SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1
BIOPER ( Bio-Pangium edulis Reinw.): INSEKTISIDA NABATI
PEMBASMI HAMA YANG PRAKTIS, EKONOMIS DAN RAMAH
LINGKUNGAN
Zahrotun Nisa’, 4401411093, Rombel 4 , Program Studi Pendidikan Biologi,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Semarang.
Abstrak
Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya mendapat
penghasilan dari hasil pertanian. seiring dengan dengan pertambahan penduduk
kebutuhan akan bahan pangan semakin meningkat. Berbagai upaya peningkatan
intensifikasi pertanian dilakukan, akan tetapi banyak hambatan yang dialami
seperti semakin kecilnya subsidi pemerintah terhadap sarana produksi pertanian.
Permasalahan yang juga tak luput dialami oleh petani adalah penyakit-penyakit
atau hama yang menyerang tanaman sehingga mampu merugikan petani. Selama
ini petani menggunakan insektisida sebagai upaya dalam penanggulangan hama
tersebut. Dibanding dengan insektisida kimia, insektisida nabati kini semakin
ditinggalkan karena dianggap kurang praktis. Penggunaan insektisida kimia pada
umumnya kurang aman karena berdampaksamping yang merugikan terhadap
kesehatan dan lingkungan hidup. Untuk itu insektisida kimia yang merupakan
komponen penting dalam pengendalian hamaterpadu perlu dicari penggantinya.
Alternatif yang perlu dikembangkan produkalam hayati (Secondary metabolite)
yang pada umumnya merupakan senyawa kimia berspektrum sempit terhadap
organisme sasaran. Penggunaan insektisida kimia juga dapat menghabiskan
banyak uang karena harga insektisida kimia yang lebih mahal. Kluwak atau
Picung (Pangium edule Reinw.) merupakan tanaman yang banyak manfaatnya,
terutama daun dan bijinya yang dapat digunakan untuk membasmi hama
(pestisida).Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang cukup besar
jumlahnya baik pada batang, daun, dan buah. Asam Sianida merupakan salah satu
jenis racun yang paling toksik, bereaksi cepat dalam tubuh hewan maupun
manusia, dan dapat menyebabkan kematian akut. Sehingga tanaman ini sangat
bagus digunakan sebagai pembasmi hama yang alami. Sebagai insektisida nabati,
insektisida dari kluwak sangat aman bagi manusia dan lingkunganserta disamping
itu pula untuk mendukungpertanian organik dan di lain pihak untukmengurangi
penggunaan insektisida sintetis,diperlukan alternatif pengendalian yangramah
lingkungan dan murah harganya .
Kata Kunci: Insektisida Nabati, Pangium edulis Reinw., Ramah Lingkungan.
2
BIOPER ( Bio-Pangium edulis Reinw.): INSEKTISIDA NABATI
PEMBASMI HAMA YANG PRAKTIS, EKONOMIS DAN RAMAH
LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya
mendapat penghasilan dari hasil pertanian. Seiring dengan pertambahan penduduk
kebutuhan akan bahan pangan semakin meningkat.Berbagai upaya peningkatan
intensifikasi pertanian dilakukan, akan tetapi banyak hambatan yang dialami
seperti semakin kecilnya subsidi pemerintah terhadap sarana produksi pertanian
(pupuk, pestisida, alat pertanian, benih dan bibit. Sampai saat ini krisis ekonomi
dialami oleh Indonesia, salah satunya yang merasakan dampaknya adalah petani,
dimana harga pupuk dan alat-alat pertanian semakin mahal namun daya jual hasil
pertanian semakin berkurang. Tentu saja hal ini sangat merugikan petani. Selain
itu, permasalahan yang tak luput dialami oleh petani adalah penyakit-penyakit
atau hama yang menyerang tanaman sehingga mampu merugikan petani.
Salah satu cara penanggulangan hama yang biasa digunakan adalah
dengan insektisida. Dalam aplikasinya insektisida terdiri dari insektisida nabati
dan insektisida kimia. Dibanding dengan insektisida kimia, insektisida nabati kini
semakin ditinggalkan karena dianggap kurang praktis. Namun keadaan tersebut
mengakibatkan terjadinya perubahan ekologi yang tidak menguntungkan bagi
tanaman. Melihat kenyataan itu, kini perlu adanya penggalakan insektisida nabati
sebagai alternatif lain Insektisida nabati adalah berasal daribahan tumbuhan yang
diekstraksi kemudian diproses menjadi konsentrat dengan tidakmengubah struktur
kimianya . Insektisida inimudah terurai atau terdegradasi sehinggatidak persisten
di alam ataupun pada bahanmakanan. Oleh karena itu insektisida nabatisangat
aman bagi manusia dan lingkunganserta disamping itu pula untuk
mendukungpertanian organik dan di lain pihak untukmengurangi penggunaan
insektisida sintetis,diperlukan alternatif pengendalian yangramah lingkungan dan
murah harganya .Salah satunya adalah dengan menggunakaninsektisida yang
berasal dari bahan alamiasal tumbuhan .Insektisida nabati ini memiliki
3
sifatspesifik sehingga aman bagi musuh alamihama. Residunya pun mudah
teruraisehingga aman bagi lingkungan . Bahanbakunya dapat diperoleh dengan
mudah danmurah .Kelebihan lain dari insektisida nabatiadalah dapat dibuat
dengan teknologisederhana, sehingga mudah diadopsi oleh petani kecil . Hal ini
sesuai dengan pertanianyang berkelanjutan yang berupaya mengurangi masukan
dari luar . Meskipundemikian insektisida nabati/botani dapatjuga dikembangkan
dalam skala industrisehingga dapat berperan sebagai satukomponen
pengembangan ekonomi negara,membuka lapangan kerja dan menghematdevisa
karena dapat menekan imporinsektisida sintetis .Salah satu keanekaragaman
hayati Indonesia yang dapat dimanfaatkan menjadi insektisida nabati adalah
Pangium edule Reinw atau yang biasa disebut masyarakat dengan nama kluwak,
kluwek, picung (Sunda), kepayang.
Kluwak atau Picung (Pangium edule Reinw.) merupakan tanaman yang
banyak manfaatnya, terutama daun dan bijinya untuk membasmi hama (pestisida).
Manfaat pohon kluwek :
a. Kayunya digunakan untuk membuat batang korekapi.
b. Daunnya sebagai obat cacing.
c. Bijinya sebagai antiseptik.
d. Bijinya dihaluskan dapat menghilangkan kutu pada kerbau.
e. Biji keluwek dapat dibuat minyak sebagai pengganti minyak kelapa.
