SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TANAMAN
“Fotosintesis”
Muhammad Guruh Arif Zulfahmi
105040201111091

Jum’at

09.00

Assisten:
Kak Cecilia

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Fotosintesis
juga dapat diartikan proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi
cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum
cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan
ultra ungu (tidak kelihatan). Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis
(photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara
asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari [[CO2]] diikat (difiksasi)
menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme
untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang. Dalam melakukan fotosintesis, tumbuhan sangat memerlukan kehadiran
klorofil atau zat hijau daun. Dengan mempelajari fotosintesis, kita dapat mengetahui proses
fotosistesis pada tumbuhan tingkat atas yang nantinya digunakan sebagai dasar dalam
mempelajari fisiologi pada tanaman berikutnya.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui definisi dan peran fotositesis pada tumbuhan
2. Mempelajari dan mengetahui tahapan fotosintesis mulai dari reaksi terang (siklik dan
non siklik) serta reaksi gelap
3. Mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi fotosintesis
4. Mengetahui cara pengujian pati
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Fotosintesis
1. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa

yang

dilakukan tumbuhan, alga,

dan

beberapa

jenis bakteri dengan

menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi
cahaya matahari.
(Anonymous, 2010)

2. Fotosintesis yaitu peristiwa pembentukan makanan dengan bantuan sinar matahari.
Proses ini membutuhkan bahan makanan berupa air, karbon dioksida, oksigen dan
berbagai zat mineral. Hasil dari fotosintesis akan diedarkan keseluruh bagian
tumbuhan melalui pembuluh tapis.
(Momon S. & Sulistiorini, 2006)
3. Photosynthesis is the fundamental basis of competitive success in green plants and the
principal organ of photosynthesis in higher plants is the leaf.
Translate : “Dasar penting dari kesuksesan kompetisi pada tanaman hijau dan organ
yang berperan dalam fotosintesis pada tanaman tingkat tinggi.”
(Hopkins, 1995)
4. Photosynthesis is the process in green plants and certain other organisms by which
carbohydrates are synthesized from carbon dioxide and water using light as an energy
source. Most forms of photosynthesis release oxygen as a byproduct.
Translate : “Fotosintesis adalah proses pada tumbuhan hijau dan tentu saja pada
organisme lainnya dimana karbohidrat disintesis dari karbon dioksida dan air
menggunakan cahaya sebagai sumber energy. Kebanyakan dari fotosintesis
melepaskan oksigen sebagai produk.
(Anonymous, 2010)

2.2 Tahapan Fotosintesis
2.2.1 Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi pada grana. Di dalam reaksi terang, tumbuhan menangkap air dan
CO2 kemudian mengolahnya menggunakan sumber energi cahaya matahari yang ditangkap
oleh klorofil. Selanjutnya, gula dan air tersebut dengan bantuan sinar matahari diubah menjadi
gula (glukosa), O2, dan uap air. O2 dan uap air dikeluarkan dari dalam tubuh tumbuhan,
sedangkan gula dijadikan bahan makanan tumbuhan tersebut.
Secara garis besar, proses berlangsungnya fotosintesis dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Cahaya mencapai sel-sel daun yang mengandung klorofil.
b. Klorofil menyerap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia.
c. Udara yang mengandung karbon dioksida masuk ke dalam daun daun melalui stomata.
Selanjutnya, karbon dioksida tersebut menyebar di antara sel-sel daun.

d. Akar menyerap air yang dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis. Air tersebut
mengalir dari akar menuju batang kemudian ke daun.
e. Molekul air dipecah oleh energi cahaya menjadi oksigen dan hidrogen. Molekul hidrogen
bergabung dengan molekul CO2 membentuk glukosa.
Reaksi terang dibagi menjadi reaksi siklik dan non-siklik. Reaksi siklik adalah reaksi
yang hanya melibatkan satu fotosistem, yaitu fotosistem I. Dalam fotofosforilasi siklik,
pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I. Sedangkan, reaksi
non-siklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua fotosistem klorofil yang berbeda,
yaitu fotosistem I dan II. Dalam fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan elektron dimulai di
fotosistem II, tetapi elektron tidak kembali lagi ke fotosistem II.

