
‫البن‬
‫عابدين‬
‫ـ‬‫ج‬
6
‫ـ‬‫ص‬
757
)
.
Ilmu Mawarits adalah sejumlah kaidah dan patokan
yang digunakan untuk mengetahui bagian masing-
masing ahli waris dari harta peninggalan simati.
(Ibnu Abidin, Raddul Muhtar ‘Ala Ad Dur Al Mukhtar,
Juz VI, hlm. 757).
https://www.alukah.net/sharia/0/117579/
PENSYARIATAN WARIS
PENSYARIATAN WARIS
Hukum waris masyruu’ (disyariatkan), berdasarkan
dalil Al Qur`an dan As Sunnah.
Dalil Al Qur`an, firman Allah SWT :
ُُ
‫م‬
ُ
‫ك‬ْ‫ي‬ ِ
‫ص‬ ْ
‫و‬ُ‫ي‬
ُُ ٰ
‫اّلل‬
ُ‫ي‬ْ
ِ
‫ف‬
ُْ
‫م‬
ُ
‫ك‬ِ
‫د‬
‫ا‬
‫َل‬ ْ
‫و‬
َ
‫ا‬
ُ
َ
‫ك‬
َّ
‫لذ‬ِ‫ل‬
ُ
‫ر‬
ُُ‫ل‬
ْ
‫ث‬ ِ
‫م‬
ُ
‫ظ‬ ‫ا‬
‫ح‬
ُ ْ
‫ي‬‫ا‬‫ي‬
‫ا‬
‫ث‬
ْ
‫ن‬
ُ ْ
‫اْل‬
ُۚ
ُِ‫ا‬
‫ا‬
‫ف‬
ُ
ْ
‫ن‬
َُّ
‫ن‬
ُ
‫ك‬
ُ
‫ء‬
ۤ
‫ا‬ ‫ا‬
‫س‬ِ‫ن‬
ُ
‫ا‬
‫ق‬ ْ
‫و‬
‫ا‬
‫ف‬
ُ ْ
‫ي‬
‫ا‬
‫ت‬
‫ا‬
‫ن‬
ْ
‫اث‬
َُّ
‫ن‬ ُ
‫ه‬
َ
‫ل‬
‫ا‬
‫ف‬
ُ
‫ا‬
‫ا‬
‫ث‬
ُ
‫ل‬
ُ
‫ث‬
ُ
‫ا‬ ‫ا‬‫م‬
ُ
‫ا‬
‫ك‬‫ا‬
‫ر‬
‫ا‬
‫ت‬
ُۚ
ُ
ْ
‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ا‬
‫و‬
ُ
ْ
‫ت‬
‫ا‬
‫ان‬
َ
‫ك‬
ُ
‫ة‬
‫ا‬
‫د‬ ِ
‫اح‬ ‫ا‬
‫و‬
ُ
‫ا‬ ‫ا‬
‫ه‬
َ
‫ل‬
‫ا‬
‫ف‬
ُُ
‫ف‬ ْ
‫ص‬
ِّ
‫الن‬
ُۗ
ُ‫ا‬
‫و‬
ُِ‫ه‬ْ‫ي‬ ‫ا‬
‫و‬‫ا‬‫ب‬
‫ا‬
ِ
‫ْل‬
ُِّ‫ل‬
ُ
‫ك‬ِ‫ل‬
ُ
‫د‬ ِ
‫اح‬ ‫ا‬
‫و‬
ُ
‫ا‬ ‫ا‬‫م‬ ُ
‫ه‬
ْ
‫ن‬ ِّ‫م‬
ُُ
‫س‬
ُ
‫د‬ ُّ
‫الس‬
ُ
‫ا‬ َّ‫م‬ ِ
‫م‬
ُ
‫ا‬
‫ك‬‫ا‬
‫ر‬
‫ا‬
‫ت‬
ُ
ْ
‫ن‬ِ‫ا‬
ُ
‫ا‬
‫ان‬
َ
‫ك‬
ُ
‫ه‬
َ
‫ل‬
ُ‫ا‬
‫و‬
ُ
‫د‬
َ
‫ل‬
ُۚ
ُ
ْ
‫ن‬ِ‫ا‬
‫ا‬
‫ف‬
ُْ
‫م‬
َّ
‫ل‬
ُْ
‫ن‬
ُ
‫ك‬‫ا‬‫ي‬
ُ
‫ه‬
َّ
‫ل‬
ُ‫ا‬
‫و‬
ُ
‫د‬
َ
‫ل‬
ُ
‫ي‬
‫ه‬
‫ا‬
‫ث‬‫ر‬ ‫ا‬
‫و‬ َّ
‫و‬
ُُ‫ه‬ ٰ
‫و‬‫ا‬‫ب‬
َ
‫ا‬
ُِ‫ه‬ ِّ‫م‬
ُ
ِ
‫ِل‬
‫ا‬
‫ف‬
ُ
ُ
‫ث‬
ُ
‫ل‬
ُّ
‫الث‬
ُۚ
ُ
ْ
‫ن‬ِ‫ا‬
‫ا‬
‫ف‬
ُ
‫ا‬
‫ان‬
َ
‫ك‬
ُ
‫ي‬
‫ه‬
َ
‫ل‬
ُ
‫ة‬ ‫ا‬
‫و‬
ْ
‫خ‬ِ‫ا‬
ُِ‫ه‬ ِّ‫م‬
ُ
ِ
‫ِل‬
‫ا‬
‫ف‬
ُُ
‫س‬
ُ
‫د‬ ُّ
‫الس‬
ُْ
‫ن‬ ِ
‫م‬
ُِ
‫د‬ ْ‫ع‬‫ا‬‫ب‬
ُ‫ا‬
‫و‬
ُ
‫ة‬َّ‫ي‬ ِ
‫ص‬
ُْ ِ
‫ص‬ ْ
‫و‬ُّ‫ي‬
ُ
‫ا‬ ‫ا‬
‫ه‬ِ‫ب‬
ُْ
‫و‬
َ
‫ا‬
ُ
‫ن‬ْ‫ي‬
‫ا‬
‫د‬
ُۗ
ُْ
‫م‬
ُ
‫ك‬
ُ
‫ؤ‬
ۤ
‫ا‬‫ا‬‫ب‬
ٰ
‫ا‬
ُ
ْۚ
‫م‬
ُ
‫ك‬
ُ
‫ؤ‬
ۤ
‫ا‬
‫ا‬
‫ن‬ْ‫ب‬
َ
‫ا‬ ‫ا‬
‫و‬
ُ
‫ا‬
‫َل‬
ُْ
‫و‬ ُ
‫ر‬
ْ
‫د‬
‫ا‬
‫ت‬
ُ
‫ا‬
‫ن‬
ُْ
‫م‬ ُ
‫ه‬ُّ‫ي‬
َ
‫ا‬
ُُ
‫ب‬‫ا‬
‫ر‬
ْ
‫ق‬
َ
‫ا‬
ُْ
‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ل‬
ُ
‫ا‬ ً‫ع‬
ْ
‫ف‬
‫ا‬
‫ن‬
ُۗ
ُ
‫ا‬
‫ف‬
ُ
‫ة‬
‫ا‬
‫ض‬ْ‫ي‬‫ر‬
ُ‫ا‬
‫ن‬ ِّ‫م‬
ُِ
ٰ
‫اّلل‬
ُۗ
ُ
َّ
‫ن‬ِ‫ا‬
ُ
‫ا‬ ٰ
‫اّلل‬
ُ
‫ا‬
‫ان‬
َ
‫ك‬
‫ا‬ ً‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬
‫ا‬
‫ع‬
‫ا‬ ً‫م‬ْ‫ي‬ ِ
‫ك‬ ‫ا‬
‫ح‬
PENSYARIATAN WARIS
Firman Allah SWT :
Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepadamu tentang (pembagian warisan
untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian
dua orang anak perempuan. Dan jika anak itu semuanya perempuan yang
jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan. Jika dia (anak perempuan) itu seorang saja, maka dia memperoleh
setengah (harta yang ditinggalkan). Dan untuk kedua ibu-bapak, bagian masing-
masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika dia (yang meninggal)
mempunyai anak. Jika dia (yang meninggal) tidak mempunyai anak dan dia
diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga. Jika
dia (yang meninggal) mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat
seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) setelah (dipenuhi) wasiat
yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya. (Tentang) orang tuamu dan
anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih banyak
manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan Allah. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahabijaksana (QS An Nisaa` : 11)
PENSYARIATAN WARIS
Dalil As Sunnah :
‫وى‬
‫مذي‬ ‫ر‬
‫الت‬
‫عن‬
‫جابر‬
‫بن‬
‫عبدهللا‬
‫قال‬
:
‫جاءت‬
‫أة‬‫ر‬‫ام‬
‫سعد‬
‫بن‬
‫الربيع‬
‫ها‬ْ‫ي‬
َ
‫بابنت‬
‫ن‬‫م‬
‫سعد‬
‫إىل‬
‫رسول‬
‫هللا‬
‫صىل‬
‫هللا‬
‫عليه‬
،‫وسلم‬
‫فقالت‬
:
‫يا‬
‫رس‬
‫ول‬
،‫هللا‬
‫هاتان‬
‫ا‬
َ
‫ت‬
َ
‫ابن‬
‫سعد‬
‫بن‬
،‫الربيع‬
‫ل‬‫ت‬‫ق‬
‫أبوهما‬
‫معك‬
َ
‫يوم‬
‫أ‬
‫د‬‫ح‬
،‫ا‬‫شهيد‬
‫وإن‬
‫هما‬ َّ‫عم‬
‫أخذ‬
،‫هما‬
َ
‫مال‬
‫فلم‬
ْ
‫ع‬
َ
‫د‬
َ
‫ي‬
‫لهما‬
،
‫ا‬
‫ماًل‬
‫وال‬
‫تنكحان‬
‫إال‬
‫ولهما‬
،‫مال‬
‫قا‬
‫ل‬
:
((
‫ي‬
‫يقض‬
‫هللا‬
‫ي‬
‫ف‬
‫ذلك‬
))
،
‫لت‬‫فت‬
‫آية‬
،‫اث‬ ‫ر‬
‫المت‬
‫ث‬ َ‫فبع‬
‫رسول‬
‫هللا‬
‫صىل‬
‫هللا‬
‫عليه‬
‫وسلم‬
‫إىل‬
،‫هما‬‫عم‬
‫فقال‬
:
((
‫أعط‬
‫ي‬
َ‫ر‬
‫ابنت‬
‫سعد‬
‫ن‬ ‫ر‬
‫ثي‬‫ل‬‫الث‬
،
‫وأعط‬
‫هما‬ َّ‫أم‬
،‫ن‬‫م‬‫الث‬
‫وما‬
، ‫ي‬
‫ر‬
‫بق‬
‫فهو‬
‫لك‬
))
‫؛‬
(
‫حديث‬
‫حسن؛‬
‫صحيح‬
‫مذي‬ ‫ر‬
‫الت‬
‫ي‬
‫لأللبان‬
‫حديث‬
:
1701
)
PENSYARIATAN WARIS
Dalil As Sunnah :
Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkat,”Istri Sa’ad bin Ar-rabi’ datang
kepada Rasulullah SAW bersama kedua anak perempuan Sa’ad,
kemudian ia berkata,’Wahai Rasulullah mereka berdua adalah anak
perempuan dari Sa’ad bin ar-Rabi’, ayah keduanya mati syahid dalam
perang bersama anda di peperangan Uhud. Seorang paman mereka
mengambil semua harta mereka tanpa menyisakan harta buat
mereka. Padahal mereka tidak dapat menikah tanpa harta. Maka
Rasulullah SAW menjawab,”Allah akan memberi keputusan bagi
mereka,” kemudian turunlah ayat tentang harta warisan, dan
Rasulullah SAW mengutus kepada paman mereka kemudian
berkata,”Berilah anak Sa’ad duapertiga dan ibunya seperdelapan dan
sisanya buat kamu.” (HR Tirmidzi, 1701).
SEBAB-SEBAB WARIS
SEBAB-SEBAB WARIS
Sebab-sebab waris ada 3 (tiga), yaitu :
Pertama, pernikahan, yaitu adanya akad nikah yang sah
antara seorang laki-laki dan perempuan. (lihat An Nisaa` :
12)
Kedua, nasab, yaitu hubungan satu orang dengan orang lain
yang disebabkan oleh kelahiran (wiladah), misal hubungan
