2. Pengertian Organisasi
Ernest Dale
Kast & Rosenzweig
Cyril Soffer
Organisasi adalah proses
perencanaan yang meliputi
penyusunan, pengembangan, dan
pemeliharaan suatu sturktur atau
pola hubungan kerja dari orang –
orang dalam suatu kerja kelompok
Organisasi adalah perserikatan
orang – orang yang diberi peran
tertentu dalam suatu sistem kerja
dan pembagian pekerjaan diperinci
menajdi tugas, kemudian
digabungkan dalam bentuk hasil
Organisasi adalah sub sistem teknik,
sub sistem struktural, sub sistem
psikososial dan sub sistem
manajerial dari lingkungan yang lebih
luas di mana ada orang – orang yang
berorientasi pada tujuan
3. Ciri – Ciri Organisasi
Lembaga sosial
dengan
berbagai pola
interaksi
Adanya tujuan
yang sama
Dikoordinasi
dan sengaja
disusun
Instrumen
sosial yang
mempunyai
batasan
4. Teori Organisasi
Teori organisasi merupakan teori yang
mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi.
Salah satu kajian teori organisasi, di antaranya
membahas tentang bagaimana sebuah
organisasi menjalankan fungsi dan
mengaktualisasikan visi dan misi organisasi
tersebut.
6. Teori Klasik
Teori saintifik manajemen yang dikembangkan oleh W.
Taylor (1911) yang menekankan pada pembagian pekerjaan
untuk mendapatkan hasil maksimal secara efisien.
Berasal dari teori birokrasi yang dikembangkan oleh Max
Weber (1947) yang menekankan pada pentingnya bentuk
struktur hirarki yang efektif bagi organisasi.
Teori Klasik berasal dari dua teori :
7. Teori Klasik
Teori organisasi klasik memiliki asumsi bahwa organisasi selalu
memiliki susunan yang rasional dan logis, baik secara ekonomis
maupun efisien. Jadi, rasionalitas, efisiensi dan keuntungan
ekonomis adalah tujuan organisasi.
Asumsi Teori Klasik :
Organisasi ada
terutama untuk
menyelesaikan
tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan
Bagi suatu organisasi,
ada struktur yang
tepat bagi tujuan,
lingkungan, teknologi
dan partisipannya
Pekerjaan organisasi
paling efektif bila ada
tantangan lingkungan
Spesialisasi akan
meningkatkan taraf
keahlian dan
performa individu
Koordinasi control
paling baik melalui
otoritas dan aturan-
aturan yang tidak
bersifat pribadi
Struktur dapat
dirancang secara
sistematis dan dapat
dilaksanakan
Masalah organisasi
merefleksikan struktur
yang tidak tepat dan
diselesaikan dengan
perancangan ulang
(Bolman, 1988)
8. Teori Klasik
Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun
atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai
efek yang sama, yaitu:
1. Birokrasi :
Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
2. Administrasi :
Langsung dari praktek manajemen, memusatkan Aspek Makro
sebuah organisasi.
3. Manajemen Ilmiah :
Langsung dari praktek manajemen, memusatkan Aspek Mikro
sebuah organisasi.
9. Teori Birokrasi
Dikemukakan oleh Max Webber dalam buku “The
Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The
Theory of Social and Economic Organization”.
Webber menggambarkan tipe birokrasi ideal dalam
nada positif, membuatnya lebih berbentuk organisasi
rasional dan efisien daripada alternatif yang terdapat
sebelumnya, yang dikarakterisasikan sebagai
dominasi karismatik dan tradisional.
