Elya Faiqotun N_Revisi Presentasi K3 Evaluasi sistem proteksi kebakaran grandhika.pptx
1. Evaluasi Keselamatan Kerja Sistem
Proteksi Kebakaran pada Hotel Grandhika
Pemuda – Semarang
Elya Faiqotun Nabilla (4.11.22.8.10)
Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung
Politeknik Negeri Semarang
2. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
BAB III Syarat – Syarat Keselamatan Kerja (Pasal 3, ayat 1)
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-
kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;
PENDAHULUAN
3. Syarat Keandalan Bangunan Gedung terhadap Kebakaran
Setiap bangunan gedung harus memenuhi Syarat Keandalan
Bangunan Gedung, salah satunya yaitu kemampuan gedung dalam mencegah
dan menanggulangi bahaya kebakaran.
Kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran dilakukan melalui sistem proteksi pasif,
sistem proteksi aktif, pencegahan, pengelolaan dan pengawasan terhadap
resiko kebakaran.
PENDAHULUAN
4. Sistem Proteksi Kebakaran
Sistem yang terdiri atas peralatan,
kelengkapan dan sarana baik yang
terpasang maupun terbangun pada
bangunan yang digunakan untuk tujuan
sistem proteksi aktif, sistem proteksi
pasif, maupun cara – cara pengelolaan
dalam rangka melindungi bangunan
dan lingkungannya terhadap bahaya
kebakaran.
PENDAHULUAN
5. Perda No. 2 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum di Kota Semarang Pasal 54
Obyek Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran adalah
pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, alat
penanggulangan kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa oleh Pemerintah
Daerah terhadap alat-alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan
kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa yang dimiliki dan/atau dipergunakan
oleh masyarakat.
PENDAHULUAN
6. Data Umum Bangunan Gedung
Nama gedung : Hotel Grandhika Pemuda
Semarang
Lokasi gedung : Jl. Pemuda No. 80 – 82
Semarang
Tahun didirikan : 2016
Luas bangunan : ± 13.917 m2
Jumlah lantai : 11 lantai
Fungsi Bangunan : Bangunan komersial hotel
Objek Evaluasi Proteksi Kebakaran
7. Objek Evaluasi Proteksi Kebakaran
Fungsi Bangunan Gedung
Basement • Parkir motor dan mobil
• Engineering store dan office
• Chief Engineer office
• Housekeeper office
• Male & female locker
• Linen room
• EDR
• Toilet
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan
tangga darurat.Panel room basement
Semi
Basement
• Parkir motor dan mobil
• Engineering workshop
• General store
• Purchasing room
• Security office
• Ground water tank
• Tempat pembuangan sampah
• Ruang pompa
• Toilet
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan
tangga darurat.
• Panel room semi basement
Lantai 1 • Parkir VIP
• Front office
• Kapolagha Restaurant
• Eighty Two Lounge
• Kitchen
• Mushola
• Toilet
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan
tangga darurat.Ruang genset, solar, LVMDP
dan STP
8. Objek Evaluasi Proteksi Kebakaran
Fungsi Bangunan Gedung
Mezzanine • General manager office
• Accounting office
• Finnancial office
• Sales office
• HRD office
• Training room
Lantai 3 • Room 301 – 341
• Pantry
• Panel room 3rd floor
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan
tangga darurat.
Lantai 2 • Meeting room
• Ballroom
• Pre function
• Mushola
• Toilet
• Pantry
• Ruang dokumen
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan
tangga darurat
Lantai 5 • Room 501 – 523
• Male & female rest area
• Pool, fitness & spa
• Smooking area
• Panel room 5th floor
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan
tangga darurat.
Lantai 6 • Room 601 – 633
• Panel room 6th floor
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan
tangga darurat.
Lantai 7 • Room 701 – 733
• Panel room 7th floor
• Pantry
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan
tangga darurat.
9. Objek Evaluasi Proteksi Kebakaran
Fungsi Bangunan Gedung
Lantai 8 • Room 801 – 831
• Panel room 8th floor
• Pantry
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan
tangga darurat. Lower roof • Outdoor unit AC area
• Roof water tank
• Heat pump
• Stand gondola
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan tangga
darurat.