2.2.2 Reaksi Gelap
Reaksi gelap (siklus Calvin) terjadi di dalam stroma (rongga daun). Pada siklus
Calvin, H2 yang terlepas dari molekul air (H2O) akan diikat oleh NADP dan terbentuklah
NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Pada reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik
(berulang) yang membentuk gula dari CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Reaksi ini tidak
membutuhkan cahaya.
Energi yang digunakan dalam siklus Calvin diperoleh dari reaksi terang. Ketika
berlangsung reaksi gelap terjadi proses respirasi seluler. Glukosa yang diperoleh pada reaksi
terang digunakan oleh tanaman untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa yang
merupakan komponen utama tubuh tumbuhan dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar.
Respirasi pada tumbuhan berlangsung pada malam hari. Tumbuhan berespirasi dan
mengeluarkan CO2, uap air, dan energi. Oleh karena itu, pada malam hari udara di bawah
tumbuhan terutama yang berdaun banyak akan terasa pengap, sedikit lembab dan gerah.
Karbon dioksida bersifat menyerap kalor dari sekeliling sehingga menyebabkan udara
menjadi gerah. Udara lembab yang dirasa adalah karena uap air yang dikeluarkan.
(Krisno, H. Moch. Agus dkk, 2008)

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Fotosintesis
Pengaruh cahaya : laju fotosintesis akan meningkat pada intensitas cahaya yang
tinggi.
Kadar klorofil :

pengaruh dari kadar klorofil terhadap kecepatan fotosintesis

ditentukan oleh banyaknya CO2 dalam air yang diserap setiap jamnya oleh klorofil.
Pengaruh suhu : Mempengaruhi enzim untuk fotosintesis. Jika suhu naik 10°c, kerja
enzim meningkat 2xlipat. (tapi hanya pada suhu tertentu, jika suhu terlalu tinggi, justru
bisa merusak).
Ketersediaan : CO2, semakin tinggi konsentrasi CO2 semakin meningkatkan laju
fotosintesis.
Ketersediaan air : kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
(Setowati dan Deswaty, 2007)

2.4 Teknik-teknik Pengujian Pati
Pengujian amilum dapat dibuktikan dengan menggunakan iodium, tanaman yang
mengandung amilum ditetesi dengan yodium akan berwarna hitam. Amilum hanya terdapat
pada bagian daun yang hijau dan terkena cahaya matahari.

(Dwidjoseputro,1994)

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
 Alat pemanas

: digunakan untuk merebus daun
 Cawan petri

: untuk meletakkan daun dan batang yang akan diuji dan

ditetesi larutan KI
 Gunting

: untuk memotong daun

 Tabung reaksi (besar) : tempat merebus daun
 Pipet

: untuk mengambil larutan KI

 Pinset

: untuk mengambil sampel

 Cutter

: untuk memotong batang

 Kertas label

: untuk label bahan yang diuji

 Spidol

: untuk pemberi tanda label

3.1.2 Bahan
 Daun ketela pohon ternaungi

: sebagai obyek pengamatan

 Batang ketela pohon

: sebagai obyek pengamatan

 Daun ketela pohon tak ternaungi

: sebagai obyek pengamatan

 Air

: untuk media perebusan daun

 Alkohol 96%

: untuk meluruhkan larutan.

 KI (kalium iodide)

: untuk indikator kadar pati dalam ketela

pohon

3.2 Diagram Alir
Daun singkong
Daun (yang ternanungi dan tidak ternaungi)
Direbus dalam air ± 2 menit

Tiriskan

Letakkan di cawan

Tambah iodine

Rendam alcohol 96% ± 5 menit

Amati
Hasil

Batang singkong

Batang (atas, tengah, bawah)

