1. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Danau
Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat
yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnyagletser, aliran sungai, atau
karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi,
dan olahraga. Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi
oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh
daratan. Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan
bumi utara pada ketinggian yang lebih atas. Sebuah danau periglasial adalah
danau yang di salah satunya terbentuk lapisan es, "ice cap" atau gletser, es ini
menutupi aliran air keluar danau. Istilah danau juga digunakan untuk
menggambarkan fenomena seperti Danau Eyre, di mana danau ini kering di
banyak waktu dan hanya terisi pada saat musim hujan. Banyak danau adalah
buatan dan sengaja dibangun untuk penyediaan tenaga listrik-
hidro,rekreasi (berenang, selancar angin, dll), persediaan air, dll (Anonim a,
2012).
2.2 Klasifikasi Danau
Berdasarkan Proses Terjadinya Danau terbagi atas:
1. Danau Vulkanik
Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanis
(gunung berapi). Danau terbentuk jika ada air di dalam kawah baik gunung
berapi yang aktif maupun mati. Contohnya adalah danau Batur dan danau
Kelimutu.
2. Danau Vulkanik
Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanis
(gunung berapi). Danau terbentuk jika ada air di dalam kawah baik gunung
berapi yang aktif maupun mati. Contohnya adalah danau Batur dan danau
Kelimutu.
2. II-2
3. Danau Vulkanik
Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanis
(gunung berapi). Danau terbentuk jika ada air di dalam kawah baik gunung
berapi yang aktif maupun mati. Contohnya adalah danau Batur dan danau
Kelimutu.
4. Danau Tektonik;
Danau tektonik adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas tektonik
(lempeng) seperti saat gempa bumi terbentunk cekungan yang cukup besar
dan diisi oleh air. Contoh danau tektonik adalah danau Singkarak dan danau
Poso.
5. Danau Tektovulkanik;
Danau ini terbentuk akibat aktivitas gabungan dari tektonik dan vulkanik.
Pada saat terjadi letusan gunung berapi, sebagian badan gunung berapi patah
dan menutupi kawah. Jika patahan tersebut berisi air, maka terbentuklah
danau tektovulkanik. Contoh danau tektovulkanik adalah danau Toba.
6. Danau Glasial;
Danau glasial terbentuk di daerah pegunungan salju. Danau glasial berisi
gletser (salju yang telah mencair) yang terperangkap di sebuah cekungan.
Contoh danau glasial adalah danau Finger di New York.
7. Danau Aliran/Ladam;
Danau ini biasanya terjadi di sungai yang alirannya berkelok-kelok. Erosi di
sungai menyebabkan salah satu bagian sungai terendap dan menutup aliran
sungai sehingga tergenang dan terbentuk danau. Danau ini terdapat di sekitar
sungai-sungai di Kalimantan dan Brazil.
8. Danau Karst;
Danau karst adalah danau yang terbentuk karena pengikisan batu kapur oleh
air. Pengikisan tersebut seringkali menghasilkan cekungan yang dapat
digenangi air. Jika terisi air hujan maka akan membentuk danau karst berupa
dolina. Jika ukuran suatu danau karst lebih besar daripada dolina pada
umumnya, maka disebut uvala. Danau karst yang lebih besar daripada uvala
adalah polje. Contoh danau karst adalah danau yang terdapat di Biak dan
Yogyakarta.
3. II-3
9. Danau Laguna;
Danau ini biasanya terbentuk di kepulauan kecil. Danau ini terbentuk ketika
ada endapan pasir di sekitar perairan dangkal sehingga air di tengahnya
menjadi terperangkap dan membentuk danau.
10. Danau Buatan.
Danau buatan adalah danau yang dibuat oleh manusia. Danau ini dibuat untuk
memenuhi kebutuhan manusia seperti irigasi, PLTA, rekreasi, dan perikanan.
Danau buatan ini contohnya adalah waduk dan bendungan.
2.3 Manfaat Danau
1. Sumber energy pembangkit tenaga listrik;
2. Sebagai sarana transportasi dan rekreasi;
3. Sebagai tempat penyaluran Hobby (memancing);
4. Tempat budidaya ikan, udang dan kepiting;
5. Sumber air minum bagi makhluk hidup;
6. Sumber air bagi pengairan sawah;
7. Sebagia tempat olahraga, dan;
8. Sebagai tenpat riset dan penelitian.
2.4 Faktor Kerusakan Danau
Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan danau antara lain:
1. Kerusakan lingkungan dan erosi lahan yang disebabkan oleh penebangan
hutan dan pengolahan lahan yang tidak benar, sehingga menimbulkan erosi
dan sedimentasi dan menyebabkan pendangkalan serta penyempitan danau;
2. Pembuangan limbah penduduk, industri, pertambangan dan pertanian yang
menyebabkan pencemaran air danau;
3. Penangkapan ikan dengan cara yang merusak sumber daya (overfishing);
4. Pembudidayaan ikan dengan keramba jaring apung yang tidak terkendali
sehingga berpotensi pembuangan limbah pakan ikan dan pencemaran air;
5. Pengambilan air danau sebagai air baku ataupun sebagai tenaga air (PLTA)
yang kurang memperhitungkan keseimbangan hidrologi danau sehingga
mengubah karakteristik permukaan air danau dan sempadan danau.
4. II-4
2.5 Contoh Kerusakan Danau
Kerusakan danau yang terjadi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pendangkalan dan penyempitan danau, yang telah merusak ekosistem danau
bertipe paparan banjir.
2. Pencemaran kualitas air danau yang menggangu pertumbuhan biota akuatik
dan pemanfaatan air danau. Bila terjadi bencana arus balik (overturn) bahan
pencemaran dari dasar danau terangkat ke permukaan air.
3. Kehilangan keanekaragaman hayati (biodiversity).
4. Pertumbuhan gulma air sebagai akibat pencemaran limbah organik dan zat
hara (unsur Nitrogen dan Phosphor).
5. Pertumbuhan alga atau marak alga (algae bloom) yang disebabkan proses
penyuburan air danau akibat pencemaran limbah organik dan zat penyubur.
2.6 Pencemaran
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982).
Menurut Sundawati dan Saudin (2009) peristiwa pencemaran lingkungan
disebut polusi. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran
disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat
menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida
dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi
dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak. Suatu zat dapat disebut polutan
apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
5. II-5
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2. Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila
konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat
terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau akibat aktivitas manusia.Danau adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia (Ginting dan Simanihuruk, 2004).