Lantai 9 • Room 901 – 929
• Panel room 9th floor
• Pantry
• Service lift, 1st guest lift, 2nd guest lift dan
tangga darurat.
12. 01
Bab 3, Pasal 3 Point (1b) Syarat
keselamatan kerja untuk mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran
02 Bangunan Gedung
03 Tentang Retribusi Jasa
Umum di Kota Semarang
04
DASAR EVALUASI
UU No. 1 Tahun 1970
Perda No. 5 Tahun 2009
Permen PU – 26 – 2008
Syarat Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan
Perda No. 2 Tahun 2012
13. SYARAT TEKNIS SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
1. Pasokan air untuk pemadaman kebakaran;
2. Sarana penyelamatan;
3. Sistem proteksi kebakaran pasif;
4. Sistem proteksi kebakaran aktif;
5. Pencegahan kebakaran pada bangunan gedung;
6. Pengelolaan sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung; dan
7. Pengawasan dan pengendalian.
14. 1. Pasokan Air
Suatu pasokan air yang disetujui dan mampu memasok aliran air yang diperlukan untuk
proteksi kebakaran harus disediakan guna menjangkau seluruh lingkungan dimana fasilitas,
bangunan gedung atau bagian bangunan gedung di konstruksi atau akan disahkan secara
formal.
Pasokan air untuk hidran halaman harus sekurang-kurangnya 38 liter/detik pada tekanan 3,5
bar, serta mampu mengalirkan air minimmal selama 30 menit.
Dasar Evaluasi
Permen PU 26 2008 BAB II Akses dan Pasokan Air untuk Pemadam Kebakaran
15. 1. Pasokan Air
Pasokan Air yang Tersedia di Hotel Grandhika
Bak Tandon
Kapasitas : ± 230 m³
Sumber : Isapan positif
Sumber : Air PDAM
Siamesse Connection
Jumlah : 1 titik
Diameter inlet : 2 x 2,5 inch
Lokasi : Depan bangunan gedung
16. 1. Pasokan Air
Distribusi Pasokan Air untuk Damkar Hotel Grandhika
Pompa Jockey
Total Head 163,9 m
Penggerak elektrik
Putaran 2917
Lokasi R. Pompa Lantai SB
Pompa Utama
Total Head 110 m
Penggerak elektrik
Putaran 2960
Lokasi R. Pompa Lantai B
Pompa Cadangan
Total Head 110 m
Penggerak diesel
Putaran 2960
Lokasi R. Pompa Lantai B
17. 2. Sarana Penyelamatan
Dasar Evaluasi
• Setiap bangunan gedung harus dilengkapi dengan sarana jalan ke luar yang dapat
digunakan oleh penghuni, sehingga memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri
dengan aman tanpa hambatan.
• Eksit harus dipisahkan dari bagian gedung, pemisah harus memiliki ketahanan api 2 jam
(eksit yang menghubungkan 4 lt atau lebih)
• Ruang eksit terlindung harus menyediakan suatu jalur lintasan menerus terproteksi menuju
eksit pelepasan.
• Assembly point
Permen PU 26 2008 BAB III Sarana Penyelamatan
18. 2. Sarana Penyelamatan
Sarana Penyelamatan di Hotel Grandhika
Ruang Eksit
Dinding bata ringan dengan
plesteran dan acian
Memiliki ketahanan api 2
jam
Jalur Eksit
Jalur eksit menerus menuju
ruang pelepasan
(basement – assembly
point)
Assembly Point
Ruang pelepasan sebagai
titik kumpul evakuasi diri
saat kebakaran.
(basement – assembly
point)
19. 2. Sarana Penyelamatan
Simulasi Penggunaan Sarana Penyelamatan di Hotel Grandhika
Jalur Eksit
Berupa tangga darurat yang
memiliki lindungan dinding
tahan api sebagai jalur
evakuasi yang menerus menuju
ke assembly point.
Assembly Point
Ruang terbuka sebagai titik
kumpul evakuasi diri saat
kebakaran.