antara ayah dengan anak-anaknya.
Ketiga, wala’ (pemerdekaan budak), yaitu adanya tindakan
memerdekakan budak yang dilakukan oleh sayyid (pemilik
budak).
https://www.alukah.net/sharia/0/123808/
RUKUN-RUKUN WARIS
RUKUN-RUKUN WARIS
Rukun-rukun waris ada 3 (tiga), yaitu :
Pertama, adanya al muwarrits, yaitu orang yang meninggal yang
meninggalkan harta waris (tirkah).
Kematian ini dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu kematian secara hakiki
(haqiqatan, de facto), kematian secara hukum (hukman, de jure), dan
kemtian secara perkiraan (taqdiiran).
Kedua, adanya al waarits, yaitu orang yang mewarisi harta dari simati (al
muwarrits), dengan syaratnya tetapnya kehidupan pada al waarits setelah
kematian al muwarrits, baik hidup secara hakiki maupun secara perkiraan
(taqdiiran) seperti janin yang masih ada di perut ibunya.
Ketiga, adanya al mauruuts, yaitu adanya harta yang ditinggalkan (tirkah)
oleh simati (al muwarrits), setelah dipotong biaya jenazah, pelunasan utang,
dan penunaian wasiat.
https://www.alukah.net/sharia/0/117579/
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PADA
HARTA SEBELUM PEMBAGIAN
WARIS
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN HARTA SEBELUM
PEMBAGIAN WARIS
Ada 3 (tiga) kewajiban harta sebelum pembagian waris :
Pertama, biaya penyelenggaraan jenazah, seperti biaya untuk
kain kafan, memandikan jenazah, dan menguburkan jenazah.
Biaya ini didahulukan sebelum kewajiban-kewajiban lain yang
menyangkut harta tirkah (peninggalan simati).
Kedua, melunasi utang-utang simati. Pelunasan utang ini
didahulukan daripada wasiat.
Ketiga, menunaikan wasiat dari simati, dengan ketentuan
maksimal sepertiga dari harta total simati.
Jika ketiga kewajiban tersebut sudah dilaksanakan, barulah tirkah
(harta peninggalan simati) boleh dibagikan kepada para ahli
waris. (Sayyid Sabiq, Fiqih As Sunnah, 4/329).
PENGHALANG-PENGHALANG
WARIS
PENGHALANG-PENGHALANG WARIS
(‫اإلرث‬ ‫)موانع‬
Ada 3 (tiga) penghalang waris (mawani’ al irtsi) :
Pertama, perbedaan agama (ikhtilaf ad diin). Orang
muslim tidak dapat mewarisi orang kafir, dan orang
kafir tidak dapat mewarisi orang muslim.
Kedua, perbudakan (ar riqq). Seorang budak tidak
dapat mewarisi sayyid-nya (pemilik budak). Karena
seluruh harta si budak adalah harta milik sayyid-nya.
Ketiga, pembunuhan (al qatl). Seorang pembunuh
tidak dapat mewarisi harta orang yang dia bunuh.
https://www.alukah.net/sharia/0/123808/
‫و‬
‫هللا‬
‫بالصواب‬ ‫أعلم‬
Wallahu a’lam bish-shawab
www.fissilmi-kaffah.com
I-BOS 0811-2399-231
Contact Us :
islamicbusinessonlineschool@gmail.com
@IslamicBusinessOnlineSchool
#EnergizingPeople
Terima Kasih…