Keaktifan dalam biji kluwak disebabkan adanya sianida sebagai hasil
hidrolisis sianogen gynocardine oleh enzim gynocardase yang ditemukan dalam
semua bagian dari tanaman kluwak. Sianida merupakan salah satu jenis racun
yang paling toksik, bereaksi cepat dalam tubuh hewan maupun manusia, dan
dapat menyebabkan kematian akut. Oleh karena itu perlu mengetahui lebih dahulu
keberadaan kandungan dan stabilitas racun sianida dalam biji kluwak, sehingga
akan diperoleh perkiraan preparasi biji kluwak yang sesuai dengan
penggunaannya sebagai pestisida botani.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara mengatasi masalah lingkungan terutama karena penggunaan
insektisida kimia yang menyebabkan kerusakan ekologi?
4
b. Potensi apakah yang terdapat pada tumbuhan kluwek (Pangium edule Reinw)
dalam memperbaiki kualitas lingkungan terutama peranannya dalam pertanian?
c. Bagaimana cara pembuatan insektisida nabati dari tumbuhan kluwek (Pangium
edule Reinw)?
Tujuan
a. Mengetahuicarauntukmengatasimasalahlingkunganterutamakarena penggunaan
insektisida kimia yang menyebabkan kerusakan ekologi.
b. Mengetahui potensi yang terdapat pada tumbuhan kluwek (Pangium edule
Reinw) dalam memperbaiki kualitas lingkungan terutama peranannya dalam
pertanian
c. Mengetahui cara pembuatan insektisida nabati dari tumbuhan kluwek
(Pangium edule Reinw)
Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan gagasan ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan kreativitas mahasiswa sekaligus dapat mengetahui cara
pengendali hama terutama insektisida pada tanaman dengan cara yang alami.
b. Bagi Petani
Memberikan informasi kepada para petani sehingga dapat meningkatkan
produksi panen petani dan dapat mengatasi masalah yang dialami oleh petani
mengenai hama yang menyerang tanamannya.
c. Bagi Lingkungan
Mengurangi penggunaan insektisida kimia atau buatan yang merusak
keseimbangan alam.
d. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman yang dapat
dimanfaatkan menjadi insektisida nabati. Selain itu juga dapat menigkatkan
daya wirausaha masyarakat.
5
GAGASAN
Mengenal Tanaman kluwek (Pangium edule Reinw)
Secara taksonomi tumbuhan kluwak dapat diklasifikasikan sebagai berikut
:
Kingdom :Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Familia : Flacourtiaceae
Genus : Pangium
Spesies : Pangium edule Reinw
Gambar Pangium edule Reinw
Pohon Kluwak rata-rata memiliki tinggi 18 - 40 meter, berukuran sedang
sampai besar dengan diameter batang 2,5 meter. Pada bagian pucuk banyak
terdapat cabang, cabang yang muda banyak berbulu, sedangkan cabang yang tua
tidak berbulu. Kulit kayu berwarna coklat kemerahan atau abu-abu kecoklatan,
licin dan kadang-kadang kasar dengan banyak celah yang mengeras. Kluwak
yang masih muda bertangkai panjang dan berlekuk tiga, pada pohon tua bulat
telur lebar, dengan pangkal yang terpancung atau berbentuk jantung, meruncing,
6
mengkilat dan berwarna hijau tua. Tulang daun pada sisi bawah menonjol. Picung
sejak berumur 15 tahun berbuah terus-menerus sepanjang musim. Buah agak tidak
simetris, berbentuk bulat telur dengan kedua ujung tumpul. Ukurannya bervariasi
dengan panjang 7-10 cm atau lebih. Kulit buah berwarna cokelat kemerahan
dengan permukaan kasar dimana terdapat lentisel. Tangkai buah berukuran
panjang 8-15 cm dengan diameter 7-12 mm.
Buah kluwak di dalamnya banyak biji besar kelabu, berbentuk telur limas
dan keras. Pada biji buah kluwak terdapat daging biji (endosperm) yang banyak
mengandung lemak. Buah kluwak mengandung 20-30 biji. Kulit biji kasar dengan
perikarp setebal 6-10 mm, berkayu dan beralur. Pada kondisi buah kluwak yang
masih segar biji-biji tersebut tertutup oleh daging buah yang berwarna putih,
sedangkan apabila buah kluwak sudah disimpan dalam kurun waktu yang lama
warna daging buahnya berubah menjadi kehitaman.
Kluwak merupakan khas vegetasi dari Indonesia, jadi apabila di luar
negeri kemungkinan itu adalah tumbuhan ekspor dari negara Indonesia. Pohon ini
umumnya tumbuh di tepi-tepi sungai, pinggir-pinggir aliran air, tepi rawa, di
hutan , atau bahkan di kebun-kebun. Meskipun pohon ini umumnya tumbuh pada
ketinggian 350 m dpl. dan membutuhkan lingkungan yang cukup air, jenis ini
ternyata juga dapat tumbuh di daerah lebih tinggi, beriklim kering dan jarang
terkena banjir. Berdasarkan koleksi herbarium yang ada di Herbarium Bogoriense,
jenis tumbuhan ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun akibat dari
pemanfaatan yang berlebihan terutama di Jawa, jenis ini mulai langka.
Kluwak banyak dimanfaatkan sebagai bahan membuat makanan, namun
pohon ini banyak mengandung racun, sehingga dikenal sebagai pohon yang
memabukkan. Seluruh bagian dari tanaman kluwak bersifat racun ( Timbul,
2001). Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang cukup besar jumlahnya
baik pada batang, daun, dan buah.Asam sianida adalah suatu asam lemah yang
berbentuk cairan pada suhu kamar, mempunyai bau khas dan apabila terbakar
mengeluarkan nyala biru. Senyawa sianida dapat bereaksi dengan beberapa ion
logam membentuk senyawa Fe(CN)42- atau Fe(CN)63- . Mengenai daya pembunuh
yang kuat dari kluwak dapat dimanfaatkan bagi pemberantas serangga perusak
tanaman. Sifat atsiri dari racunnya memiliki keuntungan karena setelah
7
penggunaannya tidak ada bau atau rasa apapun yang tertinggal pada tanaman yang
telah diperlakukan dengannya.
Gambar Buah Kluwak
Gambar Isi Buah Kluwa
8
Gambar Kulit Batang Kluwak
Gambar Daun Kluwak
Biji dari kluwak merupakan bagian paling beracun dari tanaman ini,
karena banyak mengandung ginokardin , yaitu suatu glikosida yang mudah
melepaskan asam sianida karena hidrolisa oleh enzim ginokirdase. Asam sianida
yang dilepaskan ini bersifat racun, yang pada konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan orang sakit kepala, pusing, mual dan muntah apabila termakan atau