20. 3. Sistem Proteksi Kebakaran Pasif
Dasar Evaluasi
Sistem proteksi pasif adalah sistem/alat pencegahan kebakaran yang dipasang pada bangunan yang
tidak bisa dipindah – pindahkan dan bekerja secara otomatis.
Permen PU 26 2008 BAB VI Sistem Proteksi Kebakaran Pasif
1. Bangunan gedung harus memenuhi standar yang berlaku tentang “Standar Tipe Konstruksi Bangunan
gedung” & “Persyaratan Teknis Keselamatan Jiwa”
2. Pasangan konstruksi tahan api harus memenuhi ketentuan baku atau standar yang berlaku tentang, “Standar
Dinding Api dan Dinding Penghalang Api”
3. Pasangan konstruksi dan peralatan yang digunakan untuk melindungi bukaan pada dinding, lantai dan langit-
langit terhadap penyebaran api dan asap di dalam , ke dalam maupun ke luar bangunan gedung harus
memenuhi persyaratan sebagai mana disebutkan dalam ketentuan baku yang berlaku tentang “Standar Uji
pintu dan jendela tahan api”
21. 3. Sistem Proteksi Kebakaran Pasif Hotel Grandhika
Pasangan konstruksi
dinding tahan api
Lampu emergency
Tangga darurat
Emergency speaker
Petunjuk jalur evakuasi
Railling tangga
Pressureized fan
Penanda tingkat
lantai
Ruang Eksit Evakuasi
Pasangan konstruksi
atap tahan api
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6 6
7
7
8
8
9
9
22. 3. Sistem Proteksi Kebakaran Pasif Hotel Grandhika
Railling tangga
Sebagai pengamanan
pengguna gedung saat
evakuasi.
Emergency speaker
Penghubung komunikasi
1 arah (petugas damkar
dengan pengguna ruang
eksit), agar mengikuti
arahan dari petugas
damkar.
Penanda tingkat lantai
Memudahkan pengguna
gedung untuk menuju
lantai dasar yang
terkoneksi dengan
Assembly Point. Pintu darurat
Berbahan baja tahan api
dengan satu arah bukaan
dari luar.
APD & Emergency Kit
Penggunaan APD oleh tim
DAMKAR dan emergency
kit sebagai pertolongan
utama untuk korban
kebakaran.
Simulasi Penggunaan Ruang Eksit Evakuasi
Pressureized fan,
pemasok udara pada
jalur evakuasi
Dinding tahan api
Ketahanan api 2jam
sehingga memberi waktu
pengguna gedung untuk
evakuasi diri.
Lokasi Ruang Eksit
2 titik, masing masing berada pada sisi lift (guest lift dan service lift)
1
1
2
2
3
3 4
4
5
5
6
6
7
7
23. Positive latch
Mencegah penyebaran
asap kebakaran
Sign “EXIT”
Pintu exit baja tahan api
Sign “EMERGENCY EXIT”
Konstruksi dinding tahan api
Pintu ayun, bukaan ke ruang eksit
Door closer
Ruang Eksit Evakuasi
3. Sistem Proteksi Kebakaran Pasif Hotel Grandhika
24. 4. Sistem Proteksi Kebakaran Aktif
Dasar Evaluasi
Sistem proteksi aktif adalah sistem/alat pencegahan bahaya kebakaran yang bisa dipindah – pindah,
penggunaannya harus diaktifkan oleh manusia maupun bekerja secara otomatis.
Permen PU 26 2008 BAB V Sistem Proteksi Kebakaran Aktif
1. Sistem pipa tegak, Perancangan dan pemasangan sistem pipa tegak harus sesuai dengan SNI 03-1745-
2000, atau edisi terbaru
2. Springkler otomatik harus dipasang dan sepenuhnya siap beroperasi, pemasangan harus sesuai dengan SNI
03-3989-2000, atau edisi terbaru.
