Dokumen tersebut membahas tentang geologi bumi khususnya mengenai proses tektonik lempeng dan aktivitas gunung api. Terdapat penjelasan mengenai pergerakan lempeng litosfer, subduksi lempeng, dan aktivitas vulkanik akibat subduksi lempeng. Juga dibahas mengenai bukti-bukti geologi dari peristiwa geologi masa lalu seperti tsunami, gempa bumi, dan aktivitas vulkanik di Sumatra.
2. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang
berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; sungguh (terdapat) tanda tanda (kebesaran dan kebesaran
Allah) bagi kaum yang memekirkan)
QS. Al-Baqarah : 164
21. Al-Quran (An-Naml ayat 88)
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di
tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.
(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh
tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan (Qs. 27:88).
74. International Tsunami Survei Team (2005)
Meulaboh
Calang
Lamno
Simeuleu Island
Sabang
Apa yang terjadi di utara P. Simeulue (tanda panah)
75. International Tsunami Survei Team (2005)
Bunker Jepang (1945), sebelum gempa tinggi permukaan laut berada pada tanda panah.
Sekarang telah berada di atas permukaan air yang baru pasca gempa dan tsunami.
Daerah ini telah mengalami pengangkatan sebesar 1.5 s/d 3 meter.
76. Batu karang yang dalam kondisi normal sebelum terjadi gempa hidup dibawah permukaan air,
Setelah terjadi gempa terangkat 1.5 s/d 2 meter. Perhatikan lumut hijau (tanda panah)
Menunjukkan titik pasang tertinggi setelah mengalami pengangkatan.
77. Tanah yang ditumbuhi rumput telah mengalami penaikan, sehingga daerah tersebut merekah dan
Membentuk beberapa retakan. Bandingkan dengan anak-anak yang berdiri di sebelah kanan.
81. International Tsunami Survei Team (2005)
Tsunami deposit 26 Desember 2004
Endapan Tanah (soil) dalam
kurun waktu 97 tahun)
Tsunami deposit 1907
Lokasi di utara P. Simeulue
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89. Lintasan Kapal
Survei seismik
Refleksi
Memasang Ocean
Bottom Seismograph
(OBS), alat ini
digunakan untuk
Memonitor gempa susulan
Lokasi penurunan kamera
Bawah laut untuk memo
tret topografi dasar laut
90. 3 Dimensi Dasar Laut Daerah
B
Trench slopeTrench slope
JAMSTEC
Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology
Terlihat bentuk
pegunungan
serta tebing sisa
longsoran bawah
laut akibat
getaran gempa
26 Desember
2004 (warna
biru). Longsoran
ini menyisakan
tebing selebar
1000 meter dan
panjang 50 km,
pada kedalaman
500 s/d 3000
meter.
50
K
m
1000 meter
91. Penurunan ROV Dolphin Pada
titik merah, diperoleh gambar
longsoran, rekahan, serta
kondisi permukaan dasar laut
yang berantakan.
Peta penjelajahan ROV Hyper
Dolphin
92. Terlihat runtuhan material dasar laut yang
terendapkan
JAMSTEC
Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology
116. The SuGAr data (in
combination with the
coral data) showed the
extent of the locked
part of the Mentawai
patch prior to Sept
2007 .
These data also
showed the degree of
“coupling” of the
megathrust
Kerry Sieh, 2009
144. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat)
dan bumi telah mengeluarkan beban beban berat (yang dikandung) nya
dan manusia bertanya: Mengapa bumi (menjadi begini)?
………………..
150. Local Date: Friday May 12th, 2006
Local Time: 01:16 AM PDT
Universal Time: 05/12/2006 08:16:56.770 UTC
Magnitude: 5.40 Mb
Latitude: -5.5940
Longitude: 105.3920
Depth: 11 miles (18 km)
Author:
Authoritative: Yes
USGS
Gempa Ujung Kulon 6.4 SR
Jumat, 16 Oktober 2009
Let us start in the west, offshore western Sumatra, in an area that still experiences a component of lateral shear resulting from the oblique subduction setting found further north offshore Sumatra. Our profile is located approximately 100 km east of the 2006 tsunami event, resulting in several hundred casualties on Java. It is alos located in close prxomity ot the 2009 earthquake hypocenter, however, this event occured at a depth of apprxomateky 50 km, thus beyond the penetration of the seismic data.
. Let's move in to the frontal part and look at the pre-stack depth migrated MCS data. FRontal accretion dominates here; we also resolve the subduction channel, characterized by a velocity inversion. A couple of small seamounts are imaged along this profile, which are being subducted beyond the frontal prism. These seamounts have a height of 1-2 km, but at least one of them breaches the subduction channel and is in contact with the upper plate. It has been speculated that slip over subducting seamounts hsa been specualted to cause seismogeneis along this margin, and these images support this notion. As we will see, the size of seamounts increases to the east where hte christamas island seamount privince subducts beneath the upper plate.
Let me also draw your attention to this feature here, theremed an out-of-sequence thrust of splay fault. During the co-seismic phase, energy is relayed along this feuatre, causing a rupdi displacement of the seafloor here which may lead to a tsunami.