Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dalam proses keperawatan, termasuk definisi, jenis, dan proses evaluasi. Proses evaluasi meliputi identifikasi kriteria hasil, pengumpulan data, pembandingan data dengan kriteria hasil, hubungan dengan tindakan keperawatan, dan kesimpulan status masalah beserta tindakan lanjutan.
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
5 EVALUASI-2.ppt
1.
2. Definisi
• Evaluasi : sebuah aktivitas yang direncanakan, terus menerus &
mempunyai tujuan, dimana klien dan perawat menentukan :
1. kemajuan klien terhadap pencapaian tujuan
2. keefektifan rencana asuhan keperawatan
• Evaluasi merupakan aspek penting dalam proses keperawatan krn pada
tahap inilah akan ditarik kesimpulan apakah implementasi keperawatan
DIHENTIKAN, DILANJUTKAN atau DIUBAH.
Evaluasi Formatif vs Sumatif :
Ev. Formatif : evaluasi yg dilakukan segera setelah
melakukan Implementasi keperawatan (evaluasi tindakan)
Ev. Sumatif : evaluasi yg dilakukan sesuai dengan kriteria
waktu yg ditentukan diperencanaan
Evaluasi bisa : ONGOING, INTERMITEN atau TERMINAL
3. Definisi . . .
• Evaluasi ONGOING : dilakukan selama atau segera setelah
Implementasi keperawatan, shg memungkinkan perawat untuk
melakukan modifikasi tindakan.
• Evaluasi INTERMITEN : dilaksanakan dengan interval tertentu ( 48 jam,
72 jam atau 1 minggu), menunjukkan perpanjangan kemajuan thd
pencapaian tujuan dan memungkinkan perawat memperbaiki atau
memodifikasi rencana tindakan yg diperlukan.
• Evaluasi TERMINAL : menunjukkan kondisi klien pada saat akan
pulang, yg mencakup status pencapaian tujuan dan evaluasi thd
kemampuan klien dlm merawat diri sendiri dan perawatan selanjutnya
(follow up care).
4. Maksud dan Kegiatan
Pengkajian
Diagnosa
Evaluasi :
• Pengumpulan data terkait
Kriteria Hasil
• Membandingkan data
dengan Kriteria Hasil
• Menghubungkan tind.
keperawatan dgn KH
• Tarik kesimpulan ttg
status masalah
• Lanjutkan, modifikasi atau
Hentikan tind.
Perencanaan
Implementasi
5. Hubungan Evaluasi Dgn Tahap Proses Keperawatan Lain
• Evaluasi tergantung pada keefektifan langkah-langkah proskep
sebelumnya.
• Pengkajian dan Evaluasi dapat overlap.
• Pengkajian harus akurat dan lengkap shg perawat dpt merumuskan Dx.
Keperawatan yg tepat dan KH yang diharapkan.
• KH harus dibuat dalam bentuk perilaku nyata jika yg diharapkan
adalah respon klien.
• Tanpa Implementasi maka tidak ada yang bisa dievaluasi.
6. Proses Evaluasi
• Identifikasi KH (indikator) yang diharapkan, yg akan digunakan
perrawat mengukur pencapaian tujuan (langkah ini sdh dilakukan di
tahap Perencanaan).
• Kumpulkan data yang terkait dengan KH (indikator).
• Bandingkan data dengan KH dan nilai apakah KH telah tercapai.
• Hubungkan tindakan keperawatan dengan tujuan dan KH
• Tarik kesimpulan tentang status masalah klien
• Lanjutkan, modifikasi atau hentikan
7. Proses Evaluasi . . .
Identifikasi KH (indikator) yang diharapkan
• KH dirumuskan pada tahap Perencanaan sebagai indikator yg digunakan
untuk mengevaluasi respon klien terhadap asuhan keperawatan.
• KH mempunyai 2 tujuan :
1. Menentukan jenis data yang perlu
dikumpulkan untuk evaluasi
2. Memberikan standar terkait data yg
dievaluasi.
Contoh :
- klien dapat minum tidak kurang dari 2500 cc sehari
- Output urin seimbang dengan intake cairan
- Urin residual kurang dari 100 cc
8. Proses Evaluasi . . .
Mengumpulkan data terkait KH (indikator)
• Dengan menggunakan KH yg SMART sebagai panduan, perawat
mengumpulkan data (Subyektif & Obyektif) shg kesimpulan dpt
diambil apakah tujuan telah tercapai atau belum.
• Beberapa data membutuhkan interpretasi
Contoh : Nyeri, harus diperkuat dengan data
subyektif (PQRST) atau data Obyektif
(gelisah berkurang, N menurun, expresi
wajah tenang)
Data harus di catat secara akurat
9. Proses Evaluasi . . .
Membandingkan data dengan KH
Apabila proses 1 dan 2 sudah dilakukan dgn efektif maka akan lebih
mudah untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai/tidak.
Klien dan perawat berperan penting pada proses ini.
Kesimpulan yg kemungkinan diambil :
1. Tujuan tercapai / masalah teratasi : apabila
respon klien (data) dan KH sama
2. Tujuan tercapai sebagian / masalah teratasi
sebagian : apabila tujuan jangka pendek tercapai, tp
tujuan jangka panjang tidak tercapai atau hanya
sebagian KH (data) yg tercapai.
3. Tujuan tidak tercapai / Masalah tidak (belum) teratasi :
apabila KH (data) yg diharapkan tidak/belum tercapai.
10. Proses Evaluasi . . .
Menghubungkan tindakan keperawatan dengan tujuan dan KH
Tentukan apakah tindakan keperawatan mempunyai hubungan KH
Penting : perawat tidak boleh berasumsi bahwa implementasi
keperawatan merupakan penyebab atau satu-satunya faktor yg
menghasilkan masalah teratasi, teratasi sebagian atau tidak teratasi.