9
terhirup, bahkan pada konsentrasi tinggi mampu menyebabkan kematian. Biji
kluwak yang lebih tua mengandung inokardin yang lebih sedikit dibandingkan
dengan biji yang lebih muda. Namun menurut Burkil (1935) dalam Timbul
(2001:11) menyatakan bahwa perebusan biji kluwak selama sejam akan mencegah
terbentuknya asam sianida, karena pemanasan akan menonaktifkan enzim
ginokirdase yang berperan terhadap produksi asam sianida dengan menghidrolisis
ginokardise.
Pembuatan ekstrak Nabati dari Kluwak
a. EkstrakCairSederhana
Terlebih dahulu bersihkan atau cuci dengan air dan kering anginkan
bagiantumbuhan yang ingin dijadikan bahan ekstrak sederhana. Timbang
sebanyak 50gr/lt air. Setelah ditimbang bahan dihaluskan dengan cara
ditumbuk atau blenderselama 5-10 menit atau bahan tersebut sudah halus.
Kemudian dipisahkan dengancara menyaring dan diperas. Air perasan atau
yang sudah disaring tersebutditambahkan 0,5 – 1 gram detergen sebagai
bahan perata dan bahan tersebutdisimpan kurang lebih 12-24 jam. Kemudian
ekstrak sederhana yang sudahdisimpan selama 12-24 jam tersebut sudah
dapat dipergunakan. Apabila ekstraksederhana yang sudah diaplikasikan
tersebut dapat membunuh di atas 50% selama3-4 hari maka bahan dari
tumbuhan tersebut dapat digunakan sebagai bahanpembuatan pestisida nabati.
b. EkstrakPadat (Paste)
Insektisida nabati akan dibuat dalam bentuk ekstrak padat (paste) dengan
caramerendam bahan tumbuhan segar ke dalam pelarut (etanol) dengan
perbandingansetiap 1000 gram bahan tumbuhan dicampur 10 liter pelarut.
Setelah direndamselama 24-48 jam, campuran bahan dengan pelarut tersebut
disaring dan hasilsaringan dievaporasi dengan vacum untuk menghasilkan
residu, kemudiandimasukkan ke dalam cawan terbuka dan dipanaskan pada
waterbath dengan suhu 40o
C. Untuk membentuk ekstrak padat maka
pemanasan harus dilakukan selamakurang lebih 48 jam. Sebelum aplikasi
perlakuan, terlebih dahulu ekstrak padatdicampur dengan minyak tween 20
atau 40 dengan perbandingan 100 : 1 agar dayarekatnya pada tanaman lebih
10
kuat dan penyebarannya merata pada permukaantanaman. Mencampur
ekstrak padat dengan tween 20 atau 40 dilakukan pada platkaca hingga
merata, kemudian dimasukkan ke dalam gelas dan dicampur denganair
sebanyak 10 ml untuk setiap 1 gram ekstrak padat. Cara penggunaan
yaitubahan diencerkan dengan air sebanyak 5 ml setiap 1 liter air bersih,
kemudian adukmerata dan diamkan selama 60 menit, selanjutnya bahan
campuran siap untukdiaplikasikan.
Implikasi
Tanaman kluwak belum dibudidayakansecara luas, tetapi
mempunyaimanfaat yang cukup potensialsebagai bahan pengawet dan
pestisidaalami.Tanaman kluwak juga dapatdikembangkan sebagai bahan
konservasidan untuk penghijauan.Penelitian lebih lanjut untukmengoptimalkan
pemanfaatan kluwak perlu dilakukan di masadatang.
DAFTAR PUSTAKA
Rusman. 2002. PENAPISAN SENYAWA INSEKTISIDA DARI EKSTRAK DAUN
PICUNG (Pangium edule Reinw.). skripsi. Jurusan Kimia. IPB, Bogor.
Saenong, M.Sudjak. 2012. PENGGOLONGAN SENYAWA KIMIA PESTISIDA.
Karya tulis. PEI & FPI, Sulawesi Selatan.
Saenong, M.Sudjak. 2012. Apa Itu Pestisida Hayati Dan Apa Saja Manfaatnya?.
Karya tulis. PEI & FPI, Sulawesi Selatan.
Partomihardjo, T. & Rugayah. 1989. PANGI ( PANGIUM EDULE REINW.) DAN
POTENSINYA YANG MULAI DILUPAKAN ( Pangium edule, an Almost
Forgotten Plant and Its Potential. Media Konservasi. Vol. II (2) 1989 : 45-
50. Jurnal Ilmiah LIPI Bogor.
Tohir, Aji Mohamad. 2010. TEKNIK EKSTRAKSI DAN APLIKASI BEBERAPA
PESTISIDA NABATIUNTUK MENURUNKAN PALATABILITAS ULAT
GRAYAK (Spodoptera litura Fabr.)DI LABORATORIUM. Buletin Teknik
11
Pertanian. Vol: 15, No 1, 2010: 37-40. Jurnal Balai Penelitian
Lingkungan Pertanian Bogor.
Anonim. 2012. Inovasi Sumberdaya Lahan Mendukung Sukses Pertanian. Jakarta
Selatan: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Rijal, Samsul. 2007. EFEKTIVITAS PENGHAMBAT EKSTRAK DAGING BIJI
PICUNG (Pangium edule Reinw.) TERHADAP PERTUMBUHAN
Cylindrocladium spp. SECARA IN VITRO. Skripsi. Bogor: IPB.
Asrori, Ahmad. 2008. EFEKTIVITAS PENGHAMBATAN EKSTRAK DAGING
BIJI PICUNG (Pangium edule Reinw.) TERHADAP PERTUMBUHAN
Rhizoctonia sp. SECARA IN VITRO. Skripsi. Bogor: IPB.
Saputra, Timbul Kristiawan. 2001. POTENSI DAGING BIJI PICUNG ( Pangium
edule Reinw.) SEBAGAI FUNGISIDA BOTANI TERHADAP Fusarium
solani SECARA IN VITRO. Skripsi. . Bogor: IPB.
Yuantari, Maria Goretti Catur. 2009. STUDI EKONOMI LINGKUNGAN
PENGGUNAANPESTISIDA DAN DAMPAKNYA PADA
KESEHATANPETANI DI AREA PERTANIAN HORTIKULTURA DESA
SUMBER REJO KECAMATAN NGABLAKKABUPATEN MAGELANG
JAWA TENGAH. Tesis. Program Pascasarjana, UNDIP, Semarang.
Hidayat, Anwar. 2001. METODA PENGENDALIAN HAMA. Jakarta:Departemen
Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan Sistem Dan Standar
Pengelolaan SmkDirektorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Ali, Akhyar & Fajar Restuhadi. 2010. Optimasi Pembuatan Biopellets dari
Bungkil Picung ( Pangium edule Reinw.) dengan Penambahan Solar dan
Perekat Tapioka. Sagu. Vol.9 No. 1, 2010: 1-7.jurnal Ilmiah Fakultas
Pertanian Universitas Riau.
Yuningsih. KANDUNGAN DAN STABILITAS SIANIDA DALAM TANAMAN
PICUNG (Pangium edule Reinw.) SERTA PEMANFAATANNYA. Balai
Besar Penelitian Veteriner.
Indriani, T. 2006. KEMANJURAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN RAWA
YANGBERPOTENSI SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP
ULATBUAH (DIAPHANIA INDICA) . Temu Teknis Nasional Tenaga
12
Fungsional Pertanin 2006. jurnal Ilmiah Penelitian Pcrtanian Lahan Rawa
Kalimanlan Selatan.
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. 2008.
PICUNG (Pangium edule) SEBAGAI PENGAWET DAN PESTISIDA
ALAMI. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume
14 Nomor 3, 1 Desember 2008. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan Bogor.
13
MW