Dibelah menjadi dua sama besar

ditetesi KI (kalium iodide)

gambar

hasil

3.3 Analisa Perlakuan
3.3.1 Perlakuan pada Daun Singkong
Sebelum melaksanakan praktikum dalam laboratorium, diberlakukannya perlakuan
khusus terhadap tanaman singkong yang akan dibawa, adalah :
 daun tak dibungkus (sebagai control)
 daun dibungkus dengan kertas warna merah
 daun dibungkus dengan kertas warna kuning
 daun dibungkus dengan kertas warna hijau
 daun dibungkus dengan kertas warna biru
Dalam praktikum kali ini, dilakukan pengamatan tentang kadar pati yang ada pada
tanaman ketela pohon. Setelah daun dibungkus selama kurang lebih dua hari, daun ketela
pohon ini direbus, tiriskan dan direndam dengan alcohol 96% selama lima menit untuk
melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan iodine.
dilanjutkan dengan pemberian larutan iodine pada seluruh permukaan daun untuk melihat
kandungan amilum/glukosa yang ada pada daun tersebut. Jika daun tersebut mengandung
amilum maka daun akan tampak berwarna hitam (biru-kehitaman) setelah ditetesi iodine.
Terakhir amati dan jangan lupa untuk didokumentasikan.

3.3.2 Perlakuan pada Batang
Pada batang daun singkong, perlakuan untuk mengetahui kadar pati diawali dengan
memotong batang singkong menjadi tiga bagian yaitu bawah, tengah, dan atas. Masingmasing batang tersebut dibelah menjadi dua dengan menggunakan cutter. Kemudian tetesi
dengan iodine untuk melihat kandungan amilum/glukosa yang ada pada daun tersebut,
apabila semakin hitam floem, maka semakin tinggi kandungan amilum yang ada dibagian
tersebut. Jangan lupa pendokumentasian sama seperti percobaan sebelumnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Dokumentasi Daun dan Batang sebelum Pengamatan
 Daun

 Batang

Dari kiri: batang atas, tengah, bawah
4.1.2 Dokumentasi Daun dan Batang sesudah Pengamatan
 Daun

Ditutup kertas biru

Ditutup kertas kuning

Ditutup kertas hijau

Ditutup kertas merah

Tidak ditutup

Perbandingan hasil uji pati daun

 Batang

Batang atas

Batang bawah
Batang tengah

Perbandingan hasil uji pati pada batang

4.2 Analisa Hasil
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa adanya perlakuan dibungkus
(ternaungi) atau tidak dibungkus pada daun menunjukkan adanya proses
fotosintesis yang berbeda. Setelah ditetesi Iodine, daun dan batang berubah warna
menjadi hitam. Warna hitam tersebut menunjukkan amilum yang tersimpan pada
daun tersebut. Kandungan amilum yang tinggi akan membuat warna daun atau
batang yang telah diuji semakin hitam pekat. Pada praktikum, daun dengan
perlakuan pembungkusan kertas warna biru menunjukkan kandungan amilumnya
paling tinggi. Dan kandungan amilum yang paling rendah terdapat pada daun yang
tidak dibungkus. Hal ini sebenarnya berbanding terbalik dengan teori yang ada
dimana daun yang tak ternaungi akan memiliki kadar pati paling banyak karena
langsung terkena sinar matahari, namun karena daun yang dijadikan objek adalah
daun muda sehingga kandungan patinya masih sedikit. Pada batang, bagian batang
paling bawah yang memiliki kandungan amilum yang paling tinggi dibanding
batang bagian tengah dan atas, karena terjadi translokasi fotosintesis yang akan di
distribusikan ke bagian ujung akarnya karena tanaman ketela pohon menympan
cadangan makanannya di umbinya.

4.3

Pembahasan
4.3.1

Hubungan Faktor Panjang Gelombang & Faktor lain dalam Fotosintesis
dengan Hasil Praktikum
Pada daun yang tidak ternaungi, kandungan amilum yang teridentifikasi cukup