More Related Content

Similar to HukumWaris

BUKU DARAS FIQH MAWARIS
BUKU DARAS FIQH MAWARISBUKU DARAS FIQH MAWARIS
BUKU DARAS FIQH MAWARISIkhsan Samba
 
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptx
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptxKEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptx
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptxMohammadSyaifudin2
 
Summary of the islamic fiqh tuwajre
Summary of the islamic fiqh tuwajreSummary of the islamic fiqh tuwajre
Summary of the islamic fiqh tuwajrehabil184
 
Makalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih MawarisMakalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih Mawarisarifulamar88
 
Makalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih MawarisMakalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih MawarisAriful Amär
 
Presentasi mawaris dalam islam
Presentasi mawaris dalam islamPresentasi mawaris dalam islam
Presentasi mawaris dalam islamtharathamrin
 
Id 05 summary_of_the_islamic_fiqh_tuwajre
Id 05 summary_of_the_islamic_fiqh_tuwajreId 05 summary_of_the_islamic_fiqh_tuwajre
Id 05 summary_of_the_islamic_fiqh_tuwajreHellena Ifan
 
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptxBAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptxssuserc8b95b
 
179336972 mawaris-2-ppt
179336972 mawaris-2-ppt179336972 mawaris-2-ppt
179336972 mawaris-2-pptAisyiyahDrajat
 

Similar to HukumWaris (20)

HUKUM KEWARISAN.pptx
HUKUM KEWARISAN.pptxHUKUM KEWARISAN.pptx
HUKUM KEWARISAN.pptx
 
BUKU DARAS FIQH MAWARIS
BUKU DARAS FIQH MAWARISBUKU DARAS FIQH MAWARIS
BUKU DARAS FIQH MAWARIS
 
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptx
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptxKEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptx
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptx
 
Summary of the islamic fiqh tuwajre
Summary of the islamic fiqh tuwajreSummary of the islamic fiqh tuwajre
Summary of the islamic fiqh tuwajre
 