More Related Content

What's hot

Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxKonektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxSyafiraShahnaz1
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanAmbar Fidianingsih
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiFormat Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiMuhamad Yogi
 
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL ernierahma
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docRawindyAuliiaHapsari
 
Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan Anates
Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan AnatesUji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan Anates
Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan AnatesNur Laili
 
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraFilsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraIwan Syahril
 
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanahak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanaTohir Haliwaza
 
Rpp tematik kelas 3 tema 1 subtema 3 pbl 5
Rpp tematik kelas 3 tema 1 subtema 3 pbl 5Rpp tematik kelas 3 tema 1 subtema 3 pbl 5
Rpp tematik kelas 3 tema 1 subtema 3 pbl 5Azizah Iis
 
rubrik-penilaian-format-lembar-penilaian-diskusi-kelompok (1).docx
rubrik-penilaian-format-lembar-penilaian-diskusi-kelompok (1).docxrubrik-penilaian-format-lembar-penilaian-diskusi-kelompok (1).docx
rubrik-penilaian-format-lembar-penilaian-diskusi-kelompok (1).docxAyiRatnawati
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Rubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulanRubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulannooraisy22
 
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS VRPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS VSuci Lintiasri
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
 

What's hot (20)

Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxKonektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiFormat Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
 
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
LEMBAR PENGAMATAN PTK BERJUDUL
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
 
Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan Anates
Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan AnatesUji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan Anates
Uji Validitas dan Reliabilitas Menggunakan Anates
 
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar DewantaraFilsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
Filsafat Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Ki Hajar Dewantara
 
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanahak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
 
Rpp tematik kelas 3 tema 1 subtema 3 pbl 5
Rpp tematik kelas 3 tema 1 subtema 3 pbl 5Rpp tematik kelas 3 tema 1 subtema 3 pbl 5
Rpp tematik kelas 3 tema 1 subtema 3 pbl 5
 
rubrik-penilaian-format-lembar-penilaian-diskusi-kelompok (1).docx
rubrik-penilaian-format-lembar-penilaian-diskusi-kelompok (1).docxrubrik-penilaian-format-lembar-penilaian-diskusi-kelompok (1).docx
rubrik-penilaian-format-lembar-penilaian-diskusi-kelompok (1).docx
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Rubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulanRubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulan
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS VRPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
RPP TEMATIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KELAS V
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
 
penilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerjapenilaian unjuk kerja
penilaian unjuk kerja
 