10. Teori Birokrasi
Adanya aturan-aturan, norma-norma, dan prosedur yang baku mengenai apa yang dilakukan dalam
menyelesaikan tugas-tugas organisasi
Spesialisasi peranan anggota organisasi menurut pembagian pekerjaan
Hierarki otoritas organisasi secara formal
Pekerjaan karyawan dikualifikasikan berdasarkan kompetensi teknis dan kemampuan melakukan
pekerjaan seseorang
Hubungan interpersonal di antar anggota organisasi bersifat profesional dan personal
Deskripsi pekerjaan yang rinci harus diberikan kepada anggota organisasi
Rasionalitas dan kemungkinan meramalkan aktivitas organisasi dan penyelesaian tujuan
Menurut Kreps karakteristik birokrasi adalah sebagai berikut :
11. Teori Administratif
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick
dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
Henry Fayol (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis
tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle
et Generale”
12. Teori Administratif
Menurut Fayol kegiatan administrasi dapat dipecah secara
fungsional dalam lima fungsi, yaitu :
Planning
Organizing
Command
Coordination
Control
13. Teori Administratif
Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar Teori Administrasi :
Pembagian
kerja
Wewenang &
tanggung
jawab
Disiplin
Kesatuan
perintah
Kesatuan
pengarahan
Mendahulukan
kepentingan
umum
Balas jasa Sentralisasi
Rantai
Skalar/Garis
Wewenang
Aturan
Keadilan
Kelanggengan
personalia
Inisiatif
Semangat
korps
14. Teori Manajemen Ilmiah
Dikembangkan tahun 1900 oleh Frederick
Winslow Taylor.
Manajemen Ilmiah adalah “Penerapan metode
ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah
organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk
meningkatkan efesiensi kerja”
15. Teori Manajemen Ilmiah
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor :
1. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar
ilmu pengetahuan.
2. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
3. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan
secara ilmiah perlu intregasikan.
4. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai
manfaat manajemen ilmiah.
16. Teori Manajemen Ilmiah
Taylor memperkenalkan beberapa prinsip dasar dan konsep
manajemen yang penting dalam Manajemen Ilmiah (1911) :
Pertama, ilmu harus menekankan pada rule of thumb dalam
memandu rancangan tugas dan aktivitas organisasi. Efektivitas
operasi organisasi harus diukur secara obyektif dan ilmiah.
Kedua, harmonisasi harus ditingkatkan dalam organisasi dengan
menciptakan kaidah, aturan dan peran formal anggota organisasi
secara ilmiah dengan basis dan penunjukkan yang jelas.
17. Teori Manajemen Ilmiah
Ketiga, perusahaan harus menekankan pada individualisme.
Manajemen harus bekerja sama dengan pekerja untuk memastikan
bahwa tugas diselesaikan dengan sangat efisien, dan berbasis
pada cara ilmiah.
Keempat, pencapaian hasil maksimum, termasuk output terbatas,
harus menjadi tujuan utama organisasi.
Kelima, semua pekeja harus ditingkatkan kemampuan produksi
maksimum dan potensi kerjanya sehingga dengan demikian
mereka bisa mencapai efisiensi dan kesesuaian yang lebih baik.
18. Teori Manajemen Ilmiah
Keenam, perlunya divisi kerja di antara manajer dan para
pekerjanya; manajer harus bertanggung jawab atas penyelesaian
tugas dimana mereka memiliki dukungan yang lebih baik untuk
menangani tugas ketimbang yang dimiliki bawahannya.
Ketujuh, perhatian harus diberikan untuk menghilangkan semua
bentuk shouldering dalam aktivitas organisasi.
Kedelapan, pekerja harus diberi gaji atas pekerjaan yang
dilakukannya melalui penggunaan piece rate.
19. Teori Neo Klasik
Kelemahan-kelemahan yang ada dalam pemikiran para ahli teori
organisasi klasik telah merangsang munculnya pemikiran-
pemikiran dari para ahli teori organisasi sesudahnya.
Para ahli yang melakukan kritik terhadap teori organisasi klasik,
namun tetap menerima beberapa prinsip para pemikir
pendahulunya meskipun dengan berbagai modifikasi dalam
banyak literatur dikenal sebagai pendekatan neo-klasik.
Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”.