3. Bila disediakan, pompa pemadam kebakaran harus dipasang memenuhi SNI 03-6570-2001, Instalasi pompa
yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran, atau edisi terbaru
4. Instalasi, pemeliharaan, pemilihan, dan distribusi APAR harus sesuai dengan SNI 03-3987-1995, atau edisi
terbaru
5. Apabila sistem alarm kebakaran atau detektor kebakaran otomatik disyaratkan oleh bagian lain dari
persyaratan teknis ini , maka harus disediakan dan dipasang sesuai SNI 04-0225-2000 atau edisi terbaru
tentang “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)”
25. 4. Sistem Proteksi Kebakaran Aktif Hotel Grandhika
Master Control Fire Alarm
Hydrant
Siamesse Connection
APAR
Sprinkler
Detektor Asap
26. 4. Sistem Proteksi Kebakaran Aktif Hotel Grandhika
Simulasi Pemadaman Kebakaran dengan Sistem Proteksi Aktif oleh Staff Hotel Grandhika
Simulasi pemadaman api
dengan APAR
• Dry chemical powder; 6kg; 130 titik
• CO2; 6 kg; 10 titik
Simulasi pemadaman api
dengan selang hidrant
Box Hidrant 20 titik, terdiri dari:
• Selang pemadam kebakaran
• Alarm bell
• Tombol alarm manual
• Lampu indikator
Pengujian detector asap,
alarm bel dan lampu
indikator box hydrant.
Box Hidrant 20 titik, terdiri dari:
• Selang pemadam kebakaran
• Alarm bell
• Tombol alarm manual
• Lampu indikator
27. 5. Pencegahan Kebakaran Bangunan Gedung
Potensi terjadinya kebakaran bangunan gedung atau ruang kerja dapat dikurangi secara
substansiil bila pencegahan dapat dikenali. Pencegahan kebakaran dapat dilakukan
melalui program pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) terdiri dari
prosedur inspeksi dan praktek-praktek tatagrha (housekeeping) yang baik.
Permen PU 26 2008 BAB VII Pencegahan Kebakaran pada Bangunan Gedung
28. 5. Pencegahan Kebakaran Bangunan Gedung
Permen PU 26 2008 BAB VII Pencegahan Kebakaran pada Bangunan Gedung
• Perawatan menggunakan bahan yang mempunyai titik nyala (flash point) di atas temperatur ruangan.
• Jangan mulai proses pembersihan sebelum semua saklar listrik, alat detektor, dan tabung sistem
pemadam terpasang tetap dimatikan atau terkunci pada posisi ”TUTUP(SHUT)”
• Kontrol kebiasaan merokok harus dilakukan, apabila pertimbangan tersebut tidak memungkinkan
maka pengaturan merokok harus spesifik tentang area merokok serta tempat pembuangan rokok.
• Tindakan pencegahan terhadap bunga api listrik statis harus dilakukan di lokasi di mana terdapat uap,
gas, debu yang mudah menyala dan material lainnya yang mudah terbakar
Tindakan Pencegahan Kebakaran Bangunan Gedung
29. 6. Pengelolaan Sistem Proteksi Kebakaran pada Gedung
Permen PU 26 2008 BAB VIII Pengelolaan Sistem Proteksi Kebakaran pada Gedung
OBS diperkenankan untuk mempersyaratkan pemilik, pengelola, atau penghuni untuk mengadakan
pengujian atau laporan pengujian, tanpa biaya dibebankan pada OBS, seperti membuktikan pemenuhan
maksud dari persyaratan teknis ini.
Setiap bangunan gedung atau struktur yang baru dan yang sudah ada, harus dibangun, diatur, dipasang,
dipelihara, dan dioperasikan sesuai dengan persyaratan teknis, seperti menyediakan tingkat kelayakan
dari keselamatan jiwa, proteksi harta benda, dan kesejahteraan publik dari risiko nyata dan berpotensi
yang ditimbulkan oleh kebakaran, peledakan dan kondisi berisiko lainnya.
30. 6. Pengelolaan Sistem Proteksi Kebakaran pada Gedung
Permen PU 26 2008 BAB VIII Pengelolaan Sistem Proteksi Kebakaran pada Gedung
Tindakan Pengelolaan Sistem Proteksi Kebakaran pada Gedung
• Perawatan menggunakan bahan yang mempunyai titik nyala (flash point) di atas temperatur ruangan.