Similar to INSEKTI

Herfina yv j1f111217
Herfina yv   j1f111217Herfina yv   j1f111217
Herfina yv j1f111217Finayv
 
Herfina yv j1f111217 laporan akhir
Herfina yv   j1f111217 laporan akhirHerfina yv   j1f111217 laporan akhir
Herfina yv j1f111217 laporan akhirFinayv
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatiixie_yeuw_jack
 
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hariPeranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hariAnnisa Firdayanti
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjieArta Adjie
 
Pengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikPengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikD'Richo BlackZkull
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pipdita wahyu
 
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Irt Elims
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutanroni09071995
 
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanIr. Zakaria, M.M
 
Laporan pipkmk
Laporan pipkmkLaporan pipkmk
Laporan pipkmkWinda Lita
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikulturaUniversity of Brawijaya
 
61-Article Text-449-1-10-56720211230.pdf
61-Article Text-449-1-10-56720211230.pdf61-Article Text-449-1-10-56720211230.pdf
61-Article Text-449-1-10-56720211230.pdfAgungNugroho461589
 
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfperan_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfMapriRudiansyah
 

Similar to INSEKTI (20)

Herfina yv j1f111217
Herfina yv   j1f111217Herfina yv   j1f111217
Herfina yv j1f111217
 
Herfina yv j1f111217 laporan akhir
Herfina yv   j1f111217 laporan akhirHerfina yv   j1f111217 laporan akhir
Herfina yv j1f111217 laporan akhir
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii
 
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hariPeranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjie
 
Pengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organikPengolahan lahan pertanian organik
Pengolahan lahan pertanian organik
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pip
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
 
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
 
Laporan pipkmk
Laporan pipkmkLaporan pipkmk
Laporan pipkmk
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
 
61-Article Text-449-1-10-56720211230.pdf
61-Article Text-449-1-10-56720211230.pdf61-Article Text-449-1-10-56720211230.pdf
61-Article Text-449-1-10-56720211230.pdf
 
3. bab 12345
3. bab 123453. bab 12345
3. bab 12345
 
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdfperan_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
peran_pemuliaan_tanaman-with-cover-page-v2 (1).pdf
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat diht
 