Contoh : Tujuan Penyembuhan luka baik dan tidak terjadi infeksi
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 jam dengan
KH : jahitan luka baik dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Tp ternyata
setelah dikaji ulang dalam waktu 5x24 jam, ditemukan tanda infeksi.
Ini dpt terjadi bukan hanya krn perawatan luka yg baik oleh
perawat, tp mungkin didukung oleh nutrisi yang adekuat yang
dikonsumsi klien.
11. Proses Evaluasi
Tarik kesimpulan tentang status masalah
• Perawat menggunakan penilaian tentang pencapaian tujuan untuk
menentukan apakah tindakan keperawatan efekktif dalam
mengatasi, mengurangi atau mencegah masalah klien.
• Kesimpulan dapat berupa :
1. Masalah Aktual yg dirumuskan pada Dx. Keperawatan
teratasi, shg tindakan untuk masalah tsb dihentikan,
2. Masalah Resiko yg dirumuskan pada Dx. Keperawatan
dapat dicegah, namun fakto resiko masih ada, shg
tindakan keperawatan untuk masalah tersebut masih
dilanjutkan.
3. Masalah Aktual masih ada, walaupun sebagian KH
telah tercapai, sehingga tindakan keperawatan tetap
harus dilanjutkan.
12. Proses Evaluasi
Tarik kesimpulan tentang status masalah
• Apabila masalah teratasi sebagian atau tidak teratasi
2 kesimpulan dapat di tarik, yaitu :
1. Rencana Asuhan keperawatan direvisi. Revisi
dpt dilakukan pd pengkajian, merumuskan
diagnosa, perencanaan & implementasi.
2. Rencana asuhan Keperawatan tidak perlu di
revisi, krn memang klien / masalah tsb
membutuhkan waktu yg lebih lama untuk
dapat teratasi.
13. Proses Evaluasi
Tarik kesimpulan tentang status masalah
• Pada Dx. Kep. Aktual, pernyataan Analisa (A)
pada SOAP : Masalah teratasi atau masalah
teratasi sebagian atau masalah tidak/belum
teratasi
• Pada Dx. Kep. Resiko & Posibel, pernyataan
Analisa (A) pada SOAP : masalah masih
resiko/posibel atau masalah menjadi aktual.
• Pada Dx. Kep. Sindroma dan Wellness,
pernyataan tergantung pada Dx. Kep. nya.
14. Proses Evaluasi
Melanjutkan, memodifikasi atau menghentikan Tindakan
Masalah Teratasi : hentikan tindakan keperawatan.
Masalah Teratasi Sebagian : lanjutkan / modifikasi tindakan keperawatan :
(harus ditulis tindakan apa yg dilanjutkan / dimodifikasi)
Masalah Masih Resiko : lanjutkan / modifikasi tindakan keperawatan : (harus
ditulis tindakan apa yg dilanjutkan / dimodifikasi)
Masalah menjadi Aktual : rumuskan Dx. Keperawatan dan Rencana asuhan
keperawatan yang baru.
Masalah Tidak Teratasi : lanjutkan / modifikasi tindakan keperawatan :
(harus ditulis tindakan apa yg dilanjutkan / dimodifikasi)
Muncul Masalah Baru : jika data yang diperoleh menunjukkan
perkembangan masalah baru, shg perawat hrs merumuskan rumuskan Dx.
Keperawatan dan Rencana asuhan keperawatan yang baru.
15. APLIKASI
N
o
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Rencana
Tindakan /
Intervensi
1. Tidak efektifnya
jalan nafas
dengan Sekresi paru
yang kental, yang
ditandai dengan :
S : “sesak nafas”,
O : - klien tidak dpt
batuk
efektif,
- ronchi (+/+),
- klien tampak sesak,
- TTV : TD=90/60,
N=80X/menit,
R=35X/mnit,
S=37,5,
- sianosis (+).
Sekresi paru dapat dikeluarkan
setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
dengan Kriteria Hasil :
S : “tidak sesak”
O : - klien dpt batuk
efektif
- ronchi berkurang
/hilang
- tampak sesak berkurang
- TTV dlm batas N
- sianosis (-)
- Auskultasi suara
napas
- Ajarkan klien
batuk efektif
- Lakukan postural
drainase dgn
perkusi setiap 3
jam
- Rubah posisi klien
setiap 2 jam
- Tingkatkan
asupan cairan
- Kolaborasi terapi
O2 masker dgn
16. Catatan keperawatan
No
Dx
Tanggal&Jam Tindakan
Paraf dan Nama
Jelas
1. Kamis, 24 Maret 2022
08.00
08.15
Melakukan postural drainase
R: Pasien mengatakan sesak
berkurang
H: Ronchi berkurang
Mengajarkan batuk efektif
R: Pasien dapat batuk efektif
H: suara napas vesikuler
Dst.
17. APLIKASI
No
Dx.
Waktu
(Hari, Tanggal,
Perkembangan
(S , O, A, P)
Paraf dan
Nama Jelas
1. Selasa, 24 Maret 2022
Pk. 13.00.
S : - klien mengatakan sudah tidak sesak lagi
O : - klien tampak dpt batuk
efektif (sekret keluar saat batuk)
- Auskultasi : ronchi hilang (-/-)
- klien tampak tidak sesak lagi
- TTV : TD=110/80 mmHg, N=80x/menit
R=24x/menit, S= 37°C
- sianosis (-)
A : masalah teratasi
P : Hentikan Tindakan
Catatan Perkembangan