1. Azas Black, teori pertukaran kalor. Teori pertukaran kalor menyebutkan jika dua zat yang
suhunya berbeda dicampur, maka akan terjadi pertukaran kalor. Zat yang bersuhu tinggi akan
melepaskan kalor sehingga suhunya akan turun, sedangkan zat yang bersuhu renda akan
menerima kalor sehingga suhunya naik. Hal ini menyebabkan campuran kedua zat tersebut
menjadi bersuhu sama. Suhu akhir dari campuran zat itulah yang merupakan hasil akhir dari
pertukaran kalor.
Teori pertukaran kalor ini berdasarkan pada sebuah Azas yang dikenal dengan istilah Azas
Black. Azas black di kemukakan oleh seorang fisikawan bernama Yoseph Black. Yoseph Black
adalah orang pertama yang menemukan suatu cara untuk mengukur kalor.
Azas Black berbunyi: “Kalor yang dilepas oleh suatu benda sama dengan kalor yang diterima
oleh Benda lain.” Berdasarkan azas black diatas maka
Teori Kalor
Kalor pertama kali diamati oleh A. Laouvisier yang kemudian menyatakan
Teori Kalorik, sebuah teori dasar yang menerangkan keberadaan kalor.
Teori ini menyatakan :
“Setiap zat/benda mempunyai zat alir yang berfungsi untuk mentransfer
panas”
Jadi, Laouvisier menyatakan bahwa pada saat dua benda/zat berbeda suhu
bersentuhan, maka akan terdapat zat alir yang memindahkan panas dan
menyebabkan perubahan suhu pada kedua benda tersebut.
Teori Kalorik tidak dapat menerangkan mengapa benda yang dijemur akan
menjadi panas meskipun tidak bersentuhan dengan benda lain, dan masih
banyak kasus yang tidak dapat dijelaskan oleh teori ini. Sampai akhirnya
para ilmuwan sadar bahwa kalor itu sebenarnya adalah sebuah bentuk
energi yang dapat berpindah dari satu benda ke benda lain dan
menyebabkan perubahan suhu pada keduanya.
Satuan Kalor
-Kalori (kal)
-Joule (J)
-Kilo kalori (kkal) = 1000 kal
1 kalori = 4,2 Joule
2. Hal-Hal yang Mempengaruhi Transfer Kalor
1. Transfer kalor berhubungan dengan suhu benda
“ Besar kalor Q yang diberikan pada suatu benda sebanding dengan
kenaikan suhu benda itu (DELTA t).”
2. Transfer kalor dipengaruhi oleh massa benda
“ Besar kalor yang diserap satu benda untuk menaikkan suhu yang
sama sebanding dengan massa benda itu. “
3. Transfer kalor dipengaruhi jenis zat
“ Besar kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda/zat
bergantung pada jenis zat tersebut.” Setiap benda memiliki nilai
tetapan “kalor jenis (c)” yang menentukan banyaknya kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda setiap derajatnya.