Bahan tugas tik 2
Bahan tugas tik 2Bahan tugas tik 2
Bahan tugas tik 2
 
Ketentuan Wasiat
Ketentuan WasiatKetentuan Wasiat
Ketentuan Wasiat
 
Fiqih Warisan
Fiqih WarisanFiqih Warisan
Fiqih Warisan
 
fiqih mawarits.pptx
fiqih mawarits.pptxfiqih mawarits.pptx
fiqih mawarits.pptx
 
Makalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih MawarisMakalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih Mawaris
 
Makalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih MawarisMakalah Fiqih Mawaris
Makalah Fiqih Mawaris
 
ppt MAWARIS.pptx
ppt MAWARIS.pptxppt MAWARIS.pptx
ppt MAWARIS.pptx
 
makalah waris
makalah warismakalah waris
makalah waris
 
Presentasi mawaris dalam islam
Presentasi mawaris dalam islamPresentasi mawaris dalam islam
Presentasi mawaris dalam islam
 
Id 05 summary_of_the_islamic_fiqh_tuwajre
Id 05 summary_of_the_islamic_fiqh_tuwajreId 05 summary_of_the_islamic_fiqh_tuwajre
Id 05 summary_of_the_islamic_fiqh_tuwajre
 
pengantar Ilmu mawaris
pengantar  Ilmu mawaris pengantar  Ilmu mawaris
pengantar Ilmu mawaris
 
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptxBAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
 
Mawaris
MawarisMawaris
Mawaris
 
179336972 mawaris-2-ppt
179336972 mawaris-2-ppt179336972 mawaris-2-ppt
179336972 mawaris-2-ppt
 
TAZKIRAH FARAID.pptx
TAZKIRAH FARAID.pptxTAZKIRAH FARAID.pptx
TAZKIRAH FARAID.pptx
 