• Jangan mulai proses pembersihan sebelum semua saklar listrik, alat detektor, dan tabung sistem
pemadam terpasang tetap dimatikan atau terkunci pada posisi ”TUTUP(SHUT)”
• Kontrol kebiasaan merokok harus dilakukan, apabila pertimbangan tersebut tidak memungkinkan
maka pengaturan merokok harus spesifik tentang area merokok serta tempat pembuangan rokok.
• Tindakan pencegahan terhadap bunga api listrik statis harus dilakukan di lokasi di mana terdapat uap,
gas, debu yang mudah menyala dan material lainnya yang mudah terbakar
31. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Permen PU 26 2008 BAB IX Pengawasan dan Pengendalian
Pelaporan Sistem Proteksi Kebakaran
Laporan sistem proteksi kebakaran disusun sebagai pegangan bagi pemilik atau pengelola bangunan
gedung serta menjadi salah satu dokumen yang harus diserahkan kepada instansi teknis yang berwenang,
dalam rangka memperoleh ijin – ijin yang telah ditetapkan.
Pihak yang berwenang melakukan inspeksi dan memberikan rekomendasi adalah Instansi Pemadam
Kebakaran. Bila Instansi Pemadam Kebakaran belum cukup mempu melaksanakan tigas tersebut di atas,
maka dapat dibantu oleh konsultan perseorangan yang profesional atau suatu tim dengan ijin Kepala
Daerah.
32. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Permen PU 26 2008 BAB IX Pengawasan dan Pengendalian
Edukasi, Pengawasan dan Pengendalian Staff Hotel Grandhika terhadap Bahaya Kebakaran
a. Penjadwalan penanggung jawab pemadaman api darurat
33. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Permen PU 26 2008 BAB IX Pengawasan dan Pengendalian
Edukasi, Pengawasan dan Pengendalian Staff Hotel Grandhika terhadap Bahaya Kebakaran
b. Penyediaan Fire Trolley pada Semi Basement depan Security Office
APD
Emergency Kit
APAR
34. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Permen PU 26 2008 BAB IX Pengawasan dan Pengendalian
Edukasi, Pengawasan dan Pengendalian Staff Hotel Grandhika terhadap Bahaya Kebakaran
b. Penyediaan APD
1
2
3
Helm
• Type bullard LTX
• Kulit luar terbuat dari termoplastik ultem
• Ultem memberikan ketahanan penetrasi
Jaket , celana dan sarung tangan
• Tahan panas dan api
• Lapisan luar : 93% nomex aramid, 5% Kevlar, 2% serat
karbon anti static
• Lapisan tengah : dacron, memungkinkan sirkulasi udara
namun menahan debu / asap
• Lapisan dalam : cotton
• Warna standar : orange, biru navy, hitam dsb.
Sepatu
• Bentuk boots
• Out sol karet tahan air dan api
• Pelindung kaki baja tahan karat
• Tahan pin dan benda tajam
2
1
3
35. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Edukasi, Pengawasan dan Pengendalian Staff Hotel Grandhika terhadap Bahaya Kebakaran
c. Petunjuk evakuasi kebakaran
36. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Edukasi, Pengawasan dan Pengendalian Staff Hotel Grandhika terhadap Bahaya Kebakaran
c. Petunjuk evakuasi kebakaran
37. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Edukasi, Pengawasan dan Pengendalian Staff Hotel Grandhika terhadap Bahaya Kebakaran
c. Prosedur keamanan menggunakan tangga darurat
38. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Permen PU 26 2008 BAB IX Pengawasan dan Pengendalian
Edukasi, Pengawasan dan Pengendalian Staff Hotel Grandhika terhadap Bahaya Kebakaran
d. Simulasi pemadaman api dan evakuasi diri dari kebakaran
1. Alarm bell berbunyi saat ada indikasi kebakaran
2. Laporan kepada ketua regu pemadam kebakaran, bahwa telah ada indikasi kebakaran. Laporan diterima, dilanjutkan upaya
pemadaman api dan evakuasi penghuni gedung.