Teori ini menekankan pada “Pentingnya aspek psikologis dan
social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
20. Teori Neo Klasik
Hugo menulis sebuah
buku “Psychology and
Industrial Effeciency”
tahun 1913
Inti dari pandangan Hugo adalah
menekankan adanya perbedaan
karekteristik individu dalam
organisasi dan mengingatkan
adanya pengaruh factor social
budaya terhadap organisasi
Percobaan yang dilakukan ELTON
MAYO menyimpulkan bahwa
pentingnya memperhatikan insentif
upah dan Kondisi kerja karyawan
adalah factor penting peningkatan
produktifitas
21. Teori Neo Klasik
Pendekatan yang menekankan aspek manusia dikenal secara
umum pada dasawarsa awal tahun 1900-an, yaitu pendekatan
perilaku (behavioral approach) atau pendekatan hubungan kerja
kemanusiaan (human relation approach).
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang
perlunya:
1. Partisipasi
2. Perluasan kerja
3. Manajemen bottom up
22. Teori Neo Klasik
Perkembangan Teori Neo Klasik :
1. Teori Kewenangan (Chester Barnard)
2. Teori Hubungan Manusiawi (Elton Mayo)
3. Teori Fusi (Bakko Argyris)
4. Teori Peniti Penyambung (Likert)
23. Teori Kewenangan
(Chester Barnard)
Kewenangan (authority) adalah usaha mempengaruhi bawahan
yang merupakan suatu integrasi atas dasar konsensus secara suka
rela.
Chester Barnard, mengatakan kewenangan terletak pada
persetujuan yang mempunyai daya kekuatan (potentiality of assent)
yaitu yang tersebar luas berujud kesetiaan, kesadaran anggota
tentang tujuan bersama daripada organisasi itu.
24. Teori Kewenangan
(Chester Barnard)
Barnard menyebutkan empat syarat yang harus dipenuhi sebelum
seseorang menerima sebuah pesan yang bersifat otoritatif,
yaitu :
1. Orang tersebut memahami pesan yang dimaksud
2. Orang tersebut percaya bahwa suatu pesan tersebut tidak
bertentangan dengan tujuan organisasi,
3. Orang tersebut percaya bahwa pada saat ia memutuskan untuk
bekerjasama, bahwa pesan yang dimaksud sesuai dengan
minatnya
4. Orang tersebut mempunyai kemampuan fisik dan mental untuk
melaksanakan pesan
25. Teori Kewenangan
(Chester Barnard)
Chester Barnard mendaftar tujuh faktor komunikasi yang
berperan dalam menciptakan dan memelihara otoritas yang
objektif di dalam sebuah organisasi :
Saluran komunikasi harus diketahui secara pasti
Harus ada saluran komunikasi formal dalam setiap organisasi
Komunikasi harus berjalan secara efektif dan efisien
Garis komunikasi formal keseluruhannya hendaknya dipergunakan secara normal
Orang-orang yang bekerja sebagai pengatur jalur komunikasi haruslah orang yang cakap
Garis komunikasi seharusnya tidak dapat gangguan sementara organisasi sedang berfungsi
Setiap komunikasi haruslah disahkan
26. Teori Hubungan Manusiawi (Elton Mayo)
Eksperimen penerangan lampu. Semula, para peneliti
menganggap bahwa semakin baik penerangan, semakin tinggi
hasil pekerja
Efek Hawthorne (The Hawthorne Effect):
(1) Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi mengubah sikap
dan perilaku mereka.
(2) Moral dan produktivitas dapat meningkat apabila para
pegawai mempunyai kesempatan untuk berinteraksi satu san-ia
lainnya.
27. Teori Fusi (Bakko Argyris)
Bakko berpendapat bahwa pada tahap tertentu organisasi
mempengaruhi individu dan pada saat yang sama individu
mempengaruhi organisasi.
Argyris berpendapat kadang-kadang organisasi memiliki tujuan
yang berlawanan dengan organisasi tersebut.
Para pegawai mengalami frustasi akibat ketidaksuksesan ini dan
akhirnya keluar atau tetap tinggal dengan sikap acuh/apatis dan
biasanya mereka tidak akan berharap banyak dari apa yang
dikerjakannya
28. Teori Peniti Penyambung (Likert)
Konsep ini berhubungan dengan kelompok-kelompok dalam
organisasi yang saling tumpang tindih munculnya konsep
supervisory ada disini dan penyedia atau supervisor berfungsi
sebagai peniti penyambung.
