WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
Khotbah tugas homeletika, di palalangon
1. Pembacaan Alkitab : Markus 11 : 20 – 27
Thema : Pengampunan menciptakan Pendamaian
Sedemikian jauh pembacaan firman Tuhan, yang berbahagia adalah kita
yang mendengar Firman Tuhan dan memeliharanya didalam kehidupan kita
sehari hari. Haleluya Amin
Ada berapa Injil yang kita kenal dalam Alkitab Perjanjian Baru? ;
Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Iya, Bapa , Ibu, sdr/sdri tentu saja
sudah tahu sejak sekolah minggu dulu. Di Dalam Buku Tafsiran Alkitab,
dari ke 4 Injil tsb, Injil Markus ditulis sebagai Injil yang pertama,
proses penulisan sekitar thn 40 s/d thn 70 masehi. Dan Kitab injil /
Dan, Khabar baik yang di tulis oleh Markus dimulai dengan pernyataan
“ Inilah Permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah”
(didlm markus 1 : 1)
Didalam kitab Injil Markus tsb, Yesus ditampilkan sebagai seorang yang
banyak bertindak dan yang berwibawa, nyata sekali dalam cara Ia
Mengajar, dalam KuasaNya terhadap roh –roh jahat dan dalam mengampuni
dosa. Tulisan2 Markus juga menyampaikan secara hidup dan terus terang
tentang Yesus. Perbuatan- perbuatan Nya lebih banyak ditekankan, dari
pada Perkataan dan AjaranNya. Bapa , Ibu, sdr/sdri yang terkasih
setelah kata- kata pendahuluan yang singkat mengenai Yohanes Pembaptis
dan Baptisan Yesus, serta cobaan terhadap diri Yesus, buku Markus ini
langsung menceritakan pelayanan yesus khususnya tentang Penyembuhan-
penyembuhan yang dilakukan Nya, dan tentang Pengajaran- pengajaran
Nya, pasal- pasal terakhir dari Injil Markus ini memuat cerita tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada minggu terakhir dalam hidup
Tuhan Yesus didunia ini, terutama tentang penyaliban Tuhan Yesus dan
KebangkitanNya dari Kematian. Itulah garis besar dari tulisan- tulisan
Injil Markus
Bapa , Ibu, sdr/sdri yang terkasih, Latar belakang dari pembacaan
tadi, berawal dari ayat – ayat sebelumnya, dimana Yesus dengan
menunggang keledai, di Elu- elukan. di jalan dekat Betania memasuki
Yerusalem, dengan KeagunganNya. Banyak orang yang menghamparkan
pakaiannya dijalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau
yang mereka ambil di ladang, orang –orang yang berjalan didepan dan
mereka yang mengkti dari belakang berseru: “ Hosana , Diberkatilah Dia
yang datang dalam Nama Tuhan. Diberkatilah Kerajaan yang datang,
Kerajaan Bapa Kita Daud. Hosanna di tempat yang Maha Tinggi.