banyak. Sedangkan pada bagian batang bawah mempunyai kandungan amilum
lebih banyak daripada bagian batang atas dan tengah. Masing-masing jenis cahaya
berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Pigmen yang berbeda menyerap
cahaya pada panjang gelombang yang berbeda pula. Alasan utama mengapa
spektrum aksi lebih tinggi dari spektrum serapan adalah karena cahaya hijau dan
kuning yang tidak segera diserap akan dipantulkan berulang-ulang di dalam sel
fotosintetik sampai akhirnya diserap oleh klorofil dan menyumbangkan energi
untuk fotosintesis. Semakin panjang gelombang maka fotosintesis akan semakin
cepat sebanding dengan meningkatnya kadar amilum.Pada perlakuan daun dapat
ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi atau cepat laju fotosintesis maka
semakin banyak kadar amilumnya.
(Anonymous, 2010)
4.3.2 Hubungan antara Translokasi Fotosintat dengan Bagian (posisinya) dalam
Tanaman
Pada daun tanaman ketela pohon, translokasi fotosintat terjadi pada daun
yang terkene sinar matahari langsung, sedangkan pada batang translokasi
fotosintat terdapat pada batang tanaman pada bagian bawah, hal ini dikarenakan
tempat penyimpanan cadangan makan ketela pohon berada di bawah. Karena pada
proses fotosintesis menghasilkan glukosa yang berlebih akan disimpan dalam
organ cadangan makanan seperti umbi batang, umbi akar.
(Anonymous, 2010)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil praktikum yang didapat pada materi fotosintesis ini adalah tanaman
ketela pohon memiliki kadar pati yang berbeda pada beberapa bagian daun dan batang
ketela pohon. Pada daun, kadar pati tertinggi didapat pada tanaman yang tidak ternaungi
sehingga bisa mendapat sinar matahari secara langsung dan digunakan untuk energi
fotosintesis. Pada batang didapat pada batang terbawah dari batang karena batang bawah
sebagai tempat penyimpanan cadangan makan ketela pohon. Pada proses fotosintesis
ketela pohon akan menghasilkan glukosa yang berlebih dan disimpan dalam organ
cadangan makanan seperti umbi batang dan umbi akar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2010.http://www.crayonpedia.org/mw/Fotosintesis_12.1
Anonymous.2010.http://www.google.com/Fistum%20Fotosintesis/faktor%20mempengaruhi
%20fotosintesis.htm
Anonymous.2010.http://www.wikipedia.org/Fistum%20Fotosintesis/Fotosintesis.htm
Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tanaman. Jakarta : Gramedia
Hopkins, William G. 1995. Introduction to Plant Physiology. Lybrary of congress. New York.
Krisno, H. Moch. Agus dkk, 2008, ILMU PENGETAHUAN ALAM Untuk SMP/MTs Kelas
VIII, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 85- 87.
S, Momon dan Sulistiorini . 2006 . Saya Ingin Pintar Ilmu Pengetahuan Alam . Grafindo
Media Pratama . Bandung
Setowati, Tetty dan Deswaty Furqonita. 2007 . Biologi Interaktif untuk SMA/MA Kelas XII .
Azka Press . Jakarta

More Related Content

What's hot

Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
UNESA
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
UNESA
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
fahmiganteng
 

What's hot (20)

Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi Laporan Praktikum Respirasi
Laporan Praktikum Respirasi
 
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
 

Similar to Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis

Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
Ivy Ong
 
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhanModul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
Rinoputra Stain
 
PROSES FOTOSINTESIS
PROSES FOTOSINTESISPROSES FOTOSINTESIS
PROSES FOTOSINTESIS
wiro12
 
Ekoligi
EkoligiEkoligi
Ekoligi
wiro12
 
Laporan pratikum fistum hidrilla
Laporan pratikum fistum hidrillaLaporan pratikum fistum hidrilla
Laporan pratikum fistum hidrilla
Wulan Dari
 
pembentukan nutrisi dan gerak tumbuhan
pembentukan nutrisi dan gerak tumbuhanpembentukan nutrisi dan gerak tumbuhan
pembentukan nutrisi dan gerak tumbuhan
علي مسفقين
 

Similar to Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis (20)

Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Proses Fotosintesis
Proses FotosintesisProses Fotosintesis
Proses Fotosintesis
 
Muhammad nur rustan
Muhammad nur rustanMuhammad nur rustan
Muhammad nur rustan
 
Acara 4 1
Acara 4 1Acara 4 1
Acara 4 1
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Ingenhouz
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan IngenhouzPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Ingenhouz
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Ingenhouz
 