Materi Ke-1.pdf
Materi Ke-1.pdfMateri Ke-1.pdf
Materi Ke-1.pdf
 

HukumWaris

  • 1. HUKUM WARIS (KONSEP DASAR) KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI Islamic Business Online School
  • 2. 1. PENGERTIAN WARIS 2. PENSYARIATAN WARIS 3. SEBAB-SEBAB WARIS 4. RUKUN-RUKUN WARIS 5. BEBERAPA KEWAJIBAN PADA HARTA SEBELUM PEMBAGIAN WARIS 6. PENGHALANG-PENGHALANG WARIS POKOK BAHASAN
  • 4. PENGERTIAN WARIS Waris dalam bahasa Arab berasal dari kata “al waarits” (orang yang mewarisi) yang berakar dari kata “al irtsu” (‫)اإلرث‬ Makna bahasa dari kata “al irtsu” adalah “sisa atau peninggalan dari sesuatu” (baqiyatusy syai’). ( ‫بقية‬ ‫ء‬ ‫ي‬ ‫الش‬ ). Makna istilah Al Irtsu adalah : ‫اإلرث‬ ‫هو‬ ‫نصيب‬ ‫مقدر‬ ‫عا‬‫ش‬ ‫لوارث‬ “Al Irtsu adalah bagian yang telah ditentukan kadarnya (jumlahnya) oleh syariah Islam bagi orang yang mewarisi harta.” Ilmu tentang waris, disebut “ilmu mawarits” atau “ilmu faraidh”. https://www.alukah.net/sharia/0/117579/
  • 5. PENGERTIAN WARIS Pengertian “ilmu mawarits” adalah : ‫علم‬ ‫المواريث‬ : ‫هو‬ ‫قواعد‬ ‫وضوابط‬ ‫ف‬ َ ‫عر‬‫ي‬ ‫بها‬ ‫نصيب‬ ‫كل‬ ‫مستحق‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫كة‬ ‫تر‬ ‫الميت؛‬ ( ‫رد‬ ‫المحتار‬ ‫عىل‬ ‫الدر‬ ‫المختار؛‬ ‫البن‬ ‫عابدين‬ ‫ـ‬‫ج‬ 6 ‫ـ‬‫ص‬ 757 ) . Ilmu Mawarits adalah sejumlah kaidah dan patokan yang digunakan untuk mengetahui bagian masing- masing ahli waris dari harta peninggalan simati. (Ibnu Abidin, Raddul Muhtar ‘Ala Ad Dur Al Mukhtar, Juz VI, hlm. 757). https://www.alukah.net/sharia/0/117579/
  • 7. PENSYARIATAN WARIS Hukum waris masyruu’ (disyariatkan), berdasarkan dalil Al Qur`an dan As Sunnah. Dalil Al Qur`an, firman Allah SWT : ُُ ‫م‬ ُ ‫ك‬ْ‫ي‬ ِ ‫ص‬ ْ ‫و‬ُ‫ي‬ ُُ ٰ ‫اّلل‬ ُ‫ي‬ْ ِ ‫ف‬ ُْ ‫م‬ ُ ‫ك‬ِ ‫د‬ ‫ا‬ ‫َل‬ ْ ‫و‬ َ ‫ا‬ ُ َ ‫ك‬ َّ ‫لذ‬ِ‫ل‬ ُ ‫ر‬ ُُ‫ل‬ ْ ‫ث‬ ِ ‫م‬ ُ ‫ظ‬ ‫ا‬ ‫ح‬ ُ ْ ‫ي‬‫ا‬‫ي‬ ‫ا‬ ‫ث‬ ْ ‫ن‬ ُ ْ ‫اْل‬ ُۚ ُِ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ُ ْ ‫ن‬ َُّ ‫ن‬ ُ ‫ك‬ ُ ‫ء‬ ۤ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫س‬ِ‫ن‬ ُ ‫ا‬ ‫ق‬ ْ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ُ ْ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ْ ‫اث‬ َُّ ‫ن‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ُ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ث‬ ُ ‫ل‬ ُ ‫ث‬ ُ ‫ا‬ ‫ا‬‫م‬ ُ ‫ا‬ ‫ك‬‫ا‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ُۚ ُ ْ ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ ‫و‬ ُ ْ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ان‬ َ ‫ك‬ ُ ‫ة‬ ‫ا‬ ‫د‬ ِ ‫اح‬ ‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ُُ ‫ف‬ ْ ‫ص‬ ِّ ‫الن‬ ُۗ ُ‫ا‬ ‫و‬ ُِ‫ه‬ْ‫ي‬ ‫ا‬ ‫و‬‫ا‬‫ب‬ ‫ا‬ ِ ‫ْل‬ ُِّ‫ل‬ ُ ‫ك‬ِ‫ل‬ ُ ‫د‬ ِ ‫اح‬ ‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫ا‬ ‫ا‬‫م‬ ُ ‫ه‬ ْ ‫ن‬ ِّ‫م‬ ُُ ‫س‬ ُ ‫د‬ ُّ ‫الس‬ ُ ‫ا‬ َّ‫م‬ ِ ‫م‬ ُ ‫ا‬ ‫ك‬‫ا‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ُ ْ ‫ن‬ِ‫ا‬ ُ ‫ا‬ ‫ان‬ َ ‫ك‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ُ‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫د‬ َ ‫ل‬ ُۚ ُ ْ ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ُْ ‫م‬ َّ ‫ل‬ ُْ ‫ن‬ ُ ‫ك‬‫ا‬‫ي‬ ُ ‫ه‬ َّ ‫ل‬ ُ‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫د‬ َ ‫ل‬ ُ ‫ي‬ ‫ه‬ ‫ا‬ ‫ث‬‫ر‬ ‫ا‬ ‫و‬ َّ ‫و‬ ُُ‫ه‬ ٰ ‫و‬‫ا‬‫ب‬ َ ‫ا‬ ُِ‫ه‬ ِّ‫م‬ ُ ِ ‫ِل‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ُ ُ ‫ث‬ ُ ‫ل‬ ُّ ‫الث‬ ُۚ ُ ْ ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ُ ‫ا‬ ‫ان‬ َ ‫ك‬ ُ ‫ي‬ ‫ه‬ َ ‫ل‬ ُ ‫ة‬ ‫ا‬ ‫و‬ ْ ‫خ‬ِ‫ا‬ ُِ‫ه‬ ِّ‫م‬ ُ ِ ‫ِل‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ُُ ‫س‬ ُ ‫د‬ ُّ ‫الس‬ ُْ ‫ن‬ ِ ‫م‬ ُِ ‫د‬ ْ‫ع‬‫ا‬‫ب‬ ُ‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫ة‬َّ‫ي‬ ِ ‫ص‬ ُْ ِ ‫ص‬ ْ ‫و‬ُّ‫ي‬ ُ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ِ‫ب‬ ُْ ‫و‬ َ ‫ا‬ ُ ‫ن‬ْ‫ي‬ ‫ا‬ ‫د‬ ُۗ ُْ ‫م‬ ُ ‫ك‬ ُ ‫ؤ‬ ۤ ‫ا‬‫ا‬‫ب‬ ٰ ‫ا‬ ُ ْۚ ‫م‬ ُ ‫ك‬ ُ ‫ؤ‬ ۤ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬ْ‫ب‬ َ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫و‬ ُ ‫ا‬ ‫َل‬ ُْ ‫و‬ ُ ‫ر‬ ْ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ُ ‫ا‬ ‫ن‬ ُْ ‫م‬ ُ ‫ه‬ُّ‫ي‬ َ ‫ا‬ ُُ ‫ب‬‫ا‬ ‫ر‬ ْ ‫ق‬ َ ‫ا‬ ُْ ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ل‬ ُ ‫ا‬ ً‫ع‬ ْ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ُۗ ُ ‫ا‬ ‫ف‬ ُ ‫ة‬ ‫ا‬ ‫ض‬ْ‫ي‬‫ر‬ ُ‫ا‬ ‫ن‬ ِّ‫م‬ ُِ ٰ ‫اّلل‬ ُۗ ُ َّ ‫ن‬ِ‫ا‬ ُ ‫ا‬ ٰ ‫اّلل‬ ُ ‫ا‬ ‫ان‬ َ ‫ك‬ ‫ا‬ ً‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ً‫م‬ْ‫ي‬ ِ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ح‬
  • 8. PENSYARIATAN WARIS Firman Allah SWT : Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. Dan jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika dia (anak perempuan) itu seorang saja, maka dia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Dan untuk kedua ibu-bapak, bagian masing- masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika dia (yang meninggal) mempunyai anak. Jika dia (yang meninggal) tidak mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga. Jika dia (yang meninggal) mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) setelah (dipenuhi) wasiat yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana (QS An Nisaa` : 11)
  • 9. PENSYARIATAN WARIS Dalil As Sunnah : ‫وى‬ ‫مذي‬ ‫ر‬ ‫الت‬ ‫عن‬ ‫جابر‬ ‫بن‬ ‫عبدهللا‬ ‫قال‬ : ‫جاءت‬ ‫أة‬‫ر‬‫ام‬ ‫سعد‬ ‫بن‬ ‫الربيع‬ ‫ها‬ْ‫ي‬ َ ‫بابنت‬ ‫ن‬‫م‬ ‫سعد‬ ‫إىل‬ ‫رسول‬ ‫هللا‬ ‫صىل‬ ‫هللا‬ ‫عليه‬ ،‫وسلم‬ ‫فقالت‬ : ‫يا‬ ‫رس‬ ‫ول‬ ،‫هللا‬ ‫هاتان‬ ‫ا‬ َ ‫ت‬ َ ‫ابن‬ ‫سعد‬ ‫بن‬ ،‫الربيع‬ ‫ل‬‫ت‬‫ق‬ ‫أبوهما‬ ‫معك‬ َ ‫يوم‬ ‫أ‬ ‫د‬‫ح‬ ،‫ا‬‫شهيد‬ ‫وإن‬ ‫هما‬ َّ‫عم‬ ‫أخذ‬ ،‫هما‬ َ ‫مال‬ ‫فلم‬ ْ ‫ع‬ َ ‫د‬ َ ‫ي‬ ‫لهما‬ ، ‫ا‬ ‫ماًل‬ ‫وال‬ ‫تنكحان‬ ‫إال‬ ‫ولهما‬ ،‫مال‬ ‫قا‬ ‫ل‬ : (( ‫ي‬ ‫يقض‬ ‫هللا‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ذلك‬ )) ، ‫لت‬‫فت‬ ‫آية‬ ،‫اث‬ ‫ر‬ ‫المت‬ ‫ث‬ َ‫فبع‬ ‫رسول‬ ‫هللا‬ ‫صىل‬ ‫هللا‬ ‫عليه‬ ‫وسلم‬ ‫إىل‬ ،‫هما‬‫عم‬ ‫فقال‬ : (( ‫أعط‬ ‫ي‬ َ‫ر‬ ‫ابنت‬ ‫سعد‬ ‫ن‬ ‫ر‬ ‫ثي‬‫ل‬‫الث‬ ، ‫وأعط‬ ‫هما‬ َّ‫أم‬ ،‫ن‬‫م‬‫الث‬ ‫وما‬ ، ‫ي‬ ‫ر‬ ‫بق‬ ‫فهو‬ ‫لك‬ )) ‫؛‬ ( ‫حديث‬ ‫حسن؛‬ ‫صحيح‬ ‫مذي‬ ‫ر‬ ‫الت‬ ‫ي‬ ‫لأللبان‬ ‫حديث‬ : 1701 )