INSEKTI

  • 1. 1 BIOPER ( Bio-Pangium edulis Reinw.): INSEKTISIDA NABATI PEMBASMI HAMA YANG PRAKTIS, EKONOMIS DAN RAMAH LINGKUNGAN Zahrotun Nisa’, 4401411093, Rombel 4 , Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Abstrak Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya mendapat penghasilan dari hasil pertanian. seiring dengan dengan pertambahan penduduk kebutuhan akan bahan pangan semakin meningkat. Berbagai upaya peningkatan intensifikasi pertanian dilakukan, akan tetapi banyak hambatan yang dialami seperti semakin kecilnya subsidi pemerintah terhadap sarana produksi pertanian. Permasalahan yang juga tak luput dialami oleh petani adalah penyakit-penyakit atau hama yang menyerang tanaman sehingga mampu merugikan petani. Selama ini petani menggunakan insektisida sebagai upaya dalam penanggulangan hama tersebut. Dibanding dengan insektisida kimia, insektisida nabati kini semakin ditinggalkan karena dianggap kurang praktis. Penggunaan insektisida kimia pada umumnya kurang aman karena berdampaksamping yang merugikan terhadap kesehatan dan lingkungan hidup. Untuk itu insektisida kimia yang merupakan komponen penting dalam pengendalian hamaterpadu perlu dicari penggantinya. Alternatif yang perlu dikembangkan produkalam hayati (Secondary metabolite) yang pada umumnya merupakan senyawa kimia berspektrum sempit terhadap organisme sasaran. Penggunaan insektisida kimia juga dapat menghabiskan banyak uang karena harga insektisida kimia yang lebih mahal. Kluwak atau Picung (Pangium edule Reinw.) merupakan tanaman yang banyak manfaatnya, terutama daun dan bijinya yang dapat digunakan untuk membasmi hama (pestisida).Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang cukup besar jumlahnya baik pada batang, daun, dan buah. Asam Sianida merupakan salah satu jenis racun yang paling toksik, bereaksi cepat dalam tubuh hewan maupun manusia, dan dapat menyebabkan kematian akut. Sehingga tanaman ini sangat bagus digunakan sebagai pembasmi hama yang alami. Sebagai insektisida nabati, insektisida dari kluwak sangat aman bagi manusia dan lingkunganserta disamping itu pula untuk mendukungpertanian organik dan di lain pihak untukmengurangi penggunaan insektisida sintetis,diperlukan alternatif pengendalian yangramah lingkungan dan murah harganya . Kata Kunci: Insektisida Nabati, Pangium edulis Reinw., Ramah Lingkungan.
  • 2. 2 BIOPER ( Bio-Pangium edulis Reinw.): INSEKTISIDA NABATI PEMBASMI HAMA YANG PRAKTIS, EKONOMIS DAN RAMAH LINGKUNGAN PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya mendapat penghasilan dari hasil pertanian. Seiring dengan pertambahan penduduk kebutuhan akan bahan pangan semakin meningkat.Berbagai upaya peningkatan intensifikasi pertanian dilakukan, akan tetapi banyak hambatan yang dialami seperti semakin kecilnya subsidi pemerintah terhadap sarana produksi pertanian (pupuk, pestisida, alat pertanian, benih dan bibit. Sampai saat ini krisis ekonomi dialami oleh Indonesia, salah satunya yang merasakan dampaknya adalah petani, dimana harga pupuk dan alat-alat pertanian semakin mahal namun daya jual hasil pertanian semakin berkurang. Tentu saja hal ini sangat merugikan petani. Selain itu, permasalahan yang tak luput dialami oleh petani adalah penyakit-penyakit atau hama yang menyerang tanaman sehingga mampu merugikan petani. Salah satu cara penanggulangan hama yang biasa digunakan adalah dengan insektisida. Dalam aplikasinya insektisida terdiri dari insektisida nabati dan insektisida kimia. Dibanding dengan insektisida kimia, insektisida nabati kini semakin ditinggalkan karena dianggap kurang praktis. Namun keadaan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan ekologi yang tidak menguntungkan bagi tanaman. Melihat kenyataan itu, kini perlu adanya penggalakan insektisida nabati sebagai alternatif lain Insektisida nabati adalah berasal daribahan tumbuhan yang diekstraksi kemudian diproses menjadi konsentrat dengan tidakmengubah struktur kimianya . Insektisida inimudah terurai atau terdegradasi sehinggatidak persisten di alam ataupun pada bahanmakanan. Oleh karena itu insektisida nabatisangat aman bagi manusia dan lingkunganserta disamping itu pula untuk mendukungpertanian organik dan di lain pihak untukmengurangi penggunaan insektisida sintetis,diperlukan alternatif pengendalian yangramah lingkungan dan murah harganya .Salah satunya adalah dengan menggunakaninsektisida yang berasal dari bahan alamiasal tumbuhan .Insektisida nabati ini memiliki
  • 3. 3 sifatspesifik sehingga aman bagi musuh alamihama. Residunya pun mudah teruraisehingga aman bagi lingkungan . Bahanbakunya dapat diperoleh dengan mudah danmurah .Kelebihan lain dari insektisida nabatiadalah dapat dibuat dengan teknologisederhana, sehingga mudah diadopsi oleh petani kecil . Hal ini sesuai dengan pertanianyang berkelanjutan yang berupaya mengurangi masukan dari luar . Meskipundemikian insektisida nabati/botani dapatjuga dikembangkan dalam skala industrisehingga dapat berperan sebagai satukomponen pengembangan ekonomi negara,membuka lapangan kerja dan menghematdevisa karena dapat menekan imporinsektisida sintetis .Salah satu keanekaragaman hayati Indonesia yang dapat dimanfaatkan menjadi insektisida nabati adalah Pangium edule Reinw atau yang biasa disebut masyarakat dengan nama kluwak, kluwek, picung (Sunda), kepayang. Kluwak atau Picung (Pangium edule Reinw.) merupakan tanaman yang banyak manfaatnya, terutama daun dan bijinya untuk membasmi hama (pestisida). Manfaat pohon kluwek : a. Kayunya digunakan untuk membuat batang korekapi. b. Daunnya sebagai obat cacing. c. Bijinya sebagai antiseptik. d. Bijinya dihaluskan dapat menghilangkan kutu pada kerbau. e. Biji keluwek dapat dibuat minyak sebagai pengganti minyak kelapa. Keaktifan dalam biji kluwak disebabkan adanya sianida sebagai hasil hidrolisis sianogen gynocardine oleh enzim gynocardase yang ditemukan dalam semua bagian dari tanaman kluwak. Sianida merupakan salah satu jenis racun yang paling toksik, bereaksi cepat dalam tubuh hewan maupun manusia, dan dapat menyebabkan kematian akut. Oleh karena itu perlu mengetahui lebih dahulu keberadaan kandungan dan stabilitas racun sianida dalam biji kluwak, sehingga akan diperoleh perkiraan preparasi biji kluwak yang sesuai dengan penggunaannya sebagai pestisida botani. Rumusan Masalah a. Bagaimana cara mengatasi masalah lingkungan terutama karena penggunaan insektisida kimia yang menyebabkan kerusakan ekologi?