Fotosintesis dan gerak tumbuhan
Fotosintesis dan gerak tumbuhanFotosintesis dan gerak tumbuhan
Fotosintesis dan gerak tumbuhan
 
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhanModul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
Modul proses terjadinya fotosintesi tumbuhan
 
PROSES FOTOSINTESIS
PROSES FOTOSINTESISPROSES FOTOSINTESIS
PROSES FOTOSINTESIS
 
Ekoligi
EkoligiEkoligi
Ekoligi
 
Laporan pratikum fistum hidrilla
Laporan pratikum fistum hidrillaLaporan pratikum fistum hidrilla
Laporan pratikum fistum hidrilla
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Bab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesisBab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesis
 
PPT_FOTOSINTESIS_video_fix.pptx
PPT_FOTOSINTESIS_video_fix.pptxPPT_FOTOSINTESIS_video_fix.pptx
PPT_FOTOSINTESIS_video_fix.pptx
 
pembentukan nutrisi dan gerak tumbuhan
pembentukan nutrisi dan gerak tumbuhanpembentukan nutrisi dan gerak tumbuhan
pembentukan nutrisi dan gerak tumbuhan
 
Fotosintesis.
Fotosintesis.Fotosintesis.
Fotosintesis.
 

More from fahmiganteng

Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
fahmiganteng
 
Makalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifeMakalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of life
fahmiganteng
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
fahmiganteng
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
fahmiganteng
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
fahmiganteng
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benih
fahmiganteng
 
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahLaporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
fahmiganteng
 
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistemLaporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
fahmiganteng
 
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putihLaporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
fahmiganteng
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
fahmiganteng
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainaseLaporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainase
fahmiganteng
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualLaporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
fahmiganteng
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
fahmiganteng
 
Laporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilLaporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofil
fahmiganteng
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
fahmiganteng
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
fahmiganteng
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
fahmiganteng
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
fahmiganteng
 
Laporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha taniLaporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha tani
fahmiganteng
 

More from fahmiganteng (20)

Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Makalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifeMakalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of life
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benih
 
Laporan tanah 1
Laporan tanah 1Laporan tanah 1
Laporan tanah 1
 
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahLaporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
 
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistemLaporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
 
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putihLaporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainaseLaporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainase
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualLaporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
 
Laporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilLaporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofil
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Laporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha taniLaporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha tani
 

Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN “Fotosintesis” Muhammad Guruh Arif Zulfahmi 105040201111091 Jum’at 09.00 Assisten: Kak Cecilia PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Fotosintesis juga dapat diartikan proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan). Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari [[CO2]] diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang. Dalam melakukan fotosintesis, tumbuhan sangat memerlukan kehadiran klorofil atau zat hijau daun. Dengan mempelajari fotosintesis, kita dapat mengetahui proses fotosistesis pada tumbuhan tingkat atas yang nantinya digunakan sebagai dasar dalam mempelajari fisiologi pada tanaman berikutnya. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui definisi dan peran fotositesis pada tumbuhan 2. Mempelajari dan mengetahui tahapan fotosintesis mulai dari reaksi terang (siklik dan non siklik) serta reaksi gelap 3. Mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi fotosintesis 4. Mengetahui cara pengujian pati
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Fotosintesis 1. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. (Anonymous, 2010) 2. Fotosintesis yaitu peristiwa pembentukan makanan dengan bantuan sinar matahari. Proses ini membutuhkan bahan makanan berupa air, karbon dioksida, oksigen dan berbagai zat mineral. Hasil dari fotosintesis akan diedarkan keseluruh bagian tumbuhan melalui pembuluh tapis. (Momon S. & Sulistiorini, 2006) 3. Photosynthesis is the fundamental basis of competitive success in green plants and the principal organ of photosynthesis in higher plants is the leaf. Translate : “Dasar penting dari kesuksesan kompetisi pada tanaman hijau dan organ yang berperan dalam fotosintesis pada tanaman tingkat tinggi.” (Hopkins, 1995) 4. Photosynthesis is the process in green plants and certain other organisms by which carbohydrates are synthesized from carbon dioxide and water using light as an energy source. Most forms of photosynthesis release oxygen as a byproduct. Translate : “Fotosintesis adalah proses pada tumbuhan hijau dan tentu saja pada organisme lainnya dimana karbohidrat disintesis dari karbon dioksida dan air menggunakan cahaya sebagai sumber energy. Kebanyakan dari fotosintesis melepaskan oksigen sebagai produk. (Anonymous, 2010) 2.2 Tahapan Fotosintesis 2.2.1 Reaksi Terang Reaksi terang terjadi pada grana. Di dalam reaksi terang, tumbuhan menangkap air dan CO2 kemudian mengolahnya menggunakan sumber energi cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil. Selanjutnya, gula dan air tersebut dengan bantuan sinar matahari diubah menjadi gula (glukosa), O2, dan uap air. O2 dan uap air dikeluarkan dari dalam tubuh tumbuhan, sedangkan gula dijadikan bahan makanan tumbuhan tersebut.
  • 4. Secara garis besar, proses berlangsungnya fotosintesis dapat diuraikan sebagai berikut. a. Cahaya mencapai sel-sel daun yang mengandung klorofil. b. Klorofil menyerap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. c. Udara yang mengandung karbon dioksida masuk ke dalam daun daun melalui stomata. Selanjutnya, karbon dioksida tersebut menyebar di antara sel-sel daun. d. Akar menyerap air yang dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis. Air tersebut mengalir dari akar menuju batang kemudian ke daun. e. Molekul air dipecah oleh energi cahaya menjadi oksigen dan hidrogen. Molekul hidrogen bergabung dengan molekul CO2 membentuk glukosa. Reaksi terang dibagi menjadi reaksi siklik dan non-siklik. Reaksi siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu fotosistem, yaitu fotosistem I. Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I. Sedangkan, reaksi non-siklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua fotosistem klorofil yang berbeda, yaitu fotosistem I dan II. Dalam fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan elektron dimulai di fotosistem II, tetapi elektron tidak kembali lagi ke fotosistem II. 2.2.2 Reaksi Gelap Reaksi gelap (siklus Calvin) terjadi di dalam stroma (rongga daun). Pada siklus Calvin, H2 yang terlepas dari molekul air (H2O) akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Pada reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik (berulang) yang membentuk gula dari CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Energi yang digunakan dalam siklus Calvin diperoleh dari reaksi terang. Ketika berlangsung reaksi gelap terjadi proses respirasi seluler. Glukosa yang diperoleh pada reaksi terang digunakan oleh tanaman untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa yang merupakan komponen utama tubuh tumbuhan dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Respirasi pada tumbuhan berlangsung pada malam hari. Tumbuhan berespirasi dan mengeluarkan CO2, uap air, dan energi. Oleh karena itu, pada malam hari udara di bawah