1 2
Laporan kepada FO untuk menginformasikan kepada seluruh penghuni hotel agar segara evakuasi diri melalui tangga darutat, dan
mengikuti instruksi melalui speaker yang terhubung pada seluruh kamar hotel, office staff, koridor dan tangga darurat.
Laporan kepada tim evakuasi dan P3K, telah terjadi kebakaran pada titik tertentu pada gedung dan agar segara menuju lokasi
untuk mengevakuasi korban.
39. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Permen PU 26 2008 BAB IX Pengawasan dan Pengendalian
Edukasi, Pengawasan dan Pengendalian Staff Hotel Grandhika terhadap Bahaya Kebakaran
d. Simulasi pemadaman api dan evakuasi diri dari kebakaran
3. Upaya pemadaman api menggunakan APAR (namun api belum bisa dipadamkan)
4. Dilanjutkan upaya pemadaman api dengan selang hydrant yang terdapat pada box hydrant
3 4
40. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Permen PU 26 2008 BAB IX Pengawasan dan Pengendalian
Edukasi, Pengawasan dan Pengendalian Staff Hotel Grandhika terhadap Bahaya Kebakaran
d. Simulasi pemadaman api dan evakuasi diri dari kebakaran
5. Seluruh penghuni gedung mengikuti instruksi evakuasi diri melalui ruang eksit dengan tangga
darurat
6. Evakuasi korban kebakaran oleh tim evakuasi dan tim P3K melalui tangga darurat
5 6
41. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Permen PU 26 2008 BAB IX Pengawasan dan Pengendalian
Edukasi, Pengawasan dan Pengendalian Staff Hotel Grandhika terhadap Bahaya Kebakaran
d. Simulasi pemadaman api dan evakuasi diri dari kebakaran
7. Korban kebakaran berhasil dievakuasi menuju assembly point, dan segera ditangani oleh tim
evakuasi dan tim P3K.
8. Seluruh penghuni gedung berhasil evakuasi diri menuju assembly point, dan berkumpul sesuai
department agar mempermudah presensi untuk memastikan seluruh penghuni gedung selamat.
7 8
42. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Permen PU 26 2008 BAB IX Pengawasan dan Pengendalian
Inspeksi DAMKAR Hotel Grandhika oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang
43. 7. Pengawasan dan Pengendalian
Permen PU 26 2008 BAB IX Pengawasan dan Pengendalian
Substansi Laporan Hasil Inspeksi
(1) Identifikasi bangunan gedung.
(2) Konsep perancangan sistem proteksi kebakaran.
(3) Aksesibilitas untuk mobil pemadam kebakaran.
(4) Sarana jalan ke luar yang ada atau tersedia.
(5) Persyaratan struktur terhadap kebakaran yang dipenuhi.
(6) Sistem pengendalian asap.
(7) Sistem deteksi dan alarm kebakaran.
(8) Sistem pemadam kebakaran.
(9) Sistem daya listrik darurat.
(10) Sistem pencahayaan untuk menunjang proses evakuasi.
(11) Sistem komunikasi dan pemberitahuan keadaan darurat.
(12) Lif kebakaran.
(13) Daerah dengan risiko atau potensi bahaya kebakaran tinggi.
(14) Skenario kebakaran yang mungkin terjadi.
(15) Eksistensi manajemen penanggulangan terhadap
kebakaran.
44. LOYALTY
Venus is the second planet
from the Sun
Despite being red, Mars is a
cold place
Jupiter is the biggest planet
of them all
Saturn is a gas giant and has
several rings
Hasil Inspeksi Sistem Proteksi Pemadam Kebakaran Hotel Grandhika oleh Dinas
Pemadam Kebakaran Pemkot Semarang
COMMITMENT
RELIABILITY
EFFICIENCY
45. LOYALTY
Venus is the second planet
from the Sun
Jupiter is the biggest planet
of them all
Saturn is a gas giant and has
several rings
Hasil Pemeriksaan Sistem Proteksi Pemadam Kebakaran Hotel Grandhika oleh
Dinas Pemadam Kebakaran Pemkot Semarang
COMMITMENT EFFICIENCY