  • 4. 4 b. Potensi apakah yang terdapat pada tumbuhan kluwek (Pangium edule Reinw) dalam memperbaiki kualitas lingkungan terutama peranannya dalam pertanian? c. Bagaimana cara pembuatan insektisida nabati dari tumbuhan kluwek (Pangium edule Reinw)? Tujuan a. Mengetahuicarauntukmengatasimasalahlingkunganterutamakarena penggunaan insektisida kimia yang menyebabkan kerusakan ekologi. b. Mengetahui potensi yang terdapat pada tumbuhan kluwek (Pangium edule Reinw) dalam memperbaiki kualitas lingkungan terutama peranannya dalam pertanian c. Mengetahui cara pembuatan insektisida nabati dari tumbuhan kluwek (Pangium edule Reinw) Manfaat Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan gagasan ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Mahasiswa Meningkatkan kreativitas mahasiswa sekaligus dapat mengetahui cara pengendali hama terutama insektisida pada tanaman dengan cara yang alami. b. Bagi Petani Memberikan informasi kepada para petani sehingga dapat meningkatkan produksi panen petani dan dapat mengatasi masalah yang dialami oleh petani mengenai hama yang menyerang tanamannya. c. Bagi Lingkungan Mengurangi penggunaan insektisida kimia atau buatan yang merusak keseimbangan alam. d. Bagi Masyarakat Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman yang dapat dimanfaatkan menjadi insektisida nabati. Selain itu juga dapat menigkatkan daya wirausaha masyarakat.
  • 5. 5 GAGASAN Mengenal Tanaman kluwek (Pangium edule Reinw) Secara taksonomi tumbuhan kluwak dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom :Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub kelas : Dilleniidae Ordo : Violales Familia : Flacourtiaceae Genus : Pangium Spesies : Pangium edule Reinw Gambar Pangium edule Reinw Pohon Kluwak rata-rata memiliki tinggi 18 - 40 meter, berukuran sedang sampai besar dengan diameter batang 2,5 meter. Pada bagian pucuk banyak terdapat cabang, cabang yang muda banyak berbulu, sedangkan cabang yang tua tidak berbulu. Kulit kayu berwarna coklat kemerahan atau abu-abu kecoklatan, licin dan kadang-kadang kasar dengan banyak celah yang mengeras. Kluwak yang masih muda bertangkai panjang dan berlekuk tiga, pada pohon tua bulat telur lebar, dengan pangkal yang terpancung atau berbentuk jantung, meruncing,
  • 6. 6 mengkilat dan berwarna hijau tua. Tulang daun pada sisi bawah menonjol. Picung sejak berumur 15 tahun berbuah terus-menerus sepanjang musim. Buah agak tidak simetris, berbentuk bulat telur dengan kedua ujung tumpul. Ukurannya bervariasi dengan panjang 7-10 cm atau lebih. Kulit buah berwarna cokelat kemerahan dengan permukaan kasar dimana terdapat lentisel. Tangkai buah berukuran panjang 8-15 cm dengan diameter 7-12 mm. Buah kluwak di dalamnya banyak biji besar kelabu, berbentuk telur limas dan keras. Pada biji buah kluwak terdapat daging biji (endosperm) yang banyak mengandung lemak. Buah kluwak mengandung 20-30 biji. Kulit biji kasar dengan perikarp setebal 6-10 mm, berkayu dan beralur. Pada kondisi buah kluwak yang masih segar biji-biji tersebut tertutup oleh daging buah yang berwarna putih, sedangkan apabila buah kluwak sudah disimpan dalam kurun waktu yang lama warna daging buahnya berubah menjadi kehitaman. Kluwak merupakan khas vegetasi dari Indonesia, jadi apabila di luar negeri kemungkinan itu adalah tumbuhan ekspor dari negara Indonesia. Pohon ini umumnya tumbuh di tepi-tepi sungai, pinggir-pinggir aliran air, tepi rawa, di hutan , atau bahkan di kebun-kebun. Meskipun pohon ini umumnya tumbuh pada ketinggian 350 m dpl. dan membutuhkan lingkungan yang cukup air, jenis ini ternyata juga dapat tumbuh di daerah lebih tinggi, beriklim kering dan jarang terkena banjir. Berdasarkan koleksi herbarium yang ada di Herbarium Bogoriense, jenis tumbuhan ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun akibat dari pemanfaatan yang berlebihan terutama di Jawa, jenis ini mulai langka. Kluwak banyak dimanfaatkan sebagai bahan membuat makanan, namun pohon ini banyak mengandung racun, sehingga dikenal sebagai pohon yang memabukkan. Seluruh bagian dari tanaman kluwak bersifat racun ( Timbul, 2001). Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang cukup besar jumlahnya baik pada batang, daun, dan buah.Asam sianida adalah suatu asam lemah yang berbentuk cairan pada suhu kamar, mempunyai bau khas dan apabila terbakar mengeluarkan nyala biru. Senyawa sianida dapat bereaksi dengan beberapa ion logam membentuk senyawa Fe(CN)42- atau Fe(CN)63- . Mengenai daya pembunuh yang kuat dari kluwak dapat dimanfaatkan bagi pemberantas serangga perusak tanaman. Sifat atsiri dari racunnya memiliki keuntungan karena setelah
  • 7. 7 penggunaannya tidak ada bau atau rasa apapun yang tertinggal pada tanaman yang telah diperlakukan dengannya. Gambar Buah Kluwak Gambar Isi Buah Kluwa
  • 8. 8 Gambar Kulit Batang Kluwak Gambar Daun Kluwak Biji dari kluwak merupakan bagian paling beracun dari tanaman ini, karena banyak mengandung ginokardin , yaitu suatu glikosida yang mudah melepaskan asam sianida karena hidrolisa oleh enzim ginokirdase. Asam sianida yang dilepaskan ini bersifat racun, yang pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan orang sakit kepala, pusing, mual dan muntah apabila termakan atau