  • 5. tumbuhan terutama yang berdaun banyak akan terasa pengap, sedikit lembab dan gerah. Karbon dioksida bersifat menyerap kalor dari sekeliling sehingga menyebabkan udara menjadi gerah. Udara lembab yang dirasa adalah karena uap air yang dikeluarkan. (Krisno, H. Moch. Agus dkk, 2008) 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Fotosintesis Pengaruh cahaya : laju fotosintesis akan meningkat pada intensitas cahaya yang tinggi. Kadar klorofil : pengaruh dari kadar klorofil terhadap kecepatan fotosintesis ditentukan oleh banyaknya CO2 dalam air yang diserap setiap jamnya oleh klorofil. Pengaruh suhu : Mempengaruhi enzim untuk fotosintesis. Jika suhu naik 10°c, kerja enzim meningkat 2xlipat. (tapi hanya pada suhu tertentu, jika suhu terlalu tinggi, justru bisa merusak). Ketersediaan : CO2, semakin tinggi konsentrasi CO2 semakin meningkatkan laju fotosintesis. Ketersediaan air : kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. (Setowati dan Deswaty, 2007) 2.4 Teknik-teknik Pengujian Pati Pengujian amilum dapat dibuktikan dengan menggunakan iodium, tanaman yang mengandung amilum ditetesi dengan yodium akan berwarna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan terkena cahaya matahari. (Dwidjoseputro,1994) BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat  Alat pemanas : digunakan untuk merebus daun
  • 6.  Cawan petri : untuk meletakkan daun dan batang yang akan diuji dan ditetesi larutan KI  Gunting : untuk memotong daun  Tabung reaksi (besar) : tempat merebus daun  Pipet : untuk mengambil larutan KI  Pinset : untuk mengambil sampel  Cutter : untuk memotong batang  Kertas label : untuk label bahan yang diuji  Spidol : untuk pemberi tanda label 3.1.2 Bahan  Daun ketela pohon ternaungi : sebagai obyek pengamatan  Batang ketela pohon : sebagai obyek pengamatan  Daun ketela pohon tak ternaungi : sebagai obyek pengamatan  Air : untuk media perebusan daun  Alkohol 96% : untuk meluruhkan larutan.  KI (kalium iodide) : untuk indikator kadar pati dalam ketela pohon 3.2 Diagram Alir Daun singkong Daun (yang ternanungi dan tidak ternaungi) Direbus dalam air ± 2 menit Tiriskan Letakkan di cawan Tambah iodine Rendam alcohol 96% ± 5 menit Amati
  • 7. Hasil Batang singkong Batang (atas, tengah, bawah) Dibelah menjadi dua sama besar ditetesi KI (kalium iodide) gambar hasil 3.3 Analisa Perlakuan 3.3.1 Perlakuan pada Daun Singkong Sebelum melaksanakan praktikum dalam laboratorium, diberlakukannya perlakuan khusus terhadap tanaman singkong yang akan dibawa, adalah :  daun tak dibungkus (sebagai control)  daun dibungkus dengan kertas warna merah  daun dibungkus dengan kertas warna kuning  daun dibungkus dengan kertas warna hijau  daun dibungkus dengan kertas warna biru Dalam praktikum kali ini, dilakukan pengamatan tentang kadar pati yang ada pada tanaman ketela pohon. Setelah daun dibungkus selama kurang lebih dua hari, daun ketela pohon ini direbus, tiriskan dan direndam dengan alcohol 96% selama lima menit untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan iodine.
  • 8. dilanjutkan dengan pemberian larutan iodine pada seluruh permukaan daun untuk melihat kandungan amilum/glukosa yang ada pada daun tersebut. Jika daun tersebut mengandung amilum maka daun akan tampak berwarna hitam (biru-kehitaman) setelah ditetesi iodine. Terakhir amati dan jangan lupa untuk didokumentasikan. 3.3.2 Perlakuan pada Batang Pada batang daun singkong, perlakuan untuk mengetahui kadar pati diawali dengan memotong batang singkong menjadi tiga bagian yaitu bawah, tengah, dan atas. Masingmasing batang tersebut dibelah menjadi dua dengan menggunakan cutter. Kemudian tetesi dengan iodine untuk melihat kandungan amilum/glukosa yang ada pada daun tersebut, apabila semakin hitam floem, maka semakin tinggi kandungan amilum yang ada dibagian tersebut. Jangan lupa pendokumentasian sama seperti percobaan sebelumnya.
  • 9. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Dokumentasi Daun dan Batang sebelum Pengamatan  Daun  Batang Dari kiri: batang atas, tengah, bawah
