1. Amoniak
1. Primary Reformer
katalis Nikel (Ni). Persamaan reaksi nya adalah sebagai berikut :
1) - Q
Setelah itu, steam yang masih tersisa akan bereaksi dengan CO (Hasil reaksi pertama)
untuk membentuk H2 kembali. Reaksi nya adalah :
2)
Reaksi diatas merupakan reaksi eksotermis sehingga menghasilkan panas yang akan
mengalir ke atas bersama dengan panas dari burner yang dimanfaatkan di coil-coil
preheater di convection section sampai akhirnya panas yang keluar ke atmosfir sebesar
193oC.
2. Secondary reformer
Reaksi nya adalah sebagai berikut :
1)
Reaksi diatas merupakan reaksi eksotermis sehingga menghasilkan panas yang digunakan
untuk membentuk Hidrogen dari sisa metan tersisa. Reaksi nya adalah :
2) – Q
Pada unit secondary reformer ini digunakan katalis Nikel ( Ni) untuk mempercepat
reaksi. Campuran hasil reaksi di secondary reformer ini adalah Nitrogen (N2) yang belum
bereaksi dan akan bereaksi dengan H2 di ammonia converter. Panas yang tersisa di
secondary reformer ini dimanfaatkan sebagai pemanas steam drum. Dan gas prosesnya
2. dialirkan menuju tahap selanjutnya. Outlet dari secondary reformer ini adalah CH4 = O,6
% ,CO = 13,8% , H2 = 54,5 % dengan Temperatur = 966oC dan Tekanan = 34 kg/cm2 g.
3. HTS
HTS berlangsung pada suhu 340-350 oC dan tekanan 33,8 kg/cm2 g dengan katalis besi
oksida (Fe2O3). Reaksinya adalah :
1)
Reaksi diatas adalah reaksi eksotermis sehingga menghasilkan panas didalam reactor
sebesar 407,6 oC. Outlet dari HTS ini adalah CO2 = 12,4% dan CO sebesar 2,99%.
Sebelum lanjut ke LTS, gas sintesa diturunkan suhunya menjadi 190oC di Boiler Feed
Water Preheater (E-0212).
4. LTS
Prinsipnya LTS adalah sama dengan prinsip di HTS, namun dengan suhu yang lebih
rendah untuk mendapatkan konversi yang tinggi. Selain itu, katalis yang digunakan
adalah Tembaga (Cu).
Persamaan reaksi juga sama seperti di HTS dan bersifat eksotermis. Sehingga menaikkan
suhu di reactor hingga 211oC.
Outlet dari LTS ini mengandung CO2 sebesar 18-18,5 % dan CO = 0,22 % dan di
turunkan suhunya menjadi 154oC dan tekanan 31,8 kg.cm2 g di BFW preheater (E-213
A/B). Gas keluaran ini selanjutnya akan diproses ke tahap berikutnya.