Dokumen tersebut membahas tentang kebersihan yang perlu dijaga selama pandemi Covid-19, meliputi sering mencuci tangan, menyediakan hand sanitizer, tidak sering menyentuh wajah, memakai masker, membersihkan permukaan benda yang disentuh, menjaga jarak sosial, serta cara mencegah penularan Covid-19 di tempat umum seperti transportasi publik dan pusat perbelanjaan. Dokumen tersebut juga membahas aplikasi Ped
3. 1. Sering Mencuci Tangan
Mencuci tangan lebih sering menjadi salah satu tips kebersihan diri. Ada banyak sekali kuman & virus
yang mungkin menempel pada tangan kita, sangat penting untuk menjaga kebersihan tangan. Mencuci
tangan dengan sabun menjadi salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Dan mandi ketika berpergian
keluar dan bertemu banyak orang memakai sabun antiseptik agar kuman-kuman yang ada dibadan
hilang dan tidak menempel lagi.
2. Sedia Hand Sanitizer
Jika tidak ada tempat untuk cuci tangan, kita bisa menggantikannya dengan Hand Sanitizer, dengan
kandungan alkohol mulai dari 30% - 60%. Sangat dianjurkan untuk menggunakan Hand Sanitizer
mengandung alkohol minimal 60% karena lebih bisa membunuh virus Covid-19 yang mempunyai ukuran
cukup yakni 400-500 mikrometer.
PENTING NYA MENJAGA KEBERSIHAN
4. 3, Tidak Sering Menyentuh Wajah
Salah satu bagian tubuh yang paling rentan menjadi sarang virus adalah telapak
tangan. Maka dari itu disarankan untuk menghindari menyentuh mulut, mengusap hidung dan
mengucek mata terlalu sering. Sebab hal itu bisa memindahkan virus dari tangan ke mata,
hidung atau mulut yang kemudian masuk kedalam tubuh dan membuat kita sakit.
4. Memakai Masker
Kementrian kesehatan menggaungkan pentingnya disiplin memakai masker untuk
mencegah penularan Covid-19. Penularan Covid-19 umumnya melalui droplet / cairan tubuh
yang keluar dari hidung atau mulut seseorang yang telah terinfeksi. Memakai masker sangat
penting sebagai upaya mencegah terjadinya penularan Covid-19, terutama ketika berada
dikerumunan atau berdekatan.
5. Membersihkan Permukaan Barang Yang Disentuh
Virus Corona ini diperkirakan bisa bertahan dipermukaan benda selama beberapa
jam hingga hari. Jadi kita sebaiknya sering-seringlah untuk membersihkan benda yang sering
disentuh.
5. S0CIAL DISTANSING(MENJAGA JARAK )
Menjaga jarak aman, terutama dengan orang yang tengah
batuk atau bersin bisa membantu menghindari penularan
penyakit. Pastikan untuk jaga jarak setidaknya 1 – 2 meter.
Untuk mengindari penularan virus disarankan untuk tidak
banyak menghabiskan waktu diluar rumah jika tidak
penting.
Bahwa menjaga kebersihan dan kesehatan sangatlah
penting. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati
terutama dimasa pandemi seperti sekarang. Upaya-upaya
untuk mencegah penularan Covid-19 adalah menerapkan
perilaku sehat, yaitu selalu;
1. Memakai Masker
2. Mencuci Tangan Pakai Sabun
3. Menjaga Jarak, serta
4. Menghindari kerumunan
6. CARA MENCEGAH PENULARAN COVID-19
1. Di transportasi publik misalnya, bila kondisi tidak sehat, jangan mengemudikan kendaraan
dan segera periksa ke fasyankes. Bagi penumpang yang demam, batuk atau flu,
menggunakan masker, ukur suhu 2x sehari sebelum dan sesudah mengemudi.
Bila penumpang dengan gejala mirip flu, sarankan untuk mengenakan masker. bila tidak
memiliki masker, berikan masker.
2. Di Pusat Perbelanjaan dilakukan dengan pemeriksaan/ skrining pengunjung suhu tubuh
sebelum memasuki area perbelanjaan, Menjaga jarak minimal 1-2 meter dengan orang lain
saat berbelanja, menunda berbelanja bila sedang kurang sehat, bagi pemilik usaha agar
menyediakan tempat cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, menjaga
kebersihan dan lingkungan tempat perbelanjaan.
3. kegiatan belajar melalui online, memberi tugas para siswa/siswi yang beragam, agar tidak
bosan di rumah, menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air dan sabun atau
handsanitizer di sekolah,
7. Memperketat 3M Dan 3T
1.Menggunakan Masker
2. Mencuci Tangan
3. Menjaga Jarak
1.Tracing
2.Testing
3.Treatment
3M 3T
9.
MEMPERMUDAH
MASYARAKAT
Aktivitas perdagangan,
perdagangan modern seperti Mall atau
Departemen Store, maupun perdagangan
secara tradisional seperti pasar dan toko-toko
tradisional.
Pada Pembelajaran tatap muka di
sekolah sudah dibuat sistem skrining tanpa scan
QR Code, dengan mensupply informasi kasus
konfirmasi dan kontak erat peserta didik ke
penanggungjawab sekolah melalui integrasi
database ke Kemendikbud dan Kemenag. Untuk
pengunjung sekolah tetap menggunakan scan
QR Code.
Dan untuk mendukung
implementasi protokol kesehatan, misalnya
kalau scan QR Code hasilnya hijau maka
seseorang bisa beraktivitas di tempat tersebut.
Tapi kalau kuning atau merah maka tidak boleh
beraktivitasi di tempat tersebut.