  • 10. 4.1.2 Dokumentasi Daun dan Batang sesudah Pengamatan  Daun Ditutup kertas biru Ditutup kertas kuning Ditutup kertas hijau Ditutup kertas merah Tidak ditutup Perbandingan hasil uji pati daun  Batang Batang atas Batang bawah
  • 11. Batang tengah Perbandingan hasil uji pati pada batang 4.2 Analisa Hasil Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa adanya perlakuan dibungkus (ternaungi) atau tidak dibungkus pada daun menunjukkan adanya proses fotosintesis yang berbeda. Setelah ditetesi Iodine, daun dan batang berubah warna menjadi hitam. Warna hitam tersebut menunjukkan amilum yang tersimpan pada daun tersebut. Kandungan amilum yang tinggi akan membuat warna daun atau batang yang telah diuji semakin hitam pekat. Pada praktikum, daun dengan perlakuan pembungkusan kertas warna biru menunjukkan kandungan amilumnya paling tinggi. Dan kandungan amilum yang paling rendah terdapat pada daun yang tidak dibungkus. Hal ini sebenarnya berbanding terbalik dengan teori yang ada dimana daun yang tak ternaungi akan memiliki kadar pati paling banyak karena langsung terkena sinar matahari, namun karena daun yang dijadikan objek adalah daun muda sehingga kandungan patinya masih sedikit. Pada batang, bagian batang paling bawah yang memiliki kandungan amilum yang paling tinggi dibanding batang bagian tengah dan atas, karena terjadi translokasi fotosintesis yang akan di distribusikan ke bagian ujung akarnya karena tanaman ketela pohon menympan cadangan makanannya di umbinya. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Hubungan Faktor Panjang Gelombang & Faktor lain dalam Fotosintesis dengan Hasil Praktikum Pada daun yang tidak ternaungi, kandungan amilum yang teridentifikasi cukup banyak. Sedangkan pada bagian batang bawah mempunyai kandungan amilum lebih banyak daripada bagian batang atas dan tengah. Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda pula. Alasan utama mengapa
  • 12. spektrum aksi lebih tinggi dari spektrum serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning yang tidak segera diserap akan dipantulkan berulang-ulang di dalam sel fotosintetik sampai akhirnya diserap oleh klorofil dan menyumbangkan energi untuk fotosintesis. Semakin panjang gelombang maka fotosintesis akan semakin cepat sebanding dengan meningkatnya kadar amilum.Pada perlakuan daun dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi atau cepat laju fotosintesis maka semakin banyak kadar amilumnya. (Anonymous, 2010) 4.3.2 Hubungan antara Translokasi Fotosintat dengan Bagian (posisinya) dalam Tanaman Pada daun tanaman ketela pohon, translokasi fotosintat terjadi pada daun yang terkene sinar matahari langsung, sedangkan pada batang translokasi fotosintat terdapat pada batang tanaman pada bagian bawah, hal ini dikarenakan tempat penyimpanan cadangan makan ketela pohon berada di bawah. Karena pada proses fotosintesis menghasilkan glukosa yang berlebih akan disimpan dalam organ cadangan makanan seperti umbi batang, umbi akar. (Anonymous, 2010)
  • 13. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Hasil praktikum yang didapat pada materi fotosintesis ini adalah tanaman ketela pohon memiliki kadar pati yang berbeda pada beberapa bagian daun dan batang ketela pohon. Pada daun, kadar pati tertinggi didapat pada tanaman yang tidak ternaungi sehingga bisa mendapat sinar matahari secara langsung dan digunakan untuk energi fotosintesis. Pada batang didapat pada batang terbawah dari batang karena batang bawah sebagai tempat penyimpanan cadangan makan ketela pohon. Pada proses fotosintesis ketela pohon akan menghasilkan glukosa yang berlebih dan disimpan dalam organ cadangan makanan seperti umbi batang dan umbi akar.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Anonymous.2010.http://www.crayonpedia.org/mw/Fotosintesis_12.1 Anonymous.2010.http://www.google.com/Fistum%20Fotosintesis/faktor%20mempengaruhi %20fotosintesis.htm Anonymous.2010.http://www.wikipedia.org/Fistum%20Fotosintesis/Fotosintesis.htm Dwidjoseputro. 1994. Pengantar Fisiologi Tanaman. Jakarta : Gramedia Hopkins, William G. 1995. Introduction to Plant Physiology. Lybrary of congress. New York. Krisno, H. Moch. Agus dkk, 2008, ILMU PENGETAHUAN ALAM Untuk SMP/MTs Kelas VIII, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 85- 87. S, Momon dan Sulistiorini . 2006 . Saya Ingin Pintar Ilmu Pengetahuan Alam . Grafindo Media Pratama . Bandung Setowati, Tetty dan Deswaty Furqonita. 2007 . Biologi Interaktif untuk SMA/MA Kelas XII . Azka Press . Jakarta