  • 10. PENSYARIATAN WARIS Dalil As Sunnah : Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkat,”Istri Sa’ad bin Ar-rabi’ datang kepada Rasulullah SAW bersama kedua anak perempuan Sa’ad, kemudian ia berkata,’Wahai Rasulullah mereka berdua adalah anak perempuan dari Sa’ad bin ar-Rabi’, ayah keduanya mati syahid dalam perang bersama anda di peperangan Uhud. Seorang paman mereka mengambil semua harta mereka tanpa menyisakan harta buat mereka. Padahal mereka tidak dapat menikah tanpa harta. Maka Rasulullah SAW menjawab,”Allah akan memberi keputusan bagi mereka,” kemudian turunlah ayat tentang harta warisan, dan Rasulullah SAW mengutus kepada paman mereka kemudian berkata,”Berilah anak Sa’ad duapertiga dan ibunya seperdelapan dan sisanya buat kamu.” (HR Tirmidzi, 1701).
  • 12. SEBAB-SEBAB WARIS Sebab-sebab waris ada 3 (tiga), yaitu : Pertama, pernikahan, yaitu adanya akad nikah yang sah antara seorang laki-laki dan perempuan. (lihat An Nisaa` : 12) Kedua, nasab, yaitu hubungan satu orang dengan orang lain yang disebabkan oleh kelahiran (wiladah), misal hubungan antara ayah dengan anak-anaknya. Ketiga, wala’ (pemerdekaan budak), yaitu adanya tindakan memerdekakan budak yang dilakukan oleh sayyid (pemilik budak). https://www.alukah.net/sharia/0/123808/
  • 14. RUKUN-RUKUN WARIS Rukun-rukun waris ada 3 (tiga), yaitu : Pertama, adanya al muwarrits, yaitu orang yang meninggal yang meninggalkan harta waris (tirkah). Kematian ini dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu kematian secara hakiki (haqiqatan, de facto), kematian secara hukum (hukman, de jure), dan kemtian secara perkiraan (taqdiiran). Kedua, adanya al waarits, yaitu orang yang mewarisi harta dari simati (al muwarrits), dengan syaratnya tetapnya kehidupan pada al waarits setelah kematian al muwarrits, baik hidup secara hakiki maupun secara perkiraan (taqdiiran) seperti janin yang masih ada di perut ibunya. Ketiga, adanya al mauruuts, yaitu adanya harta yang ditinggalkan (tirkah) oleh simati (al muwarrits), setelah dipotong biaya jenazah, pelunasan utang, dan penunaian wasiat. https://www.alukah.net/sharia/0/117579/
  • 16. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN HARTA SEBELUM PEMBAGIAN WARIS Ada 3 (tiga) kewajiban harta sebelum pembagian waris : Pertama, biaya penyelenggaraan jenazah, seperti biaya untuk kain kafan, memandikan jenazah, dan menguburkan jenazah. Biaya ini didahulukan sebelum kewajiban-kewajiban lain yang menyangkut harta tirkah (peninggalan simati). Kedua, melunasi utang-utang simati. Pelunasan utang ini didahulukan daripada wasiat. Ketiga, menunaikan wasiat dari simati, dengan ketentuan maksimal sepertiga dari harta total simati. Jika ketiga kewajiban tersebut sudah dilaksanakan, barulah tirkah (harta peninggalan simati) boleh dibagikan kepada para ahli waris. (Sayyid Sabiq, Fiqih As Sunnah, 4/329).
  • 18. PENGHALANG-PENGHALANG WARIS (‫اإلرث‬ ‫)موانع‬ Ada 3 (tiga) penghalang waris (mawani’ al irtsi) : Pertama, perbedaan agama (ikhtilaf ad diin). Orang muslim tidak dapat mewarisi orang kafir, dan orang kafir tidak dapat mewarisi orang muslim. Kedua, perbudakan (ar riqq). Seorang budak tidak dapat mewarisi sayyid-nya (pemilik budak). Karena seluruh harta si budak adalah harta milik sayyid-nya. Ketiga, pembunuhan (al qatl). Seorang pembunuh tidak dapat mewarisi harta orang yang dia bunuh. https://www.alukah.net/sharia/0/123808/
  • 20. www.fissilmi-kaffah.com I-BOS 0811-2399-231 Contact Us : islamicbusinessonlineschool@gmail.com @IslamicBusinessOnlineSchool #EnergizingPeople Terima Kasih…