Organisasi yang menganut konsep ini menggalakan orientasi
ke atas daripada ke bawah. Komunikasi, pengaruh
pengawasan dan pencapaian tujuan diarahkan ke atas
organisasi.
29. Teori Modern
Aliran Modern lebih mengarah pada pendekatan kontingensi.
Aliran ini menekankan bahwa organisasi harus bersifat
terbuka atau berhubungan dengan lingkungan.
Teori Organisasi Modern merupakan teori yang mendekati
masalah sebagai suatu sistem keseluruhan, memperhatikan
berbagai variabel, dan memahami adanya proses dinamis.
Organisasi yang efektif adalah jika struktur organisasinya
mampu menyesuaikan dengan karakteristik lingkungannya,
organisasi harus memiliki tingkat adaptabilitas yang tinggi.
30. Teori Modern
Tokoh-tokoh dalam aliran modern antara lain :
Joan Woodward
Pengaruh
Teknologi terhadap
Organisasi
Jay W. Lorsch
dan Paul R.
Lawrence
James D.
Thompson
Kelompok Aston
dengan “ Besaran
Organisasi “
31. Teori Modern
1. Joan Woodward “Pengaruh Teknologi terhadap
Organisasi “
Woodward melakukan studi tentang pengaruh teknologi
terhadap organisasi. Hasil kajiannya menunjukkan bahwa
kebanyakan struktur organisasi berhubungan dengan teknik-
teknik pembuatan (manufacturing) yang dipergunakan dalam
organisasi yang bersangkutan.
Menurut Woodward perbedaan teknologi akan menyebabkan
perbedaan tuntutan terhadap keahlian manusia yang berbeda-
beda dan akhirnya juga menuntut perbedaan dalam struktur
organisasinya.
32. Teori Modern
2. James D. Thompson
Ide-ide Thompson tentang hubungan teknologi, lingkungan
dan struktur tidak hanya terbatas pada organisasi bisnis tetapi
juga diluar bisnis.
Menurutnya ada kesamaan antara organisasi bisnis dan non
bisnis dalam menanggapi pengaruh lingkungan dan teknologi
terhadap struktur.
Organisasi-organisasi yang memiliki pengalaman dan
problem-problem yang sama dalam berhubungan dengan
lingkungan dan struktur akan memiliki perilaku yang hampir
sama
33. Teori Modern
3. Jay W. Lorsch dan Paul R. Lawrence
Konsep-konsep yang dikemukakan oleh Lorsch dan Lawrence
pada dasarnya adalah konsep tentang diferensiasi dan integrasi.
Konsep Diferensiasi mengacu pada adanya keanekargaman
jenis tugas dan pekerjaan, sedangkan konsep integrasi adalah
sama dengan konsep koordinasi.
Agar tugas-tugas yang beraneka ragam dalam organisasi dapat
terkoordinir dengan baik maka harus ada koordinasi yang baik
terhadap tugas-tugas tersebut.
34. Teori Modern
4. Kelompok Aston dengan “ Besaran Organisasi “
Kelompok ini mendukung besaran (size) organisasi sebagai factor
penting yang mempengaruhi struktur. Organisasi besar telah
terbukti mempunyai banyak kesamaan komponen structural.
Demikian juga dengan organisasi kecil, yang paling penting
adalah bukti menunjukkan bahwa beberapa hal dari komponen
tersebut mengikuti sebuah pola tertentu pada saat organisasi
berkembang dalam besarannya.
Bukti tersebut berguna bagi para manajer untuk membantu
mereka membuat keputusan desain organisasi bersamaan dengan
bertumbuhnya organisasi.
35. Teori Modern
Karakteristik Teori Modern :
Analisis sistem organisasi
Mempertimbangkan semua elemen, organisasi
Memandang organisasi sebagai suatu sistem
Penyesuaian diri agar organisasi dapat bertahan
lama
Multidisiplin