”(markus 11 : 8 – 10 )
2. Bapa , Ibu, sdr/sdri yang terkasih, masih dari ayat- ayat sebelumnya,
sesampainya di Yerusalem, mereka ke Bait Allah untuk meninjau, tetapi
karena hari sudah gelap, Tuhan Yesus bersama ke 12 muridNya, berangkat
ke Betania, keesokan harinya ketika mereka sedang berjalan keluar dari
Betania, Yesus merasa lapar, dari jauh Ia melihat Pohon Ara, yang
daunnya lebat, jadi Ia mendekati pohon itu untuk melihat apakah ada
buahnya? Tapi ketika sampai di pohon ara itu, ternyata tidak ada
buahnya, hanya daunnya saja, sebab belum musim buah Ara. Maka kataNya
kepada pohon itu: “ jangan lagi seorang pun makan buahmu,“ dan murin –
murid Nya mendengarnya. (Markus 11 : 14 ) Bapa , Ibu, sdr/sdri yang
terkasih, pagi – pagi ketika Yesus dan Murid – murid Nya lewat, mereka
melihat Pohon Ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya,(ayat 20
pembacaan kita tadi) dan teringatlah Petrus akan peristiwa sehari
sebelumnya, maka Petrus berkata kepada Yesus, : Bapa Guru !, coba
lihat!, pohon Ara yang Bapa Guru kutuk itu sudah mati.!” Yesus
menjawab: “Percayalah kepada Allah!” Aku berkata kepadamu :
“Sesungguhnya, barang siapa berkata kepada Gunung ini :” beranjaklah
dan tercampaklah kedalam laut! Asal tidak bimbang hatinya tetapi
percaya, apa yang dikatakannya itu akan terjadi bagiya” (ayat 23 dalam
pembacaan kita tadi)
Karena itu aku berkata kepadamu, apa saja yang kamu minta dan doakan
Percayalah bahwa kamu telah menerimanya, ,maka hal itu akan diberikan
kepadamu. Bapa , Ibu, sdr/sdri yang terkasih Markus 11 : 12 – 14
mengatakan,Pohon Ara yang tidak berbuah, Tafsiran Alkitab menjelaskan
bahwa, Pohon Ara adalah lambang Bangsa Yahudi, yang berlimpah – limpah
dau-daun Pekerjaan Keagamaan. Tapi Mandul dalam Buah – buah Kebenaran
Dan, Pengutukan pohon itu menubuatkan nasib Para Pembesar Yahudi, yang
skarang mereka siap menolak Mesias.
Bapa , Ibu, sdr/sdri yang terkasih, Pada hari berikutnya dimana Petrus
heran karena begitu cepat akibat dari kata- kata Tuhan Yesus (Pohon
Ara sdh kering ke akar-akarnya)dari kejadian tsb, Yesus memberi
pelajaran bagi murid-muridNya dan kepada kita juga yaitu Sdr dan saya.
Tentang pengaruh Doa. Berlakunya Doa, bergantung pada 2 syarat :
Pertama hubungan kita dengan Allah, Ke dua hubungan kita dengan sesame
kita.pertama ayat 22a, dikatakan :” Percayalah kepada Allah” berarti
Hendaklah kita percaya yang bersandar kepada Allah yang penuh Kasih,
ayat 23, dengan kepercayaan itu kita akan dapat menentang dan
memindahkan gunung-bungung yang terdiri dari rintangan-rintangan
masalah yang sesuai dengan tujuan Alla.
Yang ke dua: adalah Pengampunan, kata pengampunan diterapkan kepada
sikap kita selaku orang percaya, jika kita berdoa kepada Allah, kata
pengampunan Allah, bukan atas kita sebagai orang berdosa, tergantung
3. dari pengampunan kita sebagai orang berdosa terhadap sesama kita
dahulu, yakni kita mengampuni sesama kita. Supaya Bapa di sorga juga
mengampuni kesalahan - kesalahan kita. Tapi jika kita tidak mengampuni
, maka Bapa yang disorga juga tidah mengampuni kita.(ayat 25,26 )
Bapa , Ibu, sdr/sdri yang terkasih, Akhirnya pesan dari Imjil Markus
ini, diharapkan adanya tindakan yang dapat kita lakukan bahwa kita
mampu mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Karena Allah
sumber Damai sejahtera “ Percaya Kepada Allah dan PengampunanNya “,
maka hubungan kasih antara Allah Yang Maha pengampun itu dengan kita
manusia sebagai umatNya akan menciptakan suatu Pendamaian, demikian
juga antara sesama manusia jika sudah saling memaafkan / saling
mengampuni akan tercipta suatu Pengampunan dan Pendamaian. Sedikit
Ilustfasi saja : jika kita berada ditengah – tengah anak – anak yang
gaduh, berisik, ribut dalam satu ruangan, barang kali kita tidak perlu
berteriak – teriak untuk menghentikan kegaduhan itu ….Cukup dengan
tindakan SSSSSTTTTT. . . . maka seketika itu juga anak – anak serentak
diam keadaan menjadi tenang dan damai. . . Amin.