  • 9. 9 terhirup, bahkan pada konsentrasi tinggi mampu menyebabkan kematian. Biji kluwak yang lebih tua mengandung inokardin yang lebih sedikit dibandingkan dengan biji yang lebih muda. Namun menurut Burkil (1935) dalam Timbul (2001:11) menyatakan bahwa perebusan biji kluwak selama sejam akan mencegah terbentuknya asam sianida, karena pemanasan akan menonaktifkan enzim ginokirdase yang berperan terhadap produksi asam sianida dengan menghidrolisis ginokardise. Pembuatan ekstrak Nabati dari Kluwak a. EkstrakCairSederhana Terlebih dahulu bersihkan atau cuci dengan air dan kering anginkan bagiantumbuhan yang ingin dijadikan bahan ekstrak sederhana. Timbang sebanyak 50gr/lt air. Setelah ditimbang bahan dihaluskan dengan cara ditumbuk atau blenderselama 5-10 menit atau bahan tersebut sudah halus. Kemudian dipisahkan dengancara menyaring dan diperas. Air perasan atau yang sudah disaring tersebutditambahkan 0,5 – 1 gram detergen sebagai bahan perata dan bahan tersebutdisimpan kurang lebih 12-24 jam. Kemudian ekstrak sederhana yang sudahdisimpan selama 12-24 jam tersebut sudah dapat dipergunakan. Apabila ekstraksederhana yang sudah diaplikasikan tersebut dapat membunuh di atas 50% selama3-4 hari maka bahan dari tumbuhan tersebut dapat digunakan sebagai bahanpembuatan pestisida nabati. b. EkstrakPadat (Paste) Insektisida nabati akan dibuat dalam bentuk ekstrak padat (paste) dengan caramerendam bahan tumbuhan segar ke dalam pelarut (etanol) dengan perbandingansetiap 1000 gram bahan tumbuhan dicampur 10 liter pelarut. Setelah direndamselama 24-48 jam, campuran bahan dengan pelarut tersebut disaring dan hasilsaringan dievaporasi dengan vacum untuk menghasilkan residu, kemudiandimasukkan ke dalam cawan terbuka dan dipanaskan pada waterbath dengan suhu 40o C. Untuk membentuk ekstrak padat maka pemanasan harus dilakukan selamakurang lebih 48 jam. Sebelum aplikasi perlakuan, terlebih dahulu ekstrak padatdicampur dengan minyak tween 20 atau 40 dengan perbandingan 100 : 1 agar dayarekatnya pada tanaman lebih
  • 10. 10 kuat dan penyebarannya merata pada permukaantanaman. Mencampur ekstrak padat dengan tween 20 atau 40 dilakukan pada platkaca hingga merata, kemudian dimasukkan ke dalam gelas dan dicampur denganair sebanyak 10 ml untuk setiap 1 gram ekstrak padat. Cara penggunaan yaitubahan diencerkan dengan air sebanyak 5 ml setiap 1 liter air bersih, kemudian adukmerata dan diamkan selama 60 menit, selanjutnya bahan campuran siap untukdiaplikasikan. Implikasi Tanaman kluwak belum dibudidayakansecara luas, tetapi mempunyaimanfaat yang cukup potensialsebagai bahan pengawet dan pestisidaalami.Tanaman kluwak juga dapatdikembangkan sebagai bahan konservasidan untuk penghijauan.Penelitian lebih lanjut untukmengoptimalkan pemanfaatan kluwak perlu dilakukan di masadatang. DAFTAR PUSTAKA Rusman. 2002. PENAPISAN SENYAWA INSEKTISIDA DARI EKSTRAK DAUN PICUNG (Pangium edule Reinw.). skripsi. Jurusan Kimia. IPB, Bogor. Saenong, M.Sudjak. 2012. PENGGOLONGAN SENYAWA KIMIA PESTISIDA. Karya tulis. PEI & FPI, Sulawesi Selatan. Saenong, M.Sudjak. 2012. Apa Itu Pestisida Hayati Dan Apa Saja Manfaatnya?. Karya tulis. PEI & FPI, Sulawesi Selatan. Partomihardjo, T. & Rugayah. 1989. PANGI ( PANGIUM EDULE REINW.) DAN POTENSINYA YANG MULAI DILUPAKAN ( Pangium edule, an Almost Forgotten Plant and Its Potential. Media Konservasi. Vol. II (2) 1989 : 45- 50. Jurnal Ilmiah LIPI Bogor. Tohir, Aji Mohamad. 2010. TEKNIK EKSTRAKSI DAN APLIKASI BEBERAPA PESTISIDA NABATIUNTUK MENURUNKAN PALATABILITAS ULAT GRAYAK (Spodoptera litura Fabr.)DI LABORATORIUM. Buletin Teknik
  • 11. 11 Pertanian. Vol: 15, No 1, 2010: 37-40. Jurnal Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Bogor. Anonim. 2012. Inovasi Sumberdaya Lahan Mendukung Sukses Pertanian. Jakarta Selatan: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Rijal, Samsul. 2007. EFEKTIVITAS PENGHAMBAT EKSTRAK DAGING BIJI PICUNG (Pangium edule Reinw.) TERHADAP PERTUMBUHAN Cylindrocladium spp. SECARA IN VITRO. Skripsi. Bogor: IPB. Asrori, Ahmad. 2008. EFEKTIVITAS PENGHAMBATAN EKSTRAK DAGING BIJI PICUNG (Pangium edule Reinw.) TERHADAP PERTUMBUHAN Rhizoctonia sp. SECARA IN VITRO. Skripsi. Bogor: IPB. Saputra, Timbul Kristiawan. 2001. POTENSI DAGING BIJI PICUNG ( Pangium edule Reinw.) SEBAGAI FUNGISIDA BOTANI TERHADAP Fusarium solani SECARA IN VITRO. Skripsi. . Bogor: IPB. Yuantari, Maria Goretti Catur. 2009. STUDI EKONOMI LINGKUNGAN PENGGUNAANPESTISIDA DAN DAMPAKNYA PADA KESEHATANPETANI DI AREA PERTANIAN HORTIKULTURA DESA SUMBER REJO KECAMATAN NGABLAKKABUPATEN MAGELANG JAWA TENGAH. Tesis. Program Pascasarjana, UNDIP, Semarang. Hidayat, Anwar. 2001. METODA PENGENDALIAN HAMA. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan Sistem Dan Standar Pengelolaan SmkDirektorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Ali, Akhyar & Fajar Restuhadi. 2010. Optimasi Pembuatan Biopellets dari Bungkil Picung ( Pangium edule Reinw.) dengan Penambahan Solar dan Perekat Tapioka. Sagu. Vol.9 No. 1, 2010: 1-7.jurnal Ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Riau. Yuningsih. KANDUNGAN DAN STABILITAS SIANIDA DALAM TANAMAN PICUNG (Pangium edule Reinw.) SERTA PEMANFAATANNYA. Balai Besar Penelitian Veteriner. Indriani, T. 2006. KEMANJURAN BEBERAPA JENIS TUMBUHAN RAWA YANGBERPOTENSI SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI TERHADAP ULATBUAH (DIAPHANIA INDICA) . Temu Teknis Nasional Tenaga
  • 12. 12 Fungsional Pertanin 2006. jurnal Ilmiah Penelitian Pcrtanian Lahan Rawa Kalimanlan Selatan. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. 2008. PICUNG (Pangium edule) SEBAGAI PENGAWET DAN PESTISIDA ALAMI. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 14 Nomor 3, 1 Desember 2008. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Bogor.
  • 13. 13 MW